Oleh
DIREKTUR KONSERVASI DAN TAMAN NASIONAL LAUT STRATEGI DAN IMPLEMENTASI REGULASI
KONSERVASI SUMBERDAYA IKAN
POTENSI
SDA Pesisir dan Laut :• Keunikan ekosistem, • Keindahan alam,
• Potensi flora dan fauna langka, • Keadaan yang masih alami,
• Gejala alam yang fenomenal, dan • Udara yang bersih.
Indonesia
Hasil dari rangking untuk prioritas konservasi untuk ekoregion laut di Indonesia berdasarkan pertimbangan keanekaragaman hayati dengan penekanan pada kriteria “irreplaceability” dan keterwakilan.
the most
biodiverse
reef
systems on Earth
> 95,186 km coastline (globally 2nd longest)
± 17,480 islands
5.8 million square km EEZ (3x land area) Includes 37% of world’s total fish species
Global center of marine biodiversity (e.g. > 70 genera of hard corals)
18% of world’s coral reefs and largest exporter of marine ornamentals in the world
.
.
.
Kebutuhan
EKONOMI…
v.s.
KONSERVASI...
Jaminan Pembangunan Berkelanjutan bagi Kesejahteraan Masyarakat
ASPEK REGULASI
1. UU No. 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Hayati dan Ekosistemnya.
2. UU No. 9 tahun 1990 tentang Kepariwisataan.
3. UU No. 32 tahun 2004 tentang Otonomi Daerah.
4. UU No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
5. UU No. 45 Tahun 2009 tentang Perikanan (Revisi atas UU 31/2007)
6. PP No. 60 Tahun 2007 tentang Konservasi Sumberdaya Ikan
7. Perpress No.78/2005 tentang Pengelolaan PPK Terluar
8. KEPMEN no. 41/2000 jo no. 67/2002 tentang Pedoman Umum Pengelolaan PPK yang Berkelanjutan dan Berbasis Masyarakat.
9. Permen KP No. 17/2008 tentang Kawasan Konservasi di Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
10. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 16/MEN/2008 Tentang Perencanaan Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
11. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 20/MEN/2008 Tentang Pemanfaatan Pulau-pulau Kecil dan Perairan di Sekitarnya
PERMEN Konservasi SDI
Permen KP no. Per.17/Men/2008 tentang Kawasan Konservasi di Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
Permen KP No. Per.02/Men/2009 tentang Tata Cara Penetapan Kawasan Konservasi Perairan
Permen KP No. Per.03/Men/2010 tentang tata cara penetapan perlindungan jenis ikan
Permen KP No. Per.04/Men/2010 tentang
konservasi ekosistem;
konservasi jenis ikan;
konservasi genetik
Ikan.
KONSERVASI EKOSISTEM
Pasal 5: Tipe ekosistem yang terkait dgn SDI
padang lamun terumbu karang ekosistem perairan buatan laut mangrove pantai rawa sungai danau waduk embung estuari
KONSERVASI JENIS IKAN
Pasal 23: Penggolongan Jenis Ikan
Kriteria Jenis Ikan Yang Dilindungi
a. Terancam punah;
b. Langka;
c. Daerah penyebaran terbatas; dan
d. Terjadi penurunan jumlah populasi ikan di alam secara drastis;dan
e. Tingkat kemampuan reproduksi yang rendah
a.Jenis Ikan Yang Dilindungi;
No. Pasal Ketentuan
1. 24 ayat (2) Tatacara status perlindungan jenis ikan 2. 25 ayat (5) Pemeliharaan jenis ikan
3. 26 ayat (5) Standar kualifikasi pengembangbiakan
4. 27 ayat (2) Tatacara penandaan induk ikan hasil pengembangbiakan 5. 29 ayat (4) Pelestarian gamet
6. 35 ayat (6) Pengambilan jenis ikan dari alam
7. 36 ayat (3) Pemanfaatan jenis ikan untuk penelitian dan pengembangan
8. 37 ayat (5) Pemanfaatan jenis ikan untuk pengembangbiakan 9. 39 ayat (3) Pemanfaatan jenis ikan untuk perdagangan
10. 40 ayat (3) Pemanfaatan jenis ikan untuk ekspor, impor, atau re-ekpor
11. 42 ayat (6) Pemanfaatan jenis ikan untuk aquaria 12. 43 ayat (5) Pemanfaatan jenis ikan untuk pertukaran
13. 44 ayat (6) Pemanfaatan jenis ikan untuk pemeliharaan utk kesenangan
Mandat PP 60/2007 Sebagai MA
Berdasarkan Peraturan Pemerintah ini:
Departemen yang bertanggungjawab di
bidangPerikanan ditetapkan sebagai Otoritas Pengelola (Management Authority) KSDI
LIPI ditetapkan sebagai Otoritas Keilmuan (Scientific Authority) KSDI
Article IX Konvensi CITES memberikan mandat bagi setiap negara Pihak untuk menunjuk satu
atau lebih Management Authorities yang
berkompeten untuk menerbitkan izin atau sertifikat atas nama negara Pihak, dan satu atau lebih Scientific Authorities untuk memberikan advis kepada Management Authorities
PP 60 tahun 2007 menunjuk Dep. Kelautan dan
Perikanan sebagai Management Authority
Konservasi SDI
Darft Permen Pemanfaatan Jenis Ikan dan
Genetik Ikan menetapkan Dirjen KP3K sebagai Pelaksana Otoritas Pengelola Konservasi SDI
REGULASI
• PP 60/2007 ttg Konservasi SDI
• PERMEN KP NO. PER.03/MEN/2010 ttg
tatacara Penetapan status Perlindungan Jenis Ikan
• PERMEN KP No. PER.04/MEN/2010 ttg
Tatacara Pemanfaatan Jenis Ikan dan Genetik Ikan
PERSIAPAN KKP
PERMEN KP 04/10
TATACARA PEMANFAATAN JENIS IKAN DAN GENETIK IKAN
Pemanfaatan Jenis Ikan :
Setiap upaya pemanfaatan jenis ikan harus dengan IZIN
a. Pengambilan ikan dari alam; b. Pengembangbiakan;
c. Perdagangan;
d. Aquaria;
e. Pertukaran; f. Litbang;
UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) DITJEN KP3K
Balai PSPL PADANG Balai PSPL MAKASAR Balai PSPL BALI Balai PSPL PONTIANAK Loka PSPL SORONG Balai KKPN KUPANG Loka KKPN PAKANBARU KELEMBAGAAN:– Set up Sekretariat MA di Pusat : Unit Pelayanan Pusat
– Pelaksana di daerah (UPT) : UPT KP3K, Karantina, P2SDKP,
Tangkap
– Sistem dan Prosedur
– Mekanisme koordinasi lintas instansi
Pembentukan TASK FORCE di Pusat dan Daerah
Penyiapan SDM
Analisa kebutuhan dan pengembangan SDM pengelola sentra pelayanan CITES tingkat pusat dan pelaksanan di daerah.
a. Pengembangan dan recruitment SDM pengelola sentra pelayanan CITES.
b. Penandatanganan program bersama pengelolaan transisi penyelarasan pengelolaan sentra pelayanan CITES baik untuk program dipusat maupun didaerah.
c. Penetapan kebutuhan dan rencana pengembangan SDM pengelola sentra pelayanan CITES.
Kegiatan Bimbingan Teknis CITES
Program Magang di Sentra Pelayanan CITES Departemen Kehutanan
Persiapan Sarana Penunjang
Menyiapkan rancangan strategi komunikasi internal dan eksternal keberbagai pihak berupa :
• Rancangan media komunikasi dan Teknologi Informasi berupa perangkat lunak (Software).
• Penyediaan Perangkat keras (Hardware)
sebagai media pendukung untuk sistem yang dipakai.
Sosialisasi Pelayanan CITES
Telah dilaksanakannya program
Sosialisasi CITES ditingkat Management Authority dan stakeholder terkait
Serta sosialisasi dikalangan nelayan dan pengusaha ikan
Dukungan Kegiatan lainnya
Penyusunan Pedoman Jenis-jenis Ikan-Ikan Yang Dilindungi
Penyusunan Bahan Publikasi dan Promosi CITES
Rancangan Strategi komunikasi internal dan eksternal keberbagai pihak (nasional dan internasional)
ISU PENTING MARINE SPECIES
HASIL COP 15 CITES, QATAR
Menolak memasukan beberapa spesies ikan
tuna, ikan hiu/shark serta corallidae baik kedalam appendix I maupun appendix II CITES
Menempatkan perwakilannya yaitu Prof. Dr.
Suharsono, Kepala P2O LIPI sebagai anggota
PENYELARASAN URUSAN KSDI
1. Kesepakatan Bersama Dirjen PHKA dan Dirjen KP3K No.
396.1/DJ iv/HO/2003 dan No. 09/KB/Dep.KP/2003, tgl. 30 April 2003, tentang Pelaksanaan Kegiatan Di 6 TNL.
2. Perpanjangan Kesepakatan Bersama Dirjen PHKA dan Dirjen KP3K No. K.06/P3K/PHKA/XII/2004 dan No. KS.15/IV/KK/2004, tgl. 21 Desember 2004, tentang Pelaksanaan Kegiatan Di 6 TNL.
3. Keputusan Bersama Menteri Kelautan dan Perikanan, dan Menteri Kehutanan, No. SKB.03/MEN/2006 dan No.
SKB.01/MENHUT-II/2006, tgl. 29 Desember 2006, tentang Pembentukan Tim Penyelarasan Urusan
BA PENYERAHAN 8 KSA/KPA
BERITA ACARA
No. BA. 01/Menhut-IV/2009 No. BA, 108/MEN.KP/III/2009
Tanggal. 4 Maret 2009
Penyerahan 8 KSA/KPA :
1. CAL - Laut Banda, (2,500 ha)2. CAL - Kep. Aru Tenggara (114.000 ha) 3. SML - Raja Ampat (60.000 ha)
4. TWL - Gili Anyer, Meno & Trawangan (2.954 ha) 5. TWA - Kep. Kapoposang (50.000 ha)
6. TWA - Kep. Padaido (183.000 ha) 7. SM - Kep. Panjang (271.630 ha) 8. TWA - Pieh (39.900 ha)