• Tidak ada hasil yang ditemukan

CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY THE STUDY OF CAPITALIST IDEOLOGY IN TIM BURTON S CHARLIE AND THE CHOCOLATE FACTORY (2005) USING MARXISM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY THE STUDY OF CAPITALIST IDEOLOGY IN TIM BURTON S CHARLIE AND THE CHOCOLATE FACTORY (2005) USING MARXISM"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

63

CHAPTER 5

SUMMARY

BINA NUSANTARA UNIVERSITY

Faculty of Humanities

English Department

Strata 1 Program

2013

THE STUDY OF CAPITALIST IDEOLOGY IN TIM BURTON’S

CHARLIE AND THE CHOCOLATE FACTORY (2005) USING MARXISM

THEORY

Eggy Rangga Dhita

1301017655

Penulis memilih film Charlie and the Chocolate Factory (2005) yang disutradarai oleh Tim Burton sebagai objek penulisan tugas akhir ini dan memilih Marxisme sebagai teori utama dalam penelitian ini. Penulis merasa bahwa salah satu cabang dari teori Marxisme yaitu Capitalism atau Kapitalisme masih banyak terjadi di kehidupan sehari-hari disekitar kita hingga saat ini. Salah satu masalah yang cukup krusial yang masih terjadi hingga saat ini adalah mengenai ketidakadilan yang dialami para buruh atau pekerja pabrik di negara kita ini. Mulai dari masalah upah minimum, lama jam kerja, hingga masalah perekrutan dan pemberhentian

(2)

secara sepihak yang kerap masih dilakukan oleh para atasan mereka. Ketidakadilan sosial inilah yang kemudian menjadi bahan dasar dan topik utama dalam penulisan tugas akhir ini.

Penelitian ini akan mengangkat adanya indikasi ketidakadilan tersebut yang terlihat dalam sebuah karya sastra berupa film. Film yang digunakan adalah film Charlie and the Chocolate Factory (2005) yang diadaptasi dari novel karya Roald Dahl penulis asal Inggris. Film ini disutradai oleh sutradara asal Amerika Serikat yaitu Tim Burton, film ini sendiri menceritakan tentang seorang anak bernama Charlie Bucket yang hidup serba kekurangan bersama kedua orang tuanya dan keempat kakek neneknya di sebuah rumah yang sudah kurang layak. Charlie kemudian bersama empat anak lainnya yaitu Veruca Salt, Augustus Gloop, Mike Teavee, dan Violet Beauregarde mendapat kesempatan untuk mengunjungi sebuah pabrik cokelat yang sangat megah milik Willy Wonka. Di dalam pabrik miliknya tersebut, Willy Wonka dibantu oleh sekumpulan manusia kerdil yang disebut Oompa Loompa. Oompa Loompa yang berwajah sama ini menjadi pekerja di pabrik tersebut dan mereka diberi upah berupa makanan kesukaan mereka yaitu biji kakao yang merupakan bahan dasar untuk membuat cokelat. Selama kunjungan tersebut, keempat anak ini ditemani oleh satu anggota keluarga mereka. Selama kunjungan berlangsung, satu per satu anak ini keluar dari pabrik tersebut karena satu dan lain hal yang diakibatkan oleh kenakalan mereka masing-masing, sehingga pada akhir kunjungan hanya Charlie Bucket dan kakeknya Grandpa Joe yang tersisa, Wonka pun memberi hadiah yaitu pabriknya tersebut kepada Charlie, namun Charlie menolaknya karena ia lebih memilih tinggal bersama keluarganya dibanding harus tinggal di pabrik tersebut seorang diri. Penulisan tugas akhir ini dibagi menjadi 5 (lima) bab dan beberapa bab-bab kecil.

(3)

Bab pertama berisi kata pengantar dari penelitian ini. Pada bab pertama ini juga penulis menjabarkan latar belakang ketertarikan penulis terhadap film yang dipakai sebagai objek penelitian, juga terhadap teori yang digunakan untuk mendukung penelitian. Latar belakang menjelaskan bagaimana praktek kapitalisme masih terjadi hingga saat ini. Ketidakadilan yang dialami kaum pekerja masih berlangsung disekitar kita hingga kini. Selain itu, film yang digunakan merupakan film yang ditujukan untuk anak-anak, sementara anak-anak dan kapitalisme merupakan dua hal yang sangat berlawanan, atas latar belakang inilah penulis memilih film Charlie and the Chocolate Factory dan melihat tokoh utama dalam film ini yaitu Willy Wonka dan Oompa Loompa sebagai representasi praktek kapitalisme. Bab ini juga berisi permasalahan yang coba diangkat dari film ini yaitu bagaimana elemen-elemen kapitalisme diwakili di film ini melalui karakter utamanya, Willy Wonka dan bagaimana peran Oompa Loompa di film ini menggambarkan kesan seorang buruh. Tujuan penulisan penelitian ini yaitu untuk menjawab dua permasalahan tersebut. Cakupan penelitian ini yaitu hanya kepada satu karakter utama yaitu Willy Wonka dan satu karakter pendukung yaitu Oompa Loompa. Sementara metode yang digunakan dalam penulisan penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode penelitian perpustakaan.

Bab dua berisi mengenai teori-teori yang digunakan dalam penulisan ini. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Marxisme yang dibagi menjadi dua konsep yaitu konsep kapitalisme dan konsep alienasi. Menurut Karl Marx, Marxisme merupakan teori yang mencari penjelasan yang logis, konkret dan ilmiah mengenai sebuah fakta. Kebalikan dari teori ini adalah teori filsafat idealis, yang tidak mempercayai keberadaan spiritual 'dunia lain'. Marxisme melihat kemajuan sebagai sesuatu yang akan datang melalui perjuangan kekuasaan antara kelas sosial yang

(4)

berbeda-beda. Teori Marxisme juga menyinggung masalah kesenjangan sosial yang terjadi di masyarakat, juga mengenai kelas-kelas sosial yang terdapat di masyarakat. Sementara salah satu cabang ilmu dari Marxisme yaitu Kapitalisme merupakan istilah ekonomi dan organisasi sosial yang mensimbolisasikan peran utama modal yang dipunyai seseorang. Kapitalisme terorganisasi dengan proses produksi, distribusi dan konsumsi barang dan jasa. Menurut Karl Marx, Kapitalisme adalah sistem dimana kemampuan dan kerja keras dihargai, dan kemalasan akan diberi ganjaran hukuman. Konsep ilmu kedua dari Marxisme yang dibahas yaitu Alienasi (pengasingan). Menurut Marx, Alienasi merupakan pengasingan atau pemisahan seseorang dari sisi kemanusiaannya yang merupakan hasil sistematis dari Kapitalisme. Eksploitasi dari satu kelas sosial oleh kelas sosial yang lainnya mengakibatkan terjadinya Alienasi yang merupakan sebuah keadaan yang timbul pada saat pekerja dibuat untuk melakukan tugas yang berulang-ulang dan terpisah-pisah dalam urutan yang sifat dan tujuannya tidak mereka pahami sepenuhnya.

Di bab kedua juga berisi teori pendukung dari penelitian ini yaitu teori Elements of Fiction atau elemen-elemen karya fiksi. Dalam penelitian ini unsur-unsur yang digunakan diantaranya Alur, Karakter, Setting, dan Simbol. Alur adalah adalah susunan kejadian yang membentuk cerita. Alur adalah sesuatu yang membuat pembaca penasaran untuk membaca halaman berikutnya dari sebuah buku atau adegan berikutnya dalam sebuah film. Karakter merupakan tokoh-tokoh khayalan yang penulis buat untuk melengkapi sebuah cerita. Alur dan Karakter merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Setting adalah tempat atau lokasi dari sebuah cerita bersama dengan waktu di mana cerita itu terjadi. Setting berfungsi tidak hanya sebagai latar belakang yang sederhana, namun Setting juga menyediakan konteks sejarah

(5)

dan budaya yang meningkatkan pemahaman kita tentang karakter. Simbol merupakan seseorang, tempat, atau sebuah benda yang menunjukkan arti lebih dari yang sebenarnya. Simbol adalah sebuah objek, orang, situasi, tindakan, atau beberapa benda lain yang memiliki makna sebenarnya dalam cerita tetapi mewakili arti lain juga.

Bab tiga menjelaskan mengenai analisa dan pembahasan terhadap bahan-bahan yang terdapat pada film Charlie and the Chocolate Factory secara lengkap dan jelas. Bab ini menjadi pembuktian terhadap teori yang telah dijabarkan pada bab dua. Skrip film dan potongan adegan dalam film digunakan untuk menjadi bukti dari analisa. Bab ini dibagi menjadi dua sub-bab, yaitu analisa mengenai unsur-unsur kapitalisme dilihat dari sudut pandang Willy Wonka, salah satu karakter utama dalam film Charlie and the Chocolate Factory. Analisa kedua yaitu mengenai unsur-unsur Alienasi dilihat dari karakter Oompa Loompa.

Analisa pertama adalah pembahasan mengenai adanya unsur-unsur kapitalisme pada karakter utama, Willy Wonka. Penulis membuktikan bahwa karakter utama dari Film Charlie and the Chocolate Factory Willy Wonka yang diperankan oleh Johnny Depp memiliki kecenderungan unsur-unsur kapitalisme dalam karakternya. Bukti-bukti dalam sub-bab ini akan dijabarkan melalui beberapa aspek dari karakter Willy Wonka, diantaranya dari dialog, kostum, bahasa tubuh, pekerja, dan pabrik cokelat miliknya.

Analisa selanjutnya membahas mengenai Alienasi yang terlihat melalui karakter Oompa Loompa di Film Charlie and the Chocolate Factory yang diperankan oleh Deep Roy. Sub-bab ini juga akan membuktikan bahwa peran Oompa Loompa dalam film ini menggambarkan ciri-ciri seorang buruh. Bukti-bukti dalam sub-bab ini akan dijabarkan melalui beberapa aspek dari karakter Oompa Loompa, termasuk dari asal mereka,

(6)

penampilan, kostum (seragam), dan juga dari upah serta jam kerja mereka di pabrik milik Wonka.

Bab keempat merupakan kesimpulan dari analisa pada bab ketiga. Setelah analisa yang dilakukan, permasalahan dari penelitian ini akhirnya dapat terjawab. Penulis dapat menyimpulkan bahwa karakter utama dari Charlie and the Chocolate Factory, Willy Wonka telah mewakili unsur Kapitalisme yang dapat dilihat dari dialog-dialognya, kostum, bahasa tubuh, dan juga dari para pekerja yang bekerja di pabriknya. Kesimpulan kedua adalah bahwa karakter Oompa Loompa terbukti telah menggambarkan ciri-ciri seorang buruh di dalam pabrik cokelat milik Willy Wonka. Penggambaran seorang buruh dari Oompa Loompa karakter dilihat dari asal, penampilan, kostum (seragam), dan juga dari upah serta jam kerja mereka di pabrik di Charlie and the Chocolate Factory.

Bab terakhir dari penulisan penelitian ini kesimpulan singkat yang mencakup bab pertama hingga bab keempat. Kesimpulan pada bab ini dijabarkan dengan menggunakan bahasa Indonesia dengan tujuan agar bab ini dapat dibaca dan dipahami isi dan tujuannya oleh masyarakat secara umum.

Referensi

Dokumen terkait

PNPM Mandiri Kehutanan dilaksanakan melalui pemberdayaan masyarakat dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pelestarian kawasan hutan. PNPM Mandiri

Sekalipun Anda tinggal di daerah yang panas, lantai yang dilapisi dengan cat epoxy tidak akan retak.Tentu saja proses pengecatan epoxy lantai harus dilakukan secara sempurna..

HUMAS dari Badan POM dalam kegiatan “Badan POM Sahabat Ibu” dalam melakukan pemberitaan/menyebarkan informasi yang bertujuan untuk mendapatkan respon positif dengan

Setelah guru menjelaskan mengenai konsep materi sumber daya alam dan lingkungan, siswa melalui diskusi kelompok dapat menyebutkan salah satu kerugian pengelolaan sumber daya

Instrumen peneli tian yang digunakan adalah berupa lembar observasi untuk melihat aktifitas mahasiswa, angket untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap pembelajaran

Pada perancangan tugas akhir ini, penulis merancang pemodelan helikopter yang dapat mempertahankan ketinggian yang diinginkan dengan beberapa pilihan level ketinggian.. Pengaturan

Kajian aspek teknis dibatasi pada pengangkutan sampah dari Tempat Penampungan Sementara (TPS) ke Tempat Pemrosean Akhir (TPA) Aertembaga yang berlokasi di Kecamatan Aertembaga