• Tidak ada hasil yang ditemukan

By : Dian Purnama Dewi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "By : Dian Purnama Dewi"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Strategi Humas Badan Pengawas Obat dan

Makanan Republik Indonesia (Badan POM RI)

dalam upaya mempertahankan citra organisasi

melalui program “Badan Pom Sahabat Ibu”

By :

Dian Purnama Dewi

Jurusan Marketing Communication, Fakultas Ekonomi dan Komunikasi, BINUS University Jln. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat 11480

Telp. (62-21) 534 5830 Email penulis : diian31@yahoo.com Nama Mahasiswa : Dian Purnama Dewi

Nama Dosen Pembimbing : D3473-Lidya Wati Evelina, Dra., M.M

Abstrak

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui strategi yang digunakan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) dalam mempertahankan citra yang positif di mata publik. Selain itu, penulis juga ingin mengetahui serta mengupas program yang dilaksanakan oleh BPOM apakah sudah efektif dalam mempertahankan citra dimata publik tersebut. Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah kualitatif yang bersifat subyektif dan menitik beratkan pada wawancara semiterstruktur, observasi dan dokumentasi. Hasil yang ingin dicapai adalah strategi dalam mempertahankan citra Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) dalam program “Badan POM Sahabat Ibu” sudah efektif, sehingga dapat Pprogram “Badan POM Sahabat Ibu” yaitu, Perencanaan, Persiapan, Pelaksanaan, serta Evaluasi dan dari hasil penelitian Program “Badan POM Sahabat Ibu” dilaksanakan dengan baik sesuai dengan ketentuan yang berlaku yaitu dari tahap Perencanaan, Persiapan, Pelaksanaan serta Evaluasi.

Kata Kunci : Strategi HUMAS, Mempertahankan, Citra.

Abstract

Research purposes is to determine the strategy used by the Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik

Indonesia (BPOM RI) in maintaining a positive image in the public eye. In addition, the authors also wanted to know and explore the programs implemented by the BPOM whether it is effective in maintaining the image of the eyes of the public. Research methods used by the authors is that it is subjective and qualitative focus on semi-structured interviews, observation and documentation. Results to be achieved is a strategy in maintaining the image of Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) in the program "Badan POM Sahabat Ibu" is effective, so as to maintain a positive image of the company. Drawing conclusions from existing research that PR strategy in the program "Badan POM Sahabat Ibu" ie, Planning, Preparation, Execution, and Evaluation and of the results of the research program "POM Friend Mom" properly implemented in accordance with the applicable provisions of the Planning phase, preparation, Implementation and Evaluation.

(2)

PENDAHULUAN

Lembaga Pemerintahan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM) adalah suatu institusi dalam melindungi masyarakat dari produk obat dan makanan yang membahayakan kesehatan diruangkan dalam sistem pengawasan full spectrum mulai dari pre-market hingga post-market control yang disertai dengan upaya penegakan hukum dan pemberdayaan masyarakat. Badan POM sebagai lembaga institusi pemerintahan yang tugasnya mengawasi peredaran berbagai produk makanan, obat-obatan, kosmetika, dan memberikan penilaian mutu produk-produk tersebut, sangat membantu dan melindungi masyarakat dalam menentukan produk-produk yang baik untuk dikonsumsi dan tidak beresiko.

Dalam penelitian ini ruang lingkup peneliti hanya meneliti tentang strategi HUMAS melalui program “Badan POM Sahabat Ibu” dan dalam mempertahankan citra perusahaan tersebut. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui strategi yang digunakan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) dalam mempertahankan citra yang positif di mata publik. Selain itu, penulis juga ingin mengetahui serta mengupas program yang dilaksanakan oleh BPOM apakah sudah efektif dalam mempertahankan citra dimata publik

METODE PENELITIAN

Pada penelitian ini penulis memilih metode penelitian kualitatif sebagai penelitiannya, adapun yang dimaksud dengan metode penelitian kualitatif menurut Moleong (2005:9), adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain sebagainya.

penelitian kualitatif adalah suatu penelitian ilmiah yang bertujuan untuk memahami suatu fenomena dalam konteks sosial secara alamiah dengan mengedepankan proses interaksi komunikasi yang mendalam antara peneliti dengan fenomena yang diteliti. Disini penulis menggunakan studi penelitian Deskriptif yaitu penelitian data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka dan data tersebut mungkin berasal dari naskah wawancara, foto, catatan atau memo, dokumen pribadi dan dokumen resmi lainnya untuk menjelaskan aspek-aspek yang relevan dengan fenomena yang diamati sebagai dasar pembuatan keputusan untuk memecahkan permasalahan penulis. (Herdiansyah. 2011:9)

METODE PENGUMPULAN DATA

1) Wawancara

Penulis menggunakan wawancara semi-terstruktur adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, yaitupihak yang diajak wawancara diminta pendapat dan ide-idenya. Adapun beberapa wawancara semi-terstruktur yaitu : pertanyaan terbuka, kecepatan wawancara dapat diprediksi, fleksibel tetapi terkontrol, ada pedoman wawancara yang dijadikan patokan dalam alur, urutan, dan penggunaan kata, tujuan wawancara adalah untuk memahami suatu fenomena.

2) Studi pustaka / Tinjauan Pustaka.

Tinjauan pustaka, penulis dapat meningkatkan pengetahuan peneliti mengenai masalah yang sedang di teliti dan menjelaskan teori yang dijadikan dasar atau landasan pemikiran penulis. Adapun sumber-sumber yang digunakan penulis adalah buku-buku yang menunjang topik penelitian.

3) Observasi.

Observasi berasal dari bahasa latin yang berarti memperhatikan atau mengikuti. Memperhatikan dan mengikuti dalam arti mengamati dengan teliti dan sistematis sasaran perilaku yang dituju. Kegiatan observasi yang penulis lakukan adalah untuk pengambilan data yang ingin dipahami dan pengetahuan dari sebuah gagasan yang sudah diketahui sebelumnya untuk mendapatkan informasi – informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu penelitian.

(3)

TEKHNIK VALIDITAS DATA

Untuk menguji keabsahan data maka peneliti memilih teknik analisis Triangulasi. Menurut Herdiansyah (2010:201-202) definisi triangulasi adalah penggunaan dua atau lebih sumber untuk mendapatkan gambaran yang menyeluruh tentang suatu fenomena yang akan diteliti. Teknik triangulasi menurut Denzin dalam Herdiansyah terbagi atas empat macam:

1. Theory triangulation (triangulasi dalam hal teori)

Yaitu penggunaan multiple teori (lebih dari satu teori utama) untuk menginterpretasi sejumlah data. Pada beberapa penelitian kualitatif, mungkin cukup hanya dengan menggunakan satu teori/grand theory ketika melakukan interpretasi data, namun terkadang kita memerlukan beberapa grand theory dalam hal menginterpretasi banyak data dengan pertimbangan jika hanya satu teori, analisis, dan interpretasi tidak akan mendapatkan hasil yang optimal.

2. Methodological triangulation (triangulasi dalam hal metodologi)

Yaitu penggunaan multimetode untuk mempelajari topik tunggal. Multimetode yang dimaksudkan misalnya menggabungkan antara metode kualitatif dengan metode kuantitatif yang sering disebut sebagai metode gabungan.

3. Data triangulation (triangulasi dalam hal data)

Merupakan penggunaan lebih dari satu metode pengumpulan data dalam topik tunggal. Metode pengumpulan data pada umumnya dilakukan pada penelitian kualitatif adalah melalui wawancara, observasi, FGD, dokumentasi dan lain sebagainya.

4. Observer triangulation

Yaitu penggunaan lebih dari satu orang observer dalam satu kasus tunggal dalam rangka mendapatkan kesepakatan intersubjektif antar-observer.

Jadi triangulasi menurut Moleong (2010:332) berarti cara terbaik untuk menghilangkan perbedaan-perbedaan konstruksi pernyataan yang ada dalam konteks suatu studi sewaktu mengumpulkan data tentang berbagai kejadian dan hubungan dari berbagai pandangan. Dengan kata lain bahwa dengan triangulasi, peneliti dapat me-recheck temuannya dengan jalan membandingkannya dengan berbagai sumber, metode, atau teori. Untuk itu peneliti dapat melakukannya dengan jalan:

1. Mengajukan berbagai variasi pertanyaan 2. Mengeceknya dengan berbagai sumber data

(4)

TEKHNIK ANALISA DATA

Peneliti melakukan pengolahan data dengan menggunakan model Miles dan Huberman. Menurut Miles dan huberman ada tiga jenis kegiatan dalam melakukan analisis data (Ardianto,2011:223), yaitu:

a. Reduksi. Reduksi data adalah sebuah bentuk analisis yang mempertajam, memilih, memfokuskan, membuang, menyusun data dalam suatu cara sehingga peneliti dapat menggambarkan kesimupulan akhir. Dalam penelitian ini, reduksi data sudah dilakukan sebelum menyajikan data observasi dan wawancara. Peneliti hanya memilih data yang berkaitan dengan topic yang dibahas.

b. Model data (data display). Data display merupakan suatu kumpulan informasi yang tersusun yang membolehkan pendeskripsian kesimpulan dan pengambilan tindakan. Untuk data wawancara, peneliti menggunakan bentuk naratif.

c. Penarikan/Verifikasi kesimpulan. Penarikan kesimpulan berarti memutuskan makna atas suatu hal, mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi yang mungkin, alur sebab-akibat, dan proporsi-proporsi.

HASIL DAN BAHASAN

Sesuai dengan lima macam strategi yang dilakukan oleh HUMAS dalam proses kegiatan HUMAS yaitu : 1. Publikasi

Publikasi adalah salah satu cara atau strategi yang dilakukan PR atau HUMAS dalam menyebarluaskan informasi tentang suatu hal kepada masyarakat atau public. Strategi HUMAS merupakan suatu alternatif yang baik yang dipilih guna mencapai tujuan HUMAS dalam suatu perencanaan HUMAS. Badan POM telah memiliki perencanaan tujuan yang pasti yaitu, HUMAS harus menjaga komunikasi internal dan eksternal, Publikasi merupakan salah satu cara atau strategi yang dilakukan PR ataupun humas dalam menyebarluaskan informasi tentang suatu hal kepada masyarakat atau publik. HUMAS harus menyusun strategi kehumasan bagaimana cara publikasi ke media dan bagaimana cara menanggapi berita-berita yang bertendensi negatif dari media, dan Bagaimana tindak lanjutnya untuk menanggapi berita negatif itu sehingga bisa dikemas dengan baik sehingga menjadi suatu hal yang positif. HUMAS Badan POM melakukan kegiatan publikasi tersebut dalam kegiatan “Badan POM Sahabat Ibu” dengan cara mengundang media untuk ikut serta dalam program tersebut dengan harapan akan dimuat diberbagai media khususnya tabloid/majalah wanita sehingga penyebaran informasi mengenai obat dan makanan akan semakin luas di masyarakat.

2. Melalui acara (event)

Badan POM membuat suatu acara (event) yang dinamakan program Badan POM Sahabat Ibu acara ini guna untuk memberikan informasi dan mengedukasi masyarakat dari obat dan makanan yang tidak baik untuk dikonsumsi. Tahapan pertama yang dilakukan oleh Badan POM adalah Perencanaan program, perencanaan program ini dibuat karena semakin maraknya peredaran obat dan makanan illegal dan palsu di Indonesia, penyalahgunaan bahan berbahaya dalam produk makanan dan kosmetik, bahan kimia obat dalam obat tradisional, dan masih banyak lagi kasus yang serupa selalu menjadi permasalahan yang meresahkan masyarakat. Oleh sebab itu dibentuklah program Badan POM Sahabat ibu yang dikemas dalam format talkshow yang diutamakan untuk para ibu-ibu karena Ibu adalah bagian dari masyarakat yang memegang peranan yang sangat penting, sehingga ibu perlu mendapatkan informasi yang benar tentang obat dan makanan. Diharapkan ibu sebagai perwakilan masyarakat dapat menyebarkan informasi terkait obat dan makanan kepada anggota keluarga, ibu-ibu dilingkungan sekitarnya dan kelompok masyarakat lainnya.

Tahapan selanjutnya adalah Persiapan, pada objek penelitian ini perencanaan event/program terhambat pada tahapan ini karena keterbatasan SDM yang ada, kemudian keterbatasan sarana dan prasarana sehingga untuk dalam pelaksanaannya ini kita dalam mencari waktu yang pas antara ibu-ibu cukup sulit. Jadi untuk menyelaraskan jadwal narasumber itu yang agak memakan waktu. Dan juga mobilitas dari pimpinan Badan POM sendiri juga sangat tinggi, mulai dari Kepala Badan hingga bawahannya. Persiapan yang dilakukan disini Badan POM mengundang media untuk meliput acara tersebut sekaligus untuk mensosialisasikan kemasyarakat umum bukan hanya peserta yang ikut, mempersiapkan tema yang ingin dibahas sesuai isu yang beredar pada

(5)

saat itu, karena kecendrungan isu public saat itu dengan tema yang diangkat bulan itu sangat menentukan jumlahnya media yang hadir, lalu memastikan peserta yang akan datang sampai dengan bintang tamu yang akan meramaikan acara tersebut. Dan terakhir membuat koesioner untuk evaluasi acara tersebut.

Tahapan selanjutnya adalah Pelaksanaan kegiatan, Pelaksanaan kegiatannya akan dilaksanakan secara rutin setiap bulan pada minggu ke-3, Kegiatan akan berlangsung selama kurang lebih 2-3jam dengan dipandu oleh seorang public figure bertempat di Aula Gedung C Badan POM RI dan setiap kegiatannya akan dihadiri oleh sekitar 100 orang ibu dari berbagai kelompok masyarakat dan berbeda peserta tiap bulannya. Pada saat kegiatan berlangsung akan diliput oleh media dengan harapan akan dimuat diberbagai media khusus nya tablid/majalah wanita sehingga penyebaran informasi obat dan makanan akan memiliki jangkauan yang lebih luas di masyarakat. Pada saat yang sama akan disediakan stand dalam rangka penyebaran informasi dalam bentuk leaflet, brosur, bulletin, poster, dll serta menampilkan mobil keliling Badan POM untuk demo pengujian pangan yang tidak memenuhi syarat.

Tahapan terakhir yaitu Evaluasi kegiatan, evaluasi ini dilakukan untuk mengukur keberhasilan kegiatan dalam pemberian informasi. Untuk mengetahui secara langsung pemahaman para ibu setelah mendapatkan informasi obat dan makanan dapat dilakukan dengan penyebaran kuesioner yang akan dibagikan seusai acara. Program “Badan POM Sahabat Ibu ini dilaksanakan dengan baik, terbukti dari Informasi yang diperoleh dari mulut ke mulut ternyata para ibu ini sudah menularkan juga informasi yang diperoleh oleh Badan POM ke sekelilingnya. Terbukti dari banyaknya permintaan yang masuk untuk diundang menjadi peserta Badan POM Sahabat Ibu. Dan berikutnya terbukti bahwa setelah penyelenggaraan acara itu komentar-komentar yang masuk atau pengaduan-pengaduan yang masuk ke Badan POM itu berkurang dan kemudian banyak komentar-komentar positif dan efeknya yang lebih luas lagi adalah setiap kali selesai penyelenggaraan acara Badan POM Sahabat Ibu akan di publish di media massa karena pada saat itu kita mengundang wartawan.

3. Melalui pemberitaan

Badan POM adalah lembaga pemerintahan yang memiliki tugas melakukan pengawasan terhadap obat dan makanan yang secara harfiah dan menjadi kebutuhan dasar manusia. Dalam melakukan pemberitaan ke masyarakat Badan POM dalam programnya yaitu “Badan POM Sahabat Ibu” melakukan sebuah program yang berguna memberikan informasi dan mengedukasi masyarakat. Dalam program ini narasumber yaitu pimpinan dari Badan POM itu sendiri yang memberikan penyuluhan atau informasi langsung kepada masyarakat mengenai tugas yang dilakukan oleh Badan POM tersebut dengan tujuan agar masyarakat sepenuhnya menyadari akan tugas dari Badan POM tersebut. Karena saat ini masyarakat belum sepenuhnya menyadari akan tugas dari Badan POM, apakah Badan POM dapat memberikan pengaruh baik dan mempunyai peranan yang penting bagi kehidupan masyarakatnya. Hal tersebut tergantung kepada kesadaran masyarakat itu sendiri dalam melindungi diri mereka dari produk yang beredar dipasaran. Didalam acara ini disediakan juga stand dalam rangka penyebaran informasi dalam bentuk leaflet, brosur, bulletin dan poster serta menampilkan mobil keliling Badan POM untuk demo pengujian pangan yang tidak memenuhi syarat. HUMAS dari Badan POM dalam kegiatan “Badan POM Sahabat Ibu” dalam melakukan pemberitaan/menyebarkan informasi yang bertujuan untuk mendapatkan respon positif dengan cara mengundang media untuk turut ikut serta dalam program tersebut dengan harapan akan dimuat diberbagai media khususnya tabloid/majalah wanita sehingga penyebaran informasi mengenai obat dan makanan akan semakin luas di masyarakat. Badan POM sendiri dalam menjaga opini public dari masyarakat dengan cara meng-update berita terbaru dan selalu memonitor pemberitaan setiap saat, kemudian jika ada pemberitaan yang positif ditingkatkan lagi tapi apabila ada pemberitaan yang negative Badan POM harus bisa mengubah pemberitaan yang negative menjadi positif supaya opini masyarakat bisa terbentuk dengan sendirinya.

4. Citra Perusahaan

Program Badan POM Sahabat ibu adalah salah satu program yang diadakan oleh HUMAS Badan POM yang berguna untuk memberikan informasi dan mengedukasi masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh citra positif dari masyarakat. Badan POM itu sendiri sudah memiliki citra yang baik dari masyarakat, yang dilakukan HUMAS Badan POM dalam mempertahankan citra positif yaitu dengan cara menjalin hubungan baik dengan masyarakat. Terutama dengan wartawan/media, Badan POM selalu mengadakan media gathering setiap bulan, Badan POM mengundang wartawan dengan tujuan agar wartawan memahami benar tugas dan fungsi dari Badan POM, artinya dengan wartawan memahami maka wartawan dalam mencari berita dalam memberikan informasi kemasyarakat itu akan seimbang, seandainya wartawan itu tidak memahami tugas dan fungsi Badan POM maka dia hanya akan bisa mencerca Badan POM saja. Lalu mengadakan media visit, dalam media visit Badan POM melakukan kunjungan ke media dan disana mereka saling tukar informasi dengan media. Apa keinginan media ke Badan POM dan apa keinginan Badan POM ke media agar ada titik temunya dalam rangka pencitraan dan melindungi masyarakat dari obat dan makanan yang beresiko terhadap kesehatan. Oleh sebab itu dengan menjalin hubungan baik dengan media maka media akan memberitakan tentang Badan POM akan seimbang/sesuai dengan informasi yang ada. Dan terakhir yang dilakukan untuk masyarakat adalah diadakannya program “Badan POM Sahabat ibu” yang bertujuan untuk memberikan informasi dan mengedukasi masyarakat guna dalam mempertahankan citra organisasi/perusahaan. Dalam evaluasi yang telah dilakukan dalam program

(6)

tersebut adalah Badan POM Sahabat Ibu agar lebih sering diadakan agar penyebaran informasi dari Badan POM lebih meluas lagi ke masyarakat, dan Badan POM kalau bisa diadakan lagi program “Badan POM Sahabat Anak” khususnya bagi para pelajar agar sadar akan produk berbahaya yang tidak baik untuk dikonsumsi. 5. Hubungan dengan khalayak

Hubungan dengan khalayak disini adalah hubungan dengan media dan masyarakat. Hubungan dengan media dan masyarakat disini dapat dilihat dari Badan POM melakukan pendekatan dengan media dengan tujuan untuk menjalin hubungan baik dengan media agar media memberikan informasi kepada masyarakat nya seimbang/sesuai dengan berita yang ada. Pendekatan dengan media berupa kegiatan yang dilakukan oleh Badan POM yaitu mengadakan Media gathering, Media Visit lalu program “Badan POM Sahabat Ibu” program ini lebih pendekatan ke masyarakat terutama para ibu-ibu.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Setelah melakukan penelitian mengenai “Strategi Humas Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (Badan POM RI) dalam upaya mempertahankan citra organisasi melalui program “Badan Pom Sahabat Ibu” dan wawancara mendalam dengan informan terkait, maka kesimpulan yang didapat peneliti sebagai berikut :

1. Strategi HUMAS dalam program “Badan POM Sahabat Ibu” yaitu, Perencanaan, Persiapan, Pelaksanaan serta Evaluasi.

2. Dari hasil penelitian Program “Badan POM Sahabat Ibu” dilaksanakan dengan baik sesuai dengan ketentuan yang berlaku yaitu dari tahap Perencanaan, Persiapan, pelaksanaan serta Evaluasi.

Saran

Dari simpulan yang telah penulis jelaskan diatas, maka penulis memberikan saran-saran kepada Badan POM yakni :

Saran Praktis

1. Badan POM harus lebih sering lagi memberikan KIE (Komunikasi , Informasi dan Edukasi) langsung kepada masyarakat.

2. Akan lebih baik peran HUMAS di Badan POM agar lebih dimaksimalkan lagi agar tercipta komunikasi yang efektif antara organisasi dengan publiknya.

Saran Akademis

Penelitian ini dapat memberikan acuan bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian dan dapat memberikan ide, gagasan yang bermanfaat kepada institusi Badan POM sehingga dapat saling bertukar informasi, memperoleh pengetahuan dan pemahaman yang semakin luas sehingga membawa Badan POM lebih maju dan berkembang lagi.

Demikian saran-saran yang penulis berikan, penulis berharap agar saran-saran diatas dapat menjadi masukkan yang positif unuk HUMAS Lembaga Badan Pengawas Obat dan Makanan khususnya pada divisi HUMAS itu sendiri.

(7)

DAFTAR PUSTAKA

Ardianto, Elvinaro. (2011). Metodologi Penelitian untuk PR. Bandung: Simbiosa Rekatama

Media.

Butterick, Keith (2011). Public Relations. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Christine D dan Immy (2008). Metode-Metode Riset Kualitatif dalam Public Relations dan

Marketing Communication. Yogyakarta: Bentang.

Effendy, Onong Uchjana (2009). Human Relation & Public Relations. Bandung:Mandar

Maju.

Herdiansyah, H (2011). Metode Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta:

Salemba Humanika.

Kusumastuti, Frida (2002). Dasar-dasar Hubungan Masyarakat. Jakarta: Ghalia

Masmuh, A (2010). Komunikasi Organisasi dalam Perspektif Teori dan Praktek. Malang:

UMM Press.

Muhammad,Arni (2011). KomunikasiOrganisasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Mulyana, Deddy (2007). Ilmu Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Morissan, MA (2008). Manajemen Public Relation: Strategi Menjadi Humas Profesional.

Jakarta: Kencana.

Nova Firsan, (2011). Crisis Public Relations: Strategi PR Menghadapi Krisis, Isu,

Membangun citra dan Reputasi Perusahaan. Jakarta: Rajawali Pers.

(8)

R. Wayne Pace & Don F. Faules (2010). Komunikasi Organisasi: Strategi Meningkatkan

Kinerja Perusahaan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Ruslan, Rosadi (2010). Metode Penelitian: Public Relations dan Komunikasi. Jakarta: PT.

Rajawali Pers

Soemirat Soleh, Ardianto Elvinaro (2010). Dasar-dasar Public Relations. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Sangadji, E dan Sopiah (2010). Metodologi Penelitian-Pendekatan Praktis dalam Penelitian.

Yogyakarta: ANDI.

Senjaya, S. D (2007). Teori Komunikasi. Jakarta: Universitas Terbuka.

Sarwono, Jonathan. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif. Yogyakarta:

Graha Ilmu

JURNAL :

Eksistensi Public Relations (Hubungan Masyarakat) pada suatu Perusahaan, Volume 6/Nomor

(9)

RIWAYAT PENULIS

Dian Purnama Dewi, lahir pada 31 Mei 1990, di kota Jakarta, dan berpendidikan formal S-1 Fakultas Ekonomi dan Komunikasi Jurusan Marketing Communication pada Universitas Bina Nusantara. Selain itu pernah memiliki pengalaman kerja di HUMAS Badan Pengawas Obat dan Makanan periode Maret-Mei 2011.

Referensi

Dokumen terkait

Adapun diantaranya adalah: Pertama, Skripsi: Penelitian yang dilakukan oleh Lukman Hakim pada tahun 2012 Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Dengan melihat maraknya konflik antar suku, antar warga, antar pelajar dan antar organisasi masyarakat ini dapat berakibat buruk bagi generasi muda di Indonesia, maka

Setelah mengetahui variabel yang akan digunakan dalam pengembangan model biaya dan keuntungan untuk produk ban, akan dibuat skenario untuk mengetahui kondisi saat

Responden Carrefour dan Giant Hypermarket memilih tempat berbelanja yang dikunjungi saat ini dibandingkan dengan pedagang keliling atau pasar tradisional adalah

Sedangkan menurut Berkowitz (2005), agresi ialah tindakan melukai yang disengaja oleh seseorang/institusi terhadap orang/institusi lain yang sejatinya disengaja.

Sentuhan mata : Gejala yang teruk boleh termasuk yang berikut: kesakitan atau kerengsaan..

Selama proses pembelajaran, dilakukan observasi oleh guru kelas yang digunakan untuk pengumpulan data yang berkaitan dengan tindakan dalam penelitian.. Tahap refleksi dilakukan

Sayuran merupakan sumber pangan yang penting untuk dikonsumsi masyarakat setiap hari karena kandungan protein, vitamin, mineral dan serat yang dimiliki sayuran berguna