• Tidak ada hasil yang ditemukan

TRANSFORMASI MINDSET DALAM MENGAHADAPI TANTANGAN PERUBAHAN KURIKULUM 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TRANSFORMASI MINDSET DALAM MENGAHADAPI TANTANGAN PERUBAHAN KURIKULUM 2013"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

TRANSFORMASI MINDSET DALAM

MENGAHADAPI TANTANGAN PERUBAHAN

KURIKULUM 2013

Hendra Kartika

Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Singaperbangsa Karawang,

Jln. H.S. Ronggowaluyo Telukjambe, Karawang-Jawa Barat 41361 hend@scientist.com

Abstrak

Kehidupan yang ada di sekitar kita selalu berubah. Sama halnya dengan kehidupan, pendidikan juga dituntut berubah sesuai dengan perkembangan zaman saat ini dan yang akan datang. Perkembangan zaman tanpa diikuti dengan perubahan sistem pendidikan hanya akan menghambat kemajuan suatu negara. faktor kunci dalam implementasi kurikulum adalah pendidik. Perubahan kurikulum akan tidak bermakna jika tidak didukung oleh perubahan kemampuan guru dalam mengimplementasikannya. Diperlukan perubahan sikap yang baru, yaitu transformasi mindset dalam menghadapi tantangan perubahan kurikulum 2013.

Kata Kunci. Transformasi mindset, pendidik, kurikulum 2013.

1. Pendahuluan

Ilmu pengetahuan dan teknologi mengalami perkembangan yang sangat pesat sesuai dengan perubahan zaman saat ini dan yang akan datang. Perubahan sekecil apapun akan berpengaruh terhadap perkembangan selanjutnya sehingga diperlukan kesiapan mental dalam menghadapi perubahan tersebut.

Berdasarkan perkembangan zaman saat ini dan yang akan datang, pendidikan juga dituntut untuk berubah. Pendidikan dan perkembangan zaman berjalan beriringan dan tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Perkembangan zaman tanpa diikuti dengan perubahan sistem pendidikan hanya akan menghambat kemajuan suatu bangsa. Suatu bangsa yang maju, pasti memiliki sistem pendidikan yang sangat baik. Karena sistem pendidikan berkaitan dengan sumber daya manusia suatu bangsa.

Selain itu, pendidikan adalah elemen penting dalam perubahan suatu negara. Setiap negara memiliki sistem pendidikan tersendiri yang disesuaikan dengan tujuan pendidikan nasionalnya. Tujuan pendidikan tersebut dapat dicapai apabila fungsi dari masing-masing komponen dari sistem pendidikan terlaksana dengan baik. Komponen utama dari sistem pendidikan adalah kurikulum.

Kurikulum merupakan kumpulan mata pelajaran-mata pelajaran yang harus disampaikan pendidik atau dipelajari peserta didik (Majid, 2014:1). Pendidik mempunyai peranan penting dalam keberhasilan implementasi kurikulum sehingga

(2)

para pendidik harus siap dalam menerapkan kurikulum yang sudah dicanangkan oleh pemerintah.

Pemerintah saat ini sedang mencoba menerapkan kurikulum baru, yakni adanya kurikulum 2013. Kurikulum 2013 ini menjadi bahasan menarik dikalangan praktisi pendidikan. Kurikulum ini memiliki karakteristik yang baru dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya yakni KTSP 2006. Perubahan kurikulum ini bukan tanpa alasan. Salah satunya adalah dikarenakan hasil studi lembaga survey internasional, TIMSS dan PIRLS 2011 yang tidak menunjukkan perkembangan yang signifikan terhadap kemampuan siswa di Indonesia (Rahman & Amri, 2014:198).

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan implementasi kurikulum adalah: (1) Kesiapan guru; (2) Kondisi sekolah atau ketersediaan sarana prasarana; (3) Manajemen kepala sekolah; (4) Lingkungan sekolah; (5) Komite sekolah/masyarakat; (6) Pembiayaan pendidikan (Majid, 2014:11). Sedangkan faktor kunci dalam implementasi kurikulum adalah kesiapan pendidik dalam hal ini adalah guru.

Namun, apakah siap saja sudah cukup? Pada hakikatnya, manusia terlahir untuk bersaing secara akal. Akal inilah yang mempengaruhi individu dalam berfikir, bersikap dan bertindak. Dalam menghadapi perubahan, diperlukan sikap baru yang mengubah mindset individu dari keadaan sekarang menuju keadaan baru yang diinginkan.

Setiap perubahan, baik fisik maupun non-fisik akan selalu mendapatkan hambatan sama halnya seperti setiap terjadi perubahan (didorong untuk bergerak atau direm mendadak) badan akan melakukan perlawanan. Dari kondisi tersebut, diperlukan kemampuan mengelola keadaan yang bersifat transisi dari kondisi lama menuju kondisi baru.

Perubahan kurikulum ini tidak akan bermakna jika tidak didukung oleh perubahan kemampuan pendidik dalam mengimplementasikannya. Diperlukan perubahan yang menyeluruh dan terencana, yaitu transformasi mindset dalam menghadapi tantangan perubahan kurikulum 2013.

2. Pembahasan

2.1. Pengertian Transformasi Mindset

Menurut kamus bahasa Indonesia tranformasi secara arti kata adalah perubahan rupa (bentuk, sifat, fungsi, dsb). Transformasi pada dasarnya adalah sebuah proses perubahan yang mendasar pada diri manusia, sekurang-kurangnya pada mindsetnya (Moedzakir, 2010). Pola pikir (mindset) individu ini dapat mempengaruhi perilaku dan tindakan seseorang sehingga benar-benar perlu diarahkan untuk menjadikan diri pribadi seseorang tersebut lebih baik. Transformasi adalah sebuah perubahan pola pikir (mindset) yang disebabkan oleh perubahan kondisi sekarang menuju keadaan yang baru. Perubahan kondisi ini sifatnya memaksa pula pada perubahan prilaku dan tindakan seseorang terhadap kondisi baru yang diinginkan.

Dari definisi diatas, dapat dikatakan bahwa tranformasi mindset adalah perubahan pola pikir yang sifatnya memaksa pada perubahan prilaku dan tindakan individu dalam menghadapi suatu keadaan atau kondisi baru yang diinginkan. Dalam kaitannya dengan perubahan kurikulum 2013, transformasi mindset yang diinginkan

(3)

adalah perubahan pola pikir pendidik dalam menerapkan kurikulum 2013 terkait dengan perubahan-perubahan yang ada didalamnya.

2.2. Ruang Ringkup Perubahan Kurikulum 2013

Landasan untuk diadakannya perubahan dari kurikulum 2006 menjadi kurikulum 2013 adalah Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013. Sedangkan pedoman pelaksanaan impelementasi kurikulum 2013 berdasarkan Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013.

Ruang ringkup perubahan kurikulum 2013 terdapat pada empat fokus utama Standar Nasional Pendidikan, yaitu: (1) Standar Kompetensi Lulusan, (2) Standar Isi, (3) Standar Proses, dan (4) Standar Penilaian. Irisan dari perubahan keempat fokus utama standar nasional tersebut digambarkan dalam bagan sebagai berikut:

Gambar 1. Irisan Keempat Standar Nasional Pendidikan

Menurut E. Mulyasa (dalam PPTK, 2013) perubahan-perubahan yang perlu dicermati dalam implementasi kurkulum 2013 adalah sebagai berikut:

1) Kerangka dasar dan struktur kurikulum 2) Pedoman implementasi kurikulum 2013 3) Pedoman pengelolaan kurikulum 2013 4) Pedoman evaluasi kurikulum

5) Standar kompetensi lulusan

6) Kompetensi inti dan kompetensi dasar 7) Buku guru

8) Buku siswa 9) Silabus dan RPP

10) Standar proses dan model pembelajaran 11) Standar penilaian

12) Pedoman penilaian dan rapor

13) Buku pedoman bimbingan dan konseling.

Pendidik sebagai faktor kunci penentu keberhasilan implementasi kurikulum perlu mencermati perubahan-perubahan tersebut. Dukungan pendidik sangat diperlukan agar implementasi kurikulum 2013 yang dicanangkan oleh pemerintah dapat terlaksana.

Standar Kompetensi

Lulusan Standar Proses

Standar isi Standar Penilaian

Elemen Perubahan

(4)

2.3. Transformasi Mindset yang diperlukan

Mengubah pola pikir seseorang adalah bagian yang paling sulit dalam upaya meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM). Karena pola pikir adalah sebagian dari karakter seseorang yang memang kerap melekat sulit tergantikan (Nuh, 2014:2). Oleh karena itu, pemerintah melalui Kemdikbud memberikan pelatihan kepada seluruh pendidik yang ada dipusat maupun didaerah mengenai seluruh sistem yang berlaku pada kurikulum 2013. Melalui pelatihan tersebut, diharapkan pola pikir para pendidik bisa berubah sesuai dengan kurikulum baru, yakni menerapkan metode baru tematik integratif dalam mengajar, dan mengutamakan aktivitas peserta didik.

Lalu, pola pikir apa saja yang perlu disadari oleh para pendidik dari dalam diri sendiri supaya implementasi kurikulum 2013 yang dicanangkan oleh pemerintah dapat terlaksana? Beberapa pernyataan berikut diharapkan dapat mengubah kesadaran dan pola pikir para pendidik dalam implementasi kurikulum 2013.

1) Setiap pendidik harus menyadari bahwa guru adalah sebuah profesi yang sangat mulia.

2) Mereka yang memilih profesi guru wajib menyadari dan bekerja untuk mengabdi kepada sesama serta menjalankan dan menjunjung tinggi kode etik yang telah diikrarkannya, bukan semata-mata mencari segi materinya belaka. 3) Menjadi seorang guru dituntut suatu keahlian tertentu dengan tugas utama

mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik ( UU No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen). 4) Guru harus senantiasa mengembangkan kemampuan, keterampilan,

pengetahuan tentang keilmuannya dan mengembangkan potensi dirinya agar selalu mengikuti perkembangan zaman.

5) Guru mempunyai peranan yang sangat strategis dalam menstransfer ilmu pengetahuan dan mengembangkan potensi peserta didiknya.

6) Selain pendidik, guru juga merupakan seorang peneliti. Meneliti tentang elemen perubahan yang diperlukan dalam implementasi kurikulum 2013.

Pernyataan-pernyataan tersebut hanya sebagian dari intinya saja yang berkaitan dengan profesi dan peranan guru. Namun, diharapkan dapat menggugah kesadaran dan mengubah pola pikir guru dalam implementasi kurikulum 2013.

3. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas diperoleh beberapa kesimpulkan sebagai berikut: 1) Perubahan kurikulum perlu dilakukan untuk menyesuaikan dengan perubahan

zaman serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berubah. 2) Perubahan kurikulum harus didukung oleh: (1) Guru; (2) Sekolah dan ketersediaan sarana prasarana; (3) Manajemen kepala sekolah; (4) Lingkungan sekolah; (5) Komite sekolah/masyarakat; (6) Pembiayaan pendidikan.

(5)

4. Daftar Pustaka

Majid, A. (2014). Implementasi Kurikulum 2013 Kajian Teori dan Praktis. Bandung: Interes Media.

Rahman, M. dan Amri, S. (2014). Model Pembelajaran ARIAS Terintegratif. Bandung: Prestasi Pustakarya.

Moedzakir, M.D. (2010). Konsep dan Strategi Transformasi untuk PLS. [Online]. Tersedia: http://berkarya.um.ac.id/2010/02/konsep-dan-strategi-pembelajaran-transformasi-untuk-pls-oleh-m-djauzi-moedzakir-ketua-jurusan-pls-fip-um/. [17 November 2014].

Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan (PPTK). (2014). Manajemen Kepemimpinan Sekolah. Jakarta: Kemdikbud.

Nuh, M. (2014). Pelaksanaan Kurikulum 2013 Pelatihan Guru di Tahun 2014 Diperluas. Majalah Asah Asuh, 3, (5), 2. [Online]. Tersedia: www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/majalah/.../AsahAsuhEdisi3-2014.pdf.

Referensi

Dokumen terkait

ika &adangan kosong maka keadaan ini disebut iron depleted state !ang ditandai oleh kadar eritin serum, absorpsi  besi dalam usus,serta penge&atan dalam sumsum

Dalam upaya mendukung layanan kargo udara internasional sebagai perlindungan terhadap pelaku usaha bisnis layanan kargo udara internasional yang mencakup aspek

Ribnikar 1994,11 deli tveganja bančnega poslovanja na: - poslovna tveganja, kamor sodijo: kreditno tveganje, tveganje spremembe obrestne mere; - tveganje spremembe deviznega tečaja

Menurut penuturan bapak Ramli Efendi,S.Kom kepala TU SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung, beliau mengatakan pemenuhan sarana dan prasarana yang ada saat ini

Setelah mengamati gambar dan membaca teks siswa mampu mengidentifikasi tata cara penerapan hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari dengan benar.. Setelah berdiskusi kelompok

Kesimpulannya adalah pembelajaran dengan menggunakan alat peraga IPA mempunyai pengaruh yang sangat signifikan terhadap prestasi belajar pada materi pesawat sederhana siswa

Dari pemilihan kelayakan sebuah bangunan menjadi cagar budaya tersebut maka akan menghasilkan bangunan-bangunan mana saja yang layak dijadikan cagar budaya dan

(2014) mengatakan bahwa model nilai wajar digunakan karena didukung dengan anggapan bahwa transparansi dapat terwujud akibat penggunaan model nilai wajar sehingga