• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Modul 1 Anemia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Modul 1 Anemia"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 BAB 1

PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1

1.1 Latar Latar BelakaBelakangng

Anemia adalah Pengurangan jumlah sel darah merah, kuantitas hemoglobin, dan volume Anemia adalah Pengurangan jumlah sel darah merah, kuantitas hemoglobin, dan volume  pada

 pada sel sel darah darah merah merah (hematokrit) (hematokrit) per per 100 100 ml ml darah. darah. Keadaan Keadaan dimana dimana jumlah jumlah sel sel darahdarah merah atau jumlah hemoglobin (protein pembaa oksigen) dalam sel darah merah berada merah atau jumlah hemoglobin (protein pembaa oksigen) dalam sel darah merah berada dibaah normal. Berkurangn!a kadar hb"jumlah eritrosit dalam darah tepi di baah nilai dibaah normal. Berkurangn!a kadar hb"jumlah eritrosit dalam darah tepi di baah nilai normal sesuai umur dan jenis kelamin.

normal sesuai umur dan jenis kelamin. 1.#

1.# $ken$kenariarioo

$eorang anita umur #% tahun diantar suamin!a ke dokter keluarga mengeluh tubuh &epat $eorang anita umur #% tahun diantar suamin!a ke dokter keluarga mengeluh tubuh &epat lelah dengan ajah pu&at, sering sakit kepala, pusing, dan berdebar'debar !ang dirasakan lelah dengan ajah pu&at, sering sakit kepala, pusing, dan berdebar'debar !ang dirasakan sejak 

sejak  bulan !ang bulan !ang lalu. $etelah menerima penjelaslalu. $etelah menerima penjelasan an dari dokter, suamidari dokter, suamin!a sangat n!a sangat khaatkhaatir ir  tentang dampak !ang akan terjadi karena istrin!a sedang hamil muda. $etelah pemeriksaan tentang dampak !ang akan terjadi karena istrin!a sedang hamil muda. $etelah pemeriksaan isik ditemukan konjungtiva anemia dan s&lera ikterik. *ia tidak memiliki ria!at menstruasi isik ditemukan konjungtiva anemia dan s&lera ikterik. *ia tidak memiliki ria!at menstruasi !ang berkepanjangan. Penderita bekerja dipabrik &at.

!ang berkepanjangan. Penderita bekerja dipabrik &at.

1.

1. KatKata $ula $ulitit •

• Konjungtiva anemiaKonjungtiva anemia •

• $&lera ikterik $&lera ikterik 

1.+

1.+ Kata " KKata " Kalimaalimat Kun&it Kun&i

 anita #% tahunanita #% tahun

 -epat lelah dan ajah pu&at-epat lelah dan ajah pu&at

 $akit kepala dan berdebar'debar$akit kepala dan berdebar'debar

 amil mudaamil muda

 /idak ada riasat menstruasi/idak ada riasat menstruasi

 Konjungtiva AnemiaKonjungtiva Anemia

 sklera ikteriksklera ikterik 1.%

1.% PerPertan!tan!aanaan 1.

1. elelaskaskan an proproses ses hemhematopatopoeioeisissis #.

#. elelaskaskan man ma&ama&am'ma'ma&am &am sel sel dardarahah .

. elelaskaskan an metmetabolabolismisme e dardarahah +.

+. elelaskaskan deian deinisnisi dan klai dan klasisiikaikasi anesi anemiamia %.

(2)

3.

3. elelaskaskan hubuan hubungangan peken pekerjarjaan denan dengan skgan skenaenariorio 4

4.. **** 1.3

1.3 /uj/ujuan Pembeuan Pembelajarlajaranan •

• 2engetahui deinisi, mekanisme dan ungsi hematopoiesis2engetahui deinisi, mekanisme dan ungsi hematopoiesis •

• 2engetahui dan memahami ma&am'ma&am sel darah2engetahui dan memahami ma&am'ma&am sel darah •

• 2engetahui dan memahami metabolism sel darah2engetahui dan memahami metabolism sel darah •

• 2enjelaskan pengertian anemia dan klasiikasin!a2enjelaskan pengertian anemia dan klasiikasin!a •

• 2engetahui nilai hitung darah normal serta kriteria anemia2engetahui nilai hitung darah normal serta kriteria anemia •

• 2en!2en!ebutebutkan kan akaktortor''aktaktor or pen!pen!ebab ebab anemanemia ia dan dan menmenjeljelaskaskan an proproses ses terterjadijadin!an!a  pen!akit

 pen!akit •

• menjelaskan pen&egahan dan penatalaksanaan pen!akit anemiamenjelaskan pen&egahan dan penatalaksanaan pen!akit anemia

BAB II BAB II PEMBAHASAN PEMBAHASAN

#

#..1 1 eemmaattooppooiieessiiss /em

/empat terjadin!a pat terjadin!a hematopoiesis5hematopoiesis5  janin

(3)

# 6 4 bln ( hati, limpa ) % 6 7 bln ( sumsum tulang )

Ba!i 5 sumsum tulang (pada semua tulang)

*easa 5 vertebra, tulang iga, sternum, tulang tengkorak, sakrum dan pelvis, ujung pro8imal emur.

$el induk dan progenitor hemopoiesis

• emopoiesis bermula dari suatu sel induk pluripoten !g men!ebabkan timbuln!a

 berbagai jalur sel !g terpisah

• *ierensiasi sel terjadi dari sel induk menjadi jalur eritroid, granulositik, dan jalur lain

melalui progenitor hemopoietik terikat.

• Adan!a berbagai sel progenitor !g berbeda dapat di tunjukan melalui teknik biakan in

vitro.

• Progenitor !g sangat di periksa dini dgn melakukan biakan pada stroma sumsum

tulang sebagai sel pemula biakan jangka panjang sedangkan progenitor lanjut  biasan!a di periksa dgn media semi padat.

• $alah satu &ontohn!a adalah prekursor mieloid &ampuran !g terditeksi paling dini !g

men!ebabkan timbuln!a granulosit, eritrosit, monosit dan megakarosit dan dinamakan -9: (&olon! ormat unit" unit pembentukan koloni pada media biakan agar) 6 ;<22.

• $umsum tulang juga merupakan tempat asal utama limosit dan terdapat adan!a sel  prekursor sistem meiloid dan limoid

• Asal sel !ang paling muda masih tidak dapat dikenali sebagai suatu sel !ang berbeda dari sel stem pluripoten, alaupun sel 6 sel ini telah membentuk suatu jalur sel khusus !ang disebut sel stem commited.

•  Berbagai sel stem &ommited, bila ditumbuhkan dalam biakan, akan menghasilkan koloni tipe sel darah !ang spesiik.

•  $uatu sel stem &ommited !ang menghasilkan eritrosit disebut unit pembentuk koloni eritrosit, dan singkatan -9:'< digunakan untuk menandai jenis sel stem ini.

• *emikian pula, unit !ang membentuk koloni granulosit dan monosit disingkat dengan -9:';2 dan seterusn!a.

•   Pertumbuhan dan reproduksi berbagai sel stem diatur oleh berma&am 6 ma&am  protein !ang disebut penginduksi pertumbuhan dan dierensiasi.

(4)

• Penginduksi pertumbuhan dan dierensiasi sel darah terdiri atas dua golongan besar  !akni5

1. Non-lineage-spesific Growth Factor 

;olongan penginduksi ini bersiat tidak spesiik sehingga dapat menginduksi  pertumbuhan lebih dari satu jenis sel darah. Penginduksi ini disebut juga penginduksi  pertumbuhan. -ontohn!a adalah5

 =L' !ang dapat menginduksi semua jenis pertumbuhan sel darah

 ;2'-$9 !ang menstimulasi produksi granulopoiesis dan produksi makroag #.  Lineage-Spesific Growth Factor 

Penginduksi golongan ini terlibat pada proses dierensiasi dan pendeasaan jenis sel darah !ang bersiat spesiik. Penginduksi ini disebut juga  Penginduksi diferensiasi. -ontohn!a5

 <r!thropoietin !ang menstimulus proses pembentukan sel darah merah

 ;'-$9 !ang menginduksi pembentukan granulosit dan menstimulus prolierasi sel darah putih.

 2'-$9 !ang mempengaruhi produksi makroag

 /hrombopoietin !ang mempengaruhi -9:'2egakarosit. #.# 2a&am'ma&am $el *arah

konstituen fungsi  plasma  air 2edium transportasi, mengangkut  panas  <lektrolit <ksitabilitas membran, osmotik,  pen!angga p   >utrien"?at sisa, hormon Keseimbangan asam'basa

 Protein plasma @smotik,  pen!angga p

(5)

' albumin osmotik ' globulin alabeta 9aktor 

 pembeku, mol  prekursor  inakti ' gama antibod!  ibrinogen Prekursor  ibrin :nsur sel darah

 <ritrosit 2engangkut @# dan -@#

 Leukosit

' neutroil agositosis

- eosinofil Reaksi alergi, fagosit parasit

' basoil 2engeluarkan histamin u reaksi alergi, heparin, antikoagulan

' monosit /ransit u menjadi makroag jaringan

' Limosit B antibodi

' Limosit / espon imun seluler

(6)

#. 2etabolisme *arah Biokimia darah

• *arah terdiri atas

 – Plasma • <lektrolit • Protein  – $el • <ritrosit • Leukosit • /rombosit • <ritrosit /erdiri atas5  – 2embran  – $itoplasma /idak ada5  – 2itokondria  – Lisosom

(7)

 – Aparatus ;olgi

• /ransport

Paru5 Cb' C @

# à b@#' C C

aringan 5 b@#'ààà Cb' #.+ Anemia dan klasiikasin!a

2enurut deinisi, anemia adalah 5

Pengurangan jumlah sel darah merah, kuantitas hemoglobin, dan volume pada sel darah merah (hematokrit) per 100 ml darah. Keadaan dimana jumlah sel darah merah atau  jumlah hemoglobin (protein pembaa oksigen) dalam sel darah merah berada dibaah

normal. Berkurangn!a kadar hb"jumlah eritrosit dalam darah tepi di baah nilai normal sesuai umur dan jenis kelamin.

Klasiikasi anemia menurut morologi, mikro dan makro menunjukkan ukuran sel darah merah sedangkan kromik menunjukkan arnan!a. $udah dikenal tiga klasiikasi besar5 1. Anemia normositik normokrom

• *imana ukuran dan bentuk sel'sel darah merah normal serta mengandung

hemoglobin dalam jumlah !ang normal tetapi individu menderita anemia.

• Pen!ebabn!a 5

kehilangan darah akut, hemolisis, pen!akit kronik termasuk ineksi, gangguan endokrin, gangguan ginjal, kegagalan sumsum, dan pen!akit'pen!akit iniltrati  metastatik pada sumsum tulang.

#. Anemia makrositik normokrom

• 2akrositik berarti ukuran sel'sel darah merah lebih besar dari normal tetapi

(8)

Akibat oleh gangguan atau terhentin!a sintesis asam nukleat *>A seperti !ang ditemukan pada deisiensi B1# dan atau asam olat. =ni dapat juga terjadi pada kemoterapi kanker, sebab agen'agen !ang digunakan mengganggu metabolisme sel

. Anemia mikrositik hipokrom

• 2ikrositik berarti ke&il, hipokrom berarti mengandung hemoglobin dalam jumlah

!ang kurang dari normal.

• Pen!ebab5

insuisiensi sintesis hem (besi), seperti pada anemia deisiensi besi, keadaan sideroblastik dan kehilangan darah kronik, atau gangguan sintesis globin, seperti  pada talasemia (pen!akit hemoglobin abnormal kongenital.

Klasiikasi anemia5

Anemia dapat juga diklasiikasikan menurut etiologin!a. Pen!ebab utama !ang dipikirkan adalah 5

(1) meningkatn!a kehilangan sel darah merah

• disebabkan oleh perdarahan atau oleh penghan&uran sel. Perdarahan dapat

disebabkan oleh trauma atau tukak, atau akibat pardarahan kronik karena  polip pada kolon, pen!akit'pen!akit keganasan, hemoriod atau menstruasi. Penghan&uran sel darah merah dalam sirkulasi, dikenal dengan nama hemolisis, terjadi bila gangguan pada sel darah merah itu sendiri !ang memperpendek hidupn!a atau karena perubahan lingkungan !ang mengakibatkan penghan&uran sel darah merah.

• Keadaan dimana sel darah merah itu sendiri terganggu adalah5

1. hemoglobinopati, !aitu hemoglobin abnormal !ang diturunkan, misal n!a anemia sel sabit

(9)

#. gangguan sintetis globin misaln!a talasemia

. gangguan membran sel darah merah misaln!a serositosis herediter +.deisiensi en?im misaln!a deisiensi ;3P* (glukosa 3'osat dehidrogenase).

(#) penurunan atau gangguan pembentukan sel.

•  pembentukan sel darah merah !ang berkurang atau terganggu

(diseritropoiesis).

• Dang termasuk dalam kelompok ini adalah5

(a) keganasan !ang tersebar seperti kanker pa!udara, leukimia dan multipel mielomaE obat dan ?at kimia toksikE dan pen!inaran dengan radiasi dan

(b) pen!akit'pen!akit menahun !ang melibatkan ginjal dan hati, pen!akit'  pen!akit ineksi dan deiensi endokrin.

/anda dan gejala

• ;ejala dan tanda'tandan!a !ang disebabkan oleh pasokan oksigen !ang tidak 

men&ukupi kebutuhan ini bervariasi, dan merupakan respons atas kompensasi jantung dan pernaasan berdasarkan berat dan laman!a jaringan mengalami kekurangan oksigen.

• /anda'tanda dan gejala (sindrom) anemia adalah penderita mengeluh lemah, sakit

kepala, telinga mendenging, penglihatan berkunang'kunang, merasa &epat letih, sempo!ongan, mudah tersinggung, menstruasi berhenti, libido berkurang, gangguan saluran &erna, s&lera ikterik, organ limpa membesar, sesak naas (mula'mula naas dalam, lama'kelamaan naas menjadi dangkal akhirn!a pa!ah jantung sampai s!ok), nadi lemah dan &epat, hipotensi ortostatik serta tekanan darah sedikit naik sebagai

(10)

akibat releks pen!empitan pembuluh darah arteriola. ika anemia bertambah berat,  bisa men!ebabkan stroke atau serangan jantung.

;ejala→ anemia→ gangguan ungsi jaringan  mekanisme kompensasi5 1. Penurunan transpor oksigen  vasokonstriksi5

lelah, lemas, &engeng (irritable), pu&at, sesak

#. Berkurangn!a volume darah5 hipotensi (renjatan), pu&at

. Peninggian &ardia& output5 takikardi, tekanan nadi , bising jantung. 9a&tor risiko5

• anita !ang berumur kurang dari #0 tahun atau lebih dari % tahun, mempun!ai

risiko !ang tinggi untuk hamil.

• introbe (17F4) men!atakan baha usia ibu dapat mempengaruhi timbuln!a

anemia, !aitu semakin rendah usia ibu hamil maka semakin rendah kadar  hemoglobinn!a.

• 2uhilal et al (1771) dalam penelitiann!a men!atakan baha terdapat

ke&endrungan semakin tua umur ibu hamil maka presentasi anemia semakin  besar.

• :sia 5 anak'anak dan anita premenopouse lebih tinggi 8 lipat dibanding pria

dan anita menopouse

• anita premenopouse 5 $ampai dengan 10G atau lebih perempuan remaja dan

deasa di baah +7 tahun kekurangan ?at besi. anita Amerika dan Arika' Amerika ispanik memiliki dua prevalensi anemia dibandingkan dengan anita Kaukasia. isiko untuk anemia pada remaja putri adalah sekitar G

• Lama *easa 5 $ekitar 10G dari orang deasa usia 3% tahun dan lebih tua

(11)

Pen!ebab anemia pada orang deasa meliputi kekurangan gi?i, pen!akit inlamasi kronis, dan pen!akit ginjal kronis.

• Pen!akit kronis atau Kritis

• Kehamilan 5 Kekurangan ?at besi terjadi pada #0G anita hamil di negara'negara

maju. Bahkan lebih buruk, %0G atau lebih perempuan di negara'negara nonindustriali?ed menjadi kekurangan ?at besi, dan 0 ' %0G !ang kekurangan asam olat. Anemia berat dikaitkan dengan tingkat kematian lebih tinggi pada anita hamil.

#.% 2ekanisme pu&at, pusing, &epat lelah,berdebar'debar.

Pada kehamilan, kadang'kadang ditemukan pansitopenia disertai aplasia sumsum tulang !ang berlangsung sementara. al ini mungkin disebabkan oleh estrogen pada seseorang dengan predisposisi genetik, adan!a ?at penghambat dalam darah atau tidak ada  perangsang hematopoiesis. Anemia aplastik sering sembuh setelah terminasi kehamilan,

dapat terjadi lagi pada kehamilan berikutn!a. Kegagalan ematopoietik 5

Kegagalan poduksi sel darah bertanggung jaab atas kosongn!a sumsum tulang !ang tampak jelas pada pemeriksaan apusan aspirat sumsum tulang atau spesimen core biopsy sumsum tulang. asil pen&itraan dengan magnetic resonance imaging vertebra memperlihatkan digantin!a sumsum tulang oleh jaringan lemak !ang merata. $e&ara kuantitati, sel'sel hematopoetik !ang imature dapat dihitung dengan flow cytometry. $el' sel tersebut mengekspresikan protein cytoadhesie, !ang disebut -*+. Pada  pemeriksaan flow cytometry, antigen sel -*+ dideteksi se&ara louresens satu persatu, sehingga jumlah sel'sel -*+ dapat dihitung dengan tepat. Pada anemia aplastik, sel'sel⁺

-*+ juga hampir tidak ada !ang berarti baha sel'sel induk pembentuk koloni⁺

eritroid, m!eloid, dan megakar!ositik sangat kurang jumlahn!a.  !ssay lain untuk sel'sel hematopoietik !ang sangat primiti dan HtenangI ("uiescent ), !ang sangat mirip jika tidak  dikatakan identik dengan sel'sel asal, juga memeperlihatkan penurunan. Pasien !ang mengalami panstopenia mungkin telah mengalami penurunan populasi sel asal dan sel

(12)

induksampai sekitar 1G atau kurang. *eisiensi berat tersebut mempun!ai konsekuensi kualitati, !ang di&erminkan oleh pemendekan telomer granulosit pada pasien anemia aplstik.

#.3 Kolerasi Anemia, kehamilan dan lingkungan

/erjadi paling sering di trimester dua dan *ibagi dalam beberapa ma&am anemia

 – *idapat

 – erediter

/imbal hitam berbaha!a bagi ibu hamil

;ejala klinis kera&unan timah hitam pada individu deasa tidak akan timbul pada kadar  Pb !ang terkandung dalam darah dibaah F0 mg Pb"100 g darah namun hambatan aktivitas en?im untuk sintesa haemoglobin sudah terjadi pada kandungan Pb normal (06  +0 mg), $en!aa Pb organik bersiat neurotoksik dan tidak men!ebabkan anemia, *apat men!ebabkan kematian janin.

(13)

#.3 **

1. *eisiensi 9e

*einisi 5 Anemia deisiensi besi adalah anemia !ang timbul akibat kekosongan &adangan besi tubuh(developed iron store) sehingga pen!ediaan  besi untuk eritropoesis berkurang, sehingga akhir pembentukan b berkurang

<pidemiologi 5 Anemia deisiensi besi merupakan jenis anemia !ang paling sering dijumpai baik diklinik maupun di mas!arakat.Anemia deisiensi besi merupakan anemia !ang sangat sering dijumpai di negara berkembang *engan gambaran prevalensi anemia deisisensi besi 5

ARI!A AMERI!A LA"IN IND#NESIA

Laki'laki deasa 3G G 1%'%0G

anita tak hamil #0G 14'#1G #%'+FG

anita hamil 30G 7'+3G +3'7#G

<tiologi 5 Anemia deisiensi besi dapat disebabkan oleh rendahn!a masukan  besi,gangguan absorpsi,serta kehilangan besi akibat perdarahan menahun.

1. saluran &erna 5 akibat dari tukak peptik,kanker lambung,kanker kolon,divertikulois, dan ineksi &a&ing tambang.

#. saluran genital anita 5 menorrhagia atau metrorhagia. . saluran kemih 5 hematuria

(14)

+. saluran napas 5 hemoptoe

9aktor nutrisi 5 akibat kurangn!a jumlah besi total dalam makanan, atau kualitas besi(biovaibilitas) besi !ang tidak baik (makanan ban!ak serat,rendah vitamin -, dan rendah daging). Kebutuhan besi meningkat 5 seperti ada  prematuritas,anak dalam masa pertumbuhan dan kehamilan. ;angguan

absorpsi besi 5 gastrektomi,topical sprue#atau kolitis kronik. Pada orang deasa anemia deisiensi !abg sering dijumpai di klinik hampir identik dgn  perdarahan menahun. Pen!ebab perdarahan !ang paling sering pada laki'laki  perdarahan gastrointestinal sedangkan pada anita paling sering metrorhagia.

Pathogenesis 5 Perdarahan menahun men!ebabkan kehilangan besi sehingga &adangan besi semakin menurun. ika &adangan kosong maka keadaan ini disebut iron depleted state !ang ditandai oleh kadar eritin serum, absorpsi  besi dalam usus,serta penge&atan dalam sumsum tulang( ' ).  Apabila kekurangan besi berlanjut terus maka pen!ediaan besi untuk eritropoesis  berkurang sehingga menimbulkan gangguan pada bentuk eritrosit tetapi anemia se&ara klinis belum terjadi,inilah !ang disebut iron deficience erythropoesis. $elanjutn!a timbul anemia hipokromik mikrositer sehingga disebut sebagaii iron dei&ien&! anemia. Pada saat ini juga terjadi kekurangan  besi pada epitel serta pada beberapa en?im !ang dapat menimbulkan gejala  pada kuku,epitel mulut dan aring serta beberapa gejala lainn!a.

(15)

Pemeriksaan penunjang 5 Pemeriksaan laboraturium.

 b dan indeks eritrosit5 didapatkan anemia hipokromik mikrositer  dangan penurunankadar b mulai dari ringan hingga berat. 2-J,2-- dan 2- menurun. 2-J40l han!a di dapatkan pada A*B dan thalasemia ma!or.*(red &ell distribution idth) meningkat menandakan adan!a anisositisis. Asupan darah menunjukan anemuia hipokromik mikrositer,anisositosis,poikilositosis,anulosit  berbanding lurus dengan derajat anemia.

 Kadarbesi serum menurun ,%0mg"dl,/=B-(total iron binding &apa&it!) meningkat %0mg"dl dan saturasi transerin1%G

 Kadar serum eritin #0mg"dl.jika terdapat inlamasi maka eritin serum sampai dengan 30mg"dl masih dalam menunjukan adan!a deisiensi besi.

 Protoporirin eritrosit meningkat (100mg"dl)

 $umsum tulang5 menunjukan hiperplasia normoblastik dengan normoblastke&il'ke&il !ang dominan.

(16)

 Pada laboraturium !ang maju dapat diperiksa reseptor transerin5 kadar  reseptor transerinmeningkat pada deisiensi besi,normal pada anemia akibat pen!akit kronik dan thalasemia.

 Penge&atan besi sumsum tulang denga biru prusia !ang menunjukan &adangan besi !ang negati 

 Perlu dilakukan pemeriksaan ntukmen&ari oen!ebab anemia deisiensi  besi5 antara lain pemeriksaan eses akibat &a&ing tambang,sebaikn!a

dilakukan semi kuantitati.pemeriksaan darah samar eses

Penatalaksanaan 5

/erapi terhadap A*B dapat verupa5

 /erapi kausal5 tergantung pen!ebabn!aEmisaln!a pengobatan &a&ing tambang, pengobatan hemoroid,pengobatan menoragia terapi ini harus dilakukan karena jika tidak maka anemia akan kambuh lagi

 Pemberian preparat besi untuk mengganti kekurangan besi dalam tubuh

 Besi per oral5 merupakan obat pilihan pertama karena eekti murah dan aman.preparat !ang tersedia !atu5 oral berat,kepatuhan berobat kurang,koretis ulserativa,perlu peningkatan b se&ara tepat.

 Pengobatan lainerrous sulphat5 preparat pilihan pertama (murah dan eekti0.dosis58#00mg

 9errous glu&onate,errous umarat,errous la&tate,errous su&&inate,hargan!a lebih mahal tetapi eektivitas dan eek samping hamping sama.

 Besi parenatal$ eek sampin!a lebih berbaha!a,serta hargan!alebih mahalindikasin!a !aitu5 i.intoleransi

' diet5 sebiakn!a diberi makanan bergi?idengan tinggi protein terutama !ang berasal dari protein heani.

' vitamin & diberikan 8100mg"hari untuk meningkatkan absorpsi  besi

' transusi darah5 anemia kekurangan besi jarang memerlukan transusi darah dengan indikasi

(17)

#.anemia !ang sangat sistematik misaln!a anemia dengan gejala  pusing !ang sangat men&olok 

.Penderita memerlukan pendingkatan b !ang &epat

Komplikasi 5 Komplikasi anemia pada umumn!a !ang ringan dapat berupa E '' kurangn!a konsentrasi,

'da!a tahan tubuh !ang berkurang,

'sampai !ang berat bisa men!ebabkan gagal jantung ' Anemia pada kehamilan dapat memberikan komplikasi

' pada ibu berupa E abortus,kelahiran prematur,aktu bersalin !ang  berkepanjangan"lama,pendarahan persalinan,sho&k,gagal jantung

' Pada anak beruoa E prematur,kematian janin,&a&at baaan,&adangan besi !ang kurang

'Komplikasi anemia pada anak dapat berupa penurunan ke&erdasan,terganggun!a perkembangan koordinasi mental maupun motorik  serta mempengaruhi emosi ba!i sehingga lebih penakut, ragu' ragu. *an  bila tidak diindahkan kelainan ini bisa bersiat irreversible

Pen&egahan 5 2engingat tinggin!a prevalensi anemia deisiensi besi dimas!arakat maka diperlukan suatu tindakan pen&egahan !ang terpadu.tindakan pen&egahan tersebut dapat berupa5

 pendidikan kesehatan5

Kesehatan lingkungan misaln!a tentang pemakain jamban,perbaikan lingkungan kerja, pemakaian alas kaki sehingga dapat men&egah pen!akit &a&ing tambang.

Pen!uluhan gi?i untuk mendorong konsumsi makanan !ang membantu absopsi besi.

Pemberantasan ineksi &a&ing tambang sebagai sumber perdarahan kronik   paling sering didaerah tropikpengendalian ineksi &a&ing tambang dapat

dilakukan dengan pengobatan masal dengan anthelmentik dan perbaikan sanitasi. $uplementasi besi !aitu pemberian besi proilaksis pada segmen  penduduk !ang rentan.seperti ibu hamil dan anak balita. 9ortiikasi bahan

makanan dengan besi !aitu men&ampurkan besi pada bahan makanan

Prognosis 5 Prognosis baik apabila pen!ebab anemian!a han!a karena kekurangan besi saja dan diketahui pen!ebabn!a serta kemudian dilakukan  penanganan !ang adekuat.

ika terjadi kegagalan dalam pengobatan, perlu dipertimbangkan beberapa kemungkinan sebagai berikut 5

(18)

' *iagnosis salah

' *osis obat tidak adekuat

' Preparat 9e tidak tepat atau kadaluarsa

' Perdarahan !ang tidak teratasi atau perdarahan !ang tidak tampak   berlangsung menetap

' *isertai pen!akit !ang mempengaruhi absorpsi dan pemakaian besi (ineksi, keganasan, pen!akit hati, pen!akit ginjal,pen!akit tiroid,pen!akit deisiensi vitamin B1#, asam olat ).

' ;angguan absorpsi saluran &erna

#. Anemia megaloblastik Definisi $

Anemia megaloblastik ialah anemia !ang khas di tandai oleh adan!a sel megaloblast dalam sumsum tulang. $el megalo blast adalah sel prekursor eri!rosit dengan bentuk sel !ang besar disertai adan!a kesenjangan pematangan sitoplasma dan inti dimana sitoplasma maturasin!a normal tetapi intin!a besar dengan susunan kromosom !ang longgar.

Etiologi $

Anemia megaloblastik disebabkan oleh kekurangan vitamin B1# atau asam olat. Pada anita hamil anemia deisiensi asam olat paling sering disebabkan karena aktor nutrisi, karena &adangan asam olat tubuh jauh lebih rendah dibandingkan dengan &adangan vitamin B1#.

(19)

Dasar %ioki&ia'i pa(sa ane&ia &egalo%lastik

*>Adibentuk melalui prolimerasi keemppat deoksiribonukleosia triosat. *eisiensi olat dianggap men!ebabkan terjadin!a anemia megaloblastik dengan &ara menghambat sintesis trimidilat !aitu suatu tahap !ang membatasi ke&epatan sintesis *>A !ang disintesis timidin monoosat,karena reaksi ini memerlukan %' 10'metilen,/9 poliglutamat sebagai koen?im.

$emua sel tubuh termasuk sel sumsum tulang menerima olat dari plasma dalam  bentuk metil /9. B1# dalam perann!a dalam metiasi homeosisten menjadi

metionin diperlukan dalam konversi metil /9./9 adalah suatu substrat untuk  sintesis poliglutamat osat dalam sel. Poliglutamat olat bertindak sebagai koen?im olat intraseluler termasuk %,10 metilen /9 poliglutamamat,!aitu  bentuk koen?im olat !ang terlibat dalam reaksi timidilat sintetase. Ketiadaan B1# men&egah terjadin!a demetilasi metil /9 sehingga sel kekurangan /9dan koen?im poliglutamat olat. Pen!ebab anemia megaloblastik lain bersiat kongenital atau didapat (misal5 terapi obat antimetabolit)menghambat sintesis  purin atau pirimidin pada salah satu tahap. Akibatn!a berkurangn!a pasokan salah

satu dari keempat salah satu prekursor !ang diperlukan untuk sintesiss. )e*ala kinik 

• ;ambaran umum anemia megaloblastik5

o Anemia timbul perlahan dan progresi 

o  Kadang'kadang disertai ikterus ringan

o ;lositis (n!eri lidah) dengan lidah papiln!a halus dan berarna merah,

seperti daging

o (buffy tounge )

• ;ejala untuk anemia de. vitamin B1# dijumpai gejala neuropati (kelainan neurologik),

(20)

• sedangkan de. asam olat tidak disertai neuropati.

• ;ejala neuropati berupa su b acute com b ined degeneration5

• neuritis perier 5 mati rasa, rasa terbakar pada jari

• kerusakan &olumna posterior5 gangguan posisi, vibrasi dan tes omberg  positi 

• kerusakan &olumna latelaris5 spastisitas dengan deep refle$ hiperakti dan ganggu

pe&eriksaan penun*ang

:ji untuk menentukan pen!ebab deisiensi vitamin B1# atau olat

(21)

• Kebutuhan minimal olat setiap hari kira'kira %0 mg mudah diperoleh dari diet rata'rata.

o $umber !ang paling melimpah adalah daging merah (misaln!a hati

dan ginjal) dan sa!uran

  berdaun hijau !ang segar.

o -ara memasak harus benar, %0G sampai 70G olat dapat hilang pada

&ara memasak !angmemakai ban!ak air.9olat diabsorpsi dari duodenum dan jejunum bagian atas, terikat pada

•  protein plasma se&ara lemah dan disimpandalam hati. /anpa adan!a asupan olat

•  persediaan olat biasan!a akan habis kira'kira dalam aktu + bulan.

(22)

 *einisi 5 Penurunan jumlah sel darah merah akibat destruksi sel darah merah !ang berlebihan

 <tiologi 5 Anemia hemolitik dapat terjadi dari berbagai pen!ebab, seperti luka  bakar berat, ineksi, pajanan darah !ang tidak kompatibel, atau pajanan obat

atau toksin.

 ;ejala klinis 5 ;ejala anemia terjadi perlahan, ikterik dan demam. :rin  berarna gelap. =kterik terjadi pada +0G pasien. Pd A=A idiopatik spleno megali terjadi pd %0'30G, hepatomegali terjadi pd 0G, limadenopati terjadi  pd #%G pasien.

 Pemeriksaan penunjang 5 hemoglobin sering dijumpai di baah 4 g"dl  pemeriksaan &oomb direk biasan!a positi autoantibodi tipe hangat biasan!a ditemukan dalam serum dan dapat dipisahkan dari sel'sel eritrosit. Autoantibodi ini berasal dari kelas =g;. Autosntobodi biasa bereaksi dengan antigen pada sel eritrosit pasien sendiri, biasan!a antigen h.

 Penatalaksanaan 5

i. kortikosteroid5 1'1.% mg"kgBB"hari. ii. =munosupresi. A?athioprin, sikloosamid

iii. /erapi lain5 dana?ol (dipakai bersama steroid), terapi imunoglobulin intravena, m!&ophenolate moetil, ritu?imab dan alemtu?umab

iv. /erapi transusi. v. $plenektomi.

(23)

Pada skenario # ini, berdasarkan tanda dan gejala di dapatkan orking diagnosis adalah anemia hemolitik !ang di sebabkan adan!a ikterus sesuai dengan kasus tersebut. *an disarankan pada  penderita melakukan periksa darah total. *an diberikan terapi !ang sesuai dengan tanda dan

gejala !ang di alami oleh penderita tersebut !aitu5 i. =munosupresi. A?athioprin, sikloosamid

ii. /erapi lain5 dana?ol (dipakai bersama steroid), terapi imunoglobulin intravena, m!&ophenolate moetil, ritu?imab dan alemtu?umab

iii. /erapi transusi. iv. $plenektomi.

v. kortikosteroid5 1'1.% mg"kgBB"hari.

(24)

Bakta, = 2ade. #003. %ematologi &linik 'ingkas. akarta 5 <;-$adikin 2uhamad, #00#, Biokimia *arah, idia medika, jakarta

http5"".majalah'arma&ia.&om http5"".pediatrik.&om

$!lvia A. Pri&e Lorraine 2. ilson, #00#, Patoisiologi, ilid1, <;-, akarta .anemia.org

Mu&kerman K$. Pendekatan ke anemia. *alam5 ;oldman L, Ausiello *, eds (ecil )edicine.. # ed. Philadelphia, Pa5 $aunders <lsevierE #0045 &hap 13#.

ethi&al digest no # /hn.=J @ktober #003

Lo?o et al,>utr ev #003 2a!E3+(% Pt #)5s+'s71 Ali?on *raper,the @8ord Brie 

Penelope >estel,&onsultation :>=-<9 -openhagen 1773

hoobrand,.9,dkk.#00%. kapita selekta hematologi#<;-.akarta. ;u!ton  all Buku ajar isiologi kedokteran

Referensi

Dokumen terkait

Natrium metoheksital dosis induksi pada orang dewasa adalah 5-12 ml larutan 1% diberikan secara intravena dengan kecepatan 1 ml/5 detik, dosis penunjang 2-4 ml larutan 1% atau bila

dalam tatanan kesehatan anak, melalui penggunakan tindakan yang dapat mengurangi stres fisik maupun stres psikologis yang dialami anak maupun orang tuanya.. Atraumatic care bukan

3. Klik tombol , untuk mengubah data. Klik tombol , untuk menghapus data. Perubahan data Kepegawaian untuk Kedudukan Pegawai. Pilih menu Data Master  Hukuman  Jenis

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan nikmat-Nya, karena skripsi dengan judul ” Penerapan Sistem Informasi

Sesuai proses pengembangan model pembelajaran keaksaraan fungsional berbasis potensi lokal pertanian bagi pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil yang

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu dalam penelitian ini sebagai objek adalah bank campuran dan bank asing, sedangkan penelitian Abustan

Berikut adalah hasil dari survei via kuesioner yang digunakan penulis untuk menganalisis peranan design dalam website, dan seperti apa website ideal yang disukai mayoritas

%istem yang merupakan koordinasi berbagai unit kerja (multi sektor) dan didukung berbagai kegiatan pro!esi (multi disiplin dan multi pro!esi) untuk  menyelenggarakan