Perekonomian Riau yang diukur berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan I-2015 mencapai Rp 156,27 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai 107,38 triliun.
Ekonomi Riau triwulan I-2015 terhadap triwulan I-2014 mengalami kontraksi 0,18 persen (y-on-y) melambat dibanding periode yang sama pada tahun 2014 sebesar 3,93 persen. Dari sisi produksi, kontraksi tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian sebesar minus 9,02 persen. Sedangkan dari sisi Pengeluaran lebih disebabkan terkontraksinya ekspor luar negeri (minus 32,70 persen).
Ekonomi Riau triwulan I-2015 terhadap triwulan sebelumnya turun sebesar minus 3,83 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, kontraksi ini disebabkan Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian yang tumbuh minus 7,9 persen. Sedangkan dari sisi Pengeluaran lebih disebabkan terkontraksinya konsumsi pemerintah (minus 27,84 persen) dan Konsumsi LNPRT (minus 4,58 persen).
Secara spasial, pertumbuhan ekonomi tertinggi triwulan I tahun 2015 (y on y) Pulau Sumatera dicapai Provinsi Kepulauan Riau sebesar 7,14 persen.
Grafik 1. Pertumbuhan Beberapa Lapangan Usaha Triwulan I-2015 -9.02 -2.9 -0.54 -0.05 0.00 -0.05 -10 -8 -6 -4 -2 0 Pertambangan Pengadaan Air
dan Gas Industri
Pertumbuhan Distribusi
No. 26/05/14/Th.XVI, 5 Mei 2015
P
ERTUMBUHAN
E
KONOMI
R
IAU
T
RIWULAN
I-2015
EKONOMI
RIAU
TRIWULAN
I-2015
MENGALAMI
KONTRAKSI
0,18
PERSEN
MELAMBAT
DIBANDING
TRIWULAN
I-2014
A. PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA
Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2015 Terhadap Triwulan I-2014 (y-on-y)
Ekonomi Riau triwulan I-2015 dibanding triwulan I-2014 (y-on-y) mengalami kontraksi 0,18 persen. Kontraksi terjadi di 3 Lapangan Usaha, sedangkan Lapangan Usaha lainnya tetap tumbuh positif. Kontraksi tertinggi terjadi pada Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian sebesar minus 9,02 persen, diikuti Pengadaan Air sebesar minus 2,90 persen, dan Industri Pengolahan sebesar minus 0,54 persen.
Grafik 2. Pertumbuhan PDRB q to q Menurut Lapangan Usaha
Struktur PDRB Riau menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku pada triwulan I-2015 masih didominasi Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian sebesar 32,14 persen, diikuti Industri Pengolahan sebesar 23,30 persen dan Pertanian, Kehutanan dan Perikanan sebesar 21,79 persen.
Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2015 Terhadap Triwulan IV-2014 (q-to-q)
Terjadi kontraksi pertumbuhan ekonomi Riau triwulan I-2015 terhadap triwulan IV-2014 juga disebabkan oleh Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian sebesar minus 7,85 persen. Kontraksi juga terjadi pada Lapangan Usaha Administrasi Pemerintahan, Pertanahan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar minus 7,39 persen. Dari 4 subsektor pada Pertambangan dan Penggalian semua mengalami penurunan, namun subsektor Pertambangan Minyak, Gas dan Panas Bumi paling tinggi mendorong terjadinya kontraksi.
Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Riau
t
riwulan I-2015 (q-to-q), Pertambangan dan Penggalian menjadi sumber kontraksi terbesar yaitu minus 2,04 persen, diikuti Industri Pengolahan sebesar minus 0,77 persen; Perdagangan Besar dan Eceran dan Reparasi Mobil sebesar minus 0,39 persen. -10 -5 0 5 10 15 20II-13 III-13 IV-13 I-14 II-14 III-14 IV-14 I-15
Pertambangan Administrasi Industri -2.64 -4.08 -3.83 -6 -4 -2 0 2
Triw I-2014 Triw IV-2014 Triw I-2015
Pertambangan Industri
Perdagangan Lainnya
Laju Pertumbuhan
Grafik 3. Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha
Grafik 5. Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran
Grafik 4. Pertumbuhan Beberapa Komponen Triwulan
I-2015
B. PDRB MENURUT PENGELUARAN
Pertumbuhan Ekonomi Riau Triwulan I-2015 Terhadap Triwulan I-2014 (y-on-y)
Dari sisi Pengeluaran, pertumbuhan ekonomi triwulan I-2015 terhadap triwulan I-2014 yang mengalami
pertumbuhan positif terjadi pada Komponen
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PKRT); Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PKP); dan PMTB. Pertumbuhan tertinggi dicapai Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga sebesar 6,00 persen; diikuti PMTB sebesar 1,33 persen; dan
Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
sebesar 1,16 persen.
Struktur PDRB Riau menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku triwulan I-2015 tidak menunjukkan perubahan yang berarti. Aktivitas permintaan akhir masih didominasi oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga yang mencakup lebih dari sepertiga PDRB Riau (34,79 persen). Komponen lainnya yang memiliki peranan besar terhadap PDRB Riau secara berturut-turut adalah Ekspor (31,78 persen) dan Pembentukan Modal Tetap Bruto/PMTB (29,27 persen). Sedangkan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PKP), Pengeluaran Konsumsi LNPRT dan Impor memiliki peranan yang relatif kecil.
Bila dilihat dari penciptaan sumber
pertumbuhan ekonomi Riau triwulan I-2015 (y-on-y), maka Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga merupakan komponen dengan sumber pertumbuhan tertinggi, yakni sebesar 1,90 persen, diikuti komponen PMTB sebesar 0,39 persen. 3.93 1.05 -0.18 -1.5 0 1.5 3 4.5 -4 -2 0 2 4 6
Triw I-2014 Triw IV-2014 Triw I-2015
PKRT PMTB
Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2015 Terhadap Triwulan IV-2014 (q-to-q)
Ekonomi Riau triwulan I-2015 terhadap triwulan IV-2014 (q-to-q) terkontraksi sebesar 3,83 persen. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan negatif yang terjadi hampir di seluruh komponen pengeluaran
terutama Komponen Konsumsi
Pemerintah sebesar minus 27,84 persen.
Penurunan konsumsi pemerintah
disebabkan oleh penyerapan
APBN/APBD yang hanya sekitar 5-10 persen. Sedangkan Impor yang tumbuh sebesar 15,05 persen.
Jika dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Riau triwulan I-2015 (q-to-q), komponen konsumsi pemerintah merupakan komponen dengan sumber pertumbuhan paling rendah, yakni sebesar minus 1,34 persen, kemudian komponen ekspor sebesar minus 0,99 persen dan PMTB minus 0,66 persen.
C.
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) Se SUMATERA
Secara spasial, pertumbuhan ekonomi di Pulau Sumatera pada triwulan I tahun 2015 (y on y) sangat variatif. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada Provinsi Kepulauan Riau sebesar 7,14 persen, sedangkan terendah pada Provinsi Aceh yang mengalami kontraksi sebesar 1,88 persen.
Grafik 7. Laju Pertumbuhan PDRB menurut Propinsi di Pulau Sumatera Triwulan I 2015
7.14
-1.88
-4 -2 0 2 4 6 8 10 Ke p u lau an Riau Jam b i m atra Ba rat Beng kul u La m p u n g m atra Ut ara Su m atra Selat an Ke p . Ban gka Belit u n g Riau Ace h Grafik 6. Pertumbuhan PDRB q to q Beberapa Komponen -19.21 2.12 -1.76 34.04 -22.95 -11.51 10.51 -17.63 15.05 -30 -20 -10 0 10 20 30 40I-13 II-13 III-13 IV-13 I-14 II-14 III-14 IV-14 I-15
PDRB Impor
Tabel 1
PDRB Menurut Lapangan Usaha
Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2010 (Triliun rupiah)
Lapangan Usaha Harga Berlaku Harga Konstan 2010
Triw I-2014 Triw IV-2014 Triw I-2015 Triw I-2014 Triw IV-2014 Triw I-2015
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 28,47 33,33 34,06 24,13 26,19 25,91
B Pertambangan dan Penggalian 70,42 58,73 50,23 29,38 29,00 26,73
C Industri Pengolahan 34,78 36,01 36,42 29,90 30,60 29,74
D Pengadaan Listrik dan Gas 0,05 0,10 0,10 0,05 0,06 0,06
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02
F Konstruksi 10,60 12,20 12,12 7,85 8,49 8,21
G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 12,44 13,81 13,57 9,12 9,63 9,20
H Transportasi dan Pergudangan 1,03 1,18 1,20 0,87 0,92 0,90
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 0,78 0,80 0,78 0,47 0,50 0,48
J Informasi dan Komunikasi 0,85 0,92 0,98 0,83 0,89 0,91
K Jasa Keuangan dan Asuransi 1,30 1,40 1,43 1,03 1,07 1,08
L Real Estat 1,12 1,22 1,28 0,91 0,94 0,98
M,N Jasa Perusahaan 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01
O
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
2,13 2,48 2,36 1,92 2,10 1,95
P Jasa Pendidikan 0,61 0,78 0,80 0,47 0,56 0,54
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0,21 0,26 0,28 0,18 0,20 0,20
R,S,T,U Jasa Lainnya 0,54 0,62 0,65 0,44 0,48 0,48
Tabel 2
Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun Dasar 2010 (persen) Lapangan Usaha Triw I- 2015 terhadap Triw IV-2014 Triw I-2015 terhadap Triw I-2014 Sumber Pertumbuhan (q to q) Triw I-2015 Sumber Pertumbuhan (y on y) Triw I-2015 (1) (2) (3) (4) (4)
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan -1.03 7,42 -0,24 1,66
B Pertambangan dan Penggalian -7,85 -9,02 -2,04 -2,46
C Industri Pengolahan -2,81 -0,54 -0,77 -0,15
D Pengadaan Listrik dan Gas -5,73 12,90 0,00 0,01
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang -0,79 -2,90 0,00 0,00
F Konstruksi -3,28 4,59 -0,25 0,33
G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor -4,53 0,81 -0,39 0,07
H Transportasi dan Pergudangan -2,11 4,29 -0,02 0,03
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum -3,67 1,08 -0,02 0,00
J Informasi dan Komunikasi 2,11 8,88 0,02 0,07
K Jasa Keuangan dan Asuransi 0,14 4,45 0,00 0,04
L Real Estat 4,11 7,04 0,03 0,06
M,N Jasa Perusahaan -0,58 6,98 0,00 0,00
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib -7,39 1,38 -0,14 0,02
P Jasa Pendidikan -2,87 14,94 -0,01 0,07
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1,24 12,81 0,00 0,02
R,S,T,U Jasa Lainnya -0,17 8,41 0,00 0,03
Tabel 3
Struktur PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun 2014, Triwulan I-2014, Triwulan IV-2014, dan Triwulan I-2015
(persen)
Lapangan Usaha 2014 2014 Triw I-2015
Triw I Triw IV
(1) (3) (4) (5) (6)
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 19,68 17,22 20,34 21,79
B Pertambangan dan Penggalian 39,51 42,59 35,84 32,14
C Industri Pengolahan 20,87 21,03 21,98 23,30
D Pengadaan Listrik dan Gas 0,04 0,03 0,06 0,06
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 0,01 0,01 0,01 0,01
F Konstruksi 6,69 6,41 7,44 7,76
G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 7,81 7,52 8,42 8,68
H Transportasi dan Pergudangan 0,66 0,62 0,72 0,77
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 0,48 0,47 0,49 0,50
J Informasi dan Komunikasi 0,52 0,51 0,56 0,63
K Jasa Keuangan dan Asuransi 0,80 0,79 0,86 0,92
L Real Estat 0,69 0,68 0,74 0,82
M,N Jasa Perusahaan 0,00 0,00 0,00 0,00
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 1,36 1,29 1,51 1,51
P Jasa Pendidikan 0,41 0,37 0,48 0,51
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0,14 0,13 0,16 0,18
R,S,T,U Jasa Lainnya 0,34 0,33 0,38 0,42
Tabel 4
PDRB Menurut Pengeluaran
Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2010 (Triliun rupiah)
Lapangan Usaha
Harga Berlaku Harga Konstan 2010
Triw I-2014 Triw IV-2014 Triw I-2015 Triw I-2014 Triw IV-2014 Triw I-2015
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 46,52 53,99 54,37 34,06 36,35 36,10
2. Pengeluaran Konsumsi LNPRT 0,64 0,72 0,69 0,49 0,52 0,49 3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 4,35 6,25 4,66 3,84 5,38 3,88 4. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 39,95 44,52 45,74 31,74 32,90 32,16 5. Perubahan Inventori 7,34 0,38 1,82 3,74 0,29 1,01 6. Ekspor Barang dan Jasa 82,68 52,17 49,67 63,37 43,74 42,65 7. Dikurangi Impor Barang dan Jasa 7,14 5,86 6,51 5,48 4,42 5,08 8. Net Ekspor Antar Daerah -24,17 -3,12 -3,83 -24,17 -3,12 -3,83
Produk Domestik Bruto (PDRB) 165,36 163,86 156,27 107,58 111,66 107,38
Tabel 5
Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran Tahun Dasar 2010 (persen)
Komponen Triw I- 2015 Terhadap Triw IV-2014 Triw I-2015 terhadap Triw I-2014 Sumber Pertumbuhan Triw I-2015 (1) (2) (3) (4)
1. Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga -0,70 6,00 1,90
2. Pengeluaran Konsumsi LNPRT -4,58 -0,07 0,00
3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah -27,84 1,16 0,04
4. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto -2,23 1,33 0,39
5. Ekspor Barang dan Jasa -2,54 -32,70 -19,26
6. Dikurangi Impor Barang dan Jasa 15,05 -84,16 -0,37
Tabel 6
Struktur PDRB Menurut Pengeluaran Tahun 2014, Triwulan I-2014, Triwulan IV-2014, dan Triwulan I-2015
(persen)
Lapangan Usaha 2014 2014 Triw I-2015
Triw I Triw IV
(1) (3) (4) (5) (6)
1. Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 29,48 28,13 32,95 34,79
2. Pengeluaran Konsumsi LNPRT 0,40 0,39 0,44 0,44
3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 3,12 2,63 3,82 2,98
4. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 25,02 24,16 27,17 29,27
5. Perubahan Inventori 4,43 4,44 0,23 1,16
6. Ekspor Barang dan Jasa 38,65 50,00 31,84 31,78
7. Dikurangi Impor Barang dan Jasa 3,90 4,32 3,58 4,17
8. Net Ekspor Antar Daerah 2,80 -5,43 7,13 3,74