• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS UPAYA MAHASISWA SANTRI DALAM MENCAPAI PRESTASI BELAJAR DI STAIN PEKALONGAN. (Studi Kasus Mahasiswa PAI Angkatan 2013 di

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV ANALISIS UPAYA MAHASISWA SANTRI DALAM MENCAPAI PRESTASI BELAJAR DI STAIN PEKALONGAN. (Studi Kasus Mahasiswa PAI Angkatan 2013 di"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

66

(Studi Kasus Mahasiswa PAI Angkatan 2013 di Pondok Pesantren Al-Hadi min Aswaja)

Dalam bagian ini berisi mengenai analisis upaya mahasiswa santri dalam mencapai prestasi belajar di STAIN Pekalongan (studi kasus mahasiswa PAI angkatan 2013 di pondok pesantren Al-Hadi min Aswaja). Data yang akan dianalisis tidak berupa angka tetapi berupa informasi dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif yaitu bahwa data yang dikumpulkan kemudian disusun, dijelaskan dan selanjutnya dianalisis dengan memberi pemaparan, gambaran mengenai situasi yang diteliti dalam bentuk uraian naratif.

A. Analisis Prestasi Belajar (IPK) Mahasiswa PAI Angkatan 2013 STAIN Pekalongan yang Bertempat Tinggal di Pondok Pesantren Al-Hadi min Aswaja

Prestasi belajar mahasiswa STAIN Pekalongan dibuktikan dengan nilai IPK (Indeks Prestasi Kumulatif). Berdasarkan hasil penelitian yang penulis dapatkan tentang prestasi belajar mahasiswa PAI angkatan 2013 STAIN Pekalongan yang bertempat tinggal di pondok pesantren Al-Hadi min Aswaja adalah sebagai berikut:

(2)

Tabel 3

Data Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa PAI Angkatan 2013 yang Bertempat Tinggal di Pondok Pesantren Al Hadi Min Aswaja

No. NIM NAMA IPK

1. 2021113028 IS 3,56 2. 2021113287 DA 3,60 3. 2021113271 ZF 3,53 4. 2021113264 ML 3,71 5. 2021113003 SN 3,40 6. 2021113002 BF 3,45 7. 2021113284 FA 3,36 8. 2021113014 KH 3,63 9. 2021113263 MU 3,27 Jumlah 31,51 Rata-rata 3.50

Dari tabel di atas, bisa dilihat bahwa rata-rata indeks prestasi kumulatif (IPK) mahasiswa santri PAI angkatan 2013 adalah 3,50. Angka ini tergolong dalam kategori Cumlaude (sangat baik). Namun, sebenarnya prestasi belajar mahasiswa ataupun siswa itu tidak bisa dilihat dari nilai IPK saja, namun proses dan kemampuan berpikir yang lebih baik. Hal ini seperti yang telah diungkapkan oleh beberapa responden yang menyatakan bahwa prestasi belajar (IPK) yang telah didapat saat ini bukanlah sebagai acuan untuk menyebut mereka sebagai

(3)

orang yang berhasil dalam prestasi belajarnya.Mahasiswa santri ini mengatakan bahwa prestasi belajarnya masih belum maksimal, karenanya mereka berusaha untuk terus meningkatkan prestasi belajarnya.

B. Analisis Kegiatan Mahasiswa PAI Angkatan 2013 yang Bertempat Tinggal di Pondok Pesantren Al-Hadi min Aswaja dalam Mencapai Prestasi Belajar di STAIN Pekalongan

1. Kegiatan mahasiswa santri PAI angkatan 2013 di pondok pesantren Al-hadi min Aswaja.

a) Mengaji

Mengaji atau pengajian di pondok pesantren Al-had min Aswaja mempunyai empat metode pembelajaran, yaitu sorogan, bandungan, sawiran, dan musyawarah. Pengajian di pondok pesantren Al-hadi min Aswaja wajib di ikuti oleh santri. Jadwal kegiatan mengaji yang wajib di ikuti para santri di pondok pesantren adalah sebagai berikut:

Tabel 4

Jadwal kegiatan mengaji di pondok pesantren

Waktu Kegiatan 05.15 – 06.00 06.00 – 06.45 16.30 – 17.30 18.15 – 19.00 19.30 – 21.00

Pengajian bandongan ba’da subuh Mengaji Sorogan

Pengajian bandongan sore Mengaji al-Qur’an

(4)

Hal ini sebagaimana yang dituturkan oleh Nur Arofah selaku pengurus pondok pesantren Al-hadi min Aswaja menuturkan bahwa:

“Kegiatan mahasiswa santri Al-Hadi min Aswaja adalah mengaji, baik itu mengaji sorogan, bandongan ataupun madrasah diniyah. Kegiatan mengaji adalah kegiatan wajib bagi santri, baik santri putra maupun santri putri. Secara umum kegiatan para santri di pondok yaitu mulai dari bangun tidur sekitar jam 04.30 adalah sholat subuh berjama’ah, kemudian setelah sholat subuh jam 05.15 para santri mengaji bandongan di aula putra, setelah itu jam 06.00 sampai jam 06.45 para santri mengaji sorogan. Sehabis kegiatan sorogan para santri melakukan aktifitas sendiri-sendiri seperti sarapan, mandi, berangkat kuliah atau yang lainnya. Kemudian mulai mengaji lagi dari jam 16.30 sampai jam 17.30 yaitu mengaji bandongan, setelah itu sholat maghrib berjama’ah. Setelah sholat maghrib dilanjutkan dengan mengaji Al-Qur’an pada ustadz atau ustadzah masing-masing. Setelah itu para santri melakukan sholat jama’ah isya’. Kemudian jam 19.30 dilanjutkan dengan madrasah

diniyah sampai jam 21.00.”1

Mahasiswa santri PAI angkatan 2013 ini mengikuti semua pengajian di pondok pesantren. Hal ini seperti yang di tuturkan oleh IS bahwa:

“Kegiatan saya sehari-hari secara umum sama setiap harinya. Kegiatan sehari-hari saya di pondok ya mengaji karena emang itu wajib. Kemudian kalau ada waktu luang saya gunakan untuk belajar, mencuci pakaian, mengerjakan tugas kuliah dan tugas pondok. Kadang berapa minggu sekali kalau malam ada jadwal rapat kepengurusan pondok ya saya ikut dan lain sebagainya.

Kegiatan saya yang lain adalah ikut mengajar TPQ di pondok.“2

Hal yang sama juga dikatakan oleh BF, bahwa:

“Kegiatan saya sehari-hari kalau di pondok ya seperti yang telah dijadwalkan di pondok seperti mengaji. Namun kalau madrasah diniyah saya sampai jam 22.00 karena ada tambahan jam pelajaran bagi kelas saya. Selain itu jam 16.00 saya juga ikut mengajar di TPQ yang ada di pondok sampai jam 17.00. Kalau ada waktu luang

1 Nur Arofah, pengurus pondok pesantren Al-Hadi min Aswaja Kota Pekalongan,

wawancara, 13 maret 2016.

2

(5)

ya saya gunakan untuk mencuci, mengerjakan tugas, ikut mengurus

pondok, belajar atau yang lainnya.”3

SN mengatakan bahwa:

“Kegiatan saya di pondok mengaji, dan selain mengaji juga saya belajar, membaca buku, mencuci pakaian, membuat pernak-perbik atau aksesoris seperti bros dan lain-lain karena saya suka berwirausaha walaupun itu kecil-kecilan. Kalau sore hari saya ikut

mengajar TPQ.“4

Sama halnya dengan DA yang mengatakan bahwa kegiatannya sehari-hari di pondok pesantren mengaji, belajar, mencuci, mengerjakan

tugas pondok ataupun tugas kuliah.5 Sama halnya dengan ML yang

mengatakan bahwa kegiatan sehari-harinya di pondok adalah mengaji, belajar, membaca buku, mengerjakan tugas pondok atau kuliah, mencuci

baju, dan lain-lain.6 FA mengatakan bahwa kegiatan yang ia lakukan di

pondok ya mengaji, balajar dan tidur. Kalau pagi setelah sorogan kitab ia

ikut mengajar BTQ di sebuah sekolah.7 MU menuturkan bahwa kegiatan

sehari-harinya di pondok mengaji karena ia santri dan kuliah karena ia mahasiswa, selain itu juga belajar, mengerjakan tugas pondok ataupun

kuliah, dan lain-lain.8

Dari pernyataan di atas dapat dilihat bahwa mahasiswa santri PAI angkatan 2013 menjalankan kewajibannya di pondok pesantren yaitu mengaji. Apabila mahasiswa santri melaksanakan semua kegiatan yang

3 BF, Mahasiswa PAI Angkatan 2013 , Wawancara Kamis 26 Mei 2016. 4

SN, Mahasiswa PAI Angkatan 2013, Wawancara Jum’at 27 Mei 2016.

5 DA, Mahasiswa PAI Angkatan 2013, Wawancara Jum’at 27 Mei 2016. 6 ML, Mahasiswa PAI Angkatan 2013, Wawancara Jum’at 27 Mei 2016. 7 FA, Mahasiswa PAI Angkatan 2013, Wawancara Kamis 26 Mei 2016. 8

(6)

ada di pondok pesantren, khususnya mengaji maka mahasiswa santri ini bisa mendapatkan ilmu agama yang lebih. Selain itu, juga bisa untuk meningkatkan dirinya untuk menjadi guru professional dan bisa untuk meningkatkan prestasi belajarnya di STAIN Pekalongan khususnya mata kuliah ketarbiyahan.

b) Belajar

Menurut para ahli psikologi Gestalt, dalam buku “Psikologi Pendidikan” karya M. Dalyono, mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses aktif, yang dimaksud aktif disini ialah bukan hanya aktifitas yang tampak seperti gerakan-gerakan badan, akan tetapi juga

aktivitas-aktivitas mental, seperti proses berpikir, mengingat dan sebagainya.9

Belajar dilakukan tidak hanya ketika akan menghadapi ujian saja, namun belajar yang baik adalah belajar setiap hari walaupun itu sedikit asalkan istiqomah. Belajar yang seperti ini bisa menjadikan kebiasaan belajar. Berbagai hasil penelitian menunjukan, bahwa hasil belajar mempunyai korelasi positif dengan kebiasaan belajar atau studi habit. Kebiasaan merupakan cara bertindak yang diperoleh melalui belajar secara

berulang-ulang, yang pada akhirnya menjadi menetap dan bersifat otomatis.10

Mahasiswa santri PAI angkatan 2013 ini setiap hari belajar, dan itu menimbulkan suatu kebiasaan belajar. Kebiasaan belajar mahasiswa santri ini seperti kebiasaan waktu untuk belajar. Waktu yang biasa digunakan untuk belajar mahasiswa santri di pondok sangat bervariasi, diantaranya

9 M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, cet.2 (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2001), hlm. 209. 10

(7)

pada malam hari, pagi hari dan siang hari. Mahasiswa santri memilih belajar pada siang hari di pondok dan pada malam harinya belajar setelah selesai mengaji di pondok jam 9 keatas, atau jam 2 malam. Kegiatan belajar setelah jam 9 malam adalah kegiatan yang normal bagi para mahasiswa santri di pondok pesantren Al-Hadi min Aswaja, karena memang pada waktu itulah kegiatan pondok berakhir, dan hampir semua mahasiswa santri sibuk belajar pada waktu itu. Keadaan yang demikian memberikan dampak positif bagi para mahasiswa santri untuk belajar. Jika kondisi tubuh sudah tidak memungkinkan belajar setelah pulang mengaji, maka mahasiswa santri ini memilih tidur terlebih dahulu, kemudian bangun jam 2 untuk sholat malam kemudian dilanjutkan dengan belajar.

Seperti yang dituturkan oleh saudara BF bahwa:

“Saya membiasakan belajar setiap hari walaupun waktunya tidak tetap berapa jam, untuk belajar saya biasanya di kamar pondok, di mushola kampus dua, dan di perpustakaan kampus. Dalam belajar terkadang saya belajar sendiri dan jika ada yang sulit saya tanyakan kepada kakak semester atas untuk pelajaran kuliah, dan saya tanyakan pada kang-kang santri senior untuk pelajaran pondok,

seperti Ust. Ma’ruf.”11

ML menuturkan bahwa:

”Saya setiap hari belajar, namun waktunya tidak tentu berapa jam lamanya, kadang kalau sudah bosan ya saya berhenti. Karena saya adalah orang yang sulit untuk berkonsentrasi dalam belajar, maka dari itu saya biasa belajar pada malam hari ketika orang-orang pada tidur dan biasanya di kamar, karena terasa nyaman dan tidak ada

yang terganggu.”12

11 BF, Mahasiswa PAI Angkatan 2013 , Wawancara Kamis 17 Maret 2016. 12

(8)

Responden lain IS menuturkan bahwa dalam hal belajar, Setiap hari ia membiasakan untuk belajar dan dalam sehari biasanya ia belajar 4-5 jam selain waktu kuliah dan mengaji di pondok. Ia biasa belajar di kamar

pondok, karena tempatnya nyaman dan tidak bising.13 Begitu juga SN

yang menyatakan bahwa kebiasaan belajar yang ia lakukan adalah belajar selama 1 atau 2 jam dalam sehari waktunya biasanya malam hari bisa juga siang hari, kalau malam hari biasanya dikamar sekitar jam 1 atau 2 pagi

dan siang hari di musholah kampus atau di perpustakaan yang sepi.14 FA

mengatakan bahwa dalam belajar ia sehari belajar selama kurang lebih 1

jam, ia belajar di kamar pondok karena suasanya hening.15 Sedangkan MU

mengatakan bahwa dalam sehari ia belajar kurang lebih 3 jam, ia biasanya

belajar di kamar dan pada malam hari.16

DA menuturkan bahwa:

“Setiap hari saya belajar namun tidak pasti waktunya. Saya biasanya belajar pada saat suasana sepi seperti di kamar yang jelas setiap malam setelah semua anak tertidur saya belajar, dan biasanya kalau siang hari saya belajar di perpustakaan kampus karena kalau

siang suasana di pondok ramai.” 17

Lain halnya ZF yang mengatakan bahwa:

“Kebiasaan belajar saya adalah pada malam hari saat santri yang lain sudah tidur. Namun dalam sehari terkadang saya belajar terkadang juga tidak, saya lebih melihat ke prioritas, kalau memang ada yang harus dipelajari ya saya belajar, entah itu belajar materi

kuliah ataupun materi pondok.”18

13 IS, Mahasiswa PAI Angkatan 2013, Wawancara Minggu 13 Maret 2016. 14

SN, Mahasiswa PAI Angkatan 2013, Wawancara Selasa 15 Maret 2016.

15 FA, Mahasiswa PAI Angkatan 2013, Wawancara Kamis 26 Mei 2016. 16 MU, Mahasiswa PAI Angkatan 2013, Wawancara Kamis 26 Mei 2016. 17 DA, Mahasiswa PAI Angkatan 2013, Wawancara Minggu 13 Maret 2016. 18

(9)

KH mengatakan bahwa:

“Saya tidak ada target dalam belajar berapa jam, namun saya selalu menyempatkan membaca 10 menit dalam sehari. Saya belajar bisa berjam-jam dalam sehari. Saya belajar dimanapun bisa asalkan hati

dan mood saya baik.” 19

Dari pernyataan mahasiswa santri PAI nagkatan 2013 ini bisa dilihat bahwa mereka sudah mempunyai kebiasaan belajar yang baik, namun apabila mereka lebih disiplin dalam mengatur kebiasaan belajarnya, maka proses belajarnya akan lebih maksimal. Proses belajar yang maksimal bisa menjadikan hasil belajar yang maksimal juga.

Salah satu dari kegiatan belajar yang dilakukan oleh mahsiswa santri adalah membaca buku.Membaca merupakan suatu aktivitas yang positif. Dengan membaca maka pengetahuan akan bertambah. Sebagaimana diungkapkan oleh DA:

“Kegiatan yang saya lakukan dalam mencapai prestasi belajar yaitu belajar dengan semangat, membaca buku milik sendiri dan karena buku milik sendiri belum cukup, biasanya juga saya sering pinjam dari perpustakaan. Dan juga browsing materi kuliah di internet

untuk menambah pengetahuan.”20

Responden lain ZF menuturkan bahwa:

”Kegiatan yang saya lakukan dalam mencapai prestasi belajar di STAIN Pekalongan adalah lebih kepada membaca buku karena saya suka membaca buku untuk menambah pengetahuan, namun saya tidak hanya mengandalkan buku yang saya punya namun saya

juga suka membaca buku perpustakaan.” 21

ML menuturkan bahwa kegiatan yang ia lakukan dalam mencapai prestasi belajar adalah dengan terus belajar dan juga dengan adanya

19 KH, Mahasiswa PAI Angkatan 2013, Wawancara Jum’at 27 Mei 2016. 20 DA., Mahasiswa PAI Angkatan 2013, Wawancara Minggu 13 Maret 2016. 21

(10)

motivasi dari orang tua dan orang-orang sekitar.22 Lain halnya dengan SN yang mengatakan bahwa kegiatan yang ia lakukan dalam mencapai prestasi belajar adalah aktif dikelas, membeli buku dan membacanya,

mengerjakan tugas, ingat ada presentasi.23 BF menuturkan bahwa

kegiatan yang ia lakukan dalam mencapai prestasi belajar adalah berusaha untuk banyak membaca, berusaha aktif di kelas walaupun tidak

aktif sekali.24 KH menuturkan bahwa kegiatan yang ia lakukan untuk

mencapai prestasi belajar yaitu dengan selalu belajar, dan juga ia

menyempatkan waktu untuk membaca buku dalam sehari.25

c) Mengajar

Selain belajar, kegiatan mahsiswa santri PAI angkatan 2013 ini adalah mengajar. Ada 4 mahasiswa santri yang kesehariannya mengajar, yaitu mengajar di TPQ atau mengajar BTQ di sekolah. Ada tiga mahasiswa santri yang mengajar TPQ yaitu saudara SN, BF dan IS. Sedangkan FA mengajar BTQ di sebuah sekolah. Hal ini seperti yang dikatan oleh BF bahwa ia setiap hari mengajar TPQ yang ada di pondok

pesantren. Ia mengajar TPQ dari jam 16.00 sampai jam 17.00.26 Sama

halnya dengan IS yang mengatakan bahwa ia setiap hari ikut mengajar

TPQ yang ada di pondok.27 SN juga mengatakan bahwa kegiatannya

22 ML, Mahasiswa PAI Angkatan 2013, Wawancara Selasa 15 Maret 2016. 23 SN, Mahasiswa PAI Angkatan 2013, Wawancara Selasa 15 Maret 2016. 24

BF, Mahasiswa PAI Angkatan 2013, Wawancara Kamis 17 Maret 2016.

25

KH, Mahasiswa PAI Angkatan 2013, Wawancara Jum’at 27 Mei 2016.

26

BF, Mahasiswa PAI Angkatan 2013, Wawancara Kamis 26 Mei 2016.

(11)

kalau sore hari ikut mengajar TPQ.28 Lain halnya dengan FA yang mengatakan bahwa kegiatan ia selain mengaji dan kuliah adalah mengajar BTQ di sebuah sekolah. Ia mengajar BTQ jam 7 pagi. Ia berangkat

mengajar setelah selesai mengaji sorogan di pondok pesantren.29

Dari pernyataan mahasiswa santri di atas, dapat di lihat bahwa mereka mempunyai kesibukan lain selain belajar, yaitu mengajar TPQ dan BTQ. Dalam mengajar bagi mahasiswa santri, itu bisa berdampak positif ataupun negative. Jika mereka bisa membagi waktu mereka secara seimbang antara mengaji, kuliah, belajar, dan mengajar, maka itu tidak menjadi penghambat dalam mencapai prestasi belajarnya. Namunkalau sebaliknya, maka itu bisa berdampak negative atau bisa menjadikan kewajiban mereka yaitu belajar, kuliah dan mengaji terganggu. IPK ke empat mahasiswa santri PAI angkatan 2013 yang mengajar dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 5

IPK mahasiswa santri PAI angkatan 2013 yang mengajar

Nama IPK IS 3,56 BF 3,45 SN 3,40 FA 3,36 Jumlah 13,77 Rata-rata 3,44 28

SN, Mahasiswa PAI Angkatan 2013, Wawancara Jum’at 27 Mei 2016.

(12)

Dari tabel di atas bisa dilihat bahwa rata-rata indeks prestasi kumulatif (IPK) ke empat mahasiswa santri yang mengajar adalah 3,44. Angka ini tergolong dalam kategori amat baik. Maka bisa diambil kesimpulan bahwa mengajar TPQ ataupun BTQ tidak terlalu menjadi penghambat mereka untuk bisa meraih prestasi belajarnya di STAIN Pekalongan.

d) Mengurus pondok

Pengurus pondok adalah orang atau santri yang sudah lama tinggal di pondok dan di beri amanah untuk ikut mengurus para santri di pondok, baik itu masalah menyusun jadwal kegiatan pondok, mengawasi kegiatan santri, menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk keperluaan mengaji, dan lain sebagainya. Menjadi pengurus pondok merupakan amanah yang harus dijalankan dengan hati yang ikhlas dan penuh tanggung jawab.Ada dua mahasiswa santri PAI angkatan 2013 yang menjadi pengurus yaitu IS dan BF. Hal ini seperti yang di katakana oleh IS bahwakadang berapa minggu sekali kalau malam ada jadwal rapat

kepengurusan pondok ia ikut.30BF mengatakan bahwa ia ikut mengurusi

pondok.31

e) Mengerjakan tugas

Tugas tidak sama dengan pekerjaan rumah (PR), tetapi bisa lebih luas dari itu. Tugas biasanya dilakukan di rumah, di perpustakaan, dan di tempat lain. Tugas digunakan untuk merangsang belajar aktif, baik secara

30 IS, Mahasiswa PAI Angkatan 2013, Wawancara Jum’at 27 Mei 2016. 31BF, Mahasiswa PAI Angkatan 2013, Wawancara Kamis 26 Mei 2016.

(13)

individu maupun kelompok. Tugas sangat banyak macamnya, bergantung pada tujuan yang akan dicapai seperti tugas meneliti, tugas menyusun laporan, tugas membuat makalah, dan lain-lain.

Tugas-tugas mahasiswa antara lain: 1) Penulisan makalah

2) Tinjauan buku (book review)

3) Tugas lapangan 32

Salah satu aspek penilaian untuk suatu hasil belajar adalah nilai tugas. Tugas yang diberikan dosen untuk perkuliahan dalam prodi PAI biasanya berupa tugas membuat makalah dan meresume buku. Apabila tugas yang diberikan dosen dikerjakan dengan baik dan tepat waktu, maka akan menambah prosentase penilaian pada proses akhirnya.

Hal ini seperti yang dikatakan oleh BF bahwa kegiatan ia di pondok antara lain adalah mengerjakan tugas. Ia juga mengusahakan untuk selalu semangat dalam belajar, mengerjakan tugas-tugas, apalagi

tugas yang deadline, karena agar terhindar dari tugas yang menumpuk.33

IS menuturkan bahwa kalau ada waktu luang ia guanakan untuk belajar,

mencuci pakaian, mengerjakan tugas kuliah dan tugas pondok.34ZF

menyatakan bahwa kegiatan ia di pondok salah satunya adalah

mengerjakan tugas.35 KH, SN, DA, ML, dan MU juga mengatakan hal

32

Tim Penyusun, Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan STAIN Pekalongan Tahun

Akademik 2014/2015 (Pekalongan: STAIN Pekalongan Press, 2014), hlm. 45.

33 BF, Mahasiswa PAI Angkatan 2013, Wawancara Kamis 17 Maret 2016. 34 IS, Mahasiswa PAI Angkatan 2013, Wawancara Minggu 13 Maret 2016. 35

(14)

yang sama dengan ZF bahwa kegiatan mereka di pondok salah satunya adalah mengerjakan tugas.

Dari pernyataan di atas dapat dilihat bahwa mahasiswa santri PAI angkatan 2013 mengerjakan tugas yang telah di berikan kepadanya entah itu tugas pondok ataupun tugsa kuliah. Mahasiswa santri ini mengerjakan tugas dengan penuh semangat, sungguh-sungguh dan tepat waktu sehingga memberikan hasil yang baik dan akan terhindar dari tugas yang menumpuk.

2. Kegiatan mahasiswa santri PAI angkatan 2013 di STAIN Pekalongan a. Kuliah

Salah satu kewajiban mahasiswa adalah kuliah. Kuliah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai arti pelajaran yang diberikan

di perguruan tinggi.36 Menutur Eugene Ehrlich dalam buku “Cara Belajar

yang Efektif” karya The Liang Gie, ada tiga tujuan utama dalam pemberian kuliah, yaitu untuk:

1) Menjelaskan pokok-pokok soal yang sukar.

2) Menyajikan bahan yang mahasiswa mengalami kesukaran untuk memperolehnya tanpa bantuan.

3) Mengembangkan gagasan-gagasan yang secara kurang lengkap

dibahas dalam buku-buku pelajaran mahasiswa.37

Mahasiswa santri PAI angkatan 2013 mengaku bahwa mereka berangkat kuliah sesuai dengan jadwal. Hal ini sesuai dengan pernyataan

36 Departeman Pendidikan dan Kebudayaan, op. cit., hlm. 472.

37 The Liang Gie, Cara Belajar yang Efektif jilid II, cet.1 (Yogyakarta: Liberty

(15)

BF bahwa kegiatan ia di kampus kuliah dan kalau masalah jadwal kuliah

ia tidak setiap hari berangkat dan waktunya juga berbeda-beda.38 Sama

halnya dengan IS yang menuturkan bahwa kegiatan ia di kampus adalah kuliah tapi itupun tidak setiap hari karena jadwal kuliah waktunya berbeda-beda, kadang berangkat pagi, kadang berangkat siang, kadang

juga dari pagi sampai siang.39 ZF juga menuturkan bahwa kegiatan ia di

kampus adalah kuliah. 40 Sama halnya dengan KH, FA, SN, MU dan DA

yang mengatakan bahwa kegiatannya di kampus ya kuliah kalau pas ada jadwal.

Kuliah yang diikuti secara tertib dan penuh perhatian serta dicatat dengan baik akan memberikan pengetahuan yang banyak kepada setiap mahasiswa. Banyak dosen dalam ujiannya lebih menitikberatkan bahan-bahan kuliah yang diberikannya. Oleh karena itu, setiap mahasiswa harus memiliki buku catatan kuliah yang baik. Selain itu, dengan masuk kuliah akan bisa menjadikan mahasiswa paham tentang pelajaran karena dalam perkuliahan ada penjelasan pelajaran dari dosen, sehingga mahasiswa tidak akan kesulitan dalam memahami pelajaran.

b. Pergi keperpustakaan

Perpustakaan adalah sebuah tempat yang di dalamnya kita biasa pengetahuan dari buku-buku yang ada di sana. Hampir setiap hari mahasiswa santri pergi ke perpustakaan. Tujuan mereka ke perpustakaan berbeda-beda tergantung apa yang sedang mereka butuhkan saat di

38

BF, Mahasiswa PAI Angkatan 2013 , Wawancara Kamis 26 Mei 2016.

39 IS, Mahasiswa PAI Angkatan 2013, Wawancara Jum’at 27 Mei 2016. 40

(16)

perpustakaan. Di perpustakaan mereka biasanya membaca-baca buku untuk menambah pengetahua, belajar atau hanya untuk meminjam buku untuk dibacanya di pondok ataupun untuk memgerjakan tugas-tugas dari dosen.

Menutur The Liang Gie, sebutan dan perincian arti penting sebuah perpustakaan sangat beraneka ragam, yakni sebagai:

1. Jantung setiap lembaga pendidikan 2. Buku catatan harian dari umat manusia

3. Tempat bagi penyimpanan pikiran dan pengalaman 4. Lambing sejati dari peradaban

5. Otak super yang besar

6. Pembangkit tenaga listrik pengetahuan 7. Pusat pendidikan

8. Gunung keterangan 9. Harta terpendam

10. Peti harta pengetahuan.41

Dari sebutan dan arti penting perpustakaan yang telah disebutkan di atas, yang paling relevan untuk mahasiswa santri adalah perpustakaan sebagai gunung keterangan dan harta terpendam. Perpustakaan disebut sebagai gunung pengetahuan karena perpustakaan merupakan tempat dimana mahasiswa bisa menemukan sumber ilmu. Apa yang mahasiswa butuhkan untuk keperluan belajar adalah perpustakaan. Tidak hanya itu

41

(17)

perpustakaan juga disebut sebagai harta terpendam karena mahasiswa dalam mencari sumber pengetahuan itu diibaratkan dengan mencari harta dan harta yang terpendam itu seperti pengetahuan atau sumber ilmu itu berada di perpustakaan yang apabila mahasiswa ingin mendapatkan sumber pengetahuan maka harus sering mengunjungi perpustakaan.

Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh DA mengatakan bahwa kegiatan ia di kampus kalau tidak ada jadwal kuliah ia pergi ke

perpustakaan untuk belajar dan mengerjakan tugas kuliah.42 Sama halnya

dengan ML yang mengatakan bahwa kegiatan ia di kampus ya kuliah, mengunjungi perpustakaan untuk membaca buku, brosing internet,

mengerjakan tugas kampus dan membaca buku.43 MU menuturkan bahwa

kegiatannya di kampus adalah kuliah dan mengerjakan tugas di

perpustakaan.44 Sama halnya ZF yang mengatakan bahwa kegiatan ia di

kampus ya kuliah, pergi ke perpustakaan untuk mengerjakan tugas, membaca buku, meminjam buku dan browsing internet, dan kadang saya

pergi ke graha untuk ikut mengurusi UKM.45 Sama halnya dengan KH,

yang mengatakan bahwa kegiatannya di kampus ya kuliah kalau pas ada jadwal, kalau tidak ya saya ke perpustakaan untuk mengerjakan tugas atau

sekedar meminjam buku untuk mengkerjakan tugas di pondok.46

42

DA, Mahasiswa PAI Angkatan 2013, Wawancara Jum’at 27 Mei 2016.

43 ML, Mahasiswa PAI Angkatan 2013, Wawancara Jum’at 27 Mei 2016. 44

MU, Mahasiswa PAI Angkatan 2013, Wawancara Kamis 26 Mei 2016.

45 ZF, Mahasiswa PAI Angkatan 2013, Wawancara Jum’at 27 Mei 2016. 46

(18)

BF mengatakan bahwa:

“Kegiatan saya di kampus ya kuliah dan kalau masalah jadwal kuliah saya tidak setiap hari saya berangkat dan waktunya juga berbeda-beda. Kadang kalau ada tugas kampus ya saya pergi ke perpustakaan untuk mengerjakannya di sana ataupun hanya meminjam buku untuk kemudian saya kerjakan di pondok. Saya tidak aktif diorganisasi atau UKM yang ada di kampus, tapi kalau

organisasi kepengurusan pondok ikut.”47

c. Belajar

Menurut Morgan dalam buku “Psikologi Pendidikan” karya M. Dalyono, mengemukakan bahwa belajar adalah suatu perubahan yang relative menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari

latihan atau pengalaman.48Hasil penelitian menunjukkan bahwa

mahasiswa santri PAI angkatan 2013 melakukan kegiatan belajar tidak hanya di pondok atau pun di kuliah saja. Mereka melakukan kegiatan belajar di tempat-tempat yang mereka anggap nyaman untuk belajar dan berkonsentrasi dalam belajar. Tempat yang biasa digunakan untuk belajar selain di pondok adalah di perpustakaan dan di musholah kampus (bukan waktu sholat). Mereka memlilih untuk belajar di perpustakaan.

Hal ini seperti yang dikatakan oleh BF bahwa tempat yang biasa dignakan untuk belajar saat di kampus adalah di mushola kampus dua,

dan di perpustakaan kampus.49 sama halnya dengan SN yang mengatakan

bahwa ia belajar pada siang hari di musholah kampus atau di

perpustakaan yang sepi.50 Hal yang sama juga disampaikan oleh DA

47 BF, Mahasiswa PAI Angkatan 2013 , Wawancara Kamis 26 Mei 2016. 48.M. Dalyono, op. cit., hlm. 211

49 BF, Mahasiswa PAI Angkatan 2013 , Wawancara Kamis 17 Maret 2016. 50

(19)

bahwa biasanya kalau siang hari ia belajar di perpustakaan kampus karena

kalau siang suasana di pondok ramai.” 51

Kegiatan belajar mahasiswa santri PAI angkatan 2013 ini tidak hanya dilakukan di pondok namun juga di kampus. Hal ini dikarenakan mereka dalam belajar harus fokus dan berkonsentrasi. Cara mereka dalam belajar sudah baik, karena memang lingkungan dan suasana mempengaruhi seseorang dalam belajar. Lingkungan yang baik untuk belajar adalah lingkungan yang mendukung untuk terjadinya proses belajardan sebaliknya.

d. Mengikuti organisasi/UKM

Dari hasil penelitian menjunjukan bahwa dari ke sembilan responden, ada empat responden yang aktif dalam organisasi/UKM kampus, mereka adalah SN, ZF, FA, dan KH. FA mengatakan bahwa kegiatan yang ia lakukan di kampus ya kuliah kalau ada jadwal, namun kalau tidak ia pergi ke perpustakaan atau ke graha untuk menimba pengetahuan dan pengalaman. Ia ikut aktif di UKM Racana STAIN

Pekalongan.52 ZF mengatakan bahwa kegiatan ia di kampus ya kuliah,

pergi ke perpustakaan untuk mengerjakan tugas, membaca buku, meminjam buku dan browsing internet, dan kadang saya pergi ke graha

untuk ikut mengurusi UKM.53 Sama halnya dengan KH, yang mengatakan

bahwa kegiatannya di kampus ya kuliah kalau pas ada jadwal, kalau tidak ya saya ke perpustakaan untuk mengerjakan tugas atau sekedar meminjam

51 DA, Mahasiswa PAI Angkatan 2013, Wawancara Minggu 13 Maret 2016. 52 FA, Mahasiswa PAI Angkatan 2013, Wawancara Kamis 26 Mei 2016. 53

(20)

buku untuk mengkerjakan tugas di pondok. Ia aktif mengikuti organisasi

atau UKM KSR.54 SN mengatakan bahwa kegiatan ia di kampus ya

kuliah, belajar, pergi keperpustakaan dan ikut aktif di HMPS PAI dan

UKM LDK.55

Dari pernyataan mahasiswa santri di atas, dapat di lihat bahwa mereka mempunyai kesibukan lain selain belajar, kuliah dan mengaji, yaitu mengikuti organisasi/UKM di kampus. Ada empat mahasiswa santri PAI angkatan 2013 yang ikut dalam kepengurusan organisasi yang ada di STAIN Pekalongan. Sebagian mahasiswa menganggap berorganisasi dalam kampus bisa menjadi penghambat dalam pencapaian prestasi belajar di kuliah, karena kegiatan dalam orangisasi yang banyak. Namun berbeda dengan ke empat mahasiswa santri PAI angkatan 2013 yang ikut organisasi. IPK mereka sebagai berikut:

Tabel 6

IPK mahasiswa santri PAI angkatan 2013 yang ikut organisasi atau UKM di STAIN Pekalongan Nama IPK ZF 3,53 KH 3,67 SN 3,40 FA 3,36 Jumlah 13,96 Rata-rata 3,49

54 KH, Mahasiswa PAI Angkatan 2013, Wawancara Jum’at 27 Mei 2016. 55

(21)

Dari tabel di atas bisa dilihat bahwa rata-rata indeks prestasi kumulatif (IPK) ke empat mahasiswa santri yang mengajar adalah 3,49. Angka ini tergolong dalam kategori amat baik. Maka bisa diambil

kesimpulan bahwa mengikuti organisasi/UKM bukan menjadi

penghambat mereka untuk bisa meraih prestasi belajarnya di STAIN Pekalongan.

Walaupun mengikuti organisasi/UKM bukan menjadi penghambat mereka untuk bisa meraih prestasi belajarnya di STAIN Pekalongan, namun biasanya kegiatan organisasi/UKM ini menyita waktu untuk mengaji, kuliah dan belajar. Sebaiknya jika mahasiswa santri bisa memilih mana yang menjadi prioritas utama atau kewajiban mahasiswa santriyaitu mengaji, belajar, dan kuliah.

Referensi

Dokumen terkait

Dari permasalahan di atas, ternyata ditemui seorang mahasiswa yang kemudian mengajukan pertanyaan lebih lanjut, ”Bagaimana bila sebuah segitiga akan dibagi menjadi dua bagian

Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dan pengambilan sampel dengan teknik sensus sampling pada 75 orang aparat pengawas intern

Sign system Taman Wisata yang dipunyai saat ini masih kurang mendukung navigasi pengunjung, sign system di Mekarsari juga mempunyai desain kurang terpadu

Penerapan model pembelajaran Inquiry dapat meningkatkan sikap rasa ingin tahu mengikuti mata pelajaran IPA materi keseimbangan ekosistem bagi siswa kelas VI

Ringkasan Rata-rata Abnormal Return Sebelum dan Sesudah Merger atau Akuisisi Perusahaan RMBA INPP ASII ANTM ICON JSMR EMTK FREN LPPF APLN KIJA... Perhitungan Return on Asset

Hasil kuesioner, GOMS Analysis dan Card Sorting akan digunakan sebagai acuan dari pembuatan saran antarmuka Tokopedia. Hasil dari penelitian adalah saran antarmuka

Hasil ini menunjukkan bahwa primer YNZ-22 merupakan genetic marker yang terbaik untuk menganalisa keragaman genetik ikan kerapu macan, karena primer inilah yang