Sadena Febriana Suryatiningsih,2013
Pembagian Peran Pada Pasangan Orientasi Seksual Sejenis Yang Memiliki Komitmen Marriage-Like (Studi Eksploratif Terhadap Satu Pasangan Gay Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PEMBAGIAN PERAN PADA PASANGAN ORIENTASI SEKSUAL SEJENIS
YANG MEMILIKI KOMITMEN MARRIAGE-LIKE
(Studi Kasus Eksploratif Terhadap Satu Pasangan Gay di Kota Bandung)
Oleh:
Sadena Febriana Suryatiningsih
0800749
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Sadena Febriana Suryatiningsih 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Februari 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang. Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya
Sadena Febriana Suryatiningsih,2013
Pembagian Peran Pada Pasangan Orientasi Seksual Sejenis Yang Memiliki Komitmen Marriage-Like (Studi Eksploratif Terhadap Satu Pasangan Gay Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Nomor:312/Skripsi/PSI-FIP/UPI.02.2013
PEMBAGIAN PERAN PADA PASANGAN ORIENTASI SEKSUAL SEJENIS
YANG MEMILIKI KOMITMEN MARRIAGE-LIKE
(Studi Kasus Eksploratif Terhadap Satu Pasangan Gay di Kota Bandung)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Psikologi
Oleh:
Sadena Febriana Suryatiningsih
0800749
JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN IINDONESIA
Sadena Febriana Suryatiningsih,2013
Pembagian Peran Pada Pasangan Orientasi Seksual Sejenis Yang Memiliki Komitmen Marriage-Like (Studi Eksploratif Terhadap Satu Pasangan Gay Di Kota Bandung)
Sadena Febriana Suryatiningsih,2013
Pembagian Peran Pada Pasangan Orientasi Seksual Sejenis Yang Memiliki Komitmen Marriage-Like (Studi Eksploratif Terhadap Satu Pasangan Gay Di Kota Bandung)
Sadena Febriana Suryatiningsih,2013
Pembagian Peran Pada Pasangan Orientasi Seksual Sejenis Yang Memiliki Komitmen Marriage-Like (Studi Eksploratif Terhadap Satu Pasangan Gay Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Sadena Febriana Suryatiningsih (0800749). Pembagian Peran Pada Pasangan Orientasi
Seksual Sejenis Yang Memiliki Komitmen Marriage-Like (Studi Eksploratif Terhadap Satu Pasangan Gay di Kota Bandung). Skripsi. Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung (2013).
.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembagian peran yang terjadi pada pasangan dengan orientasi seksual sejenis yang memiliki komitmen marriage-like. Penelitian ini menggunakan desain penelitian studi eksploratif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah satu pasangan gay di kota Bandung yang sudah tinggal bersama selama 3 tahun dan sudah menganggap hubungan mereka seperti sebuah pernikahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pembagian peran pada pasangan orientasi seksual sejenis, baik secara disadari maupun tidak disadari. Dasar dari pembagian peran ini sudah pasti bukan jenis kelamin, karena keduanya memiliki jenis kelamin yang sama. Akan tetapi pasangan ini mengadopsi pembagian peran pasangan heteroseksual konvensional. Sehingga ada yang berperan sebagai „perempuan‟ atau „istri‟ dan ada yang berperan sebagai „laki-laki‟ atau „suami‟. Sifat pribadi, konstruksi gender konvensional dan pola asuh adalah tiga hal yang mempengaruhi pembagian peran yang mereka lakukan.
Sadena Febriana Suryatiningsih,2013
Pembagian Peran Pada Pasangan Orientasi Seksual Sejenis Yang Memiliki Komitmen Marriage-Like (Studi Eksploratif Terhadap Satu Pasangan Gay Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
Sadena Febriana Suryatiningsih (0800749). Role Division on Homosexual Couple With a
Marriage-like Commitment (Exploratory Case Study to One Gay Couple in Bandung). Departemen of Psychology Faculty of Education Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung (2013).
The purpose of this research is to find how role division formed in same sex couple that have marriage-like relationship. This research used an exploratory studies design with qualitative approach. The participant of this research is one gay couple in Bandung who have been living together for 3 years and already consider their relationship as marriage-like relationship. The result of this research shows that the role division in same sex couple does exist, either is formed conciously or unconciously. Sex is definitly not the base of this role division because both of them is a men. However this couple is prescribed their role division from heterosexual conventional role division. So, there is a “women” or “wife” and there is a “man” or a “husband” in their relationship just like heterosexual couple did. Personal character, conventional gender construction and parenting style is three things that effecting role division in this couple.
Sadena Febriana Suryatiningsih,2013
Pembagian Peran Pada Pasangan Orientasi Seksual Sejenis Yang Memiliki Komitmen Marriage-Like (Studi Eksploratif Terhadap Satu Pasangan Gay Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING LEMBAR PENGUJI
SURAT PERNYATAAN... ... i
MOTTO DAN PERSEMBAHAN... ii
ABSTRAK... iii
D. Tujuan Penelitian... 7
E. Manfaat Penelitian... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembagian peran 1. Pembagian peran pada pasangan menikah... 11
2. Peran gender... 14
B. Komitmen Marriage-like 1. Definisi Komitmen Marriage-like... 16
C. Orientasi Seksual 1. Definisi Orientasi Seksual... 18
2. Jenis Homoseksual... 21
3. Penyebab Homoseksual... 22
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian... 27
B. Subjek Penelitian... 27
C. Instrumen Penelitian... 28
D. Teknik Pengumpulan Data... 28
E. Prosedur Penelitian... 30
F. Pengolahan Data... 32
G. Keabsahan Data... 34
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian... 36
1. Profil Subjek... 36
Sadena Febriana Suryatiningsih,2013
Pembagian Peran Pada Pasangan Orientasi Seksual Sejenis Yang Memiliki Komitmen Marriage-Like (Studi Eksploratif Terhadap Satu Pasangan Gay Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Pembahasan
Tema 1 :‘Bakat’,pengalaman seksual pertama dan sosok Ayah... 42
Tema 2 : Komitmen Marriage-like, kesetiaan dan rasa nyaman... 47
Tema 3 : ‘perempuan’ yang mengerjakan tugas domestik... 54
Tema 4 : Laki-Laki harus bekerja... 59
Tema 5 : ‘perempuan’ yang menjadi manajer... 61
Tema 6 : Interaksi sosial dan kualitas waktu bersama... 65
Tema 7: Selalu menjadi Top dan selalu menjadi Bottom ... 67
Tema 8 : Konflik dan strategi untuk mengatasi konflik ... 69
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan... 75
B. Rekomendasi... 75
DAFTAR PUSTAKA... 79
Sadena Febriana Suryatiningsih,2013
Pembagian Peran Pada Pasangan Orientasi Seksual Sejenis Yang Memiliki Komitmen Marriage-Like (Studi Eksploratif Terhadap Satu Pasangan Gay Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Skala Orientasi Seksual Kinsey... 17
Gambar 3.1 Analisis Data Milles dan Huberman... 33
Sadena Febriana Suryatiningsih,2013
Pembagian Peran Pada Pasangan Orientasi Seksual Sejenis Yang Memiliki Komitmen Marriage-Like (Studi Eksploratif Terhadap Satu Pasangan Gay Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Pembagian peran Duvall & Miller... ... 10
Sadena Febriana Suryatiningsih,2013
Pembagian Peran Pada Pasangan Orientasi Seksual Sejenis Yang Memiliki Komitmen Marriage-Like (Studi Eksploratif Terhadap Satu Pasangan Gay Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
Hasil Verbatim Wawancara... 78
Proses reduksi data... 105
Penyajian Data... 32
Sadena Febriana Suryatiningsih,2013
Pembagian Peran Pada Pasangan Orientasi Seksual Sejenis Yang Memiliki Komitmen Marriage-Like (Studi Eksploratif Terhadap Satu Pasangan Gay Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pernikahan merupakan salah satu tujuan hidup seorang manusia
(Duvall & Miller, 1985). Pernikahan merupakan awal terbentuknya sebuah
keluarga (Blood & Blood, 1978). Menurut Undang –Undang Pernikahan yang
berlaku di Indonesia, yaitu UU No. 1 Tahun 1974, pernikahan adalah:
“ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga atau rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”.
Definisi ini menguatkan bahwa pernikahan selayaknya dilakukan oleh
seorang pria dan seorang wanita, atau pasangan heteroseksual, dengan tujuan
membentuk sebuah keluarga yang didasari oleh kepercayaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
Pernikahan akan membawa konsekuensi-konsekuensi tertentu, salah
satunya adalah pembagian peran antara suami dan istri. Dalam pernikahan
heteroseksual di Indonesia, suami atau laki-laki, memegang peran sebagai kepala
keluarga, sedangkan Istri, atau perempuan, akan memegang peran sebagai ibu
rumah tangga. Hal ini didukung oleh UU No. 1 Tahun 1974 Pasal 31 ayat (3)
yang mengatakan “Suami adalah kepala keluarga dan Istri adalah Ibu rumah
2
Sadena Febriana Suryatiningsih,2013
Pembagian Peran Pada Pasangan Orientasi Seksual Sejenis Yang Memiliki Komitmen Marriage-Like (Studi Eksploratif Terhadap Satu Pasangan Gay Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Definisi keluarga menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Nasional atau disingkat BKKBN (2011) adalah unit terkecil dalam masyarakat
yang terdiri dari suami dan istri, atau suami istri dan anak-anaknya. Seiring
dengan berkembangnya zaman, mulai banyak bentuk keluarga yang tadinya tidak
dianggap keluarga kini disebut sebagai keluarga (Faturochman, 2001). Kini
muncul bentuk keluarga lainnya seperti keluarga Orangtua Tunggal atau single
parent, yaitu keluarga yang hanya terdiri dari seorang Ibu atau seorang Ayah dan
anak-anaknya. Selain keluarga single parent, di Barat berkembang juga keluarga
yang terbentuk karena pernikahan sesama jenis atau pernikahan homoseksual,
dimana keluarga tersebut terdiri atas dua orang Ayah atau dua orang Ibu dan
anak-anaknya.
Menurut Milbank (2003) saat ini kita masih kekurangan informasi
bagaimana keluarga homoseksual terbentuk dan fungsi yang terjadi di dalamnya.
Namun, Solomon (2005) mengemukakan bahwa keluarga homoseksual diawali
oleh legalisasi pernikahan sesama jenis itu sendiri. Di tahun 2012, sudah ada 10
negara totalnya yang telah melegalkan pernikahan sesama jenis, yaitu Belanda,
Belgia, Spanyol, Portugal, Swedia, Norwegia, Islandia, Canada, Argentina, dan
Afrika Selatan. Selain sepuluh negara tersebut, banyak negara lainnya sudah pula
mengesahkan hubungan cinta sesama jenis meskipun belum dalam bentuk
pernikahan, melainkan masih dalam perwujudan kebersamaan terdaftar resmi
(civil union/registered partnership), diantaranya adalah: Britania Raya (Inggris,
Wales, dan Skotlandia), Irlandia, Liechtenstein, Austria, Jerman, Luxembourg,
3
Sadena Febriana Suryatiningsih,2013
Pembagian Peran Pada Pasangan Orientasi Seksual Sejenis Yang Memiliki Komitmen Marriage-Like (Studi Eksploratif Terhadap Satu Pasangan Gay Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
secara nasional. Akan tetapi saat ini sudah 6 negara bagian yang melegalkannya,
yaitu: Massachusetts, Iowa, Connecticut, New Hampshire, Vermont, dan New
York. Ditambah dengan Distric of Columbia (wilayah dimana ibukota AS,
Washington D.C. terletak) yang juga sudah melegalkan pernikahan sejenis
(Destriyana, 2012).
Di Indonesia sendiri tampaknya legalisasi pernikahan sesama jenis masih
sangat sulit direalisasikan.Walaupun demikian, perjuangan kelompok
homoseksual untuk dapat menikah tetap ada. Salah satu faktanya adalah tahun
1981 Indonesia dihebohkan oleh terungkapnya „pernikahan‟ antara Jossie dan
Bonie, yang merupakan pasangan lesbian. Pernikahan mereka dilaksanakan pada
tanggal 6 Juli 1981 di sebuah Cafee di Jakarta (Boellstroff, 2002). Selain Jossie
dan Bonnie, ada pasangan Wim dan Phillip yang „menikah‟ di Yogyakarta. Wim
dan Philip adalah pasangan gay pertama di Indonesia yang melegalkan hubungan
mereka dalam sebuah pernikahan (Gunadi, Rahman, Indra, dan Sujoko, 2003).
Wim adalah seorang warga negara Belanda, sedangkan Philip adalah Warga
Negara Indonesia. Keduanya sudah menikah secara resmi di Belanda dan kini
keduanya menetap di Yogyakarta.
Kedua peristiwa ini menjadi awal keterbukaan adanya kelompok LGBT di
Indonesia, khususnya lesbian dan gay. Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa saat ini
jumlah kelompok homoseksual, baik lesbian atau gay, semakin berkembang.
Seperti diungkapkan oleh Dr. Dede Oetomo (2009) yang merupakan Ketua GaYa
Nusantara, salah satu organisasi gay terbesar di Indonesia, data statistik
4
Sadena Febriana Suryatiningsih,2013
Pembagian Peran Pada Pasangan Orientasi Seksual Sejenis Yang Memiliki Komitmen Marriage-Like (Studi Eksploratif Terhadap Satu Pasangan Gay Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pengalaman homoseksual. Dari jumlah ini, diperkirakan jumlah homoseksual
mencapai sekitar 1% dari total penduduk Indonesia (Oetomo, 2009).
Pernikahan membawa konsekuensi pembagian peran, seperti yang sudah
dikemukakan di awal. Pembagian peran pasangan menikah ini dalam UU No. 1
Tahun 1974 diatur berdasarkan jenis kelamin. Laki-laki sebagai kepala keluarga
dan perempuan sebagai ibu rumah tangga. Hal ini menjadi sangat menarik apabila
pernikahan tersebut merupakan pernikahan sesama jenis. Jenis kelamin tidak lagi
dapat dijadikan dasar pembagian peran gender.
Fa, seorang blogger gay, menulis sebuah artikel berjudul “suami-suami
part I” dan“suami-suami part II” dimana didalamnya ia menceritakan bagaimana
ia dan pasangannya menjalani kehidupan „pernikahan‟ mereka. Ia juga menulis
mengenai pembagian peran yang dijalani keduanya dalam berumah tangga. Ia
menceritakan bahwa dalam kehidupan „rumah tangga‟ yang ia jalani dengan
pasangan ia memang memiliki tugas-tugas tertentu yang harus ia lakukan, begitu
pula dengan pasangannya. Akan tetapi apa yang menjadi dasar pembagian peran
ini masih belum diketahui secara pasti. Saat ini pasangan homoseksual baru
memiliki pembagian peran seksual.
Banyak yang mengartikan peran seksual ini akan berpengaruh pada
pembagian peran lainnya. Padahal peran domestik, peran karir, peran perencanaan
keuangan, peran sosial dan peran seksual adalah hal yang berbeda (Solomon,
2005). Peran seksual hanya sebatas peran yang dijalani oleh lesbian atau gay men
dalam melakukan hubungan seksual (Johns Pingel, Eisenberg, Santana dan
5
Sadena Febriana Suryatiningsih,2013
Pembagian Peran Pada Pasangan Orientasi Seksual Sejenis Yang Memiliki Komitmen Marriage-Like (Studi Eksploratif Terhadap Satu Pasangan Gay Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
femme, sedangkan dalam hubungan gay men terdapat peran seksual top, bottom
dan versatile (Johns et al., 2012).
Penelitian ini akan mengeksplorasi dasar-dasar pembagian peran dalam
pasangan sesama jenis, khususnya pada pasangan gay men. Di Indonesia,
pasangan homoseksual yang terikat dalam pernikahan masih sulit ditemukan
karena pernikahan semacam ini tidak diakui di Indonesia. Adapun untuk
melakukan pernikahan sesama jenis pasangan homoseksual harus melakukannya
di luar negeri, dan hal ini memakan banyak biaya. Untuk itu penelitian ini akan
menggunakan pasangan homoseksual yang memiliki komitmen marriage-like.
Komitmen Marriage-like itu sendiri adalah hubungan yang dibangun oleh satu
pasangan yang tidak menikah, tapi tinggal bersama dan menjalankan
fungsi-fungsi seperti pasangan menikah pada umumnya (Scanzoni & Scanzoni, 1988).
Literatur dan penelitian di Indonesia tentang pembagian peran pada
pasangan dengan orientasi seksual sejenis masih sulit ditemukan. Namun
demikian, di luar negeri penelitian semacam ini sudah banyak dilakukan. Salah
satu penelitian mengenai peran gender pada pasangan sesama jenis telah
dilakukan oleh Mally Schechory dan Ziv Riva pada 2007 di Israel dengan judul
penelitian “Relationship between gender role attitiudes, role division, and
perception of equity among heterosexual, gay, and lesbian couples” yang dimuat
di Jurnal Sex Roles Edisi 56. Penelitian tersebut meneliti secara kuantitatif
pembagian peran pada pasangan heteroseksual, gay men, dan lesbian yang
dihubungkan dengan pembagian tugas rumah tangga dan persepsi mengenai
6
Sadena Febriana Suryatiningsih,2013
Pembagian Peran Pada Pasangan Orientasi Seksual Sejenis Yang Memiliki Komitmen Marriage-Like (Studi Eksploratif Terhadap Satu Pasangan Gay Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
heteroseksual, 15 pasangan gay, dan 20 pasangan lesbian. Hasilnya penelitian
tersebut menunjukan bahwa pembagian peran gender pada pasangan homoseksual
lebih egalitarian dibandingkan dengan pasangan heteroseksual (Riva & Schecory,
2007).
Berdasarkan uraian diatas, bisa ditarik kesimpulan bahwa kini pembagian
peran dalam sebuah komitmen pernikahan tidak hanya didasari oleh jenis
kelamin, tapi bisa juga didasari oleh aspek lain. Oleh karena itu, penelitian ini
akan menelaah pembagian peran pada pasangan dengan orientasi seksual sejenis
yang memiliki komitmen marriage-like untuk meneliti dasar pembagian peran
yang dilakukan oleh pasangan sejenis di Indonesia.
B. Fokus Penelitian
Penelitian ini akan berfokus terhadap permasalahan bagaimana pembagian
peran pada satu pasangan orientasi seksual sejenis yang memiliki komitmen
marriage-like.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dipaparkan diatas, maka
rumusan masalah penelitian ini adalah :
1. Bagaimana subjek memulai kehidupan homoseksualnya?
2. Bagaimana subjek memulai komitmen marriage-like yang
7
Sadena Febriana Suryatiningsih,2013
Pembagian Peran Pada Pasangan Orientasi Seksual Sejenis Yang Memiliki Komitmen Marriage-Like (Studi Eksploratif Terhadap Satu Pasangan Gay Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Bagaimana pembagian peran terbentuk pada pasangan orientasi
seksual sejenis yang memiliki komitmen marriage-like?
4. Faktor-faktor apa yang menjadi dasar pembagian peran pada pasangan
orientasi seksual sejenis yang memiliki komitmen marriage-like?
5. Konflik apa yang dominan dalam pasangan dengan orientasi seksual
sejenis?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah :
1. Mengetahui awal mula subjek memulai kehidupan homoseksualnya.
2. Mengetahui permulaan subjek membangun komitmen marriage-like
yang dilakukannya.
3. Mengetahui pembagian peran pada pasangan lesbian yang memiliki
komitmen marriage-like.
4. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi terbentuknya
pembagian peran gender pada pasangan orientasi seksual sejenis yang
memiliki komitmen marriage-like.
5. Mengetahui konflik yang dominan pada pasangan dengan oeiantasi
8
Sadena Febriana Suryatiningsih,2013
Pembagian Peran Pada Pasangan Orientasi Seksual Sejenis Yang Memiliki Komitmen Marriage-Like (Studi Eksploratif Terhadap Satu Pasangan Gay Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
E. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu manfaat teoritis dan
manfaat praktis.
1. Manfaat Teoritis
Dengan adanya penelitian ini diharapkan bisa dijadikan sebagai salah
satu sumber mengenai pembagian peran pada pasangan dengan orieantasi
seksual sejenis pada umumnya dan pada pasangan homoseksual pada
khususnya. Penelitian seperti ini masih minim dan sulit ditemukan di
Indonesia, oleh karena itu peneliti berharap penelitian ini bisa dijadikan
sumber referensi mengenai permasalahan mengenai pembagian peran pada
pasangan orientasi seksual sejenis yang memiliki komitmen marriage-like.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui bagaimana terjadinya
pembagian peran yang tidak berdasarkan keadaan jenis kelamin individu,
melainkan atas komitmen atau kesepakatan bersama atau bahkan tanpa
adanya kesepakatan sama sekali. Sehingga bisa digunakan sebagai acuan
oleh pasangan hoteroseksual dan homoseksual dalam melakukan
Sadena Febriana Suryatiningsih,2013
Pembagian Peran Pada Pasangan Orientasi Seksual Sejenis Yang Memiliki Komitmen Marriage-Like (Studi Eksploratif Terhadap Satu Pasangan Gay Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode yang
digunakan adalah studi kasus eksploratif. Pendekatan kualitatif adalah penelitian
yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh
subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi dan lain sebagainya
(Moleong, 2007). Oleh karenanya, data yang akan didapatkan adalah berupa
makna di balik berbagai fenomena yang muncul di lapangan. Selain itu desain
penelitian dari pendekatan kualitatif cenderung umum dan fleksibel mengikuti
perkembangan dari proses penelitian.
Berg (2007) mengungkapkan bahwa studi kasus eksploratif adalah metode
yang menekankan pada eksplorasi dari sebuah kasus guna menggali dasar-dasar
dari sebuah permasalahan penelitian dan mempermudah peneliti untuk
menemukan berbagai faktor signifikan yang saling berinteraksi untuk menentukan
suatu karakteristik dari fenomena yang berkaitan dengan individu, komunitas,
atau bahkan institusi. Selain itu, studi kasus eksploratif juga menekankan kepada
pemahaman subjek penelitian terhadap apa yang mereka dengarkan atau rasakan,
bagaimana mereka menginterpretasikan berbagai informasi serta tindakan yang
merekalakukan, serta melakukan penyelesaian permasalahan dan berinteraksi
27
Sadena Febriana Suryatiningsih,2013
Pembagian Peran Pada Pasangan Orientasi Seksual Sejenis Yang Memiliki Komitmen Marriage-Like (Studi Eksploratif Terhadap Satu Pasangan Gay Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ini yang akan mencari dasar-dasar dari pembagian peran pada pasangan dengan
orientasi seksual sejenis.
B. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini dipilih secara purposive sampling. Teknik
purposive sampling adalah teknik pengambilan sumber data dengan
mengkhususkan pada subjek yang mengalami fenomena yang diteliti (Moleong,
2007). Karakteristik subjek yang dipilih untuk penelitian ini adalah :
1. Pasangan homoseksual yang telah memiliki komitmen marriage-like.
2. Pasangan tersebut sudah tinggal bersama minimal selama satu tahun.
Berdasarkan karakteristik tersebut dan akses yang dimiliki peneliti maka
terpilih satu pasang pasangan homoseksual yang bersedia untuk berpartisipasi
dalam peneitian ini. Karena sulitnya mendapatkan subjek yang sesuai dengan
kriteria dan tidak semua pasangan homoseksual yang ditemui bersedia
berpartisipasi, maka penelitian ini hanya meneliti satu pasangan yaitu pasangan
Bintang dan Soni (bukan nama asli). Untuk menjaga privasi subjek, nama asli
dirahasiakan.
C. Batasan Istilah
1. Komitmen Marriage-like
Secara harfiah komitmen marriage-like adalah hubungan yang seperti
pernikahan. Belum ada teori yang memaparkan syarat-sayarat sebuah
28
Sadena Febriana Suryatiningsih,2013
Pembagian Peran Pada Pasangan Orientasi Seksual Sejenis Yang Memiliki Komitmen Marriage-Like (Studi Eksploratif Terhadap Satu Pasangan Gay Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Australia melalui Australia Departmen of Immigration and Multicultural and
Indigenous Affairs (Holt, 2004) mengemukakan 4 aspek yang menjadikan
suatu pasangan bisa disebut memiliki komitmen marriage-like, yaitu :
a. Sudah memiliki hubungan yang cukup lama.
b. Kohabitasi, atau tinggal bersama dalam satu rumah.
c. Menanggung tanggung jawab finansial dan legal bersama-sama.
d. Hubungan yang diakui secara sosial oleh lingkungan.
2. Pasangan homoseksual
Pasangan homoseksual adalah dua orang individu yang memiliki
jenis kelamin yang sama dan menjalin hubungan percintaan.
D. Instrumen Peneltian
Instrumen utama yang digunakan adalah peneliti sendiri. Dalam hal ini
peneliti sebagai perencana penelitian, pelaksana pengumpulan data, analis,
penafsir, dan pada akhirnya melaporkan hasil penelitiannya sendiri
(Moleong,2007). Dalam penelitian kuantitatif, peneliti menggunakan instrumen
untuk mengumpulkan data atau mngukur status variabel yang diteliti, sedangkan
dalam penelitian kualitatif, peneliti menjadi instrumen atau human instrument
(Sugiyono, 2008).
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
29
Sadena Febriana Suryatiningsih,2013
Pembagian Peran Pada Pasangan Orientasi Seksual Sejenis Yang Memiliki Komitmen Marriage-Like (Studi Eksploratif Terhadap Satu Pasangan Gay Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
adalah wawancara semi-terstruktur (semistructured interview) dalam kategori
wawancara mendalam (in-depth interviewing), dimana pelaksanaannya lebih
bebas dibandingkan wawancara terstruktur. Karena peneliti hanya dibantu dengan
petunjuk wawancara yang semiterstruktur yang hanya berfungsi sebagai pengingat
atau pedoman agar kesemua poin-poin penting yang akan ditanyakan telah
tercakup.
Pedoman wawancara digunakan untuk mengingatkan interviewer
mengenai aspek-aspek apa yang harus dibahas, juga menjadi daftar pengecek
(check list) apakah aspek-aspek yang dibutuhkan dalam penelitian tersebut telah
dibahas atau ditanyakan (Patton, 1998). Berikut ini adalah pedomana wawancara
yang digunakan dalam penelitian ini.
Dimensi Aspek yang Diungkap Inti Pertanyaan
Latar b. Alasan apa yang membuat
30
Sadena Febriana Suryatiningsih,2013
Pembagian Peran Pada Pasangan Orientasi Seksual Sejenis Yang Memiliki Komitmen Marriage-Like (Studi Eksploratif Terhadap Satu Pasangan Gay Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Menjelaskan bagaimana
peran dalam aspek perencanaan keuangan rumah tangga.
peran sosial dalam lingkungan sekitar tempat tinggal pasangan.
a. Menggali sudah sudah
a. Peran seksual yang dijalani dalam pasangan
31
Sadena Febriana Suryatiningsih,2013
Pembagian Peran Pada Pasangan Orientasi Seksual Sejenis Yang Memiliki Komitmen Marriage-Like (Studi Eksploratif Terhadap Satu Pasangan Gay Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
hambatan yang terjadi. b. Efektifitas cara yang digunakan untuk mengatasi hambatan.
Tabel 3.1 Pedoman wawancara semi-terstruktur
F. Prosedur Penelitian
Dalam penelitian ini, ada beberapa tahapan yang dilakukan, diantaranya
adalah :
1. Tahapan Persiapan
a. Melakukan studi literatur mengenai tema yang akan diteliti.
b. Mencari dan mengkaji penelitian sebelumnya yang sesuai dan
relevan dengan tema yang akan diambil.
c. Membuat proposal penelitian.
d. Menentukan karakteristik subjek yang akan diteliti.
e. Melakukan wawancara dan observasi awal kepada pasangan gay
yang akan dijadikan subjek.
f.Menghubungi subjek dan meminta kesediaannya untuk menjadi
subjek penelitian.
g. Membuat pedoman wawancara sesuai dengan studi literatur
yang telah dilakukan.
2. Tahapan Pelaksanaan
Pengambilan data melalui teknik wawancara dilakukan selama tiga
kali pada Bintang dan satu kali pada Soni. Peneliti sudah mengenal
32
Sadena Febriana Suryatiningsih,2013
Pembagian Peran Pada Pasangan Orientasi Seksual Sejenis Yang Memiliki Komitmen Marriage-Like (Studi Eksploratif Terhadap Satu Pasangan Gay Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mewawancarai Bintang dengan tujuan tugas kuliah. Setelah tidak
bertemu selama dua tahun Bintang tetap ramah dan bersedia untuk
menjadi subjek pada penelitian peneliti. Soni, yang merupakan pasangan
Bintang, juga bersedia untuk diwawancarai.
Wawancara pertama dilakukan pada 25 November 2012 di tempat
kerja Bintang, di sebuah klinik kecantikan di kota Bandung pada pukul
17.00 hingga pukul 18.00. Wawancara sebenarnya hanya berlangsung
selama 16 menit, tapi subjek dan peneliti melakukan perbicangan santai
setelahnya dan tidak direkam. Sebenarnya perbincangan yang dilakukan
peneliti dan subjek juga masih berkaitan dengan penelitian.
Wawancara kedua dilakukan pada tanggal 2 Desember 2012 di
sebuah restoran cepat saji di Jalan Setiabudi. Kali ini Bintang datang
bersama dengan Soni. Walaupun keduanya datang bersamaan, tapi
peneliti tetap melakukan wawancara terpisah untuk mendapatkan
kesesuaian data. Berbeda dengan Bintang yang cenderung banyak
berbicara, Soni cenderung lebih pendiam dan sedikit tertutup.
Wawancara ketiga dilakukan pada tanggal 28 Desember 2012 di tempat
kerja Bintang.
Pada saat pengambilan data melalui teknik wawancara ini tidak
ditemui hambatan yang berarti karena kedua subjek sangat kooperatif
dalam menjawab pertanyaan dan melakukan perjanjian untuk bertemu.
3. Tahap Pengolahan data
33
Sadena Febriana Suryatiningsih,2013
Pembagian Peran Pada Pasangan Orientasi Seksual Sejenis Yang Memiliki Komitmen Marriage-Like (Studi Eksploratif Terhadap Satu Pasangan Gay Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Melakukan reduksi data.
c. Melakukan penyajian data.
d. Melakukan Conclusion drawing/verification.
G. Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data
Mille & Huberman (Sugiyono, 2007).
Gambar 3.1 Analisis Data Miller & Huberman (Sugiyono, 2007)
1. Pengumpulan data
Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan wawancara
semi-terstruktur lalu hasil wawancara dicatat dengan verbatim.
2. Melakukan reduksi data
Analisis data melalui reduksi data dilakukan dengan cara memilih
hal-hal yang pokok dan berfokus pada hal-hal yang penting, dan mencari
tema serta pola dari data-data tersebut. Hasil verbatim yang sudah
diperoleh direduksi dengan mengklasifikasikan pernyataan-pernyataan ke
34
Sadena Febriana Suryatiningsih,2013
Pembagian Peran Pada Pasangan Orientasi Seksual Sejenis Yang Memiliki Komitmen Marriage-Like (Studi Eksploratif Terhadap Satu Pasangan Gay Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Melakukan penyajian data (Data Display)
Data yang telah direduksi kemudian akan disajikan. Penyajian data
ini dilakukan dalam bentuk diagram venn dan uraian. Melalui penyajian
data ini, maka data akan terorganisir dalam suatu pola hubungan, sehingga
akan lebih mudah untuk dipahami.
4. Penarikan Kesimpulan (Conclusion drawing/verification)
Langkah selanjutnya adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan
berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada
tahap pengumpulan data berikutnya.
H. Keabsahan Data
Keabsahan data untuk menguji kredibilitas yang digunakan dalam
penelitian ini, diantaranya adalah :
1. Triangulasi
Triangulasi terdiri dari beberapa macam, diantaranya adalah
triangulasi data, triangulasi sumber, dan triangulasi waktu. Pada
penelitian ini triangulasi yang digunakan adalah triangulasi waktu.
Peneliti melakukan proses wawancara selama tiga kali dan dengan
rentang waktu antara 1-3 minggu antara satu wawancara dengan
wawancara selanjutnya. Triagulasi sumber dilakukan kepada salah satu
35
Sadena Febriana Suryatiningsih,2013
Pembagian Peran Pada Pasangan Orientasi Seksual Sejenis Yang Memiliki Komitmen Marriage-Like (Studi Eksploratif Terhadap Satu Pasangan Gay Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Member check
Member check adalah proses pengecekan data yang diperoleh
peneliti kepada pemberi data. Tujuannya adalah untuk mengetahui
seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh
pemberi data. Member check dilakukan setelah pengumpulan data selesai
atau setelah mendapat kesimpulan. Jika data yang diperoleh tidak
disepakati oleh nara sumber maka peneliti akan melakukan pengambilan
data kembali (Sugiyono, 2007).
3. Peer Debriefing
Melibatkan teman sejawat untuk berdiskusi, memberikan masukan,
bahkan kritik mulai dari awal kegiatan proses penelitian sampai
tersusunnya hasil penelitian adalah maksud dari peer debriefing ini.
Selain dengan teman sejawat, debriefing juga bisa dilakukan dengan
Sadena Febriana Suryatiningsih,2013
Pembagian Peran Pada Pasangan Orientasi Seksual Sejenis Yang Memiliki Komitmen Marriage-Like (Studi Eksploratif Terhadap Satu Pasangan Gay Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada dua pasangan gay, diketahui
beberapa kesimpulan seperti di bawah ini:
1. Latar belakang Bintang dan Soni memiliki kesamaan dalam memulai
kehidupan homoseksualnya yaitu hilangnya figur ayah dan
pengalaman seksual pertama dengan sesama laki-laki, dan perasaan
menyukai sesama jenis semenjak remaja.
2. Pasangan Bintang dan Soni sudah menjalani hubungan percintaan
selama tiga tahun dan sudah mulai tinggal bersama setelah menjalin
hubungan selama tiga bulan. Dasar hubungan mereka adalah rasa
saling percaya dan saling setia.
3. Pada pasangan Bintang dan Soni terdapat pembagian peran yang
terbentuk pada pasangan orientasi seksual sejenis yang memiliki
komitmen marriage-like baik secara sadar ataupun tidak disadari.
Bintang yang merasa seperti perempuan mendominasi peran domestik,
perencanaan keuangan dan peran sosial, sedangkan peran karir dan
produktifitas diemban oleh keduanya selama tiga tahun terakhir. Akan
tetapi, selama dua bulan ini Sandi sedang tidak bekerja, sehingga peran
karir juga didominasi oleh Bintang. Jadi bisa dikatakan bahwa Bintang
76
Sadena Febriana Suryatiningsih,2013
Pembagian Peran Pada Pasangan Orientasi Seksual Sejenis Yang Memiliki Komitmen Marriage-Like (Studi Eksploratif Terhadap Satu Pasangan Gay Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang seharusnya berperan sebagai ‘suami’ cenderung ‘kehilangan’
fungsi peran yang seharusnya ia jalankan saat
4. Faktor-faktor yang menjadi dasar dalam pembagian peran pada
Bintang dan Soni diantaranya adalah pola asuh orangtua, kontruksi
gender konvensional dan sifat pribadi masing-masing subjek.
Walaupun jenis kelamin tidak bisa dijadikan dasar pembagian peran
pada pasangan homoseksual, tapi pembagian peran yang dilakukan
oleh pasangan Bintang dan Soni merujuk pada pembagian peran yang
dilakukan oleh pasangan heteroseksual konvensional. ini.
5. Konflik yang dominan terjadi pada pasangan Bintang dan Soni adalah
konflik mengenai perencanaan keuangan dan area intimasi dimana
Bintang merasa Soni kurang memperhatikan dirinya dan lebih suka
bermain game.
6. Salah satu kelemahan pada pasangan homoseksual adalah terdapat satu
peran yang tidak mungkin dijalankan pada pasangan homoseksual,
yaitu peran reproduksi. Karena keduanya memiliki jenis kelamin yang
sama otomatis tidak mungkin mereka bisa menjalankan peran
reproduksi. Hal inilah yang juga menjadi alasan mengapa hubungan
77
Sadena Febriana Suryatiningsih,2013
Pembagian Peran Pada Pasangan Orientasi Seksual Sejenis Yang Memiliki Komitmen Marriage-Like (Studi Eksploratif Terhadap Satu Pasangan Gay Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Saran dan Rekomendasi
1. Bintang dan Soni
Pembagian peran pada pasangan Bintang dan Soni seharusnya bisa
dijalankan lebih egaliter, karena keduanya memiliki jenis kelamin yang sama.
Walaupun Bintang merasa lebih feminin tapi hal ini sebenarnya jangan
mempengaruhi pembagian peran.
2. Saran kepada pasangan heteroseksual
Penelitian ini membuktikan bahwa pembagian peran pada pasangan
tidak melulu berdasarkan jenis kelamin. Pasangan homoseksual menunjukan
bahwa jenis kelamin tidak menjadi sebuah persoalan dalam membagi peran
dalam pasangan. Sifat pribadi ternyata bisa dijadikan dasar dari pembagian
peran. Saat ini kita tidak bisa menutup mata bahwa masyarakat Indonesia
masih memegang teguh budaya patriarki, dimana masih terdapat hirarki
gender didalamnya bahkan hal ini juga berpengaruh pada pembagian peran
pada pasangan homoseksual.
Perempuan selalu menjadi pihak yang memiliki tanggung jawab peran
yang lebih banyak dalam keluarga. Peran domestik, peran perencanaan
keuangan dan peran hubungan sosial selalu dilekatkan pada perempuan,
sedangkan laki-laki hanya dilekatkan pada peran karir dan produktifitas.
Dengan adanya penelitian ini dihharapkan pembagian peran bisa menjadi
78
Sadena Febriana Suryatiningsih,2013
Pembagian Peran Pada Pasangan Orientasi Seksual Sejenis Yang Memiliki Komitmen Marriage-Like (Studi Eksploratif Terhadap Satu Pasangan Gay Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Saran dan rekomendasi untuk peneliti selanjutnya
Untuk peneliti selanjutnya diharapkan bisa menjadikan penelitian
ini sebuah studi komparasi pada pasangan heteroseksual, pasangan gay
dan pasangan lesbian secara kualitatif. Hal ini akan membuat penelitian
menjadi lebih kaya karena peneliti akan bisa membandingkan pembagian
peran pasangan heteroseksual dan pasangan homoseksual secara langsung,
bukan hanya dibandingkan dengan teori pembagian peran konvensional
Sadena Febriana Suryatiningsih,2013
Pembagian Peran Pada Pasangan Orientasi Seksual Sejenis Yang Memiliki Komitmen Marriage-Like (Studi Eksploratif Terhadap Satu Pasangan Gay Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Bailey, J. M., & Pillard, R. C. (1995). Genetics of human sexual orientation. Annual Review of Sex Research, 6, 126–150.
Bem, S. Martya, W. & Watson, C. (1975). Sex Typing and Androgyny dalam Experiencing Social Psychology : Readings and Projects, edited by Ayala M Pines and Christina Maslach. New York: McGraw Hill Inc.
Berg, Bruce L. (2007). Qualitative Research Methods for the social Sciences. Boston: Pearson Inc.
BKKBN. (2011). Kamus Istilah Kependudukan dan Keluarga Berencana. Jakarta : Direktorat Teknologi Informasi dan Dokumentasi BKKBN
Blood, Bob., & Blood, Margaret. (1975). Marriage. New York : The Free press
Boellstroff, Tom.( 2002). Gay and Lesbi Subjectivities dalam Women in Indonesia : gender, equity and development. Edited by Sharon Bessell and Kathryn Robinson. Singapore: ISEAS (Institute of Southeast Asian Studies)
Boellstroff, Tom. (2005). Gay Archipelago (Edisi Bahasa Indonesia). Inggris: Princeton and Oxford University Press.
Cowan, Allison L .(2008). Gay Couples Say Civil Unions Aren’t Enough. New
York Times [Online] Tersedia
http://www.nytimes.com/2008/03/17/nyregion/17samesex.html?pagewant ed=all&_r=0. Diunduh 25 Desember 2012
Destriyana. (2012). 11 Negara Yang melegalkan Pernikahan Sesama Jenis. Merdeka. [Online] Tersedia http://www.merdeka.com/gaya/11-negara-yang-melegalkan-pernikahan-sejenis.html. Diunduh 25 Desember 2012
Duvall, Evelyn Millis. & Miller, Brent C. (1985). Marriage and Family Development. New York : Harper Collins Publisher
Fa. Suami-Suami 1. (2011). [Online] Tersedia
Sadena Febriana Suryatiningsih,2013
Pembagian Peran Pada Pasangan Orientasi Seksual Sejenis Yang Memiliki Komitmen Marriage-Like (Studi Eksploratif Terhadap Satu Pasangan Gay Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Fakih, Mansour. (2008). Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Harren, J.C. (2004). Educating the Public on the Causes of Homosexuality. Palm Beach Atlantic University. Tersedia http://www.narth.com/docs/coll-harren.html. Diunduh pada 20 September 2012.
Holt, Martin. (2004). Marriage-Like or Married? Lesbian dan Gay Marriage, Partnership and Migration. Feminism & Psychology 2004:14-30
Hurlock, E.B. (1999). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Edisi kelima. Jakarta: Erlangga
Johns, Michelle Marie., Pingel, Emily., Eisenberg, Anna., Matthew Leslie Santana and José Bauermeister. (2012). Butch Tops and Femme Bottoms? Sexual Positioning, Sexual Decision Making, and Gender Roles Among Young Gay Men. American Journal of Men’s Health 6(6) 505–518
Kadir, H.A. (2007). Tangan Kuasa dalam Kelamin. Yogyakarta : INSISTPress
Kippax, S., & Smith, G. (2001). Anal intercourse and power in sex between men. Sexualities, 4, 413-434.
Kurdek, Lawrence A. (1994). Areas of Conflict of Gay, Lesbian and Heterosexual Couple: What couples argue about Influences Relationship Satisfaction. Journal of Marriage and The Family 56:923-924
Kurdek, Lawrence A. (2006). Differences Between Partners From Heterosexual, Gay, and Lesbian Cohabiting Couples. Journal of Marriage and Family 68 (May 2006): 509–528
Gunadi, H, Rahman, M., Indra, Sigit dan Sujoko .(2003). Jalan Berliku Kaum Homo Menuju Pelaminan. Majalah Gatra Edisi 46. Jakarta : Majalah Gatra
Master, William H., Johnson, Virginia E. & Kolodny, Robert C. (1992). Human Sexuality. Fourth Edition. New York : HarperCollins
Milbank. (2003). From here to maternity: A review of the research on lesbian and gay families. Australian Journal Of Sosial Issues, 38, 541-600.
Moleong, L.J. (2007). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sadena Febriana Suryatiningsih,2013
Pembagian Peran Pada Pasangan Orientasi Seksual Sejenis Yang Memiliki Komitmen Marriage-Like (Studi Eksploratif Terhadap Satu Pasangan Gay Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Patton, Michaell Quinn. (1990). Qualitative evaluation and research methods. Beverly Hills, CA: Sage
Republik Indonesia. Undang-Undang Dasar 1945. Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.
Retnowulandari, Wahyuni. (2010). Budaya Hukum Patriarki VS Feminis: Dalam penegakan hukum dipersidangan kasus kekerasan pada perempuan. Jurnal Hukum Vol. 8 No. 3 Januari 2010
Sadarjoen, Sawitri S. (2005). Bunga Rampai Gangguan Psikoseksual. Bandung: Refika Aditama
Scanzoni, Letha Dawson., Scanzoni, John. (1988). Men, Women, and Change: Sociology of Marriage and Family. Third Edition. New York: McGraw-Hill Book Co.
Schechory, Mally & Riva, Ziv. (2007). Relationship between gender role attitiudes, role division, and percption of equity among heterosevual, gay, and lesbian couples. Sex Roles, 56, 629-638.
Silalahi, Ulber. (2010). Metode Penelitian Sosial. Bandung: Refika Aditama.
Sofyan, Eko Hendrawan. (2011). Komnas HAM: Aksi Pembubaran oleh Ormas Tertentu Meningkat di Tahun 2011. Kompas [Online] Tersedia http://health.kompas.com/read/2010/09/28/18170660/Penyelenggara.Q.Fil m.Festival.Urungkan.Pemutaran.Film. Diunduh 25 Desember 2012
Solomon, S.E, Rothblum E.D., & Balsam, K.F. (2005). Money, Housework, sex, and conflict: same sex couple in civil union compared with those not in civil union and heterosexual married sublings. Sex Roles, Vol. 52, 561-575.
Solomon, S.E, Rothblum, E.D., Balsam, K.F. (2008). Three Year Follow-Up Of Same-Sex Couples Who Had Civil Union, and Heterosexual Married Couples. Developmental Psychology, Vol. 44, No. 1, 102-116
Sternberg, R.J. (2008). Psychology, In Search of the Human Mind. 3rd Edition. New York : Houcort Inc.
Stinnett, N., Walters, J. Kaye, E. (1984). Relationships In Marriage and The Family: Second Edition. New York : Macmillan Publishing Company
Sugiyono. (2010). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Sadena Febriana Suryatiningsih,2013
Pembagian Peran Pada Pasangan Orientasi Seksual Sejenis Yang Memiliki Komitmen Marriage-Like (Studi Eksploratif Terhadap Satu Pasangan Gay Di Kota Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Thompson, L., & Walker, A. J. (1995). The place of feminism in family studies. Journal of Marriage and the Family, 57, 847–865.
Wood, Julia T. (1994). Gendered Lives: Communication, Gender, and Culture. California : Wadsworth Inc.