• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

26 BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survei eksplanasi, yaitu jenis penelitian yang bertujuan untuk mengetahui mengapa situasi atau kondisi tertentu terjadi atau apa yang mempengaruhi terjadinya sesuatu (Kriyantono, 2006: 61). Bungin menyatakan bahwa penelitian eksplanasi untuk menjelaskan suatu generalisasi sampel terhadap populasinya atau menjelaskan hubungan, perbedaan atau pengaruh satu variabel dengan variabel lain (2005: 46). Dalam hal ini, penulis ingin menjelaskan pengaruh antara variabel independen (eksogen) yaitu motif kognitif dan kepercayaan terhadap kepuasan mahasiswa sebagai variabel dependen (endogen) melalui variabel penggunaan (endogen). Sehubungan dengan penggunaan analisis jalur dalam penelitian ini, maka istilah variabel selanjutnya dalam penelitian ini menjadi variabel eksogen dan endogen, seperti yang dinyatakan oleh Irianto bahwa istilah variabel dalam kajian analisis jalur adalah variabel eksogen sebagai pengganti variabel bebas dalam regresi dan variabel endogen sebagai pengganti variabel terikat (2014:298).

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif, yaitu metode yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data dengan menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditentukan (Sugiyono, 2009:8 ). Pada penelitian ini, fenomena dapat diklasifikasikan, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat sebab akibat.

B. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah di Universitas Sebelas Maret, dengan alamat di Jl. Ir. Sutami 36 A, Kentingan, Surakarta. Objek penelitian adalah mahasiswa UNS yang aktif pada tahun akademik 2015/2016.

(2)

27 C. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada selang waktu bulan Februari 2015 hingga bulan Februari 2016. Rincian kegiatan penelitian diuraikan pada tabel berikut:

Tabel 2. Waktu Penelitian

Kegiatan Waktu Penelitian 2015 2016 Fe br ua ri M ar et Ap ril M ei sd - S ept O kt ob er N op em be r D es em be r Ja nu ar i Fe br ua ri 1-4 1-4 1 2 1-4 4 5 1-4 1-4 2 3 1-4 1 2 3 1-4 5 1 2 3 1-4 1 2 3 1-4 5 1 2 Penyusunan Proposal Tesis Seminar Proposal Tesis Revisi Proposal Pengurusan Ijin Penelitian Penyebaran dan pengumpulan kuesioner Analisis dan Penafsiran Data Seminar Hasil Penelitian Revisi Hasil Seminar Ujian Tesis

D. Populasi dan Sampel

Sugiyono (2009:80) mendefinisikan populasi sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa yang ada di 10 fakultas di UNS dengan status aktif pada tahun akademik 2015/2016. Berdasarkan data dari Sistem Informasi UNS bahwa mahasiswa UNS di 10 fakultas berjumlah 31984.

(3)

28 Tabel 3. Jumlah Mahasiswa UNS Tahun Akademik 2015/2016

No Fakultas Jumlah Mahasiswa Prosentase

1 Ilmu Budaya 1802 6

2 Seni Rupa dan Desain 1245 4

3 Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 2676 8

4 Hukum 2083 7

5 Ekonomi dan Bisnis 3864 12

6 Kedokteran 2806 9

7 Pertanian 2941 9

8 Teknik 2768 9

9 Keguruan dan Ilmu Pendidikan 9843 31

10 Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 1956 6

Jumlah 31984 100

Sumber: Sistem Informasi UNS

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2009:81). Penelitian ini menggunakan teknik kuota sampling, yaitu teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai kriteria-kriteria tertentu sampai pada jumlah yang diinginkan peneliti. Peneliti memiliki asumsi bahwa responden adalah homogen, memiliki kemampuan kompetensi rata-rata seimbang dalam menilai kualitas website.

Penentuan jumlah sampel dihitung menggunakan rumus Slovin (Kriyantono, 2006: 160) yaitu:

Jumlah sampel untuk mahasiswa UNS dengan jumlah populasi mahasiswa 31984 adalah 395, dengan penghitungan sebagai berikut:

n = besar sampel N= besar populasi

e = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditolerir, misalnya 5%

(4)

29 Tabel 4. Jumlah Responden per Fakultas

E. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel eksogen atau variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel endogen (terikat) (Sugiyono, 2009:39) atau jika ditunjukkan dalam diagram tidak ada anak panah yang menuju kearahnya. Variabel eksogen dalam penelitian ini adalah motif kognitif (X1) dan Kepercayaan (X2).

Variabel endogen yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2009:39) atau jika ditunjukkan dalam diagram ada anak panah yang menuju kearahnya. Variabel endogen dalam penelitian ini adalah Penggunaan (Y1) dan Kepuasan Mahasiswa (Y2).

1. Variabel Eksogen

Motif kognitif adalah motif untuk memperoleh informasi, pengetahuan,

dan pemahaman. Motif Kognitif dioperasionalisasikan dengan kebutuhan mahasiswa untuk mendapatkan informasi, pengetahuan, dan pemahaman dari

website UNS tentang UNS dan segala program dan aktivitasnya.

Indikator motif kognitif yaitu:

a. Keinginan untuk memperoleh pengetahuan atau informasi

b. Keinginan untuk memperoleh informasi lengkap melalui tayangan visual c. Keinginan untuk memperoleh penyelesaian permasalahan

No Fakultas

Jumlah Responden = Prosentase Jumlah Mahasiswa per

fakultas x jumlah sampel

1 Ilmu Budaya 22

2. Seni Rupa dan Desain 15

3 Ilmu Sosial & Ilmu Politik 33

4 Hukum 26

5 Ekonomi dan Bisnis 48

6 Kedokteran 35

7 Pertanian 36

8 Teknik 34

9 Keguruan & Ilmu Pendidikan 122

10 Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam 24

(5)

30 Variabel eksogen lain dalam penelitian ini adalah variabel kepercayaan. Kepercayaan merupakan salah satu bagian dari ciri psikologis seseorang dalam usaha memenuhi keinginannya untuk mengakses media online. Dalam hal ini adalah keyakinan mahasiswa terhadap website UNS dalam hal pemenuhan kebutuhannya. Kepercayaan terhadap media biasanya mengacu pada keyakinan seseorang akan kelengkapan, keterbaruan dan keakuratan media. Indikator kepercayaan terhadap media website yaitu:

a. Keyakinan terhadap kelengkapan informasi b. Keyakinan terhadap ketepatan informasi c. Keyakinan terhadap kebaruan informasi

2. Variabel Endogen

Penelitian ini menggunakan dua variabel endogen yaitu kepuasan mahasiswa dan penggunaan. Penggunaan website meliputi frekuensi, curahan waktu penggunaan website dan pilihan menu dengan indikator operasional sebagai berikut:

a. Frekuensi dimaksudkan sebagai banyaknya waktu yang disisakan oleh mahasiswa yang dihitung dalam setiap harinya untuk mengakses website sebagai sumber informasi.

b. Pemilihan menu adalah seberapa banyak pengguna dalam membuka fasilitas/menu yang ada di website.

c. Curahan waktu adalah banyaknya waktu yang dicurahkan mahasiswa saat memilih menggunakan website sebagai sumber informasi

Kepuasan mahasiswa dalam hal ini adalah perasaan mahasiswa terhadap layanan informasi yang muncul setelah menggunakan atau mengakses website. Mahasiswa memiliki harapan agar informasi yang diinginkan dapat diakses dengan mudah.

Indikator pemenuhan kepuasan adalah :

a. Mendapat kemudahan memperoleh pengetahuan informasi

b. Mendapatkan kemudahan memperoleh informasi lengkap melalui tayangan visual

(6)

31

F. Skala Pengukuran dan Instrumen Penelitian

Untuk analisis penelitian, penulis mengumpulkan dan mengolah data yang diperoleh dari kuesioner dengan cara memberikan bobot penilaian setiap jawaban pertanyaan berdasarkan skala Likert dengan menggunakan lima alternatif jawaban. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono,2009:93).

Penilaian dilakukan dengan cara menentukan skor tiap item dari tiap-tiap kuesioner sehingga diperoleh skor total dari tiap-tiap-tiap-tiap kuesioner tersebut untuk masing-masing individu. Selanjutnya hasil yang diperoleh akan diinterpretasikan. Bobot penilaian jawaban kuisioner adalah sebagai berikut :

Tabel 5. Bobot Penilaian Kuesioner

Jawaban Skor

Sangat setuju 5

Setuju 4

Netral 3

Tidak setuju 2

Sangat tidak setuju 1

Pada tahap analisis jalur, data yang diperoleh dengan skala likert yang merupakan data ordinal dirubah menjadi data interval dengan metode suksesif interval.

G. Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif yang bersumber dari data primer dan sekunder. Metode Pengumpulan data pada penelitian ini meliputi: 1. Kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. (Sugiyono, 2009: 142). Kuesioner untuk memperoleh data primer langsung dari responden.

(7)

32 2. Dokumentasi, yaitu cara untuk memperoleh data dengan jalan mencatat dokumen-dokumen yang terkait dengan penelitian. Data yang diperoleh merupakan data sekunder.

H. Uji Validitas dan Reliabelitas 1. Uji Validitas

Validitas data adalah alat mengukur seberapa cermat suatu tes melakukan fungsi ukurnya. Suatu data dikatakan valid apabila instrumen dapat mengukur sesuatu dengan tepat apa yang hendak diukur (Arikunto dalam Muhidin dan Maman, 2011:30). Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa validitas adalah ketetapan suatu alat ukur dalam mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat dan benar. Uji Validitas bertujuan untuk mengetahui kevalidan kuesioner yang diberikan kepada responden.

Proses validitas data menurut Muhidin dan Maman (2011:31) adalah: (1) menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya kepada responden yang bukan responden sesungguhnya, (2) mengumpulkan data dari hasil uji coba instrumen, (3) memeriksa kelengkapan data yang terkumpul. Termasuk didalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket (4) membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh.

Jumlah responden untuk uji coba instrumen dalam penelitian ini berjumlah 30 mahasiswa. Untuk proses penghitungan dilakukan melalui bantuan programer komputer yaitu program Statiscal Product and Service Solutions (SPSS) versi 16 for Windows. Dalam penelitian ini, uji validitas yang digunakan adalah teknik korelasi Pearson. Dasar pengambilan keputusan kevalidan adalah apabila nilai signifikansi < 0,05 maka butir pertanyaan valid dan jika nilai signifikansi > 0,05 maka butir pertanyaan tidak valid.

(8)

33 Tabel 6. Uji Validitas Motif Kognitif

No Pertanyaan Signifikansi Keterangan 1 0,000 Valid 2 0,000 Valid 3 0,000 Valid 4 0,001 Valid 5 0,000 Valid 6 0,002 Valid 7 0,000 Valid 8 0,000 Valid 9 0,000 Valid 10 0,000 Valid 11 0,005 Valid 12 0,000 Valid 13 0,015 Valid 14 0,000 Valid 15 0,000 Valid 16 0,001 Valid 17 0,000 Valid 18 0,002 Valid 19 0,001 Valid

Sumber: Data diolah dari hasil penelitian, 2015

Berdasarkan uji validitas terhadap 19 item pertanyaan pada kuesioner variabel motif kognitif penggunaan website UNS dengan program SPSS 16, terlihat bahwa pertanyaan dari no 1 sampai dengan no 19 memiliki nilai signifikansi < 0,05, maka seluruh butir pertanyaan valid. Untuk penelitian selanjutnya, seluruh item pertanyaan digunakan dalam instrumen penelitian.

(9)

34

Tabel 7. Uji Validitas Kepercayaan

No Pernyataan Signifikansi Keterangan

1 0,000 Valid

2 0,000 Valid

3 0,000 Valid

Sumber: Data diolah dari hasil penelitian, 2015

Berdasarkan uji validitas dengan program SPSS 16 terhadap 3 pernyataan pada kuesioner variabel kepercayaan, terlihat bahwa pernyataan dari no 1 sampai dengan no 3 memiliki nilai signifikansi 0,000, nilai tersebut < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh pernyataan pada variabel kepercayaan dinyatakan valid. Untuk penelitian selanjutnya, seluruh item pernyataan digunakan dalam instrumen penelitian.

Tabel 8. Uji Validitas Penggunaan

No Peryataan Signifikansi Keterangan

1 0,000 Valid

2 0,000 Valid

3 0,000 Valid

Sumber: Data diolah dari hasil penelitian, 2015

Berdasarkan uji validitas terhadap 3 pernyataan pada kuesioner variabel penggunaan website dengan program SPSS 16, terlihat bahwa pernyataan dari no 1 sampai dengan no 3 memiliki nilai signifikansi 0,000, nilai tersebut < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh pernyataan dinyatakan valid. Untuk penelitian selanjutnya, seluruh item pernyataan digunakan dalam instrumen penelitian.

(10)

35 Tabel 9. Uji Validitas Kepuasan

No Pertanyaan Signifikansi Keterangan 1 0,009 Valid 2 0,000 Valid 3 0,000 Valid 4 0,001 Valid 5 0,016 Valid 6 0,000 Valid 7 0,001 Valid 8 0,000 Valid 9 0,002 Valid 10 0,000 Valid 11 0,000 Valid 12 0,000 Valid 13 0,000 Valid 14 0,001 Valid 15 0,000 Valid 16 0,000 Valid 17 0,011 Valid 18 0,162 Tidak Valid 19 0,000 Valid

Sumber: Data diolah dari hasil penelitian, 2015

Berdasarkan uji validitas dengan program SPSS 16 terhadap 19 item pertanyaan pada kuesioner variabel kepuasan, disimpulkan bahwa 18 pertanyaan dinyatakan valid. Satu pertanyaan kuesioner pada nomor 18 dinyatakan tidak valid karena nilai signifikansi pada pernyataan tersebut 0,162, nilai signifikansi > 0,05 sehingga pernyataan tersebut tidak valid. Untuk penelitian selanjutnya, item pertanyaan pada nomor 18 tidak digunakan dalam instrumen penelitian.

(11)

36 2. Uji Reliabelitas

Suatu instrumen pengukuran dapat dikatakan reliabel apabila pengukurannya konsisten, cermat dan akurat (Muhidin dan Maman, 2011:37). Uji reliabelitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Apabila instrumen diujicobakan kepada subyek penelitian dengan jumlah tertentu dan dilakukan berulang kali pada waktu yang berbeda akan secara konsisten memberi hasil yang sama.

Dalam penelitian ini, uji reliabelitas menggunakan alat statistik dengan teknik Alpha Cronbach. Dasar pengambilan keputusan adalah apabila Alpha

Cronbach lebih besar dari 0,60, maka pertanyaaan tersebut reliabel. Sebaliknya

apabila Alpha Cronbach lebih kecil dari 0,60 maka pertanyaaan tersebut tidak reliabel. Hasil pengukuran SPSS disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 10. Uji Reliabelitas

Variabel r hitung Keterangan

Motif Kognitif (X1) 0,915 Reliabel

Kepercayaan (X2) 0,707 Reliabel

Penggunaan (Y1) 0,739 Reliabel

Kepuasan (Y2) 0,750 Reliabel

Sumber: Data diolah dari hasil penelitian, 2015

Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai uji reliabelitas dengan program SPSS 16 terhadap kuesioner keempat variabel adalah reliabel atau konsisten karena Alpha

Cronbach lebih besar dari 0,60.

I. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik merupakan pengujian asumsi-asumsi statistik yang harus dilakukan dalam model regresi linier. Ada empat uji asumsi klasik sebagai syarat penggunaan model regresi yaitu multikolinearitas, heterokedastisitas, autokorelasi, dan uji normalitas. Pengujian ini dilakukan karena adanya konsekuensi yang mungkin terjadi jika asumsi tersebut tidak bisa dipenuhi.

(12)

37 Hasil pengujian terhadap data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Uji Multikolinearitas

Pengujian multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen atau eksogen (Sulaiman, 2004:17). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel eksogen. Deteksi ada tidaknya multikolinearitas yaitu dengan melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor) dan nilai tolerance nya. Kriteria pengujian untuk mengetahui terjadi atau tidaknya multikolinearitas yaitu jika nilai

tolerance ≤ 0,1 atau nilai VIF ≥ 10, dikatakan terjadi multikolinearitas. Hasil

penghitungan SPSS terlihat sebagai berikut:

Tabel. 11. Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.

Correlations Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Zero-order Partial Part Tolerance VIF

1 (Constant) 18.261 2.783 6.562 .000

Motif Kognitif .242 .043 .250 5.584 .000 .493 .272 .216 .744 1.343

Kepercayaan 1.451 .190 .332 7.628 .000 .523 .360 .295 .790 1.267

Penggunaan 1.162 .199 .253 5.839 .000 .470 .283 .226 .795 1.258

a. Dependent Variable: Kepuasan

Berdasarkan tabel 11, nilai tolerance untuk motif kognitif (X1) sebesar

0,744, kepercayaan (X2) sebesar 0,790 dan penggunaan (Y1) sebesar 0,795.

Ketiga variabel tersebut memiliki nilai tolerance lebih dari 0,1. Demikian pula nilai VIF (Variance Inflation Factor) ketiga variabel kurang dari 10. Hal ini berarti pada di antara variabel-variabel independen dalam penelitian ini tidak terjadi multikolinearitas, tidak terjadi korelasi antar variabel.

2. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan

(13)

38 ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Model regresi

yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Deteksi adanya

heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan membaca print out scatterplot. Terjadinya heteroskedastisitas jika titik-titik pada grafik membentuk pola tertentu atau teratur. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di bawah dan di atas angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Grafik 1. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan grafik di atas, terlihat bahwa titik-titik pada grafik tidak menunjukkan pola yang jelas, titik-titik menyebar di bawah dan di atas angka 0 pada sumbu Y. Sehingga dapat dikatakan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.

(14)

39 3. Uji Autokorelasi

Pengujian autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1. Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah bebas dari autokorelasi. Pendeteksian ada tidaknya autokorelasi dalam penelitian ini dengan ketentuan sebagai berikut (Makridakis dkk dalam Sulaiman, 2004:16):

a. 1,65 < DW < 2,35= tidak ada autokorelasi

b. 1,21 < DW < 1,65 atau 2,35 < DW < 2,79= tidak dapat disimpulkan c. DW < 1,21 atau DW > 2,79 = terjadi autokorelasi

Tabel. 12. Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics Durbin-Watson R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change

1 .645a

.416 .412 7.811 .416 92.836 3 391 .000 2.050 a. Predictors: (Constant), penggunaan, kepercayaan, motif kognitif

b. Dependent Variable: kepuasan

Pada tabel di atas terlihat bahwa angka Durbin Watson 2,05 berarti tidak ada autokorelasi.

4. Uji Normalitas

Uji normalitas menurut Sulaiman (2004:17) bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel dependen, variabel independen, atau keduanya mempunyai distribusi data normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak, maka dalam penelitian ini menggunakan

probability plot. Deteksi normalitas dilakukan dengan melihat penyebaran data

(titik) pada sumbu diagonal grafik. Apabila penyebaran data (titik) berada di sekitar sumbu diagonal maka distribusi data ditafsirkan berdistribusi normal.

(15)

40 Sedangkan apabila penyebaran data jauh dari sumbu diagonal maka distribusi data ditafsirkan tidak berdistribusi normal.

Grafik 2. Hasil Uji Normalitas

Dari grafik diatas terlihat bahwa penyebaran data (titik) berada di sekitar sumbu diagonal, maka distribusi data ditafsirkan berdistribusi normal.

J. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini digunakan untuk membuktikan adanya pengaruh antara variabel eksogen dengan variabel endogen, baik langsung dan tidak langsung seperti yang dinyatakan dalam model hipotesis.

Hipotesis pertama adalah motif kognitif memiliki pengaruh langsung terhadap kepuasan mahasiswa mengakses website; hipotesis kedua adalah motif kognitif memiliki pengaruh tidak langsung terhadap kepuasan mahasiswa mengakses website melalui penggunaan; hipotesis ketiga adalah kepercayaan memiliki pengaruh langsung terhadap kepuasan mahasiswa mengakses website; dan hipotesis keempat adalah kepercayaan memiliki pengaruh tidak langsung terhadap kepuasan mahasiswa mengakses website melalui penggunaan.

Untuk mengetahui hipotesis diterima atau tidak yaitu dengan melihat hasil Fhitung dan signifikansinya. Tingkat signifikansi antara variabel motif kognitif (X1), terhadap kepuasan (Y2) dan variabel kepercayaan (X2), terhadap kepuasan (Y2) digunakan teknik analisis uji F atau F tes terlihat pada tabel berikut:

(16)

41 Tabel 13. Pengujian Hipotesis Motif Kognitif terhadap Kepuasan

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 11399.803 1 11399.803 123.486 .000a

Residual 36280.486 393 92.317

Total 47680.289 394

a. Predictors: (Constant), MotifKognitif b. Dependent Variable: Kepuasan

Berdasarkan tabel diatas, Fhitung 123,486 dengan nilai signifikansi kurang dari 0,05 yaitu 0,000. Dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 maka terdapat pengaruh, baik secara langsung atau tidak langsung melalui variabel intervening yang signifikan antara motif kognitif dengan kepuasan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis pertama dan kedua diterima melalui uji F.

Tabel 14. Pengujian Hipotesis Kepercayaan terhadap Kepuasan

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 13121.633 1 13121.633 149.219 .000a

Residual 34558.655 393 87.936

Total 47680.289 394

a. Predictors: (Constant), Kepercayaan b. Dependent Variable: Kepuasan

Berdasarkan tabel diatas, Fhitung 149,216 dengan nilai signifikansi kurang dari 0,05 yaitu 0,000. Dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 maka terdapat pengaruh secara langsung maupun tidak langsung melalui variabel intervening yang signifikan antara kepercayaan dengan kepuasan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua diterima melalui uji F.

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Daerah ini dimaksudkan untuk menyesuaikan be­ sarnya harga pekerjaan bangunan dengan keadaaan dewasa ini dan mengatur dengan pasti besarnya uang pengganti biaya pembuatan

Tentu, pada tataran realita tidak mungkin akan kita dapati praksis yang sesuai dengan teori yang berasas tersebut. Jika setiap orang tetap akan memaksakan pengaplikasian di

Setelah itu pengguna tinggal memilih button yang tersedia untuk masuk ke menu utama.Setelah pengguna memasukkan nama ke menu login, akan muncul tampilan menu utama,

Mekanisme penerapan pembalikan beban pembuktian dalam tindak pidana pencucian uang hanya dilakukan atas harta kekayaan yang diduga diperoleh melalui

Permasalahan yang timbul sebelum pasien menjalani program fisioterapi adalah pasien merasakan nyeri gerak ,nyeri tekan,nyeri diam, penurunan kekuatan otot, keterbatasan

Hasil uji statistik didapatkan nilai p=0,000 &lt; 0,05 yang artinya Ho di tolak dan Ha diterima, sehingga terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata

dirumuskan oleh undang-undang sebagai alat pembayaran yang sah. Berdasarkan fungsinya dalam kegiatan sehari-hari, uang adalah suatu benda yang dapat digunakan sebagai alat

Kegiatan Pembelajaran siswa MI Miftahul Huda Wonorejo Gandusari dan MI Hidayatul Mubtadiin Sukorame Gandusari Trenggalek, di dalam dan luar kelas4. Observasi dan