PENERAPAN ZACHMAN FRAMEWORK PADA ANALISIS
KEBUTUHAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
(Studi Kasus : Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) MA’ARIF Sukawening Garut) Ari Ramdani, Aradea, Andi Nurachman
Jurusan Teknik Infromatika, Fakultas Teknik, Universitas Siliwangi Tasikmalaya
Email: ariramd [email protected]
ABSTRAK
Perancangan arsitektur sistem informasi merupakan salah satu upaya dari organisasi bisnis, termasuk sekolah menengah kejuruan, agar tetap eksis dan mampu bersaing dengan competitor lainnya, dimana arsitektur informasi merupakan sumber daya dari organisasi yang mampu menjamin agar sistem informasi dan teknologi berjalan sesuai dengan tujuan organisasi. Kondisi tersebut mendorong SMK MA’ARIF Sukawening Garut, untuk mengarahkan pengembangan sistem informasi bisnis yang sesuai dengan kebutuhan dilingkungan institusi, sehingga mendukung pencapaian tujuan dan sasaran organisasi serta meningkatkan keunggulan bersaing antar sekolah. Dalam hal ini, dilakukan analisis kebutuhan berupa serangkaian diagram pemodelan sistem pada rencana pengembangan sistem informasi menggunakan Zachman Framework,. Dalam upaya mencapai tujuan SMK MA’ARIF Sukawening Garut yang terumuskan dalam visi dan misi, memerlukan perancangan dan penetapan model arsitektur informasi untuk mengintegrasikan sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan bisnis di sekolah. Khususnya SMK MA’ARIF Sukawening Garut. Zachman Framework sebagai kerangka managemen layanan SI dapat membantu organisasi mengelola SI dari berbagai perspektif, dengan melakukan identifikasi dan pemetaan proses bisnis yang mendasari infrastruktur dan layanan.
Kata Kunci : Zachman Framework, Sistem Informasi, Arsitektur Enterprise, Sekolah Menengah Kejuruan.
ABSTRACT
Designing of systems information architecture is one of the efforts of business organizations, including vocational schools that still exist and are able to compete with the other competitors, which is a resource of information architecture of an organization that is able to ensure that the information and technology systems run in accordance with the objectives of the organization. These conditions encourage of SMK Ma’arif Sukawening Garut, to direct the design of business information systems in accordance with the needs within the institution, so that \it can support the achievement of the goals and objectives of the organization and to improve inter-school competitive advantage. In this case, the analysis of the needs in the form of a series of diagrams in the development plan system modeling information systems using the Zachman Framework,. In effort to achieve the goal of SMK Ma’arif Sukawening Garut that formulated in the vision and mission, requiring the design and establishment of information architecture models to integrate information systems according to business needs at the school. Especially SMK Ma’arif Sukawening Garut. Zachman Framework as a service management framework SI can help organizations to manage SI from kind of perspectives, with doing the identification and mapping of business process and services of underlying infrastructure.
Keywords: Zachman Framework, Information Systems, Enterprise Architecture, vocational high schools.
I. PENDAHULUAN
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
MA’ARIF Sukawening Garut merupakan sekolah menengah kejuruan yang belum memiliki perencanaan atau blue prin teknologi informasi. Mengingat pentingnya pemanfaatan sistem informasi pada suatu sekolah menengah kejuruan, maka sekolah menengah kejuruan SMK MA’ARIF sebagai enterprise pelaksana perlu membuat perencanaan kebutuhan sistem informasi sebagai acuan, panduan dan rencana
yang jelas bagi pengembangan sistem
informasi secara keseluruhan pada sekolah menengah kejuruan tersebut.
Zachman Framework adalah suatu pengklasifikasian arsitektur artifak dalam memodelkan dan mendefinisikan kebutuhan suatu sistem secara formal dan terstruktur
dengan baik melalui hubungan perspektif pihak – pihak yang terkait dalam pengembangan sistem (Sessions,2007).
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dilakukan penelitian dengan judul “Penerapan Zachman Framework pada analisis kebutuhan sistem informasi Sekolah Menengah Kejuruan (Studi kasus :SMK MA’ARIF Sukawening Garut)” yang diharapkan dapat menjadi acuan atau pedoman dalam pembuatan sistem yang terintegrasi, serta sesuai dengan fungsi bisnis dan kebutuhan bisnis.
Batasan Masalah penelitian ini adalah :
1. Perencanaan kebutuhan system informasi
di SMK MA’ARIF Sukawening ini menggunakan Zachman Framework yang terdiri atas matriks klasifikasi dua dimensi yang dibangun dari pertanyaan umum yaitu
What, How, Where, Who, When, dan Why
dalam sudut pandang Contextual,
Conceptual dan Logical.
2. Penelitian yang dilakukan berdasarkan pada
analisis value chain, SWOT, dan kondisi saat ini yang akan menghasilkan suatu perancangan kebutuhan sistem informasi
dengan menggunakan Zachman
Framework.
3. Perancangan Kebutuhan Sistem Informasi
ini menghasilkan suatu gambaran
perencanaan system informasi secara
terstruktur serta dapat digunakan sebagai
acuan dalam pengembangan system
informasi untuk beberapa sudut pandang.
4. Perancangan ini hanya memodelkan arsitektur – arsitekur dan maping yang dibutuhkan, akan tetapi tidak sampai pada tahap implementasi sistem.
II. LANDASAN TEORI
1. Pada dasarnya kerangka kerja Zachman
untuk arsitektur enterprise adalah sebuah skema yang digunakan untuk mengelola artifak suatu enterprise. Pengertian artifak
disini dapat berupa model, gambar,
diagram, atau dokumen (Surendro, 2009).
(Zachman, J. A, 1987)
Kerangka kerja Zachman untuk enterprise
architecture terdiri dari 6 (enam) kolom dan 6
(enam) baris.
Secara umum tiap kolom merepresentasikan
fokus, abstraksi atau topik enterprise
architecture, yaitu:
1. What (data): menggambarkan kesatuan yang dianggap penting dalam bisnis. Kesatuan tersebut adalah hal-hal yang informasinya perlu dipelihara.
2. How (fungsi): mendefinisikan fungsi atau
aktivitas. Input dan output juga
dipertimbangkan pada kolom ini.
3. Where (jaringan): menunjukkan lokasi geografis dan hubungan antara aktivitas dalam organisasi, meliputi lokasi geografis bisnis yang utama.
4. Who (orang): mewakili manusia dalam organisasi dan metrik untuk mengukur kemampuan dan kinerjanya. Kolom ini juga berhubungan dengan user interface dan hubungan antara manusia dan pekerjaan
yang menjadi tanggung jawabnya.
5. When (waktu): mewakili waktu atau kegiatan yang menunjukkan kriteria kinerja. Kolom ini berguna untuk mendesain jadwal dam memproses arsitektur.
6. Why (motivasi): menjelaskan motivasi dari organisasi dan pekerjanya. Disini terlihat tujuan, sasaran, rencana bisnis, arsitektur
pengetahuan, alasan pikiran dan
pengambilan keputusan dalam organisasi Setiap baris pada kerangka kerja Zachman mewakili perspektif yang berbeda dan unik yaitu:
1. Perspektif Perencana (Planner’s View), yaitu menetapkan konteks, latar belakang dan tujuan enterprise.
2. Perspektif Pemilik (Owner’s View ), yaitu menetapkan model-model konseptual dari
enterprise.
3. Perspektif Fundamental Concepts
(Architect’s View) : Merupakan penjelasan dari Enterprise Model. Mendefinisikan hal-hal fundamental mengenai pengelolaan informasi dalam perusahaan
4. Perspektif Perancang Kebutuhan
Teknologi (Designer’s View ), yaitu menetapkan model-model sistem informasi
sekaligus menjembatani hal-hal yang
diinginkan pemilik dan hal-hal yang dapat direalisasikan secara teknis dan fisik. 5. Perspektif Pembangun (Builder’s View ),
yaitu menetapkan rancangan teknis dan fisik yang digunakan dalam mengawasi implementasi teknis dan fisik.
6. Perspektif Fungsi Sistem, yaitu
merepresentasikan perspektif pengguna dan wujud nyata hasil implementasi.
Uraian Urutan Baris dari Kontekstual s/d Operasional
Urutan baris pada Zachman Framework menggambarkan tingkatan mulai dari tingkatan kontekstual sampai tingkatan operasional.
1. Baris pertama, mengenai sasaran dan lingkup
(“Objectives/Scope”) menurut perspektif
perencana (“Planner”).
Pada arsitektur ini didefinisikan model bisnis fungsional secara global dan berbagai
requirement external organisasi. Penjelasan
masing-masing kolom :
Why/ Motivation, berisikan tujuan dan objektif bisnis, pengukuran performansi bisnis yang terkait dengan masing-masing fungsi
How/ Function, berisikan fungsi-fungsi bisnis pada high-level
What/ Data, berisikan High Level Data
Who/ People, berisikan stakeholder yang terkait dengan masing-masing fungsi Where/ Network, berisikan berbagai
macam lokasi (bisnis) yang terkait dengan masing-masing fungsi
When/ Time, berisikan event-event dan siklus waktu yang terkait dengan masing-masing fungsi
Baris pertama pada Zachman Framework
ini sering disebut juga dengan arsitektur
kontekstual. Penjelasan masing-masing kolom :
Contextual
(Why) Goal List – tujuan utama organisasi (How) Process List – daftar semua proses
yang diketahui
(What) Material List – daftar semua entitas organisasi yang diketahui
(Who) Organizational Unit & Role List – daftar dari semua unit organisasi, sub unit, dan pengidentifikasian pengguna
(Where) Geographical Locations List – lokasi sangat penting untuk organisasi, bisa menjadi besar dan kecil
(When) Event List – daftar trigger dan cycle penting untuk organisasi.
2. Baris kedua, mengenai konseptual “Enterprise
Model” menurut perspektif
pemilik (“Owner”).Pada arsitektur ini
didefinisikan model-model proses bisnis, Alokasi fungsi bisnis, proses eliminasi fungsi-fungsi yang overlap dan ambigu. Penjelasan masing-masing kolom :
Why/ Motivation, berisikan berbagai macam policy bisnis, prosedur dan standar yang dipakai untuk masing-masing proses.
How/ Function, berisikan penjelasan
proses-proses bisnis.
What/ Data, berisikan business data. Who/ People, berisikan berbagai macam
role dan tanggungjawab (responsibilities) dari masing-masing aktor atau pihak yang terkait pada masing-masing proses.
Where/ Network, berisikan berbagai macam lokasi (bisnis) yang terkait dengan masing-masing proses bisnis.
When/ Time, berisikan event-event dan siklus waktu yang terkait dengan masing-masing fungsi.
Baris kedua pada Zachman Framework ini sering disebut dengan arsitektur konseptual. Conceptual
(Why) Goal Relationship Model – mengidentifikasi tingkatan dari tujuan yang mendukung tujuan utama
(How) Process Model – menyediakan deskripsi proses, proses input, proses output
(What) Entity Relationship Model –
mengidentifikasi dan mendeskripsikan
pengelolaan material dan hubungannya
(Who) Organizational Unit & Role
Relationship Model – mengidentifikasi peran perusahaan dan unit dan hubungan antara keduanya
(Where) Locations Model – mengidentifikasi
lokasi perushaan dan hubungan antar
keduanya
(When) Event Model – mengidentifikasi dan mendeskripsikan kejadian dan siklus yang berhubungan dengan waktu
3. Baris ketiga mengenai bentuk logika “System
Model” menurut perspektif
perancang (“Designer”). Pada arsitektur ini
didefinisikan model-model logikal, manajemen
proyek, dan pendefinisian requirement
(functional requirement). Penjelasan masing-masing kolom :
Why/ Motivation, berisikan berbagai macam policy, prosedur dan standar yang terkait dengan model business rule
How/ Function, berisikan representasi logik dari sistem informasi dan hubungannya What/ Data, berisikan model data logik dan
hubungan antar data yang terkait dengan berbagai macam informasi.
Who/ People, berisikan representasi logik dari hak akses (privileges) masing-masing
user ke sistem berdasarkan role &
responsibility-nya.
Where/ Network, berisikan representasi logik mengenai arsitektur sistem terdistribusi untuk masing-masing lokasi.
When/ Time, berisikan event-event dan respons yang dihasilkan berdasarkan business
events
Baris ketiga pada Zachman Framework ini sering disebut dengan arsitektur logikal.
Logical
(Why) Rules Diagram – mengidentifikasi dan
mendeskripsikan aturan-aturan yg
menerapkan batasan – batasan pemrosesan dan entitas-entitas tanpa memperhatikan implementasi fisik atau teknis
(How) Process Diagram – mengidentifikasi
dan mendeskripsikan transisi proses
dinyatakan sebagai ungkapan kata kerja tanpa memperhatikan implementasi fisik dan teknis
(What) Data Model Diagram –
mengidentifikasi dan mendeskripsikan entitas dan hubungannya tanpa memperhatikan implementasi fisik dan teknis
(Who) Role Relationship Diagram – mengidentifikasi dan mendeskripsikan peran-peran dan hubungannya ke peran-peran yg lain
sesuai tipe-tipe deliverable tanpa memperhatikan implementasi fisik dan teknis
(Where) Locations Diagram –
mengidentifikasi dan mendeskripsikan lokasi
yang digunakan untuk mengakses,
memanipulasi dan transfer entitas dan
pemrosesan tanpa memperhatikan
implementasi fisik dan teknis
(When) Event Diagram – mengidentifikasi
dan mendeskripsikan keadaan yang
berhubungan dengan kejadian yang lain pada sequence , siklus kemunculan dengan dan antara even – even, tanpa memperhatikan implementasi fisik dan teknis
4. Baris keempat mengenai bentuk phisik
“Technology Model” menurut perspektif
pengembang (“Builder”). Pada arsitektur ini didefinisikan model-model fisik, manajemen
teknologi, dan pendefinisian solusi dan
pengembangannya. Penjelasan masing-masing kolom :
Why/ Motivation, berisikan berbagai macam business rules yang sesuai dengan standar (teknologi) sistem informasi. How/ Function, berisikan spesifikasi dari
aplikasi-aplikasi yang beroperasi pada suatu platform teknologi tertentu.
What/ Data, berisikan tipe-tipe kebutuhan (requirement) sistem manajemen database (DBMS – Data Base Management System) yang sesuai dengan model data logikal. Who/ People, berisikan identifikasi hak
akses masing-masing user (user privileges) untuk suatu teknologi atau suatu platform spesifik.
Where/ Network, berisikan spesifikasi dari
perangkat jaringan dan hubungannya
dengan batasan fisik system (physical
boundaries).
When/ Time, berisikan
spesifikasi trigger untuk merespon event-event pada sistem untuk suatu teknologi atau platform spesifik tertentu.
Baris keempat pada Zachman Framework ini
sering disebut dengan arsitektur
teknologi (fisikal). Physical
(Why) Rules Specification – diekspresikan dalam bahasa formal; terdiri dari aturan
nama dan logika terstruktur untuk
menentukan dan menguji keadaan aturan (How) Process Function Specification –
diekspresikan dalam bahasa teknologi tertentu, elemen-elemen proses hirarkis berhubungan dengan pemanggilan proses (What) Data Entity Specification –
diekspresikan dalam format teknologi khusus, setiap entity didefinisikan dengan
nama,deskripsi,dan atribut; menampilkan hubungan
(Who) Role Specification –
mengekspresikan peran- peran dalam
melakukan kerja dan komponen alur kerja pada level spesifikasi kerja produk yg terperinci
(Where) Location Specification –
mengepresikan komponen – komponen infrastruktur fisik dan koneksinya
(When) Event Specification –
mengekspresikan transformasi suatu
keadaan - keadaan even terhadap minat ke perusahaan
5. Baris kelima mengenai bentuk detil “As Build” menurut perspektif “programmer/sub contractor/ integrator”. Pada level ini, para programmer/ sub kontraktor/ integrator bekerja sesuai dengan model yang telah didefinisikan. Pada layer ini dijelaskan bagaimana manajemen konfigurasi
system dan implementasi pembangunan
(deployment) sistem. Penjelasan masing-masing kolom :
Why/ Motivation, berisikan berbagai macam business rules yang sesuai dengan standar teknologi tertentu
How/ Function, berisikan fungsi-fungsi/ program yang di-coding untuk beroperasi pada suatu platform teknologi tertentu What/ Data, berisikan data definition yang
sesuai dengan model data logikal
Who/ People, berisikan identifikasi hak akses yang di-coding untuk suatu teknologi atau suatu platform spesifik
Where/ Network, berisikan konfigurasi perangkat jaringan untuk sesuai dengan spesifikasinode
When/ Time, berisikan
pendefinisian timing yang di-coding untuk menentukan urutan aktivitas proses . untuk
suatu teknologi atau suatu platform
spesifik.
6. Baris keenam mengenai bentuk detil
“Functioning Enterprise” menurut
perspektif “User”. Pada level ini, berbagai
macam panduan bagi user untuk menfungsikan system , melakukan manajemen operasi, dan mengevaluasi system. Penjelasan masing-masing kolom :
Why/ Motivation, berisikan informasi karakteristik operasi untuk suatu teknologi tertentu berdasarkan standard
How/ Function, berisikan instuksi manual menjalankan perangkat komputer/ sistem informasi lainnya
What/ Data, berisikan konten dan nilai data yang tersimpan di database aktual
Who/ People, berisikan berbagai macam personel dan stakeholder kunci yang bekerja sesuai dengan role dan responsibility-nya Where/ Network, berisikan pesan-pesan baik
yang terkirimkan maupun diterima
When/ Time, berisikan pendefinisian waktu melakukan aktivitas berdasarkan urutan waktu tertentu
III. METODOLOGI
Pada penelitian ini, langkah – langkah penelitian mengacu pada Kerangka Kerja Zachman
(Zachman Framework). Langkah – langkah
penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1 : Kerangka Penelitian
1. Identifikasi Organisasi Visi:
“Terselenggaranya sekolah yang memiliki
keunggulan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang dilandasi keimanan dan ketaqwaan terhadap tuhan yang maha esa, kreatif, mandiri, berakhlaqul karimah, handal, berkualitas dan menjadi panutan masyarakat”.
Misi:
1) Meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi ilmu pengetahuan dan agama.
2) Mengaktualisasikan kemampuan siswa yang cenderung untuk berperan aktif meningkatkan kualitas dirinya dan keluarganya serta masyarakat.
3) Meningkatkan etos kerja
profesionalisme tenaga kerja pendidikan dan pengembangan manajemen. 4) Meningkatkan kemampuan guru dalam
metodologi dan kelas kondusif.
5) Meningkatkan prakarsa tanggung jawab kondisi penyelenggaraan dan pelayanan 6) Menyediakan sarana prasarana sekolah
yang sesuai dengan kemajuan teknologi dalam upaya penciptaan atmosfir dan pelayanan sekolah yang kondusif.
Berdasarkan pada visi dan misi yang telah diuraikan, maka tujuan yang ingin dicapai berkaitan dengan penelitian penulis dapat diformulasikan antara visi dan misi butir ke – 2 dan ke – 6 sebagai berikut :
“Menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat dan menjadi intitusi
yang berada di garis depan dalam
perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.”
1.1 Mengidentifikasi CSF dan KPI
CSF (Critical Success Faktor) merupakan
suatu ketentuan dari suatu organisasi dan lingkungannya yang mempunyai pengaruh pada kesuksesan atau kegagalan organisasi.
KPI (Key Performance Indicator ) mengatakan
tentang apa yang harus kita lakukan untuk meningkatkan kinerja dengan cepat, agar CSF dapat berjalan dengan baik.
1.2 Analisis Stakeholder
Memeriksa seluruh stakeholder atau
kelompok stakeholder dan mengelompokkan sesuai dengan faktor-faktor tertentu seperti tingkat pengaruh dan area terkait. Dalam melakukan Analisis Stakeholder teknik yang digunakan adalah : RACI (Responsible, Accountable, Consulted, Informed).
Tabel 3.7 : Tabel RACI
Keterangan :
I : Membuat kerangka kerja dan
mendefinisikan layanan sekolah
II : Mendefinisikan MOU/ kesepakatan
layanan
III : Mendefinisikan kebutuhan operasional IV : Monitoring dan pelaporan kinerja
Layanan
V : Peninjauan terhadap MOU layanan
VI : Peninjauan dan pembaharuan layanan VII : Membuat perencanaan dan perbaikan
layanan
1.3 Analisis Lingkungan Bisnis Organisasi Internal
Bertujuan untuk menganalisa
kemampuan internal organisasi yang
memberikan wawasan ke dalam area kekuatan dan kelemahan yang melekat di dalam lingkungan internal organisasi. Dalam analisis
lingkungan bisnis organisasi internal
menggunakan dua teknik yaitu :
1.1.1 Teknik Analisis SWOT
Kegiatan analisis SWOT berupa
identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang paling mendasar disusun dalam
bentuk matriks. Dimana kekuatan dan
kelemahan adalah merupakan faktor internal dan peluang dan ancaman merupakan faktor eksternal
1.3.2 Teknik Analisis Value Chain
Untuk pengembangan sistem informasi, maka Rantai Nilai yang dibuat seperti berikut :
1.2 Analisis lingkungan internal SI/TI
Mencakup seluruh sumber daya SI/TI dalam organisasi. Sumber daya yang dimaksud ialah seluruh sistem, teknologi, dan manajemen informasi yang ada dan dimanfaatkan oleh organisasi untuk keperluan bisnis dan teknis. 1.3 Identifikasi Masalah dan Solusi Internal
Mengetahui permasalahan bisnis yang dihadapi organisasi dan mencari solusiSI/TI nya.
Mengumpulkan informasi mengenai
seluruh aplikasi yang digunakan oleh setiap bagian dalam organisasi.
Mengklasifikasi setiap aplikasi ke dalam segmen portofolio aplikasi
Mengidentifikasi cakupan dan konstribusi aplikasi pada organisasi (fungsi-fungsi bisnis mana yang di layani).
Mengumpulkan informasi mengenai
kebijakan-kebijakan dan strategi SI/TI sebelumnya.
Mengumpulkan informasi mengenai
organisasi dan proses-proses SI/TI,
termasuk : Fungsi, ukuran, struktur
departemen TI, manajemen sumber daya TI, Tatakelola TI, anggaran investasi TI.
1.4 Membuat Strategi dan Portofolio SI/TI Mendatang
Dari hasil analisis terhadap Situasi
Lingkungan Internal yang dilakukan pada tahapan sebelumnya maka Perencanaan Strategis SI/TI dan Strategis Bisnis SMK MA’ARIF Sukawening untuk beberapa tahun yang akan
datang dalam meningkatkan keunggulan
kompetitif dapat dilihat pada Tabel berikut : Tabel 3.4 : Portofolio Aplikasi
1.7 Analisis Kesenjangan (Gap) Kebutuhan Informasi
Dari hasil analisis terhadap kebutuhan akan SI/TI, maka didapat point penggunaan SI/TI yang belum ada dan perlu adanya perencanaan terhadap SI/TI.
Sistem Pendaftaran saat ini dengan sistem pendaftaran secara online yang akan direncanakan ke depan, tentu
membutuhkan beberapa prosedur
dalam mendapatkan kebutuhan
Sistem registrasi online dengan registrasi yang lama mempunyai kebutuhan data yang berbeda, dimana Sistem Registrasi online, arsipnya sudah dalam bentuk data elektronik, sedangkan yang lama masih dalam bentuk dokumen.
Sistem akademik yang lama dengan yang diusulkan dalam kebutuhan datanya juga mengalami perubahan proses, yang mana sistem usulan
datanya sudah dalam bentuk
elektronik tidak lagi dalam bentuk arsip (dokumen).
IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Arsitektur Data
Mengidentifikasi data yang mendukung fungsi bisnis, serta pemakaian data yang digunakan pada arsitektur aplikasi nantinya. Diawali dengan menetapkan :
1. Daftar kandidat entitas, yang
mengacu pada kondisi fungsi bisnis yang telah terdefinisi sebelumnya melalui Analalisis Ranati Nilai (Value Chain).
2. Entitas Data didefinisikan
berdasarakan entitaas bisnis pada Analisis Rantai Nilai (Value Chain) entitas data : individu yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain.
2. Arsitektur Aplikasi
Arsitekture Aplikasi mempunyai tujuan untuk mengidentifikasi aplikasi yang mendukung fungsi bisnis. Aplikasi ditetapkan berdasarkan kebutuhan aplikasi yang harus dibuat untuk membantu proses bisnis utama guna memenuhi kebutuhan organisasi dalam hal pemenuhan informasi.
3. Arsitektur Teknologi
Dalam proses bisnis di SMK MA’ARIF Sukawening Garut perlu adanya dukungan teknologi terutama dalam arsitektur jaringan. Dukungan teknologi yang dibutuhkan adalah untuk menghubungkan satu unit organisasi dengan lainnya untuk efektivitas pelaksanaan fungsi bisnis serta mendukung penyediaan dan penyimpanan data. Skema jaringan komputer dan teknologi pendukung lainnya untuk kebutuhan fungsi bisnis, ditetapkan untuk menghubungkan setiap unit organisasi.
3.1 Konseptual Arsitektur Jaringan Enterprise
Meliputi operasi komputasi, perangkat penyimpanan dan fasilitas komunikasi.
switch Kepsek BKK switch Guru Switch Kurikulum Server Core switch Firewall Router FireWall ISP Switch Kepsek Ruang Tamu Ruang BKK Ruang Kepala Sekolah Ruang Guru Ruang Server WC W C Ruang Kurikulum
Gambar 4.1 : Konseptual Arsitektur Jaringan Enterprise
4. Use Case Diagram yang Diusulkan
Use Case Diagram menggambarkan secara grafis perilaku software aplikasi, adapun Use Case dibawah ini adalah Sistem Informasi yang diusulkan :
Gambar 4.1 : Use Case Diagram Sistem Informasi
yang Diusulkan
5. Sequence Diagaram
Sequence Diagram menjelaskan interaksi objeck yang disusun dalam suatu urutan waktu. Diagram ini berasosiasi dengan Use
Case Sequence Diagram, memperlihatkan tahap demi tahap yang seharusnya terjadi untuk menghasilkan sesuatu di dalam Use Case. Dalam UML, objeck pada diagram sequence digambarkan dengan segi empat. SMK MA’ARIF yang diusulkan yang berisi nama dari objeck yang digaris bawahi. Pada objeck terdapat 2 cara untuk menamainya yaitu: nama objeck, dan class serta nama class. 6. Class Diagram
Class Diagram membantu kita dalam visualisasi struktur kelas – kelas dari suatu sistem dan merupakan tipe diagram yang
paling banyak dipakai, class diagram
memperlihatkan hubungan antar kelas dan penjelasan detail tiap – tiap kelas di dalam model desain ( dalam logical view) dari suatu sistem.
Selama proses analisa, class diagram memperlihatkan aturan – aturan dan tanggung jawab entitas yang menentukan perilaku sistem, selama tahap desain, class diagram berperan dalam menangkap srukrut dari semua kelas yang membentuk arsitektur yang dibuat.
Class diagram pada SMK MA’ARIF
Gambar 4.15 : Class Diagram Sistem Informasi yang Diusulkan
7. Penerapan Konsep Zachman Framework
Berdasarkan hasil analisis kebutuhan
informasi maka selanjutnya akan dilakukan proses pemetaan masalah kedalam kerangka Zachman untuk menghasilkan rancangan sistem
yang dibutuhkan. Setelah peta masalah
didapatkan maka selanjutnya masalah – masalah tersebut akan disusun dalam kerangka matriks Zachman. Setelah matrik Zackman diperoleh maka masing – masing baris dan kolom pada matrik tersebut akan diuraikan satu persatu. Panitia PSB +nama: String +password: string +level: string +insert() +delete() +edit() +view() Soal Ujian +kodesoal: string +jenissoal: string +insert() +delete() +edit() +view() Peserta PSB +nama: string +password: string +insert() +delete() +edit() +view() BKK +nama: string +no_induk: string +jabatan: string +edit() +delete() +insert() +save() +view() registrasi +nama_siswa: string +no_induk: string +insert() +delete() +edit() +view() Kalender Akademik +tanggal: int +bulan: string +tahun: int +view() +delete() +edit() Perwalian +nama_guruwali: string +kelas: string +edit() +delete() +insert() +view() Jadwal Ujian +namamatpel: string +kodeMatpel: string +koderuangan: string +kodeguru: string +insert() +delete() +edit() +view() Jadwal pelajaran +namaguru: string +kodeguru: string +kodekelas: String +hari: string +insert() +delete() +edit() +view() Siswa +nama: string +no_induk: string +kelas: string +insert() +delete() +edit() +view() Wisuda +nama_siswa: string +no_induk: string +insert() +delete() +edit() +view()
Ijazah dan Transkrip Nilai
+namasekolah: string +no.ijazah: string +namasiswa: string +no.induksiswa: string +nilai: string +namamatpel: string +insert() +edit() +delete() +view() Pendataan Alumni +nama: string +no.induk: string +angkatan: date +insert() +delete() +view() +edit() Mata Pelajaran +namapel: string +kodepel: string +insert() +delete() +edit() +view() Kurikulum. +nama: string +no_induk: string +jabatan: string +insert() +delete() +view() +edit() Guru +nama: string +no.induk: string +insert() +delete() +edit() +view() Absen guru +date +namaguru: string +kodeguru: string +insert() +delete() +view() +edit() Bursa Kerja +namaPT: string +alamat: string +no_tlpon +insert() +delete() +view() +edit() jadwal USM +tanggal: date +tempat: string +insert() +delete() +edit() +view() membuat +1 +1 membuat +1 +1 mengerjakan +1 +1 biaya pendaftaran membayar +1 +n melakukan +1 +n melakukan +1 +n menjadi +n +n mempelajari +n +n mendaftar +1 +n mendapatkan +1 +1 memiliki+n +1 mengacu+1 +n +1mengacu +n menjadwalkan +1 +n memiliki +n +n mengisi +n +n memiliki +1 +n mengajar +n +n mendata +n +n menyediakan +1 +n mendata +1 +n
V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan penulis selama penelitian untuk mendeskripsikan kebutuhan enterprise dalam rancangan kebutuhan
pembangunan sistem informasi sekolah
menengah kejuruan di SMK MA’ARIF
Sukawening Garut, maka dapat diambl
kesimpulan :
1. Berdasarkan studi awal dan diskusi dengan pihak Penguruus Yayasan Al-Ma’arif diperoleh informasi bahwa telah ada upaya
pembangunan sistem informasi dan
penggunaan teknologi berbasis elektronik. Untuk meningkatkan kebergunaan hasil
penelitian ini, peneliti memberikan
masukan dalam hal rancangan kebutuhan sistem informasi yang sesuai dengan visi dan misi SMK MA’ARIF Sukawening Garut.
2. Penelitian ini meghasilkan sebuah
rancangan kebutuhan sistem informasi yang diharapkan dapat memeberikan usulan
inisiatif terhadap perlunya arsitektur
engelolaan sistem dan teknologi serta dapat digunakan sebagai acuan untuk membentuk kesepahaman antar pihak terkait.
3. Perancangan arsitektur teknologi dan
informasi yang diimplementasikan ke
dalam Zachman Framework dengan
menjabarkan setiap kolom yang
mengarahkan keselarasan kebutuhan
perencanaan dari data, perancangan
arsitektur dan sumber daya manusia, merupakan kesatuan yang lengkap sebagai
perancangan arsitektur informasi dan
teknologi.
5.2 Saran
Atas dasar hasil penelitian dan uraian dalam pembahasan dan simpulan pada penelitian ini tentunya masih jauh dari sempurna dan terdapat banyak kekurangan. Maka dari itu penulis menyarankan beberapa hal sebagai berikut :
1. Perancangan mengunakan Zachman
Framework pada setiap sel harus dilakukan
secara konsisten agar menghasilkan
pandangan yang tidak bias terhadap kondisi di suatu organisasi.
2. Detail dari setiap sudut pandang dalam
menggunakan metode Zachman
Framework dalam menjawab pertanyaan
dasar what, who, where, How, When, Why dapat memberikan pandangan lebih spesifik tentang lingkungan yang diteliti.
3. Tolak ukur dari keberhasilan
pengembangan sistem informasi tidak
hanya pasa pendefinisisan kebutuhan
semata, akan tetapi harus didukung dengan pendayagunaan sumber daya teknologi dan
sumberdaya manusia yang ada. Sehinga pencapaian sistem secara menyeluruh yang sesuai dengan visi dan misi sekolah dapat terlaksana dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Aradea. 2011. Diktat Analisis Kebutuhan Informasi. Tasikmalaya : Fakultas Teknik Universitas Siliwangi.
Aradea. 2012. Diktat Rekayasa Sistem. Tasikmalaya : Fakultas Teknik Universitas Siliwangi.
Aradea. 2012. Diktat Sistem Informasi.
Tasikmalaya : Fakultas Teknik Universitas Siliwangi.
Jogiyanto, HM. 2005. Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta : Andi
Hakim, Robi. 2013. Perancangan Blue Print Sistem
Informasi Pesantren Menggnakan Zachman Framework. Skripsi, Tidak
Diterbitkan. Yogyakarta : Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga. Anastasia, Annisa. 2012. Analisis Kebutuhan Sistem
Pemrosesan Transaksi Pengajaran Taman Kanak – Kanak Menggunakan Zachman Framework. Bogor: Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor.
Zachman, JA. 1987. A Framework For Information
Systems Architecture. IBM Systems
Journal 26(3): 276-292.
Surendro, K. 2009. Pemanfaatan Enterprise
Architecture Planning Untuk Perancanaan Strategis Sistem Informasi. Jurnal Teknik
Informatika.
A,S, Rosa. & Shalahudin, M. 2013. Rekayasa
Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika. http://www.zachman.com/ea-articles-reference/58-