• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PEMANFAATAN JURNAL ONLINE SCIENCEDIRECT DI PERPUSTAKAAN IPB (Studi Kasus pada Mahasiswa Pascasarjana S2 IPB) DWI DIAN NUSANTARI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS PEMANFAATAN JURNAL ONLINE SCIENCEDIRECT DI PERPUSTAKAAN IPB (Studi Kasus pada Mahasiswa Pascasarjana S2 IPB) DWI DIAN NUSANTARI"

Copied!
134
0
0

Teks penuh

(1)

i

DWI DIAN NUSANTARI

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2012

(2)

ii

Dengan ini saya menyatakan bahwa tugas akhir Analisis pemanfaatan jurnal online ScienceDirect di Perpustakaan IPB (Studi kasus pada mahasiswa pascasarja S2 IPB) adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun ke perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir dari tugas akhir ini.

Bogor, Juli 2012

Dwi Dian Nusantari NRP G652080045

(3)

iii

at the Library of IPB. Under supervision of ABDUL RAHMAN SALEH and YUSALINA

The IPB library in 2009 began to subscribe to electronic journals. The base on the IPB Library’s annual report in 2010, ScienceDirect database is a database of the most widely accessed and downloaded by the academic community, especially postgraduate students than the other databases. The purpose of this study was to examine the factors that influence the motivation of the use of ScienceDirect Online Journals, their use in writing a thesis, examines the role of the IPB Library and the implications of the use of ScienceDirect Online Journal on electronic journal service. The approach used in this study is a research model that was adapted from the model of user acceptance of electronic journal databases and user oriented evaluation model. This study uses a survey method with questionnaire, quantitative methods and citation analysis. The conclusions obtained from this study are the factors that affect student motivation to use ScienceDirect Online Journal is Ease of Use, User Friendly Interface, Quality of Information and Relevance of Information Content. The factors that most impact are the Ease of Use, while the least is the Relevance of Information Content. The journal title that widely use in the preparation of the thesis are Aquaculture. The IPB role in providing services of ScienceDirect Online Journal covering the allocation of funds, provision of infrastructure, electronic usage guidance, and sustainability of the ScienceDirect Online Journal. The implications of the use of ScienceDirect Online Journal on electronic journal service are the librarian, the user and the collection are capable with electronic content.

Keywords: electronic journal, ScienceDirect online journals, ease of use, citation analysis, Aquaculture

(4)

iv

Perpustakaan IPB (Studi kasus pada mahasiswa pascasarjana S2 IPB). Dibimbing oleh ABDUL RAHMAN SALEH dan YUSALINA.

Perpustakaan IPB pada tahun 2009 mulai melanggan jurnal elektronik. Basisdata yang dilanggan oleh Perpustakaan IPB adalah : ScienceDirect (Agricultural and Biological Sciences, Social Sciences and Humanities), Proquest (Agriculture, Family Health), Business dan EBSCO (Computer Sciences, Applied Sciences). Laporan Tahunan Perpustakaan IPB tahun 2010 memberikan informasi bahwa pengunduhan (downloading) berdasarkan data yang diambil oleh Perpustakaan IPB dari provider, basisdata ScienceDirect merupakan basisdata yang paling banyak diunduh oleh civitas akademika IPB. Sedangkan penelusuran secara online yang dilakukan langsung oleh pemustaka di Perpustakaan IPB menunjukkan bahwa basisdata ScienceDirect merupakan basisdata yang banyak diakses oleh Mahasiswa pascasarjana S2.

Berdasarkan data tersebut, nampak bahwa pemanfaatan basisdata ScienceDirect oleh mahasiswa pascasarjana S2 IPB lebih besar dibandingkan basisdata lainnya. Hal ini menarik perhatian untuk dikaji lebih jauh berkaitan dengan bagaimana motivasi mahasiswa pascasarjana S2 IPB dalam memanfaatkan jurnal Online ScienceDirect tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi pemanfaatan jurnal Online ScienceDirect, pemanfaatannya pada penulisan tesis, mengkaji peran Perpustakaan IPB dan mengkaji implikasi pemanfaatan jurnal Online ScienceDirect terhadap layanan jurnal elektronik.

Pendekataan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model penelitian yang diadaptasi dari model penerimaan pengguna terhadap pangkalan data jurnal elektronik dan model evaluasi yang berorientasi pengguna. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan kuesioner sebagai alat bantu, metode kuantitatif untuk pengolahan data numerik dan sebagai pembanding dilakukan analisis sitiran untuk mengetahui judul artikel yang digunakan sebagai daftar pustaka pada setiap tesis.

Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi mahasiswa memanfaatkan jurnal Online ScienceDirect adalah berturut-turut Kemudahan Penggunaan, Antar Muka Sistem yang Ramah Penggunaan, Kualitas Informasi dan Relevansi Isi Informasi dengan kebutuhan informasi penggunanya. Adapun faktor yang paling besar pengaruhnya adalah kemudahan penggunaan, sedangkan yang paling sedikit adalah Relevansi Isi Informasi dengan kebutuhan informasi penggunanya. Hal ini dapat dipahami karena basisdata jurnal Online ScienceDirect tidak memuat seluruh subjek yang mungkin dibutuhkan mahasiswa S2 IPB. Sedangkan judul jurnal yang banyak digunakan dalam penyusunan tesis adalah Aquaculture, Bioresource Technology, Soil Biology & Biochemistry.

(5)

v

yang terhubung jaringan internet, bimbingan penggunaan jurnal elektronik, dan keberlangsungan jurnal online ScienceDirect dengan basisdata yang terkandung didalamnya. Implikasi pemanfaatan jurnal online ScienceDirect terhadap layanan jurnal elektronik meliputi tiga hal yaitu: (a). Pustakawan cenderung berpotensi menjadi manajer informasi, (b). Pemustaka senantiasa dituntut untuk memiliki kemampuan dan keterampilan dalam menelusur informasi digital, serta (c). Koleksi elektronik dituntut untuk semakin banyak dan luas cakupannya, sehingga mampu memenuhi kebutuhan informasi pemustakanya.

Kata kunci : jurnal elektronik, jurnal online ScienceDirect, Kemudahan penggunaan, analisis sitiran, Aquaculture

(6)

vi

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB

Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

(7)

vii

DWI DIAN NUSANTARI

Tugas Akhir

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Profesional pada

Program Studi Teknologi Informasi untuk Perpustakaan

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2012

(8)

viii

(9)

ix

Nama : Dwi Dian Nusantari

NRP : G652080045

Disetujui Komisi Pembimbing

Ketua

Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc

Anggota Dra. Yusalina, M.Si.

Diketahui

Ketua Program Studi

Magister Teknologi Informasi untuk Perpustakaan

Dekan Sekolah Pascasarjana

Aziz Kustiyo, S.Si, M.Kom Dr. Ir. Dahrul Syah, M.Sc.Agr

(10)

x

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Mei 2010 ini ialah jurnal online dengan judul Analisis pemanfaatan jurnal online ScienceDirect di Perpustakaan IPB (Studi kasus pada mahasiswa pascasarjana S2 IPB)

Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc dan Ibu Dra. Yusalina, M.Si. selaku pembimbing, serta Bapak Aziz Kustiyo, S.Si., M.Kom selaku ketua Program Studi Magister Teknologi Informasi untuk Perpustakaan yang telah banyak memberi saran dan motivasi. Disamping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada Bapak Dr. Gardjito, M.Sc selaku Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perpustakaan Nasional RI yang telah memberi penulis kesempatan untuk mengikuti program beasiswa S2. Ungkapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Suyatno, M.Si., Bapak H. Asep Muslih, SH, Bapak Drs. Ahmad Masykuri, SS, MM, serta para pejabat dan kolega di lingkungan Pusat Pengembangan Koleksi dan Pengolahan Bahan Pustaka Perpustakaan Nasional RI. Ungkapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Ibu Ir. Janti G. Sujana, MA, Ibu Irma Elvina, S.Sos, MP, Ibu Ratnaningsih, S.Sos., MP, serta pustakawan di lingkungan Perpustakaan IPB. Ungkapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada suami tercinta, Ibu, kakak dan adik serta seluruh keluarga dan sahabat atas do’a dan dukungan moril sehingga penulis dapat menyelesaikan studi S2 ini.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Juli 2012

(11)

xi

Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 11 Mei 1973 dari Ayah Untung Sugiarto dan Ibu M. Sumarsih. Penulis merupakan anak kedua dari lima bersaudara. Pada tahun 1997 penulis menyelesaikan kuliahnya di Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran Bandung dan mendapat gelar Sarjana Sosial. Pada tahun 1998 penulis bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Penulis mendapat beasiswa dari institusi tempat penulis bekerja untuk melanjutkan pendidikan S2 pada program studi Magister Teknologi Informasi untuk Perpustakaan, Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor pada tahun 2008. Hingga tugas akhir ini selesai penulis bekerja pada Pusat Pengembangan Koleksi dan Pengolahan Bahan Pustaka, Perpustakaan Nasional RI.

(12)

xii

Halaman

DAFTAR ISI ………... xii

DAFTAR GAMBAR ……… xiv

DAFTAR TABEL ……… xv

DAFTAR LAMPIRAN ………. xviii

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Pengembangan koleksi jurnal elektronik di IPB ... 4

1.3. Jurnal Elektronik ScienceDirect ……… 6

1.4. Perumusan masalah ... 7

1.5. Tujuan Penelitian ... 7

1.6. Manfaat Penelitian ... 7

1.7. Ruang Lingkup Penelitian ... 8

II. TINJAUAN LITERATUR 2.1. Definisi Motivasi ... 9

2.1.1. Teori Motivasi ... 10

2.1.2. Motivasi Pemanfaatan Jurnal Elektronik ... 11

2.2. Kebutuhan Informasi ... 12

2.2.1. Sumber Informasi ... 13

2.3. Jurnal elektronik ... 14

2.3.1. Pemanfaatan Jurnal Elektronik ... 20

2.3.2. Penelitian mengenai pemanfaatan jurnal elektronik ... 22

2.3.3. Evaluasi koleksi jurnal elektronik ... 23

2.4. Jurnal Online ScienceDirect ... 27

III METODE DAN RANCANGAN PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran ... 29

3.2. Metode Penelitian ... 29

3.2.1. Disain Penelitian ... 30

3.2.2. Variabel Penelitian ... 31

3.2.3. Hipotesis Penelitian ... 31

3.2.4. Populasi dan Sampel Penelitian ... 32

3.2.4.1. Mahasiswa Pascasarjana S2 IPB yang memanfaatkan layanan jurnal Online ScienceDirect di Perpustakaan IPB ... 33

3.2.4.2. Tesis Mahasiswa Pascasarjana S2 yang diterima Perpustakaan IPB pada Tahun 2010 ... 34

3.2.5. Teknik Pengumpulan Data ... 34

3.2.6. Instrumen Penelitian ... 36

(13)

xiii

3.2.8.1. Analisis Deskriptif... 38

3.2.8.2. Analisis Korelasi ... 38

3.2.8.3. Analisis Jalur (Path Analysis) ... 39

3.2.8.4. Metode Successive Interval (MSI) ... 40

3.2.8.5. Analisis Sitasi ... 42

3.2.9. Tempat dan Waktu Penelitian ... 42

3.3. Tahapan Proses Penelitian ... 42

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pemanfaatan Jurnal Online ScienceDirect ... 44

4.1.1. Karakteristik Responden ... 44

4.1.2. Kondisi Pemanfaatan Jurnal Online ScienceDirect ... 48

4.1.3. Hambatan Pemanfaatan Jurnal Online ScienceDirect ... 56

4.1.4. Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Keinginan Pemustaka dalam Memanfaatkan Jurnal Online ScienceDirect ... 58

4.1.4.1. Pengujian Secara Simultan... 58

4.1.4.2. Pengujian Secara Parsial ... 60

4.1.4.3 Analisis Jalur ... 62

4.1.4.3.1. Pengaruh langsung ... 62

4.1.4.3.2. Pengaruh Total ... 64

4.1.5. Analisis Sitasi Pada Tesis Atas Artikel dalam Jurnal Online ScienceDirect ... 66

4.2. Peran Perpustakaan IPB Dalam Menyediakan Layanan Jurnal Online ScienceDirect ... 74

4.3. Implikasi Pemanfaatan Layanan Jurnal Online ScienceDirect Terhadap Layanan Jurnal Elektronik ... 78

V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 86

5.2. Saran ... 87

(14)

xiv

1 Perpustakaan PTN di Indonesia yang memberikan layanan e-journal …………. 3 2 Rantai motivasi (Luthans, 2006) ……….. 9 3 Disain penelitian ……… 31 4 Parameter hubungan antar variabel ………... 40 5 Rancangan penelitian analisis pemanfaatan jurnal online ScienceDirect ………. 43 6 Tanggapan reponden terhadap penelitian ………... 45

(15)

xv

1 Data pengunduhan jurnal elektronik yang dilanggan Perpustakaan IPB ……….... 6

2Model hubungan antara jurnal tercetak dengan jurnal elektronik...16

3 Perbandingan antara pangkalan data offline (CD-ROM) dan pangkalan data online ... 17

4 Kisi-kisi instrumen penelitian ... ... 36

5 Karakteristik responden ... 45

6 Program pendidikan yang ditekuni responden ... ... 46

7 Semester yang dijalani responden ………... 47

8 Profesi responden……… 47

9 Sumber Informasi Jurnal Online ScienceDirect ……… 48

10 Frekuensi Pemanfaatan Jurnal Online ScienceDirect ………. 49

11 Data pengunduhan artikel dari Jurnal Online ScienceDirect ………. 50

12 Lokasi akses Jurnal Online ScienceDirect ……… …….. 52

13 Jawaban responden mengenai judul jurnal dari basisdata ScienceDirect yang pernah diakses ………... 52

14 Judul jurnal di luar basisdata ScienceDirect ……….. 53

15 Judul jurnal dalam basisdata ScienceDirect yang pernah diakses ……... 54

16 Terakhir kali memanfaatkan Jurnal Online ScienceDirect ………. 55

17 Tujuan pemanfaatan Jurnal Online ScienceDirect ………... 56

18 Hambatan pemanfaatan jurnal Online ScienceDirect ………. 57

19 Pengujian secara simultan ……….. 59

20 Koefisien determinasi ………. 60

21 Pengujian secara parsial ………... 61

22 Parameter pengaruh langsung Kemampuan menggunakan komputer, Kemudahan penggunaan, Antar muka sistem, Relevansi informasi dan Kualitas informasi……… 63 23 Koefisien Jalur, Pengaruh langsung, Pengaruh total dan Pengaruh bersama

(16)

xvi

24 Kutipan sumber pada Daftar Pustaka dalam penyusunan tesis S2 Pascasarjana IPB ……….. 67 25 Sumber rujukan pada penyusunan tesis mahasiswa Pascasarjana S2 Tahun

2010 ……… 68 26 Data pengunduhan Jurnal Online ScienceDirect dari provider ……….. 69 27 Judul jurnal dari ScienceDirect yang paling banyak diunduh di Perpustakaan

IPB ………. 69 28 Pemanfaatan layanan digital di Perpustakaan IPB Th. 2009 ……….. 70 29 Judul jurnal online ScienceDirect yang dijadikan rujukan dalam tesis

mahasiswa Pascasarjana S2 IPB ……… 71 30 Perbandingan subjek pada jurnal online ScienceDirect yang dijadikan rujukan

dalam tesis mahasiswa Pascasarjana S2 IPB ………. 72 31 Sebaran responden pengguna artikel dari basisdata Online ScienceDirect dalam

penyusunan tesisnya ……….. 73 32 Subjek judul-judul pada Jurnal Online ScienceDirect yang dilanggan

Perpustakaan IPB ………... 74 33 Angka kunjungan perkapita dan buku dipinjam di Perpustakaan IPB (Tahun

2008 – 2010) ……….. 79 34. Perkembangan pengunjung layanan digital, dan lain-lain di Perpustakaan IPB

(Tahun 2008-2010) ………... 80

35 Pengaruh langsung dan tidak langsung Kemampuan menggunakan komputer terhadap Keinginan memanfaatkan jurnal elektronik (Intention to Use) … 100 36 Pengaruh langsung dan tidak langsung Kemudahan penggunaan (ease of use)

terhadap Keinginan memanfaatkan jurnal elektronik (Intention to Use) …… 100 37 Pengaruh langsung dan tidak langsung Antar muka sistem yang ramah

penggunaan (user friendly interface) terhadap Keinginan memanfaatkan jurnal elektronik (Intention to Use) ……….. 101

(17)

xvii

(Intention to Use) ……….. 101 38 Pengaruh langsung dan tidak langsung Kualitas informasi terhadap keinginan

memanfaatkan jurnal elektronik (Intention to Use) ……….. 102 39 Judul jurnal online ScienceDirect yang dijadikan rujukan dalam tesis mahasiswa

(18)

xviii

1 Rekap validitas reliabilitas ……….. 91

2 Reliability ……… 93

3 Pengaruh langsung dan tidak langsung ………. 99

4 Kuesioner ……….. 102

5 Judul jurnal online ScienceDirect yang dijadikan rujukan dalam tesis mahasiswa Pascasarjana S2 IPB ……… 109

(19)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Perpustakaan adalah salah satu media perantara yang penting menyangkut rantai penyebaran informasi. Dalam perkembangan informasi digital peran perpustakaan adalah mendukung dan memudahkan akses ke informasi. Berdasarkan perkembangan tersebut, maka aktivitas perpustakaan akan berkaitan dengan berbagai cara pengemasan informasi yaitu bagaimana cara mengolah, menyimpan, menghubungkan, menemukan kembali informasi tersebut, menggunakannya, mengkomunikasikannya serta berbagai kegiatan lainnya yang menunjang pemanfaatan informasi tersebut. Tujuan aktivitas tersebut untuk menyediakan akses informasi yang cepat, dan akurat yang terdiri dari berbagai sumber-sumber informasi, dari format kertas ke format tanpa kertas dan mencakup multimedia.

Perkembangan perpustakaan perguruan tinggi saat ini telah sampai pada pemanfaatan teknologi informasi untuk memberikan pelayanan informasi berbasis web, baik bagi kegiatan di kampus maupun di luar kampus. Kerjasama antara pustakawan, dosen sebagai ahli subjek, ahli teknologi pendidikan, dan ahli teknologi informasi telah menghasilkan paket informasi yang sangat berguna dalam proses belajar dan perkuliahan. Kerjasama tersebut justru meningkatkan citra perpustakaan dan membuat perpustakaan tetap menjadi bagian integral dari perguruan tinggi.

Perkembangan teknologi informasi tersebut mampu menggerakkan nadi perpustakaan perguruan tinggi menjadi suatu lembaga yang sangat diperlukan bagi kemajuan studi seluruh sivitas akademika suatu perguruan tinggi. Bila perguruan tinggi diibaratkan sebagai ‘tubuh manusia’, maka keberadaan perpustakaan layak diidentikkan sebagai jantungnya. Pengaruh yang besar dari teknologi informasi memungkinkan perpustakaan perguruan tinggi meningkatkan kinerja bagi upaya pemenuhan kebutuhan informasi penggunanya. Hal ini terutama dari segi layanan yang diberikan kepada pengguna dengan penyediaan

(20)

layanan pustaka koleksi elektronik (e-collections) seperti e-books, e-journals atau e-magazines.

Banyak alasan mengapa suatu institusi atau perpustakaan menyediakan layanan pustaka elektronik. Namun alasan yang utama menurut Seminar, (2004) adalah bahwa penyediaan layanan elektronik ini memiliki beberapa keuntungan antara lain dapat diakses secara simultan oleh pemakai (multiuser), sistem penelusuran yang cepat, jaminan updateversi terbaru dan perawatan fisik yang dibebankan ke pihak penyedia jasa (provider), sehingga lebih ringan.

Selain itu dari sisi kelembagaan, Hermanto (2008) menyatakan bahwa penyelenggara layanan elektronik juga memperoleh keuntungan dengan adanya perkembangan ini yaitu citra perpustakaan yang lebih baik, investasi yang bernilai, peningkatan kualitas layanan dan yang paling penting adalah mendukung perguruan tinggi yang bersangkutan menuju world class university. Adapun kendala yang menyertai penyediaan layanan elektronik terutama dalam pengadaannya, menurut Seminar (2004) antara lain adalah biaya yang tinggi, lebar kanal (bandwidth) jalur internet di Indonesia yang terbatas dan juga terbatasnya ketersediaan infrastruktur ICT (Information & communication technology) di lingkungan kampus, perpustakaan dan masyarakat pengguna.

Perguruan Tinggi Negeri menjadi perhatian dalam penelitian ini, karena dengan kualitasnya yang baik, tersebar merata di seluruh Indonesia, seluruh masyarakat walaupun dengan tingkat ekonomi yang terbatas sekalipun berkesempatan untuk memperoleh pendidikan disini. Gambar 1 menunjukkan bahwa jumlah perguruan tinggi negeri (PTN) yang tersebar di seluruh Indonesia terdapat sebanyak 108 buah, 71 perguruan tinggi negeri diantaranya (65,7%) sudah dilengkapi dengan layanan jurnal elektronik atau setidaknya terhubung dengan jaringan internet, yang memungkinkan akses ke jurnal online bagi setiap penggunanya, dan hanya 37 perguruan tinggi negeri (34,3%) yang perpustakaannya belum dilengkapi dengan fasilitas ke internet, apalagi layanan jurnal elektronik atau fasilitas e-library yang lainnya (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 2009). Data tersebut menunjukkan bahwa perkembangan teknologi, khususnya layanan yang berbasiskan jaringan internet sudah menjadi kebutuhan

(21)

bagi kemajuan dunia pendidikan, yang diberikan salah satunya melalui fungsi perpustakaan.

Gambar 1. Perpustakaan PTN di Indonesia yang memberikan layanan e-journal Sumber : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 2009

Institut Pertanian Bogor (IPB) sebagai salah satu penyelenggara pendidikan tinggi di Indonesia mempunyai visi sebagai world class university dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, yaitu menjadi perguruan tinggi yang berbasis riset kelas dunia, dengan kompetensi utama dibidang pertanian tropika dan biosains serta berkarakter kewirausahaan. Berdasarkan Ketetapan Majelis Wali Amanat IPB No. 89/MWA-IPB/2008 tentang Renstra IPB tahun 2008-2013, IPB mengemban misi sebagai berikut :

1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi bermutu tinggi dan pembinaan kemahasiswaan yang komprehensif,

2. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi

3. Membangun sistem manajemen perguruan tinggi yang berkarakter kewirausahaan, efektif, efisien, transparan dan akuntabel, dan

4. Mendorong terbentuknya masyarakat madani berdasarkan kebenaran dan hak asasi manusia

Dalam menjalankan misinya IPB perlu menciptakan dan menerapkan pengetahuan melalui riset dengan difokuskan kepada pembangunan pondasi-pondasi universitas berbasis riset dan kewirausahaan. Program/kegiatan yang dilakukan IPB yang tercakup dalam Renstra IPB tahun 2008 – 2013 dengan perspektif World Class University adalah :

(22)

1. Pengembangan sistem kerja berbasis penjaminan mutu dan akuntabilitas; 2. Internasionalisasi program pasca sarjana melalui penyelenggaraan program

internasional, perintisan Dual Degree Program sandwich;

3. Peningkatan kapasitas laboratorium riset, kerjasama riset dengan peneliti luar negeri dan penelusuran index Scopus dosen;

4. Peningkatan riset dan publikasi internasional serta peningkatan jumlah jurnal internasional terakreditasi; dan

5. Berperan serta dalam program conference & exhibition QS World University Rankings.

Salah satu unit penunjang yang perlu menjabarkan visi dan misi IPB adalah perpustakaan, yaitu melalui fungsinya dalam hal penyediaan informasi yang mendukung tridharma perguruan tinggi dengan mudah untuk diakses, cepat dan tepat.

1.2. Pengembangan Koleksi Jurnal Elektronik di IPB

Dalam mewujudkan dan mempersiapkan IPB menuju Universitas Riset seperti tercantum di SK Senat Akademik IPB nomor : 28/I/KEP/SA/2003, tentang Kebijakan Dasar Penelitian Pasal 3 ayat (3), dimana tuntutan utama dari Universitas Riset adalah dukungan sumber-sumber pustaka up to date, lebih lengkap, dan komprehensif yang dapat didayagunakan dengan mudah dan cepat oleh civitas akademika IPB dalam melaksanakan riset dan menghasilkan produk riset unggulan bertaraf internasional. Pada gilirannya produk-produk riset unggulan tersebut dapat menjadi kekayaan pengetahuan baru (new knowledge resources) bagi Perpustakaan IPB untuk dapat dipelihara dan disebarkan ke masyarakat internal IPB maupun masyarakat luas (eksternal IPB). Dalam hal ini dituntut upaya modernisasi perpustakaan baik dalam organisasi, manajemen, dan pelayanan perpustakaan yang harus mencakup layanan perpustakaan digital (digital library services/electronic library services).

Dalam era teknologi informasi, pencari informasi senantiasa menginginkan akses terhadap informasi yang lebih mudah, cepat, akurat dan mutakhir. Dengan demikian, sebagai universitas riset, seyogyanya Perpustakaan IPB yang berfungsi sebagai unit penyedia informasi bagi sivitas akademika, mampu menyediakan

(23)

pemanfaatan internet gratis dengan jalur telekomunikasi bebas hambatan. Pemanfaatan internet juga memungkinkan informasi yang melimpah di dunia maya dapat dengan mudah diperoleh. Selain itu jurnal-jurnal asing dalam bentuk online ataupun CD-ROM secara kontinu dapat dihadirkan, disamping koleksi tercetak tentunya.

Perpustakaan IPB pada tahun 2009 menghadapi sebuah momentum yang sangat baik dengan dimulainya langganan jurnal elektronik. Selama ini civitas akademika IPB, terutama mahasiswa Sekolah Pascasarjana mengalami kendala untuk mendapatkan hasil-hasil penelitian mutakhir. Jurnal tercetak yang dilanggan oleh Perpustakaan IPB jumlahnya sangat terbatas, demikian juga dengan jurnal melalui CD-ROM yaitu TEEAL (The Essential Electronic Agricultural Library) atau yang dikenal dengan Library in a Box yang sudah dimiliki Perpustakaan IPB sejak tahun 1996, dirasakan masih kurang sehingga civitas akademika masih memerlukan jurnal-jurnal lain sebagai pilihan dari subjek yang dipelajari.

Adanya jurnal elektronik (online) tersebut, diharapkan dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin. Operasional pemanfaatan jurnal tersebut dapat menggunakan komputer yang tersedia di pelayanan digital, maupun komputer atau laptop masing-masing individu.

Jurnal elektronik memang merupakan publikasi yang mampu berperan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Penerbitan ini dimaksudkan untuk menyebarluaskan hasil-hasil penelitian dan informasi lain yang terkait. Informasi yang dihasilkannya diharapkan dapat digunakan oleh seluruh masyarakat baik pelajar, mahasiswa, para ahli maupun praktisi dalam menyempurnakan suatu informasi yang belum jelas, karena informasi yang disajikan pada tiap terbitan jurnal ini tidak statis, tetapi berisi penemuan, pemikiran, dan hasil penelitian yang baru. Oleh karena itu, jurnal yang membahas topik-topik tertentu akan banyak diacu untuk penulisan karya akademik maupun karya ilmiah yang membahas subjek yang sama.

1.3. Jurnal Elektronik ScienceDirect

Basisdata yang dilanggan oleh Perpustakaan IPB adalah : ScienceDirect dengan basisdata Agricultural and Biological Sciences dan Social Sciences and

(24)

Humanitie dan ProQuest dengan basisdata Agriculture dan Family Health. Selain itu Business yang selama ini sudah dilanggan oleh Sekolah Manajemen dan Bisnis, Sekolah Pascasarjana IPB dan EBSCO dengan basisdata Computer Science dan Applied Sciences.

Laporan Tahunan Perpustakaan IPB tahun 2010 memberikan informasi bahwa pengunduhan (downloading) berdasarkan data yang diambil oleh Perpustakaan IPB dari para provider dari Januari sampai dengan Oktober 2010 (data tersedia di provider), basisdata ScienceDirect merupakan basisdata paling banyak diunduh oleh civitas akademika IPB, yaitu sebanyak 210.092 judul. Sementara itu dari provider ProQuest jumlah artikel yang diunduh sebanyak 35.727 judul. Data pengunduhan jurnal elektronik dapat disajikan pada Tabel 1 sebagai berikut :

Tabel 1 Data pengunduhan jurnal elektronik yang dilanggan Perpustakaan IPB

No Basis data Jumlah Persentase

1 ScienceDirect 210.092 85.47

2 ProQuest 35.727 14.53

Sumber : Laporan Tahunan Perpustakaan IPB tahun 2010

Penelusuran secara online yang dilakukan langsung oleh pemustaka di Perpustakaan IPB menunjukkan bahwa basis data Science Direct merupakan basisdata yang banyak diakses terutama oleh mahasiswa pascasarjana S2 dibandingkan basisdata lain, yaitu Science Direct diakses oleh 233 pengakses sedangkan basisdata ProQuest sebanyak 30 orang pengakses.

Berdasarkan data tersebut, nampak jelas bahwa pemanfaatan basisdata Science Direct oleh mahasiswa IPB khususnya mahasiswa pascasarjana S2 lebih besar dibandingkan basis data lainnya, hal ini menarik perhatian untuk dikaji lebih jauh berkaitan dengan bagaimana motivasi mahasiswa pascasarjana dalam memanfaatkan jurnal elektronik Science Direct,dan upaya yang dilakukan Perpustakaan IPB dalam memenuhi kebutuhan informasi tersebut.

(25)

1.4. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, selanjutnya dapat dirumuskan permasalah sebagai berikut :

1. Bagaimana motivasi pemanfaatan jurnal online ScienceDirect dalam upaya pemenuhan kebutuhan informasi oleh mahasiswa pascasarjana IPB

2. Bagaimana peran Perpustakaan IPB dalam menyediakan layanan jurnal online ScienceDirect?

1.5. Tujuan Penelitian

1. Mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi pemanfaatan jurnal online Sciencedirect dan pemanfaataannya pada penulisan tesis mahasiswa pascasarjana S2 IPB.

2. Mengkaji peran Perpustakaan IPB dalam menyediakan layanan jurnal online ScienceDirect.

3. Mengkaji implikasi pemanfaatan layanan jurnal elektronik terhadap layanan jurnal elektronik

1.6. Manfaat Penelitian 1. Manfaat secara teoritis

Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan evaluasi bagi Perpustakaan IPB dalam meningkatkan pendayagunaan jasa penelusuran informasi melalui jurnal elektronik bagi pengguna perpustakaan.

2. Manfaat secara praktis

a. Sebagai bahan masukan bagi pengguna didalam memanfaatkan sarana penelusuran informasi yang efektif melalui jurnal elektronik dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi atau referensi yang sesuai dengan bidang yang ditekuni.

b. Sebagai bahan masukan bagi pustakawan dan pihak manajemen Perpustakaan IPB dalam meningkatkan sumber daya perpustakaan

(26)

khususnya jurnal elektronik baik secara kualitas maupun kuantitas, menuju terciptanya lingkungan belajar yang kondusif dan produktif.

1.7. Ruang Lingkup Penelitian

1. Penelitian mengenai pemanfaatan jurnal elektronik sebagai sumber informasi mahasiswa pascasarjana IPB dibatasi pada jurnal online Sciencedirect.

2. Jurnal elektronik ScienceDirect yang dimaksud dalam penelitian ini adalah jurnal online ScienceDirect yang diakses melalui pangkalan data terpasang berbasis web, yang dilanggan Perpustakaan IPB sebagai fasilitas yang dapat diakses oleh seluruh sivitas akademika IPB.

3. Data untuk keterpakaian artikel yang terdaftar dalam jurnal elektronik diambil dari daftar pustaka yang digunakan dalam penyusunan tesis oleh mahasiswa pascasarjana pada tahun 2010.

4. Mahasiswa pascasarjana yang dimaksud dalam penelitian ini adalah mahasiswa pascasarjana S2 yang memanfaatkan jurnal online ScienceDirect. 5. Motivasi pemanfaatan jurnal online ScienceDirect yang dimaksud dalam

penelitian ini, dibatasi pada keinginan mahasiswa dalam memanfaatkan jurnal online ScienceDirect.

(27)

BAB II

TINJAUAN LITERATUR

2.1. Definisi Motivasi

Setiap tindakan manusia selalu didorong oleh faktor-faktor tertentu, sehingga terjadi tingkah laku atau perbuatan. Faktor pendorong ini biasa disebut motivasi atau motif untuk berbuat sesuatu. Kata motivasi sendiri berasal dari kata latin “movere” yang berarti bergerak, berasal dari motivus yang berarti alasan-alasan untuk bergerak atau motus, yang dianggap hal mendasar dalam kehidupan manusia.

Dalam International dictionary of management (1998) motivasi didefinisikan sebagai proses atau faktor yang menyebabkan orang untuk bertindak atau bertingkah laku dengan cara tertentu. Memotivasi adalah mendorong seseorang untuk melakukan suatu perbuatan. Proses motivasi terdiri atas : mengidentifikasi atau menemukan unsatisfied need, membuat tujuan yang dapat memuaskan kebutuhan tersebut, dan menentukan tindakan yang diperlukan dalam pemuasan kebutuhan tersebut.

Luthans (2006) menyatakan bahwa motivasi adalah proses yang bermula dari psikis atau kekurangan atau kebutuhan psikis yang mengaktifkan perilaku dan keinginan yang ditujukan pada tujuan atau imbalan. Motivasi dapat diartikan sebagai suatu dorongan yang ada dalam diri individu yang membuat mereka melakukan sesuatu. Dorongan ini ditimbulkan dari suatu keadaan/tekanan yang timbul sebagai hasil dari adanya kebutuhan yang tidak terpenuhi. Individu tersebut mencoba mengurangi tekanan ini secara sadar dan tidak sadar dengan melakukan perilaku yang dapat memenuhi keinginan mereka dan membebaskan mereka dari tekanan yang mereka rasakan. Tujuan yang mereka pilih dan tindakan yang mereka ambil untuk meraih tujuan mereka adalah hasil dari proses belajar dan berpikir mereka.

Gambar 2. Rantai Motivasi (Luthans, 2006)

(28)

2.1.1. Teori Motivasi

Pendekatan lain dalam menjelaskan motivasi adalah dengan mempertimbangkan perilaku yang dihasilkan dari keinginan untuk memuaskan kebutuhan. Maslow (1994) mengembangkan teori motivasi yang pada intinya berkisar pada pendapat bahwa manusia mempunyai lima tingkat atau hierarki kebutuhan, yaitu :

1. Kebutuhan fisiologikal (basic needs), yaitu kebutuhan dasar kehidupan manusia seperti : makanan, air, pakaian dan tempat tinggal;

2. Kebutuhan akan keselamatan dan keamanan (safety and security needs) tidak dalam arti fisik semata akan tetapi juga mental, psikologikal dan intelektual;

3. Kebutuhan sosial (psychological needs); kebutuhan untuk mendapatkan kasih sayang dan bergaul dengan orang lain serta diterima sebagai bagian dari yang lain;

4. Kebutuhan akan harga diri (self esteem needs), kebutuhan untuk dihargai oleh orang lain, yang pada umumnya tercermin dalam berbagai simbol-simbol status; dan

5. Aktualisasi diri (self actualization), kebutuhan untuk mengaktualisasikan kemampuan dan mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga menjadi orang yang dicita-citakan

Berdasarkan lima tingkat kebutuhan tersebut, Herzberg (1959) menyebut tiga kebutuhan pertama yaitu kebutuhan fisiologikal (basic needs), rasa aman (safety needs) dan kasih sayang (psychological needs) sebagai faktor pemeliharaan (hygiene factors). Sedangkan kebutuhan akan harga diri dan aktualisasi diri sebagai faktor motivasi (motivational factors). Menurut Arko Pujadi (2007) yang sebelumnya telah melakukan penelitian mengenai motivasi belajar mahasiswa, motivasi belajar adalah suatu keadaan dalam diri mahasiswa yang mendorong dan mengarahkan perilakunya kepada tujuan yang ingin dicapai dalam mengikuti pendidikan tinggi.

Penelitian selanjutnya menunjukkan motivasi dibedakan ke dalam dua tipe motivasi, yaitu : motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik (Calder & Staw, 1975).

(29)

1. Motivasi Intrinsik

Motivasi instrinsik terjadi bila individu secara internal (di dalam dirinya) termotivasi untuk melakukan sesuatu, dapat berupa sikap, kepribadian, dan cita-cita. Hal tersebut karena dapat memberikan kesenangan, dirasakan penting, dan sebagainya.Beberapa penelitian psikologi pendidikan menunjukkan bahwa motivasi intrinsik terkait dengan high educational achievement dan enjoyment by student.

2. Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang muncul karena faktor dari luar diri manusia (faktor eksternal), berupa kepemimpinan, bimbingan, kondisi lingkungan, dan sebagainya. Kebanyakan kegiatan yang dilakukan manusia pada umumnya secara langsung dipengaruhi oleh motivasi ekstrinsik dibandingkan motivasi intrinsik (Csikszentmihalyi dan Nakamura, 1989)

2.1.2. Motivasi pemanfaatan jurnal elektronik

Layanan jurnal elektronik yang sekarang sudah tersedia di berbagai pusat informasi maupun di berbagai jenis perpustakaan, sudah begitu dikenal oleh masyarakat penggunanya, terutama di kalangan peneliti dan mahasiswa. Hasil penelitian mengenai motivasi pemanfaatan jurnal elektonik di PDII LIPI Serpong adalah kebutuhan informasi peneliti akan artikel-artikel terbaru dan sifat jurnal ilmiah elektronik yang menyediakan prepublication dan bersifat multiaccess. Adapun faktor penghambat yang dirasakan informan dalam memanfaatkan jurnal ilmiah elektronik menyangkut fasilitas dan Bahasa, dan sistem. (Sarwintyas, 2008 ).

Sementara itu Crawford (1978) sebagaimana dikutip oleh Devadason (1996) menyatakan bahwa kebutuhan informasi tergantung pada kegiatan pekerjaan, disiplin ilmu, tersedianya berbagai fasilitas, jenjang jabatan individu, faktor motivasi terhadap kebutuhan informasi, kebutuhan untuk mengambil keputusan, kebutuhan untuk mencari gagasan baru, kebutuhan untuk mendapatkan informasi yang tepat, kebutuhan untuk memberikan kontribusi profesional dan kebutuhan untuk melakukan penemuan baru.

(30)

2.2. Kebutuhan Informasi

Setiap hari informasi banyak dihasilkan oleh sumber informasi dalam bentuk cetak dan non cetak. Media cetak seperti buku, jurnal, majalah, surat kabar dan media lainnya yang semakin banyak merupakan tanggung jawab perpustakaan untuk mengaturnya atau mengelolanya. Perpustakaan sebagai lembaga yang bertugas mengorganisasi pengetahuan dikembangkan untuk selalu dimanfaatkan secara maksimal oleh penggunanya. Pengguna memanfaatkan koleksi yang dimiliki perpustakaan untuk memenuhi berbagai macam kebutuhannya akan informasi, baik untuk keperluan studi/pendidikan, pribadi maupun profesional.

Krikelas (1983) menyatakan bahwa kebutuhan informasi adalah pengakuan tentang adanya ketidakpastian dalam diri seseorang yang mendorong seseorang untuk mencari informasi. Dalam kehidupan yang sempurna, kebutuhan informasi (information needs) sama dengan keinginan informasi (information wants), namun pada umumnya ada kendala seperti ketiadaan waktu, kemampuan, biaya, faktor fisik, dan faktor individu lainnya, yang menyebabkan tidak semua kebutuhan informasi menjadi keinginan informasi. Jika seseorang sudah yakin bahwa sesuatu informasi benar-benar diinginkan, maka keinginan informasi akan berubah menjadi permintaan informasi (information demands). Informasi demikian tumbuh dengan pesat, sehingga jika tidak dikelola dengan baik akan terjadi ledakan informasi.

Informasi yang ada dalam koleksi perpustakaan perlu diolah menjadi informasi yang mudah dimanfaatkan oleh pengguna. Informasi adalah benda abstrak yang dapat dipergunakan untuk mencapai tujuan positif dan atau sebaliknya, juga sangat penting dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu, informasi memiliki kekuatan, baik yang membangun maupun yang merusak. Menurut Nicholas (1996) informasi mempunyai lima fungsi, yaitu:

1). Fungsi fact finding yaitu informasi yang dibutuhkan seseorang untuk menjawab pertanyaan tertentu;

2). Fungsi current awareness yaitu informasi yang dibutuhkan seseorang agar dapat mengikuti perkembangan mutakhir;

3). Fungsi riset yaitu informasi yang dibutuhkan seseorang dalam bidang tertentu secara lengkap dan mendalam;

(31)

4). Fungsi briefing yaitu informasi yang dibutuhkan seseorang mengenai topik tertentu secara ringkas dan sepintas;

5). Fungsi stimulus yaitu informasi yang dibutuhkan seseorang untuk merangsang ide-ide baru.

Dalam upaya memenuhi kebutuhan informasi, pengguna akan mencari informasi yang sesuai dengan kebutuhannya. Proses penelusuran informasi akan melibatkan pemanfaatan sarana atau media sebagai alat penelusuran informasi. Pengguna dalam menelusur informasi akan memilih cara atau strategi yang dianggap lebih efektif, sebagaimana dikemukakan oleh McQuail (1985) bahwa setiap individu mengumpulkan kemungkinan-kemungkinan sumber informasi, kemudian menilainya, dan menetapkan pilihan sumber mana yang akan dipakai.

Dalam proses komunikasi massa yang berkaitan dengan industri informasi, Denis McQuail (1985) mengatakan bahwa ada dua aspek yang perlu dipertimbangkan:

1) Aspek ekonomi

Aspek ekonomi diperlukan karena untuk kepentingan menghemat biaya, mengurangi konflik dan menjamin adanya kesinambungan serta pemasokan yang memadai.

2) Aspek teknologi.

Aspek teknologi sangatlah jelas efeknya, yaitu berkaitan dengan kecepatan, fleksibilitas, dan kapasitas yang lebih tinggi .

2.2.1. Sumber Informasi

Salah satu hal yang tidak pernah terlepas dari aktivitas civitas akademika di universitas adalah mendayagunakan sumber serta jasa informasi yang tersedia di perpustakaan. Hal ini disebabkan informasi yang terkandung dalam literatur yang ada akan digunakan oleh pengguna untuk berbagai keperluan, diantaranya untuk mengambil suatu keputusan, menjawab pertanyaan, mencari fakta, memecahkan masalah, dan memahami sesuatu. Untuk mengakomodasi berbagai kebutuhan tersebut, perpustakaan dituntut untuk mampu menyediakan berbagai macam sumber informasi yang sesuai dengan kebutuhan penggunanya.

(32)

Dalam memenuhi kebutuhan informasi tersebut, pengguna akan berusaha untuk menggunakan berbagai kemudahan informasi yang pada umumnya berada pada pihak penyedia informasi. Hal ini disebabkan sumber informasi yang dicari oleh pengguna tidak hanya menyangkut literatur primer saja tetapi dapat juga berupa informasi lain, misalnya tentang manusia atau organisasi/lembaga.

Sumber informasi di perpustakaan secara umum terbagi dalam tiga golongan besar, yakni kepustakaan primer, sekunder dan tersier.

1. Kepustakaan/terbitan primer (Primary source): memuat informasi yang berupa karangan asli yang ditulis secara lengkap. Kepustakaan tersebut berupa: laporan penelitian, majalah ilmiah, makalah hasil penelitian, disertasi, monografi penelitian, dan sebagainya.

2. Kepustakaan/Terbitan sekunder (Secondary source): merupakan sumber rujukan yang menunjukkan keberadaan kepustakaan primer yang berisi informasi yang disajikan secara singkat. Kepustakaan tersebut berupa : bibliografi, majalah indeks, majalah sari karangan, review, risalah (treates), ensiklopedia, kamus, buku tahunan, buku panduan, katalog, indeks, dan sebagainya.

3. Kepustakaan/Terbitan tersier (Tertiery source):

merupakan ringkasan sumber sekunder, yang bertujuan untuk mengetahui atau menelusur informasi sekunder, antara lain: bibliografi dari bibliografi, direktori, panduan literatur, dan sebagainya.

2.3. Jurnal Elektronik

Salah satu sumber informasi penting yang menyediakan informasi mutakhir di berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi ialah jurnal ilmiah. Sampai saat ini jurnal ilmiah masih merupakan media paling penting karena didalamnya direkam ilmu pengetahuan dan merupakan pusat sebuah siklus informasi.

Fungsi utama jurnal adalah komunikasi dan penyebaran informasi, dimana kontrol kualitas jurnal dilakukan melalui sebuah proses peer-review. Harnad (1999) menyebut bahwa peer-review adalah suatu kontrol kualitas dan sertifikasi yang diperlukan oleh suatu hasil penelitian ilmiah yang saat ini begitu luas cakupannya. Melalui peer-review, hasil penulisan seseorang diuji atau dinilai oleh

(33)

seorang penguji atau penilai (referee), apakah tulisan tersebut memenuhi syarat untuk diterbitkan, juga apa saja tambahan yang diperlukan sehingga tulisan tersebut dapat diterima oleh pembaca.

Seiring dengan perkembangan teknologi, jurnal ilmiah dengan format elektronik telah menjadi bagian yang tidak dapat terpisahkan dari dunia perpustakaan khususnya sebagai salah satu sumber informasi. Jurnal elektronik tersebut dapat memperkaya koleksi serta memberikan kemudahan terhadap akses informasi. Dengan kemudahan akses jaringan telekomunikasi dan pertumbuhan jaringan yang cepat, memungkinkan jurnal elektronik ini juga dapat menjangkau lebih banyak pembacanya dengan cepat.

Dalam International Encyclopedia of Information and Library Science (Feather & Sturges, 1997) jurnal elektronik didefinisikan sebagai suatu istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan sebuah jurnal yang diterbitkan dalam bentuk digital untuk ditampilkan di layar monitor komputer. Berdasarkan definisi tersebut jurnal elektronik sebenarnya tidak tergantung pada internet. Hal ini sesuai dengan yang disebutkan oleh Harter (1996) bahwa jurnal ilmiah selain dapat diterbitkan dalam jaringan komputer (network) seperti internet juga dapat diterbitkan dalam media elektronik lain seperti Compat Disk Read Only Memory (CD-ROM), CD atau DVD lalu didistribusikan kepada para pembacanya. Sementara, Harrod’s Librarians’ Glossary and Reference Book (Prytherch, 2000) mendefinisikan jurnal elektronik sebagai jurnal yang dalam seluruh aspek persiapan, penilaian, pembuatan dan distribusi dilakukan secara elektronik.

Berdasarkan jenis penerbitannya, terdapat jurnal elektronik yang terbitannya hanya dalam format elektronik, diterbitkan sebagai pengganti jurnal tercetak, atau diterbitkan secara paralel dengan jurnal versi tercetaknya. Jurnal elektronik juga biasanya tersedia baik secara gratis (free), berlangganan (subscription), maupun pembayaran lisensi hak akses.

Menurut Harter dan Kim (1996) apabila dibandingkan dengan jurnal tercetak, jurnal elektronik mengikuti beberapa model dalam penerbitannya (perhatikan Tabel 2). Dimasa yang akan datang, nampaknya jurnal yang diterbitkan secara full text dalam bentuk elektronik akan berkembang lebih pesat.

(34)

Hal ini seiring dengan kemajuan di bidang teknologi informasi sebagai penopang utama penerbitan jurnal elektronik (Odlyzko, 2001).

Tabel 2 Model hubungan antara jurnal tercetak dengan jurnal elektronik

NO HUBUNGAN ANTARA JURNAL ELEKTRONIK – JURNAL TERCETAK

1 Jurnal elektronik menggantikan jurnal tercetak

2 Jurnal elektronik diterbitkan secara paralel dengan bentuk tercetak

3 Jurnal hanya diterbitkan dalam bentuk elektronik, tetapi artikel-artikel tertentu dapat dipesan dalam bentuk tercetak

4 Jurnal elektronik merupakan betuk “sekunder” dari bentuk tercetak

5 Versi elektronik diterbitkan beberapa bulan setelah versi tercetak

6 Versi tercetak diterbitkan beberapa bulan setelah versi elektronik

7 Versi full text tidak tersedia secara elektronik

8 Kedua versi sama-sama tersedia tetapi harganya berbeda Sumber : Harter dan Kim (1996)

Berdasarkan metode akses, Woodward, et.al. (1998) membedakan jurnal elektronik dalam tiga bentuk, yaitu :

1. Jurnal online, adalah jurnal yang terpasang melalui komputer utama ke jaringan telekomunikasi untuk mengambil informasi dari jauh. Beberapa vendor penyedia informasi menghimpun jurnal elektronik ke dalam pangkalan data online yang dapat diakses dari jarak jauh dari lokasi manapun, namun ada pula pangkalan data online jurnal elektronik yang hanya dapat diakses di jaringan lokal perpustakaan.

2. Jurnal pada CD-ROM, adalah jurnal berbentuk teks penuh atau jurnal yang dikoleksi dari berbagai subyek jurnal tercetak, dan versi elektroniknya disimpan pada CD-ROM.

3. Jurnal pada network, adalah jurnal dalam bentuk jaringan kerja yang didasarkan pada perangkat lunak mailing list atau aplikasi komputer Client/ Server termasuk didalamnya seperti Gopher, FTP dan World Wide Web pada situs web internet.

Koleksi jurnal elektronik yang dihimpun dalam pangkalan data CD-ROM maupun pangkalan data online memiliki karakteristik masing-masing dengan kelebihan dan kekurangannya. Perbandingan karakteristik pangkalan data jurnal elektronik CD-ROM dengan pangkalan data online seperti dijelaskan pada Tabel 3 seperti berikut.

(35)

Tabel 3 Perbandingan antara pangkalan data offline (CD-ROM) dan pangkalan data online

Pangkalan Data CD-ROM Pangkalan Data Online

Kontrol informasi ada pada perpustakaan

Kontrol informasi bergantung pada jaringan internet vendor

Salinan (copy) dapat dimiliki perpustakaan

Hanya dapat diakses, tidak dapat dimiliki

Pemutakhiran Informasi kurang cepat Informasi mutakhir lebih cepat diakses

Memiliki keterbatasan daya tampung Mampu menampung data dalam jumlah besar

Waktu dan tempat akses terbatas hanya di perpustakaan

Fleksibilitas waktu dan tempat akses. Sumber : Woodward, et al. (1998)

Jurnal elektronik memiliki banyak keunggulan dibandingkan jurnal tercetak. Dalam penelitian Lenares (1999) diutarakan bahwa keunggulan tersebut adalah akses yang lebih mudah, kemutakhiran informasi dan kemampuan penelusuran full-text yang lebih cepat. Survei lainnya mengatakan bahwa keunggulan jurnal elektronik ialah kemampuan penelusuran dan mengakses langsung (link) dengan informasi lain baik di dalam dokumen yang sama maupun menuju dokumen lain yang disitir serta kemutakhiran koleksi yang lebih baik.

Sedangkan kelemahan jurnal elektronik antara lain ialah ketergantungan jurnal elektronik pada perangkat teknologi seperti komputer, jaringan lokal dan internet. Hal ini menyebabkan jurnal elektronik kadang kurang termanfaatkan karena internet yang lambat, perangkat komputer yang tidak memadai baik dari segi kualitas maupun jumlah. Kualitas teks, grafik dan foto hasil alih media tercetak ke elektronik yang terkadang rendah, serta kewajiban melakukan identifikasi dengan kata sandi juga dirasakan sebagai kelemahan jurnal elektronik (Tomney & Burton, 1998)

Untuk membaca jurnal elektronik dibutuhkan keterampilan dalam menggunakan komputer. Woodward, et.al (1998) menjelaskan bahwa pemanfaatan jurnal elektronik membutuhkan keterampilan penelusuran elektronis, mengunduh (download) artikel, navigasi di dalam halaman artikel maupun antar artikel, sampai mencetak artikel. Selain itu terkadang hasil penelusuran tidak

(36)

memunculkan teks lengkap (fulltex). Bahkan ada kalanya beberapa artikel tidak dapat diunduh secara keseluruhan.

Disamping keunggulan dan kelemahan jurnal elektronik seperti yang telah dipaparkan di atas, menurut Naibaho (2010) ada beberapa karakteristik jurnal elektronik yang penting untuk dipahami supaya dapat dimanfaatkan secara optimal yaitu:

a. Membutuhkan kata sandi (bulanan/ tahunan). Akses ke jurnal elektronik biasanya menggunakan kata sandi yang disediakan oleh vendor dan kata sandi tersebut ada masa berlakunya (bisa bulanan atau tahunan). Namun pengaturan penggunaan kata sandi juga tergantung pada kesepakatan lembaga pelanggan dengan pihak vendor. Adanya masa berlangganan (per tahun), atau sesuai dengan kontrak.

b. Memiliki fitur standar seperti Basic Search, Advanced search, Topic, Publication, Marked, Bookshelf, dan lain-lain. Fitur-fitur tersebut disediakan untuk membantu pengguna mengakses jurnal elektronik dengan lebih efisien dan optimal.

c. Hasil penelusuran dalam bentuk full text/ html, PDF, abstrak. Tidak semua content di jurnal elektronik yang dilanggan tersedia fulltext nya, tergantung pada kebijakan penerbit atau kesepakatan dengan penulis.

d. Memberikan berbagai pilihan titik akses (judul, pengarang, subjek, penerbitan, dan lain-lain). Pendekatan ke content yang ada di jurnal elektronik lebih beragam.

e. Tersedia menu ‘Suggested topic or journal’ pada beberapa jurnal elektronik. Melalui menu ini pengguna dibantu secara mandiri mencari literatur-literatur lain yang berkaitan dengan topik yang sedang dicari.

f. Beberapa pilihan bahasa (English, Spain, French, dan lain-lain). Pilihan bahasa disini maksudnya dalam hal fitur pencarian, namun sebagian juga menyangkut isi jurnal.

2.3.1. Pemanfaatan Jurnal Elektronik

Pemanfaatan jurnal elektronik merupakan kegiatan atau aktivitas yang dilakukan dalam menggunakan jurnal elektronik sebagai usaha untuk mencari

(37)

informasi yang dibutuhkan. Jurnal elektronik yang sudah diadakan dan dilanggan oleh perpustakaan, tidak akan ada artinya jika tidak dimanfaatkan secara optimal. Bahkan seringkali pemanfaatan jurnal elektronik ini dijadikan lembaga sebagai indikator penilaian kinerja perpustakaan, termasuk menjadi pertimbangan dalam mengambil keputusan apakah langganan jurnal elektronik tersebut perlu diperpanjang atau tidak. Oleh karena itu, pustakawan harus memiliki kepedulian dan melakukan upaya yang sungguh-sungguh agar pemanfaatan jurnal elektronik yang sudah dilanggan dapat optimal.

Beberapa hal atau upaya tersebut adalah : 1. Sosialisasi atau promosi

Setelah memutuskan untuk melanggan jurnal elektronik, selanjutnya pustakawan melakukan sosialisasi atau promosi jurnal elektronik tersebut dan pemanfaatannya ke seluruh penggunanya. Aspek ini sangat penting karena akan mengajak para pengguna untuk memanfaatkan semaksimal mungkin jurnal elektronik yang sudah tersedia tersebut. Bagaimana pengguna memanfaatkan jurnal elektronik jika mereka tidak mengetahui bahwa perpustakaan telah menyediakannya. Berbagai cara sosialisasi atau promosi yang dapat dilakukan menurut Naibaho (2010) adalah :

- Membuat spanduk, selebaran, poster dan publikasi di website;

- Mengadakan ”Pelatihan Information Skills” untuk seluruh pengguna. Materi pelatihan disesuaikan dengan kebutuhan pengguna;

- Mengirimkan informasi setiap bulan ke alamat email pengguna atau memperbaharui informasi secara rutin di website lembaga;

- Membuka layanan ”Penelusuran Informasi” bagi pengguna yang tidak memiliki waktu untuk menelusur sendiri;

- Membuka layanan tutorial bagi pengguna yang perlu ditangani secara khusus (pribadi), misalnya pengguna yang tidak memiliki waktu sesuai dengan jadwal pelatihan yang telah kita tentukan;

- WOM (word of mouth), sosialisasi dari mulut ke mulut. 2. Memahami strategi penelusuran

Penting sekali bagi pustakawan menguasai strategi penelusuran sehingga dapat mengajarkannya pula kepada pengguna. Seperti yang dikemukakan

(38)

oleh Pendit (2008) bahwa pemustaka sebaiknya memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menelusur informasi, termasuk strategi penelusuran agar dalam penelusuran bisa lebih efektif dan efisien. Setiap jurnal elektronik memiliki karakteristik tersendiri. Ada yang mudah digunakan (simple) ada juga yang rumit (complicated).

3. Menggunakan fasilitas pencarian informasi

Setiap jurnal elektronik menyediakan fasilitas untuk mempermudah pencarian informasi. Secara umum fasilitas pencarian tersebut, seperti : - Logika boolean (boolean logic) AND, OR, NOT, pada saat menelusur

bisa memperluas maupun memfokuskan dengan menggunakan operator ini.

- Nesting (...), digunakan untuk membatasi pencarian

- Frasa (Phrase search), yaitu penggabungan beberapa kata agar tidak ditelusur secara terpisah oleh mesin pencari.

- Pemenggalan (Truncation), yaitu fasilitas untuk memenggal kata, dengan menggunakan tanda asterisk (*)

- Pembatasan field, fasilitas ini dipergunakan untuk penelusur yang ingin membatasi format tertentu yang diinginkan, misalnya format pdf., ppt., doc.dan sebagainya.

- Case sensitive, yaitu pencarian dengan huruf besar dan huruf kecil yang akan menghasilkan temuan berbeda

- Menggunakan fasilitas pencarian yang tersedia pada search engine, seperti Basic Search, Advanced Search, Publication Search, dan sebagainya.

Penggunaan kata kunci (queri) sangat tergantung dari masing-masing mesin pencari (search engine). Hampir semua mesin pencari menyediakan fasilitas pencarian yang bertujuan untuk membantu penelusur menemukan informasi yang diinginkan tepat dan cepat.

2.3.2. Penelitian Mengenai Pemanfaatan Jurnal Elektronik

Penelitian mengenai pemanfaatan jurnal elektronik merupakan hal yang penting dilakukan oleh perpustakaan. Mulai dari hal yang berkaitan dengan

(39)

identifikasi hambatan, penerimaan hingga bagaimana adopsi jurnal elektronik dilakukan. Hal ini bermanfaat untuk mengetahui respon terhadap upaya yang dilakukan perpustakaan.

Beberapa penelitian mengenai pemanfaatan jurnal elektronik, dilakukan untuk mengetahui dan mengidentifikasi pemustaka (user), tipe jurnal yang dimanfaatkan, sumber jurnal, waktu dan tempat pemanfaatan, frekuensi dan volume pemanfaatan serta interaksi pemustaka dengan jurnal elektronik (Gadd, Oppenheim dan Probets, 2003)

Sedangkan penelitian yang memberi perhatian terhadap model prediksi pemanfaatan jurnal elektronik diantaranya adalah dilakukan oleh Kim (2005), dan Dharma (2006). Kedua penelitian tersebut mengadopsi Teori Tindakan Bersebab (Theory of Reasoned Action-TRA) yang dikembangkan oleh Icek Ajzen dan Martin Fishbein (1980) dalam Kim (2005).

TRA menjelaskan bahwa keputusan seseorang untuk melakukan suatu tindakan akan ditentukan dari keinginan orang tersebut (intention), atau dengan kata lain minat perilaku akan menentukan perilakunya. Berkaitan dengan jurnal elektronik, secara khusus diteliti faktor-faktor yang mempengaruhi keinginan seseorang untuk menggunakan fasilitas pangkalan data jurnal elektronik yang disediakan oleh perpustakaan, dengan harapan jika faktor-faktor tersebut dapat diupayakan sedemikian rupa, maka akan mendorong tingkat pemanfaatan yang lebih tinggi.

Berdasarkan hasil penelitian Kim (2005) ditemukan bahwa faktor yang memiliki peran penting dalam mempengaruhi keinginan untuk memanfaatkan jurnal elektronik adalah karakteristik sistem. Karakteristik sistem tersebut meliputi kualitas informasi atau kualitas artikel dari pangkalan data yang dinilai dari sudut pandang pemustaka.

Selanjutnya, Dharma (2006) dalam penelitiannya di Miriam Budiardjo Resource Center (MBRC) FISIP-UI terhadap pemanfaatan Proquest menyatakan bahwa faktor manfaat yang dirasakan (perceived usefullness) merupakan faktor yang paling kuat mempengaruhi keinginan pengguna untuk memanfaatkan jurnal elektronik . Faktor kemudahan penggunaan (perceived ease of use) merupakan faktor yang cukup kuat mempengaruhi keinginan pengguna untuk memanfaatkan

(40)

jurnal elektronik Proquest. Selanjutnya dinyatakan bahwa hal wajar bagi suatu sistem atau teknologi yang relatif baru diperkenalkan dan belum familiar di kalangan mahasiswa, sebab pada tingkat ini, orang cenderung ingin memanfaatkan suatu sistem yang mudah digunakan dan bermanfaat. Faktor kemudahan akses (accessibility) merupakan faktor penting yang mempengaruhi keinginan pengguna utnuk memanfaatkan jurnal elektronik Proquest. Sistem atau sumber informasi yang mudah diakses sudah pasti akan lebih mendorong pengguna potensial untuk memanfaatkannya dibanding jika sulit diakses.

Penelitian mengenai pola pemanfaatan jurnal elektronik yang dilakukan Eason (2000) terhadap mahasiswa di 13 universitas di Amerika menemukan bahwa meskipun jurnal elektronik telah dimanfaatkan, tetapi tidak semua pengguna menjadi pengguna tetap yang aktif. Sebagian besar (57%) hanya memanfatkan Super Jurnal dengan pola restricted user atau pengguna yang jarang dan terbatas dalam memanfaatkan jurnal elektronik, Hanya 14 persen pengguna yang menjadi pengguna aktif pangkalan data Super Jurnal.

Penelitian yang dilakukan Chern dkk. (2007) terhadap pengguna akhir (end user) mahasiswa Nanyang Technological University, Singapore menunjukkan bahwa terdapat beberapa pandangan positif terhadap online journals. Faktor hyper links, akses terhadap informasi tambahan menjadi faktor terbesar (86.7%) dari aspek positif pengguna terhadap online journals. Pengguna menganggap bahwa online journals sangat menguntungkan dalam proses pencarian informasi karena dari satu artikel yang ada masih bisa mencari artikel atau informasi lainnya dengan menggunakan hiper link yang tersedia. Sebesar 9.6 persen menganggap faktor mudah memperkirakan panjangnya dokumen merupakan pilihan terakhir pengguna.

2.3.3. Evaluasi Koleksi Jurnal Elektronik

Pengembangan koleksi yang dilakukan oleh suatu perpustakaan diibaratkan berupa lingkaran proses yang berkelanjutan. Tahapan utama dari proses pengembangan koleksi ini terdiri atas analisis pengguna, seleksi, akuisisi dan evaluasi. Evaluasi merupakan bagian penting dalam proses ini, yang bertujuan untuk mengetahui seberapa efektifkah perpustakaan membelanjakan dana yang

(41)

disediakan untuk pengembangan koleksi dan apakah koleksi yang disediakan bermanfaat dan dimanfaatkan oleh pemustaka.

Dijelaskan di dalam The ALA’s Guide to the Evaluation of Libray Collection seperti yang dikutip oleh Evans (2000), bahwa terdapat dua kategori metode evaluasi koleksi, yaitu evaluasi yang berorientasi pada koleksi (collection-centered) dan evaluasi yang berorientasi pada pemanfaatan koleksi (use-(collection-centered).

Metode evaluasi yang berorientasi koleksi diantaranya ialah metode list checking, pendapat ahli (expert opinion), dan metode standar koleksi (collection standard). Kajian yang menggunakan metode evaluasi yang berorientasi pemanfaatan koleksi diantaranya ialah kajian sirkulasi (circulation studies), survei pengguna, analisis peminjaman antar perpustakaan (inter-library loan analysis), kajian pemanfaatan di dalam perpustakaan (in-house use studies), dan metode analisis sitiran (citation analysis).

Evaluasi pemanfaatan informasi melalui jurnal elektronik dapat dilakukan antara lain dengan melakukan evaluasi sitiran yang disebut dengan analisis bibliometrik. Tujuan analisis bibliometrik ini menurut Smith (1981) untuk mengukur penyebaran hasil-hasil penelitian yang dimuat oleh suatu literatur, mengetahui pemanfaatan literatur oleh pemakai, sebagai alat penilaian suatu artikel, mengukur pengaruh, dan mengukur produktivitas ilmiahnya. Khusus untuk metode evaluasi dalam lingkungan sumber informasi elektronik, menurut Hill (2004) dan Tenopir (2003) dapat juga ditambahkan analisis catatan transaksi pemakaian (transaction log analysis) dan survey pendapat pengguna .

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam melakukan evaluasi koleksi elektronik, menurut The Council of Australian Universty Librarians (Costello, 1998) diantaranya adalah kualitas informasi yang meliputi kemutakhiran, relevansi dan kecukupan jumlah informasi; kegunaan informasi bagi pengguna perpustakaan; kemudahan penggunaan; kemudahan akses; kemampuan penelusuran; kehandalan; waktu tanggapan (response time); dukungan vendor; fitur teknis; dan biaya.

Kriteria evaluasi berorientasi pengguna yang penting untuk dipertimbangkan pada koleksi jurnal elektronik menurut Nisonger (1997) antara lain kemudahan penggunaan (ease of use), antarmuka sistem yang ramah

(42)

penggunaan (user friendly interface), dan relevansi isi informasi dengan kebutuhan informasi penggunanya.

Berkaitan dengan kebutuhan pengguna (user need) dalam suatu lembaga/ instansi, aspek-aspek yang perlu diperhatikan ketika mengevaluasi suatu jurnal elektronik menurut Naibaho (2010) adalah :

a. Isi / Cakupan (content/ coverage)

1. Kesesuaian (appropriateness) dengan pengguna; 2. Standar akses (accessibility standard);

3. Keterbacaan (readability);

4. Jumlah judul secara menyeluruh (total numbers of titles); 5. Kedalaman cakupan (depth of coverage);

6. Frekuensi pembaruan (frequency of updates); 7. Duplikasi sumber tercetak.

b. Penelusuran (searching)

1. Logika penelusuran (search logic). Natural language, subject, boolean, author/ title, keyword, advanced.;

2. Pengecekan ejaan (spell checker). Apakah istilah penelusuran sudah dieja secara benar? Jika ejaan tidak benar dari kata-kata yang diketik (entered), apakah database memberikan saran?;

3. Batasan fitur penelusuran (limit search features). Current/ backfile/ by date/ by publisher/ to full text only/ reading level;

4. Fitur penyortiran (sorting features). Melihat hasil dari berbagai cara, seperti tanggal penerbitan, format, keterbacaan, relevansi, dan lain-lain; 5. Fleksibilitas penelusuran (searching flexibility). Menyimpan dan atau

memperbaharui (revised);

6. Rujukan silang (cross referencing). Menyarankan untuk isi yang sama dalam database, web links, dan lain-lain;

c. Antarmuka dan akses (interface and access).

1. Akses informasi (information access): Kecepatan akses, jumlah layar sampai ke isi ’sebenarnya’;

2. Grafik dan multimedia (graphic and multimedia): Ketersediaan grafis dan multimedia berkaitan dengan isi;

(43)

3. Plugins (macromedia flash player, Apple quick time). Dibutuhkan plugins untuk melihat grafik dan multimedia, apakah produser mempermudah untuk mengetahui hal tersebut? Jika ya, apakah produser menyediakan informasi untuk memperoleh atau menginstal plugin?;

4. Navigasi (navigation). Apakah buttons/ click bars/ check boxes/ scroll bars mudah untuk dilihat, dimengerti dan digunakan? Adakah petunjuk untuk mengoperasikan database (next/ previous, top of page, back to home, back to search index, new search, exit.);

5. Menu pertolongan (Online help). Adakah fasilitas help yang sesuai; 6. Fitur khusus (special features). Adakah tersedia thesaurus/ indeks? d. Fitur lainnya (other features):

1. Menyeleksi hasil penelusuran (select search results). Memberi tanda (mark up). Memilih item-item tertentu dari hasil penelusuran (choice of individual items in results); Kemampuan untuk mengedit hasil sebelum dicetak (ability to edit results before printing/ downloading);

2. Pilihan download/ print (download/ print options). Mengirim melalui e-mail hasil penelusuran untuk dicetak di rumah; Mencetak hanya bagian tertentu dari hasil penelusuran/ informasi di layar; Mencetak pilihan layar (print screen option) dan lain-lain;

3. Bantuan sitasi (citation assistance). Membuat daftar sitasi dari database. Menyediakan informasi untuk sumber-sumber sitasi;

4. Dukungan teknis (technical support). Ketersediaan email atau telepon, mengontak bagian teknis dan responnya;

Beberapa literatur tersebut di atas dengan jelas menyatakan bahwa masukan atau pendapat dari pengguna merupakan hal yang sangat penting dalam proses perencanaan dan evaluasi sumber informasi. Dengan demikian pemahaman akan pengguna perlu ditingkatkan dalam rangka memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna perpustakaaan.

2.4. Jurnal Online ScienceDirect

ScienceDirect adalah database ilmiah full-text terkemuka yang menawarkan buku, artikel, dan jurnal. Database ini memuat 2.500 peer-review jurnal dan lebih

(44)

dari 11.000 buku. Saat ini ada lebih dari 9,5 juta artikel sebagai dasar konten yang terus bertambah 0,5 juta per tahun.

Jurnal elektronik Science Direct yang berkembang saat ini merupakan penyedia layanan informasi ilmiah di berbagai bidang seperti ekonomi, pertanian, ilmu lingkungan, ilmu sosial, ilmu terapan, teknologi dan sebagainya, yang disediakan untuk kalangan akademis, pemerintahan maupun lembaga penelitian. Saat ini jurnal online ScienceDirect telah menyediakan akses informasi terhadap berbagai majalah, surat kabar dan terbitan ilmiah dalam berbagai format.

Platform canggih yang dimilikinya menawarkan fungsi pencarian yang memungkinkan pengguna untuk memaksimalkan efektivitas proses penemuan pengetahuan mereka. Alat-alat baru yang disediakan juga memfasilitasi alur kerja riset, seperti akses ke konten yang dibutuhkan dan efisiensi publikasi dokumen serta mampu men-download konten yang kemudian dapat disimpan, dan dicetak.

ScienceDirect diterbitkan oleh Elsevier. Berkantor pusat di Amsterdam, Belanda, perusahaan terbesar di dunia ilmiah, teknis dan penyedia informasi medis dan menerbitkan lebih dari 2.000 jurnal serta buku-buku dan database sekunder.

Elsevier adalah anggota kelompok Reed Elsevier plc, sebuah penerbit terkemuka di dunia dan penyedia informasi. Beroperasi pada bidang ilmiah, hukum dan sektor usaha bisnis, Reed Elsevier menyediakan solusi informasi berkualitas tinggi dan fleksibel untuk pengguna profesional, dengan penekanan pada internet sebagai sarana pengirimannya.

Lingkungan web menawarkan cara baru untuk menyajikan informasi serta meningkatkan dengan sumber-sumber materi lain yang didasarkan pada teknologi semantik, misalnya, NextBio. Selain itu, sejak tahun 2003, banyak penulis telah mengirimkan nilai tambah (ekstra) isi yang berhubungan dengan penelitian, seperti file audio dan video, dataset dan konten tambahan lainnya, secara efektif mempercepat penelitian di luar mencetak.

Jurnal Online ScienceDirect memuat sejumlah besar pangkalan-pangkalan data yang berisi jurnal ilmiah. Pangkalan data yang disediakan oleh jurnal online ScienceDirect adalah:

(45)

• Physical Sciences and Engineering (Chemical Engineering, chemistry, computer science, earth and planetary sciences, energy, engineering, materials science, mathematics, physics and astronomy),

• Life Sciences (Agricultural and biological science, biochemistry, genetics and molecular biology, environmental science, immunology and microbiology, neuroscience),

• Health Sciences (Medicine and dentistry, nursing and health professions, Pharmacology, toxicology and pharmaceutical science, Veterinary Science and veterinary medicine)

• Sosial Sciences and Humanities (Arts and Humanities, Business, management and accounting, decision sciences, economics, econometrics and finance, psychology, social sciences).

Gambar

Tabel 1 Data pengunduhan jurnal elektronik yang dilanggan Perpustakaan IPB
Tabel 2 Model hubungan antara jurnal tercetak dengan jurnal elektronik  NO  HUBUNGAN ANTARA JURNAL ELEKTRONIK – JURNAL
Tabel 3 Perbandingan antara pangkalan data offline (CD-ROM) dan pangkalan  data online
Tabel 4 Kisi-kisi instrumen penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk 1) Untuk mengetahui perbandingan total biaya minimum distribusi dengan menggunakan Metode Least Cost dan Metode Vogel’s Approximation

Nilai Signifikansi kepemilikan saham manajerial yang lebih kecil dari signifikansi yang diharapkan (0,05) menunjukkan bahwa variabel kepemilikan saham manajerial berpengaruh

Dalam Bab XXIX A KUHP, khususnya Pasal 479 p sampai dengan r KUHP telah diatur tindak pidana yang bila dicermati rumusan perbuatan yang dilarang lebih mengarah untuk

Dalam kaitan ini, fenomena cukup banyaknya perusahaan PMA yang melaporkan rugi pada laporan keuangannya dan tidak membayar pajak berturut-turut selama 5 tahun atau

Observasi dalam model penelitian kualitatif yaitu mengamati atau observasi dimanfaatkan dengan sebaik mungkin seperti yang dikemukakan oleh Guba dan Lincoln dalam

a) Dua atau lebih Partai Politik mengadakan sebuah kesepakatan mengenai penggabungan sisa suara hasil pemilu. b) Kewenangan dalam penentuan kesepakatan penggabungan tersebut

Yermanyetik alanının eğimine bağlı olarak araştırma deriliği ve özdirenç arası ilişki (Legchenko et al 2002)..