KONTRIBUSI PROGRAM SREGIP DALAM MENDUKUNG
PENCAPAIAN TARGET PEMBANGUNAN
Gini Rasio Pengangguran 31 29 27 33 30 28 36 36 36 38 37 36 25,92 27,17 24,99 23,81 22,78 21,55 19,73 18,02 17,25 17,05 17,10 16,02 8,93 8,90 6,48 6,13 6,25 5,29 5,25 5,23 5,30 5,75 5,69 3,94 1,71 2,77 4,91 2,82 12,14 6,35 -2,69 -1,10 5,69 6,16 5,62 5,82 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Kemiskinan
N
USA
T
ENGGARA
B
ARAT
!
Pertumb. ekonomi
PDRB Per Kapita (juta Rp) 14,88 14,854 15,628 17,108 21,257
• NTB berhasil dalam implementasi MDGs,
menuju pencapaian SDGs 2030
• Perbaikan dalam dekade terakhir. Tahun
2016:
- Gini Rasio: 0,36
- Kemiskinan dari 23,81% (2008)
menjadi 16,02% = 786.580 org (2016)
- Pertumbuhan ekonomi 5,82% dengan
tambang dan 5,71% non tambang
- Pengangguran 3,94%.
• Perlu akselerasi untuk menjaga
pertumbuhan
ekonomi yang
berkualitas
untuk penanggulangan
kemiskinan melalui pemantapan
infrastruktur strategis dan investasi.
N
usa
T
enggara
B
arat
Merupakan
salah satu diantara 10 destinasi Pariwisata
Prioritas di Indonesia
.
• PERTANIAN dan PARIWISATA pilar utama pembangunan perekonomian.
• NTB perlu pengembangan konektivitas dan
pembangunan infrastruktur jalan, bandara, pelabuhan, bendungan, dan air bersih.
• Adanya kebijakan Nasional yang harus didukung untuk mendorong meningkatnya aksesibilitas dan konektivitas wilayah Bali-NTB-NTT sebagai PINTU GERBANG
PARIWISATA dan PENDUKUNG KETAHANAN PANGAN NASIONAL.
• JAGUNG komoditas
unggulan di pulau sumbawa luas tanam 143.117 Ha,
produksi 1.150.000 ton pada tahun 2016. • Angka Kunjungan Wisatawan 1.629 (2014), mencapai 3 juta (2016), TARGET 2018 ADALAH 4 JUTA
• Mandalika ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata. Sebagai resort kelas dunia membutuhkan dukungan infrastruktur penunjang. 1,629 2,210 3,000 3,500 4,000 2014 2015 2016 2017 2018 bappeda.ntbprov.go.id
5/18/17
Inisia1f Pariwisata Berkelanjutan di Lombok oleh Program SREGIP
Tujuan Utama: sebagai daerah tujuan wisata yang berkelanjutan yang dapat direplikasikan dan diadaptasikan di daerah lain di Indonesia • Meningkatkan nilai ekonomi masyarakat lokal • mempromosikan manfaat sosial-budaya dan lingkungan • Peningkatan kapasitas, seper< penguatan kelembagaan, pengembangan produk UKM, manajemen bisnis, dll. • Dukungan melalui kemitraan inova<f • Membangun tujuan bersama tentang arah pengembangan industri pariwisata, masyarakat dan pemerintah termasuk di dalamnya peran dan tanggung jawab, monitoring dan kerangka kerja yang disepaka< dalam mengembangkan pariwisata Lombok yang berkelanjutan • Pela<han dan pendampingan Manajemen Bisnis UMKM Pariwisata • Program Efisiensi Sumber Daya • Linkage farmers with tourism industry • Pengelolaan sampah berbasis masyarakat • Membentuk Forum yang bertugas mengawasi langsung, mendukung dan memonitor implementasi proyek yang diwakili oleh beberapa pemangku kepen<ngan utama • Memperkenalkan Standar GSTC untuk level perusahaan dan des<nasi pariwisata • Melakukan Evaluasi Des<nasi Lombok oleh GSTC • Mendukung Kemenpar dalam mengembangkan standar nasional • “Greening” Pemasaran Lombok dan Pendekatan Branding • Visitor Monitoring • Media Online yang terintegrasi • Code of Behavior in DWH • Fam Trips • Par<sipasi dalam Pameran Pariwisata Inisia1f Pariwisata Berkelanjutan Rencana Induk Pariwisata Berkelanjutan Kapasitas yang Inova1f Desa Wisata Hijau Pemasaran & Promosi Standar Pariwisata Berkelanjutan Forum Tata Kelola Pariwisata BerkelanjutanSustainable Regional Economic Growth and Investment Program 5/18/17
Kerjasama dan Kemitraan yang Terbangun melalui Program SREGIP di Lombok
•
Model kerjasama yang inova<f
•
Kegiatan bersama dalam rangka untuk menargetkan hambatan utama dan peluang bisnis di Desa Wisata Hijau, termasuk
topik Linkage Farmers and Industry, Manajemen Homestay, Kewirausahaan, dan Pemasaran
Dukungan Potensi Pengembangan Produk Pariwisata Oleh Program SREGIP di
Pulau Lombok
5/18/17Produk
Pariwisata
Manajemen Des<nasi Daya Tarik WisataProduk UKM
Kualitas, kuan<tas, promosi Jejaring petani, UMKM/koperasi dengan hotelSustainable Regional Economic Growth and Investment Program 5/18/17
•
Membangun plaRorm/mekanisme untuk tukar pengetahuan dan temu
bisnis dengan menyediakan teknologi dan inovasi untuk digunakan oleh
UMKM
•
Membangun strategi diseminasi inovasi bersama dengan penyedia
jasanya, seper<
•
manajemen persampahan,
•
keterkaitan petani dengan industri dan perhotelan.
Inisisasi
Teknologi dan Inovasi dari Program
SREGIP
5/18/17
Latar Belakang
•
Produksi sampah yang <nggi vs kemampuan pengelola yang lemah
•
Lembaga lokal pengelola sampah masih lemah
Intervensi SREGIP
•
Penguatan kelembagaan
•
Pendirian Bank Sampah
•
Membangun jaringan
•
Menciptakan model bisnis
Langkah Selanjutnya
•
Berdirinya manajemen pengelolaan sampah Gili yang profesional dan
menguntungkan
Inisiasi Sistem Pengelolaan Sampah di Gili Trawangan oleh
Program SREGIP
Sustainable Regional Economic Growth and Investment Program 5/18/17
Latar Belakang
•
Penggunaan sumberdaya (energi listrik, air dan pengelolaan sampah)
belum op<mal
•
Kapasitas kelembagaan dan SDM sektor pariwisata masih terbatas
Intervensi SREGIP
•
Memfasilitasi berdirinya dan beroperasinya Asosiasi Chief
Engineering (ACE)
•
Peningkatan kapasitas lembaga dan SDM ACE
•
Membangun keterkaitan antara lembaga pendidikan dan industri
pariwisata
Langkah Selanjutnya
•
ACE dan stakeholder lainnya dapat bersinergi
Inisiasi Program Efisiensi Sumber
Daya oleh Program SREGIP
Dampak Pengembangan yang diharapkan dari Program SREGIP
5/18/17
•
Memberikan manfaat ekonomi dengan meningkatkan pendapatan masyarakat lokal melalui keuntungan usaha dan kesempatan kerja•
Menciptakan pasar untuk produk wisata yang telah disiapkan•
Menciptakan diversifikasi produk•
Membangun jejaring antara sektor yang terkait•
Meningkatkan kualitas SDM lokal melalui program pela<han dan pendidikan•
Mendukung pembentukan organisasi masyarakat lokal•
Meningkatkan tata kelola kepariwisataan yang baik melalui keterlibatan dan par<sipasi masyarakat dalam perencanaan di segala <ngkatan•
Memperbaiki infrastruktur•
Meningkatkan kualitas hidup masyarakat lokal•
Meningkatkan <ngkat kesehatan melalui perbaikan sanitasi dan sistem pengelolaan limbah, fasilitas umum dan infrastruktur (air, listrik dan telekomunikasi)•
Mendukung pemanfaatan sumber daya alam secara bertanggung jawab dan berkelanjutanSustainable Regional Economic Growth and Investment Program
5/18/17
Bersama Kemenpar mengembangkan Standar Nasional Destinasi Pariwisata Berkelanjutan berdasarkan hasil uji coba di Pulau Lombok dengan standar GSTC.
Bersama Kemenpar, Bappenas, Kemenkop UKM, Kemendes dan Kemenhut LH, mengembangkan Pedoman Pengembangan Desa Wisata Hijau untuk
dipedomani oleh daerah lain di Indonesia.
5/18/17
Beberapa Pencapaian
• SREGIP mendukung pengembangan model bisnis antara partner bisnis
dengan UMKM Desa Wisata Hijau binaan SREGIP dari hanya sekedar CSR-philanthropy ke bentuk inklusif bisnis dalam core bisnis.
• Model bisnis yang dikembangkan di Gili Trawangan Lombok:
• Produk recycle sampah
• Mengapalkan dan menjual sampah plastik dari Gili Trawangan ke Pulau Lombok
• Mendukung pengembangan Rencana Induk Pengelolaan Sampah Terpadu di
Sustainable Regional Economic Growth and Investment Program
5/18/17
Beberapa Pencapaian
• Keinginan/kebutuhan terhadap reflikasi pendekatan SREGIP dalam
peningkatan dan pengembangan kapasitas disuarakan oleh banyak pihak.
• Fasilitator Local diberikan berbagai macam pelatihan dan
tersedia untuk keberlanjutan program dan kegiatan di masa mendatang bagi stakeholder yang lain:
• 6 Auditor Resouce Efficiency • 13 Fasilitator Social Lab
• 5 Fasilitator Greening the Tourism Value Chain (GTVC) • 5 Asesor Sustainable Tourism Destination
5/18/17
Beberapa Pencapaian
• SEGIP memfasilitasi berdirinya Asosiasi Chief Engineer (ACE) and Asosiasi Hotel Mataram (AHM) dalam rangka
menjamin keberlanjutan program.
• Meningkatnya penjualan UMKM Pariwisata lebih dari 16 % pada periode 2014-2015 Sumber: Survei Tengah Periode SREGIP, Agustus-September 2016
Sustainable Regional Economic Growth and Investment Program 5/18/17