LAPORAN FIELD LAB
LAPORAN FIELD LAB
ANALISIS PELAKSANAAN MANAJEMEN TERPADU BALITA
ANALISIS PELAKSANAAN MANAJEMEN TERPADU BALITA
SAKIT (MTBS)
SAKIT (MTBS)
DI PUSKESMAS KALIJAMBE SRAGEN
DI PUSKESMAS KALIJAMBE SRAGEN
KELOMPOK B3 KELOMPOK B3 Akhlis
Akhlis Mufid Mufid Auliy Auliy G!!"#!"$G!!"#!"$ A%li&
A%li& ''ssli ssli A%i&i A%i&i G!!"#!*#G!!"#!*# B&+idik
B&+idik Ikid Ikid D,kiyyh D,kiyyh G!!"#!-#G!!"#!-# Di&&
Di&& Pid Pid Ri,ky Ri,ky G!!"#!.#G!!"#!.# Fidus
Fidus Mulidi+y Mulidi+y /0 /0 A A G!!"#"!*G!!"#"!* Gus+f+
Gus+f+ A1du A1du Rh%& Rh%& G!!"#""!G!!"#""! Ls+y
Ls+y /d&i /d&i G!!"#"3$G!!"#"3$ M2h%%d
M2h%%d Ri,l Ri,l 4%5& 4%5& P P G!!"#"-6G!!"#"-6 Ndi
Ndi Rh%i&+i Rh%i&+i 4+&+2 4+&+2 G!!"#".#G!!"#".# R
Rii&&ddu u PP%%++ PPuu++ii G!G!!!""##**!!!! S
S22ll SS PP2277iidd&&++ii GG!!!!""##****## Tu
Tu+i +i R+&si R+&si G!!"#*3*G!!"#*3* PROGRAM STUDI KEDOKTERAN PROGRAM STUDI KEDOKTERAN
FAKUL
FAKULTTAS AS KEDOKTERKEDOKTERANAN
UNI8ERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA UNI8ERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
TA4UN *!". TA4UN *!". LEMBAR PENGESA4AN LEMBAR PENGESA4AN
Laporan kegiatan Field Lab Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) yang dilaksanakan di Puskesmas Kalijambe, Sragen pada hari abu, ! Mei "#$% ini telah
disetujui oleh instruktur Field Lab di lapangan untuk memenuhi salah satu tugas Field Lab MTBS&
Surakarta, ! Mei "#$% Mengetahui,
Kepala Puskesmas Kalijambe, Sragen
'P&
BAB I BAB I PENDA4ULUAN PENDA4ULUAN
A
A LL++ B Bllkk&9&9
Setiap tahun, lebih dari $# juta anak di dunia meninggal sebelum menapai usia * tahun& Lebih dari setengahnya disebab kan oleh * penyakit yang sebenarnya dapat diegah dan diobati antara lain+ pneumonia, diare, malaria, ampak, dan malnutrisi& Seringkali beberapa penyakit tersebut terjadi dalam aktu bersamaan (Soenarto, "##-)& Pada tahun "##*, dilaporkan terdapat $#,. juta kematian balita di negara berkembang akibat * penyakit diatas& /al ini dapat disebabkan karena rendahnya kualitas pelayanan kesehatan&
endahnya kualitas pelayanan kesehatan dapat dipengaruhi oleh berbagai hal, diantaranya karena kurangnya keterampilan petugas kesehatan, kurang memadainya sistem kesehatan dan praktek di keluarga serta di komunitas& ntegrasi dari ketiga 0aktor tersebut sangat diperlukan demi terapainya peningkatan derajat kesehatan anak& Menurut Soenarto, perbaikan kesehatan anak dapat diapai melalui beberapa hal+
$ Memperbaiki manajemen kasus anak sakit " Memperbaiki asupan gi1i anak
! Memberikan imunisasi lengkap 2 Menegah trauma
* Menegah penyakit lain
3 Memperbaiki dukungan psikososial
Pendekatan program peraatan balita sakit di negara4negara berkembang seperti ndonesia telah berlangsung lama& Program ini berupa program inter5ensi seara terpisah untuk masing4masing penyakit& Program inter5ensi seara 5ertial ini antara lain program pemberantasan penyakit n0eksi Saluran Perna0asan 6kut (SP6), program pemberantasan penyakit diare, program pemberantasan penyakit malaria, dan penanggulangan kekurangan gi1i& Program ini dapat menimbulkan masalah kehilangan peluang dan putus obat pada pasien yang menderita penyakit lain selain penyakit yang dikeluhkan dengan gejala yang sama atau hampir sama&
7ntuk mengatasi kelemahan program atau metode inter5ensi tersebut, pada tahun $--2 8/9 dan 7':;F mengembangkan suatu paket yang memadukan pelayanan terhadap balita sakit dengan ara memadukan inter5ensi tersebut menjadi
satu paket yang disebut Integrated Management of Chilhood Ilness (M:) atau Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)& MTBS yang sudah dikembangkan 8/9 di negara4negara 60rika dan ndia, telah berhasil memberikan keterampilan terhadap tenaga kesehatan yang bertugas di pelayanan kesehatan dasar&
MTBS merupakan suatu manajemen yang dilakukan melalui pendekatan terpadu dalam tatalaksana balita sakit yang datang ke sarana pelayanan kesehatan (8ijaya, "##-)& Kegiatan MTBS merupakan upaya untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian balita sekaligus meningkatkan kualitas pelayangan kesehatan& Penilaian balita sakit dengan MTBS terdiri dari klasi0ikasi penyakit, identi0ikasi tindakan, pengobatan, peraata n di rumah, dan konseling& Sasaran MTBS adalah anak umur #4* tahun& 7mur ini dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok usia $ hari sampai " bulan dan kelompok usia " bulan sampai * tahun (<epkes , "#$$)&
/ingga akhir tahun "##-, penerapan MTBS telah menakup !! pro5insi, namun belum seluruh Puskesmas menerapkan MTBS karena berbagai sebab yaitu+ belum adanya tenaga kesehatan di Puskesmas yang sudah terlatih MTBS, sudah ada
tenaga kesehatan terlatih tetapi sarana dan prasarana belum siap, belum adanya komitmen dari Pimpinan Puskesmas, dan lain sebagainya& Menurut data laporan rutin <inas Kesehatan dari seluruh pro5insi ndonesia melalui Pertemuan 'asional Program Kesehatan 6nak tahun "#$#, jumlah Puskesmas yang melaksanakan MTBS hingga akhir tahun "##- sebesar *$,**=& Puskesmas dikatakan sudah menerapkan MTBS bila memenuhi kriteria sudah melaksanakan (melakukan pendekatan memakai MTBS) pada minimal 3#= dari jumlah kunjungan balita sakit di Puskesmas tersebut (<irektorat Bina Kesehatan 6nak, "##-)&
Pelaksanaan MTBS tidak lepas dari peran petugas kesehatan& <okter sebagai salah satu petugas kesehatan perlu menguasai pengetahuan serta keterampilan dalam penerapan MTBS agar terapai keberhasilan MTBS& /al tersebut yang mendasari pentingnya mahasisa FK 7'S untuk mempelajari pelaksanaan MTBS di Puskesmas
B
B TTuu:u:u& P& P%%11ll::&&
6dapun tujuan pembelajaran pada topoik keterampilan MTBS ini adalah diharapkan mahasisa+
"
" Mampu melakukan penilaian balita sakit dengan menggunakan pedoman MTBS&
*
* Mampu menentukan klasi0ikasi masalah balita sakit dengan menggunakan pedoman MTBS&
3
3 Mampu menilai status gi1i balita (klinis dan antropometris) menurut aturan 8/9 ("##*) dan memeriksa adanya penyakit penyerta&
#
# Mampu melakukan dan menyarankan tindakan berdasarkan klasi0ikasi balita sakit pada pedoman MTBS&
-- Mampu melakukan pendampingan konseling balita sakit berdasarkan pedoman MTBS berupa peraatan di rumah dan pemberian nasehat berupa kapan kembali untuk tindak lanjut&
BAB II BAB II
KEGIATAN YANG DILAKUKAN KEGIATAN YANG DILAKUKAN A
A KeKegigiatatan Pran Pra-a-LaLapapangnganan
Sebelum melaksanakan kegiatan di lapangan, pada hari Jumat, 24 Februari 2017 mahasiswa terlebih dahulu mengikuti
kuliah pengantar yang diberikan oleh bagian Field Lab FK US! Kemudian dilan"utkan pada #abu, 1 $aret 2017 mahasiswa mengikuti kegiatan pre-test tertulis yang diberikan oleh bagian
Field Lab FK US! Pre-test ini dilaksanakan untuk mengu"i seberapa "auh materi yang telah dipahami oleh mahasiswa sedangkan kuliah pengantar ini bertu"uan untuk memberikan teori mengenai pengetahuan $ana"emen %erpadu &alita Sakit '$%&S(!
B
B KoKoordordinainasi dengasi dengan n PusPuskekesmsmas as KalKalijaijame !"aume !"au #$% &are#$% &arett
'($)* '($)*
Sehari sebelum melakukan koordinasi, kami menghubungi Kepala )uskesmas Kali"ambe, dr! *ukman +akim untuk membuat "an"i bertemu dikeesokan harinya dan kapuskes menyarankan agar kami datang dengan anggota kelompok yang lengkap! )ada hari koordinasi, kami tiba di puskesmas kali"ambe sekitar pukul 7!0, kemudian kami langsung diarahkan menu"u aula puskesmas di lantai 2! -isana kami melakukan perkenalan dengan kepala puskesmas dan instruktur lapangan dr! -wi .ahyanti, menyerahkan berkas kelengkapan Field Lab, serta pembekalan singkat mengenai teknis kegiatan yang akan dilakukan pertemuan selan"utnya! Untuk pertemuan selan"utnya kami diminta datang pukul 7!0 dan mengikuti apel pagi!
+
+ KegKegiatiatan Lapan Lapangan angan ,ari P,ari Pertaertama !"ama !"au# '' &u# '' &aret 'aret '($)*($)*
Kegiatan lapangan hari pertama dilaksanakan hari #abu tanggal 22 $aret 2017! Kami berangkat sekitar pukul 0/!0 & dan sampai di )uskesmas sekitar pukul 07!20 &! Setiba di puskemas, kami menu"u lokasi apel di depan puskesmas kali"ambe! Kami mengikuti apel bersama pegawaipegawai puskesmas! Setelah itu kami masuk ke aula puskesmas dan
melakukan latihan soal mengenai kasus yang sering ditemukan pada $%&S!
Kami diberikan 3orm mengenai $%&S dan kami dia"arkan ara menggunakan 3orm $%&S! $ateri ini berikan oleh dr! -wi .ahyanti selaku instruktur lapangan dan petugas yang bertugas di poli Kesehatan bu dan 5nak 'K5(! Setelah pembekalan materi, kami berdiskusi mengenai teknis pelaksanaan $%&S untuk pertemuan selan"utnya! )ada pertemuan selan"utnya kami dibagi men"adi / kelompok, yang masingmasing berisi 2 orang!
D
D KegKegiatiatan Lapaan Lapangan ,ngan ,ari Kari Kedua !"aedua !"au# $ Au# $ April 'pril '($)*($)*
)ada pertemuan kedua '#abu, 16 5pril 2017(, kami berangkat sekitar pukul 0/!0 & dan sampai di )uskesmas sekitar pukul 07!20 &! Setiba di puskemas, kami menu"u lokasi
apel! Kami mengikuti apel bersama pegawaipegawai
puskesmas! Setelah itu kami masuk ke ruang K5, sembari menunggu pasien yang datang, kami mempela"ari 3orm $%&S dan buku panduan $%&S! Ketika pasien datang, maka 1 kelompok menganamnesis dan mengisi 3orm $%&S sesuai dengan keluhan pasie dan kemudian bergantian dengan kelompok selan"utnya!
E
E KegKegiatiatan Laan Lapangpangan ,an ,ari Kari Ketigetiga !"aa !"au# . u# . &ei &ei '($)*'($)*
)ada pertemuan terakhir ini, kami melakukan presentasi laporan mengenai kasus yang kami dapatkan pada pertemuan sebelumnya! Kami "uga menerima segala kritik atau saran dari Kepala )uskesmas Kali"ambe atas laporan yang telah kami buat! Setelah selesai presentasi kami berpamitan dengan seluruh
pegawai puskesmas yang telah berbaik hati menerima kami selama kegiatan ini!
BAB III BAB III PE&BA,A/AN PE&BA,A/AN
6& K6S7S $+
6nak L usia !% bulan datang dengan demam sejak sehari yang lalu& $& Tanda bahaya umum +
a) iayat kejang + di sangkal& b) 6nak masih mau minum&
) Letargis + negati0&
d) iayat muntah + negati0 "& <ata pemeriksaan tanda 5ital +
a& Berat badan + $$,$ kg b& Suhu + !-o:&
!& <ata pemeriksaan 0isik +
a& Kesadaran + :ompos mentis (tidak letargis)& b& Tarikan dinding dada + positi5e&
2& Status >i1i + baik *& munisasi yang diberikan + lengkap
a& # bulan + /epatitis
b& $ bulan + B:> dan Polio $ & " bulan + <PT? /b $ dan Polio " d& 2 bulan + <PT?/b " dan Polio ! e& 3 bulan + <PT? /b ! dan polio 2 0& - bulan + ampak
<ari data dan anamnesis di atas, diketahui pasien mengalami demam sejak sehari yang lalu dengan tanpa pilek atau menderita ampak dalam ! bulan terakhir serta tanpa risiko malaria&
<ari keseluruhan hasil pemeriksaan, anak L diduga menderita demam bukan <B<&
Menurut pedoman MTBS, penanganan pasien yang harusnya diberikan adalah
$& Beri parasetamol dosis @ tablet *##mg atau $ tablet $## mg atau * ml ($ sendok takar) sirup $"# mg?* ml&
"& ujuk jika demam terjadi setiap hari selama % hari&
!& Kunjungan ulang setiap dua hari jika tetap demam&
B& K6S7S " +
6nak 66 usia $2 bulan datang dengan keluhan demam dan batuk selama " hari& Tidak terdapat keluhan sukar bernapas maupun diare&
$ Tidak terdapat tanda bahaya umum " <ata pemeriksaan tanda 5ital + a espiratory rate + !"A ? menit&
b Suhu + !%,3o:&
! Status >i1i + baik
sejak " hari yang lalu tidak disertai sukar bernapas maupun diare&
Menurut alur MTBS mula mula kita harus memeriksa? menari adanya tanda bahaya umum untuk menentukan apakah anak dapat dimasukkan dalam klasi0ikasi merah penyakit yang sangat berat atau tidak& Setelah dilakukan pemeriksaan pada anak dan alloanamnesa terhadap ibu tidak ditemukan tanda bahaya umum pada anak, sehingga anak tidak bisa dimasukkan ke dalam klasi0ikasi merah penyakit yang sangat berat&
Sesuai dengan 0orm isian MTBS kami kemudian menggali riayat sesak na0as, diare, dan demam anak& Pendekatan MTBS ini dimulai dari anamnesis yang kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan 0rekuensi napas pasien (respiratory rate/ RR)& /asil anamnesis menyebutkan baha anak
telah batuk demam sejak " hari lalu tanpa gangguan napas& Setelah dilakukan pemeriksaan didapatkan !" kali per menit (normal C 2# kali permenit, tidak ada napas epat), tidak ditemukan adanya tarikan dinding dada serta tidak ada stridor& 6nak tidak mengalami diare& <idapatkan demam dengan suhu !%,3o
: tanpa adanya tanda4tanda <B<, ampak maupun malaria& Tidak terdapat gangguan pada telinga&
<ari keseluruhan hasil pemeriksaan, anak diduga menderita batuk bukan pneumonia karena pasien mengalami batuk tetapi tidak ada tarikan
dinding dada bagian baah ke dalam ( T<<K) dan tidak ada napas e pat serta demam bukan malaria&
Kemudian pasien tersebut diberikan terapi 0armakologis berupa paraetamol D tablet dosis deasa atau "*# mg !A sehari selama " hari
serta otrimoAa1ole $ tablet dosis deasa "A sehari selama * hari & Selain terapi 0armakologis juga ibu harus diberikan edukasi mengenai kapan harus kembali (jika batuk memberat atau tidak sembuh lebih dari ! minggu) serta kunjungan ulang&
:& K6S7S !
6nak 6 usia % bulan datang dengan keluhan demam, batuk, dan pilek& Tidak terdapat keluhan sukar bernapas maupun diare&
$& Tidak terdapat tanda bahaya umum "& <ata pemeriksaan tanda 5ital +
a espiratory rate + !#A ? menit& b Suhu + !%,!o:&
!& Status >i1i + baik
<ari data diatas, diketahui pasien mengalami demam sejak " hari yang lalu serta batuk sejak ! hari yang lalu tidak disertai sukar bernapas maupun diare&
Menurut alur MTBS mula mula kita harus memeriksa? menari adanya tanda bahaya umum untuk menentukan apakah anak dapat dimasukkan dalam klasi0ikasi merah penyakit yang sangat berat atau tidak& Setelah dilakukan pemeriksaan pada anak dan alloanamnesa terhadap ibu tidak ditemukan tanda bahaya umum pada anak, sehingga anak tidak bisa dimasukkan ke dalam klasi0ikasi merah penyakit yang sangat berat&
Sesuai dengan 0orm isian MTBS kami kemudian menggali riayat sesak na0as, diare, dan demam anak& Pendekatan MTBS ini dimulai dari anamnesis yang kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan 0rekuensi napas pasien (respiratory rate/ RR)& /asil anamnesis menyebutkan baha anak
telah batuk sejak ! hari lalu tanpa gangguan napas dan demam sejak " hari lalu& Setelah dilakukan pemeriksaan didapatkan !# kali per menit (normal C 2# kali permenit, tidak ada napas epat), tidak ditemukan adanya tarikan dinding dada serta tidak ada stridor& 6nak tidak mengalami diare&
<idapatkan demam dengan suhu !%,! o
: tanpa adanya tanda4tanda <B<, ampak maupun malaria& Tidak terdapat gangguan pada telinga&
<ari keseluruhan hasil pemeriksaan, anak diduga menderita batuk bukan pneumonia karena pasien mengalami batuk tetapi tidak ada tarikan
dinding dada bagian baah ke dalam ( T<<K) dan tidak ada napas e pat serta demam mungkin bukan <B<&
Kemudian pasien tersebut diberikan terapi 0armakologis berupa paraetamol D tablet dosis deasa atau "*# mg !A sehari selama " hari
serta otrimoAa1ole $ tablet dosis deasa "A sehari selama * hari & Selain terapi 0armakologis juga ibu harus diberikan edukasi mengenai kapan harus kembali (jika batuk memberat atau tidak sembuh lebih dari ! minggu) serta kunjungan ulang setelah * hari batuk tidak membaik dan setelah " hari demam tidak turun&
<& K6S7S 2
6nak ' 7sia ",* tahun datang dengan keluhan panas batuk pilek selama " hari& Batuk hingga muntah& Pasien juga mengeluh demam, serta penurunan na0su makan&
$& Tanda bahaya umum + a&iayat kejang + disangkal& b&6nak masih mau minum&
&Letargis + negati0&
d&iayat muntah + negati0&
a&espiratory rate + "*A ? menit& b&Suhu + !-,.o:&
!& <ata pemeriksaan 0isik +
a&Kesadaran + :ompos mentis (tidak letargis)& b&Tarikan dinding dada + negati0&
2& Status >i1i + baik
*& munisasi yang diberikan + lengkap a& # bulan + /epatitis
b& $ bulan + B:> dan Polio $ & " bulan + <PT? /b $ dan Polio " d& 2 bulan + <PT?/b " dan Polio ! e& 3 bulan + <PT? /b ! dan polio 2 0& - bulan + ampak
<ari data diatas, diketahui pasien mengalami batuk dan pilek sejak " hari yang lalu disertai demam&
Menurut alur MTBS mula mula kita harus memeriksa? menari adanya tanda bahaya umum untuk menentukan apakah anak dapat
dimasukkan dalam klasi0ikasi merah penyakit yang sangat berat atau tidak& Tanda bahaya umum ini dapat dilihat dari kondisi anak antara lainE apakah anak masih mau minum ?menyusu, apakah ada riayat atau tanda kejang,
apakah anak selalu memuntahkan semuanya, dan apakah anak tampak letargis atau tidak sadar&
Sesuai dengan 0orm isian MTBS kami kemudian menggali riayat sesak na0as, diare, dan demam anak& /al ini bertujuan menari tanda untuk mengklasi0ikasikan anak apakah dapat dimasukkan ke klasi0ikasi merah pneumonia berat, ataukah kuning pneumonia, ataukah hijau batuk bukan pneumonia& Pendekatan MTBS ini dimulai dari anamnesis yang kemudian
dilanjutkan dengan pemeriksaan 0rekuensi napas pasien (respiratory rate? )& <ari anamnesis diketahui pasien mengalami batuk dan pilek sejak " hari yang lalu disertai demam& Setelah dilakukan pemeriksaan didapatkan "* kali per menit& Menurut panduan MTBS jika pada pemeriksaan napas pertama didapatkan hasil napas epat ( pada kasus ini karena usia pasien antara $" bulan 4 C * tahun, napas epat terjadi saat nya lebih dari 2# kali permenit), pemeriksaan napas harus diulang satu kali lagi dan jika hasilnya tetap termasuk kategori napas epat, baru kita bisa
mengkategorikannya sebagai napas epat& Pada pasien ini setelah diulang lagi ternyata hasilnya tetap lebih dari "* kali permenit sehingga pernapasan anak dikategorikan normal& Kemudian dilanjutkan pemeriksaan suhu tubuh dan denyut jantung (heart rate?/)& Pada pemeriksaan ini didapatkan suhu tubuh pasien !-,.o: (demam)&
<ari keseluruhan hasil pemeriksaan, anak ' di duga menderita batuk bukan pneumonia yang termasuk dalam klasi0ikasi hijau karena
menurut panduan MTBS, batuk tetapi tidak ada tarikan dinding dada bagian baah ke dalam (T<<K) dan tidak ada napas epat&
Menurut pedoman MTBS, anak yang diklasi0ikasikan menderita batuk tanpa pneumonia bisa diraat di rumah tanpa antibiotik (jangan berikan antibiotik kepada anak dengan batuk atau pilek tanpa tanda4tanda
pneumonia)& Kemudian beri pereda tenggorokan dan pereda batuk yang aman misalnya >lyerin >uaiaolat (>>) !A sehari selama ! hari& Selain terapi 0armakologis juga ibu harus diberikan edukasi mengenai kapan harus kembali serta kunjungan ulang setelah * hari bila tidak ada perbaikan& Setelah itu pendekatan MTBS diakhiri dengan konseling kepada ibu pasien untuk lebih memperhatikan kesehatan dan asupan gi1i pasien sesuai dengan 6njuran Makan 7ntuk 6nak Sehat Maupun Sakit &
;& K6S7S *
6nanda 7sia 2 tahun dengan berat badan $",. kg datang dengan keluhan batuk, pilek, diare selama $ hari&
$ Tanda bahaya umum +
a iayat kejang + disangkal& b 6nak masih mau minum&
Letargis + negati0&
d iayat muntah + negati0 " <ata pemeriksaan tanda 5ital +
a espiratory rate + !*A ? menit& b Suhu + !.,3o:&
! <ata pemeriksaan 0isik +
a Kesadaran + :ompos mentis (tidak letargis)& b Tarikan dinding dada + negati0
2 Status >i1i + baik * munisasi yang diberikan + lengkap
a # bulan + /epatitis
b $ bulan + B:> dan Polio $ " bulan + <PT? /b $ dan Polio " d 2 bulan + <PT?/b " dan Polio ! e 3 bulan + <PT? /b ! dan polio 2 0 - bulan + ampak
Menurut alur MTBS mula mula kita menanyakan identitas pasien (ama, 7sia 2 tahun), menimbang berat badan ($",. kg), mengukur
suhu tubuh (!.,3 G:) dan menanyakan keluhannya (batuk, pilek, diare)& Setelah mendapatkan keluhan dilanjutkan dengan memeriksa? menari adanya tanda bahaya umum untuk menentukan apakah anak dapat dimasukkan dalam klasi0ikasi merah penyakit yang sangat berat atau tidak& Tanda bahaya umum ini dapat dilihat dari kondisi anak antara lainE apakah anak masih mau minum ?menyusu, apakah ada riayat atau tanda kejang, apakah anak selalu memuntahkan semuanya, dan apakah anak tampak letargis atau tidak sadar& Setelah dilakukan pemeriksaan pada anak dan alloanamnesa terhadap ibu ditemukan baha anak tidak pernah mengalami tanda tanda bahaya yang seperti disebutkan diatas&
Sesuai dengan 0orm isian MTBS kami kemudian menggali riayat sesak na0as, diare, dan demam anak& <imulai dengan menggali riayat batuk& /al ini bertujuan menari tanda untuk mengklasi0ikasikan anak
apakah dapat dimasukkan ke klasi0ikasi merah pneumonia berat, ataukah kuning pneumonia, ataukah hijau batuk bukan pneumonia& Pendekatan MTBS ini dimulai dari anamnesis yang kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan 0rekuensi napas pasien (respiratory rate/ RR)& <ari anamnesis diketahui pasien mengalami batuk dan pilek sejak $ hari yang lalu disertai demam& Setelah dilakukan pemeriksaan didapatkan !* kali per menit& Menurut panduan MTBS jika pada pemeri ksaan napas pertama didapatkan hasil 0rekuensi napas normal ( klasi0ikasi na0as epat pada usia $" bulan 4 C * tahun jika nya lebih dari 2# kali permenit)&
Tidak ditemukan tarikan dinding dada maupun stridor& Klasi0ikasi yang kami berikan adalah B+uk; Buk& P&u%2&iB+uk; Buk& P&u%2&i karena tidak ada tanda4 tanda pneumonia atau penyakit sangat berat& <an tindakan yang diberikan adalah
• Beri pelega tenggorokan dan pereda batuk yang aman
• Kunjungan ulang * hari jika tidak ada perbaikan
Selanjutnya menggali riayat diare pasien& Pasien diketahui sudah mengalami diare sejak $ hari yang lalu& 8arna tinja kuning tidak didapatkan darah dalam tinja& Keadaan umum anak akti0, tidak letargis dan tidak gelisah maupun reel& Tidak ada tanda4tanda dehidrasi seperti mata ekung, anak masih bisa minum, ubit kulit perut kembali dengan epat (C " detik)& Klasi0ikasi yang kami berikan adala h Di Di TT&<&< Dhidsi
Dhidsi tidak ukup tanda4tanda untuk diklasi0ikasikan sebagai diare dehidrasi berat atau ringan?sedang& Tindakan yang kami berikan adalah
• Beri airan dan makanan sesuai renana terapi 6 yaitu beri
airan tambahan sebanyak anak mau dan beri $ tablet 1in selama $# hari& <an tetap lanjutkan pemberian makan&
• Kunjungan ulang * hari jika tidak ada perbaikan
Selanjutnya menggali riayat demam& Suhu anak saat pemeriksaan aal adalah !.,3 G:& Puskesmas Kalijambe merupakan daerah tanpa risiko malaria, dan anak tidak dibaa berkunjung keluar daerah yang berisiko
rendah atau tinggi malaria& 6nak sudah demam selama ! hari dan anak tidak menderita ampak dalam ! bulan terakhir& tidak ditemukan kaku kuduk, pilek, ataupun tanda4tanda ampak seperti ruam kemerahan di kulit menyeluruh <6' salah satu dari batuk, pilek, atau mata merah& klasi0ikasi yang kami berikan adalah D%%D%%; ; 1uk& Mli1uk& Mli karena tidak ada tanda bahaya umum dan tidak ada kaku kuduk& Tindakan yang kami berikan adalah
• Beri dosis pertama parasetamol karena demam H!.,*G:&
<engan dosis D tablet parasetamol *##mg !A sehari&
•
Kunjungan ulang " hari jika tetap demam
Karena anak mengalami demam kurang dari % hari, maka kami juga menggali riayat untuk klasi0ikasi demam berdarah& Pada anamnesis
tidak didapatkan perdarahan dari hidung atau gusi yang berat, anak tidak muntah, berak berarna bukan hitam dan tidak didapatkan nyeri ulu hati& Pada pemeriksaan tidak didapatkan perdarahan dari hidung atau gusi yang berat, tidak ada bintik perdarahan kulit (petekie)& Tidak ditemukan tanda4 tanda syok& Klasi0ikasi yang kami berikan adalah D%% %u&9ki& DBDD%% %u&9ki& DBD
karena tidak ada satupun gejala diatas& Tindakan yang kami berikan adalah
• Beri dosis pertama parasetamol bukan golongan salisilat
dan ibupro0en karena demam tinggi H!.,*G:& <engan dosis D tablet parasetamol *##mg !A sehari&
• Kunjungan ulang " hari jika tetap demam
F& K6S7S 3
6nak /itatun usia " tahun dengan berat badan -&* kg datang dengan keluhan sakit mata selama " hari&
$& Tanda bahaya umum +
a) iayat kejang + disangkal& b) 6nak masih mau minum&
) Letargis + negati0&
3& <ata pemeriksaan tanda 5ital + a& espiratory rate + 2#A ? menit&
b& Suhu + !%o
:&
%& <ata pemeriksaan 0isik +
a& Kesadaran + :ompos mentis (tidak letargis)& b& Tarikan dinding dada + negati0&
.& Status >i1i + kurang -& munisasi yang diberikan + lengkap
a& # bulan + /epatitis
b& $ bulan + B:> dan Polio $ & " bulan + <PT? /b $ dan Polio " d& 2 bulan + <PT?/b " dan Polio ! e& 3 bulan + <PT? /b ! dan polio 2 0& - bulan + ampak
<iketahui pasien tidak mengalami batuk dan pilek atau sukar bernapas&
Menurut alur MTBS mula mula kita harus memeriksa? menari adanya tanda bahaya umum untuk menentukan apakah anak dapat dimasukkan dalam klasi0ikasi merah penyakit yang sangat berat atau tidak& Tanda bahaya umum ini dapat dilihat dari kondisi anak antara lainE apakah anak masih mau minum ?menyusu, apakah ada riayat atau tanda kejang, apakah anak selalu memuntahkan semuanya, dan apakah anak tampak letargis atau tidak sadar& Setelah dilakukan pemeriksaan pada anak dan alloanamnesa terhadap ibu tidak ditemukan adanya tanda bahaya umum&
Sesuai dengan 0orm isian MTBS kami kemudian menggali riayat sesak na0as, diare, demam, masalah telinga& Iang ternyata tidak ditemukan pada anak /itatun& Pendekatan MTBS ini dimulai dari anamnesis yang kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan 0rekuensi napas pasien
(respiratory rate/ RR)& <ari anamnesis diketahui pasien mengalami sakit mata& Setelah dilakukan pemeriksaan didapatkan 2# kali per menit& Kemudian dilanjutkan pemeriksaan suhu tubuh didapatkan suhu tubuh pasien !%o:& Status gi1i pasien terlihat kurus& Pasien telah diberikan
5itamin 6&
<ari keseluruhan hasil pemeriksaan, anak K di duga menderita konjungti5itis
Jadi pada pasien ini penanganan yang harusnya diberikan adalah
$& Salep mata tetrasiklin
"& ;dukasi untuk menambah asup an gi1i agar berat bada n bertambah& 6gar ibu pasien lebih memperhatikan kesehatan dan asupan gi1i pasien sesuai dengan 6njuran Makan 7ntuk 6nak Sehat Maupun
Sakit
>& K6S7S %
6nak F usia ",* tahun datang dengan keluhan gatal dan pilek selama " hari& Tidak terdapat keluhan batuk, demam maupun diare&
$& Tidak terdapat tanda bahaya umum "& <ata pemeriksaan tanda 5ital + a& Suhu !3,%+ o
:&
!& Status >i1i + baik
<ari data diatas, diketahui pasien mengalami gatal di dahi dan pilek sejak " hari yang lalu tidak disertai batuk, demam maupun diare&
Menurut alur MTBS mula mula kita harus memeriksa? mena ri adanya tanda bahaya umum untuk menentukan apakah anak dapat dimasukkan dalam klasi0ikasi merah penyakit yang sangat berat atau tidak& Setelah dilakukan pemeriksaan pada anak dan alloanamnesa terhadap ibu tidak ditemukan tanda bahaya umum pada anak, sehingga anak tidak bisa dimasukkan ke dalam klasi0ikasi merah penyakit yang sangat berat&
Sesuai dengan 0orm isian MTBS kami kemudian menggali riayat sesak na0as, diare, dan demam anak& Pendekatan MTBS ini dimula i dari anamnesis yang kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan suhu badan pasien& /asil anamnesis menyebutkan baha anak telah gatal dan pilek sejak
" hari lalu tanpa demam& Setelah dilakukan pemeriksaan didapatkan suhu badan !3,%o: tanpa adanya tanda4tanda <B<, ampak maupun malaria& Tidak
terdapat gangguan pada telinga&
<ari keseluruhan hasil pemeriksaan, anak diduga menderita gatal pada kulit bagian dahi serta pilek yang diklasi0ikasikan dalam keluhan lain&
Kemudian pasien tersebut diberikan terapi 0armakologis berupa salep gatal yang dioleskan di bagian yang gatal serta 5itamin & Selain terapi 0armakologis juga ibu harus diberikan edukasi mengenai pemberian asupan gi1i yang baik pada balita&
/& K6S7S .
6nak M 7sia - bulan datang dengan keluhan batuk pilek selama $ hari& <isertai dengan demam&
$& Tanda bahaya umum +
a& iayat kejang + disangkal& b& Bayi masih mau minum&
& Letargis + negati0&
d& iayat muntah + disangkal "& <ata pemeriksaan tanda 5ital +
a& espiratory rate + *-A ? menit& b& Suhu + !%,-o:&
!& <ata pemeriksaan 0isik +
a& Kesadaran + :ompos mentis (tidak letargis)& b& Tarikan dinding dada + negati0&
2& Status >i1i + baik, asupan 6S sering serta bayi sudah diberi makanan pendamping 6S sebanyak ! kali sehari&
*& munisasi yang diberikan + a& # bulan + /epatitis
b& $ bulan + B:> dan Polio $ & " bulan + <PT? /b $ dan Polio " d& 2 bulan + <PT?/b " dan Polio ! e& 3 bulan + <PT? /b ! dan polio 2
0& - bulan + belum mendapat imunisasi ampak
<ari data diatas, diketahui pasien mengalami batuk dan pilek sejak $ hari yang lalu disertai demam&
Menurut alur MTBS mula mula kita harus memeriksa? menari adanya tanda bahaya umum untuk menentukan apakah anak dapat dimasukkan dalam klasi0ikasi merah penyakit yang sangat berat atau tidak& Tanda bahaya umum ini dapat dilihat dari kondisi anak antara lainE apakah anak masih mau minum ?menyusu, apakah ada riayat atau tanda kejang, apakah anak selalu memuntahkan semuanya, dan apakah anak tampak letargis atau tidak sadar& Setelah dilakukan pemeriksaan pada anak dan alloanamnesa terhadap ibu tidak ditemukan tanda bahaya umum pada anak, sehingga anak tidak bisa dimasukkan ke dalam klasi0ikasi merah penyakit yang sangat berat&
Sesuai dengan 0orm isian MTBS, kami kemudian menggali riayat sesak na0as, diare, dan demam anak& /al ini bertujuan menari
tanda untuk mengklasi0ikasikan anak apakah dapat dimasukkan ke klasi0ikasi merah pneumonia berat, ataukah kuning pneumonia, ataukah hijau batuk bukan pneumonia& Pendekatan MTBS ini dimulai dari anamnesis yang kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan 0rekuensi napas pasien (respiratory rate/ RR)& /asil anamnesis menyebutkan baha anak telah batuk pilek sejak $ hari lalu disertai demam& Setelah dilakukan pemeriksaan didapatkan *- kali per menit (normal C 2# kali permenit, napas epat), tidak ditemukan adanya tarikan dinding dada serta tidak ada stridor&
<ari keseluruhan hasil pemeriksaan, anak 6 diduga menderita pneumonia tanpa komplikasi yang termasuk dalam klasi0ikasi hijau karena pasien mengalami batuk tetapi tidak ada tarikan dinding dada bagian baah ke dalam (T<<K)& Menurut pedoman MTBS, anak yang
diklasi0ikasikan menderita pneumonia bisa diraat di rumah dengan pemberian antibiotik (jangan berikan antibiotik kepada anak dengan batuk atau pilek tanpa tanda4tanda pneumonia)& Kemudian beri pereda tenggorokan dan pereda batuk yang aman misalnya Glycerin
Guaiacolat (>>) !A sehari selama ! hari & Selain terapi 0armakologis
juga ibu harus diberikan edukasi mengenai kapan harus kembali serta kunjungan ulang setelah * hari bila tidak ada perbaikan& Setelah itu pendekatan MTBS diakhiri dengan konseling kepada ibu pasien untuk
lebih memperhatikan kesehatan dan asupan gi1i pasien sesuai dengan 6njuran Makan 7ntuk 6nak Sehat Maupun Sakit &
& K6S7S
-6nak Ken1o usia ! tahun datang dengan keluhan demam selama * hari&
$& Tanda bahaya umum +
a& iayat kejang + disangkal& b& Bayi masih mau minum&
& Letargis + negati0&
d& Terdapat riayat anak tersebut memuntahkan semuanya
"& <ata pemeriksaan tanda 5ital +
a& espiratory rate + 4 (t idak di hitung ka rena pe meriksa kesulitan menilai 0rekuensi napas anak)
b& Suhu + !%,%o:&
!& <ata pemeriksaan 0isik +
a& Kesadaran + :ompos mentis (tidak letargis)& b& Tarikan dinding dada + negati0&
2& Status >i1i + baik, makan sebanyak ! kali sehari dengan lauk lengkap, hanya porsi lebih sedikit&
*& munisasi yang diberikan + lengkap a& # bulan + /epatitis
b& $ bulan + B:> dan Polio $ & " bulan + <PT? /b $ dan Polio " d& 2 bulan + <PT?/b " dan Polio ! e& 3 bulan + <PT? /b ! dan polio 2 0& - bulan + ampak
<ari data diatas, diketahui pasien mengalami demam sejak * hari yang lalu disertai muntah&
Menurut alur MTBS, yabg dilakukan pertama kali adalah memeriksa? menari adanya tanda bahaya umum untuk menentukan apakah anak dapat dimasukkan dalam klasi0ikasi merah penyakit yang sangat berat atau tidak& Tanda bahaya umum tersebut dapat dilihat dari kondisi anak antara lainE apakah anak masih mau minum ?menyusu, apakah ada riayat atau tanda kejang, apakah anak selalu memuntahkan semuanya, dan apakah anak tampak letargis atau tidak
sadar& Setelah dilakukan pemeriksaan pada anak dan alloanamnesa terhadap ibu, ditemukan tanda bahaya umum pada anak, sehingga anak bisa dimasukkan ke dalam klasi0ikasi merah penyakit yang sangat berat&
Sesuai dengan 0orm isian MTBS, kami kemudian menggali riayat sesak na0as, diare, dan demam anak& /al ini bertujuan menari tanda untuk mengklasi0ikasikan anak apakah dapat dimasukkan ke klasi0ikasi merah pneumonia berat, ataukah kuning pneumonia, ataukah hijau batuk bukan pneumonia& Pendekatan MTBS ini dimulai dari anamnesis yang kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan 0rekuensi napas pasien (respiratory rate/ RR)& /asil anamnesis menyebutkan baha anak telah batuk pilek sejak $ hari lalu tanpa disertai demam& Setelah dilakukan pemeriksaan didapatkan !" kali per menit (normal C 2# kali permenit, tidak ada napas epat), tidak
ditemukan adanya tarikan dinding dada serta tidak ada stridor&
Berdasarkan hasil pemeriksaa seara keseluruhan, anak 6 diduga menderita batuk tanpa pneumonia yang termasuk dalam klasi0ikasi hijau karena pasien mengalami batuk tetapi tidak ada tarikan dinding dada bagian baah ke dal am (T<<K) dan tidak ada napas epat&
Menurut pedoman MTBS, anak yang diklasi0ikasikan menderita batuk tanpa pneumonia bisa diraat di rumah tanpa antibiotik (jangan berikan antibiotik kepada anak dengan batuk atau pilek tanpa tanda4tanda pneumonia)& Kemudian beri pereda
tenggorokan dan pereda batuk yang aman misalnya Glycerin
Guaiacolat (>>) !A sehari selama ! hari & Selain terapi 0armakologis
kunjungan ulang setelah * hari bila tidak ada perbaikan& Setelah itu pendekatan MTBS diakhiri dengan konseling kepada ibu pasien untuk
lebih memperhatikan kesehatan dan asupan gi1i pasien sesuai dengan 6njuran Makan 7ntuk 6nak Sehat Maupun Sakit &
BAB I8 BAB I8
PENUTUP PENUTUP
A
A KKsisi%<%<uull&&
$ Pada kegiatan Field Lab ini kelompok kami melakukan kegiatan penilaian terhadap balita sakit berdasarkan pedoman Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) yang dilaksanakan di Puskesmas Kalijambe, Sragen dengan subjek balita sakit yang melakukan pemeriksaan umum ke poliklinik MTBS
Puskesmas Kalijambe&
" <ari penilaian MTBS yang di lakukan pada balita yang di periksa, didapatkan total - balita dengan masing4masing temuan diagnosis berupa demam bukan <B< (" anak), demam bukan <B< batuk bukan pneumonia (2 anak), demam bukan <B< batuk bukan pneumonia diare tanpa dehidrasi ($ anak), sakit
mata ($ anak), serta gatal dan pilek ($ anak)&
! Beberapa kendala yang dialami kelompok selama melakukan penilaian MTBS antara lain terdapat beberapa kasus yang tidak dapat di klasi0ikasikan sesuai 0orm MTBS sehingga pengaplikasian 0orm MTBS dalam praktek lapangan kurang maksimal&
B S&S&
$ Mahasisa diharapkan datang tepat aktu dan memp ersiapkan alat, bahan dan materi yang akan dilakukan pada kegiatan dengan lebih matang&
" Melaksanakan MTBS sea ra ruti n dan terarah sesuai 0or m MTBS sehingga dapat memaksimalkan upaya deteksi dini terhadap penyakit pada balita yang datang& Terutama terhadap keluhan batuk, diare, demam, masalah telinga, status gi1i serta status imunisasi pada balita&
! Mahasisa melakukan penilaian MTBS hendaknya memiliki kemampuan komunikasi yang baik serta mempelajari ilmu yang telah dipelajari sebelumnya seara maksimal sehingga tidak terjadi kesalahan diagnosis pada balita sakit&
DA0TA" PU/TAKA DA0TA" PU/TAKA
-epartemen Kesehatan #! 20011! Modul MTBS Revisi Tahun 2008! Jakarta8 -epkes #!
-irektorat &ina Kesehatan 5nak! 2006! Pertemuan Nasional Program esehatan !na" Mana#emen Terpadu Balita Sa"it ! Jakarta8 -epkes #!
LAMPIRAN LAMPIRAN
9ambar 1 )engarahan pelaksanaan $%&S dan pen"elasan 3orm $%&S di )uskesmas Kali"ambe, Sragen
9ambar 2 $ahasiswa Field *ab mengikuti apel pagi sebelum kegiatan di )uskesmas Kali"ambe, Sragen
9ambar $ahasiswa mendapatkan pengarahan sebelum melakukan kegiatan $%&S