• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI OLEH EFRI ANGGRAINI NPM Jurusan: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas: Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKRIPSI OLEH EFRI ANGGRAINI NPM Jurusan: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas: Tarbiyah dan Ilmu Keguruan"

Copied!
210
0
0

Teks penuh

(1)

i

SKRIPSI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN

IPA TEMA 9 BENDA-BENDA DISEKITAR SISWA DENGAN

MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN KELAS

V SDN 1 RAJABASA LAMA 1 KECAMATAN

LABUHAN RATU LAMPUNG TIMUR

TAHUN PELAJARAN 2018/2019

OLEH

EFRI ANGGRAINI

NPM 1501050105

Jurusan: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas: Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO

(2)

ii

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA TEMA 9 BENDA-BENDA DISEKITAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN

METODE EKSPERIMEN KELAS V SDN 1 RAJABASA LAMA 1 KECAMATAN LABUHAN RATU LAMPUNG TIMUR

TAHUN PELAJARAN 2018/2019

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

EFRI ANGGRAINI NPM.1501050105

Pembimbing I : Dr. Yudiyanto, M.Si Pembimbing II : H. Sudirin, M.Pd

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas :Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO 1441 H /2019 M

(3)
(4)
(5)
(6)

vi

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA TEMA 9 BENDA-BENDA DISEKITAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN

METODEEKSPERIMEN KELAS V SDN 1 RAJABASA LAMA 1 KECAMATAN LABUHAN RATU LAMPUNG TIMUR

TAHUN PELAJARAN 2018/2019

ABSTRAK OLEH:

EFRI ANGGRAINI

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran IPA SDN 1 Rajabasa Lama 1, antara lain siswa kurang aktif dalam kegiatan belajar mengajar, guru belum menggunakan metode eksperimen dalam pelajaran IPA dan hasil nilai ulangan di bawah KKM.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen pada siswa kelas V SDN 1 Rajabasa Lama 1 Tahun Pelajaran 2018/2019.

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari empat tahap yaitu, perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Penelitian ini dilakukan sebanyak 2 siklus dimana setiap siklus terdiri dari 2 pertemuan. Subjek dalam penelitian ini adalah kelas V dengan jumlah siswa 32 siswa, terdiri dari 10 perempuan dan 22 laki-laki. Pengumpulan data yang dilakukan dengan lembar observasi dalam proses pembelajaran, yakni untuk mengetahui peningkatan proses pembelajaran siswa, lembar tes untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa serta dokumentasi. Teknik analisa data dalam penelitian ini adalah analisa data kuantitatif.

Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar kognitif siswa dari siklus I dan siklus II yaitu 37.5% menjadi 84.37% atau meningkat sebesar 46.87%. Hasil belajar psikomotor siswa dari siklus I sebesar 69.53%, siklus II sebesar 77.76% atau meningkat sebesar 8.23%. Hasil belajar afektif siswa siklus I sebesar 77.92% dan siklus II sebesar 87.42% atau meningkat sebesar 9.5%. Indikator keberhasilan pembelajaran kognitif siklus I dan II sebesar 84.37%, afektif siklus I dan II sebesar 77.76% dan Psikomotorik Siklus I dan II sebesar 87.42% ketiganya telah melewati target 75%. Hasil ini menggambarkan penggunaan metode pembelajaran eksperimen dalam pelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa SDN 1 Rajabasa Lama 1 Tahun Pelajaran 2018/2019.

(7)
(8)

viii

MOTTO

Artinya: dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah

disegala penjurunya dan makanlah sebahagiaan rizkinya dan kepada Nya lah tempatkembali. 1

1

(9)

ix

PERSEMBAHAN

Alhamdullilahirobil’alamin dengan hati yang ikhlas dan penuh rasa syukur

kehadirat Allah SWT yang selalu melimpahkan rahmat dan karunia-Nya untuk terus mengiringi langkahku mencapai cita-cita. Hasil studi ini penulis persembahkan kepada:

1. Kedua orang tua ku, yaitu Susi Yati Ibunda tercinta yang selalu member semangat, kasih sayang, serta mendoakan untuk keberhasilanku, untuk ayahku Sukijan yang selalu berjuang mencari nafkah, serta mendoakan untuk kesuksesanku, dan tak lupa Rahma Reza Malia adik yang selalu mensupport 2. Sahabat-sahabat terbaiku Dian Safitri, Nadia Nur Fadhilla, Surya Wahyuni, dan

Resti Juwanita yang selalu memberiku semangat

3. Rekan-rekan mahasiswa IAIN Mero angkatan 15, khususnya rekan-rekan PGMI Dwi Irma Sulistiyani, Dwi Efrina Suhartin, Rahmanita Luthfiani, yang selalu setia berbagi dalam suka dan duka

(10)
(11)

xi DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN SAMPUL

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN NOTA DINAS ... iv

HALAMAN PENGESAHAN ... v

ABSTRAK ... vi

HALAMAN ORISINILITAS PENELITIAN ... vii

HALAMAN MOTTO ... viii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... ix

HALAMAN KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN... xvii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Batasan Masalah ... 3

D. Rumusan Masalah ... 4

(12)

xii

F. Penelitian Yang Relevan ... 5

BAB II LANDASAN TEORI A. Hasil Belajar ... 7

B. Metode Eksperimen ... 11

1. Tujuan Metode Eksperimen ... 12

2. Keterbatasan Pemakaian Metode Eksperimen ... 13

3. Langkah-langkah Pembelajaran Menggunakan Metode Eksperimen ... 13

4. Kelemahan dan Kelebihan Metode Eksperimen ... 15

5. Karakteristik penilaian kelas ... 16

C. Konsep-konsep Pelajaran IPA ... 17

1. Pengertian Mata Pelajaran IPA ... 17

2. Tujuan Pembelajaran IPA di SD ... 18

3. Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ... 19

4. Materi Yang Akan digunakan dalam Penelitian ... 20

D. Hipotesis Tindakan ... 23

BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Variabel ... 24

B. Setting Penelitian ... 26

C. Subjek Penelitian ... 26

D. Prosedur Penelitian ... 27

E. Teknik Pengumpulan Data ... 33

(13)

xiii

2. Tes ... 34

3. Wawancara ... 35

4. Dokumentasi ... 36

F. Instrumen Penelitian ... 36

G. Teknik Analisis Data ... 41

H. Indikator Keberhasilan ... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 44

1. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 44

a. Sejarah Berdirinya SDN 1 Rajabasa Lama 1 ... 45

b. Visi, Misi dan Tujuan SDN 1 Rajabasa Lama 1 ... 45

c. Data Guru Dan Siswa SDN 1 Rajabasa Lama 1 ... 45

d. Sarana dan Prasarana SDN 1 Rajabasa Lama 1 ... 45

e. Struktur Organisasi SDN 1 Rajabasa Lama 1 ... 48

f. Denah Lokasi SDN 1 Rajabasa Lama 1 ... 49

2. Deskripsi Data Penelitian ... 50

a. Kondisi Awal ... 50

b. Pelaksanaan Siklus I ... 51

c. Pelaksanaan Siklus II ... 67

B. Pembahasan ... 78

(14)

xiv BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 87 B. Saran ... 87 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(15)

xv DAFTAR TABEL

Tabel I Data hasil belajar siswa pada ujian tengah semester mata pelajaran

IPA kelas IV SDN 1 Rajabasa Lama 1 Tahun Pelajaran 2018/2019 ... 2

Tabel II Lembar Kegiatan Observasi Siswa Ranah afektif ... 37

Tabel III Lembar Kegiatan Observasi Siswa Ranah Psikomotor ... 38

Tabel IV Kisi-kisi Lembar observasi Kegiatan Guru Menggunakan Metode Eksperimen ... 39

Tabel V Kisi-kisi Soal Siklus I ... 40

Tabel VI Kisi-kisi soal Siklus II ... 41

Tabel VII Lembar Observasi Penilaian Kognitif ... 41

Tabel VIII Data Guru ... 46

Tabel IX Data Jumlah Siswa ... 46

Tabel X Sarana dan Prasarana SDN 1 Rajabasa Lama 1 ... 47

Tabel XI Lembar Kegiatan Observasi Siswa Ranah afektif Dengan Menggunakan Metode Eksperimen Siklus I ... 60

Tabel XII Hasil Belajar Kognitif Siswa Siklus I ... 63

Tabel XIII Lembar Kegiatan observasi Ranah Psikomotor Siswa Siklus I ... 64

Tabel XIV Lembar Kegiatan Observasi Ranah Afektif siswa Dengan Menggunakan Metode Eksperimen Siklus II ... 74

Table XV Hasil belajar Siklus II ... 76

(16)

xvi

(17)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Materi Zat Tunggal dan Zat Campuran... 21

Gambar 2 .2 Siklus Penelitian Tindakan Kelas Menurut Suharsimi Arikunto ... 28

Gambar 2.3 Struktur Organisasi ... 48

Gambar 2.4 Denah Lokasi ... 49

Gambar 2.5 Siswa Sedang Mengerjakan Posttes ... 53

Gambar 2.6 Contoh Gambar Zat Tunggal ... 54

Gambar 2.7 Siswa sedang melakukan Eksperimen ... 58

Gambar 2.8 Percobaan Guru ... 70

Gambar 2.9 Diagram ranah afektif dalam penggunaan metode Eksperimen ... 80

Gambar 2.10 Diagram ranah psikomotor dalam penggunaan metode Eksperimen ... 82

(18)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Silabus pelajaran ... 90

2. RPP Siklus I Pertemuan I... 92

3. RPP Siklus I Pertemuan II ... 97

4. RPP Siklus I Pertemuan III ... 102

5. RPP Siklus II Pertemuan I ... 107

6. RPP Siklus II Pertemuan II ... 112

7. RPP Siklus II Pertemuan III... 118

8. Data Nilai Prasurvei Ipa Kelas V ... 124

9. Jadwal Pelajaran Kelas V SDN 1 Rajabasa Lama 1 ... 125

10. Kisi-kisi Soal Siklus I ... 126

11. Kisi-kisi Soal Siklus II ... 127

12. Soal Siklus I ... 128

13. Soal Siklus II ... 129

14. Kunci Jawaban Siklus I... 130

15. Kunci Jawaban Siklus II ... 131

16. Lembar Observasi Guru Siklus I Pertemuan I ... 132

17. Lembar Observasi Guru Siklus I Pertemuan II ... 134

18. Lembar Observasi Guru Siklus I Pertemuan III ... 136

19. Lembar Observasi Guru Siklus II Pertemuan I ... 138

20. Lembar Observasi Guru Siklus II Pertemuan II ... 140

21. Lembar Observasi Guru Siklus II Pertemuan III ... 142

22. Lembar Observasi Guru Dalam Penggunaan metode Eksperimen siklus I ... . 144

23. Lembar Observasi Guru Dalam penggunaan metode Eksperimen siklus II .. . 145

24. Lembar Observasi Siswa Ranah Afektif Siklus I pertemuan I ... 146

25. Lembar Observasi Siswa Ranah Afektif Siklus I pertemuan II ... 148

(19)

xix

27. Lembar Observasi Siswa Ranah Afektif Siklu II pertemuan I ... 152

28. Lembar Observasi Siswa Ranah Afektif Siklus II peremuan II ... 154

29. Lembar Observasi Siswa Ranah Afektif Siklus II pertemuan III ... 156

30. Lembar Observasi Ranah Afektif Siswa Siklus I ... 158

31. Lembar Observasi Ranah Afektif Siswa Siklus II ... 159

32. Hasil Belajar Kognitif Siklus I... 160

33. Hasil Belajar Kognitif Siklus II ... 161

34. Daftar Nilai Postes Siklus I ... 162

35. Daftar Nilai Postes Siklus II ... 164

36. Lembar Observasi Ranah Psikomotor Siklus I pertemuan III ... 166

37. Lembar Observasi Ranah Psikomotor Siklus II pertemuan II ... 168

38. Lembar Observasi Ranah Psikomotor Siklus II pertemuan III ... 170

39. Gambar Materi Siklus I ... 172

40. Gambar Materi Siklus II ... 173

41. Surat Izin Pra survey ... 175

42. Surat Balasan Pra Survey ... 176

43. Surat Tugas ... 177

44. Surat Izin Research ... 178

45. Surat Balasan Research ... 179

46. Formulir Konsultasi Bimbingan ... 180

47. Foto Dokumentasi ... 188

(20)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran adalah inti dari proses penyelenggaraan pendidikan. Pendidikan berperan sebagai pengendali dalam mencapai tujuan. Oleh sebab itu, seorang pendidik dituntut untuk memiliki kemampuan yang handal, menguasai materi, metode, memahami kurikulum, dan dapat memanfaatkan media yang ada, secara tepat dan mampu mengelola pembelajaran dengan baik untuk mencapai hasil yang diinginkan. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu bidang studi dalam pembelajaran yang berisikan peristiwa atau gejala-gejala alam, proses idetifikasi, dan rumusan masalah dari hasil pengamatan terhadap gejala alam serta sebagai cara untuk mencari jawaban dan pemecahan terhadap masalah yang dihadapi. Siswa dapat menerima suatu fakta dari gejala alam tersebut. Pembelajaran IPA siswa dapat mengenal alam sekitar dan dapat bersikap ilmiah terhadap alam sekitar serta dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Guru menggunakan media pembelajaran yang interaktif, kreatif, dan menarik dapat memicu keingintahuan siswa. Hal itu tidak lepas dari kemampuan guru untuk membuat, mencari, mengelola, dan menggunakan media dengan tepat sehingga akan bermanfaat saat digunakan. Di (Sekolah Dasar) SDN Rajabasa Lama 1 Kecamatan Labuhan Ratu Lampung Timur dalam pembelajaran IPA menunjukkan bahwa proses pembelajaran masih

(21)

bersifat teacher center karena metode yang digunakan belum bervariasi, sehingga siswa kurang mendapatkan kesempatan untuk aktif berfikir, mengeluarkan pendapat, berinteraksi dengan teman sekelasnya, dan siswa merasa bosan.

Prasurvey dilakukan pada tanggal 1 Oktober 2018 di SDN 1 Rajabasa Lama 1 Lampung Timur, Peneliti melakukan wawancara kepada beberapa Siswa kelas V SDN 1 Rajabasa Lama 1 Lampung Timur, sebagian siswa di kelas tersebut tidak terlalu menyuka pelajaran IPA, karena menurut mereka materi IPA hanya membaca, mengerjakan latihan soal, dan mendengarkan Guru ceramah. Jumlah siswa yang ada di kelas V adalah 32 siswa. Terdiri dari 22 laki-laki dan 10 perempuan. Berikut adalah sampel data UTS yang diperoleh seperti Tabel I Lampiran 8.

Tabel I

Nilai UTS Semester 2 Kelas V SDN 1 Rajabasa Lama 1 Lampung Timur Tahun Pelajaran 2018/2019

No Nilai Jumlah Presentase Kriteria

1 <75 22 68.75% TIDAK

TUNTAS

2 ≥75 10 31.25% TUNTAS

Jumlah 32 100%

Sumber: Nilai UTS Semester Ganjil Kelas V SDN 1 Rajabasa Lama 1 Lampung Timur

Berdasarkan Tabel I di atas dapat dilihat sebagian siswa mendapat nilai UTS di bawah KKM yang ditentukan, selengkapnya bisa dilihat

(22)

dalam Lampiran ke 8. Pembelajaran IPA sangat memerlukan adanya metode, keterlibatan siswa secara langsung dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari akan memberikan pengalaman dan hasil belajar secara optimal. Berdasarkan uraian di atas, pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen dipandang relevan sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran IPA untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Berkenaan dengan hal tersebut maka penulis memutuskan untuk mengadakan penelitian dengan judul meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam pelajaran IPA dengan menggunakan metode pembelajaran eksperimen tema 9 benda-benda disekitar siswa kelas V SDN 1 Rajabasa Lama 1 Kecamatan Labuhan Ratu Lampung Timur Tahun Pelajaran 2018/2019.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan rumusan masalah dan hasil pra survey yang telah penulis lakukan, maka masalah yang muncul dalam penelitian tindakan kelas ini dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Guru jarang menggunakan metode eksperimen dalam pelajaran IPA. 2. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran IPA.

3. Hasil belajar siswa belum mencapai KKM C. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka penelitian tindakan kelas yang penulis lakukan akan membatasi permasalahan pada meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran IPA

(23)

dengan menggunakan metode eksperimen tema 9 benda-benda disekitar siswa kelas V SDN 1 Rajabasa Lama 1 Kecamatan Labuhan Ratu lampung Timur Tahun Pelajaran 2018/2019.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah Apakah dengan menggunakan metode eksperimen dapat meningkatkan hasi belajar siswa dalam pelajaran IPA kelas V SDN 1 Rajabasah Lama 1 Kecamatan Labuhan Ratu Lampung Timur Tahun Pelajaran 2018/2019?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarka permasalahan diatas, tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode Eksperimen kelas V SDN 1 Rajabasa Lama 1, Kecamatan Labuhan Ratu, Lampung Timur, Tahun Pelajaran 2018/2019.

Penelitian Tindakan Kelas ini, diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak yang terkait dengan kegiata pembelajaran khususnya pelajaran IPA, antara lain:

1. Guru

a. Ditemukan strategi pembelajaran yang tepat.

b. Tumbuhnya ide kreatif untuk mengembangkan berbagai cara pembelajaran dalam berbagai Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran IPA di SD Rajabasa Lama 1.

(24)

c. Meningkatkan kemampuan guru dalam membangun pembelajaran dengan menggunakan metode.

2. Siswa

a. Meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran IPA. b. Meningkatkan kemampuan siswa.

c. Meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran. d. Meningkatkan pemahaman dalam menyerap materi yang dipelajari

sehingga proses dan hasil belajar pun meningkat pula. 3. Bagi Sekolah

Manfaat penelitian ini bagi sekolah adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Sekolah karena adanya peningkatan cara mengajar Guru dan hasil belajar siswa

F. Penelitian Yang Relevan

Ada beberapa hasil penelitian terdahulu yang relevan atau berhubungan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, yaitu sebagai berikut:

1. Penelitian oleh Susilawati (2013), berjudul “Pengaruh Metode Eksperimen Dalam Pembelajaran IPA Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 23 Pontianak Timur” materi yang diteliti adalah

perubahan sifat benda.

2. Penelitian oleh Unang Hadianto program study PGMI, NPM. 0952345 dengan judul judul “Upaya Meningkatka Aktivitas Dan Hasil Belajar

(25)

Pada Siswa Kelas V SDN 1 Notoharjo Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2013/2014.” Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, mengalami peningkatan hasil belajar dengan menggunakan metode eksperimen pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) kelas V SDN 1 Notoharjo Kecamatan Trimurjo. Hasil dari penelitian menggunakan 2 siklus.

Perbedaan penelitian susilawati dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu setting lokasi. Sedangkan persamaannya yaitu menggunakan metode eksperimen, subjek penelitian, meningkatkan hasil belajar, objek penelitian yaitu pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

Perbedaan penelitian Unang Hadianto dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu setting lokasi, meningkatkan aktivitas siswa. Sedangkan persamaannya yaitu metode eksperimen, subjek penelitian

(26)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Hasil Belajar

Hasil Belajar adalah suatu hasil yang diperoleh siswa setelah proses pembelajaran dalam beberapa waktu tertentu. Hasil belajar dapat dilihat setelah siswa melakukan kegiatan belajar “belajar adalah suatu proses

usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.”2

Firman Allah SWT dalam surat An-Nahl Ayat 78:

Yang artinya : ”Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan dia member kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.”3

Ayat diatas dapat diketahui bahwa indra penglihatan (mata) untuk menerima informasi yang berbentuk visual, pendengaran (telinga) untuk menerima informasi yang berbentuk verbal, dan akal untuk menyerap,

2

Slameto, Belajar dan Fakta-Fakta Yang Mempengaruhinya, (Jakarta:Rineka Cipta,2004), hal 2.

3

(27)

mengolah menyimpan dan memproduksi kembali item-item informasi dan pengetahuan, ranah kognitif.

Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan atau tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotor.4 Jika hakikat belajar adalah perubahan tingkah laku dan tidak setiap perubahan adalah sebagai hasil belajar. Maka ada beberapa perubahan tertentu yang dimasukan kedalam ciri-ciri belajar, yaitu:

a. Perubahan yang terjadi secara sadar

b. Perubahan dalam belajar bersifat fungsional c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif d. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara e. Perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku.

Berdasarkan pendapat diatas dapat penulis pahami bahwa yang dimaksud dengan hasil belajar adalah gambaran tingkat penguasaan siswa setelah mengalami proses belajar mengajar. Hasil belajar ini dapat digambarkan dalam bentuk angka atau nilai. Sebagaimana dikemukakan Arikunto dalam bukunya dasar–dasar

evaluasi pendidikan, karna nilai merupakan cermin dari keberhasilan

belajar.

4

(28)

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar antara lain, faktor internal: kondisi fisiologi, kondisi panca indera, minat, kecerdasa, bakat, motifasi, kemampuan kognitif. Sedangkan faktor eksternal adalah sebagai berikut: lingkungan, kurikulum, sarana dan prasarana(fasilitas) dan metode pembelajaran(guru).

Hasil belajar bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai oleh sisa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. Dimana tingkat keberhasilan siswa ditandai dengan skor, angka, kata atau huruf. Evaluasi merupakan proses untuk menentukan nilai belajar siswa melalui kegiatn penilaiaan dan penguuran hasil belajar. Sebagai salah satu kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka evaluasi belajar memiliki tujuan yang berupa ranah-ranah yang terkandung dalam tujuan. Ranah-ranah tujuan pendidikan berdasarkan hasil belajar secara umum diklasifikasikan menjadi tiga yaitu:

a. Ranah Kognitif

Jarolimek dan Foster dalam buku belajar dan pembelajaran “tujuan ranah kognitif berhubungan dengan ingatan atau

pengenalan terhadap pengetahuan dan informasi serta pengembangan atau keterampilan intelektual”. Penggolongan ranah kognitif menurut Bloom ada enam tingkat yaitu: pengetahuan,

(29)

pemahaman, penggunaan, atau penerapan. Analisis, sintesis, evaluasi.

b. Ranah Afektif

David, Jarolimek, dan Foster dalam buku Belajar dan Pembelajaran, tujuan ranah afektif berhubungan dengan hierarki perhatian, sikap, penghargaan, niai perasaan dan emosi. Adapun tujuannya adalah menerima, merespon, menilai, mengorganisasi dan mengkarakterisasi.

c. Ranah Psikomotor

Sedangkan tujuan ranah pesikomotorik Belajar dan Pembelajaran adalah berhubungan dengan penilaiaan pesikomotorik, manipulasi benda atau kegiatan yang memerlukan koordinasi saraf dan koordinasi badan. Kebler, Barket dan Miles mengemukakan tujuan ranah psikomotorik sebagai berikut: gerakan tubuh yang mencolok, kecepatan gerak yang dikoordinasikan, perangkat komunikasi non verbal, kemampuan berbicara.

Harus diingat lagi, hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Artinya hasil pembelajaran yang dikategorisasi oleh para pakar pendidikan sebagaimana tersebut tidak dilihat secara fregmentaris atau terpisah, melainkan komperehensif.5

Bloom membedakan tiga kategori tujuan pendidikan, yaitu:

5

Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR, 2009), h. 7.

(30)

a. Kognitif (head)

Tujuan kognitif berkenaan dengan kemampuan individu mengenal dunia sekitarnya yang meliputi perkembangan intelektual atau mental.

b. Afektif ( heart)

Tujuan afektif mengenai perkembangan sikap, perasaan dan nilai-nilai atau perkembangan emosional dan moral.

c. Psikomotor (hand)

Tujuan psikomotor menyangkutnperkembangan keterampilan yang mngandung unsure motoris.6

B. Metode Eksperimen

Metode eksperimen merupakan suatu metode penyajian bahan dimana guru member kesempatan pada siswa untuk melakukan percobaan sendiri yang sengaja direncanakan dan terencana untuk membuktikan kebenaran suatu teori dengan menggunakan cara yang teratur dan sistematis. “Metode eksperimen adalah cara menyajikan bahan pelajaran dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami untuk membuktikan sendiri suatu pertanyaan atau hipotesis yang dipelajari.”7

Cara menyajikan pelajaran, dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Dalam proses belajar mengajar dengan metode percobaan ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau meakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri mengenai suatu objek, keadaan atau proses suatu. Dengan demikian siswa dituntut untuk mengalami sendiri, memcari kebenara atau mencoba mencari suatu hukum atau dalil dan menarik kesimpulan atau proses yang dialaminya itu.8

Penggunaan metode ini mempunyai tujuan agar siswa mampu mencari dan menemukan sendiri jawaban atau persoalan-persoalan yang dihadapinya dengan mengadakan percobaan sendiri. Juga siswa dapat

6

Moh Suardi, Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2018), h. 22

7

Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 220

8

Syaiful Bahri Djamara dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013), h. 84

(31)

terlatih dalam cara berfikir yang ilmiah. Dengan eksperimen siswa menemukan bukti kebenarandari teori sesuatu yang sedang dipelajari.

Metode eksperimen merupakan salah satu cara mengajar, dimana siswa melakukan suatu percobaan tentang suatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya.9

Berbagai pendapat tersebut dapat di ambil kesimpulan bahwa metode eksperimen merupakan cara yang digunakan dalam pembelajaran dimana siswa terlibat langsung dalam meneliti suatu peristiwa atau gejala yang muncul pada kondisi tertentu untuk menemukan sebuah jawaban. Sehingga metode eksperimen dirasa sesuai untuk pembelajaran IPA, karena mampu memberikan kondisi belajar yang tepat, mengembangkan kemampuan berfikir dan kreatifitas secara optimal.

1. Tujuan Metode Eksperimen

Tujuan yang dapat diambil dari pemakaian metode eksperimen adalah sebagai berikut:

a. Dengan metode eksperimen peserta didik dapat membuktikan sendiri hukum-hukum dan teori yang berlaku

b. Peserta didik dapat pula dengan usahanya sendiri memenuhi hukum-hukum baru, terutama yang berhubungan dengan hukum alam. Dengan metode eksperimen peserta didik memiliki pengetahuan, pengalaman dan pengertian yang lebih jelas.10

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan metode eksperimen yaitu siswa dapat membuktikan sendiri hukum-hukum dan teori yang berlaku. Selain itu juga siswa memiliki pengetahuan, pengalaman dan pengertian yang lebih jelas.

9

Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2012), h.80

10

(32)

2. Keterbatasan Pemakaian Metode Eksperimen

Ketentuan metode eksperimen terbatas pelaksanaanya apabila: a. Jenis masalah yang dipecahkan. Kalau masalah yang

dipecahkan itu tidak dapat dilaksanakan dengan eksperimen janganlah dipaksakan pemakaiannya. Andaikan dipaksakan hasilnya tidak memuaskan, oleh sebab itu pergunakan saja metode yang lain yang lebih cocok.

b. Cukup atau tidaknya alat-alat yang dipergunakan. Dalam eksperimen alat-alat tidak cukup maka tidak semua peserta didik dapat melaksanakannya. Maka tidak semua peserta didik dapat mencari pemecahannya.11

Pendapat beberapa para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa keterbatasan pemakaian metode eksperimen yaitu metodeeksperimen tidak dapat digunakan pada semua masalah. Metode eksperimen juga membutuhkan alat-alat eksperimen yang mencukupi untuk semua siswa.

3. Langkah-Langkah Pembelajaran Dengan Metode Eksperimen Siswa akan melaksanakan suatu eksperimen perlu memperhatikan prosedur sebagai berikut:

a. Perlu dijelaskan kepada siswa tentang tujuan eksperimen, mereka harus memahami masalah yang akan dibuktikan melalui eksperimen.

b. Kepada siswa perlu diterangkan pula tentang alat-alat serta bahan-bahan yang akan digunakan dalam percobaan, agar tidak mengalami kegagalan siswa perlu mengetahui variabel-variabel yang harus dikontrol dengan ketat, urutan yang akan ditempuh sewaktu eksperimen berlangsung, seluruh proses atau hal-hal yang penting saja yang akan dicatat, perlu menetapkan bentuk catatan atau laporan berupa uraian, perhitungan, grafik dan sebagainya.

c. Selama eksperimen berlangsung, guru harus mengawasi pekerjaan siswa. Bila perlu member saran atau pertanyaan yang menunjang kesempurnaan jalannya eksperimen.

11

(33)

d. Setelah eksperimen selesai, guru harus mengumpulkan hasil penelitian siswa, mendiskusikan kekelas dan mengevaluasi dengan tes atau sekedar Tanya jawab.12

Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam menerapkan metode ekperimen adalah sebagai berikut:

a. Menerapkan tujuan ekperimen

b. Membicarakan terlebih dahulu masalah mana yang penting didahulukan dan mana yang harus dikemudiankan pelaksanaanya.

c. Sebelum ekperimen dilaksanakan terlebih dahulu pendidik harus menetapkan: alat-alat mana yang diperlukan, langkah-langkah apa yang harus ditempuh, hal-hal apa yang harus dicatat, dan variabel-variabel mana yang harus dikontrol. d. Setelah ekperimen berakhir pendidik harus: mengumpulkan

laporan mengenai ekperimen tersebut, mengadakan Tanya jawa tentang proses, den melaksanakan tes untuk menguji pengertian siswa.13

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli dapat ditarik kesimpulan bahwa langkah-langkah pembelajaran dengan metode ekperimen antara lain yaitu guru harus menjelaskan tujuan ekperimen kepada siswa, guru menetapkan alat-alat yang diperlukan dalam ekperimen, guru menjelaskan langkah-langkah yang akan dilaksanakan dan hal-hal yang harus dicatat. Selain itu juga selama ekperimen berlangsung guru harus mengawasi pekerjaan siswa, mengadakan Tanya jawab tentang ekperimen yang telah dilaksanakan dan melaksanakan tes untuk menguji pengetahuan siswa. Dari pendapat tersebut peneliti menggunakan pendapat dari Ramayulis.

12

Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar., h.81

13

(34)

4. Kelemahan dan Kelebihan Metode Ekperimen. a. Kelebihan Metode Eksperimen.

1) Membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya.

2) Dapat membina siswa untuk membuat trobosan-trobosan baru dengan penemuan dari hasil percobaannya dan bermanfaat bagi kehidupan manusia.

3) Hasil-hasil percobaan yang berharga dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran umat manusia.

b. Kekurangan Metode Eksperimen

1) Metode ini lebih sesuai dibidang-bidang sains dan teknologi 2) Metode ini memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan

yang tidak selalu mudah diperoleh

3) Metode ini menuntut ketelitian, keuletan dan ketabahan.

4) Setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan karena mungkin ada faktor-faktor tertentu yang berada diluar jangkauan kemampuan atau pengendalian.14 Sedangkan menurut Ramayulis, kelebihan dan kekurangan dari metode ekperimen adalah sebagai berikut:

a. Kelebihan

1) Kemampuan dan keaktivan siswa untuk berbuat dan memecahkan sendiri.

2) Dapat melaksanakan langkah-langkah dalam cara berfikir ilmiah.

3) Pengertian siswa menjadi luas. b. Kekurangan

1) Tidak semua bahan pelajaran dapat dieksperimenkan.

2) Siswa yang terlalu muda atau sedikit sekali pemahamannya, tidak dapat melaksanakan ekperimen dengan baik.15

Berdasarkan beberapa pendapat dapat disimpulkan bahwa kelebihan metode ekperimen yaitu dapat membuat siswa lebih aktif dalam proses belajar mengajar, karena siswa dapat membuktikan sendiri teori yang didapat dari guru atau buku berdasarkan percobaan yang dilakukan, sehingga pengetahuan siswa menjadi lebih luas dan membuat

14

Syaiful Bahri dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar., h.84-85

15

(35)

siswa dapat berfikir secara ilmiah. Sedangkan kekurangan metode ekperimen yaitu tidak semua bahan pelajaran dapat menggunakan metode ekperimen, metode ini memerlukan bahan-bahan dan alat-alat yang tidak selalu mudah diperoleh, selain itu juga metode ini menuntut ketelitian dan kesabaran.

5. Karakteristik Penilaian Kelas

Penilaian kelas dalam Kurikulum 2013 memiliki karakteristik sebagai berikut:

a. Belajar tuntas

Siswa dapat mencapai kompetensi yang ditentukan, asalkan siswa mendapat bantuan yang tepat dan diberi waktu sesuai dengan yang dibutuhkan. Siswa yang belajar lambat perlu diberi waktu lebih lama untuk materi yang sama.

b. Otentik

Penilaian otentik harus mencerminkan masalah dunia nyata, bukan dunia sekolah. Menggunakan berbagai cara dan criteria holistic (kompetensi utuh dan merefleksikan pengetahuan, keterampilan dan sikap). Penilaian otentik tidak hanya mengukur apa yang diketahui oleh siswa tetapi lebih menekankan mengukur apa yang dapat dilakukan oleh siswa. Berikut contoh-contoh tugas otentik: pemecahan masalah, melakukan percobaan, bercerita, menuli laporan.

(36)

c. Berkesinambungan

Penilaian ini dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan selama pembelajaran berlangsung. Tujunnya adalah untuk mendapatkan gambaran yang utuh mengenai perkembangan hasil belajar siswa, memantau proses, kemajuan dan perbaikan hasil.

d. Menggunakan teknik penilaian yang bervariasi

Teknik penilaiannya berupa lisan, tertulis, produk, portografi, unjuk kerja, projek, pengamatan dan penilaian diri. e. Berdasarkan acuan kriteria

Penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan. Kemampuan siswa tidak dibandingkan terhadap kelompoknya, tetapi dibandingkan terhadap kriteria yang ditetapkan, misalnya ketuntasan belajar minimal (KKM), yang ditetapkan oleh suatu pendidikan masing-masing dengan mempertimbangkan karakteristik kompetensi dasar yang akan dicapai, daya dukung (sarana dan guru) dan karakteristik siswa.16 C. Konsep-Konsep Tentang Pelajaran IPA

1. Pengertian Mata Pelajaran IPA

Ilmu Pengetahuan Alam merupakan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis untuk menguasai pengetahuan, faktor-faktor, konsep-konsep, prinsip-prinsip, proses penemuan, yang memiliki sikap

16

Regiana Lichteria Panjaitan, Evaluasi Pembelajaran SD Berdasarkn Kurikulum 2013, (Bandung: Ariana, 2014), h. 26-27

(37)

ilmiah. Pembelajaran IPA merupakan suatu pembelajaran yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari dalam rangka memecahkan masalah secara ilmiah dan bijaksana17

2. Tujuan Pembelajaran IPA di SD

Mata pelajaran IPA di SD/MI Bertujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut:

a. Memperoleh keyakinan terhadap Kebesaran Tuhan yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya.

b. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

c. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, Lingkunga, Teknologi dan Masyarakat.

d. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan.

e. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam. f. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan

segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan. g. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan

IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTS.18

Tujuan-tujuan tersebut dapat dicapai dalam pembelajaran IPA apabila dalam proses pembelajaran, siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran tersebut. Selain itu materi yang di ajarkan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

17

Lukino Panigoro, Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta:Nadia Media, 2008), h. 102

18

E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, cet ke-5, (Bandung: Remaja Roadakarya, 2008), h.111

(38)

3. Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

Setiap pembelajaran memiliki tujuan yang harus dicapai sebagi wujud dari hasil belajar yang diinginkan baik bagi siswa maupun bagi guru itu sendiri. Untuk sekolah dasar pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) memiliki tujuan:

a. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-Nya.

b. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

c. Mengembangkan rasa ingin tahu sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat.

d. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan.

e. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.

f. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan kejenjang selanjutnya.19

Mengacu pada rujukan di atas dapat diketahui bahwa tujuan pembelajaran IPA adalah membentuk manusia yang mampu

19

(39)

memelihara atau melestarikan alam ciptaan Tuhan dengan sikap positif dan sadar akan adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara pengetahuan, lingkungan, teknologi dan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

4. Materi Yang Akan di Gunakan Dalam Penelitian

Materi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah tema 9 Benda-benda disekitar kita merupakan materi standar kompetensi 3.9 dan 4.9 yaitu memahami zat tunggal dan zat campuran serta sifat penyusunannya dalam kehidupan sehari-hari. Siswa akan dihadapkan pada pembahasan mengenai zat tunggal dan campuran.

(40)

Gambar 2.1

Materi zat tunggal dan zat campuran

Membahas tentang

Berupa Berupa

a. Materi

Setiap benda dialam termasuk materi, materi dapat digolongkan menjadi tiga wujud yaitu padat, cair dan gas. Materi adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa.

b. Zat Tunggal

Zat tunggal adalah zat yang tersusun dari suatu materi, misalnya air, kapur tulis, logam besi, kawat tembaga, garam, gula emas, dll. Zat tunggal memiliki sifat tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat-zat lain yang lebih sederhana.

Bagian pertama dari zat tunggal adalah unsur. Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat lainnya yang

Zat

Zat

Tunggal

Zat

Campuran

Unsur Senyawa Homogen Heterogen

(41)

lebih kecil dan sederhana. Contohnya dalam kehidupan sehari-hari adalah emas 24 karat dan gas nitrogen murni.

Bagian kedua dari zat tunggal adalah senyawa kimia, senyawa kimia adalah zat tunggal yang tersusun atas banyak unsure yang bergabung menjadi satu.

c. Zat Campuran

Zat campuran adalah zat yang terdiri atas beberapa jenis materi atau zat tunggal yang masih membawa sifat-sifat zat penyusunnya. Zat campuran dapat dibedakan menjadi dua yaitu campuran homogen dan campuran heterogen . Zat campuran dapat memiliki sifat yang berbeda bergantung pada zat penyusunannya.

d. Komponen Materi Berdasarkan Komponen Penyusunanya

Campuran homogen merupakan campuran yang zat penyusunanya tercampur dengan sempurna dan tidah dapat dibedakan. Nama lain dari campuran homogen adalah larutan, Misalnya larutan garam, teh manis, sirup, udara dll. Ciri-ciri campuran homogen adalah: 1) Terdiri dari zat terlarut (solut) dan pelarut (solven). Biasanya

komponen yang lebih banyak jumlahnya disebut sebagai zat pelarut, sedangkan yang lebih sedikit disebut zat terlarut antara komponen-komponen penyusunnya

2) Tidak dapat disaring

3) Tidak terdapat lapisan (komponen padat dan cair tidak memisah)

Campuran heterogen adalah campuran zat penyusunnya tidak tercampur sempurna dan zat penyusunnya masih bisa dibedakan. Campuran heterogen terdiri dari dua jenis yaitu suspensi atau koloid. Suspensi jika didiamkan beberapa saat akan mengendap kebawah contohnya yaitu campuran terigu dan air, air dan kopi, tepung beras dan air, air dengan pasir. Sedangkan koloid sebarannya merata dan tidak mengendap jika didiamkan seperti susu dan santan. Ciri-ciri campuran suspensi diantaranya yaitu : 1) Campuran memiliki dua fase

2) Sifat-sifatnya tidak seragam 3) Dapat disaring

4) Memisak jika didiamkan20

20

Tim Guru Inspiratif, Super Complete SD/MI 4 5 6, (Depok: Magenta Media, 2018), h.317

(42)

D. Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah:

1. Penggunaan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 1 Rajabasa Lama 1 Lampung Timur.

2. Setelah dilakukan tindakan, hasil belajar siswa minimal 75% dalam proses pembelajaran dan mencapai KKM 76.

(43)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Definisi Operasional Variabel

“Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atau sifat-sifat hal yang dapat diamati (diobservasi).”21

Dari pengertian ini dapat dimengerti bahwa, definisi oprasional variabel adalah definisi yang didasarkan pada segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian.

“karakteristik penelitian ekperimen adalah variabel bebas yang

dimanipulasi, variabel lain yang mungkin berpengaruh dikontrol agar tetap konstan, dan efek pengaruh manipulasi variabel bebas dan terikat diamati secara langsung oleh peneliti”22

1. Variabel bebas ( Metode Pembelajaran Eksperimen)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat.23 Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran eksperimen.

Metode pembelajaran eksperimen adalah metode pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk

21

Sumardi Suryasubrata, Metode Penelitian,( Jakarta: PT Raja Grafika Persada,2003), h.29

22

Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007), h. 180 -181

23

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D), (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 39

(44)

melakukan suatu percobaan, Metode ini tidak dapat diterapkan dalam semua materi pembelajaran.

Langkah-langkah dalam penerapan metode pembelajaran eksperimen dalam pelajaran IPA yaitu:

a. Guru mempersiapkan alat dan bahan yang sesuai dengan materi pembelajaran.

b. Guru membagi kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 orang

c. Guru menjelaskan tujuan, langkah-langkah eksperimen pada pembelajaran tersebut.

d. Setiap kelompok melakukan percobaan.

e. Setiap kelompok mencatat hasil percobaan di lembar percobaan yang telah di berikan oleh guru.

f. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil percobaannya di depan kelas.

2. Variabel Terikat ( Hasil Belajar)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.24 Berdasarkan pengertian tersebut variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA dengan menggunakan metode pembelajaran Eksperimen.

24

(45)

Hasil belajar yaitu pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan.

Adapun indikator pencapaian kompetensi yaitu:

3.9.1 Mengelompokkan materi dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan komponen penyusunnya ( Zat Tunggal dan Zat Campuran)

4.9.1 Melaporkan hasil pengamatan sifat-sifat campuran dan Komponen penyusunnya dalam kehidupan sehari-hari. B. Setting Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kelas dengan menggunakan metode eksperimen untuk mengatasi kesulitan belajar siswa dalam materi pembelajaran tema 9 tentang benda-benda disekitar siswa yang terlampir di Lampiran 2 dan di lakukan di SDN 1 Rajabasa Lama 1, Kecamatan Labuhan Ratu, Lampung Timur tahun pelajaran 2018/2019. Waktu pelaksanaan penelitian ini terhitung dari tahap perencanaan sampai dengan pelaksanaan tindakan.

C. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas V SDN 1 Rajabasa Lama 1 Lampung Timur. Dengan jumlah siswa sebanyak 32 siswa. Penelitian ini berkolaborasi dengan Guru Kelas V yaitu Timbul Yuwono, S.Pd.SD

(46)

D. Prosedur Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian ini, maka rencana penelitian yang dibuat adalah menerapkan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas merupakan salah satu pendekatan dalam penelitian yang berbasis kelas atau sekolah untuk melakukan pemecahan berbagai permasalahan yang ada di sekolah dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan.

Penelitian tindakan kelas ini merupakan upaya untuk mengkaji berbagai hal yang menyebabkan berbagai hasil belajar belum tuntas pada langkah-langkah pembelajaran sebelumnya. Refleksi pada setiap pembelajaran digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil langkah lebih lanjut dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran. Dengan kata lain refleksi merupakan pengkajian untuk menentukan langkah-langkah berikutnya dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa. 1. Tahap-tahap Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Proses pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini akan dilakukan secara bertahap dalam dua siklus atau lebih sampai penelitian ini berhasil. Sebagai sebuah penelitian tindakan kelas ini maka langkah-langkah dalam penelitian ini menganut 4 dasar yaitu: rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, refleksi. Yang dilakukan secara berulang-ulang, penelitian ini dilakukan dengan dua siklus. Adapun model penelitian tindakan kelas

(47)

dan penjelasan untuk masing-masing tahapan dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.2

Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas25

Siklus Penelitian Tindakan Kelas Menurut Kemmis Dan Taggart Dalam Suharsimi Arikunto

Berdasarkan Gambar 2.2 dapat diketahui, penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus, siklus meliputi tahap-tahap sebagai berikut:

Secara keseluruhan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam tindakan pembelajaran di kelas adalah sebagai berikut.

25

Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta:Bumi Aksara, 2007), h. 16 Perencanaan SIKLUS I Pengamatan Pengamatan SIKLUS II Perencanaan Pelaksanaan Pelaksanaan Refleksi Refleksi ?

(48)

a. Siklus I

1) Perencanaan

Pada tahap perencanaan siklus I diawali dengan refleksi dan analisis bersama antara peneliti dan guru terhadap hasil belajar siswa, mengidentifikasi masalah, menganalisis masalah dan mencari alternatif pemecahan masalah. Dari hasil di atas peneliti peneliti melakukan hal-hal sebagai berikut:

a) Menyusun RPP siklus I yang difokuskan pada perencanaan langkah-langkah perbaikan atau sekenario tindakan yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran. Dalam rencana perbaikan pembelajaran ini peneliti menggunakan metode Eksperimen.

b) Menyiapkan bahan ajar lembar kerja siswa (LKS) yang akan digunakan oleh siswa pada proses pembelajaran.

c) Menyiapkan instrument penelitian yang terdiri dari :

(1) Lembar pengamatan guru Selama pelaksanaan pembelajaran.

(2) Lembar pengamatan siswa selama melaksanakan pembelajaran.

(3) Lembar tes akhir pembelajaran untuk siswa

d) Merencanakan kriteria keberhasilan perbaikan pembelajaran. Dalam penelitian ini keberhasilan pembelajaran ditetapkan

(49)

apabila 75% siswa mencapai ketuntasan belajar dengan nilai KKM 76.

2) Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan siklus I peneliti dibantu oleh guru (observer) melakukan sekenario pembelajaran seperti yang telah direncanakan di dalam RPP yaitu sebagai berikut.

a) Kegiatan awal terdapat fase I yaitu melakukan apresepsi, menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, memberikan motivasi dan menyiapkan siswa untuk mengikuti KBM (Kegiatan Belajar Mengajar).

Peneliti memberikan soal pre-test di awal pembelajaran sejauh mana pemahaman awal siswa tentang materi zat tunggal dan zat campuran yang akan di ajarkan.

b) Kegiatan Inti terdapat fase 2 yaitu menjelaskan materi, zat tunggal danzat campuran, langkah-langkah metode eksperimen, selanjutnya guru membentuk kelompok masing-masing 5 orang dalam satu kelompok. Kemudian siswa bersama-sama melakukan Eksperimen, guru memberikan kesempatan kepada siswa untk bertanya tentan eksperimen yang dilakukan. Hasil eksperimen ditulis dilembar kerja siswa dan dikumpulkan ke guru.

(50)

c) Kegiata akhir terdapat fase 5 guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan dan memberikan penguatan atau hasil kesimpulan siswa.

3) Pengamatan (Observing)

Pada tahap ini peneliti bersama guru (Observer) melakukan pengumpulan data proses dan hasil belajar, untuk selanjutnya diolah, dianalisis, dan diinterpretasi. Instrument penelitian yang digunakan adalah:

a) Tes evaluasi akhir pembelajaran

Instrument ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa sebagai patokan untuk mengukur pengetahuan siswa dan ketuntasan belajar siswa dalam menguasai materi. Instrument ini dibuat oleh peneliti dan kemudian dikonsultasikan kepada guru yang menjadi observer. Tes evaluasi digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa setelah proses pembelajaran. Tes ini dilakukan di akhir pembelajaran pada siklus I pembelajaran II

b) Lembar pengamatan saat pembelajaran

Instrument ini digunakan untuk mengukur kemampuan guru dalam mengolah pembelajaran. Lembar pengamatan ini diisi oleh peneliti dan guru observer, dilakukan saat pembelajaran berlanjut.

(51)

4) Refleksi

Pada tahap refleksi ini peneliti bersama guru (Observer) melakukan pengumpulan data dari proses pembelajaran dan hasil belajar pada siswa, untuk selanjutnya diolah, dianalisis, dan diinterpretasi.

Sebagaimana dikatakan Hopkins dalam Penelitian Tindakan Kelas.

Refleksi dalam penelitian tindakan kelas mencakup analisis, sintesis, dan penelitian terhadap hasil pengamatan atas tindakan yang dilakukan, jika terdapat masalah dari proses refleksi maka dilakukan proses pengkajian ulang melalui siklus berikutnya yang meliputi kegiatan: perencanaan ulang, tindakan ulang, dan pengamatan ulang sehingga permasalahan dapat teramati.

Hasil yang didapatkan dalam proses observasi pada guru dan siswa dari guru observer dan penelitian dikumpulkan serta dianalisis. Dari analisis tersebut, tim peneliti melakukan refleksi diri apakah hasil belajar siswa dapat ditingkatkan dengan menggunakan metode eksperimen pada siswa kelas V semester genap di SDN 1 Rajabasa Lama 1, Lampung Timur. Dari hasil tersebut guru merancang tindakan untuk siklus yang ke dua.

(52)

b. Siklus II

1) Perencanaan

Pada tahap perencanaan siklus II di awali dengan refleksi dan analisis bersama antara peneliti dan guru (observer) terhadap hasil belajar siswa, mengidentifikasi masalah, menganalisis masalah dan mencari alternatif pemecahan masalah dari hasil di atas peneliti melakukan hal-hal sebagai berikut:

a) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II dengan memperhatikan kekurangan yang terjadi pada perbaikan siklus I.

b) Menyiapkan bahan ajar Lembar Kerja Siswa (LKS) yang akan digunakan oleh siswa pada proses pembelajaran

c) Menyiapkan instrument penelitian yaitu :

(a) Lembar pengamatan guru selama melaksanakan pembelajaran.

(b) Lembar tes akhir pembelajaran. E. Teknik Pengumpulan Data

Langkah awal pada penelitian ini adalah mengadakan survey ke Sekolah. Data-data yang diperoleh pada saat pra survey itulah yang akan dijadikan sebagai objek dalam penelitian ini. Dalam proses pengumpulan data yang penulis gunakan yaitu:

(53)

1. Metode Observasi

Observasi dapat didefinisikan sebagai pemilihan, pengubahan, pencatatan dan pengodean. Serangkaian perilaku dan suasana yang berkenaan dengan organism sesuai dengan tujuan-tujuan empiris.26 Berdasarkan pengertian tersebut maka metode observasi dapat diartikan sebagai metode pengumpulan data dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematis gejala-gejala yang diselidiki. Metode ini digunakan untuk merekam peristiwa dan kegiatan selama tindakan dalam pembelajaran yang menggunakan metode eksperimen. Dalam penelitian ini perilaku dan aktivitas siswa yang diamati.

2. Metode Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.27

Berdasarkan pengertian di atas, diketahui bahwa tes merupakan instrument pengumpulan data yang berisikan pertanyaan-pertanyaan yang digunakan untuk mungukur kemampuan siswa dalam aspek kognitif.

Metode ini diberikan pada awal pembelajaran untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa di awal pelajaran (pre-test) dan di akhir siklus I dan siklus II (post tes). Metode tes ini

26

Edi Kusnadi, Metodologi Penelitian(Aplikasi Praktis), (Jakarta:Ramayana, 2008), h. 98

27

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis Revisi VI, (Jakarta:Rineka Cipta, 2006), h. 150

(54)

dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa disetiap siklus setelah pembelajaran melalui metode eksperimen.

3. Metode Wawancara

Wawancara adalah sebuah dialog atau Tanya jawab yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara.28 Hubungan dengan penginterview dan yang diinterview bersifat semantara, yaitu berlangsung dalam jangka waktu tertentu dan kemudian diakhiri.29 Berdasarkan pengertian tersebut, maka metode wawancara adalah suatu proses Tanya jawab yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dalam rangka mengumpulkan informasi yang dibutuhkan. Metode wawancara yang akan penulis lakukan ini adalah termasuk metode wawancara bebas terpimpin karena dalam hal ini penulis telah menyiapkan kerangka pertanyaan yang akan diajukan sehingga arah dan irama interview berada ditangan interviewer.

Metode interview ini dipergunakan untuk memperoleh data mengenai jumlah siswa kelas V SDN 1 Rajabasa Lama 1 Lampung Timur, kondisi siswa pada saat proses belajar mengajar, berapa nilai KKM untuk mata pelajaran IPA, berapa jumlah siswa yang telah mencapai KKM, kendala guru pada proses belajar mengajar. Sumber data dari metode interview ini adalah wali kelas V SD 1 Rajabasa

28

Ibid, h. 155

29

(55)

Lama 1 Lampung Timur dan murid kelas V yang dalam penelitian ini berperan sebagai informan.

4. Metode Dokumentasi

Dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk memperoleh informasi dari sumber tertulis atau dokumen-dokumen,baik berupa buku-buku, majalah, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya.30

Berdasarkan pengertian tersebut, maka metode dokumentasi adalah suatu cara didalam mengumpulkan data-data yang diperlukan melalui catatan tertulis. Metode dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data tentan jumlah siswa kelas V, nilai UTS IPA, absen siswa kelas V, Silabus dapat dilihat pada lampiran 1, data KKM dan kalender akademik kelas V SDN 1 Rajabasa Lama 1, Lampung Timur. F. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Peneliti melakukan penelitian ini dengan mengupayakan data-data yang valid dan reliabel serta dapat dipertanggung jawabkan. Menurut Suharsimi Arikunto, “sebuah data atau informasi yang dikatakan valid apabila sesuai dengan kenyataan.”31

Jika data yang dihasilkan dari sebuah Instrumen Valid, maka Instrumen tersebut valid. Karena dapat memberikan gambaran data secara benar sesuai dengan kenyataan

30

Edi Kusnadi, Op.Cit, h. 102

31

Suharsimi Arikunto, dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta:Bumi Aksara, 2012), h. 72

(56)

sesungguhnya. Data yang valid dan reliabel didapat dengan menggunakan beberapa instrumen dalam penelitian yaitu lembar observasi, lembar hasil tes belajar siswa, dan dokumen-dokumen tentang sejarah sekolah, profil sekolah, lembar observasi Ranah Afektif, Ranah Kognitif dan Ranah psikomotor.

a. Penilaian ranah afektif

Penilaian ranah afektif siswa kelas V SDN 1 Rajabasa Lama 1 yang diamati pada metode eksperimen dapat dilihat pada Tabel II.

Tabel II

Lembar Observasi Ranah Afektif Metode Pembelajaran Eksperimen

No Nama Jenis aktifitas Jumlah Ket.

1 2 3 4 5 1. Adi Jaka Sampurna

2. Ali Ahmad Khodori 3 Aurel Livia C.A 4 Ayundira Septiana 5 Bima Pratama 6 Denada Oktaviani 7 Dino Adi Putra

Jumlah Persentase

Cara mengisi lembar observasi penilaian ranah afektif siswa dalam metode eksperimen yaitu dengan menggunakan tanda ceklis (√) pada aktivitas yang dilakukan oleh siswa. Dengan kriteria 5:sangat baik, 4: baik, 3: cukup, 2: kurang, 1: sangat kurang. berikut ini adalah penilaian ranah afektif yang akan diamati.

a. Memperhatikan guru menerangkan materi b. Partisipasi aktif dalam kerja kelompok

(57)

c. Kemampua bertanya dan menjawab pertanyaan guru d. Disiplin dalam melakukan percobaan

catatan:

Nilai = jumlah skor yang diperoleh : jumlah keseluruhan siswa x 100

b. Penilaian Ranah Psikomotor

Penilaian ranah Psikomotor siswa yang dinilai dalam metode eksperimen dapat dilihat pada Tabel III.

Tabel III.

Lembar Observasi Ranah Psikomotor Metode Pembelajaran Eksperimen

No Nama Jenis aktifitas Jumlah Ket.

1 2 3 4 5 1. Adi Jaka Sampurna

2. Ali Ahmad Khodori 3 Aurel Livia C.A 4 Ayundira Septiana 5 Bima Pratama 6 Denada Oktaviani 7 Dino Adi Putra

Jumlah Persentase

Cara mengisi lembar observasi penilaian ranah afektif siswa dalam metode eksperimen yaitu dengan menggunakan tanda ceklis (√) pada aktivitas yang dilakukan oleh siswa. Dengan kriteria 5:sangat baik, 4: baik, 3: cukup, 2: kurang, 1: sangat kurang. berikut ini adalah penilaian ranah afektif yang akan diamati.

(a) Merangkum hasul penelitian dengan rapi (b) Kemampuan menggunakan alat

(c) Kemampuan mengemukakan hasil penelitian di depan kelas (d) Kemampuan mengingat Langkah-langkah yang di jelaskan

(58)

catatan:

Nilai = jumlah skor yang diperoleh : jumlah keseluruhan siswa x 100

c. Lembar Observasi Kegiatan Guru

Pada penelitian ini peneliti menggunakan lembar observasi untuk mengamati kegiatan guru pada saat proses belajar mengajar berlangsung seperti pada Tabel IV

Tabel VI

Kisi-kisi lembar observasi kegiatan guru menggunakan metode pembelajaran eksperimen

No Aspek Penilaian

1. Kegiatan Pendahuluan

a. Guru mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran b. Membuka pelajaran

c. Guru mengkondisikan siswa untuk belajar d. Guru melakukan kegiatan apersepsi e. Guru memberikan motivasi kepada siswa

f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaranyang hendak dicapai

2. Kegiatan Inti

a. Guru menempelkan gambar yang sesuai dengan materi pelajaran di papan tulis

b. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok

c. Guru menjelaskan langkah-langkah metode eksperimen. d. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan kepada

setiap kelompok untuk memperhatikan dan/atau menganalisis gambar

e. Guru memberikan selembar kertas kepada masing-masing kelompok untuk mencatat hasil analisisnya

f. Guru memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka melalui perwakilan kelompok

(59)

3. Kegiatan Penutup

a. Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan materi pelajaran pada akhir kegiatan

b. Menutup pelajaran

2. Instrument untuk metode tes adalah hasil belajar siswa berupa pemberian ulangan harian untuk mengukur hasil belajar siswa melalui posttest yang disusun dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM). Untuk memperoleh data dalam penelitian ini peneliti menerapkan metode eksperimen. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa sesudah proses pembelajaran IPA dengan menerapkan metode eksperimen, peneliti menggunakan instrument yaitu posttest dalam bentuk soal isian jawaban singkat. Dengan harapan sebagaimana di atas maka peneliti merumuskan kisi-kisi soal posttest sebagai berikut dan terlampir dalam Lampiran 9 dan 10:

Tabel V

Kisi-kisi soal Siklus I

Kompetensi

Dasar Indikator No soal

Bentuk soal Kemampuan kognitif Skor Md Sd su I II III 3.9Mengelomp okan materi dalam kehidupan sehari hari Mengidenti ikasi materi, zat tunggal unsur dan senyawa 1,2, 3 4,5 √ √ √ √ √ √ Keterangan : Md = Mudah I = Mengingat II = Memahami Sd = Sedang

(60)

Tabel VI

Kisi-kisi Soal Siklus II

Kompetensi

Dasar Indikator No soal

Bentuk soal Kemampuan kognitif Skor Md Sd Su I II III 3.9Mengelomp okan materi dalam kehidupan sehari hari Mengidenti ikasi materi, zat tunggal dan zat campuran 1,2, 3 4,5 √ √ √ √ √ √ Keterangan : I = Mengingat Md = Mudah II = Memahami

Sd = Sedang III = Penerapan

Su= Sukar

Tabel VII

Lembar Observasi Penilaian Ranah Kognitif

No

Nama

Nilai

Keterangan Tuntas Tidak Tuntas 1. Adi Jaka Sampurna

2 Ali Ahmad Khodori 3 Aurel Livia Chantika A 4 Ayundira Septiana 5 Bima Pratama 6 Denada Oktaviani 7 Dino Adi Putra

G. Teknik Analisis Data

Data yang terkumpul tidak akan bermanfaat tanpa dianalisis yakni diolah dan diinterpretasikan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kuantitatif dan kualitatif. Analisis data kuantitatif digunakan untuk mengukur hasil belajar dengan melihat

(61)

peningktan hasil belajar menggunakan tes tertulis. Hasil belajar dapat dilihat dari hasil yang didapat setelah proses pembelajaranpada tiap siklus. Sedangkan analisis data kualitatif dilakukan untuk mencatat proses pembelajaran melalui observasi hasil perolehan data dicatat dalam instrument yang telah disediakan. Data yang dianalisis kualitatif dan disajikan secara kuantitatif dalam bentuk presentase 86%-100% = sangat baik, 76%-85% = baik, 60%-75% = cukup, 55%-59% = kurang ≤54% = kurang sekali32. Analisis data dihitung dengan menggunakan rumus derikut:

1. Rumus Menghitung Rata-Rata

Keterangan:

X = Nilai rata-rata kelas

∑X = Jumlah nilai tes seluruh siswa N =Jumlah seluruh siswa33

2. Rumus Menghitung Presentase Ketuntasan Siswa

Keterangan:

P = Angka Presentase

∑X = Jumlah siswa yang memperoleh nilai >76 N = Jumlah seluruh siswa34

32

Anas Sudijono, pengantar statistic dasar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005), h 43

33

M. Iqbal Hasan, Pokok-pokok Materi Stratistik I (Statistik Deskriptif), (Jakarta:Bumi Aksara, 2003), h. 72.

34

(62)

H. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah: 1. Hasil belajar

Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar siswa ditandai dengan tercapainya kriteria ketuntasan minimal (KKM) mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam jika siklus I mencapai ketuntasan minimal sebanyak 50% dari total siswa kelas V dan pada siklus II mencapai ketuntasan minimal sebanyak 75% dari total siswa. Jika pada siklus II sudah mencapai 75% maka siklus dihentikan.

2. Metode eksperimen

Adapun indikator penggunaan metode eksperimen yaitu:

a. Siswa memahami materi yang diberikan dari meode eksperimen. b. Siswa mampu melakukan percobaan dengan teratur.

(63)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi lokasi penelitian a. Identitas Sekolah

1) Nama Sekolah : SDN Rajabasa Lama 1 2) Nomor Pokok Sekolah Nasional : 10805700

3) Nomor Statistik Sekolah : 101120423512 4) Nomor Registrasi Sekolah : 080916060441

5) NPWP : 00-572.475.2-321.000

6) Provinsi : Lampung

7) Kabupaten : Lampung Timur

8) Kecamatan : Labuhan Ratu

9) Desa/ Kelurahan : Rajabasa Lama Satu

10) Kode Pos : 34196

11) Status Sekolah : Negeri

12) Tahun Berdiri : 1982

13) Bangunan Sekolah : Milik Sendiri 14) Lokasi Sekolah : Pedesaan 15) Jarak Kepusat Kecamatan : 6 km 16) Nama Kepala Sekolah : Drs. Lasidi

(64)

b. Sejarah Singkat Berdirinya SDN 1 Rajabasa Lama 1

Sejarah berdirinya SDN 1 Rajabasa Lama 1 Kecamatan Labuhan ratu Lampung Timur pada tahun 1982 dan sekolah mulai di operasionalkan pada tahun 1983.

c. Visi, Misi dan Tujuan SDN 1 Rajabasa Lama 1 1) Visi

Menjadikan sekolah yang berprestasi dalam ilmu pengetahuan dan keterampilan iman dan taqwa.

2) Misi

a) Meningkatkan professional guru dan pegawai dalam melaksanakan tugas sehari-hari.

b) Mencukupi dan melengkapi sarana dan prasarana sekolah yang dapat menunjang peningkatan mutu KBM dan hasil belajar siswa.

c) Meningkatkan tercapainya lingkungan dan iklim kerjasama yang harmonis dan kondusif sehingga mampu mendorong peningkatan prestasi seluruh warga sekolah.

d) Meningkatkan hubungan kerjasama yang harmonis dengan orang tua siswa dan masyarakat sehingga mampu mendukung program sekolah. 35

d. Data Guru dan Siswa SDN 1 Rajabasa Lama 1

SDN 1 Rajabasa Lama 1 memiliki tenaga pendidik sebanyak 10 orang, dapat dilihat dalam Tabel VIII dibawah ini.

35

Gambar

Tabel II
Tabel III.
Tabel VI
Tabel VI
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi institusi (Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, lembaga swadaya masyarakat, Komisi Penanggulangan AIDS, pihak sekolah,

● Satu tahun setelah penguncian dan pembatasan sosial awal Covid-19 berlaku, polusi NO2 telah pulih kembali di semua area yang diteliti, bahkan setelah kondisi cuaca

bahwa berdasarkan Peraturan Daerah Kota Solok Nomor 16 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Solok, pelaksanaan Urusan

Metodologi penelitian menggunakan metodologi Rekayasa dengan pendekatan metode Remastering, karena perawatan paket tidak terlalu sulit juga didukung penuh

Berbagai keadaan yang menyebabkan kondisi ini antara lain diagnosis yang tidak tepat, mikroorganisme penyebab yang atipikal, gram-negatif atau mengalami resistensi terhadap

Pada data (18) (sangat kasar) adalah berlebihan sangat kasar dalam berbicara. Sifat tersebut sangat kurang baik jika dilakukan kepada orang yang lebih tua, karena

[r]

Pembahasan penelitian nantinya berisi penyebab petani muslim di Desa Glagahagung menjual hasil panennya pada tengkulak, serta untuk mengetahui praktik jual beli