• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ginawati Bratawidjaja, Rindang Widuri Universitas Bina Nusantara, Jln. Kebon Jeruk Raya No. 27, Jakarta Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Ginawati Bratawidjaja, Rindang Widuri Universitas Bina Nusantara, Jln. Kebon Jeruk Raya No. 27, Jakarta Barat"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU

PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN

PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

INDONESIA

Ginawati Bratawidjaja, Rindang Widuri

Universitas Bina Nusantara, Jln. Kebon Jeruk Raya No. 27, Jakarta Barat 11530

ginawati.bratawijaya@yahoo.com ABSTRAK

The aim of this study is to analyze the factors that affect the timeliness of financial reporting in manufacturing company that listed in Indonesia Stock Exchange (IDX). Independent variables used are profitability, size of company, gearing ratio, auditor auditors and firms operations complexity. Data analysis method used is logistic regression at the 0,05 level. This study is quantitative research. Sourced data obtain from the IDX website in the form of secondary data. Object of research is a manufacturing company that listed in IDX 2011-2013 period. Total observations used in the study as much as 189 samples were selected by purposive sampling technique. The results show that quality auditors and firms operation complexity affect the timeliness of financial reporting. Meanwhile, profitability, size of company and gearing ratio does not affect the timeliness of financial reporting. (GB) Keywords: Timeliness , Financial Reporting, Indonesian Stock Exchange

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Variabel independen yang digunakan adalah profitabilitas, ukuran perusahaan, rasio gearing, kualitas auditor dan kompleksitas operasi perusahaan. Metode analisis data yang digunakan adalah regresi logistik pada tingkat signifikansi 0,05. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Sumber data didapatkan dari website IDX dalam bentuk data sekunder. Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2011-2013. Total observasi dalam penelitian ini sebanyak 189 sampel yang dipilih dengan metode purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas auditor dan kompleksitas operasi perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Sementara, profitabilitas, ukuran perusahaan dan rasio gearing tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. (GB)

Kata Kunci : Ketepatan Waktu, Penyampaian Laporan Keuangan, Bursa Efek Indonesia

(2)

PENDAHULUAN

Latar belakang

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya peningkatan kompleksitas operasi bisnis dan pertumbuhan pasar modal yang membuat investor dan pengguna laporan keuangan lainnya memerlukan informasi yang lebih relevan dan tepat waktu untuk menunjang pembuatan keputusan. Kegunaan dari laporan keuangan perusahaan tersebut bergantung pada keakuratan dan ketepatan waktu penyampaian informasi tersebut. Ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan sebagai salah satu atribut kualitatif atau karakteristik dari informasi yang berguna atau pengungkapan relevan telah dipertimbangkan oleh American Accounting Association (AAA, 1954 dan 1957). Bapepam-LK yang telah melebur ke dalam Otoritas Jasa Keuangan (OJK) semenjak diberlakukannya UU Nomor 21 Tahun 2011 pada tanggal 1 Januari 2013 telah merumuskan dan mengeluarkan peraturan terkait dengan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan dalam Peraturan Bapepam Nomor X.K.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: KEP-36/PM/2003 yang kemudian disempurnakan dengan dikeluarkannya Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor: Kep-346/BL/2011. Pentingnya ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan telah dibuktikan dengan banyaknya penelitian yang dilakukan di seluruh dunia. Sehingga penelitian ini merupakan penelitian lanjutan dari penelitian yang sudah ada.

Berdasarkan uraian tersebut, maka penelitian ini akan menguji ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BursaEfek Indonesia. Sehingga, judul penelitian ini adalah “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.“

Landasan Teori

Ketepatan waktu menurut (Kieso, Weygant dan Warfield, 2011) adalah memiliki informasi yang tersedia bagi pengambil keputusan sebelum informasi tersebut kehilangan kapasitasnya untuk mempengaruhi keputusan. Jadi, informasi tidak akan berguna apabila informasi tersebut tidak tersedia tepat waktu yakni pada saat pembuat keputusan membutuhkan informasi tersebut untuk menunjang pembuatan keputusan.

Ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan telah diatur dalam Undang-Undang No.8 Tahun 1995 tentang peraturan pasar modal. Peraturan Bapepam Nomor X.K.2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-36/PM/2003 sebagaimana yang telah diubah dengan Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor: Kep-346/BL/2011 mewajibkan perusahaan penerbit dan terbuka untuk mempublikasi dan menyampaikan laporan keuangan tahunan perusahaan secara tepat waktu kepada masyarakat dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Peraturan ini merupakan penyempurnaan dari Peraturan Nomor X.K.2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor KEP-36/PM/2003 tanggal 30 September 2003 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala. Perusahaan yang terlambat dalam menyampaikan laporan keuangannya akan dikenakan sanksi administrasi sesuai dengan ketentuan Undang-Undang. Peraturan terkait dengan sanksi administrasi atas keterlambatan perusahaan dalam menyampaikan laporan keuangannya tersebut dikeluarkan oleh PT Bursa Efek Jakarta. Berdasarkan Peraturan Nomor I-H tentang Sanksi yang diatur dalam Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta Nomor: Kep-307/BEJ/07-2004, Khusus bagi Perusahaan Tercatat yang terlambat menyampaikan Laporan Keuangan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan III.1.6. Peraturan Nomor I-E tentang Kewajiban Penyampaian Laporan dikenakan sanksi sebagai berikut:

1. Peringatan tertulis I, atas keterlambatan penyampaian Laporan Keuangan sampai 30 (tiga puluh) hari kalender terhitung sejak lampaunya batas waktu penyampaian Laporan Keuangan.

2. Peringatan tertulis II dan denda sebesar Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah), apabila mulai hari kalender ke-31 hingga hari kalender ke-60 sejak lampaunya batas waktu penyampaian Laporan Keuangan, Perusahaan Tercatat tetap tidak memenuhi kewajiban penyampaian Laporan Keuangan.

3. Peringatan tertulis III dan tambahan denda sebesar Rp 150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah), apabila mulai hari kalender ke-61 hingga hari kalender ke-90 sejak lampaunya batas waktu penyampaian Laporan Keuangan, Perusahaan Tercatat tetap tidak memenuhi kewajiban penyampaian Laporan Keuangan atau menyampaikan Laporan Keuangan namun tidak memenuhi kewajiban untuk membayar denda sebagaimana dimaksud dalam ketentuan no.2 di atas.

4. Suspensi, apabila mulai hari kalender ke-91 sejak lampaunya batas waktu penyampaian Laporan Keuangan, Perusahaan Tercatat tetap tidak memenuhi kewajiban penyampaian Laporan Keuangan dan atau Perusahaan Tercatat telah menyampaikan Laporan Keuangan namun tidak

(3)

memenuhi kewajiban untuk membayar denda sebagaimana dimaksud dalam ketentuan no.2 dan no.3 di atas.

5. Sanksi suspensi Perusahaan Tercatat hanya akan dibuka apabila Perusahaan Tercatat telah menyerahkan Laporan Keuangan dan membayar denda sebagaimana dimaksud dalam ketentuan no.2 dan no.3 di atas.

Penelitian ini menggunakan 3 teori pendukung, yaitu : teori keagenan , teori sinyal dan teori kepatuhan. Teori keagenan menjelaskan hubungan antara satu pihak sebagai agen dan pihak lainnya adalah principal. Agen merupakan pihak yang telah diberikan wewenang oleh principal untuk bertindak atas nama principal dalam hal pembuatan keputusan dan wewenang lainnya. Teori sinyal menjelaskan tentang sinyal-sinyal yang diberikan dari manajemen kepada principal. Dalam hal ini informasi yang terkandung dalam laporan keuangan merupakan sinyal-sinyal bagi principal untuk memantau kinerja agen. Teori kepatuhan menjelaskan tentang kepatuhan terhadap hukum. Dilihat dari dua perspektif. Perspektif instrumental mengasumsikan individu secara utuh didorong oleh kepentingan pribadi dan tanggapan-tanggapan terhadap perubahan insentif dan penalti yang berhubungan dengan perilaku. Perspektif normatif berhubungan dengan apa yang orang anggap sebagai moral dan berlawanan dengan kepentingan pribadi mereka.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji dan menemukan bukti empiris bahwa faktor profitabilitas, ukuran perusahaan, rasio gearing, kualitas auditor dan kompleksitas operasi perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan.

Perumusan masalah yang dikaji dalam penelitian adalah sebagai berikut:

1. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan ? 2. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan

keuangan ?

3. Apakah rasio gearing berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan ? 4. Apakah kualitas auditor berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan ? 5. Apakah kompleksitas operasi perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian

laporan keuangan ?

Dari perumusan masalah, selanjutnya dibuat hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini.

1. Semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan, perusahaan akan cenderung tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya. Hipotesis ini dikembangkan berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sulistyo (2010)

H1 : Profitabilitas berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. 2. Semakin besar ukuran perusahaan maka perusahaan akan cenderung tepat waktu dalam

menyampaikan laporan keuangannya. Hipotesis ini dikembangkan berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sulistyo (2010), Lie (2012), Yaacob dan Che-Ahmad (2012) dan Hashim, Hashim dan Jambari (2013).

H2 :Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. 3. Perusahaan dengan tingkat rasio gearing yang tinggi akan cenderung terlambat dalam

penyampaian laporan keuangannya karena tingginya tingkat rasio gearing mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut mengalami kesulitan keuangan.

H3 : Rasio gearing berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. 4. Perusahaan yang diaudit oleh KAP The Big Four akan cenderung tepat waktu dalam

menyampaikan laporan keuangannya karena KAP The Big Four melakukan pekerjaannya lebih efisien dan efektif. Hipotesis ini dikembangkan berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sulistyo (2010) dan Shukeri dan Nelson (2011).

H4 : Kualitas Auditor berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. 5. Semakin tinggi tingkat kompleksitas operasi perusahaan maka perusahaan akan cenderung

terlambat dalam menyampaikan laporan keuangannya. Hipotesis ini dikembangkan berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sulistyo (2010).

H5 : Kompleksitas operasi perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.

METODE PENELITIAN

Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2011-2013. Sumber data diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id) dalam bentuk data sekunder. Gambar 1 menjelaskan tentang kerangka pemikiran.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang bersifat kuantitatif yaitu data yang disajikan dalam bentuk angka-angka dan data statistik. Data yang digunakan adalah berupa laporan

(4)

tahunan perusahaan. Pengulahan data dilakukan dengan bantuan Software SPSS (Statistical Program for Social Science) 22.

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia periode 2011-2013. Sampel dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling yaitu teknik pemilihan sampel dengan menggunakan kriteria tertentu yang telah ditentukan sebelumnya sehingga diperoleh jumlah sampel per tahun adalah 63 perusahaan. Dan total observasi selama tiga periode adalah 189. Adapun kriteria yang ditetapkan adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tiga tahun berturut-turut yaitu dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013.

2. Perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangan yang telah diaudit oleh Auditor Independen untuk periode 2011 sampai dengan 2013 dan memiliki tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember.

3. Perusahaan yang laporan keuangannya dilengkapi dengan laporan Auditor Independen untuk periode 2011 sampai dengan 2013 dan memiliki informasi tanggal penyampaian laporan keuangan.

4. Perusahaan yang menggunakan mata uang Rupiah dalam laporan keuangannya.

5. Perusahaan yang memperoleh laba bersih selama tiga tahun berturut-turut yaitu dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013.

Gambar 1 Kerangka Pemikiran

Keterangan : X : Variabel Independen Y : Variabel Dependen

Adapun operasional variabel dapat dijelaskan sebagai berikut : Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Variabel ini diukur dengan menggunakan dummy. Perusahaan yang tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya > 90 hari diberi angka “1”, sedangkan perusahaan yang melaporkan informasi keuangannya terlambat < 90 hari diberi angka “0”.

Variabel Independen 1. Profitabilitas

Profitabilitas diukur dengan menggunakan Return on Assets (ROA) yaitu perbandingan antara net income after tax dengan total assets. ROA dapat dirumuskan sebagai berikut:

2. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan dilihat dari total assets. Dalam penelitian ini ukuran perusahaan diukur dengan menggunakan Ln total assets.

3. Rasio Gearing

Rasio gearing merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam melunasi hutang jangka panjangnya dengan modal sendiri. Pengukuran rasio gearing dapat dirumuskan sebagai berikut:

4. Kualitas Auditor

Indikator pengukuran variabel kualitas auditor dalam penelitian ini diklasifikasikan menjadi dua yaitu kategori 1 diberikan untuk perusahaan yang diaudit oleh KAP The Big Four sedangkan kategori 0 diberikan untuk perusahaan yang diaudit oleh KAP selain The Big Four.

(5)

5. Kompleksitas Operasi Perusahaan

Indikator pengukuran variabel kompleksitas operasi perusahaan dilihat dari ada atau tidak adanya anak perusahaan. Kategori 1 diberikan untuk perusahaan yang memiliki anak perusahaan dan kategori 0 diberikan untuk perusahaan yang tidak memiliki anak perusahaan. Metode analisis data yang digunakan, yaitu :

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan dan memberikan gambaran tentang distribusi frekuensi variabel-variabel dalam penelitian ini, nilai maksimum, nilai minimum, rata-rata (mean) dan standar deviasi. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi profitabilitas, ukuran perusahaan dan rasio gearing, maka akan dapat diketahui nilai maksimum, nilai minimum, rata-rata (mean) dan standar deviasi untuk setiap variabel. Sedangkan untuk variabel ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan, kualitas auditor dan kompleksitas operasi perusahaan tidak diikutsertakan dalam perhitungan statistik deskriptif dengan tidak menentukan nilai rata-rata, nilai maksimum, nilai minimum dan standar deviasi. Hal ini dikarenakan variabel-variabel tersebut berupa skala nominal (variabel-variabel kategorik).

2. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji multivariate dengan menggunakan regresi logistik. Regresi logistik digunakan untuk menguji apakah variabel-variabel profitabilitas, ukuran perusahaan, rasio gearing, kualitas auditor dan kompleksitas operasi perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Analisis pengujian dengan regresi logistik menurut Ghozali (2012) memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

- Menilai Kelayakan Model Regresi

Analisis pertama yang dilakukan adalah menilai kelayakan model regresi logistik yang akan digunakan. Pengujian kelayakan model regresi logistik dilakukan dengan menggunakan Goodness of fit test yang diukur dengan nilai Chi-Square pada bagian bawah uji Hosmer and Lemeshow. Perhatikan output dari Hosmer and Lemeshow dengan hipotesis :

H0 : Model yang dihipotesakan fit dengan data HA : Model yang dihipotesakan tidak fit dengan data Dasar pengambilan keputusan :

Perhatikan nilai Metode Analisis Data yang diukur dengan nilai chi square pada bagian bawah uji Hosmer and Lemeshow :

- Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima - Jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak - Menilai Keseluruhan Model

Langkah selanjutnya adalah menguji keseluruhan model regresi (overall model fit). Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai antara -2 LogLikelihood (-2LL) pada awal (Block Number = 0) dengan nilai -2 LogLikelihood (-2LL) pada akhir (Block Number = 1). Nilai -2 LogLikelihood (-2LL) pada awal (Block Number = 0) merupakan model yang hanya memasukkan konstanta, sedangkan nilai -2 LogLikelihood (-2LL) pada akhir (Block Number = 1) merupakan model yang memasukkan konstanta dan variabel independen. Apabila nilai -2LL (Block Number = 1) lebih kecil daripada nilai --2LL (Block Number = 0), maka menunjukkan model regresi yang baik.

- Menguji Koefisien Determinasi

Tujuan pengujian ini adalah untuk melihat seberapa besar persamaan regresi dapat menjelaskan variabel dependen. Dalam penelitian ini, pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa berapa besar kombinasi variabel independen yang terdiri dari profitabilitas, ukuran perusahaan, rasio gearing, kualitas auditor dan kompleksitas operasi perusahaan mampu menjelaskan variabel dependen yaitu ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Pengujian nilai koefisien determinasi dapat diukur dengan nilai Nagelkerke R Square pada SPSS 22.

- Menguji Koefisien Regresi

Pengujian koefisiensi regresi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini variabel independen yang dimaksud adalah profitabilitas, ukuran perusahaan, rasio gearing, kualitas auditor dan kompleksitas operasi perusahaan sedangkan variabel dependennya adalah ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Dalam pengujian koefisien regresi perlu memperhatikan beberapa hal berikut :

(6)

1. Tingkat signifikasi (α) yang digunakan sebesar 5%. Mason (1999) dalam Respati (2001) menyatakan bahwa tidak terdapat satu level signifikansi yang dapat diaplikasikan untuk semua pengujian.

2. Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis didasarkan pada signifikansi p-value (probabilitas value). Jika p-value > α (5%), maka hipotesis alternatif ditolak, sebaliknya jika p-value < α (5%) maka hipotesis alternatif diterima.

Persamaan regresi logistik yang digunakan untuk pengujian hipotesis adalah sebagai berikut : Keterangan :

KTLK : Dummy variabel ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan (Kategori 0 untuk perusahaan yang tidak tepat waktu dan kategori 1 untuk perusahaan yang tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya)

: Konstanta ROA : Profitabilitas

TA : Ukuran Perusahaan (natural log Total Asset) GEAR : Rasio gearing

KA : Dummy Kualitas Auditor

KOMP : Dummy Kompleksitas Operasi Perusahaan : Koefisien regresi X

: Tingkat kesalahan (Error)

HASIL DAN BAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang melakukan pengujian secara statistik pada data yang diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia (BEI). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2011-2013 yang berjumlah 127 perusahaan. Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling, dimana berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Setelah dilakukan proses pemilihan sampel yang berdasar pada kriteria yang telah ditentukan maka diperoleh 63 perusahaan yang memenuhi kriteria sampel.

Tabel 1

Distribusi Perusahaan yang Tepat Waktu dan Tidak Tepat Waktu dalam Penyampaian Laporan Keuangan selama Periode Penelitian

Kategori Perusahaan Tahun Penelitian

2011 2012 2013

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Perusahaan yang Tepat Waktu

46 73.02% 41 65.08% 48 76.19%

Perusahaan yang Tidak Tepat Waktu

17 26.98% 22 34.92% 15 23.81%

Total 63 100.00% 63 100.00% 63 100.00%

(Sumber: Data sekunder yang diolah)

Tabel 1 menginformasikan bahwa jumlah perusahaan manufaktur yang menyampaikan laporan keuangannya tepat waktu pada tahun 2011-2013 mayoritas tergolong tepat waktu. Akan tetapi, masih terjadi fluktuasi perusahaan yang tidak tepat waktu pada periode penelitian.

Tabel 2

Statistik Deskriptif Profitabilitas, Ukuran Perusahaan dan Rasio Gearing

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

ROA 189 .0009 .4162 .100395 .0836930

TA 189 20.4981 32.9970 28.111369 1.7740549

GEAR 189 .0128 2.0754 .239802 .2896460

Valid N (listwise) 189

(7)

Tabel 2 menjelaskan bahwa variabel profitabilitas dapat dilihat dari return on assets (ROA) yaitu perbandingan antara net income after tax dengan total assets, maka diperoleh nilai minimum sebesar 0,0009 (0,0928%) dan nilai maksimum sebesar 0,4162 (41,62%). Nilai rata-rata variabel profitabilitas adalah 0,10039513 dengan standar deviasi 0,083693045.

Tabel 2 menjelaskan bahwa variabel ukuran perusahaan diproksikan dengan menggunakan logaritma natural (Ln) total assets dan telah diperoleh nilai minimum sebesar 20,4981 dan nilai maksimumnya sebesar 32,9970. Kemudian nilai rata-rata variabel ukuran perusahaan (TA) adalah sebesar 28,111369 dengan standar deviasi 1,7740549.

Tabel 2 menjelaskan bahwa variabel rasio gearing dapat dilihat dari perbandingan antara total long term liabilities dengan total shareholder’s equity maka diperoleh nilai minimum sebesar 0,0128 dan nilai maksimum sebesar 2,0754. Kemudian nilai rata-rata variabel rasio gearing (GEAR) adalah sebesar 0,239802 dengan standar deviasi 0,2896460.

Variabel kualitas auditor (KA) dan kompleksitas operasi perusahaan (KOMP) tidak dimasukkan dalam perhitungan statistik deskriptif karena kedua variabel ini merupakan variabel dengan skala nominal.

Menilai kelayakan model regresi

Tabel 3

Menilai Kelayakan Model Regresi

(Goodness of Fit Test)

Step Chi-square Df Sig.

1 12.962 8 .113

(Sumber: Data sekunder yang telah diolah)

Tabel 3 menunjukkan bahwa besarnya nilai statistik Hosmer and Lemeshow Goodness of Fit sebesar 12,962 dengan probabilitas signifikansi 0,113 dimana 0,113 > 0,05 maka hipotesis nol tidak dapat ditolak (H0 diterima). Hal ini berarti model regresi yang digunakan dalam penelitian ini layak dipakai untuk analisis selanjutnya karena tidak ada perbedaan yang nyata antara klasifikasi yang diprediksi dengan klasifikasi yang diamati.

Menilai keseluruhan model

Tabel 4

Menilai Keseluruhan Model

(Overall Model Fit)

Iteration -2 Log Likelihood

Step 0 226.146

1 197.948

(Sumber: Data sekunder yang telah diolah)

Tabel 4 menunjukkan uji kelayakan dengan memperhatikan angka pada awal -2LL (-2 Log Likelihood) Block Number = 0, sebesar 226,146 dan angka pada -2LL (-2 Log Likelihood) Block Number = 1, sebesar 197,948. Hal ini menunjukkan terjadinya penurunan nilai -2LL (-2 Log Likelihood) di Block 0 dan Block 1 sebesar 226,146 – 197,948 = 28,198.

Menguji koefisien determinasi

Tabel 5

Koefisien determinasi (Nagelkerke R Square)

Step -2 Log likelihood Cox & Snell R Square Nagelkerke R Square

1 197.948a .139 .199

(Sumber: Data sekunder yang telah diolah)

Tabel 5 menunjukkan nilai Cox & Snell R Square sebesar 0,139 dan nilai Nagelkerke R Square sebesar 0,199. Hal ini berarti variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen sebesar 19,9% sedangkan sisanya 80,1% dijelaskan oleh faktor lain diluar model penelitian seperti komite

(8)

audit (Shukeri dan Nelson, 2011), pos-pos luar biasa (Kadir, 2011), kepemilikan publik (Lie, 2012), kepemilikan manajerial (Lie, 2012) dan faktor-faktor lainnya.

Menguji koefisien regresi

Langkah terakhir dalam penelitian ini adalah menguji koefisien regresi. Tabel 6 menjelaskan hasil dari pengujian koefisien regresi.

Tabel 6 Koefisien Regresi

B S.E. Wald Df Sig. Exp(B)

ROA 3.091 2.995 1.065 1 .302 22.007 TA -.148 .153 .931 1 .334 .863 GEAR .670 .687 .952 1 .329 1.955 KA 1.851 .563 10.813 1 .001 6.364 KOMP .823 .419 3.864 1 .049 2.278 Constant 3.489 4.012 .756 1 .385 32.738

(Sumber: Data sekunder yang telah diolah)

Dari pengujian persamaan regresi logistik tersebut, maka didapatkan model regresi logistik sebagai berikut :

KTLK = 3,489 + 3,091ROA – 0,148TA + 0,670GEAR + 1,851KA + 0,823KOMP +ε 1. Profitabilitas (ROA)

Berdasarkan hasil dari uji koefisien regresi, profitabilitas tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi maupun yang rendah mengabaikan informasi terkait profitabilitas. Hal ini dapat disebabkan karena kondisi perekonomian Indonesia yang kurang stabil akibat krisis ekonomi Eropa yang memuncak pada tahun 2011 (BAPPENAS, 2011). Sehingga permasalahan tingkat profitabilitas yang rendah tidak menjadi permasalahan yang besar karena hal tersebut dianggap merupakan hal yang biasa terjadi pada masa krisis ekonomi tersebut.Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kadir (2011), Lie (2012) dan Hashim, Hashim dan Jambari (2013) dan bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sulistyo (2010).

2. Ukuran Perusahaan (TA)

Berdasarkan hasil dari uji koefisien regresi, ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Hal ini berarti baik perusahaan dengan ukuran besar maupun kecil memeiliki tekanan yang sama untuk menyampaikan laporan keuangannya tepat waktu karena selalu diawasi oleh investor dan pihak-pihak lain yang berkepentingan. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kadir (2011) dan bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sulistyo (2010), Lie (2012), Yaacob dan Che-Ahmad (2012) dan Hashim, Hashim dan Jambari (2013).

3. Rasio Gearing (GEAR)

Berdasarkan hasil dari uji koefisien regresi, rasio gearing tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. hal ini disebabkan karena permasalahan hutang jangka panjangnya masih dapat terselesaikan oleh perusahaan melalui proses restrukturisasi. Kondisi ini akan membuat perusahaan terlambat dalam menyampaikan laporan keuangannya. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kadir (2011) dan Hashim, Hashim dan Jambari (2013) dan bertentangan dengan logika teori yang menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat rasio gearing maka perusahaan akan cenderung terlambat dalam menyampaikan laporan keuangannya.

4. Kualitas Auditor (KA)

Berdasarkan hasil dari uji koefisien regresi, kualitas auditor berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Hasil penelitian ini mendukung konsep teori keagenan (agency theory) dimana manajer sebagai agent yang telah diberikan wewenang untuk mengelola perusahaan oleh principal. Salah satu wewenang yang dimaksud adalah pemilihan KAP untuk melakukan penilaian laporan keuangan perusahaan. Manajer cenderung memilih KAP yang berkualitas untuk melakukan penilaian karena KAP tersebut dinilai lebih efektif dalam melakukan pemeriksaan sehingga cenderung perusahaan akan tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sulistyo (2010) dan Shukeri dan Nelson (2011) dan bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Lie (2012), Yaacob dan Che-Ahmad (2012) dan Hashim, Hashim dan Jambari (2013).

(9)

5. Kompleksitas Operasi Perusahaan (KOMP)

Berdasarkan hasil dari uji koefisien regresi, kompleksitas operasi perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. bahwa perusahaan dengan tingkat kompleksitas tinggi cenderung tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangan dan perusahaan dengan tingkat kompleksitas yang rendah cenderung terlambat dalam menyampaikan laporan keuangannya. Kondisi ini dapat disebabkan oleh ketersediaan sumber daya perusahaan yang besar yang dapat menyebabkan perusahaan cenderung lebih cepat dalam melaporkan keuangannya. Sumber daya yang besar dan sistem informasi yang canggih serta sistem pengendalian internal yang kuat dapat menyebabkan perusahaan cenderung lebih cepat dalam melaporkan keuangannya. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sulistyo (2010) dan bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yaacob dan Che-Ahmad (2012).

SIMPULAN DAN SARAN

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Faktor-faktor tersebut terdiri dari profitabilitas, ukuran perusahaan, rasio gearing, kualitas auditor dan kompleksitas operasi perusahaan. Sedangkan variabel dependennya adalah ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.

Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan menggunakan sampel sebanyak 63 perusahaan pada tiga periode dari tahun 2011, 2012, 2013, sehingga didapatkan jumlah sampel (n) sebanyak 63 x 3 = 189 sampel. Pengujian yang dilakukan adalah dengan melakukan pengujian statistik deskriptif dan regresi binary logistic guna mengetahui sejauh mana variabel profitabilitas, ukuran perusahaan, rasio gearing, kualitas auditor dan kompleksitas operasi perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Berdasarkan hasil pengujian statistik deskriptif dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: Objek penelitian terdiri dari 46 perusahaan tepat waktu pada tahun 2011, 41 perusahaan tepat waktu pada tahun 2012 dan 48 perusahaan tepat waktu pada tahun 2013. Sedangkan untuk perusahaan yang tidak tepat waktu sebanyak 17 perusahaan pada tahun 2011, 22 perusahaan pada tahun 2012 dan 15 perusahaan pada tahun 2013. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa secara keseluruhan perusahaan tepat waktu lebih banyak dibandingkan dengan perusahaan yang tidak tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Berdasarkan pengujian regresi logistik yang telah dilakukan, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan 2. Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. 3. Rasio gearing tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. 4. Kualitas auditor berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.

5. Kompleksitas operasi perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.

Dapat disimpulkan bahwa ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan dipengaruhi oleh kualitas auditor dan kompleksitas operasi perusahaan. KAP The Big Four cenderung menghasilkan laporan dengan tingkat validitas yang tinggi karena KAP The Big Four memiliki sumber daya yang kompeten, profesional dan memiliki independensi yang tinggi. KAP The Big Four juga cenderung efisien dalam melakukan pekerjaan auditnya karena didukung oleh ketersediaan sumber daya manusia yang kompeten. Semakin cepat proses audit yang dilakukan dan semakin andal laporan yang dihasilkan akan cenderung membuat perusahaan akan tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya ke publik. Kemudian semakin tinggi kompleksitas operasi perusahaan juga akan cenderung membuat perusahaan untuk dapat menyampaikan laporan keuangannya tepat waktu. Hal ini disebabkan karena ketersediaan sumber daya perusahaan dengan tingkat kompleksitas yang tinggi lebih besar daripada perusahaan dengan tingkat kompleksitas yang rendah.

Mengingat hasil penelitian ini memiliki keterbatasan, maka penulis mengajukan beberapa saran untuk penelitian mendatang terkait dengan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan, yaitu:

1. Memperluas periode waktu penelitian. Dengan memperluas periode waktu penelitian, akan diperoleh hasil yang lebih dapat digeneralisasi dan akan lebih menggambarkan kondisi sesungguhnya mengenai variabel independen yang diteliti terhadap variabel dependennya. 2. Mempertimbangkan variabel-variabel independen lain yang diyakini dapat mempengaruhi secara

signifikan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan seperti kepemilikan publik, kepemilikan manajerial, internal auditor, solvabilitas, opini auditor, pergantian auditor, dan sebagainya.

(10)

3. Memperluas atau menambah sampel penelitian yang bukan hanya berasal dari perusahaan-perusahaan manufaktur saja melainkan seluruh perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan periode sampel yang sama atau minimal tiga tahun. Hal ini dapat membuat variabilitas data sampel sehingga penelitian tersebut dapat menggambarkan kondisi data yang sebenarnya. 4. Melakukan klasifikasi dalam waktu penyampaian laporan keuangan sehingga dapat

mendeskripsikan perbedaan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan baik yang tepat waktu maupun yang terlambat dalam menyampaikan laporan keuangannya, misalnya bagaimana pengaruh ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan yang tepat waktu satu bulan dengan yang dua bulan dan seterusnya atau sebaliknya yang terlambat.

Penulis juga mengajukan saran untuk perusahaan terkait dengan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan yaitu dengan meningkatkan kinerja perusahaan secara menyeluruh dalam segala aspek sehingga perusahaan dapat tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya. Saran untuk bidang akademis agar dapat memperluas wawasan tidak hanya menggunakan variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian ini, tetapi juga variabel lain yang dapat mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Saran untuk investor adalah untuk menelaah informasi keuangan yang telah didapatkan yakni dalam bentuk laporan keuangan sehingga dapat mengambil keputusan dengan baik dalam melaksanakan kegiatan investasi dalam suatu perusahaan.

REFERENSI

American Accounting Association. (1955). Standards of Disclosure for Published Financial Reports. Supplementary Statement No. 8. The Accounting Review, July.

American Accounting Association. (1957). Accounting and Reporting Standards for Financial Statements and Preceding Statements and Spplements. Sarasota: AAA.

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. (2011). Krisis Keuangan Eropa: Dampak Terhadap Perekonomian Indonesia. Tinjauan Ekonomi Triwulanan Triwulan IV/2011. Jakarta: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional.

Ghozali, I. (2012). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Hashim, F., Hasim, F dan Jambari, A. R. (2013). Relationship between Corporate Attributes and Timeliness in Corporate reporting: Malaysian Evidence. Jurnal Teknologi (Social Sciences) 64:2(2013), 115-119.

Kadir, A. (2011). Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Manajemen dan Akuntansi. Vol. 12, No.1, April 2011. Hal 1-12.

Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor : Kep-80/PM/1996. Mengenai kewajiban perusahaan menyampaikan laporan keuangan tahunan.

Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta Nomor: Kep-307/BEJ/07-2004. Peraturan Nomor I-H tentang Sanksi.

Kieso, D. E., Weygandt, J. J, and Warfield, T. D. (2011). Intermediate Accounting: IFRS Edition. First Edition, Vol 1. New York: John Wiley&Sons, Inc.

Lie, N. Y. S. (2012). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan pada Perusahaan Pertambangan di BEI Periode 2008-2010. Berkala Ilmiah Mahasiswa Akuntansi, Vol 1 No. 1, 1 Januari 2012.

Owusu-Ansah, S. (2000). Timeliness of Corporate Financial Reporting in Energing Capital Market: Empirical Evidence Fram The Zimbawe Stock Exhange. Journal Accounting and Business. Vol. 30. 30. Pp. 241.

Shukeri, S. N. dan Nelson, S. P. (2011). Timeliness of Annual Audit Report: Some Empirical Evidence from Malaysia. Enterpreneurship and Management International Conference (EMIC 2).

Sulistyo, W.A.N. (2010). Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Pada Perusahaan yang Listing di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2008. Skripsi tidak diterbitkan. Semarang: Program Sarjana Universitas Diponegoro.

RIWAYAT PENULIS

Ginawati Bratawdijaja lahir di Sukabumi, pada tanggal 8 Februari 1994. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang ilmu Akuntansi dan Keuangan pada tahun 2015.

Gambar

Gambar 1  Kerangka Pemikiran

Referensi

Dokumen terkait

Untuk skenario jumlah cluster yang digunakan sebanyak 5, dapat dilihat bahwa penjumlahan nilai s terbesar diperoleh ketika pengclusteran dilakukan dengan menggunakan

Dapensi Trio Usaha Cabang Surabaya dengan pekerja outsourcing menggunakan perjanjian kerja waktu tertentu ( PKWT ) yang sebagian besar di dalam perjanjian tersebut

Indeks Jaccard pada assosiasi Daun Sang dengan semai vegetasi

Empat klon dari sembilan klon yang diuji merupakan klon hasil persilangan terbuka (BIS OP-61, BIS OP- 4, 73 OP-8 dan 73 OP-5), tiga klon diantaranya memperlihatkan keragaan yang

pengaturan lainnya yang terkait dengan sinkronisasi transmisi data pada komunikasi nirkabel moda TDD; (3) Dalam hal terdapat kondisi penggunaan Kanal Frekuensi Radio yang sama

Peran Tommy Soeharto dalam aksi upaya makar terhadap Presiden Jokowi juga diakui oleh Jenderal (Purn) Kivlan Zein yang memiliki peran yang besar untuk membantu FPI dalam memimpin

Namun, perkembangan setelah memasuki tahun 90an, Suharto yang semula bisa dikatakan menindas Islam, berubah menjadi memperkuat organisasi Islam sebagai

dalam menerina dan menanggapi motto Bineka Tunggal Ika, jelas berlatar belakang politik yang didasari pada keinginannya untuk memecah belah kesatuan bangsa Indonesia; seperti