• Tidak ada hasil yang ditemukan

PANDUAN PENGGUNAAN SISTEM MONITORING DAN EVALUASI STBM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PANDUAN PENGGUNAAN SISTEM MONITORING DAN EVALUASI STBM"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

PANDUAN PENGGUNAAN

SISTEM MONITORING DAN EVALUASI

STBM

Modul 1. Stop Buang Air Besar Sembarangan

2014

Sekretariat Nasional STBM Jakarta

(2)

Buku Panduan ini disusun berdasarkan Aplikasi Sistem Monitoring dan Evaluasi STBM berbasis SMS dan website, dengan dukungan Program Air Bersih dan Sanitasi Bank Dunia (World Bank Water and Sanitation Program – WSP)

(3)

Daftar isi

1. ... PENDAHULUAN

... 1

SISTEM MONITORING DAN EVALUASI STBM ... 2

2.1 Kebutuhan Sistem ... 3

2.2. Website STBM ... 3

2.2.1 Fitur Sistem Monitoring dan Evaluasi STBM. ... 4

2.2.1.1 Panel kontrol data Monitoring dan Evaluasi STBM. ... 5

2.2.1.2 Bentuk Informasi dari Sistem Monitoring dan Evaluasi STBM. ... 8

2.2.2 Menu Benchmarking*) ... 14

2.2.3 Menu Pelaku*) ... 14

2.2.4 Cara kerja sistem monitoring berbais web dan SMS ... 14

SISTEM MONITORING DAN EVALUASI STBM BERBASIS WEBSITE TINGKAT

KABUPATEN/KOTA ... 16

3.1 Mendaftar sebagai pengguna Sistem Monitoring dan Evaluasi STBM ... 16

3.2 Sistem Monitoring dan Evaluasi STBM Kabupaten... 21

3.3 Entry Data ... 23

3.3.1 Menu Input > Pelatihan (LT-1) ... 23

3.3.2 Menu Input > Data Peserta Pelatihan (LTo) ... 24

3.3.3 Menu Input > Anggaran (LT-1) - Tahun berjalan ... 25

3.3.4 Proses & Output > Data Petugas Monitoring/Puskesmas (N1) ... 28

3.3.5 Proses & Output > Verifikasi ODF (LB-2) ... 31

3.3.6 Proses & Output > Verifikasi STBM ... 32

3.3.7 Proses & Output > Fasilitator aktif - peningkatan demand (LT5o) ... 32

3.3.8 Proses & Output > Penyedia Layanan Sanitasi*) ... 33

3.3.9 Outcome > Baseline data ... 33

3.3.10 Outcome > Kemajuan (LB-1) ... 34

3.3.11 Data Pendukung > Kecamatan dan Kelurahan ... 35

3.4 Pemantauan ... 36

3.4.1 Pengirim SMS terakhir ... 36

3.4.2 Log Data SMS ... 37

3.4.3 Profile STBM ... 42

3.4.4 Laporan Kemajuan Akses (6 bulanan) *) ... 43

3.4.5 Laporan Penilaian Kinerja (Benchmarking) *) ... 43

3.4.5.1. Laporan Grafik Penilaian Kinerja Kabupaten ... 43

3.4.5.2. Laporan/Grafik Penilaian Kinerja Puskesmas ... 43

3.4.6. Daftar Pelaku STBM *) ... 43

SISTEM UPDATE DATA MELALUI SMS DI TINGKAT KECAMATAN/PUSKESMAS ... 44

4.1 Lembar kerja manual ... 45

4.2 Petunjuk Penulisan ... 45

4.2.1 Pengiriman data baru (identifikasi komunitas) [N] ... 45

4.2.2 Pengiriman data baseline [B] ... 46

4.2.3 Pengiriman data kemajuan (Kode P) ... 46

(4)
(5)

Petunjuk Penggunaan Sistem Monitoring STBM Halaman : 1

PENDAHULUAN

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat merupakan program Nasional dalam rangka percepatan peningkatan akses terhadap sanitasi Dasar di Indonesia. Selain itu program ini juga erat kaitannya dengan target Millenium Developent Goals (MDGs) dan RPJMN. Untuk mendukung program ini, ditingkat pusat telah dibentuk Sekretarat STBM (cq. Kementerian Kesehatan). Sekretariat STBM juga beranggotakan mitra-mitra yang sudah melaksanakan kegiatan-kegiatan STBM dibeberapa wilayah di Indonesia sehingga keberadaan sekretariat STBM sangat strategis dalam implementasi STBM di Indonesia serta diperkayai dari berbagai pembelajaran dan pengalaman.

Target program yang ada dalam STBM sendiri terdiri dari 5 pilar (1. Bebas dari Buang Air

Besar Sembarangan; 2. Cuci Tangan Pakai Sabun; 3. Pengelolaan Makanan dan Minuman Rumah Tangga, Pengelolaan Sampah Rumah Tangga; serta 5. Pengelolaan limbah cair rumah tangga) yang mana cakupan area pendekataan utamanya adalah tingkat rumah tangga secara

kolektif, untuk menjalankan itu semua harus digerakkan dan disinergikan melalui 3 komponen pendekatan yakni : 1. Menciptakan Kebutuhan (Demand creation); 2. Ketersediaan

pasokan (supply improvement); dan 3. Lingkungan yang mendukung (Enabling Environment).

Informasi detail tentang pendekatan STBM tersebut dapat dilihat pada buku petunjuk Pelaksanaan dan Teknis STBM (Manlaknis STBM).

Sejak diluncurkannya Petunjuk Pelaksanaan STBM dan Website STBM oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia pada RAKORNAS STBM bulan Oktober 2010, Saat itu website STBM sudah terintegrasi dengan sistem monitoring berbasis SMS. Untuk mendukung pengoperasian Sistem Monitoring dan Evaluasi STBM berbasis web dan sms agar mudah dipahami dan dioperasionalkan maka disiapkanlah buku petunjuk. Buku petunjuk ini merupakan penyempurnaan dari buku petunjuk praktis yang sebelumnya sudah ada.

Buku Petunjuk Monitoring ini akan memberikan petunjuk bagaimana meng-operasikan Sistem Monitoring dan Evaluasi STBM untuk pilar-1 saja (Stop BABS), sedangkan untuk pilar lainnya akan dibuatkan secara terpisah masing-masing pilar.

(6)

Petunjuk Penggunaan Sistem Monitoring STBM Halaman : 2

SISTEM MONITORING DAN EVALUASI STBM

Sistem Monitoring dan Evaluasi STBM dikembangkan untuk memudahkan dalam proses mengalirnya data dari sumber data terdekat di tingkat desa/kelurahan kepada pihak lain yang akan menggunakan informasi tentang STBM di semua lini mulai dari tingkat pusat sampai daerah baik secara regional maupun global.

Data yang dikumpulkan merupakan data cakupan akses sanitasi per desa termasuk status ODF suatu wilayah. Pengembangan sistem ini didasarkan pada kebutuhan akan informasi cakupan akses sanitasi dan desa ODF, hal ini sesuai dengan sasaran yang akan dicapai dalam MDGs maupun target RPJMN. Saat ini sudah banyak pelaku yang melaksanakan kegiatan STBM baik yang dilakukan oleh mitra maupun pemerintah daerah sendiri dalam rangka percepatan akses sanitasi tersebut termasuk pencapaian ODF.

Untuk memudahkan pengumpulan dan perhitungan capaian-capaian akses tersebut perlu menggunakan data dan instrument yang mengacu pada prinsip yang sama dalam mendukung informasi yang ingin diperoleh (missal: MDGs, RPJMN, Rensta, dll). Dalam rangka itulah Sekretariat STBM Nasional sudah mengembangkan sistem monitoring untuk membantu dalam melakukan pemantauan terhadap capaian-capaian akses sanitasi tersebut secara Nasional. Sistem ini juga dibuatkan secara terpusat agar mudah dalam melakukan perawatan, namun kabupaten tetap menjadi pemilik otoritas data.

Sistem monitoring ini disiapkan dengan 2 (dua) cara dalam memasukkan dan memperbaharui data, yaitu : 1. Menggunakan website STBM dan 2. Menggunakan SMS. Keduanya dapat berjalan secara simultan dan saling melengkapi. Penyajian dan pengelolaannya melalui website STBM (www.stbm-indonesia.org). Dengan keberadaan sistem ini diharapkan dapat digunakan secara optimal untuk keperluan evaluasi dan perencanaan terkait implementasi program STBM di wilayah masing-masing di seluruh Indonesia. Selain itu, secara tidak langsung mampu menampilkan kontribusi setiap daerah sampai ke tingkat global terkait dengan capaian MDGs.

(7)

Petunjuk Penggunaan Sistem Monitoring STBM Halaman : 3

2.1 Kebutuhan Sistem

Untuk menjalankan sistem ini Kementerian Kesehatan melalui Sekretariat STBM sudah menyiapkan perangkat keras maupun perangkat lunak di tingkat pusat berupa server untuk website dilengkapi dengan SMS gateway. Implementasi di tingkat pelaksana tidak memerlukan perangkat dengan spesifikasi khusus karena sistem ini dikembangkan secara terpusat dan berbasis website, sehingga yang dibutuhkan hanyalah komputer yang terhubung ke internet.

Tabel 1. Kebutuhan system di masing-masing tingkat pengguna Tingkat

Pengguna Perangkat yang dibutuhkan Tenaga pendukung Keterangan

Pusat (Sekretariat STBM)

-Colocation server -SMS Gateway Server -GSM modem + Pulsa (regular) -Aplikasi Sistem Monitoring

-Web admin -Web programmer

Semua perangkat pendukung sudah siap di Sekretariat Nasional STBM dan berjalan 24 jam non-stop.

Provinsi - Komputer dan akses internet Operator komputer dan tenaga Monev

Dapat menggunakan komputer dan akses internet yang sudah ada (jika sudah tersedia)

Kabupaten - Komputer dan akses internet Operator komputer dan tenaga Monev

Dapat menggunakan komputer dan akses internet yang sudah ada (jika sudah tersedia)

Kecamatan/ Puskesmas

-Telepon selular + pulsa (regular)

-Data

Petugas monitoring di tingkat kecamatan/ puskesmas (sanitarian/ bidan desa/ petugas kesehatan lingkungan lainnya)

- Sebagai penyedia data dasar.

Umum/ masyarakat

- Komputer dan akses internet Masyarakat dapat mengakses informasi capaian dan ODF tanpa bisa mengubah data yang ada.

2.2. Website STBM

Website STBM (www.stbm-indonesia.org) merupakan antar muka utama yang juga digunakan sebagai alat bantu dalam melakukan monitoring kegiatan STBM. Penggunaan domain ini merupakan upaya strategis dalam melakukan penyebaran informasi, advokasi, pemantauan dan evaluasi serta sebagai media pembelajaran STBM. Sistem yang dikembangkan menyatu dalam website STBM dan sudah dipersiapkan untuk dapat ber-intergrasi dengan data dari program lainnya dengan menginduk pada kode wilayah yang dikeluarkan oleh lembaga resmi seperti Badan Pusat Statistik (BPS).

(8)

Petunjuk Penggunaan Sistem Monitoring STBM Halaman : 4 2.2.1 Fitur Sistem Monitoring dan Evaluasi STBM.

Fitur Sistem Monitoring dan Evaluasi STBM yang dapat diakses oleh masyarakat umum disini tidak memerlukan akun khusus, menu yang bisa diakses bersifat umum, namun detail informasi bisa dilihat sampai kelurahan/desa. Data yang dapat dilihat merupakan data yang sudah diverifikasi melalui sistem monitoring tingkat kabupaten/kota.

Berikut fitur-fitur yang bisa dimanfaatkan secara umum tanpa menggunakan akun.

Untuk masuk ke menu monitoring silahkan klik menu Data pada halaman muka website STBM.

Halaman berikut menampilkan kemajuan capaian akses terhadap jamban sehat yang telah direkam dengan menggunakan sistem monitoring ini. Kedalaman data yang bisa dilihat sampai pada tingkat desa. Klik wilayah teks yang berwarna biru (link) untuk melihat isi data lebih detail berdasarkan wilayah. Detail data yang disampaikan KK yang memiliki akses ke jamban sehat. Definisi operasional terkait hal ini dapat dilihat pada buku Petunjuk Teknis Monitoring dan Evaluasi STBM. Pada bagian atas terdapat panel instruksi yang memungkinkan pengguna untuk melakukan pemilahan/pengkriterian informasi, seperti : Jenis Informasi yang akan ditampilkan, kriteria data, kritera wilayah, dan kriteria tahun.

(9)

Petunjuk Penggunaan Sistem Monitoring STBM Halaman : 5

Pada kolom bagian akhir data terdapat grafik status data, hal ini memiliki arti :

Grafik batang berwarna merah, menunujukkan data prosentase konsistensi data terhadap

data yang dikirim/diupdate. Data yang konsisten adalah manakala jumlah total Baseline

(JSP+JSSP+sharing+OD) adalah sama dengan Total Kemajuan/progress

(JSP+JSSP+sharing+OD) adalah sama dengan Jumlah Total KK di desa tersebut.

Grafik Batang berwarna biru, menunjukkan prosesntase data yang sudah masuk/di-entry

dalam database STBM terhadap total seluruh desa yang ada di wilayah tersebut (berdasarkan data BPS).

2.2.1.1 Panel kontrol data Monitoring dan Evaluasi STBM.

1. Memilih Jenis Informasi,

• Informasi Kemajuan Akses Sanitasi

Tabel ini menampilkan data kemajuan akses terhadap sanitasi yang terbagi dalam tiga kategori data, yakni Informasi terkait demografi wilayakh, Informasi awal akses KK diwilahah tersebut (Baseline/saat wilayah tersebut belum mendapatkan intervensi seperti pemicuan), dan kategori tentang Informasi Kemajuan akses diwilayah tersebut. Informasi akses terbagi dalam 4 kelompok data yaitu :

o JSP, Akses terhadap Jamban Sehat Permanen (JSP), Kondisi Jamban sehat, tahan lama,

kuat, dilengkapi dengan tangki septic.

o JSSP, Akses terhadap Jamban Sehat Semi Permanen (JSSP), Jamban dalam kondisi sehat

namun ketahanannya dipengaruhi kondisi alam (cuaca dan musim), kontruksi yang tidak kuat (umur pakai terbatas). Namun bisa dan dilakukan perawatan agar tetap menjadi Jamban Sehat.

(10)

Petunjuk Penggunaan Sistem Monitoring STBM Halaman : 6 o Sharing, KK yang masih menumpang ke Jamban orang lain/tetangga (namun yang

bersangkutan tidak melakukan praktek BABS

o OD, Open defacation atau KK yang masih melakukan praktek buang air besar

sembarangan (BABS)

Status Data, menunjukkan status dari data yang sudah masuk pada wilayah yang bersangkutan ditandai dengan grafik merah dan biru. Grafik biru menunjukkan prosentase data yang sudah masuk dalam database, sedangkan grafik merah menunjukkan konsistensi atau prosentase kualitas data terhadap data yang sudah masuk tersebut.

• Laporan Kemajuan ODF

Tabel diatas menunjukkan kemajuan suatu wilayah dalam mencapai status ODF (Open defacation free) atau Wilayah yang sudah terbebas dari Buang Air Besa Sembarangan, selain itu table ini juga akan menampilkan berapa desa yang sudah dipicu di wilayah yang bersangkutan. Sedangkan untuk status ODF pada table ini dibagi menjadi 3 kelompok yaitu :

 Baseline ODF

Kelompok data ini menunjukkan bahwa status ODF yang dimiliki adalah manakala pada kelompok data Baseline (awal sebelum dilakukan intervensi) wilayah tersebut sudah ODF (atau OD di Baseline = 0)

 Claim ODF

Kelompok data dimana pada data awal (Baseline) masih ditemui KK yang OD (OD>0), namun setelah dilakukan intervensi pemicuan dan monitoring secara terus menerus, akhirnya data yang terupdate pada kolom kemajuan menunjukkan tidak ada lagi KK yang OD (OD=0), akan tetapi wilayah tersebut belum dilakukan verifikasi oleh team verifikator.

 Verified ODF

Kelompok data dimana pada data awal (Baseline) masih ditemui KK yang OD (OD>0), namun setelah dilakukan intervensi pemicuan dan monitoring secara terus menerus, akhirnya data yang terupdate pada kolom kemajuan menunjukkan tidak ada lagi KK yang OD (OD=0), Dan sudah dilakukan verifikasi oleh team verifkator dan sudah dipastikan bahwa wilayah tersebut benar-benar sudah terbebas dari praktek buang air besar di sembarangan tempat melalui checklist bantu verifikasi, lalu tanggal verifikasi tersebut (mendapat status ODF hasil verifikasi) sudah terupdate dalam database.

(11)

Petunjuk Penggunaan Sistem Monitoring STBM Halaman : 7

3. Memiilih tahun

Kriteria tahun pada contoh tersebut akan menampilkan status data yang dipicu pada tahun

2012.

Menunjukkan bahwa data tersebut dapat didownload dan dicetak dalam format spreadsheet

(12)

Petunjuk Penggunaan Sistem Monitoring STBM Halaman : 8 2.2.1.2 Bentuk Informasi dari Sistem Monitoring dan Evaluasi STBM.

Terdapat 3 jenis informasi yang dapat diperoleh dari Sistem Monitoring dan Evaluasi STBM ini yaitu dalam bentuk table, grafik dan peta.

1.

Tabel

Informasi terkait kemajuan akses sanitasi dan capaian desa ODF, informasi dalam table dapat di telusuri sampai tingkat desa dengan cara klik nama wilayah dalam table atau pilih kriteria wilayah pada penel control.

(13)

Petunjuk Penggunaan Sistem Monitoring STBM Halaman : 9

(14)

Petunjuk Penggunaan Sistem Monitoring STBM Halaman : 10

2.

Grafik

Grafik yang disediakan adalah terkait dengan Kemajuan Akses Sanitasi dan kemajuan capaian ODF. Garfik tersebut dapat pula dilihat secara hierarki mulai dari nasional samapai tingkat desa.

(15)

Petunjuk Penggunaan Sistem Monitoring STBM Halaman : 11 Grafik ODF

(16)

Petunjuk Penggunaan Sistem Monitoring STBM Halaman : 12

3.

Peta

Informasi dalam bentuk peta menampilkan secara tematik berdasarkan lokasi geografis terkait dengan kemajuan akses sanitasi dan status capaian ODF. Peta Kemajuan Akses

(17)

Petunjuk Penggunaan Sistem Monitoring STBM Halaman : 13

(18)

Petunjuk Penggunaan Sistem Monitoring STBM Halaman : 14 2.2.2 Menu Benchmarking*)

Fitur ini akan menampilkan kinerja wilayah dalam melakukan implementasi STBM. Beberapa indikator yang digunakan erat kaitannya dengan 3 komponen dalam STBM yang ditinjau dari input, proses, output sampai pada outcome. Informasi detail tentang indikator ini dapat dilihat pada buku petunjuk teknis Monitoring dan Evaluasi STBM.

2.2.3 Menu Pelaku1*)

Fitur ini berfungsi untuk menampilkan pelaku-pelaku yang sudah melaksanakan STBM yang tersebar diseluruh Indonesia baik oleh pemerintah, LSM, donor, Media dll. Fitur ini juga akan menampilkan dalam bentuk peta.

2.2.4 Cara kerja sistem monitoring berbais web dan SMS

Selain dari fitur yang dapat diakses secara umum, sistem ini merupakan bagian dari Sistem Monitoring dan Evaluasi STBM, sehingga beberapa modul perlu tata cara tersendiri untuk mengoperasikannya sesuai dengan standart operasional dalam sistem yang dikembangkan ini. Terdapat 2 sub-sistem yaitu berbasis website dan SMS, kedua sub-sistem ini hanya memiliki satu database saja, sehingga ada proses sinkronisasi yang perlu dilakukan oleh sistem. sub-sistem website akan melakukan cek silang dengan data sanitarian dan baseline yang sudah menggunakan kode BPS, sedangkan sistem SMS akan melakukan cek silang perangkat selular yang digunakan dengan sistem database yang ada tersebut

Sistem ini bekerja secara realtime saat petugas kesehatan lingkungan di tingkat kecamatan melakukan pemantauan ke desa/kelurahan sasaran STBM. Petugas mengirimkan data pantauannya melalui SMS, yang kemudian data tersebut akan diolah oleh SMS gateway server termasuk melakukan verifikasi secara otomatis kepada pengirim data. Data yang sudah terverifikasi di SMS Gateway server akan dikirim ke webserver untuk dapat disajikan.

Petugas pemantauan yang ada di dinas kesehatan kabupaten dapat memantau langsung perkembangan data tersebut melalui website STBM melalui user account yang sudah disiapkan oleh sekretariat STBM Nasional.

(19)

Petunjuk Penggunaan Sistem Monitoring STBM Halaman : 15 Skema Sistem Monitoring berbasis Website dan SMS

(20)

Petunjuk Penggunaan Sistem Monitoring dan Evaluasi STBM Halaman : 16

SISTEM MONITORING DAN EVALUASI STBM

BERBASIS WEBSITE TINGKAT KABUPATEN/KOTA

Sistem monitoring dan evaluasi STBM disiapkan bagi kabupaten/kota yang akan menggunakannya sebagai alat bantu dalam memantau perkembangan sekaligus melakukan evaluasi kegiatan STBM di wilayah masing-masing. Karena sistem ini mempunyai kemampuan untuk mengakses data secara langsung (baca, tulis dan hapus). Untuk memulai menggunakan system dengan akses langsung tersebut pelaku ditingkat kabupaten/kota memerlukan akun masing-masing yang dapat diperoleh dengan terlebih dahulu mendaftar di website STBM. Pemegang akun merupakan orang yang ditunjuk secara resmi oleh dinas kesehatan kabupaten/kota dan di-ikutsertakan dalam pelatihan Sistem Monitoring dan Evaluasi STBM.

3.1 Mendaftar sebagai pengguna Sistem Monitoring dan Evaluasi STBM

Agar terdaftar sebagai pengguna system maka calon pelaku harus menggunakan fungsi pendaftaran akun ada di website STBM. Berikut ini tahapan yang perlu dilalui pemohon akun :

1.

Pemohon dapat mengunduh format Pernyataan Pemegang Akun Sistem Monitoring dan Evaluasi STBM di link berikut :

http://stbm-indonesia.org/monev/assets/files/Surat%20Pernyataan%20Pemegang%2

0Akun%20Monev%20STBM.doc

2.

Isi form isian tersebut dengan lengkap dan jelas dan ditandatangani oleh pejabat Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang berwewenang dan di-stempel, lalu dikirim melaui faximile ke (021) 42886822 atau dapat di scan dan di email:

sekretariat@stbm-indonesia.org.

3.

Buka website STBM, Geser layar sampai terlihat menu paling bawah di halaman utama, lalu pilih/klik menu Pendaftaran Sistem M/E STBM

(21)

Petunjuk Penggunaan Sistem Monitoring dan Evaluasi STBM Halaman : 17

4.

Sistem akan menampilkan aturan atau ketentuan yang perlu di-ikuti bagi calon pengguna sistem, baca dan pahami setiap bagian. Apabila menyetujui dengan ketentuan tersebut anda dapat men-centang bagian Setuju dengan ketentuan yang berlaku, lalu klik tombol submit untuk melanjutkan.

5.

Silahkan isi form yang tersedia secara lengkap dan jelas (semua bagian harus terisi), lalu dengan klik tombol submit untuk melanjutkan.

6.

Setelah proses tersebut sistem akan menanggapi paling lambat 3 x 24 jam, proses persetujuan juga akan didasari dari Surat Pernyataan Pemegang Akun Sistem Monitoring dan Evaluasi STBM yang sudah dikirim ke secretariat sebelumnya.

7.

Sistem akan memberikan informasi persetujuan berupa link aktivasi kepada email pemohon (yang di-daftar saat pengisian form/seperti langkah 5 diatas).

(22)

Petunjuk Penggunaan Sistem Monitoring dan Evaluasi STBM Halaman : 18

Selain melalui email, sistem juga akan mengirim kode aktivasi melalui handphone pemohon.

8.

Check email pemohon, temukan email dari sekretariat STBM/Admin Monev lalu klik link Aktivasi Akun

9.

Sesaat ketika pemohon klik aktivasi akun, maka system akan menampilkan kode aktivasi, masukkan kode yang anda terima melalui handphone seperti pada contoh berikut :

Kode yang diterima di handphone :

Memasukkan kode kedalam isian di halaman website :

lalu kilik submit untuk melanjutkan, anda akan menerima informasi langsung jika aktivasi berhasil.

10.

Silahkan cek kembali email pemohon, anda akan mendapatkan informasi terkait username dan password yang sudah aktif dan dapat digunakan untuk masuk dalam Sistem Monitoring dan Evaluasi STBM.

(23)

Petunjuk Penggunaan Sistem Monitoring dan Evaluasi STBM Halaman : 19

11.

Silahkan login di Sistem Monitoring dan Evaluasi STBM dengan memilih menu Data pada halaman utama website STBM atau ketik link berikut di browser anda : http://stbm-indonesia.org/monev/, lalu klik login

12.

Anda dapat mengganti password dikirim oleh system tertsebut dengan password anda yang baru atau menambahkan logo kabupaten. Caranya adalah anda masuk ke menu Seeting/Akun.

13.

Klik tombol update apabila perubahan sudah dilakukan.

Demikian langkah yang perlu anda lakukan terkait dengan pembuatan akun pengguna, selanjutnya anda dapat memulai menggunakan seluruh fasilitas menu yang tersedia di Sistem Monitoring dan Evaluasi STBM. Jika anda sudah selesai bekerja jangan lupa untuk klik tombol logout untuk keluar dari system.

PERHATIAN

Gunakan akun anda secara bijak dan tidak untuk disebarkan kepada pihak lain. Anda memiliki tanggung jawab penuh terhadap keamanan data anda.

(24)

Petunjuk Penggunaan Sistem Monitoring dan Evaluasi STBM Halaman : 20

Beberapa fitur yang dapat dimanfaatkan atau peta sistem untuk kabupaten/kota adalah sebagai berikut :

 Entry Data  Menu Input

 Pelatihan (LT-5i)

 Daftar Fasilitator (LT5o)  Anggaran (LT-1) - Current year  Menu Proses & Output

 Data Sanitarian/Puskesmas  Verifikasi ODF (LB-2)  Verifikasi STBM (LB-5)  Fasilitator Aktif

 Penyedia Layanan Sanitasi  Outcome  Baseline data  Kemajuan (LB-1)  Data Pendukung  Kecamatan  Kelurahan  Pemantauan  100 pengirim SMS terakhir  Summary pengiriman SMS  Log Data SMS  Profil STBM

 Laporan Kemajuan Akses (6 bulanan)

 Laporan Kinerja (Benchmarking)

 Daftar Pelaku STBM

 Statistik SMS dan Web  Setting

 Akun  Manual  Logout

Beberapa menu secara sistem akan saling berhubungan, sehingga keberfungsian beberapa menu tertentu akan sangat tergantung pada menu yang sudah diaktifkan sebelumnya. petunjuk ini akan mengulas secara hirarki bagaimana pengoperasian masing-masing menu.

(25)

Petunjuk Penggunaan Sistem Monitoring dan Evaluasi STBM Halaman : 21

3.2 Sistem Monitoring dan Evaluasi STBM Kabupaten

Untuk mulai menggunakan sistem ini, silahkan anda memilih (klik) menu Data dari website STBM, maka sistem akan memunculkan jendela baru berupa menu utama Sistem Monitoring dan Evaluasi STBM (Pastikan komputer anda terhubung dengan internet).

Lalu klik menu Login untuk memunculkan jendela verifikasi akun anda masukan username dan password yang sudah anda miliki sebelumnya, lalu klik tombol submit.

(26)

Petunjuk Penggunaan Sistem Monitoring dan Evaluasi STBM Halaman : 22

Setelah verifikasi berhasil, maka akan muncul menu monitoring STBM tingkat kabupaten sebagai berikut (contoh : Bima) :

Fungsi control panel kabupaten sama dengan control panel pada akses umum (penjelasan

pada sub-bab 2.2.1 Fitur Sistem Monitoring dan Evaluasi STBM). Perbedaan pada control panel kabupaten hanya terletak pada kriteria waktu (Tahun) atau adanya kriteria periode waktu (untuk Tahun dan bulan)

Periode waktu tahun, akan memberikan opsi bagi pengguna untuk memilih tahun sesuai kriteria data (Pemicuan atau progress)

Periode waktu bulan akan memberikan opsi bagi pengguna untuk memasukan batasan waktu/range berdasarkan bulan awal sampai bulan akhir.

(27)

Petunjuk Penggunaan Sistem Monitoring dan Evaluasi STBM Halaman : 23

3.3 Entry Data

Menu entry berisikan menu pilihan terkait dengan input, proses, output dan outcome. Pengelompokan ini didasarkan pada urutan kegiatan dalam STBM.

3.3.1 Menu Input > Pelatihan (LT-1)

Menu pelatihan merupakan isian kegiatan pelatihan yang dilaksanakan di tingkat kabupaten :

 Type Pelatihan, tipe pelatihan yang dilaksanan (Pelatihan untuk instruktur/ToT, Pelatihan untuk pelaku, Pelatihan penyegaran/Refresh)

 Jenis Pelatihan, atau kategori pelatihan yang dilakukan menurut substansi atau materi pelatihan(Pemicuan CLTS, Monitoring dan Evaluasi, Tukang, Wirausaha, Lainnya).

 Tanggal Pelatihan, isi tanggal pelaksanaan pelatihan  Durasi, isikan lama kegiatan pelatihan (hari)

 Lokasi, tempat pelatihan dilaksanakan

 Keterangan, isi keterangan terkait pelatihan dimaksud.

 Submit, klik submit, lalu data yang diisi akan tampil dalam kotak daftar dibawahnya.

 Edit, Untuk melakukan perubahan/update data yang sudah ada  Del, Untuk menghapus data yang sudah ada dalam database.

(28)

Petunjuk Penggunaan Sistem Monitoring dan Evaluasi STBM Halaman : 24 3.3.2 Menu Input > Data Peserta Pelatihan (LTo)

Menu fasilitator berfungsi untuk merekam daftar fasilitator yang ada di kabupaten bersangkutan

Nama, Isi nama lengkap peserta pelatihan

Jenis Kelamin, pilih jenis kelamin peserta yang bersangkutan

Jabatan, Isi jabatan peserta pelatihan tersebut sesuai tupoksi atau jabatan profesional yang bersangkutan.

Instansi, Isi nama instansi dimana tempat bertugas peserta bersangkutan.

Alamat, Isi alamat lengkap terakhir peserta yang bersangkutan (yang dapat dihubungi)

No Telp, isi nomor telepon peserta yang dapat dihubungi.

Email, isi alamat email sanitarian yang sering digunakan dan aktif. Keterangan, isi keterangan terkait data tambahan peserta dimaksud.

Submit, klik tombol submit untuk merekam dalam database, jika berhasil direkam akan muncul pada kotak daftar fasilitator.

(29)

Petunjuk Penggunaan Sistem Monitoring dan Evaluasi STBM Halaman : 25

Fasilitator yang sudah diisi tersebut perlu dimasukkan kegiatan pelatihan yang pernah diikuti, caranya dengan memilih teks Pelatihan pada kotak daftar peserta, maka sistem akan menampilkan daftar kegiatan training yang pernah dilaksanakan, cheklist pelatihan yang pernah diikuti oleh fasilitator bersangkutan.

Catatan.

Sebaiknya saat pengisian menu diatas didampingi oleh sanitarian/petugas kesehatan lingkungan yang bersangkutan atau melihat pada daftar pelatihan otentik yang sudah pernah dilaksanakan.

3.3.3 Menu Input > Anggaran (LT-1) - Tahun berjalan

Menu ini berfungsi untuk merekam kegiatan-kegiatan STBM yang mendapat dukungan alokasi anggaran dari pemerintah daerah setempat.

Apabila pelatihan yang pernah diikuti adalah tipe pelatihan untuk pelaku, selanjutnya data ini akan terhubung pada menu keaktifan fasilitator.

(30)

Petunjuk Penggunaan Sistem Monitoring dan Evaluasi STBM Halaman : 26

 Kegiatan, Isi judul kegiatan STBM yang mendapat dukungan dari Pemerintah Daerah.

 Kategori, Isi kategori kegiatan tersebut (Monitoring, Pelatihan, Pembangunan Jamban, Pemicuan, Promosi)

 Sumber Anggaran, Isi sumber anggaran dari kegiatan tersebut (APBN, APBD-I atau APBD-II)

 Nilai, Isi besaran nilai yang digunakan untuk kegiatan tersebut (lengkap, dengan format angka/Rupiah)

 Tahun Alokasi, Isi tahun alokasi anggatan dimaksud/digunakan.

 Keterangan, Isi keterangan penting yang diperlukan untuk menjelaskan kegiatan tersebut.

 Submit, klik tombol submit untuk merekam dalam database, jika berhasil direkam akan muncul pada kotak daftar Anggaran.

Khusus untuk kategori promosi

Apabila anda melakukan pengisian untuk kategori promosi, anda akan menemukan isian item data tambahan sebagai berikut :

 Kategori promosi (Media cetak news, Media cetak promosi, Radio, TV, Film Edukasi, Media Sosial, Event, Lain-lain)

 Jenis Media

o Media Cetak News (Majalah, Koran, Jurnal, Tabloid)

o Media Cetak News (Brocure, Poster, Leaflet, Sticker, Spanduk, Umbul-umbul, Baliho

o Radio (Iklan, Talkshow)

o TV (Iklan Layanan Masyarakat, Talkshow) o Film Edukasi (Pendek, Series)

o Media Sosial (Youtube, Website, Facebook, Twitter)

o Event (Pendekatan Budaya, Hari besar Nasional, Hari besar daerah) o Lain-lain

o Jumlah Produksi, Jumlah total produksi suatu produk dalam satu .

o Frekwensi, Berapa kali produk tersebut didistribusikan/ditayang dalam satu tahun.

(31)

Petunjuk Penggunaan Sistem Monitoring dan Evaluasi STBM Halaman : 27

Selain pengisian langsung melalui form di website, anda dapat pula melakukan pengsian melalui format spreadsheet (excel), namun anda perlu mengunduh terlebih dahulu template yang sudah disediakan dengan menggunakan fasilitas Download Template,

system akan mendownload templatetersebut ke komputer anda, lalu silahkan diisi form tersebut.

Template isian file anggaran dalam format excel

Setelah form terisi, anda dapat memasukkan data tersebut langsung ke database dengan menggunakan fasilitas import data dan pilih file template yang sudah di-isi datanya.

(32)

Petunjuk Penggunaan Sistem Monitoring dan Evaluasi STBM Halaman : 28 3.3.4 Proses & Output > Data Petugas Monitoring/Puskesmas (N1)

Menu ini berisikan data petugas yang melakukan pemantauan dilapangan, petugas disini bisa seorang sanitarian, bidan desa, atau petugas kesehatan lingkungan lainnya.

Pengisian data petugas monitoring sebagai langkah me-registrasi petugas bersangkutan

adalah sebagai berikut:

a) Isi data-data sebagai berikut dalam formulir isian,

 Kecamatan, Pilih Kecamatan yang akan diisikan data sanitarian/petugas kesehatan lingkungan lainnya.

 Nama, Isikan Nama petugas monitoring/petugas kesehatan lingkungan lainnya.  Jabatan, Isikan jabatan yang bersangkutan (misalnya : sanitarian, bidan desa atau

kader).

 No HP, Isi nomor handphone yang digunakan oleh petugas monitoring/petugas kesehatan lingkungan lainnya untuk mengirim data. (selalu diikuti dengan +62, contoh +628123456xxx).

 Puskesmas, Isi Nama Puskesmas tempat sanitarian/petugas kesehatan lingkungan lainnya bekerja/ di wilayah kerja puskesmas yang bersangkutan.  Submit, sistem akan memasukkan data dalam database (tampak dalam daftar

petugas dibawahnya). PERHATIAN

Agar petugas yang akan melakukan pengiriman/update data melalui SMS, nomor petugas bersangkutan harus di-registrasi terlebih dahulu pada sistem monitoring STBM; dan desa/ kelurahan sebagai wilayah binaan petugas bersangkutan telah terpilih dibawah nama petugas tersebut.

(33)

Petunjuk Penggunaan Sistem Monitoring dan Evaluasi STBM Halaman : 29

b) Setelah data petugas monitoring/sanitarian terisi, langkah berikutnya adalah memilih desa/kelurahan yang menjadi tanggung jawab monitoring bagi petugas monitoring/petugas yang bersangkutan. Pilih menu cakupan Kel, lalu pilih/beri tanda “

” kelurahan mana saja yang menjadi wilayah monitoring sanitarian yang bersangkutan.

 Submit hasil cheklist tersebut.

Saat ini sanitarian yang bersangkutan sudah siap untuk mengirimkan data melalui SMS. Untuk memudahkan bagi sanitarian mengirimkan kode SMS, daftar wilayah sanitarian yang sudah te-registrasi tersebut perlu dicetak oleh petugas di Dinas Kesehatan kabupaten dan diserahkan kepada sanitarian yang bersangkutan. Klik teks WM-1 pada tabel daftar

sanitarian. Lalu sistem akan men-download data (dalam format spreadsheet) berupa daftar wilayah sanitarian tersebut, lalu dicetak.

Tabel disamping menandakan bahwa sanitarian yang bernama Ahmad Taufik mempunyai 7 desa yang menjadi wilayah kerja untuk dimonitor, SMS ID merupakan kunci masuk untuk melakukan update data desa.

Sampai dengan tahap ini berarti data website server sudah siap menerima data sms dari SMS gateway server yang akan dikirimkan oleh petugas kesehatan lingkungan di PUSKESMAS atau sanitarian.

Selain melakukan entry data melalui form di website, anda juga dapat melakukan import data dari format spreadsheet (excel) yang sudah ada isi sebelumnya dengan menggunakan format yang disediakan oleh sistem.

Cara kedua memasukan data petugas monitoring/sanitarian melalui import data adalah sebagai berikut:

(34)

Petunjuk Penggunaan Sistem Monitoring dan Evaluasi STBM Halaman : 30

a) Download template

Klik menu download Template, lalu pilih kecamatan yang akan dibuatkan templatenya diakhiri dengan klik tombol Download Template.

Sistem akan men-download/menyediakan format isian data sanitarian yang dapat diisi oleh sanitarian/petugas Puskesmas dalam format spreadsheet (excel).

Petugas dapat melengkapi isian yang kosong (Nama Sanitarian, jabatan, no HP dan Puskesmas yang bersangkutan).

PERHATIAN

Mohon untuk tidak mengubah format template yang sudah disediakan oleh sistem, – terutama yang ber-shading kuning– karena akan berpengaruh pada berhasil atau tidaknya proses import data.

(35)

Petunjuk Penggunaan Sistem Monitoring dan Evaluasi STBM Halaman : 31

b) Import data

Data yang sudah lengkap terisi dalam format template dapat dilakukan proses import ke sistem website ini, sehingga anda tidak perlu lagi mengisi ulang dalam format website (kecuali melakukan editing bila perlu).

Setelah file dipilh sistem akan menampilkan data hasil isian template tersebut dalam daftar di database.

3.3.5 Proses & Output > Verifikasi ODF (LB-2)

Proses verifikasi merupakan proses melakukan check dan re-check terkait status ODF dari desa yang sudah di-intervensi maupun desa yang belum diintervensi, namun status OD dikolom progress = 0. Pada prinsipnya ada 3 kategori ODF yang dikenali oleh system, yakni: ODF Baseline; ODF Claim; dan ODF Verification (seperti dijelaskan di halamn 6).

Sistem akan memilah pada kelompok data kemajuan dimana kolom ODF = 0. Secara sistem hal ini bisa dikategorikan ODF, namun secara resmi desa tersebut masih perlu diuji atau dilakukan cek lapangan untuk memastikan bahwa desa tersebut betul-betul sudah ODF / sudah terbebas dari perilaku buang air besar d sembarangan tempat. Proses ini disebut verifikasi ODF. Apabila desa tersebut sudah dilakukan verifikasi dan hasilnya bisa dipastikan bahwa desa tersebut sudah terbebas dari praktek BABS, maka sebainya staf monitoring dan evaluasi kabupaten/kota yang bersangkutan dapat mengupdate kolom tanggal verifikasi ODF.

(36)

Petunjuk Penggunaan Sistem Monitoring dan Evaluasi STBM Halaman : 32 3.3.6 Proses & Output > Verifikasi STBM

Sama halnya dengan verifikasi ODF, proses verifikasi STBM juga merupakan proses yang perlu dilakukan cek silang ke lapangan, namun verfikasi STBM akan mencakup 5 Pilar STBM (tidak hanya pilar 1 saja/verifikasi ODF).

3.3.7 Proses & Output > Fasilitator aktif - peningkatan demand (LT5o)

Fasilitator aktif - peningkatan demand berfungsi untuk mencatat keaktifan fasilitator pemicuan yang ada, data ini akan memudahkan kabupaten dalam melaksanakan perencanaan kegiatan terkait dengan sumbar daya yang ada, terutama fasilitator pemicuan yang merupakan aset bagi Kabupaten untuk STBM.

Pengisian keaktifan fasilitator diisi per semester, atau dalam 2 semester dalam 1 (satu) tahun :

Memicu. Berapa kali fasilitator yang sudah dilatih tersebut melakukan pemicuan di

masyarakat pada semester dimaksud.

Monitoring. Berapa kali fasilitator yang sudah dilatih tersebut melakukan

pematauan di masyarakat untuk pada semester dimaksud.

Laporan. Berapa kali fasilitator yang sudah dilatih tersebut membuat laporan

kemajuan dari wilayah yang sudah dimonitor tersebut kepada pihak Puskesmas atau kabupaten.

(37)

Petunjuk Penggunaan Sistem Monitoring dan Evaluasi STBM Halaman : 33 3.3.8 Proses & Output > Penyedia Layanan Sanitasi*)

Menu ini akan menampilkan data pemantauan terkait penyedia layanan sanitasi/ wirausaha sanitasi.

3.3.9 Outcome > Baseline data

Menu ini berfungsi untuk merekan data baseline/data awal yang menggambarkan kondisi akses terhadap jamban sebelum adanya intervensi melalui STBM. Data yang dimasukkan terkait dengan informasi wiayah dan akses awal ke Jamban Sehat Permanen (JSP), Jamban Sehat Semi Permanen (JSSP), Numpang (sharing) dan masih Buang Air Besar Sembarangan (BABS/OD). Definisi operasional terkait dapat anda pelajari di Buku Petunjuk Teknis Monitoring dan Evaluasi STBM.

Pilih kecamatan, untuk memilih kecamatan yang akan di isi/edit, lalu klik tombol Entry Data

Pengisian hanya dapat dilakukan mulai dari kolom JML SD sampai OD.

a) JML SD, isi jumlah Sekolah Dasar (sederajat) yang ada di desa bersangkutan baik negeri maupun swasta.

(38)

Petunjuk Penggunaan Sistem Monitoring dan Evaluasi STBM Halaman : 34

c) Tgl Picu, isi tanggal pemicuan yang pernah dilakukan di desa tersebut, walupun hanya satu dusun atau satu RW saja, tanggal pemicuan yang isi adalah tanggal pemicuan awal (walaupun pada desa bersangkutan dilakukan beberapa kali pemicuan).

d) JML KK, Total jumlah KK yang ada di desa yang bersangkutan

e) JSP, Jumlah KK yang sudah akses ke Jamban Sehat Permanen sebelum adanya pemicuan

f) JSSP, Jumlah KK yang akses ke Jamban Sehat Semi Permanen sebelum adanya pemicuan

g) Sharing, Jumlah KK yang masih numpang ke jamban orang lain (JSP ataupun JSSP). h) OD, Jumlah KK yang masih melakukan praktek Buang Air Besar Sembarangan. i) Submit, klik tombol submit apabila proses entry/edit sudah selesai.

Sama halnya dengan menu pengisian data sanitarian pada data baseline juga memungkinkan anda untuk melakukan pengisian data diluar sistem web atau melalui aplikasi spreadsheet (excel), lalu dapat and import datanya kedalam database web.

Pengisian data dapat dilakukan pada area putih.

3.3.10 Outcome > Kemajuan (LB-1)

Kemajuan (LB-1) merupakan tabel lengkap monitoring dimana terdapat data baseline (sebelum pemicuan) dan data kemajuan setelah dilakukan monitoring untuk merekam perubahan-perubahan yang terjadi.

(39)

Petunjuk Penggunaan Sistem Monitoring dan Evaluasi STBM Halaman : 35

Pilih kecamatan, untuk memilih kecamatan yang akan di isi/edit, lalu klik tombol Entry Data

Dalam menu kemajuan (LB-1) data yang dapat diisi/edit hanya kelompok dalam kolom kemajuan saja (Update Progress).

3.3.11 Data Pendukung > Kecamatan dan Kelurahan

Menu Kecamatan dan menu kelurahan berfungsi untuk membantu anda melakukan cek daftar kecamatan dan kelurahan di wilayah masing-masing kabupaten, apabila terjadi perubahan, pemekaran wilayah, pemecahan wilayah, harap menghubungi sekretariat STBM agar dapat ditindaklanjuti dalam sistem dan sinkronisasi dengan kode BPS secara Nasional. Kirim surat/fax/email konfirmasi/klarifikasi nama daerah sebegai berikut :

Lembar Konfirmasi perubahan wilayah

1 Provinsi

2 Kabupaten/Kota

Perunahan Wilayah

No Nama kec/desa Kode Nama kec/des Kode

Contoh :

1 Sekejati/sukasenang 201 - Sekejati/sukasenang 1

- Sekejati/Sukasenang 2

2 Rawasari 018 Rawamangun 2

3 - Buah batu/kiara - Buah batu/suhat

012 021

(40)

Petunjuk Penggunaan Sistem Monitoring dan Evaluasi STBM Halaman : 36

3.4 Pemantauan

Menu Pemantauan berfungsi untuk memonitor bagaimana status data yang dikirim (akurasi), bagaimana kondisi cakupan/akses sanitasi yang terjadi dari hasil pantauan petugas monitoring, serta bagaimana status ODF dari masing-masing desa. Pemantauan ini juga merupakan laporan dari sistem monitoring berbasis website yang ada di kabupaten masing-masing.

3.4.1 Pengirim SMS terakhir

Fungsi menu ini adalah akan menampilkan daftar petugas monitoring yang sudah mengirimkan/update data melalui sms ke server STBM daftar yang ditampilkan dibatas sampai 100 pengirim terakhir saja, infromasi ini akan terus terupdate mengikuti perkembangan SMS yang dikirim oleh petugas monitoring dari lapangan. Apabila akan melihat data semua data yang terkirim (tidak hanya 100 SMS), silahkan pindah ke menu berikutnya (Log Data SMS).

Informasi yang disampaikan disini adalah tanggal pengiriman, nama pengirim data, no HP, berasal dari Puskesmas, kelurahan, isi SMS yang dikirim, status (apakah masuk ke Server (1) ataukah ditolak (0), isi pesan yang direspon oleh server kepada pengirim/petugas melalui SMS.

Berdasarkan informasi diatas petugas monitoring di tingkat kabupaten dapat memantau perkembangan SMS yang masuk dan dapat memberikan feedback jika diperlukan kepada petugas dilapangan

(41)

Petunjuk Penggunaan Sistem Monitoring dan Evaluasi STBM Halaman : 37 3.4.2 Log Data SMS

Menu ini akan menampilkan semua SMS yang pernah dikirim ke server STBM (baik

yang diterima dalam database maupun yang ditolak).

Log data verifikasi berfungsi untuk melihat bagaimana status data yang sudah dikirim oleh petugas monitoring, namun masih memerlukan klarifikasi lebh lanjut dari petugas yang bersangkutan. Hal ini disebabkan karena adanya proses verifikasi yang secara otomatis dilakukan oleh sistem dan merespon kembali melalui SMS kepada petugas yang mengirim data tersebut. Selama verifikasi belum terjadi status yang ada dalam menu ini akan tetap ada, sehingga kabupaten perlu terus memantau bagaimana tindak lanjut dari data yang perlu verifikasi tersebut. Data yang masih perlu verifikasi dalam sistem tidak akan dimasukkan dalam database utama.

(42)

Petunjuk Penggunaan Sistem Monitoring dan Evaluasi STBM Halaman : 38 Tabel 2. Data log tabel SMS Gateway / log Data Verifikasi ke pengirim

Kode Autorespon Keterangan Apa yang harus dilakukan

1

Nomor anda belum ter-registrasi, silahkan hubungi Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten

Nomor HP belum ada dalam database Petugas Monitoring di Kabupaten.

Untuk mengirim SMS perlu mendaftar terlebih dahulu melalui Dinas Kesehatan Kabupaten

X1

Nomor anda tidak terdaftar pada Desa ini. Silahkan hubungi Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten. (untuk desa ?? ;isi SMS anda

12N,3,2,04/12/11,300B)

Nomor HP sudah terdaftar, namun belum memiliki SMS ID/kelurahan tersebut belum didefinisikan sebagai area kerja petugas monitoring. Seperti

dalam contoh kode desa 12 belum terdaftar dalam wilayah tugas anda dalam database.

Silahkan hubungi Dinas Kesehatan Kabupaten untuk melakukan registrasi wilayah monioring anda, dan minta dicetakkan laporan WM-1 sebagai panduan anda dalam mengirim SMS.

X2

Error : Penulisan progress laporan harus berupa angka !, silahkan ulangi. (untuk desa Karang pawulang tiga ;isi SMS anda 15P,3000,3000,S5,3000)

Pada saat pengiriman SMS Progress, isi data dalam SMS tidak berupa angka. Seperti pada

contoh autorespon anda salah dalam penulisan Jumlah sharing dengan S5--> harusnya 55

Silahkan kirim ulang SMS anda, dan teliti terlebih dahulu untuk jenis karakter harus berupa angka.

X3

Data komunitas sudah ada. (untuk desa Karang pawulang tiga ;isi SMS anda 12N,3,2,04/12/11,300B)

Pada saat mengirim SMS baru (kode N), sistem mengenali bahwa Desa tersebut sudah pernah diisi sebelumnya/data sudah ada. Seperti dalam contoh

untuk data desa Karang Pawulang tiga dengan kode 12 sudah ada sebelumnya.

Karena data tersebut sudah pernah diisi (Kode N), anda perlu mengirim data baseline (kode B), dan dilanjutkan dengan data kamajuan/progress (Kode P)

X4

Error : Jml sd, dusun dan kk harus berupa angka !, silahkan check kembali (untuk desa Karang pawulang tiga ;isi SMS anda 12N,3,2,04/12/11,300B)

Pada saat pengiriman SMS baru (kode N), isi data dalam SMS tidak berupa angka. Seperti pada

contoh autorespon anda salam dalam penulisan Total KK dengan 300B--> harusnya 3008

Silahkan kirim ulang SMS anda, dan teliti terlebih dahulu untuk jenis karakter harus berupa angka.

(43)

Petunjuk Penggunaan Sistem Monitoring dan Evaluasi STBM Halaman : 39

Kode Autorespon Keterangan Apa yang harus dilakukan

8

Total Baseline tidak sama dengan total KK, silahkan cek kembali data anda !. (untuk desa Karang pawulang tiga ;isi SMS anda 8B,200,25,25,100)

Pada saat pengiriman SMS Baseline (kode N), penjumlahan total JSP+JSSP+sharing+OD tidak sama dengan Total KK. Seperti

dalam contoh jika dijumlahkan isi dari Baseline yang dikirim adalah 350KK, nilai ini ternyata tidak sama dengan total KK saat anda mengirimkan SMS baru (Kode N)

- Cek, apakah Total Baseline sudah sama dengan KK.

- Apabila Total Baseline yang anda kirim sudah benar, maka anda perlu merubah terlebih dahulu Total KK di data Komunitas dengan kode UN, barulah anda mengirim kembali data Baseline yang benar tersebut.

- Namun apabila Total Baseline (JSP+JSSP+Sharing+OD) yang anda kirim salah, maka

anda perlu mengirim kembali data Baseline dengan memperhatikan bahwa total KK harus sama dengan Total Baseline

(JSP+JSSP+Sharing+OD)

9

Data Komunitas belum ada !!. (untuk desa ?? ;isi SMS anda 8B,200,25,25,100)

Pada saat pengiriman SMS Baseline (kode B) atau pengiriman SMS Progress (Kode P), namun data desa tersebut (Kode N) belum ada. Seperti pada

contoh SMS ID 8B belum ditemukan nama desanya dalam database system.

Anda harus mengisi terlebih dahulu data Desa baru (Kode N)

13

Total Progress tidak sama dengan total KK, silahkan cek kembali data anda !.(untuk desa Karang pawulang tiga ;isi SMS anda 6P,200,25,25,100)

Pada saat pengiriman SMS Progress (kode P), penjumlahan total JSP+JSSP+sharing+OD tidak sama dengan Total KK, Total Baseline harus sama dengan Total KK. Seperti dalam contoh

jika dijumlahkan isi dari Progress yang dikirim adalah 350KK, nilai ini ternyata tidak sama dengan total KK saat anda mengirimkan SMS baru (Kode N)

- Cek, apakah Total Progress sudah sama dengan KK.

- Apabila Total Progress yang anda kirim sudah benar, maka anda perlu merubah terlebih dahulu Total KK di data Komunitas dengan kode UN, barulah anda mengirim kembali data Baseline yang benar tersebut.

- Namun apabila Total Progress (JSP+JSSP+Sharing+OD) yang anda kirim salah, maka anda perlu mengirim kembali data Progress dengan memperhatikan bahwa total KK harus sama dengan Total Progress (JSP+JSSP+Sharing+OD)

14

Data baseline masih kosong, silahkan isi data baseline terlebih dahulu. (untuk desa Karang pawulang tiga ;isi SMS anda 6P,200,25,25,100)

Pada saat pengiriman SMS Progress (Kode P), sistem tidak menemukan data baseline daru Desa yang dimaksud, Anda harus mengirim data Baseline terlebih dahulu. Seperti dalam contoh

pada saat sistem akan melakukan update progress, ternyata sistem tidak

menemukan data baseline untuk desa dengan kode 6 (Karang Pawu;lang tiga).

Anda harus mengirim data Baseline terlebih dahulu (Kode P) sebelum mengirimkan data Progress.

(44)

Petunjuk Penggunaan Sistem Monitoring dan Evaluasi STBM Halaman : 40

Kode Autorespon Keterangan Apa yang harus dilakukan

16

Data JSP yang baru anda kirim lebih kecil jika dibandingkan data sebelumnya. (untuk desa Karang pawulang tiga ;isi SMS anda 6P,200,25,25,100)

Pada saat pengiriman data Progress (Kode P), jumlah JSP yang dikirim saat ini lebih kecil dari JSP yang dikirim pada periode sebelumnya. Seperti

dalam contoh pada saat sistem melakukan update data JSP (200), istem menemukan bahwa data Progress yang dikirim sebelumnya lebih besar dari 200

Jika anda merasa data yang anda kirim saat ini adalah benar, anda perlu mengirim kembali SMS tersebut dengan mengubah kode P menjadi UP Contoh

ID_SMS+UP,JSP,JSSP,sharing,OD

17

Data OD yang baru anda kirim lebih besar jika dibandingkan data sebelumnya. (untuk desa Karang pawulang tiga ;isi SMS anda 6P,200,25,25,100)

Pada saat pengiriman data Progress (Kode P), jumlah OD (data KK yang BABS) yang dikirim saat ini lebih besar (bertambah) dari jumlah KK yang OD pada periode sebelumnya. Seperti

dalam contoh pada saat sistem melakukan update data OD (100), namun sistem menemukan bahwa data Progress yang dikirim sebelumnya lebih kecil dari 100

Jika anda merasa data yang anda kirim saat ini adalah benar, anda perlu mengirim kembali SMS tersebut dengan mengubah kode P menjadi UP Contoh :

ID_SMS+UP,JSP,JSSP,sharing,OD

18

Anda mengirimkan data progress yang sama dengan daya sebelumnya

Pengiriman data saat ini dianggap oleh sistem tidak ada perubahan (sama dengan data sebelumnya)

Jika memang kondisinya demikian, maka SMS respon ini dapat diabaikan, namun apabila ternyata anda mengirim data yang salah, maka anda perlu mengirim ulang dengan data yang benar.

19

Total KK anda masih kosong atau 0, silahkan isi terlebih dahulu Total KK di desa Karang Pawulang Tiga.

Pada saat pengiriman data Baseline (Kode B) atau Progress (Kode P) sistem tidak

menemukan Total KK pada desa tersebut yang seharusnya terisi pada saat pengiriman data baru (Kode N). Seperti dalam contoh

bahwa Total KK di desa Karang Pawulang Tiga belum diisi atau masih 0.

Silahkan isi kembali data Total KK didesa tersebut dengan mengirimkan kembali data baru dengan mengubah Kode N menjadi UN. Contoh : 7UN,2,4,250 (250 adalah Jumlah KK, yang sebelumnya belum diisi).

20

Maaf format anda salah; [isi SMS anda]

Penulisan format tidak sesuai

Anda perlu mengirim kembali dengan format yang benar (lihat Bab pada buku manual ini)

21

Terima kasih atas kiriman datanya. Silahkan lengkapi data progres, agar muncul pada

www.stbm-indonesia.org/monev (untuk desa Karang pawulang tiga)

Pengiriman data Baseline anda sukses dilakukan untuk kelurahan yang dimaksud dan sudah terupdate dalam database di

website STBM.

22

Terima kasih atas kiriman datanya. Silahkan lengkapi data baseline dan progres, agar muncul pada www.stbm-indonesia.org/monev (untuk desa Karang pawulang tiga)

Pengiriman data baru anda anda sukses dilakukan untuk kelurahan yang dimaksud dan sudah terupdate dalam database di

(45)

Petunjuk Penggunaan Sistem Monitoring dan Evaluasi STBM Halaman : 41

Kode Autorespon Keterangan Apa yang harus dilakukan

23

Anda baru saja melakukan perubahan data Komunitas Desa (untuk desa Karang pawulang tiga ;isi SMS anda

12UN,3,2,04/12/11,320), silahkan lakukan update untuk data akses baselline dan kemajuannya.

Pesan ini diterima karena anda mengirim data perubahan jumlah KK yang ada di Data komunitas (N), perubahan ini tentunya mempunyai konsekwensi untuk merubah data akses baseline dan progress agar terjadi konsistensi data

Lakukan update untuk data akses baseline dengan memperhatikan Total Baseline (JSP=JSSP+Sharing+OD) harus sama dengan Total KK yang baru.

24

Anda baru saja melakukan update data JSP di kemajuan yang lebih kecil dari data sebelumnya, isi SMS anda 12UP,99,101,100,20)

Pesan ini diterima karena anda baru saja melakukan klarifikasi terhadap data JSP (kemajuan) dimana data tersebut adalah lebih kecil dari data yang sebelumnya anda kirim, ini menunjukkan bahwa terjadi penurunan data akase terhadap jamban sehat di desa tersebut.

25

Anda baru saja melakukan update data OD di kemajuan yang lebih besar dari data sebelumnya , isi SMS anda 12UP,100,99,100,21)

Pesan ini diterima karena anda baru saja melakukan klarifikasi terhadap data OD (kemajuan) dimana data tersebut adalah lebih besar dari data yang sebelumnya anda kirim, ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan KK yang melakukan praktek BABs di desa tersebut.

26

Anda baru saja melakukan update data JSP dan OD dengan status terjadi penurunan, isi SMS anda 12UP,99,100,100,21)

Pesan ini diterima karena anda baru saja melakukan klarifikasi terhadap data JSP dan OD (kemajuan) dimana data tersebut menunjukkan penurunan terhadap akses sanitasi, yakni : KK yang akses ke JSP menurun dan sebaliknya KK yang OD meningkat.

27

Terimakasih atas kiriman datanya, telah terupdate pada www.stbm-indonesia.org/monev

Data yang baru dikirim telah terupdate dalam website STBM

(46)

Petunjuk Penggunaan Sistem Monitoring dan Evaluasi STBM Halaman : 42 3.4.3 Profile STBM

Profile STBM merupakan lembar kemajuan laporan tentang kegiatan pelaksanaan STBM di kabupaten yang bersangkutan, mulai dari kemajuan akses, kemajuan ODF, jumlah fasilitator, keaktifan fasilitator, pendanaan/alokasi anggaran untuk STBM, dll. Profile ini sangat bermanfaat untuk melihat sejauh mana pelaksanaan STBM di kabupaten yang bersangkutan dan dapat dijadikan dasar dalam pengambilan kebijakan ataupun perencanaan STBM kedepan.

(47)

Petunjuk Penggunaan Sistem Monitoring dan Evaluasi STBM Halaman : 43 3.4.4 Laporan Kemajuan Akses (6 bulanan) *)

3.4.5 Laporan Penilaian Kinerja (Benchmarking) *)

3.4.5.1. Laporan Grafik Penilaian Kinerja Kabupaten 3.4.5.2. Laporan/Grafik Penilaian Kinerja Puskesmas 3.4.6. Daftar Pelaku STBM *)

(48)

Petunjuk Penggunaan Sistem Monitoring dan Evaluasi STBM Halaman : 44

SISTEM UPDATE DATA MELALUI SMS DI TINGKAT

KECAMATAN/PUSKESMAS

Untuk melakukan update data kemajuan dari laporan Kemajuan Akses Sanitasi (LB-1), dapat dilakukan pula melalui SMS. Pengiriman dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja, terutama saat petugas monitoring melakukan pemantauan ke lapangan (wilayah monitoring masing-masing). Pengiriman yang dilakukan di lokasi sasaran akan sangat memudahan kita saat melakukan verifikasi.

Figure 2. Diagram proses pengiriman SMS Sistem Monitoring dan Evaluasi STBM

Selain daftar wilayah yang dikeluarkan oleh sistem website melalui control panel di kabupaten, sanitarian/Petugas Kesehatan Lingkungan juga harus mempunyai tabel data monitoring sebagai lembar kerja monitoring sanitarian/petugas kesehatan lingkungan. Lembar kerja dibawah ini merupakan struktur data yang bisa diterima oleh sistem.

(49)

Petunjuk Penggunaan Sistem Monitoring dan Evaluasi STBM Halaman : 45

4.1 Lembar kerja manual

Identifikasi Komunitas(N) Data baseline(B) Data kemajuan(P)

ID SMS Nama Desa Jumlah

SD Jumlah Dusun Tanggal Picu Jumlah KK JSP JSSP Sharing OD JSP JSSP Sharing OD

3 KENEP 0 5 12/2/2010 525 350 110 40 25 360 110 40 15

7 BULU 2 7 20/7/2009 250 100 100 40 10 150 50 45 5

14 MARGOMULYO 1

… ……

Ket :

JSP : Jamban sehat permanen JSSP : Jamban sehat semi permanen Sharing : masih menumpang

OD : masih buang air besar sembarangan

Dari lembar kerja diatas pada prinsipnya SMS yang akan dikirim terdiri dari 3 bagian : Identifikasi kominitas/desa, (N), baseline data (B/merupakan data akses yang ada saat pemicuan/intervensi STBM belum dilakukan) dan kemajuan (P/merupakan data yang berubah setelah adanya intervensi STBM yang dimonitor secara rutin). Pengiriman N dan B harus dilakukan di awal atau saat pemicuan baru saja dimulai dan data tersbut harus sudah mulau diperoleh. Selanjutnya petugas tinggal melakukan update terhadap kemajuan yang ada. Pengisian identifikasi dan baseline juga bisa dilakukan langsung di website STBM melalui control panel kabupaten.

4.2 Petunjuk Penulisan

Berikut tata cara pengiriman isi SMS melalui Telepon selular baik GSM maupun CDMA (teteap meggunakan pulsa regular bukan premium)

4.2.1 Pengiriman data baru (identifikasi komunitas) [N]

Struktur penulisan :

ID_SMS+kode N,Jumlah SD,Jumlah Dusun,Tanggal Pemicuan,Jumlah KK

ID SMS+kode N, Isi kode SMS yang sesuai dengan kode wilayah desa yang akan

dikirimkan datanya. ID SMS dapat dilihat pada Tabel WM-1 yang dipeoleh melalui website STBM melalui akun kabupaten masing-masing (hubungi petugas

monitoring kabupaten untuk mendapatkan ID SMS tersebut), isikan dalam bentuk angka diakhiri dengan huruf N, contoh : 3N

Jumlah SD, Isi Jumlah SD yang ada di wilayah desa yang bersangkutan baik

pendidikan umum (SD) maupun pendidikan agama (MI), isikan dalam bentuk angka, contoh : 0 (jika tidak ada)

Jumlah Dusun, Isi jumlah dusun yang ada didesa dimaksud), isikan dalam bentuk

angka, contoh : 5

Tanggal Pemicuan, Isi Tanggal pemicuan pertama kali dilakukan di desa

(50)

Petunjuk Penggunaan Sistem Monitoring dan Evaluasi STBM Halaman : 46

Jumlah KK, Isi Total Jumlah KK yang ada didesa tersebut, isikan dalam bentuk

angka, contoh : 1725

Contoh :

3N,0,5,12/2/2010,525 -> kirim sms tersebut ke nomor SMS Gateway.

4.2.2 Pengiriman data baseline [B]

Struktur penulisan :

ID SMS+kode B,JSP,JSSP,Sharing,OD

ID SMS+kode B, Isi kode SMS yang sesuai dengan kode wilayah desa yang akan

dikirimkan data baselinen-nya, isikan dalam bentuk angka diakhiri dengan huruf B, contoh : 3B

JSP, Isi Jumlah KK yang sudah mempunyai akses ke Jamban Sehat Permanen.,

isikan dalam bentuk angka, contoh : 350

JSSP, Isi Jumlah KK yang sudah mempunyai akses ke Jamban Sehat Semi

Permanen., isikan dalam bentuk angka, contoh : 100

Sharing, Isi Jumlah KK yang masih akses dengan cara menumpang ke JSP maupun

JSSP orang lain, isikan dalam bentuk angka, contoh : 40

OD, Isi Jumlah KK yangbelum mempunyai akses ke Jamban Sehat Permanen

maupun Semi Permanen atau masih melakukan praktek Buang Air Besar Sembarangan., isikan dalam bentuk angka, contoh : 25

Contoh :

3B,350,100,40,25 -> kirim sms tersebut ke nomor SMS Gateway.

4.2.3 Pengiriman data kemajuan (Kode P)

Struktur penulisan :

ID SMS+kode P,JSP,JSSP,Sharing,OD

Sama halnya dengan pengiriman baseline, untuk kemajuan juga item yang diisi sama, yang membedakannya adalah kemajuan bersifat dinamis (kondisi setelah dilakukan intervensi seperti pemicuan), perubahan yang terjadi akan selalu diupdate dalam kode P.

Contoh :

3P,360,110,40,15 -> kirim sms tersebut ke nomor SMS Gateway.

Catatan : Kondisi data Baseline yang ideal adalah saat sebelum dilakukan pemicuan atau saat sedang dilakukan pemicuan untuk pertama kalinya.

(51)

Petunjuk Penggunaan Sistem Monitoring dan Evaluasi STBM Halaman : 47 4.2.4 Melakukan “Hard Update”

Hard update digunakan manakala terjadi perubahan data dasar/informasi geografis di wilayah desa sasaran, hal ini terjadi manakala terjadi perubahan jumlah KK akibat dari adanya KK baru yang masuk ke Desa/Kelurahan sasaran, ataupun adanya KK yang pindah dari desa sasaran, Sehingga data KK pada desa tersebut harus ditambahkan atau dikurangi. Perubahan data KK tersebut memiliki konskwensi bagi petugas monitoring untuk menyesuaikan pula data baseline maupun data kemajuan pada desa/kelurahan sasaran tersebut.

Kondisi ini dapat juga diaplikasikan pada saat menerima Autorespon kode,#8, #13,#16,#17,#19, #23, #24, #25 dan #26 (lihat table 2. autorespon).

Struktur penulisan untuk (N):

ID SMS+kode U+kode N, Jumlah SD,Jumlah Dusun,Tanggal Pemicuan,Jumlah KK

Sama dengan pengiriman data baru (N), penulisan SMS pada pada kriteria ini hanya menambahkan kode U sebelum N (UN). Untuk struktur berikutnya sesuai urutan pada struktur penulisan.

Contoh : Update N

3UN,0,5,12/2/2010,516 -> kirim sms tersebut ke nomor SMS Gateway (Reff kode

Autorespon : #23)

Sedangkan untuk Update P (Kemajuan), jika melakukan update OD dimana angkanya menunjukkan lebih besar dari kiriman data sebelumnya maka pengirim akan menerima respon dari sistem (Reff kode Autorespon : #17), respon tersebut terjadi karena sistem akan melakukan verifikasi dengan data sebelumnya, secara default sistem akan berasumsi bahwa data OD di kemajuan akan lebih kecil atau minimal sama dengan sebelumnya.

Namun apabila kondisi tersebut merupakan kondisi yang sebenarnya dikarenakan memang terjadi penambahan KK yang OD, maka untuk menegaskan dan melakukan update kita harus menggunakan tambahan kode U sebelum kode P.

YANG PERLU DIPERHATIKAN :

1. JUMLAH KK = (JSP+JSSP+Sharing+OD)

2. Jika anda menerima SMS balasan dari sistem, anda harus perlu meresponnya kembali, lihat Tabel 2. Data log tabel SMS Gateway / log Data Verifikasi ke pengirim.

3. Selain data yang sudah dikirim melalui SMS, sebaiknya petugas mempunyai data cadangan (dalam bentuk hardcopy) sebagai file yang sewaktu-waktu akan diperlukan untuk verifikasi/klarifikasi.

4.

Apabila data baseline sudah ada, pengisian berikutnya hanya data kemajuan saja (tidak perlu mengirim kembali data baseline (N dan B).

(52)

Petunjuk Penggunaan Sistem Monitoring dan Evaluasi STBM Halaman : 48

Contoh : 3UP,360,99,40,16 (Reff kode Autorespon : #25)

Begitupula untuk JSP, sistem akan secara default mangenali bahwa data JSP saat ini adalah lebih besar atau sama dengan data yang dikirim sebelumnya, dan apabila sistem menrima data yang lebih kecil maka sistem akan merespon (Reff kode Autorespon : #16). Apabila memang kondisi nyata dilapangan menunjukkan memang terjadi penurunan jumlah KK yang akses ke JSP, maka untuk melakukan update perlu menambahkan huruf U sebelum P. Contoh : 3UP,359,360,100,15 (Reff kode Autorespon : #24)

Atau apabila KK yang tadinya sudah JSP pindah menjadi OD Contoh : 3UP,359,360,100,16 (Reff kode Autorespon : #26)

*) Menu belum diaktifkan.

YANG PERLU DIPERHATIKAN :

Saat melakukan Hard update jumlah KK di kelompok data (N) menyebabkan data menjadi tidak konsisten karena adanya perubahan Baseline, sehingga pengguna perlu melakukan update data secara keseluruhan kolom data (termasuk

(53)

Gambar

Tabel 1. Kebutuhan system di masing-masing tingkat pengguna Tingkat
Grafik  batang  berwarna  merah,  menunujukkan  data  prosentase  konsistensi  data  terhadap  data  yang  dikirim/diupdate
Tabel  diatas  menunjukkan  kemajuan  suatu  wilayah  dalam  mencapai  status  ODF  (Open  defacation free) atau Wilayah yang sudah terbebas dari Buang Air Besa Sembarangan, selain itu  table ini juga akan menampilkan berapa desa yang sudah dipicu di wilay
Tabel Kemajuan Akses
+6

Referensi

Dokumen terkait

Sensor temperatur air dingin mengirimkan sinyal berupa tekanan udara (sistem pengontrol pneumatik) atau elektrik (Sistem Kontrol Elektronik) ke bagian rangkaian pengontrol, yang

Penempatan pot-pot bunga pada beberapa sisi dan beberapa tingkat agar didapat keluaran daya yang lebih besar dengan lahan yang terbatas.. Taman bunga vertikal selain tidak

1) Meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap masalah-masalah lingkungan, khususnya usaha konservasi tanah dan air pada lahan pertanian di wilayah pegunungan. 2)

- berilah tanda pada kolom Tugas /Jabatan, sesuai tugas saat ini - berilah tanda status keaktifan sesuai kondisi saat ini.. - Isi Tempat Tugas & Mapel

Space Mission Analysis And Design, Kluwer

NITA MEILITA : Pengaruh Sumber Dana Pihak Ketiga Terhadap Profitabilitas Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Cirebon Bank Syariah Mandiri Cabang Cirebon merupakan lembaga

Bidang kajian Komunikasi Pelayanan Publik (Public Service Communication) antara lain: Public Service, yaitu kegiatan pelayanan yang diberikan oleh suatu lembaga kepada