• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESELARASAN SEBARAN MATA KULIAH BAHASA INGGRIS DENGAN MISI PROGRAM STUDI SEKRETARI DAN MANAJEMEN ADMINISTRASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KESELARASAN SEBARAN MATA KULIAH BAHASA INGGRIS DENGAN MISI PROGRAM STUDI SEKRETARI DAN MANAJEMEN ADMINISTRASI"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

114 KESELARASAN SEBARAN MATA KULIAH BAHASA INGGRIS DENGAN MISI PROGRAM STUDI SEKRETARI DAN MANAJEMEN ADMINISTRASI

(Analisis Kurikulum Akademi Sekretari dan Manajemen Bina Sarana Informatika Jakarta)

Juniato Sidauruk ABA BSI Jakarta

Jl. Kramat Raya No. 25 Jakarta Pusat juniato276@yahoo.com; juniato276@gmail.com

ABSTRACT

Management of education is categorized succeed if designed curriculum is in harmony with mission of study program organizer. This compatibility is manifested in subjects distribution. English is one of several subjects carried out by Secretary & Management Program Study at Academy of BSI. To know such compatibility hence subjects’ distribution required to be observed. With bibliography method, it will be able to indicate the subjects’ distribution, and then analysed by considering SKS inquiry of English since early semester till final. Significancy will be acknowledged through the distribution itself. Subjects designed per semester will show skill level and continuity which all will improve mastery on English. Finding in this research is that English is grouped in Mata kuliah Keahlian Berkarya (MKB) gets significant portion as compared to other carried out subjects. It means that numbers of English subjects at Secretary & Management program is distributed relevantly to the mission, that is the designed curriculum specifically of English subject results in improvement on productive and receptive skill. Thereby, it can be said that curriculum carried out as according to study program vision and mission. This compatibility of course will be able to yield grad owning high competitiveness.

Keywords: subjects, distribution, compatibility

I. PENDAHULUAN

Kegiatan pembelajaran yang efektif dan efisien perlu diupayakan oleh pihak penyelenggara pendidikan. Efektifitas dan efisiensi pembelajaran dapat direalisasikan melalui kurikulum yang dirancang dengan baik oleh pihak penyelenggara pendidikan. Pihak penyelenggara pendidikan termasuk di dalamnya adalah program studi pada suatu perguruan tinggi.

Dalam tulisan ini, penulis akan menganalisis kurikulum program studi Sekretaris di Akademi Bina Sarana Informatika Jakarta secara deskriptif dengan fokus perhatian pada mata kuliah bahasa Inggris. Penulis terlebih dahulu akan mengemukakan definisi kurikulum, lalu memaparkan secara singkat sejarah Akademi Bina Sarana Informatika (selanjutnya disingkat BSI), selanjutnya memerikan visi dan misi perguruan tinggi dan program studi. Untuk melihat keselarasan sebaran mata kuliah bahasa Inggris, maka uraian penjenjangan mata kuliah per semester dari semester awal hingga akhir perlu dilakukan. Kemudian analisa beban SKS akan dapat memperlihatkan kesesuaian sebaran tersebut

dengan misi program studi Sekretari dan Manajemen. Pada bagian akhir tulisan, penulis akan menarik beberapa kesimpulan dan mengemukakan harapan serta pendapat demi pengembangan kurikulum di Akademi BSI.

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Kurikulum

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (Pasal 1 Butir 19 Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional). (Departemen Pendidikan Nasional, 2003).

Kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaiannya yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar di perguruan tinggi (Pasal 1 Butir

(2)

115 6 Kepmendiknas No. 232/U/2000 tentang

Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa). (Departemen Pendidikan Nasional, 2003).

Pengembangan kurikulum merupakan serangkaian kegiatan yang berkontribusi terhadap pertumbuhan konsensus di antara staf, pihak fakultas, bagian administrasi, dan pemelajar. Kurikulum merupakan kerangka kerja dari para guru yang akan membantu pemelajar dapat belajar secara efektif dan efisien pada situasi tertentu. (Brown, 1995 : hlm. 19).

Dari definisi di atas penulis memahami kurikulum sebagai acuan yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran yang akan mengarahkan tujuan pembelajaran itu sendiri. Artinya dengan melihat kurikulum perguruan tinggi maka dapat dilihat arah atau fokus pendidikan yang akan dicapai oleh perguruan tinggi tertentu dan bagaimana kemudian perancangan kurikulum yang baik akan membantu pelaksanaan proses pembelajaran yang efektif dan efisien.

2.2. Sejarah Singkat BSI

BSI pada awalnya merupakan sebuah Lembaga Pendidikan Komputer BSI (LPK BSI) yang didirikan di Depok pada tanggal 3 Maret 1988 oleh Alm. Mayjen (Purn.) H.R. Harsoyo di bawah naungan Yayasan BSI. LPK BSI semakin berkembang sehingga pada bulan Oktober 1989 Kantor Pusat Yayasan BSI dipindahkan ke Jakarta. Pada tahun 1990 pihak Yayasan BSI mendirikan program pendidikan siap kerja bernama Politeknik BSI, dengan jurusan pertamanya Akuntansi Komputer dan angkatan pertama pada tahun ajaran 1990/1991.

Pada tahun akademik 1992/1993, pihak BSI mendirikan 4 (empat) jurusan, yaitu Manajemen Informatika,Komputer Perbankan, Teknik Komputer dan Sekretaris.Pada tahun-tahun ajaran berikutnya pihak Yayasan BSI menambah beberapa jurusan. Pada tahun 1994 BSI mendirikan Akademi Manajemen Informatika & Komputer BSI (AMIK BSI). Pada tahun 1998 pimpinan AMIK BSI mengajukan penambahan jurusan baru, yaitu Jurusan Komputerisasi Akuntansi dan Jurusan Teknik Komputer dan melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 441/DIKTI/KEP/98 tanggal 18 Desember 1998 ke dua jurusan tersebut mulai beroperasi pada tahun akademik 1999/2000.

Pada tahun akademik 2001/2002, BSI menambah jumlah akademinya, yaitu

Akademi Sekretari dan Manajemen BSI (ASM BSI) yang memiliki 2 (dua) jurusan, yaitu Sekretaris dan Manajemen Administrasi.

Perjalanan panjang yang telah ditempuh tidaklah sia-sia dengan semakin besarnya kepercayaan masyarakat, sehingga BSI tidak lagi merupakan perguruan tinggi yang hanya mengajarkan bidang komputer saja, tetapi juga bidang-bidang ilmu lainnya. Pada tahun akademik 2002/2003, BSI mendirikan 2 (dua) akademi baru, yaitu Akademi Bahasa Asing BSI (ABA BSI) dan Akademi Komunikasi BSI (AKOM BSI). ABA BSI memiliki 2 (dua) jurusan yaitu : Bahasa Inggris dan Bahasa Cina. AKOM BSI memiliki 3 (tiga) jurusan, yaitu : Kehumasan, Penyiaran dan Periklanan. Akademi terbaru adalah Akademi Pariwisata (AKPAR BSI) yang memiliki 2 (dua) jurusan yaitu : Perhotelan dan Usaha Wisata. Dengan ditingkatkannya sarana dan prasarana serta fasilitas dan mutu, tidak berarti pihak BSI meningkatkan biaya pendidikan. BSI tetap merupakan perguruan tinggi swasta pilihan bagi seluruh lapisan masyarakat dengan fasilitas lengkap dengan biaya terjangkau. (http://www.bsi.ac.id). 2.3. Visi dan Misi Perguruan Tinggi dan

Program Studi

1. Visi Perguruan Tinggi

Menjadi institusi pendidikan yang berbasis teknologi dan informasi (http://www.bsi.ac.id).

Dari visi perguruan tinggi di atas penulis memahami bahwa Akademi BSI akan memusatkan kegiatan pembelajaran berbasis pada penerapan teknologi dan informasi bagi tiap program studi yang dimilikinya. Apakah visi perguruan tinggi dimaksud akan sesuai dengan visi program studi Sekretaris?

2. Visi Program Studi

Mewujudkan akademi yang unggul di Indonesia sebagai pusat edukasi sekretaris dan manajemen administrasi yang profesional berbasis teknologi informasi. (Akademi BSI, 2010 : hlm. 4).

Berdasarkan visi program studi di atas dipahami bahwa program studi Sekretaris juga akan memusatkan kegiatan pembelajaran yang berbasis pada penerapan teknologi dan informasi dalam bidang kesekretarisan yang profesional.

Dari paparan tentang visi perguruan tinggi dan program studi dapat disimpulkan bahwa visinya benar sejalan dan memiliki arah yang sama yakni pembelajaran yang berbasis pada teknologi dan informasi.

(3)

116 Bagaimana dengan misi perguruan tinggi

dan misi program studi, akankah sejalan seperti halnya visi di atas?

3. Misi Perguruan Tinggi

Menyelenggarakan pendidikan yang berbasis teknologi dan informasi dengan biaya terjangkau dan mutu yang baik. (http://www.bsi.ac.id).

Pendidikan berbasis teknologi dan informasi dengan biaya terjangkau tanpa mengesampingkan kualitas lulusan merupakan misi perguruan tinggi Akademi BSI. Artinya misi perguruan tinggi tersebut sejalan dengan visi Akademi BSI. Apakah program studi Sekretaris memiliki misi yang searah dengan misi perguruan tinggi Akademi BSI?

4. Misi Program Studi Sekretari

a. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang berorientasi di bidang kesekretarisan, administrasi dan manajemen dengan kurikulum yang berbasiskan kompetensi;

b. Melakukan pengkajian kurikulum yang berorientasi pada kedinamisan sesuai dengan tuntutan globalisasi dan pengembangan ilmu pengetahuan serta teknologi;

c. Melaksanakan berbagai kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang tanggap terhadap perubahan dan tuntutan, serta masalah yang dihadapi masyarakat, khususnya yang berhubungan dengan bidang sekretaris, administrasi dan manajemen;

d. Menciptakan lulusan ahli madya yang berkualitas, memiliki kompetensi dibidangnya sehingga memiliki daya saing yang tinggi. (Akademi BSI, 2010: hlm. 4).

Dari misi program studi Sekretaris di atas dapat dipahami bahwa misi program studi ini berkaitan erat dengan misi perguruan tinggi. Empat misi program studi tersebut keseluruhannya tetap berbasis pada penerapan teknologi dan informasi guna menciptakan lulusan sekretaris yang profesional yakni memiliki kompetensi di bidang kesekretarisan yang ditunjang dengan penguasaan teknologi dan informasi di bidang kesekretarisan. Dapat dikemukakan di sini bahwa misi program studi Sekretaris di Akademi BSI sesuai dengan baik visi perguruan tinggi, visi program studi, dan juga misi perguruan tinggi.

Perhatian perguruan tinggi Akademi BSI ada pada upaya menghasilkan lulusan yang berkompeten di bidang masing-masing sesuai program studi dengan didukung oleh

penguasaan dan penerapan teknologi dan informasi disesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja.

III. METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan melalui telaah kepustakaan dengan mengacu pada buku Panduan Akademik BSI. Kurikulum program studi diuraikan dengan berfokus pada mata kuliah Bahasa Inggris. Beban SKS tiap semester dihitung dengan pemahaman bahwa 1 SKS sama dengan 3 jam kerja per minggu. Beban SKS dari semester awal hingga akhir di total sehingga banyaknya jam untuk mata kuliah bahasa Inggris selama mahasiswa menempuh studinya di BSI dapat diketahui. Ini perlu untuk melihat porsi bahasa Inggris bagi mahasiswa pada program studi ini. Dengan mengetahui porsi jam, maka dapat dilihat keselarasan kurikulum tiap semester begitu pun keselarasan dengan misi program studi dimaksud.

Pembahasan dilakukan dengan menampilkan beban SKS per semester kemudian dikalikan dengan jumlah jam yang harus disediakan oleh mahasiswa. Sehingga uraian beban SKS untuk mata kuliah Bahasa Inggris dan pembahasannya bukan merupakan bagian yang saling terpisah. Untuk melihat distribusi mata kuliah dimaksud, berikut ini ditampilkan kurikulum program studi Sekretari Akademi BSI.

Kurikulum Program Studi Sekretaris Akademi BSI

Kurikulum merupakan acuan bagi perguruan tinggi dan program studi yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran dalam untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu sesuai dengan visi dan misi yang dimiliki oleh perguruan tinggi dan program studi.

ASM BSI jurusan Sekretaris dalam rangka menerapkan kurikulum baru berbasis kompetensi membekali mahasiswanya dengan berbagai kompetensi akademis yang sesuai dengan profesi sekretaris yang mampu menguasai teknologi informasi dan mampu berkomunikasi secara efektif. Mata kuliah yang diajarkan disesuaikan untuk kebutuhan dunia usaha, baik yang berupa keilmuan maupun aplikasi nyata, dengan bahasa asing seperti bahasa Inggris dan bahasa Cina sebagai nilai tambah.

Ternyata kurikulum yang dimiliki program studi ini selaras dengan visi dan misi perguruan tinggi. Hal ini diwujudkan dalam kurikulum yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran berbasis teknologi

(4)

117 dan informasi serta ditambah dengan

kemampuan komunikasi sebagai penunjang dalam kegiatan profesi sehingga tercipta lulusan yang memiliki kompetensi dan daya saing tinggi.

Kurikulum di Akademi-akademi BSI mengacu pada Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 045/U/2002 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi, dimana kurikulum terdiri atas : “Kurikulum Inti” dan “Kurikulum Institusional”. Yang dimaksud dengan Kurikulum Inti adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran dalam satu program studi yang dirumuskan dalam kurikulum yang berlaku secara nasional; dan Kurikulum Institusional adalah sejumlah bahan kajian dan pelajaran yang terdiri atas tambahan dari kelompok ilmu dalam kurikulum inti yang disusun dengan memperhatikan keadaan dan kebutuhan lingkungan serta ciri khas di Akademi-akademi BSI. Penerapan kurikulum inti dan institusional ini merupakan kurikulum operasional yang diterapkan oleh Akademi BSI sesuai dengan ciri khas program studi yang ada.

Kurikulum yang dimiliki oleh Akademi Sekretari BSI terdiri atas kelompok mata kuliah :

1. Mata kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK);

2. Mata kuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK);

3. Mata kuliah Perilaku Berkarya (MPB); 4. Mata kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB);

5. Mata kuliah Keahlian Berkarya (MKB). Untuk mengetahui sejauh mana kurikulum yang diterapkan sesuai dengan visi dan misi perguruan tinggi dan program studi, maka Akademi BSI seperti halnya perguruan tinggi lainnya menerapkan sistem kredit semester (SKS). Sistem Kredit Semester adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang dinyatakan dalam beban studi mahasiswa, beban kerja pengajar dan beban penyelenggara pendidikan yang dinyatakan dengan satuan kredit semester atas dasar satuan waktu semester.Satuan kredit semester adalah takaran penghargaan terhadap pengalaman belajar yang diperoleh melalui 30 (tiga puluh) sampai 60 (enam puluh) menit kegiatan terjadwal, yang diiringi dengan 2 (dua) sampai dengan 4 (empat) jam per minggu tugas lain yang terstruktur maupun yang mandiri selama satu semester.

Tujuan dari sistem kredit semester yaitu memberikan kesempatan kepada mahasiswa agar dapat menyelesaikan

studinya dalam waktu yang telah ditentukan dan untuk melatih diri dalam mengorganisasikan kegiatan-kegiatan seefisien dan seefektif mungkin.

Untuk Program Diploma Tiga (D. III) di ASM BSI besarnya beban SKS ditentukan antara 110 – 120 SKS. Tiap tahun akademik terdiri dari semester ganjil dan semester genap. Setiap semester ganjil dan genap seorang mahasiswa mendapat beban studi dengan jumlah yang ditetapkan, yaitu sebesar 16 – 22 SKS. (Akademi BSI, 2010 : hlm. 49-50).

Penulis akan menguraikan kurikulum yang ada pada program studi Sekretaris Akademi BSI dan selanjutnya menganalisis jumlah mata kuliah bahasa Inggris yang diberikan kepada mahasiswa dalam upaya menciptakan lulusan yang mampu menguasai teknologi informasi dan mampu berkomunikasi dalam bahasa Inggris secara efektif sebagai nilai tambah kompetensi lulusan. Sebelum menguraikan secara khusus mata kuliah bahasa Inggris di program studi Sekretaris, terlebih dahulu penulis akan menunjukkan sebaran kurikulum secara umum sesuai dengan kelompok mata kuliah yang mengacu pada Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 045/U/2002 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi, dimana kurikulum terdiri atas : “Kurikulum Inti” dan “Kurikulum Institusional”.

Kurikulum di Akademi Sekretari BSI adalah

1. Mata kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) sebanyak 10 SKS;

2. Mata kuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK) sebanyak 26 SKS;

3. Mata kuliah Perilaku Berkarya (MPB) sebanyak 19 SKS;

4. Mata kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB) sebanyak 11 SKS;

5. Mata kuliah Keahlian Berkarya (MKB) sebanyak 45 SKS.

Total beban SKS Program Diploma Tiga (D. III) di ASM BSI sebanyak 111 sks. Artinya total beban SKS sesuai dengan ketentuan pemerintah antara 110 – 120 sks untuk Program Diploma Tiga (D. III) di ASM BSI terealisasi yakni sebanyak 111 SKS. Rincian sebaran mata kuliah program studi Sekretaris di Akademi BSI dapat dilihat pada lampiran.

Selanjutnya penulis akan menguraikan jumlah SKS mata kuliah bahasa Inggris di Program Studi Sekretari BSI. Total beban SKS adalah 20 SKS yang terdiri atas 16 SKS mata kuliah bahasa Inggris teori dan 4 SKS mata kuliah bahasa

(5)

118 Inggris praktek di laboratorium bahasa. Mata

kuliah bahasa Inggris baik teori dan praktek termasuk dalam Mata kuliah Keahlian

Berkarya (MKB) tersebar dalam tiap semester. Sebaran tersebut dapat dilihat dalam Tabel 1. di bawah ini.

Tabel 1. Tebaran Mata Kuliah Bahasa Inggris Program Studi Sekretari BSI Mata kuliah Bahasa Inggris Semester SKS

Bahasa Inggris Dasar 1 3

Bahasa Inggris Lanjut 2 3

Bahasa Inggris Bisnis 3 2

Lab Bahasa Inggris Bisnis(praktek) 3 2 Bahasa Inggris untuk Sekretaris 4 2 Lab Bahasa Inggris untuk Sekretaris(praktek) 4 2

KNB Inggris Dasar 5 3

KNB Inggris Lanjut 6 3

Total SKS Mata kuliah Bahasa Inggris 20

Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa mata kuliah bahasa Inggris diberikan setiap semester dengan beban SKS antara 2 sks sampai 3 SKS. Pada tiap semester mata kuliah yang diberikan merupakan penahapan dari semester sebelumnya dengan fokus tertentu. Misalnya pada semester 1 (ganjil) diberikan mata kuliah Bahasa Inggris Dasar dan pada semester 2 (genap) dilanjutkan dengan memberikan mata kuliah Bahasa Inggris Lanjut. Begitu seterusnya sehingga mata kuliah yang diberikan tersebut memiliki kesinambungan. Artinya kurikulum yang diterapkan pada program studi ini sangat bagus karena para perancang dan penyusun kurikulum di Akademi BSI telah memperhatikan sisi penahapan mata kuliah per semester yang diawali dengan memberikan mata kuliah disesuaikan dengan tingkat kesulitan masing-masing mata kuliah.

Penulis mengacu pada data seperti pada tabel di atas bahwa 1 SKS sama dengan 3 jam kerja per minggu yang terdiri atas 1 jam tatap muka di kelas; 1 jam tugas terstruktur; dan 1 jam tugas mandiri, maka total beban SKS per semester dapat diketahui. Jadi, total beban SKS mata kuliah bahasa Inggris untuk program studi Sekretaris adalah 20 SKS x 3 jam. Artinya dari total SKS mata kuliah bahasa Inggris, pemelajar membutuhkan waktu 60 jam per minggu untuk belajar bahasa Inggris.

Kemudian untuk melihat jumlah jam keseluruhan terkait mata kuliah bahasa Inggris, maka dapat ditunjukkan dengan menghitung jumlah tatap muka per semester dikalikan dengan jumlah SKS. Program studi Sekretaris Akademi BSI menerapkan kurikulum dalam 16 kali tatap muka per semester. Artinya jumlah tatap muka tersebut kemudian dikalikan dengan penghitungan jumlah jam per minggu.

Seperti diuraikan sebelumnya bahwa mahasiswa jurusan Sekretaris Akademi BSI membutuhkan waktu 60 jam per minggu untuk belajar bahasa Inggris. Dari penghitungan ini akan dapat diketahui jumlah total jam khusus mata kuliah bahasa Inggris yang diberikan kepada mahasiswa selama menempuh studinya di Akademi Sekretari BSI. Penghitungan tersebut adalah 16 kali tatap muka x 60 jam. Maka diperoleh hasil bahwa mahasiswa program studi Sekretaris di Akademi Sekretari BSI memiliki waktu 16 tatap muka x 60 jam sama dengan 960 jam. Artinya mahasiswa jurusan Sekretaris di Akademi BSI diberikan waktu sebanyak 960 jam untuk belajar bahasa Inggris selama mahasiswa menempuh pendidikannya pada Program Diploma Tiga (D. III) Jurusan Sekretaris Akademi BSI. Rincian total 960 jam tersebut dapat dilihat dalam Tabel 2.

Tabel 2. Rincian Total Jam Mata Kuliah Bahasa Inggris

Mata kuliah Bahasa Inggris Semester SKS

Jumlah Jam

Per Semester (SKS x 3) 16 Tatap Muka x

Jumlah Jam

Bahasa Inggris Dasar 1 3 9 144

(6)

119

Bahasa Inggris Bisnis 3 2 6 96

Lab Bahasa Inggris Bisnis (praktek) 3 2 6 96

Bahasa Inggris untuk Sekretaris 4 2 6 96

Lab Bahasa Inggris untuk Sekretaris (praktek)

4 2 6 96

KNB Inggris Dasar 5 3 9 144

KNB Inggris Lanjut 6 3 9 144

Total Mata kuliah Bahasa Inggris 20 60 960

Dari uraian kelompok Mata kuliah Keahlian Berkarya (MKB) sebanyak 45 SKS, penulis melihat bahwapada program studi Sekretaris di Akademi BSI, mata kuliah bahasa Inggris mendapat porsi yang sangat signifikan dibandingkan dengan mata kuliah lain yakni 20 SKS. Artinya, porsi mata kuliah bahasa Inggris ada 44,44 per seratus. Jumlah ini diperoleh dari perhitungan 20 / 45 x 100 % = 44,44 %.

Dari kenyataan ini maka dapat dikemukakan bahwa jumlah SKS mata kuliah bahasa Inggris sebanyak 20 SKS porsinya jauh lebih signifikan bila dibandingkan dengan kelompok Mata kuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK) sebanyak 26 SKS. Disebutkan lebih signifikan karena kelompok MKK walaupun berjumlah 26 SKS tetapi mata kuliah pada MKK dimaksud terdiri atas beberapa mata kuliah yang tidak sejenis. Daftar mata kuliah yang termasuk dalam MKK dapat dilihat pada tabel lampiran.

Setelah total jam mata kuliah bahasa Inggris diketahui, selanjutnya penulis akan melihat proporsi distribusi kemahiran pada setiap semesternya yang nantinya dapat ditarik kesimpulan apakah pengajaran

bahasa Inggris pada program studi Sekretaris di Akademi BSI memiliki proporsi kemahiran yang seimbang atau tidak; kemudian akan mencoba melihat kesesuaian antara visi dan misi perguruan tinggi dan program studi perihal kemampuan berkomunikasi dari mahasiswa.

Dalam kegiatan pembelajaran bahasa Inggris, para pengajar mengajarkan empat keterampilan berbahasa. Empat keterampilan tersebut adalah keterampilan berbicara, menyimak, menulis, dan membaca. Dari sisi media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran, ke empat keterampilan itu dapat dikelompokkan dalam dua jenis media yaitu media lisan untuk keterampilan berbicara dan menyimak; dan media visual untuk keterampilan menulis dan membaca. Empat keterampilan itu dikelompokkan lagi dalam keterampilan produktif atau aktif untuk keterampilan berbicara dan menulis; dan keterampilan reseptif atau pasif untuk keterampilan menyimak dan membaca.

Berdasarkan pengelompokan keterampilan tersebut, selanjutnya penulis akan memaparkan distribusi keterampilan bahasa Inggris seperti dalam Tabel 3.

Tabel 3. Distribusi Keterampilan

Dari data Tabel 3 di atas dapat dipahami bahwa empat keterampilan bahasa Inggris diajarkan kepada mahasiswa jurusan Sekretaris di Akademi BSI. Fokus keterampilan terletak pada keterampilan lisan produktif tiap semester; keterampilan

tulis produktif pada semester 1, 2, 5, dan 6; dan keterampilan tulis reseptif pada semester 3 dan 4. Dari uraian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa misi program studi untuk menghasilkan lulusan yang mampu berkomunikasi secara efektif terwujud dalam Semester Mata Kuliah SKS Distribusi Keterampilan

1 Bahasa Inggris Dasar 3 lisan produktif (+ tulis produktif) 2 Bahasa Inggris Lanjut 3 lisan produktif (+ tulis produktif) 3 - Bahasa Inggris Bisnis

- Lab Bahasa Inggris Bisnis (praktek)

4 2 MK, lisan produktif (+ tulis reseptif)

4 - Bahasa Inggris untuk Sekretaris -Lab Bahasa Inggris untuk Sekretaris (praktek)

4 2 MK; lisan produktif (+ tulis reseptif)

5 KNB Inggris Dasar 3 tulis produktif (+ lisan produktif) 6 KNB Inggris Lanjut 3 tulis produktif( + lisan produktif)

(7)

120 fokus pembelajaran pada keterampilan lisan

produktif. Artinya, keterampilan yang diberikan sesuai dengan misi program studi.

IV. KESIMPULAN

Pada bagian ini, penulis akan menarik beberapa kesimpulan dan mengetengahkan harapan serta pendapat demi pengembangan kurikulum di Akademi BSI.

Berdasarkan uraian sebelumnya, penulis menyimpulkan bahwa pada program studi Sekretaris di Akademi BSI,

1. Mata kuliah bahasa Inggris yang tergolong dalam kelompok Mata kuliah Keahlian Berkarya (MKB) mendapatkan porsi yang sangat signifikan, yakni 20 SKSatau 960 jam atau 44,44 % dari MKB;

2. Misi program studi Sekretaris di Akademi BSI terealisasi dalam kurikulum yang diterapkan khususnya mata kuliah bahasa Inggris;

3. Distribusi keterampilan bahasa Inggris lebih berfokus pada keterampilan lisan produktif dibandingkan dengan keterampilan lainnya, namun perbandingannya masih proporsional.

V. SARAN

Dengan melihat besarnya porsi mata kuliah bahasa Inggris pada program studi Sekretaris di Akademi BSI, maka penulis mengharapkan suatu saat mahasiswa program studi Sekretaris dapat disyaratkan harus memiliki nilai TOEFL sekurang-kurangnya 550. Penulis berpendapat apabila harapan ini dapat dipertimbangkan oleh pihak pengambil keputusan di Akademi BSI, syarat pencapaian nilai TOEFL 550 dapat memicu semangat belajar mahasiswa yang pada akhirnya lulusan Akademi BSI khususnya mahasiswa program studi Sekretaris dan mahasiswa program studi lain pada umumnya semakin memiliki daya saing di dunia kerja.

DAFTAR PUSTAKA

Akademi BSI. 2010. Panduan Akademik BSI 2010/2011 Program Diploma III. Jakarta : BSI.

Brown, James Dean. Elements of Language Curriculum. Boston : USA.

Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Pembinaan Akademik dan Kemahasiswaan. 2003. Buku II –Kurikulum Program Studi.

[http://www.bsi.ac.id/] (Diakses 20 Oktober 2010).

Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

(8)

121 Lampiran : Kurikulum Program Diploma Tiga (D. III) Akademi Sekretari dan Manajemen BSI

Jurusan Sekretaris

Kelompok Mata Kuliah

(SKS)

Mata Kuliah Semester dan Beban SKS

1 2 3 4 5 6 MPK (10 SKS) Pendidikan Pancasila 2 Pembentukan Karakter 3 Kewirausahaan 3 Pendidikan Agama 2 MKK (26 SKS) Bahasa Indonesia 2 Pengantar Manajemen 2 Pengembangan Diri 3

Dasar Akuntansi dan Praktek 4

Manajemen Perkantoran 3

Paket Program Akuntansi (praktek) 2

Praktek Kesekretarisan 4

Kepemimpinan 3

Pengetahuan Bisnis 3

MPB (19 SKS) Pengetahuan Ekspor Impor 3

Etika Profesi Sekretaris 2

Metode Penelitian 2

Kuliah Kerja Praktek 2

Publikasi Desktop (praktek) 2

Perjalanan Bisnis 2

Tugas Akhir 6

MBB (11 SKS) Manajemen SDM 3

Hubungan Masyarakat 3

Komunikasi Bisnis* 3

Bahasa Asing (Bahasa Cina) 2

MKB (45 SKS) Bahasa Inggris Dasar 3

Pengetahuan Kesekretarisan* 3 Pengantar Teknologi Informasi Komputer 3 Keuangan dan Perbankan 3

Bahasa Inggris Lanjut 3

KNB Indonesia Dasar 3

Manajemen Kearsipan* 4

Bahasa Inggris Bisnis 2

Lab Bahasa Inggris Bisnis (praktek) 2

KNB Indonesia Lanjut* 3

Mengetik (praktek komputer) 4

Bahasa Inggris untuk Sekretaris 2

Lab Bahasa Inggris untuk Sekretaris (praktek)

2

KNB Inggris Dasar 3

Pengantar Perpajakan 2

KNB Inggris Lanjut 3

Total SKS per semester 21 19 21 19 16 15 Total SKS selama studi 111 SKS

* Mata Kuliah Unggulan (Mata Kuliah Unggulan adalah mata kuliah yang wajib dikuasai oleh mahasiswa selama masa studinya. Mata kuliah unggulan harus memiliki nilai lulus minimal, yaitu “C”. Jika pada mata kuliah unggulan mahasiswa memperoleh nilai “D” atau “E”, maka yang bersangkutan wajib memperbaikinya sampai memperoleh nilai lulus minimal. Setiap jurusan memiliki empat mata kuliah unggulan). (Akademi BSI, 2010 : hlm. 81).

Referensi

Dokumen terkait

2 Salah satu solusi sudah ditawarkan di prodi Perbankan Syariah pada tahun ini (2014), bagi mahasiswa yang akan mengikuti ujian komprehensif harus dibuktikan dengan surat

a) Proses pekerjaan di CV Nova Furniture Boyolali terdiri dari proses perakitan, pengampelasan, penyerutan dan penyemprotan cat dimana seluruh pekerja mengalami

Sedangkan hasil aktual yang diterapkan di lapangan dapat dilihat pada tabel 2.Hasil prediksi ukuran fragmentasi hasil peledakan dengan metode Kuz Ram menunjukkan

Oleh karenanya aturan tentang jual beli bayar tunda seperti harga harus disepakati dan tidak bisa berubah, mereka jaga betul.. Kearifan mereka nampak dalam

Dari hasil dan pembahasan yang diperoleh maka dapat disimpulan bahwa pesisir Kabupaten Buleleng apabila dilihat dari kondisi dan potensi sumberdaya alamnya masih

Kendala Saat Kegiatan Penyelesaian Ada beberapa pemahaman yang kurang akan pemilahan atau analisis transaksi serta pembukuan yang baik Peserta diberikan modul tentang tata

Dalam klasifikasi badan eksekutif, Malaysia menggunakan sistem Parlementer, yaitu partai politik yang memperoleh mayoritas kursi di Parlemen akan diangkat sebagai

Air merupakan zat pelarut yang penting untuk makhluk hidup dan bagian penting dalam proses metabolisme.. Air juga dibutuhkan dalam fotosintesis