LAPORAN MAGANG
TAHUN AJARAN 2019/2020
GENAP
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS HUKUM
Terakreditasi A
JL.A.YANI PABELAN TROMOL POS I TELP.(0271) 717417 PSW.132/133/144 SURAKARTA 57102
SURAT TUGAS
Nomor : 335/FH/A.3-II/V/2020
Assalamu‘alaikum Wr. Wb.
Yang bertanda tangan di bawah ini DekanFakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta menugaskan kepada:
Nama : Nunik Nurhayati, S.H., M.H.
NIK/NIDN : 110.1705/ 0604078702
Jabatan / Golongan : Asisten Ahli/ IIIb
Sebagai Dosen Pendamping Mahasiswa praktik magang online di kantor Advokat Badruszaman, SH.M.H dimulai pada bulan Mei 2020 sampai dengan selesai.
Demikian Surat Tugas ini dibuat untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Yang diberi tugas,
Nunik Nurhayati, S.H., M.H. NIK.110.1705/NIDN.0604078702
Surakarta, 11 Mei 2020 Dekan
Prof. Dr. Khudzaifah Dimyati NIK.537 / NIDN.0727085803
Telah dilaksanakan sebagaimana mestinya,
Mengetahui
Tanggal
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS HUKUM
Terakreditasi A
JL.A.YANI PABELAN TROMOL POS I TELP.(0271) 717417 PSW.132/133/144 SURAKARTA 57102
SURAT TUGAS
Nomor : 335/FH/A.3-II/V/2020
Assalamu‘alaikum Wr. Wb.
Yang bertanda tangan di bawah ini DekanFakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta menugaskan kepada:
Nama : Syaifuddin Zuhdi S.H., M.H.
NIK/NIDN : 110.1711
Jabatan / Golongan : Asisten Ahli / III b
Sebagai Dosen Pendamping Mahasiswa praktik magang online di kantor Advokat Dr. Muhammad Taufiq,SH.M.H dimulai pada bulan Mei 2020 sampai dengan selesai. Demikian Surat Tugas ini dibuat untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Yang diberi tugas,
Syaifuddin Zuhdi, S.H., M.H. NIK.110.1711
Surakarta, 11 Mei 2020 Dekan
Prof. Dr. Khudzaifah Dimyati NIK.537 / NIDN.0727085803
Telah dilaksanakan sebagaimana mestinya,
Mengetahui
Tanggal
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS HUKUM
Terakreditasi A
JL.A.YANI PABELAN TROMOL POS I TELP.(0271) 717417 PSW.132/133/144 SURAKARTA 57102
SURAT TUGAS
Nomor : 335/FH/A.3-II/V/2020
Assalamu‘alaikum Wr. Wb.
Yang bertanda tangan di bawah ini DekanFakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta menugaskan kepada:
Nama : M. Junaidi S.H.SAg, M.H.
NIK/NIDN : 110.1663
Jabatan / Golongan : Asisten Ahli/ III b
Sebagai Dosen Pendamping Mahasiswa praktik magang online di kantor BKBH UMS dimulai pada bulan Mei 2020 sampai dengan selesai.
Demikian Surat Tugas ini dibuat untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Yang diberi tugas,
M. Junaidi, S.H., M.H. NIK.110.1663
Surakarta, 11 Mei 2020 Dekan
Prof. Dr. Khudzaifah Dimyati NIK.537 / NIDN.0727085803
Telah dilaksanakan sebagaimana mestinya,
Mengetahui
Tanggal
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS HUKUM
Terakreditasi A
JL.A.YANI PABELAN TROMOL POS I TELP.(0271) 717417 PSW.132/133/144 SURAKARTA 57102
SURAT TUGAS
Nomor : 335/FH/A.3-II/V/2020
Assalamu‘alaikum Wr. Wb.
Yang bertanda tangan di bawah ini DekanFakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta menugaskan kepada:
Nama : Dr. Natangsa Surbakti, SH.M.Hum
NIK/NIDN : 536/ 0625045901
Jabatan / Golongan : Lektor Kepala / IV b
Sebagai Dosen Pendamping Mahasiswa praktik magang online di kantor LBH AISIYAH dimulai pada bulan Mei 2020 sampai dengan selesai.
Demikian Surat Tugas ini dibuat untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Yang diberi tugas,
Dr. Natangsa Surbakti, S.H., M.H. NIK.536/NIDN 0625045901
Surakarta, 11 Mei 2020 Dekan
Prof. Dr. Khudzaifah Dimyati NIK.537 / NIDN.0727085803
Telah dilaksanakan sebagaimana mestinya,
Mengetahui
Tanggal
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS HUKUM
Terakreditasi A
JL.A.YANI PABELAN TROMOL POS I TELP.(0271) 717417 PSW.132/133/144 SURAKARTA 57102
SURAT TUGAS
Nomor : 335/FH/A.3-II/V/2020
Assalamu‘alaikum Wr. Wb.
Yang bertanda tangan di bawah ini DekanFakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta menugaskan kepada:
Nama : Iswanto, SH.M.H
NIK/NIDN : 195703211984111001/0021035701
Jabatan / Golongan : Lektor Kepala / IV a
Sebagai Dosen Pendamping Mahasiswa praktik magang online di kantor LBH PAHAM dimulai pada bulan Mei 2020 sampai dengan selesai.
Demikian Surat Tugas ini dibuat untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Yang diberi tugas,
Iswanto, S.H., M.H.
NIK.195703211984111001
Surakarta, 11 Mei 2020 Dekan
Prof. Dr. Khudzaifah Dimyati NIK.537 / NIDN.0727085803
Telah dilaksanakan sebagaimana mestinya,
Mengetahui
Tanggal
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS HUKUM
Terakreditasi A
JL.A.YANI PABELAN TROMOL POS I TELP.(0271) 717417 PSW.132/133/144 SURAKARTA 57102
SURAT TUGAS
Nomor : 335/FH/A.3-II/V/2020
Assalamu‘alaikum Wr. Wb.
Yang bertanda tangan di bawah ini DekanFakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta menugaskan kepada:
Nama : Sudaryono, SH.M.H
NIK/NIDN : 195704151984111001/0015045701
Jabatan / Golongan : Lektor Kepala / IV C
Sebagai Dosen Pendamping Mahasiswa praktik magang online di kantor Ikhsan Prajawan SH,M.Kn dimulai pada bulan Mei 2020 sampai dengan selesai.
Demikian Surat Tugas ini dibuat untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Yang diberi tugas,
Sudaryono, S.H., M.H. NIK. 195704151984111001
Surakarta, 11 Mei 2020 Dekan
Prof. Dr. Khudzaifah Dimyati NIK.537 / NIDN.0727085803
Telah dilaksanakan sebagaimana mestinya,
Mengetahui
Tanggal
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS HUKUM
Terakreditasi A
JL.A.YANI PABELAN TROMOL POS I TELP.(0271) 717417 PSW.132/133/144 SURAKARTA 57102
SURAT TUGAS
Nomor : 335/FH/A.3-II/V/2020
Assalamu‘alaikum Wr. Wb.
Yang bertanda tangan di bawah ini Dekan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta menugaskan kepada:
Nama : Hartanto, SH.M.H
NIK/NIDN : 390/ 0626115901
Jabatan / Golongan : Lektor Kepala / IV b
Sebagai Dosen Pendamping Mahasiswa praktik magang online di kantor Dwi Harto Wibowo,SH.M.H dimulai pada bulan Mei 2020 sampai dengan selesai.
Demikian Surat Tugas ini dibuat untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Yang diberi tugas,
Hartanto, S.H., M.H.
NIK390/NIDN 0626115901
Surakarta, 11 Mei 2020 Dekan
Prof. Dr. Khudzaifah Dimyati NIK.537 / NIDN.0727085803
Telah dilaksanakan sebagaimana mestinya,
Mengetahui
Tanggal
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS HUKUM
Terakreditasi A
JL.A.YANI PABELAN TROMOL POS I TELP.(0271) 717417 PSW.132/133/144 SURAKARTA 57102
SURAT TUGAS
Nomor : 335/FH/A.3-II/V/2020
Assalamu‘alaikum Wr. Wb.
Yang bertanda tangan di bawah ini DekanFakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta menugaskan kepada:
Nama : Septarina Budiwati, SH.M.H.M.Kn
NIK/NIDN : 244 / 0621095801
Jabatan / Golongan : Lektor/ I11d
Sebagai Dosen Pendamping Mahasiswa praktik magang online di kantor Notaris Sri Wulan Anita Dyah Kurnia, SH.M.Kn dimulai pada bulan Mei 2020 sampai dengan selesai.
Demikian Surat Tugas ini dibuat untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Yang diberi tugas,
Septarina Budiwati, S.H.,M.H.M.Kn NIK. 244 / NIDN. 0621095801
Surakarta, 11 Mei 2020 Dekan
Prof. Dr. Khudzaifah Dimyati NIK.537 / NIDN.0727085803
Telah dilaksanakan sebagaimana mestinya,
Mengetahui
Tanggal
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS HUKUM
Terakreditasi A
JL.A.YANI PABELAN TROMOL POS I TELP.(0271) 717417 PSW.132/133/144 SURAKARTA 57102
SURAT TUGAS
Nomor : 335/FH/A.3-II/V/2020
Assalamu‘alaikum Wr. Wb.
Yang bertanda tangan di bawah ini DekanFakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta menugaskan kepada:
Nama : Dr. Rizka, SH.M.H
NIK/NIDN : 100.1810/0609057305
Jabatan / Golongan : Lektor/ IIIc
Sebagai Dosen Pendamping Mahasiswa praktik magang online di kantor Notaris Riana Candrasari SH.M.Kn dimulai pada bulan Mei 2020 sampai dengan selesai.
Demikian Surat Tugas ini dibuat untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Yang diberi tugas,
Dr. Rizka, S.H., M.H.
NIK.100.1810/NIDN.0609057305
Surakarta, 11 Mei 2020 Dekan
Prof. Dr. Khudzaifah Dimyati NIK.537 / NIDN.0727085803
Telah dilaksanakan sebagaimana mestinya,
Mengetahui
Tanggal
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS HUKUM
Terakreditasi A
JL.A.YANI PABELAN TROMOL POS I TELP.(0271) 717417 PSW.132/133/144 SURAKARTA 57102
SURAT TUGAS
Nomor : 335/FH/A.3-II/V/2020
Assalamu‘alaikum Wr. Wb.
Yang bertanda tangan di bawah ini DekanFakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta menugaskan kepada:
Nama : Dr. Nuria Siswi Enggarani, SH.M.H
NIK/NIDN : 1590/0629128005
Jabatan / Golongan : Lektor Kepala / IV b
Sebagai Dosen Pendamping Mahasiswa praktik magang online di kantor Advokat Zainal Abidinn SH.M.H dimulai pada bulan Mei 2020 sampai dengan selesai.
Demikian Surat Tugas ini dibuat untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Yang diberi tugas,
Dr. Nuria Siswi Enggarani, S.H., M.H. NIK.1590 / NIDN.0629128005
Surakarta, 11 Mei 2020 Dekan
Prof. Dr. Khudzaifah Dimyati NIK.537 / NIDN.0727085803
Telah dilaksanakan sebagaimana mestinya,
Mengetahui
Tanggal
Panduan e-Internship(magang online)
Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta
Semester Genap 2019/2020
Panduan ini digunakan untuk melaksanakan program e-Internship (magang online) bagi mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta Semester Genap 2019/2020. Magang dilaksanakan di kantor notaris dan advokat yang dilakukan secara online melalui aplikasi schoology dan Zoom. Panduan ini berisi manual sebagai berikut:
A. Alur dan Jadwal e-Internship Semester Genap 2019/2020 B. Rencana Pembelajaran Magang
C. Manual e-Internship bagi Advokat dan Notaris D. Manual e-Internship bagi Dosen Pendamping E. Manual e-Internship bagi Mahasiswa
F. Daftar Peserta e-Internship
G. LAMPIRAN
- RPS Magang online (Lampiran 1) - Form Penilaian (lampiran 2) - Jurnal magang (lampiran 3)
2. Rencana Pembelajaran Magang Mahasiswa (CPMM)
A. RPS Magang di Kantor Advokat (Terlampir)
B. RPS Magang di Kantor Notaris (Terlampir)
3. Manual e-Internship bagi Advokat dan Notaris
1) Pihak advokat dan notaris membimbing mahasiswa melaui platform schoology dan zoom(atau media teleconference lainnya) sesuai dengan Rencana Pembelajaran dan tercapai CPMK (Capaian Pembelajaran Mata Kuliah)
2) Pihak advokat dan notaris menyiapkan materi sesuai CPMK yang ada di RPS (Rencana Pembelajaran Semester) (Terlampir)
3) Pihak notaris dan advokat memastikan agar peserta magang dapat mencapai semua CPMK (bisa dilaksnakann maksimal 24 kali pertemuan)
4) Dalam pelaksanaan magang dilengkapi dengan jurnal magang dan form penilaian ( terlampir)
5) Isian Jurnal Magang berupa:
a. Presensi; absensi mahasiswa dilihat dari keaktifan diskusi di schoology dan zoom.
b. Materi; Bukti pelaksanaan magang dengan pemberian materi, keaktifan diskusi, dan pengumpulan tugas dalam schoology. Video pemberian materi dalam zoom juga diupload dalam schoology.
6) Memberikan nilai akhir kepada mahasiswa magang sesuai form penilaian (terlampir) yang diupload dalam schoology
A. Manual Operasional pelaksanaan e-Internship bagi Advokat dan Notaris
1) ZOOM
Aplikasi ZOOM digunakan untuk melaksanakan pertemuan awal dan penyampaian materi.
2) Schoology
Aplikasi Schoology digunakan untuk pemberian berkas materi, penugasan, dan penilaian
4. Manual e-Internship Bagi Dosen Pendamping
Tugas Dosen Pendamping Magang
1) Menyerahkan mahasiswa magang ke pihak advokat atau notaris melalui ZOOM 2) Menyiapkan platform schoology utuk pelaksanaan magang e-Internship
3) Mengkoordinir pelaksanaan magang agar berjalan dengan baik.
5. Manual e-Internship bagi Mahasiswa
A. Kewajiban
1) Mahasiswa berkewajiban mengikuti semua prosedur magang yaitu mengikuti arahan tugas dan pemberian materi melalui zoom atau schooology dari advokat/notaris. 2) Mahasiswa mengikuti magang dengan target mencapai semua CPMK (bisa
dilakukan dengan maksimal 24 kali pertemuan)
3) Mahasiswa berkewajiban melakukan absensi yang didasarkan pada keaktifan diskusi dan mengerjakan tugas melalui zoom atau schoology.
4) Mahasiswa berkewajiban membuat laporan akhir yang berupaartikel publikasi(pembuatanartikelpublikasi, dibimbingoleh dosen pendamping.
5) Laporan akhir tersebut dikumpulkan dengan diupload melalui laman schoology 6) Mahasiswa berhak mendapat bimbingan magang sesuai dengan Rencana
Pembelajaran.
B. HAK
1) Mahasiswa berhak mendapat arahan dan bimbingan dari tempat magang dan dosen pendamping.
2) Mahasiswa berhak mendapat nilai dan sertifikat magang setelah mengupload laporan akhir dan mendapat nilai yang dikeluarkan dari tempat magang.
C. Manual Operasional pelaksanaan e-Internship bagi mahasiswa dengan menggunakan:
1) ZOOM 2) Schoology
LAMPIRAN 1 RPS MAGANG DI KANTOR ADVOKAT
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA FAKULTAS HUKUM
JURUSAN / PRODIILMU HUKUM
RENCANA PEMBELAJARAN
MATA KULIAH KODE Rumpun MK BOBOT (sks) SEMESTER TglPenyusun an
Praktek Magang Online HKM4122 Praktek Magang Advokat 0 4 April 2020
Pengembang RP Koordinator RMK Ka PRODI Dr. Nuria Siswi Enggarani,SH.M.H
Capaian Pembelajaran (CP)
CPL-PRODI
Capaian Pembelajaran Program Studi Fakultas Hukum yang terkait mata kuliah**: a. CP-ST (Capaian Pembelajaran Sikap dan Tata Nilai )
1) [ST-1] Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan menunjukkan sikap religius
2) [ST-2] Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan etika
3) [ST-3] Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan peradaban berdasarkan Pancasila
4) [ST-7] Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara
5) [ST-10] Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang hukum secara mandiri b. CP-KU (Capaian Pembelajaran Keterampilan Umum)
1) [KU-1] Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan bidang keahliannya.
2) [KU-3] Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora dalam bidang ilmu hukum berdasarkan kaidah, tata cara, dan etika ilmiah dalam rangka menghasilkan solusi , gagasan
3) (KU-4) Mampu menyusun deskripsi saintifik hasil kajian hukum dalam bentuk skripsi atau laporan tugas akhir, dan mengunggahnya dalam laman perguruan tinggi.
4) (KU-5) Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah di bidang hukum, berdasarkan hasil analisis informasi dan data
c. CP-KK (Capaian Pembelajaran KeterampilanKhusus)
1) [KK-1] Mampu melakukan kemampuan menalar (reasoning) dalam kerangka tatanan hukum yang berlaku untuk mengidentifikasi subyek hukum, obyek hukum, hak dan kewajiban, serta tanggung jawab berdasarkan maszab hukum positivistik.
2) [KK-2] Kemampuan untuk: (a) mengakses, menggunakan serta mengolah informasi secara tepat dan rasional; (b) berkomunikasi secara efektif dan efisien (baik secara lisan maupun tertulis) dalam rangka mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah-masalah hukum dalam rangka pengambilan keputusan hukum (legal decision making) yang tepat, berdasarkan madzhab filsafat hukum positivistik.
3) [KK-4] Memiliki sikap, kepekaan dan kesadaran etik profesional, khususnya berkenaan dengan pembebanan profesi hukum sebagai profesi yang berorientasi pada upaya mewujudkan keadilan di dalam masyarakat serta profesi hukum sebagai profesi yang terhormat (officium nobile)
d. CP-PP (Capaian Pembelajaran Penguasaaan Pengetahuan)
1) [PP-1] Menguasai secara sistematik, metodik dan rasional atas asas-asas, kaidah-kaidah, dan/atau aturan-aturan hukum, baik pada tingkat lokal, nasional, internasional dan hukum Islam, sebagai dasar penguasaan ilmu hukum.
2) [PP-3] Menguasai secara sistematik, metodik dan rasional atas asas-asas, kaidah-kaidah, dan/atau aturan-aturan hokum, di bidang hukum publik, yang terintegrasi dengan nilai-nilai Islam
3) [PP-6] Memahami aspek filosofis, yuridis maupun sosiologis dari peraturan perundang-undangan
CP-MK
1) Mampu menganalisa dan membuat legal opinion dalam perkara 2) Mampu menyusun dan membuat berkas-berkas persidangan. 3) Mampu menginventarisir berkas
4) Mampu melakukan pendaftaran perkara di Pengadilan 5) Mampu menerapkan hukum acara dipersidangan
6) Mampu menganalisa putusan pengadilan dan upaya hukum
Diskripsi Singkat MK Dengan mempelajari mata kuliah praktek magang yang baik ini diharapkan mahasiswa dapat memahami, menjelaskan dan menganalisa baik secara normative maupun praktik materi-materi praktek magang yang berdasarkan hukum acara yang berlaku ataupun berdasarkan peraturan perundang-undangan yang terait dengan advokat . Strategi penyajian mata kuliah ini meliputi penyampaian materi melalui schoology dan zoom.
Pokok Bahasan / Bahan Kajian
a. Seluk beluk Legal opini b. Berkas-berkas persidangan. c. Inventarisir berkas
d. Cara pendaftaran perkara di Pengadilan e. Implementasi hukum acara dipersidangan f. Analisa putusan pengadilan
Pustaka Utama :
Kitab Undang-undang Hukum Pidana Kitan Undang-undang Hukum Acara Pidana Peraturan perundang-undangan terkait
Media Pembelajaran Preangkat lunak : Perangkatkeras : Audio/Video Web/OnlineMedia Teks Handout Soal-Tugas
Team Teaching (1) Nuria Siswi Enggarani
Penilaian Matakuliahsyarat - Mg Ke- (1) Sub-CP-MK (2) Indikator (3) Kriteria&Bent ukPenilaian (4) Metode Pembelajaran [ Estimasi Waktu] (5) Materi Pembelajaran [Pustaka] (6) BobotPen ilaian (%) (7) 1. Perteuan ke 1
legal opini Mampu memahami dan menjelaskan pengertian legal opini
Mampu Membuat LO
Mampu membuat Analisis hukum tentang perkara
Mampu membuat rekomendasi penyelesaian perkara
Latihan membuat LO
Menggunakan schoolgy, dan / zoom
1. Pengertian Legal Opini 2. Materi perkara perkara
3. Contoh rekomendasi penyelesaian perkara Ekuivalen dengan 4 kali tatap muka 1 pertemuan ke 2 Membuat Kuasa Membuat gugatan / Permohonan Membuat Jawaban / Tanggapan Dakwaan -Membuat / Pembelaan
Mampu memahami dan membuat surat kuasa
Mampu memahami dan membuat gugatan permohonan
Mampu memahami dan membuat jawaban/tanggapan dakwaan Mampu memahami dan membuat pembelaan Latihan membut surat kuasa Membuat gugatan permohonan Membuat jawaban/tanggap an dakwaan Membuat pembelaan Menggunakan schoology / zoom
1. Pengertian surat kuasa
2. Pengertian Gugatan/ Permohonan 3. Pengertian jawaban,tanggapan dakwaan 4. Materi pembelaan Ekuivalen dengan 4 kali tatap muka 1, pertemuan ke 3 Pendaftaran perkara manual Pendaftaran perkara
e-Mampu memahami dan membuat konsep pendaftaran manual
Latihan membuat pendaftran
Menggunakan
schoology dan atau zoom
1. Pengertian pendaftaran perkara manual.
2. Pengertian pendaftaran perkara e
Ekuivalen dengan 4 kali tatap
court Mampu memahami dan membuat pendaftaran perkara e court
perkara secara manual Latihan membuat pendaftran perkara e court court muka 1, pertemuan ke 4 Mengetahui dan menerapkan tata cara beracara dipersidangan
Mampu memahami dan
menerapkan tata cara beracara di persidangan Latihan membuat , memahami dan menerapkan tata cara beracara di peradilan ) Menggunakan schoology dan atau zoom
1. Materi tentang tata cara persidangan Ekuivalen dengan 4 kali tatap muka 1. Pertemuan ke 5 -Membuat analisis putusan pengadilan untuk diajukan upaya hukum
Membuat permohonan upaya hukum
Mampu memahami dan membuat analisis suatu putusan
Mampu memahami dan membuat permohonan upaya hukum
Latihan membuat analisis suatu putusan Latihan membuat permohonan upaya hukum Menggunakan
schoology dan atau zoom Ekuivalen dengan 4 kali tatap muka 1, peretmuan ke 6 Membuat memori/ kontra memori/
Mampu memahami dan membuat memori/kontra memori Latihan membuat memori / kontra memori Menggunakan
schoology dana atau zoom
Materi memori / kontra memori Ekuivalen dengan 4 kali tatap muka
LAMPIRAN RPS MAGANG DI KANTOR NOTARIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA FAKULTAS HUKUM
JURUSAN / PRODIILMU HUKUM
RENCANA PEMBELAJARAN
MATA KULIAH KODE Rumpun MK BOBOT (sks) SEMESTER TglPenyusunan Praktek Magang Online HKM4122 Praktek Magang Notaris 0 4 April 2020
Pengembang RP Koordinator RMK Ka PRODI Dr. Nuria Siswi Enggarani,SH.M.H
Capaian
Pembelajaran (CP)
CPL-PRODI
Capaian Pembelajaran Program Studi Fakultas Hukum yang terkait mata kuliah**: a. CP-ST (Capaian Pembelajaran Sikap dan Tata Nilai )
1) [ST-1] Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan menunjukkan sikap religius
2) [ST-2] Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan etika
3) [ST-3] Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan peradaban berdasarkan Pancasila
4) [ST-7] Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara
5) [ST-10] Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang hukum secara mandiri b. CP-KU (Capaian Pembelajaran Keterampilan Umum)
1) [KU-1] Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan bidang keahliannya.
2) [KU-3] Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan
menerapkan nilai humaniora dalam bidang ilmu hukum berdasarkan kaidah, tata cara, dan etika ilmiah dalam rangka menghasilkan solusi , gagasan
3) (KU-4) Mampu menyusun deskripsi saintifik hasil kajian hukum dalam bentuk skripsi atau laporan tugas akhir, dan mengunggahnya dalam laman perguruan tinggi.
4) (KU-5) Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah di bidang hukum, berdasarkan hasil analisis informasi dan data
c. CP-KK (Capaian Pembelajaran KeterampilanKhusus)
1) [KK-1] Mampu melakukan kemampuan menalar (reasoning) dalam kerangka tatanan hukum yang berlaku untuk mengidentifikasi subyek hukum, obyek hukum, hak dan kewajiban, serta tanggung jawab berdasarkan maszab hukum positivistik.
efektif dan efisien (baik secara lisan maupun tertulis) dalam rangka mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah-masalah hukum dalam rangka pengambilan keputusan hukum (legal decision making) yang tepat, berdasarkan madzhab filsafat hukum positivistik.
3) [KK-4] Memiliki sikap, kepekaan dan kesadaran etik profesional, khususnya berkenaan dengan pembebanan profesi hukum sebagai profesi yang berorientasi pada upaya mewujudkan keadilan di dalam masyarakat serta profesi hukum sebagai profesi yang terhormat (officium nobile)
d. CP-PP (Capaian Pembelajaran Penguasaaan Pengetahuan)
1) [PP-1] Menguasai secara sistematik, metodik dan rasional atas asas-asas, kaidah-kaidah, dan/atau aturan-aturan hukum, baik pada tingkat lokal, nasional, internasional dan hukum Islam, sebagai dasar penguasaan ilmu hukum.
2) [PP-3] Menguasai secara sistematik, metodik dan rasional atas asas-asas, kaidah-kaidah, dan/atau aturan-aturan hokum, di bidang hukum publik, yang terintegrasi dengan nilai-nilai Islam
3) [PP-6] Memahami aspek filosofis, yuridis maupun sosiologis dari peraturan perundang-undangan
CP-MK
1) Mampu Mengetahui, menjelaskan, dan mengklasifikasikan tugas jabatan dan wewenang Notaris – PPAT 2) Mengetahui dan memahami kode etik profesi dan proses tahapan menjadi Notaris – PPAT
3) Mengetahui dan memahami kode etik profesi dan proses tahapan menjadi Notaris – PPAT 4) Mampu memahami, menjelaskan, mengklasifikasikan produk-produk hukum Notaris – PPAT 5) Mengetahui dan memahami proses pendaftaran online di Kemenkumham dan BPN.
Diskripsi Singkat MK
Dengan mempelajari mata kuliah praktek magang yang baik ini diharapkan mahasiswa dapat memahami, menjelaskan dan menganalisa baik secara normative maupun praktik materi-materi praktek magang yang berdasarkan hukum acara yang berlaku ataupun berdasarkan peraturan perundang-undangan yang terkait dengan notaris Strategi penyajian mata kuliah ini meliputi penyampaian materi melalui schoology dan zoom.
Pokok Bahasan / Bahan Kajian
a. Mempelajari aturan jabatan Notaris - PPAT berdasarkan peraturan perundang-undangan.
b. Mempelajari kode etik notaris-PPAT dan pelaksanaannya dalam menjalankan jabatan sehari-hari; c. Mempelajari syarat-syarat dan tahapan untuk menjadi Notaris-PPAT.
d. Mempelajari tata kelola administrasi kantor dan alat kelengkapan kantor Notaris-PPAT. e. Mempelajari dan menduplikasi produk-produk hukum Notaris.
f. Mempelajari dan menduplikasi produk-produk hukum PPAT. g. Mempelajari proses pendaftaran online di Kemenkumham dan BPN
Pustaka Utama :
Kitab Undang-undang Hukum Perdata Kitan Undang-undang Hukum Acara Perdata Peraturan perundang-undangan terkait
Media Pembelajaran Preangkat lunak : Perangkatkeras : Audio/Video Web/OnlineMedia Teks Handout Soal-Tugas
Team Teaching (1) Nuria Siswi Enggarani
Penilaian Mingg u Ke- (1) Sub-CP-MK (2) Indikator (3) Kriteria & Bentuk Penilaian (4) Metode Pembelajaran [ Estimasi Waktu] (5) Materi Pembelajaran [Pustaka] (6) Bobot Penilaian (%) (7) 1 (MK-1)
Mempelajari aturan jabatan Notaris - PPAT berdasarkan peraturan perundang-undangan.
1.Mampu menjelaskan dan membedakan tugas jabatan dan wewenang antara Notaris dan PPAT.
2.Adanya kinerja mandiri berupa tabel perbandingan tugas jabatan dan
wewenang antara Notaris dan PPAT. 3.Memiliki referensi peraturan perundangan terkait.
Pretest, posttest, dan/atau tugas
Ceramah dan diskusi melalui media online (Zoom,schoology dsb) - Peraturan perundang-undangan - Buku Ekuivalen dengan 4 kali pertemuan tatap muka. 2 (MK-2)
- Mempelajari kode etik notaris-PPAT dan pelaksanaannya dalam menjalankan jabatan sehari-hari;
- Mempelajari syarat-syarat dan tahapan untuk menjadi Notaris-PPAT
1.Mampu menjelaskan kewajiban, larangan sebagai Notaris-PPAT; 2.Mengetahui cara penegakan berikut sanksi pelanggaran kode etik;
3.Mengetahui tahapan untuk menjadi Notaris-PPAT.
Pretest, posttest, dan/atau tugas
Ceramah dan diskusi melalui media online (Zoom,schoology ,dsb)
- Peraturan perundang-undangan
- Kode Etik Profesi - Buku Ekuivalen dengan 4 kali pertemuan tatap muka. 3 (MK-3)
Mempelajari tata kelola administrasi kantor dan alat kelengkapan kantor
Notaris-1.Mengetahui contoh Inventaris ATK kantor dan administrasinya, meliputi : - Macam – macam ATK;
- Almari tempat penyimpanan minuta akta
Pretest, posttest, dan/atau tugas
Ceramah dan diskusi melalui media online (Zoom,schoology,dsb) - Peraturan perundang-undangan; - Contoh buku,stempel, dokumen, dll. Ekuivalen dengan 4 kali pertemuan tatap muka.
PPAT dan bagaimana cara menyimpannya; - Bentuk stempel jabatan, papan nama, stop map, sampul akta, kop surat, amplop dll;
- Bentuk surat keluar masuk; - Buku buku wajib Notaris-PPAT
4 (MK - 4)
Mempelajari dan menduplikasi produk-produk hukum Notaris
1. Mempelajari dan mengetahui tentang akta notaris (bentuk/anatomi akta), legalisasi, warmeking, dan covernote Notaris
Pretest, posttest, dan/atau tugas
Ceramah, diskusi, melihat langsung melalui media online (Zoom,Schoology,dsb)
- Peraturan perundang-undangan;
- Contoh akta notaris, legalisasi, warmeking, dan covernote Notaris
Ekuivalen dengan 4 kali pertemuan tatap muka.
5 (MK - 4)
Mempelajari dan menduplikasi produk-produk hukum PPAT
1.Mempelajari dan mengetahui tentang akta-akta PPAT
Pretest, posttest, dan/atau tugas
Ceramah, diskusi, melihat langsung melalui media onlie (Zoom,schoology,dsb)
- Peraturan perundang-undangan;
- Contoh akta PPAT
Ekuivalen dengan 4 kali pertemuan tatap muka. 6 (MK-5) Mempelajari proses pendaftaran online di Kemenkumham dan BPN
1. Mempelajari dan mengetahui tentang pendaftaran Badan Hukum dan Badan Usaha di Sistem Administrasi AHU-Kemenkumham
2. Mempelajari dan mengetahui tentang permohonan pendaftaran Hak Atas Tanah melalui loket online BPN.
Pretest, posttest, dan/atau tugas
Ceramah, diskusi, melihat langsung melalui media online (Zoom,S,dsb) - Peraturan perundang-undangan; - Video Tutorial Ekuivalen dengan 4 kali pertemuan tatap muka.
LAMPIRAN 2 FORM PENILAIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA FAKULTAS HUKUM
Terakreditasi A – BAN PT – Nomor : 153/SK/BAN-PT/Akred/S/V/2014
JL.A.YANI PABELAN TROMOL POS I TELP.(0271) 717417 PSW.132/133/144 SURAKARTA 57102
KISI-KISI PENILAIAN UNTUK MAHASISWA MAGANG NAMA : ...
NIM : ...
No Subjek Penilaian Nilai
10-100 Ket.
1. Keaktifan Diskusi dalam Schoology 2. Keikutsertaan Mengikuti Materi melalui
ZOOM
3. Pengumpulan tugas melalui schoology
Mengetahui Dosen Pendamping ... ………,... Advokat/Notaris *) ...
Catatan Skor Penilaian: A : ≥78
AB : ≥ 73 – 77 B : ≥ 66 – 72 BC : ≥ 61 – 65 C : ≤ 60
LAMPIRAN 3. JURNAL MAGANG
JURNAL KEGIATAN
PRAKTIK MAGANG
NAMA MAHASISWA
: ...
NIM
: ...
TEMPAT MAGANG
: ...
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS HUKUM
Terakreditasi A – BAN PT – Nomor:153/SK/BAN-PT/Akred/S/V/2014
JL.A.YANI PABELAN TROMOL POS I TELP.(0271) 717417 PSW.132/133/144 SURAKARTA 57102
JURNAL MAGANG
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA FAKULTAS HUKUM
PROGRAM STUDI HUKUM
###
KODE MK HKM74822 NAMA MK PRAKTEK MAGANG
KELAS A PENGAMPU NURIA SIWI ENGGARANI, Dr., S.H., M.Hum.
JENIS MK PESERTA 60 JUMLAH PERTEMUAN 14
1 TRUE TRUE TRUE FALSE FALSE 20%
No NIM NAMA Presensi UTS UAS Tugas 1 Tugas 2 Tugas 3 Tugas 4 Tugas 5 Total
5% 35% 45% 15% 0% 0% 0% 0% 100%
1 C100150164 DANANG KURNIAWAN 24 0,00
-2 C100160001 ELLA EMILIA RAHMASARI 24 80 80 80 84,57 A
3 C100160008 CYNTHIA AYU MAHARANI 24 80 80 80 84,57 A
4 C100160011 SEPTARINA WIDYANINGRUM 24 80 80 80 84,57 A
5 C100160013 RASTRA DEWANGGA SAPUTRA 24 80 80 80 84,57 A
6 C100160014 YOFIDA FATIKA ISTIFARIN 24 80 80 80 84,57 A
7 C100160017 DWI WAHYU SETYORINI 24 0,00
-8 C100160023 LANA FAUZIYAH 24 80 80 80 84,57 A
9 C100160025 IKA FITRIANINGSIH 24 0,00
-10 C100160026 NADIA AMALIA HUSNA 24 70 70 70 75,07 AB
11 C100160028 RACHMAWATI PUTRI KUSUMA 24 80 80 80 84,57 A
12 C100160029 BRILLIANTO SURYO WICAKSONO 24 80 80 80 84,57 A
13 C100160032 PRIORITA DAMALIES AURORA 24 70 70 70 75,07 AB
14 C100160037 HARJIWO SETIAJI 24 0,00
-15 C100160042 FADLI DWI PERMANA PUTRA 24 70 70 70 75,07 AB
16 C100160043 ANDINA ARITYAS ISLAMIANIATI 24 80 80 80 84,57 A
17 C100160044 ANINDYA PRAMESTI 24 70 70 70 75,07 AB
18 C100160045 RAHMADI 24 80 80 80 84,57 A
19 C100160047 GARNIS NUR MENTARI 24 0,00
-20 C100160048 NUR ALI JUFRI 24 80 80 80 84,57 A
21 C100160051 FAYZA MIFTACH FAUZIA RISANTO 24 0,00
-22 C100160053 MUHAMMAD LUTHFI SETYAJI NUGROHO 24 80 80 80 84,57 A
23 C100160059 NIHAYA TYAS FATRASARI 24 70 70 70 75,07 AB
24 C100160060 NADIA CHITRA SENTOSA 24 80 80 80 84,57 A
25 C100160062 IRSYAD QORI NUGROHO 24 0,00
-26 C100160064 WIDHIA HARI NINGSIH 24 0,00
-27 C100160066 YOGA AJI PRADANA 24 80 80 80 84,57 A
28 C100160069 HANANTO WIDAGDO 24 80 80 80 84,57 A
29 C100160072 BAYU JUNIANTORO 24 80 80 80 84,57 A
30 C100160076 JUAN SEBASTIAN KUSUMO PUTRO 24 80 80 80 84,57 A
31 C100160079 RISMA INDAH PERMATASARI 24 0,00
-32 C100160083 SWASTIKA KAMESWARA 24 80 80 80 84,57 A
33 C100160085 DIVA AYU PUTRI SUJONO 24 80 80 80 84,57 A
34 C100160088 ARKA DIAN PUTRA 24 80 80 80 84,57 A
35 C100160092 SURYO SETO 24 80 80 80 84,57 A
36 C100160094 YOPI NUR DIANTORO 24 80 80 80 84,57 A
37 C100160100 AKBAR YUDHA MAHENDRA 24 80 80 80 84,57 A
38 C100160101 RYOFARREL ALVIN KUSUMA 24 70 70 70 75,07 AB
DAFTAR NILAI KULIAH SEMESTER GENAP 2019/2020
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA FAKULTAS HUKUM
PROGRAM STUDI HUKUM
###
KODE MK HKM74822 NAMA MK PRAKTEK MAGANG
KELAS A PENGAMPU NURIA SIWI ENGGARANI, Dr., S.H., M.Hum.
JENIS MK PESERTA 60 JUMLAH PERTEMUAN 14
1 TRUE TRUE TRUE FALSE FALSE 20%
No NIM NAMA Presensi UTS UAS Tugas 1 Tugas 2 Tugas 3 Tugas 4 Tugas 5 Total
5% 35% 45% 15% 0% 0% 0% 0% 100%
DAFTAR NILAI KULIAH SEMESTER GENAP 2019/2020
Huruf
39 C100160106 BREGAS CINDHE NUGROHO 24 0,00
-40 C100160110 WIDYAWATI DWI LESTARI 24 80 80 80 84,57 A
41 C100160136 UNGGUL SATRIYO NUGROHO 24 80 80 80 84,57 A
42 C100160146 YANSILVIA MONICA NIRDIANA PUTRI 24 80 80 80 84,57 A
43 C100160148 FIKRI NURFAUZI FEBRIANTO 24 80 80 80 84,57 A
44 C100160163 AJI WICAKSONO HUTOMOPUTRO 24 80 80 80 84,57 A
45 C100160164 AYU LANDA AFISHA 24 0,00
-46 C100160174 IFAN ISMAIL NURWIDIATAMA 24 80 80 80 84,57 A
47 C100160175 TAQRIZE EYGA PUTRA PRATAMA 24 70 70 70 75,07 AB
48 C100160202 PRIMA HARLAMBANG SETIAWAN P 24 80 80 80 84,57 A
49 C100160204 SHINDY ISTIAYU FADILLA 24 80 80 80 84,57 A
50 C100160209 NUR ROHIM 24 70 70 70 75,07 AB
51 C100160211 MUKHANET WAHYU NUGROHO 24 80 80 80 84,57 A
52 C100160216 NU'MAN ADABI 24 80 80 80 84,57 A
53 C100160242 BANGUN AFIK NUR SETIA YOGA 24 80 80 80 84,57 A
54 C100160245 LEVANA PUSPA WIJAYA 24 80 80 80 84,57 A
55 C100160267 PRATAMA FAJAR SUBECHI 24 80 80 80 84,57 A
56 C100160271 MELSYA AYU REGIANA SARI 24 80 80 80 84,57 A
57 C100160282 BELA ROSALINI 24 0,00
-58 C100160295 MUHAMMAD RUSTARI SUKRESNA 24 80 80 80 84,57 A
59 C100160296 AIS KOESRASTYAVI 24 80 80 80 84,57 A
60 C100160299 DWI ARDI PRAMESTI 24 0,00
-Surakarta, 01/10/2020 Rekapitulasi Penilaian
Dosen Pengampu Nilai A AB B BC C D E
-Batas 77 70 63 56 50 35 0 0
Jumlah 39 8 0 0 0 0 0 13
PELAKSANAAN PENGATURAN HAK-HAK NARAPIDANA
DALAM RUMAH TAHANAN MENURUT PERSPEKTIF HAK
ASASI MANUSIA
Demi memenuhi tugas Magang
Dengan bimbingan ibu Dr. Nuria Siswi Enggarani, S.H., M.Hum.
Disusun Oleh :
Wahyu Fandy F C100150108
Nadia Amalia Husna C100160026 Brillianto Suryo Wicaksono C100160029 Priorita Damalies Aurora C100160032 Nadya Hartaning Tyas Tuti C100160033
Anindya Pramesti C100160044
Nihaya Tyas Fatrasari C100160059
Fauzi C100160080
Unggul Satriyo Nugroho C100160136 Yansilvia Monica Nirdiana P C100160146 Taqrize Eyga Putra P C100160175 Dean Farrel Daivangga C100160293
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2020
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pengaturan hak-hak narapidana sejalan dengan prinsip-pirinsip Hak Asasi Manusia (HAM), dan bagaimana implementasinya di Rumah Tahanan. Rumusan masalah adalah : (1) Apakah pengaturan hak-hak Narapidana sejalan dengan prinsip-prinsip HAM ; 2) Bagaimanakah praktek pelaksanaannya di Rumah Tahanan. Penelitian ini merupakan penelitian hukum non doktrinal dengan jenis penelitian sosio legal. Data-data penelitian melalui studi dokumen dan wawancara. Metode analisis adalah analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaturan hak-hak narapidana sejalan dengan pengakuan, penghormatan dan perlindungan HAM, nampak pada pengaturan hak-hak narapidana melalui peraturan perundang-undangan yang berlaku maupun aturan internasional tentang HAM yang diadopsi dan digunakan di Indonesia, sejalan dengan pengakuan, penghormatan dan perlindungan HAM. Pelaksanaan hak-hak narapidana di Rumah-Rumah Tahanan yang ada di Indonesia sudah berjalan cukup baik. Hak narapidana dalam pasal 14 UU No. 12 tahun 1995 maupun non derogable rights juga sudah dilaksanakan oleh sebagian besar Rumah Tahanan di Indonesia, namun keterbatasan sarana dan pra sarana berpengaruh pada pelaksanaan hak-hak tersebut. Pengetahuan dan kesadaran narapidana akan hak-haknya cenderung kurang menyeluruh.1 Narapidana cenderung hanya memfokuskan pada pemenuhan hak menerima kunjungan, hak mendapatkan remisi, pembebasan bersyarat, dan cuti menjelang bebas.
Demi hak-hak tersebut narapidana berusaha berkelakuan baik, tidak mau mencari masalah dengan sesama narapidana maupun dengan petugas, dan cenderung mau mengikuti semua kegiatan pembinaan meskipun ada unsur keterpaksaan karena rutinitas dan adanya evaluasi.2 Pengetahuan petugas tentang hak-hak narapidana cukup baik, tahu apa saja yang menjadi hak-hak narapidana yang harus dipenuhi, meskipun tidak hafal secara detail.3 Penulis menyarankan peraturan-peraturan tersebut perlu terus ditegakkan dan dilaksanakan di Rumah Tahanan maupun Lembaga Pemasyarakatan, perlu peningkatan sarana dan pra sarana supaya pemenuhan hak-hak narapidana dapat optimal, perlu memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada narapidana tentang hak-haknya secara menyeluruh, perlu dibangun kesadaran narapidana dalam mengikuti kegiatan pembinaan bukan hanya demi mendapatkan
1 Gunawan Setiardja. 1993. Hak-Hak Asasi Manusia Berdasarkan Ideologi Pancasila. Yogyakarta : Kanisius, hal
15.
2C.S.T. Kansil, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 1986, hal 22. 3 Petrus Irwan Panjaitan & Wiwik Sri Widiarty, Pembaharuan Pikiran Sahardjo mengenai Pemasyarakatan
haknya, serta pemahaman petugas Rumah Tahanan akan hak-hak narapidana perlu ditingkatkan melalui peningkatan pengetahuan akan hak-hak narapidana secara detail.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Sesuai dengan kebijakan penal di Indonesia, para pelaku kejahatan yang tertangkap diproses secara hukum dan apabila terbukti bersalah melakukan tindak pidana, maka pengadilan menjatuhi hukuman. Salah satu hukuman atau pidana pokok adalah pidana perampasan kemerdekaan atau pidana penjara, dimana Pengadilan kemudian mengirim terpidana ke Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS), untuk menjalani hukuman yang telah ditetapkan sampai ia bebas pada waktu yang telah ditentukan. Di LAPAS, selain menjalani pidana hilang kemerdekaan, narapidana juga mendapatkan pembinaandannantinya setelah bebas seorang narapidana diharapkan dapat kembali kepada kehidupan bermasyarakat. Sebagaimana dikutip oleh Latifa4 menyatakan LAPAS bertujuan untuk membina masyarakat seutuhnya yang meliputi fisik dan mentalnya.5 Untuk mewujudkan tujuan pemasyarakatan ini, LAPAS di Indonesia telah melaksanakan usaha-usaha seperti pemberian pekerjaan yang ada di masyarakat, pemberian bimbingan dan penyuluhan, pendidikan agama dan bimbingan untuk melaksanakan ibadahnya. Di dalam LAPAS tersebut juga diberikan penanaman rasa persatuan dan kebangsaan Indonesia, penanaman jiwa musyawarah yang positif, serta diikutkan dalam kegiatan-kegiatan untuk kepentingan bersama dan untuk kepentingan umum.
Mengingat LAPAS adalah tempat pembinaan terhadap orang-orang terpidanaagar mereka dapat kembali ke dalam masyarakat dan diterima sebagaimana masyarakat lainnya maka proses, petugas pembinaan dan berbagai fasilitas penunjang lainnya perlu dilihat relevansinya sesuai dengan pencapaian tujuan pembinaan itu sendiri. Pada kenyataannya, terkadang karena pertimbangan praktis dan jarak, banyak narapidana yang tidak berada dalam LAPAS tetapi dititipkan di Rumah Tahanan (RUTAN), yang seharusnya merupakan tempat tahanan sementara untuk mereka yang sedang dalam proses hukum atau untuk narapidana yang menjalani masa pidana kurang dari 1 tahun. RUTAN maupun LAPAS melaksanakan program kegiatan yang bertujuan untuk melakukan pembinaan seperti tersebut di atas, meskipun dalam hal fasilitas dan
4 S.Latifa, Perubahan Kepribadian Narapidana Sesudah Menerima Pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan.
Skripsi. (Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada, 1994), hal. 24.
5Indiyah. Hubungan antara Religiusitas dan Kepercayaan Diri dengan Kecemasan Narapidana Menjelang Masa
sarana prasarana berbeda. RUTAN cenderung lebih terbatas dalam hal fasilitas dan sarana prasarana, mengingat tujuan awalnya hanya sebagai tempat menampung tahanan sementara maupun terpidana yang masa pidananya kurang dari 1 tahun. Koentjoro6 menyatakan bahwatujuanpemidanaan meliputi 4 hal, yaitu : 1) Incapacitation,difokuskan untuk melindungi terpidana agar tidak melakukan sesuatu yang berbahaya dimasyarakat. 2) Deterrence, hukuman beratdilakukan untuk pencegahan agar di masa mendatang terpidana tidak melakukan pelanggaran lagi. Jenis ini bisa juga dijadikan model bagi orang lain agar jera terhadap hukuman yang berat sehingga mereka tidak melakukan hal yang sama. 3) Retribution,atau disebut juga hukum karma, yaitu seorang narapidana berhak menerima hukuman sebagai hasil kejahatan yang telah diperbuat.7 4) Rehabilitation, dengan adanya kurungan penjara, terpidana diharapkan akan tobat kembali ke jalan yang lebih baik dan lebih produktif. Sementara, tujuan pemidanaan itu menurut konsep RUU KUHP tahun 2010 dalam pasal 54 adalah sebagai berikut :
1. Pemidanaan bertujuan untuk (1) mencegah dilakukannya tindak pidana dengan menegakkan norma hukum demi pengayoman masyarakat, (2) mengadakan koreksi terhadap terpidana dan dengan demikian menjadikannya orang yang baik dan berguna, serta mampu hidup bermasyarakat. (3) menyelesaikan konflik yang ditimbulkan oleh tindak pidana, mengembalikan keseimbangan, dan mendatangkan rasa damai dalam masyarakat, (4) serta membebaskan rasa bersalah pada terpidana. 2. Pemidanaan tidak dimaksudkan untuk membuat terpidana menderita, dan
tidak diperkenankan merendahkan martabat manusia.Dalam Sistem Pemasyarakatan yang menggantikan Sistem Pemenjaraan pada tahun 1964, penjatuhan pidana tidak lagi didasari oleh latar belakang pembalasan. Tujuan itu telah berkembang menjadi perlindungan hukum kepada masyarakat (pihak yang dirugikan) maupun kepada pelaku tindak pidana (pihak yang merugikan), agar keduanya tidak melakukan tindakan hukum sendiri-sendiri. Berangkat dari upaya perlindungan hukum tersebut, maka
6 Koentjoro, “Psikologi dan Perubahan Sosial”, Makalah, Disampaikan pada Perkuliahan Pasca Sarjana Fakultas
Psikologi UGM, Yogyakarta, April 2006.
7Rani Purwanti Kemalasari, Instrumen-Instrumen Internasional Hak-Hak Asasi Manusia (The International Bill
Of Human Rights), (Jakarta : Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI. Badan Pengembangan Sumber
pelaku tindak pidana dalam menjalani pidananya juga mendapatkan perlakuan manusiawi dan mendapat jaminan hukum yang memadai.8
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut di atas, maka permasalahan yang akan dieksplorasi dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah pengaturan hak-hak narapidana sejalan dengan prinsip-prinsip Hak Asasi Manusia?
2. Bagaimanakah praktek pelaksanaannya di Rumah Tahanan yang ada di Indonesia?
C. Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pengaturan hak-hak narapidana sejalan dengan prinsip-pirinsip Hak Asasi Manusia, dan bagaimanA implementasinya secara khusus di Rumah Tahanan yang ada di Indonesia.
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengaturan Hak-Hak Narapidana Dalam Perspektif Hak Asasi Manusia. 1. Pengaturan Hak Ibadah Sesuai Agama Atau Kepercayaannya
Mengacu pada Pasal 28 I UUD Negara RI 1945, Pasal 37 TAP MPR Nomor XVII/MPR/1998, Pasal 4 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, dan Pasal 12 ayat (3) Kovenan Internasional tentang Hak Sipil dan Politik (ICCPR) yang sudah diratifikasi melalui UU No 12 tahun 2005, hak ibadah sesuai agama atau kepercayaannya ini merupakan salah satu hak yang bersifat absolut yang tidak dapat dikurangi pemenuhannya walaupun dalam keadaan darurat sekalipun atau dalam keadaan apapun dan oleh siapapun. Selain itu, hak beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya itu dijamin oleh negara, sesuai dengan Bab XI pasal 29 ayat 2 UUD Negara RI 1945 yang menyebutkan bahwa negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agama dan kepercayaannya itu.9
Hal tersebut diatur juga dalam Pasal 22 UU No 39 tahun 1999 tentang Hak
Asasi Manusia : (1) “Setiap orang bebas memeluk agamanya masing-masing dan
untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu. (2) Negara menjamin kemerdekaan setiap orang memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu. ”Hak ibadah sesuai agama atau kepercayaannya tersebut juga diatur dalam pasal 2 sampai dengan pasal 4 PP No. 32 tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatandan pasal 41 sampai dengan pasal 42 Peraturan-Peraturan Standar Minimum Bagi Perlakuan Terhadap Orang Hukuman (Standart Minimum Rules For the Treatment of Prisoners).10 Bagian I pasal 2 PP No. 32 tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan menyebutkan : “(1). Setiap Narapidana dan Anak Didik Pemasyarakatan berhak untuk melakukan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannnya. (2) Ibadah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan di dalam LAPAS atau di luar
LAPAS, sesuai dengan program pembinaan.”Pasal 3 ayat 1 dan 3 PP No. 32 tahun
9C.S.T. Kansil, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 1986, hal 72. 10John Charvet and Elisa Kaczynska-Nay, The Liberal Project and Human Rights (TheTheory and Practice of a
1999 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan
berbunyi : (1)“Pada setiap LAPAS wajib disediakan petugas untuk memberikan
pendidikan dan bimbingan keagamaan. (3) Dalam melaksanakan pendidikan dan bimbingan keagamaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Kepala LAPAS setempat dapat mengadakan kerja sama dengan instansi terkait, badan kemasyarakatan, atau perorangan”.
Sementara, pasal 41 ayat 1 dan 2 Peraturan-Peraturan Standar Minimum Bagi Perlakuan Terhadap Orang Hukuman (Standart Minimum Rules For the Treatment
of Prisoners) berbunyi :“(1) Jika lembaga penjara dihuni oleh tahanan beragama
sama dalam jumlah cukup besar, seorang wakil yang berkualifikasi dari agama tersebut diangkat atau disetujui. Jika para tahanan tersebut menyetujuinya dan jika keadaannya memungkinkan, penetapan tersebut perlu bersifat purna waktu. (2) Wakil berkualifikasi yang telah diangkat atau disetujui sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) di atas diperbolehkan mengadakan pelayanan ibadah keagamaan secara reguler dan melakukan kunjungan kerohanian secara pribadi untuk para tahanan dari kelompok agamanya pada waktu-waktu yang semestinya”.
Melalui peraturan-peraturan tersebut di atas LAPAS maupun RUTAN wajib memenuhi hak tahanan maupun narapidana untuk beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaan.11 Hal tersebut termasuk dalam hal memberikan pendidikan dan bimbingan keagamaanyang bersifat regular, yang dapat dilakukan melalui kerja sama dengan pihak lain.12 Adapun pelaksanaan hak untuk beribadah tersebut sesuai dengan tahapan program pembinaan.Adanya peraturan-peraturan tersebut menunjukkan bahwa peraturan tentang hak narapidana khususnya hak beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya itu sesuai dengan pemenuhan hak asasi manusia.
2. Peraturan hak mendapat perawatan, baik perawatan rohani maupun jasmani.
Pasal 6 PP No. 32 tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan menyatakan bahwa yang dimaksud dengan perawatan rohani adalah pemberian bimbingan rohani dan budi pekerti, sedangkan dalam pasal 7 PP No. 32 tahun 1999 disebutkan bahwa perawatan jasmani meliputi : kesempatan melakukan olah raga dan rekreasi, pemberian perlengkapan pakaian,
11D. Priyatno, Sistem Pelaksanaan Pidana Penjara di Indonesia, Bandung : PT. Refika Aditama, 2006, hal 66. 12 Indiyah. Hubungan antara Religiusitas dan Kepercayaan Diri dengan Kecemasan Narapidana Menjelang
serta perlengkapan mandi dan tidur. Lebih lanjut dijelaskan dalam penjelasan Bagian II pasal 6 dan pasal 7 PP No.32 tahun 1999. Pada penjelasan pasal 6 ayat 1
PP No.32 tahun 1999 disebutkan : “yang dimaksud dengan “pendidikan budi pekerti” adalah meliputi sopan santun atau tata krama dalam pergaulanhidup sehari-hari”.Sementara, kesempatan melakukan olah raga di RUTAN maupun LAPAS
sebagaimana yang dimaksud dalam Penjelasan Pasal 7 Ayat (1) Huruf a PP No.32
tahun 1999, adalah : “Jenis olah raga yang diadakan antara lain sepak bola, tenis
meja, bola voley, bulu tangkis, catur, atau senam. Jenis rekreasi yang diadakan antara lain berupa penayangan televisi, penyelenggaraan kesenian yang dilakukan oleh narapidana, anak didik atau petugas Pemasyarakatan, atau pertunjukan
kesenian yang didatangkan dari luar LAPAS”.
Selain itu, dalam Bagian I pasal 21 Peraturan-Peraturan Standar Minimum Bagi Perlakuan Terhadap Orang Hukuman (Standart Minimum Rules For the
Treatment of Prisoners) diatur tentang gerak badan dan olah raga, yaitu : ”(1) Setiap
tahanan yang tidak dilibatkan untuk melakukan pekerjaan di ruang terbuka mendapatkan waktu sekurang-kurangnya satu jam untuk melakukan gerak badan yang cocok di udara terbuka bilamana kondisi cuaca memungkinkan. (2) Tahanan usia muda, dan tahanan lain yang usia dan kondisi fisiknya layak, menerima pelatihan fisik dan rekreasi selama jam gerak badan tersebut.13 Untuk tujuan ini, instalasi dan perlengkapan yang diperlukan disediakan.14”Kegiatan rekreasi bagi
narapidana dilakukan dalam bentuk gerak badan, penyediaan buku-buku bacaan, maupun budaya, seperti tercantum dalam Peraturan-Peraturan Standar Minimum Bagi Perlakuan Terhadap Orang Hukuman (Standart Minimum Rules For the Treatment ofPrisoners)pasal 21 ayat (2) tersebut di atas, pasal 40, dan pasal 78. Pasal 40 Peraturan-Peraturan Standar Minimum Bagi Perlakuan Terhadap Orang Hukuman (Standart Minimum Rules For the Treatment of Prisoners) berbunyi :
“Setiap lembaga penjara mempunyai perpustakaan untuk dipergunakan oleh semua
kategori tahanan, dengan isi berupa buku-buku rekreasi dan pengajaran dalam jumlah memadai, dan tahanan didorong untuk sepenuhnya memanfaatkan perpustakaan tersebut.”
13 Gunawan Setiardja. 1993. Hak-Hak Asasi Manusia Berdasarkan Ideologi Pancasila. Yogyakarta : Kanisius,
hal 17.
14C. Lawrence, & K. Andrew, The Influence of Percieved Prison Crowding on Male Inmates’ Perception of
Peraturan tentang hak narapidana mendapat perawatan, baik perawatan rohani maupun jasmaniseperti tersebut di atas menunjukkan bahwa narapidana dipandang sebagai makhluk yang utuh secara rohani dan jasmani yang mempunyai kebutuhan akan perawatan. Terlebih lagi peraturan-peraturan tersebut mengatur hal yang detailterkait perawatan rohani dan jasmani. Hal ini selaras dengan upaya pemenuhan hak asasi manusia.
3. Pengaturan hak mendapatkan pendidikan dan pengajaran.
Hak mendapat pendidikan dan pengajaran antara lain diatur pada Bagian III
Pasal 9 PP No.32 tahun 1999 yang menyebutkan : “Setiap LAPAS wajib
melaksanakan kegiatan pendidikan dan pengajaran bagi Narapidana dan Anak
Didik Pemasyarakatan.” Sementara, yang dimaksud pendidikan dan pengajaran
pada Bab 1 Ketentuan Umum pasal 1 PP No.32 tahun 1999adalah usaha sadar untuk menyiapkan Warga Binaan Pemasyarakatan melalui kegiatan bimbingan atau latihan bagi peranannya dimasa yang akan datang.15 Dalam rangka melakukan usaha untuk menyiapkan Warga Binaan Pemasyarakatan bagi perannya di masa yang akan datang tersebut, LAPAS maupun RUTAN dapat bekerja sama dengan dengan instansi pemerintah yang lingkup tugasnya meliputi bidang Pendidikan dan Kebudayaan, dan atau badan-badan kemasyarakatan yang bergerak dibidang pendidikan dan pengajaran (sesuai pasal 10 ayat 2 PP No.32 tahun 1999).
Pendidikan dan pengajaran tersebut dapat dilakukan di dalam LAPAS maupun di luar LAPAS (pasal 11 ayat 1 dan 2 PP No. 32 tahun 1999).Selain itu, dalam pasal 77 ayat (1) dan (2) Peraturan-Peraturan Standar Minimum Bagi Perlakuan Terhadap Orang Hukuman (Standart Minimum Rules For the Treatment
of Prisoners) juga diatur tentang pendidikan, dimana bunyinya sebagai berikut : “(1)
Tersedia pendidikan lebih lanjut bagi semua narapidana yang mampu memetik manfaat dari pendidikan tersebut, termasuk pengajaran keagamaan di negara-negara di mana hal ini mungkin dilakukan. Pendidikan bagi narapidana tunaaksara dan narapidana usia muda bersifat wajib dan diperhatikan secara khusus oleh pihak administrasi lembaga penjara. (2) Sedapat-dapatnya, pendidikan bagi narapidana diintegrasikan dengan sistem pendidikan yang berlaku di negara yang bersangkutan
15 Miriam Budiarjo, Demokrasi di Indonesia (Demokrasi Parlementer dan Demokrasi Pancasila), Cetakan
supaya, setelah pembebasan, narapidana bisa meneruskan pendidikan mereka tanpa
kesulitan”.
Bab XA tentang Hak Asasi Manusia Pasal 28 C UUD Negara RI 1945
menyebutkan bahwa :“Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui
pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan
kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.”Selain itu, dalam pasal 12
UU NO 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, disebutkan : “Setiap orang berhak atas perlindungan bagi pengembangan pribadinya, untukmemperoleh pendidikan, mencerdaskan dirinya, dan meningkatkan kualitas hidupnyaagar menjadi manusia yang beriman, bertaqwa, bertanggung jawab, berahlak mulia,
bahagia, dan sejahtera sesuai dengan hak asasi manusia.”
Hal tersebut pun berlaku pada narapidana.16 Dengan adanya peraturan-peraturan tentang hak narapidana mendapatkan pendidikan dan pengajaran tersebut menunjukkan bahwa narapidana diupayakan untuk dipenuhi kebutuhan untuk mengembangkan dirinya.17
4. Pengaturan hak mendapatkan pelayanan kesehatan dan makanan yang layak.
Bagian IV Pasal 14 sampai 18 PP No. 32 tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan mengatur tentang hak pelayanan kesehatan.
Pasal 14 PP No.32 tahun 1999 menyebutkan :“(1) Setiap Narapidana dan Anak
Didik Pemasyarakatan berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang layak. (2) Pada setiap LAPAS disediakan poliklinik beserta fasilitasnya dan disediakan sekurang-kurangnya seorang dokter dan seorang tenaga kesehatan lainnya.” Pasal 16 PP No.32 tahun 1999 menyebutkan : “(1) Pemeriksaan kesehatan dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan dan dicatat dalam kartu kesehatan. (2), Dalam hal Narapidana atau Anak Didik Pemasyarakatan ada keluhan mengenai kesehatannya, maka dokter atau tenaga kesehatan lainnya di LAPAS wajib
melakukan pemeriksaan”.
Selain itu, pengaturan pelayanan kesehatan juga terdapat dalam Bagian I pasal 22 Peraturan-Peraturan Standar Minimum Bagi Perlakuan Terhadap Orang
16Eko Prasetyo, HAM (Kejahatan Negara Dan Imperialisme Modal, Cetakan Pertama, Yogyakarta : Insist Press,
2001, hal 28.
17Rhona K.M. Smith,et al., Hukum Hak Asasi Manusia, Cetakan Pertama, Yogyakarta : Pusat Studi Hak Asasi
Hukuman (Standart Minimum Rules For the Treatment of Prisoners) yang berbunyi
: ”(1) Di setiap lembaga penjara tersedia pelayanan dari sekurang-kurangnya satu
petugas medis berkualifikasi yang juga mempunyai pengetahuan psikiatri. Pelayanan medis perlu diselenggarakan melalui hubungan erat dengan dinas kesehatan umum daerah atau negara yang bersangkutan. Pelayanan medis mencakup pula pelayanan psikiatri untuk melakukan diagnosis dan, dalam kasus-kasus yang semestinya, untuk memberikan perawatan atas kondisi kelainan mental. (2) Tahanan sakit yang memerlukan penanganan spesialis dipindahkan ke lembaga khusus atau ke rumah sakit sipil. Bilamana di lembaga penjara tersedia sarana rumah sakit, maka perlengkapan, perabotan, dan pasokan farmasi rumah sakit ini harus layak untuk memberikan perawatan dan penanganan medis bagi tahanan sakit, dan harus tersedia staf yang terdiri dari sejumlah petugas yang telah terlatih semestinya. (3) Pelayanan petugas kesehatan gigi yang berkualifikasi tersedia bagi
setiap tahanan”. 18
Pelayanan kesehatan juga diatur dalam Kumpulan Prinsip Perlindungan Bagi Semua Orang yang Mengalami Penahanan atau Pemenjaraan dalam Bentuk Apapun (Body of Principles for the Protection of All Persons under AnyForm of Detention
or Imprisonment) dalam prinsip 22, 24, 25, dan 26. Prinsip 22 berbunyi : ”Orang
yang ditahan atau dipenjarakan tidak diperbolehkan, bahkan dengan persetujuannya sekali pun, untuk dilibatkan dalam eksperimen medis atau ilmiah yang akan
membahayakan kesehatannya”. Dalam prinsip 24 disebutkan : “Pemeriksaan medis
yang layak harus ditawarkan kepada orang yang ditahan atau dipenjarakan sesegera mungkin setelah ia diterima di tempat penahanan atau pemenjaraan, dan setelah itu pelayanan kesehatan dan perawatan harus diberikan jika diperlukan.19 Pelayanan dan perawatan ini harus disediakan tanpa biaya”. Sementara, prinsip 25 berbunyi
:“Orang yang ditahan atau dipenjarakan atau pembela hukumnya harus mendapat
hak meminta atau mengajukan petisi kepada aparat hukum atau aparat lainnya yang berwenang untuk memperoleh pemeriksaan kesehatanyang kedua atau pendapat lain tentang kesehatannya. Hak ini dibatasi hanya oleh kondisi-kondisi tertentu yang menyangkut keamanan dan ketertiban di tempat penahanan atau
18Petrus Irwan Panjaitan & Wiwik Sri Widiarty, Pembaharuan Pikiran Sahardjo mengenai Pemasyarakatan
Narapidana, Jakarta : IHC, 2008, hal 33.
19Majda El Muhtaj, Dimensi-dimensi HAM (Mengurai Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya), Edisi 2, Jakarta :
pemenjaraan”. Prinsip 26 menyatakan:“Sehubungan dengan fakta bahwa orang
yang ditahan atau dipenjarakan melalui proses pemeriksaan kesehatan, nama dokter dan hasil pemeriksaan tersebut harus dicatat sebaik-baiknya. Akses ke catatan ini harus dipastikan ada. Modalitas yang bersangkutan dengan demikian harus sesuai dengan aturan aturan yang relevan dalam hukum nasional”.20
5. Pengaturan hak mendapatkan bahan bacaan dan mengikuti siaran media massa lainnya yang tidak dilarang.
Pelaksanaan Hak mendapat bahan bacaan dan mengikuti siaran media massa lainnya yang tidak dilarang diatur dalam pasal 27 dan pasal 28 PP No.32. Tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan
Pemasyarakatan.Pasal 27 PP No. 32. Tahun 1999 berbunyi :“(1) Setiap LAPAS
menyediakan bahan bacaan, media massa yang berupa media cetak dan media elektronik. (2) Bahan bacaan dan media massa sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus menunjang program pembinaan kepribadian dan kemandirian Narapidana dan Anak Didik Pemasyarakatan dan tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (3) Tata cara mengenai peminjaman dan atau penggunaan bahan bacaan dan media massa diatur lebih lanjut oleh Kepala
LAPAS.”Pasal 28 No. 32. Tahun 1999 berbunyi : “(1) Setiap Narapidana dan Anak
Didik Pemasyarakatan yang berkeinginan membawa dan mendapat bahan bacaan atau informasi dari media massa dari luar LAPAS, harus mendapat izin dari Kepala LAPAS.21 (2) Setiap LAPAS menyediakan sekurang-kurangnya 1 (satu) buah pesawat televisi, 1 (satu) buah radio penerima, dan media elektronik lain yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (3) Narapidana dan Anak Didik Pemasyarakatan dilarang membawa pesawat televisi dan radio atau
media elektronik yang lain ke dalam LAPAS untuk kepentingan pribadi.”
Selain itu, hak mendapatkan bahan bacaan dan mengikuti siaran media massa lainnya yang tidak dilarang juga diaturdalam Pasal 39 dan Pasal 40 Peraturan-Peraturan Standar Minimum Bagi Perlakuan Terhadap Orang Hukuman (Standart
Minimum Rules For the Treatment of Prisoners).Pasal 39 berbunyi :“Tahanan
diberi informasi secara reguler mengenai berita-berita penting, yaitu dengan diperbolehkan membaca surat kabar, terbitan berkala, atau publikasi khusus terbitan
20D. Priyatno, Sistem Pelaksanaan Pidana Penjara di Indonesia, Bandung : PT. Refika Aditama, 2006, hal 53. 21Barda Nawawi, Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana, Bandung : Citra Aditya Bakti, 2002, hal 13.
lembaga penjara, mendengarkan siaran radio, atau mengikuti ceramah atau dengan sarana serupa lainnya sebagaimana diizinkan atau dikontrol oleh pihak administrasi
lembaga penjara.”Pasal 40 menyebutkan sebagai berikut :“Setiap lembaga penjara
mempunyai perpustakaan untuk dipergunakan oleh semua kategori tahanan, dengan isi berupa buku-buku rekreasi dan pengajaran dalam jumlah memadai, dan tahanan
didorong untuk sepenuhnya memanfaatkan perpustakaan tersebut.”Pasal 14UU No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, menyebutkan :”(I) Setiap orang berhak
untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi yang diperlukanuntuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya.(2) Setiap orang berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan
informasi dengan menggunakan segala jenis sarana yang tersedia.”22
Mengacu pada pasal 14 UU No.39 tahun 1999 tersebut, maka hak mendapatkan bacaan dan mengikuti siaran media massa yang tidak dilarang lainnya termasuk dalam hak untuk memperoleh informasi yang diperlukan untuk mengembangkan pribadi maupun lingkungan sosialnya. Peraturan-peratuan tentang hak mendapatkan bacaan dan mengikuti siaran media massa yangtidak dilarang selaras dengan upaya pemenuhan hak asasi manusia.23
B. Praktek Pelaksanaan Hak-Hak Narapidana di dalam Rumah Tahanan. 1. Pelaksanaan hak ibadah sesuai agama atau kepercayaannya
Di sebagian besar Rumah Tahanan yang ada di Indonesia, hak narapidana untuk melaksanakan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya dipenuhi selama para narapidana menjalani masa pidananya. Hal tersebut dibuktikan dari hasil wawancara dengan narapidana dan petugas RUTAN. RUTAN memberikan kesempatan kepada narapidana yang beragama Islam pada hari tertentu untuk melaksanakan pengajian dan pada hari Jumat untuk Sholat Jumat bersama-sama.24 Mushola RUTAN yang biasanya dipakai untuk sholat harian secara bergantian, mengingat tempat yang terbatas. Sementara, untuk narapidana yang beragama
22Rhona K.M. Smith,et al., Hukum Hak Asasi Manusia, Cetakan Pertama, Yogyakarta : Pusat Studi Hak Asasi
Manusia Universitas Islam Indonesia, 2008, hal 44.
23 Miriam Budiarjo, Demokrasi di Indonesia (Demokrasi Parlementer dan Demokrasi Pancasila), Cetakan
Kedua, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 1996, hal 32.
24Rani Purwanti Kemalasari, Instrumen-Instrumen Internasional Hak-Hak Asasi Manusia (The International Bill
Of Human Rights), (Jakarta : Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI. Badan Pengembangan Sumber