• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR SUMATERA UTARA TRIWULAN III-2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR SUMATERA UTARA TRIWULAN III-2016"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 62/11/12/Thn. XIX, 01 November 2016 1 Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Provinsi Sumatera Utara pada triwulan III tahun

2016 naik sebesar 7,18 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun 2015 (y-on-y). Kenaikan ini terutama disebabkan oleh naiknya pertumbuhan produksi industri karet, barang dari karet dan plastik sebesar 31,16 persen, industri kertas dan barang dari kertas sebesar 28,09 persen, industri logam dasar sebesar 9,25 persen, industri makanan sebesar 8,71 persen, industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia sebesar 3,25 persen, dan industri kayu, barang dari kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya sebesar 0,61 persen.

Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang (q-to-q) Provinsi Sumatera Utara di triwulan III tahun 2016 naik sebesar 8,38 persen jika dibandingkan produksi industri manufaktur besar dan sedang pada triwulan II tahun 2016. Jenis–jenis industri yang mengalami kenaikan yaitu industri karet, barang dari karet dan plastik sebesar 21,29 persen, industri kertas dan barang dari kertas sebesar 21,10 persen, industri makanan sebesar 13,59 persen, dan industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia sebesar 4,52 persen. Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil Provinsi Sumatera Utara pada triwulan III-2016 naik

sebesar 9,36 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun 2015 (y-on-y). Jenis industri yang mengalami kenaikan antara lain industri alat angkutan lainnya sebesar 73,19 persen, industri pengolahan tembakau sebesar 64,38 persen, industri percetakan dan reproduksi media rekaman sebesar 29,01 persen, industri pengolahan lainnya sebesar 20,17 persen, industri makanan sebesar 16,83 persen, industri barang galian bukan logam sebesar 8,05 persen, dan industri pakaian jadi sebesar 0,22 persen.

Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil Provinsi Sumatera Utara di triwulan III-2016 turun sebesar 2,48 persen dibanding triwulan II-2016 (q-to-q). Jenis–jenis industri yang mengalami penurunan antara lain industri furnitur sebesar 20,74 persen, industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki sebesar 13,71 persen, industri tekstil sebesar 7,17 persen, industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia sebesar 6,16 persen, industri karet, barang dari karet dan plastik sebesar 5,93 persen, industri kayu, barang dari kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya sebesar 5,71 persen, industri farmas, produk obat kimia dan obat tradisioanal sebesar 5,50 persen, industri percetakan dan reproduksi media rekaman sebesar 4,15 persen, industri logam dasar sebesar 3,52 persen, industri minuman sebesar 3,04 persen, dan industri makanan sebesar 1,12 persen.

No. 62/11/12/Thn. XIX, 01 November 2016

P

ERTUMBUHAN

P

RODUKSI

I

NDUSTRI

M

ANUFAKTUR

S

UMATERA

U

TARA

T

RIWULAN

III-2016

PERTUMBUHAN PRODUKSI IBS SUMATERA UTARA TRIWULAN III-2016

NAIK SEBESAR 7,18 PERSEN (Y on Y)

(2)

2 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 62/11/12/Thn. XIX, 01 November 2016 1. PENDAHULUAN

Pembangunan bidang industri manufaktur merupakan bagian integral dari pembangunan baik nasional maupun daerah yang harus direncanakan dan dilaksanakan secara terpadu dan berkelanjutan, sehingga pembangunan bidang industri manufaktur dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat. Disamping itu perlu adanya kelanjutan fungsi sumber daya industri manufaktur itu sendiri untuk dapat meningkatkan taraf hidup dan perekonomian masyarakat Sumatera Utara serta rakyat Indonesia pada umumnya.

Sektor industri manufaktur sebagai salah satu sektor andalan pembangunan nasional terus mengalami perkembangan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun. Selain memiliki kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), juga memiliki peran penting dalam penciptaan lapangan kerja baru yang akan berdampak pada semakin menurunnya angka pengangguran.

2. PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG TRIWULAN III-2016

Pertumbuhan Industri Manufaktur Besar dan Sedang (y-on-y) triwulan III-2016 naik sebesar 7,18 persen dibanding triwulan III-2015. Jenis industri yang mengalami kenaikan antara lain industri :

 Karet, barang dari karet dan plastik sebesar 31,16 persen  Kertas dan barang dari kertas sebesar 28,09 persen  Logam dasar sebesar 9,25 persen

 Makanan sebesar 8,71 persen

 Bahan kimia dan barang dari bahan kimia sebesar 3,25 persen dan

 Kayu, barang dari kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya sebesar 0,61 persen

Sementara jenis industri yang mengalami penurunan pertumbuhan antara lain industri:  Minuman sebesar 6,02 persen

Bila dibandingkan Triwulan II-2016 (q-to-q), produksi industri manufaktur besar dan sedang pada triwulan III tahun 2016 naik sebesar 8,38 persen. Kenaikan ini disebabkan oleh naiknya pertumbuhan produksi di beberapa jenis industri di Sumatera Utara. Jenis–jenis industri yang mengalami kenaikan antara lain industri:

 Karet, barang dari karet dan plastik sebesar 21,29 persen  Kertas dan barang dari kertas sebesar 21,10 persen  Makanan sebesar 13,59 persen dan

 Bahan kimia dan barang dari bahan kimia sebesar 4,52 persen

Sedangkan jenis industri manufaktur besar dan sedang pada triwulan III-2016 yang mengalami penurunan terhadap triwulan II-2016 adalah industri:

 Minuman sebesar 13,72 persen  Logam Dasar sebesar 2,11 persen dan

 Kayu, barang dari kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya sebesar 1,18 persen

(3)

Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 62/11/12/Thn. XIX, 01 November 2016 3 Gambar 1.

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Sumatera Utara Triwulan III-2016 (y-on-y)

Gambar 2.

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Sumatera Utara Triwulan III-2016 (q-to-q)

13,59 -13,72 -1,18 21,10 4,52 21,29 -2,11

-15

-10

-5

0

5

10

15

20

25

10 11 16 17 20 22 24 Pers e n ta se

K B L I

8,71 -6,02 0,61 28,09 3,25 31,16 9,25

-10

-5

0

5

10

15

20

25

30

35

10 11 16 17 20 22 24 Pers en ta se

K B L I

(4)

4 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 62/11/12/Thn. XIX, 01 November 2016 Tabel 1.

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Sumatera Utara Triwulan III-2016 (persen)

No Kode KBLI Jenis Industri

Pertumbuhan Triwulan III-2016

q-to-q y-on-y

(1) (2) (3) (4) (5)

1 10 Industri Makanan - Manufacture of food products 13,59 8,71

2 11 Industri Minuman - Manufacture of beverages -13,72 -6,02

3 16

Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya - Manufacture of wood and of products of wood and cork, except furniture; manufacture of articles of straw and plaiting materials, bamboo, rattan and the like

-1,18 0,61

4 17 Industri Kertas dan Barang dari Kertas - Manufacture of paper and paper products 21,10 28,09 5 20 Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia - Manufacture of chemicals and chemical products 4,52 3,25 6 22 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik - Manufacture of rubber and plastic products 21,29 31,16

7 24 Industri Logam Dasar - Manufacture of basic metals -2,11 9,25

IBS Sumatera Utara 8,38 7,18

Tabel 2.

Perbandingan Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Nasional dan Sumatera Utara Triwulan III-2016 (persen)

IBS Pertumbuhan Triw III - 2016

q-to-q y-on-y

(1) (2) (3)

Sumatera Utara 8,38 7,18

Nasional 0,89 5,07

Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang Sumatera Utara pada triwulan III-2016 naik sebesar 7,18 persen bila dibandingkan dengan triwulan III-2015 (y-on-y). Sementara itu pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang Nasional mengalami kenaikan sebesar 5,07 persen. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh permintaan yang sedikit meningkat dari konsumen (pasar) untuk produk-produk dari industri besar dan sedang. Disamping itu juga daya beli sebagian masyarakat yang sedikit meningkat pada gilirannya juga akan

(5)

Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 62/11/12/Thn. XIX, 01 November 2016 5 meningkatkan permintaan. Hal ini mencerminkan kinerja Industri Manufaktur Besar dan Sedang Sumatera Utara lebih baik dibandingkan Nasional.

3. PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL

3. 1. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triwulan III-2016 (y-on-y)

Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil triwulan III-2016 (y-on-y) mengalami kenaikan sebesar 9,36 persen terhadap triwulan III-2015. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh naiknya pertumbuhan produksi beberapa jenis industri. Jenis-jenis industri yang mengalami kenaikan pada triwulan III-2016 terhadap triwulan III-2015 antara lain industri:

 Alat angkutan lainnya 73,19 persen

 Pengolahan tembakau sebesar 64,38 persen

 Percetakan dan reproduksi media rekaman sebesar 29,01 persen  Pengolahan lainnya sebesar 20,17 persen

 Makanan sebesar 16,83 persen

 Barang galian bukan logam sebesar 8,05 persen dan  Pakaian jadi sebesar 0,22 persen

Sedangkan jenis industri manufaktur mikro dan kecil yang mengalami penurunan pada triwulan III-2016 terhadap triwulan III-2015 antara lain industri:

 Bahan kimia dan barang dari bahan kimia sebesar 45,95 persen  Furnitur sebesar 34,90 persen

 Kulit, Barang dari kulit dan Alas Kaki sebesar 13,30 persen  Minuman sebesar 9,89 persen

 Farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional sebesar 8,23 persen  Karet, Barang dari Karet dan Plastik sebesar 5,87 persen

 Barang logam, bukan mesin dan peralatannya sebesar 5,40 persen  Tekstil sebesar 2,50 persen

 Kayu, barang dari kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya sebesar 2,44 persen dan

 Logam dasar sebesar 2,03 persen

3. 2. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triwulan III-2016 (q-to-q).

Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil pada triwulan III-2016 (q-to-q) mengalami penurunan sebesar 2,48 persen terhadap triwulan II-2016. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh turunnya pertumbuhan produksi beberapa jenis industri. Jenis-jenis industri manufaktur yang mengalami penurunan pada triwulan III-2016 terhadap triwulan II-2016 antara lain industri:

(6)

6 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 62/11/12/Thn. XIX, 01 November 2016 Furnitur sebesar 20,74 persen

Kulit, barang dari kulit dan alas kaki sebesar 13,71 persen Tekstil sebesar 7,17 persen

Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia sebesar 6,16 persen Karet, Barang dari Karet dan Plastik sebesar 5,93 persen

Kayu, barang dari kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya sebesar 5,71 persen

Farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional sebesar 5,50 persen Percetakan dan reproduksi media rekaman sebesar 4,15 persen Logam dasar sebesar 3,52 persen

Minuman sebesar 3,04 persen Makanan sebesar 1,12 persen

Sedangkan jenis-jenis industri yang mengalami kenaikan pada triwulan III-2016 terhadap triwulan II-2016 antara lain industri:

Pengolahan lainnya sebesar 10,14 persen Pengolahan tembakau sebesar 8,10 persen Alat angkutan lainnya sebesar 4,54 persen

Barang logam, bukan mesin dan peralatannya sebesar 0,68 persen Pakaian jadi sebesar 0,55 persen dan

(7)

Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 62/11/12/Thn. XIX, 01 November 2016 7

Tabel 3.

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil

Sumatera Utara Triwulan III-2016

No Kode KBLI Jenis Industri

Pertumbuhan Triwulan III-2016 q-to-q y-on-y (1) (2) (3) (4) (5) 1 10 Industri Makanan -1,12 16,83 2 11 Industri Minuman -3,04 -9,89

3 12 Industri Pengolahan Tembakau 8,10 64,38

4 13 Industri Tekstil -7,17 -2,50

5 14 Industri Pakaian Jadi 0,55 0,22

6 15 Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki -13,71 -13,30 7 16 Industri Kayu, Barang dari Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang

Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya -5,71 -2,44

8 18 Industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman -4,15 29,01 9 20 Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia -6,16 -45,95 10 21 Industri Farmasi, Produk Obat Kimia Dan Obat Tradisonal -5,50 -8,23 11 22 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik -5,93 -5,87

12 23 Industri Barang Galian Bukan Logam 0,06 8,05

13 24 Industri Logam Dasar -3,52 -2,03

14 25 Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya 0,68 -5,40

15 30 Industri Alat Angkutan Lainnya 4,54 73,19

16 31 Industri Furnitur -20,74 -34,90

17 32 Industri Pengolahan Lainnya 10,14 20,17

(8)

8 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 62/11/12/Thn. XIX, 01 November 2016 Gambar 3.

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Sumatera Utara Triwulan III-2016 (q-to-q)

(persen)

Jika dibandingkan dengan pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Nasional, maka pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Sumatera Utara triwulan III-2016 (q-to-q) turun sebesar 2,48 persen, dimana pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Nasional juga turun sebesar 2,06 persen. Hal ini mencerminkan kinerja Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Sumatera Utara pada triwulan III-2016 masih dibawah Nasional (tertera pada tabel 4).

Tabel 4.

Perbandingan Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Nasional dan Sumatera Utara Triwulan II-2016 dan Triwulan III-2016

IMK

Pertumbuhan (%) Triw II - 2016

(q to q) Triw III - 2016 (q to q) Triw III- 2016 (y-on-y)

(1) (2) (3) (4)

Sumatera Utara 4,34 -2,48 9,36

Nasional 5,74 -2,06 5,75

Sementara itu jika dibandingkan pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil pada triwulan 2015 (y-on-y), maka pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Sumatera Utara pada triwulan III-2016 lebih tinggi dari Nasional, dimana pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Sumatera Utara naik sebesar 9,36 persen, sementara Nasional hanya naik sebesar 5,75 persen saja. Hal ini mencerminkan kinerja Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Sumatera Utara lebih baik jika dibandingkan dengan Nasional.

-1,12 -3,04 8,10 -7,17 0,55 -13,71 -5,71 4,15 -6,16 -5,50 -5,93 0,06 -3,52 0,68 4,54 -20,74 10,14 -25 -20 -15 -10 -5 0 5 10 15 10 11 12 13 14 15 16 18 20 21 22 23 24 25 30 31 32 Pers en ta se

K B L I

(9)

Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 62/11/12/Thn. XIX, 01 November 2016 9

Informasi lebih lanjut hubungi:

BPS PROVINSI SUMATERA UTARA

Telepon/Fax: 061-8452343/8452773

E-mail:

bps1200@bps.go.id

Referensi

Dokumen terkait

Aksi ambil untung dari investor di tengah nilai tukar rupiah yang melanjutkan tren pelemahan terhadap dollar Amerika men- dorong terjadinya kenaikan imbal hasil Surat

Observasi kondisi sekolah dilaksanakan pada tanggal 21 Februari 2015, yaitu dengan mengamati lingkungan sekolah baik fisik maupun non fisik, termasuk

Hasil perhitungan t hitung dari variabel sumber daya manusia, komitmen organisasi, gaya kepemimpinan, penghargaan, dan sanksi lebih besar dari t tabel dan

Untuk mendapatkan suatu pembatasan yang mudah dimengerti oleh pihak lain dan penelitian dapat lebih terarah, maka masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini hanya terbatas

Untuk memenuhi kebutuhan modal kerja perusahaan harus mencari sumber- sumber modal kerja yang tepat dan mengalokasikan sumber modal kerja tersebut pada masing-

Bagaimana perbedaan pengaruh usia, pendidikan, harga minyak goreng curah/kemasan, pendapatan dan jumlah tanggungan terhadap konsumsi minyak goring curah/kemasan.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung curah hujan rata-rata harian maksimum, menghitung dispersi hujan, melakukan plotting data, penentuan jenis sebaran dan

Auditor independen adalah akuntan publik atau koperasi jasa audit yang melakukan tugas pemeriksaan terhadap laporan keuangan KJKS dan UJKS Koperasi wajib audit sesuai