• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 DATA DAN ANALISA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 DATA DAN ANALISA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

DATA DAN ANALISA

2.1 Sumber Data

Data dan informasi yang akan digunakan untuk mendukung proyek ini berasal dari berbagai sumber yaitu:

1. Literatur: Buku-buku, foto- foto, dan arsip sejarah, artikel internet 2. Observasi: Museum, situs bersejarah.

2.1.1 Lite ratur

Data literatur berupa buku yang digunakan dalam pengambilan data dan cerita dalam diantaranya berasal dari:

1. Nugroho, Arifin Suryo, J.A, & Jazimah, Ipong. (2011). Detik-Detik Proklamasi: Saat-saat

Menegangkan Menjelang Kemerdekaan Republik. Yogyakarta: Penerbit NARASI.

2. Maeswara, Garda. (2010). Sejarah Revolusi Indonesia 1945-1950: Perjuangan Bersenjata dan

Diplomasi untuk Mempertahankan kemerdekaan. Yogyakarta: Penerbit NARASI.

3. Nitimihardjo, Hadidjojo. (2009). Ayahku Maroeto Nitimihardjo, Mengungkap Rahasia Gerakan

Kemerdekaan. Jakarta: Penerbit Kata Hasta Pustaka.

4. Suganda, Her. (2009). Rengasdengklok: Revolusi dan Peristiwa 16 Agustus 1945. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.

5. Pranoto, Suhartono W, Prof, DR. (2001). Revolusi Agustus: Nasionalisme Terpasung dan

Diplomasi Internasional. Yogyakarta: Lapera Pustaka Utama.

6. Nasution, A.H, DR. (1984). Sekitar Perang Kemerdekaan Indonesia, Jilid 1: Proklamasi.

Bandung: Penerbit Angkasa.

Data literatur berupa artikel internet yang digunakan dalam pengambilan data dan cerita dalam interaktif media diantaranya berasal dari:

1. Prof. Dr. H. Dadan Wildan, M.Hum (Staf K husus Menteri Sekretaris Negara R.I.), Membuka

Catatan Sejarah: Detik-Detik Proklamasi, 17 Agustus 1945. From:

http://www.setneg.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=19&Itemid=33. Diakses tanggal: 27 September 2011, 22:31.

2. Sugiana Hadisuwarto, Seputar Detik-Detik Proklamasi 17 Agustus 1945. From:

http://www.sugiana.com/seputar-detik-detik-proklamasi-17-agustus-1945/.html. Diakses Tanggal: 27 September 2011

3. Artike l non-personal, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Wikipedia Bahasa Indonesia, http://id.wikipedia.or g/wiki/Proklamasi_Kemerdekaan_Indo nesia. Diakses: 14 September 2011

(2)

2.2 Materi yang Akan Diangkat

Peristiwa Proklamasi Indonesia yang akan diangkat kedalam website interaktif ini dibagi menjadi beberapa bagian yang akan diceritakan:

1. Prolog, menceritakan sekilas tentang kedatangan Jepang, tujuannya sehubungan dengan Perang Asia Timur Raya (Perang Pasifik), dan sekilas tentang kekalahan Jepang yang memicu momen proklamasi.

2. Tanggal 15 Agustus 1945. Peristiwa yang diangkat mengenai kepulangan Soekarno dan Moh. Hatta dari Dalat guna menemui Marsekal Terauchi, bocornya berita tentang kekalahan Jepang melalui berita luar negeri oleh kalangan pelajar, serta perundingan golongan pemuda yang berujung dialog pada malam hari mendesak kepada Soekarno Hatta agar segera memerdekakan Indonesia.

3. Tanggal 16 Agustus 1945 pagi. Peristiwa yang diangkat mengenai “penculikan” yang dilakukan golongan pemuda yang dikomandani Sukarni terhadap Soekarno dan Moh. Hatta. Dengan tujuan dijauhkan dari pengaruh Jepang, mereka dibawa menuju Rengasdengklok.

4. Tanggal 16 Agustus 1945 malam. Kembalinya Soekarno – Hatta dan rombongan ke Jakarta pada sekitar pukul 20.00 wib. Perumusan naskah proklamasi di kediaman Laksamana Maeda.

5. Tanggal 17 Agustus 1945. Pukul 10.00 wib. Peristiwa proklamasi Indonesia, bertempat di halaman rumah Soekarno. Mewakili segenap bangsa Indonesia, Soekarno – Hatta menyatakan kemerdekaan Indonesia. Pidato Soekarno, dan pengibaran bendera Merah Putih.

2.2.1 Prolog

Meskipun bukan bagian dari detik-detik proklamasi, peristiwa kedatangan dan kekalahan Jepang menjadi pemicu peristiwa Prok lamasi. Diawali peristiwa Perang Pasifik atau Perang Asia Timur Raya, kedatangan Jepang ke Indonesia dimaksudkan sebagi penyokong vital untuk keperluan perang Jepang terhadap sekutu. Tanggal 8 Maret 1942 Jepang menduduki Indonesia menggantikan Belanda, sebuah situasi yang menurut Prof. Dr. Suhartono W. Pranoto dalam buku

(3)

2.2.2 Tanggal 15 Agustus 1945

Peristiwa penting yang terjadi di tanggal ini diawali dari pulangnya Soekarno dan Hatta dari Dalat, Vietnam, dalam rangka memenuhi undangan Marsekal Jepang untuk wilayah Asia Tenggara, Marsekal Terauchi. Tidak ada catatan pasti mengenai apa yang dibicarakan disana, namun berdasarkan apa yang ditulis pada Memoir Mohammad Hatta (Penerbit Tintamas, 1979) pembicaraan yang dibahas mengenai “penghadiahan” kemerdekaan terhadap Indonesia. Perlu diketahui bahwa pada tanggal 15 Agustus 1945 Jepang telah menyerah tanpa syarat kepada Sekutu setelah kekalahan telak terutama kehancuran Jepang oleh bom atom. Namun hal ini belum diketahui pasti oleh Soekarno – Hatta hingga sore hari.

Golongan pemuda yang telah mengetahui lebih dahulu melalui siaran luar negeri yang didengarkan secara ilegal, mendesak agar Soekarno dan Moh. Hatta untuk melaksanakan kemerdekaan secepatnya. Tentu saja Soekarno dan Hatta, yang mewakili golongan yang lebih tua bertindak hati-hati dengan menanyakan kepada kantor Gunseikanbu.

Tanggal 15 Agustus 1945, kira-kira pukul 22.00, di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta, tempat kediaman Soekarno, berlangsung perdebatan serius antara sekelompok pemuda dengan Soekarno mengenai Proklamasi. Para pemuda, tetap menuntut agar Soekarno-Hatta segera memproklamasikan kemerdekaan. Namun, kedua tokoh itu pun, tetap pada pendiriannya semula. Setelah berulangkali didesak oleh para pemuda, Soekarno menjawab bahwa ia tidak bisa memutuskannya sendiri, ia harus berunding dengan para tokoh lainnya. Tidak lama kemudian, Moh. Hatta menyampaikan keputusan, bahwa usul para pemuda tidak dapat diterima dengan alasan kurang perhitungan serta kemungkinan timbulnya banyak korban jiwa dan harta. Mendengar penjelasan Moh. Hatta, para pemuda nampak tidak puas. Mereka mengambil kesimpulan yang menyimpang; menculik Soekarno dan Moh. Hatta dengan maksud menyingkirkan kedua tokoh itu dari pengaruh Jepang.

2.2.3 Tanggal 16 Agustus 1945 Pagi

Pukul 04.00 wib. tanggal 16 Agustus 1945, Soekarno dan Moh. Hatta oleh sekelompok pemuda dibawa ke Rengasdengklok. Aksi "penculikan" itu sangat mengecewakan Bung Karno. Bung Karno marah da n kecewa, terutama karena para pemuda tidak mau mendengarkan pertimbangannya yang sehat. Mereka menganggap perbuatannya itu sebagai tindakan patriotik. Namun, melihat keadaan dan situasi yang panas, Bung Karno tidak mempunyai pilihan lain, kecuali mengikuti kehendak para pemuda untuk dibawa ke tempat yang mereka tentuka n. Fatmawati istrinya, dan Guntur yang pada waktu itu belum berumur satu tahun, ia ikut sertakan.

Sementara itu, di Jakarta, antara Mr. Ahmad Soebardjo dari golongan tua dengan Wikana dari golongan muda membicarakan kemerdekaan yang harus dilaksanaka n di Jakarta . Laksamana Tadashi Maeda, bersedia untuk menjamin keselamatan mereka selama berada di rumahnya. Berdasarkan kesepakatan itu, Jusuf K unto dari pihak pemuda, hari itu juga mengantar Ahmad Soebardjo bersama sekretaris pribadinya, Sudiro, ke Rengasdengklok untuk menjemput Soekarno dan Moh. Hatta. Rombongan penjemput tiba di Rengasdengklok sekitar pukul 17.00. Ahmad Soebardjo memberikan jaminan, bahwa Proklamasi Kemerdekaan akan diumumkan

(4)

pada tanggal 17 Agustus 1945, selambat- lambatnya pukul 12.00. Dengan jaminan itu, komandan kompi PETA setempat, Cudanco Soebeno, bersedia melepaskan Soekarno - Hatta ke Jakarta.

2.2.4 Tanggal 16 Agustus 1945 Malam

Rombongan Soekarno-Hatta tiba di Jakarta sekitar pukul 20.00 wib. Setelah beristirahat di rumah Moh. Hatta, langsung menuju rumah Laksamana Tadashi Maeda di Jalan Imam Bonjol No.1 sekitar pukul 22.00 wib. setelah lebih dahulu menurunkan Fatmawati dan putranya di rumah Soekarno. Rumah Laksamada Maeda, dipilih sebagai tempat penyusunan teks Proklamasi karena sikap Maeda sendiri yang memberikan jaminan keselamatan pada Soekarno dan tokoh-tokoh lainnya. Malam itu, dari rumah Laksamana Maeda, Soekarno dan Hatta ditemani Laksamana Maeda menemui Somobuco (kepala pemerintahan umum), Mayor Jenderal Nishimura, untuk menjajaki sikapnya mengenai pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan. Nishimura mengatakan bahwa karena Jepang sudah menyatakan menyerah kepada Sekutu, maka berlaku ketentuan bahwa tentara Jepang tidak diperbolehkan lagi mengubah status quo . Tentara Jepang diharuskan tunduk kepada perintah tentara Sekutu. Berda sarka n garis kebijakan itu, N ishimura melarang Soekarno-Hatta mengadakan rapat PPKI dalam rangka pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan. Melihat kenyataan ini, Soekarno-Hatta sampai pada kesimpulan bahwa tidak ada gunanya lagi untuk membicarakan soal kemerdekaan Indonesia dengan Jepang. Mereka hanya berharap agar pihak Jepang tidak menghalang- halangi pelaksanaan prok lamasi ke merdekaan oleh rakyat Indo nesia.

Setelah pertemuan itu, Soekarno dan Moh. Hatta kembali ke rumah Laksamana Maeda. Di ruang makan rumah Laksamana Maeda itu dirumuskan teks proklamasi kemerdekaan. Naskah kemudian disepakati hanya ditandatangani Soekarno dan Moh. Hatta. Ide penandatanganan oleh anggota PPKI yang hadir ditentang oleh Sukarni de ngan alasan PPKI ada lah be ntuka n Jepa ng, sehingga kemerdekaan akan memiliki sangkut paut dengan Jepang.

2.2.5 Tanggal 17 Agustus 1945

Hari Jumat di bulan Ramadhan, pukul 05.00 pagi. Para pemimpin bangsa dan para tokoh pemuda keluar dari rumah Laksamana Maeda, dengan diliputi kebanggaan setelah merumuskan teks Proklamasi hingga dinihari. Mereka, telah sepakat untuk memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indo nesia hari itu di rumah Sukarno, Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta, pada pukul 10.00 pagi. Bung Hatta sempat berpesan kepada para pemuda yang bekerja pada pers dan kantor-kantor berita, untuk memperbanyak naskah proklamasi dan menyebarkannya.

Upacara berlangsung sederhana saja. Tanpa protokol. Sukarno mengucapkan pidato pendahuluan singkat sebelum membacakan teks proklamasi. Acara, dilanjutkan dengan pengibaran bendera Merah Putih. Bendera dinaikkan perlahan- lahan. Tanpa ada yang memimpin, para hadirin dengan spontan menyanyikan lagu Indo nesia Raya.

2.3 Permasalahan Sumber Data

Penulisan Sejarah, khususnya berkaitan dengan perencanaan pembelajaran media interaktif ini, Sejarah Indonesia, da lam berbagai penulisannya memiliki subjektifitas yang tinggi. Dari berbagai sumber yang dijadikan acuan utama data, banyak terdapat hal- hal yang berlawanan

(5)

antara satu sumber dengan sumber lainnya mengenai peristiwa yang terjadi. Penulisan yang dibuat oleh golongan tua yang secara resmi bekerjasama dengan Jepang banyak membahas mengenai tindakan gegabah golongan pemuda, dan mengecilkan perannya, begitupun sebaliknya golonga n muda mendeskripsikan tokoh-tokoh pemimpin mereka yang nampak sangat penurut terhadap penjajah. Bagaimanapun, pada akhirnya kedua sikap bertentangan saling melengkapi yang berujung pada kemerdekaan Indonesia. Maroeto N itimihardjo, di dalam buku Ayahku

Maroeto Nitimihardjo ( Penerbit Kata Hasta Pustaka, 2009) mengatakan golongan pemuda

sepakat mengenai penulisan kisah seputar proklamasi seperti diceritakan dalam buku Adam Malik Riwayat Proklamasi terbitan tahun 1947. Oleh karena pembatasan masalah dalam perancangan pembelajaran media intraktif ini hanya mengenai penyajian visual, dengan berdasar mahzab yang populer (berdasar buku sejarah).

2.4 Permasalahan Umum

Sejarah adalah top ik ilmu pengetahuan yang sangat menarik. Tak hanya itu, sejarah juga mengajarkan hal- hal yang sangat penting, terutama mengenai: keberhasilan dan kegagalan dari para pemimpin kita, sistem pereko nomian yang pernah ada, bentuk-bentuk pemerintahan, dan hal- hal penting lainnya dalam kehidupan manusia sepanjang sejarah. Dari sejarah, kita dapat mempelajari apa saja yang memengaruhi kemajuan dan kejatuhan sebuah negara atau sebuah peradaban. Kita juga dapat mempelajari latar belakang alasan kegiatan politik, pengaruh dari filsafat sosial, serta sudut pandang budaya dan bermacam- macam teknologi, sepanjang zaman.

Berbeda dengan ko ndisi di Indo nesia. Sejarah kerap dianggap sebagai pelajaran yang membosankan dan tidak menarik. Mengutip artikel dari situs www.AnneAhira.com (diakses tanggal 22 September 2011) seringkali siswa menganggap sejarah adalah pelajaran yang membosankan. Anggapan itu timbul karena monotonnya pelajaran yang diberikan oleh guru. Ditamba h pula buku teks suram yang mencant umka n terlalu ba nyak tahun untuk diingat, sehingga muncul paradigma bahwa sejarah tak lebih dari sekedar pelajaran menghapal.

Maka itulah pembelajaran sejarah secara interaktif diharapkan dapat merubah paradigma bahwa sejarah merupakan topik yang menarik dan menyenangkan untuk dipelajari. Dengan media interaktif dimungkinkan untuk menyajikan porsi visual yang lebih banyak dibandingkan dengan buku pe lajaran sejarah di seko lah.

2.5 Website Interaktif

Website interaktif yang aka n dibuat nant inya aka n menceritakan tentang peristiwa yang terjadi selama 3 hari tersebut. Peristiwa yang disusun secara kronologis /timeline yang mengurutkan peristiwa demi peristiwa setiap bagiannya.

Bentuk interaktif yang akan dibuat adalah pendekatan interaktif secara timeline, dimana nantinya akan dibuat informasi mengenai alur waktu dan peristiwa-peristiwa apa saja yang terjadi pada waktu itu. Pendekatan geografis juga diterapka n dalam interaktif ini. Hal ini dibuat

(6)

karena dalam peristiwa menjelang proklamasi, banyak sekali lok asi yang berpinda h-pinda h, dimana tiap-tiap lokasi memiliki informasi dan cerita.

Nantinya media interaktif akan dipublikasikan melalui media internet, yakni sebuah website. Sebagai media modern yang masih luas untuk dikembangkan, website banyak memiliki ke lebihan disba nding media ko nvensiona l sepe rti buku.

Media yang digunakan menggunakan Website, Kelebihannya diantaranya:

- Memperluas jangkauan penggunaan, dengan memiliki website maka produk kita lebih banyak dikenal masyarakat bahkan sampai ke manca negara. Produk yang bisa

ditawarkan melalui website bisa berupa produk barang maupun jasa, dalam hal ini sebagai media pembelajaran.

- Internet adalah media informasi yang tanpa batas. Dengan memiliki website berarti kita dapat memberikan informasi 24 jam sehari dan 7 hari seminggu.

- Internet bisa diakses oleh seluruh lapiran masyarakat di manapun (unlimited access). - Promosi terluas, internet adalah media promosi terluas jika dilihat dari kacamata

jangkauan atau cakupan area (unlimited spot of areas).

- Sebagai media promosi, Internet merupakan salah satu media promosi yang menarkan biaya yang relatif efisien dikaitkan dengan jangkauan area dengan optimalisasi manfaat terbesar.

2.6 Karakteristik Website Website

Resolusi layar : 1024x768

For mat : Flash Web

2.7 Targe t Audience a. Geografis

Domisili : Kota- kota besar di Indonesia

Wilayah : Perkotaan dan sekitarnya

Kepadatan : Tengah hingga pinggiran kota

b. Demografi:

Usia : 15-22 tahun

Jenis kelamin : Pria da n wanita Kependuduka n : Remaja dewasa

(7)

Agama : Universal (semua agama) Kebangsaan : Indo nesia

Tingkat pendidikan : Sekol ah menengah - mahasiswa Status eko nomi : menengah sampai atas

c. Psikografi secara umum

- Generasi Muda yang melek teknologi, mampu mengope rasika n komputer - Kebutuha n akan internet primer - sekunder

- Mengakses sumber-sumber berita atau pengetahuan dari internet - Aware terhadap hal- hal yang menjadi tren terbaru

d. Psikografi secara perilaku - Senang berkumpul

- Tingkat interaksi yang cukup tinggi - Memiliki kecintaan terhadap tanah air

- Senang mempelajari ilmu pengetahuan, mempunyai rasa ingin tahu - Memiliki minat untuk mempelajari sejarah dalam kehidupan modern - Menyenangi hiburan.

2.8. Analisa S WOT 2.8.1 Strength

- Penyampaian cerita menggunakan media interaktif yang relatif jarang digunakan untuk menceritakan peristiwa sejarah.

- Mengedepankan unsur visual sebagai elemen utama dalam menjelaskan peristiwa detik-detik proklamasi, yang mana tidak digunakan oleh buku-buku pe lajaran sejarah.

- Kemudahan mengakses di seluruh daerah selama memiliki akses internet. Berarti dapat membantu memeratakan pengetahuan tentang sejarah ba ngsa.

- Tema yang diangkat merupakan peristiwa yang bersejarah bagi bangsa Indonesia.

2.8.2 Weakness

- Sumber sejarah yang didapatkan mengenai topik ini sedikit banyak memuat subjektivitas kepent ingan tertentu.

(8)

2.8.3 Opportunity

- Media interaktif ini, diharapkan menjadi media pembelajaran yang menarik dan menyenangkan dalam proses belajar Sejarah Indonesia.

- Hal-hal mengangkat tema nasionalisme sedang marak di dunia maya.

- Saat ini banyak orang, terutama generasi yang lebih muda yang menggunakan internet sebagai media belajar yang efektif.

- Tidak hanya memberikan pengetahuan, namun juga hiburan (entertainment).

2.8.4 Threat

- Adanya paradigma bahwa pelajaran sejarah merupakan pelajaran yang membosankan, karena gaya pe ngajaran di seko lah yang kurang tepat.

- Tidak meratanya akses komputer dan Internet.

- Banyaknya hiburan-hiburan modern lain yang dapat mengambil perhatian target market.

Referensi

Dokumen terkait

Rudy Mega akan mengikuti kebersamaan hamba Tuhan se-GSRI Taman Sari pada hari Senin, 03 Januari 2011 sampai dengan hari Rabu, 05 Januari 2011 di daerah Ciater, Bandung Bagi jemaat

pasar modern menjadi tempat rekreasi dan prestise bagi masyarakat untuk memperoleh pengakuan maupun penerimaan dari masyarakat di lingkungan sosialnya. Kedua

Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi rizobakteri dari daerah perakaran tanaman jagung dari beberapa lokasi pertanaman jagung di Sumatera Barat dan seleksi rizobakteri

Penelitian ini bertujuan menentukan waktu inkubasi optimum untuk produksi GOD dari isolat lokal Aspergillus niger (IPBCC.08.610), menentukan aktivitas spesifik ekstrak

Hasil penelitian dapat diketahui besarnya pendapatan diperoleh petani dari kontribusi produksi padi sawah daerah sentra Bosowa adalah 1,792,509.419 terhadap produksi

untuk mendapatkan data perjalanan luar. Sampel kenderaan yang melintasi garisan kepungan diminta berhenti dan pemandu akan ditemuramah oleh pencerap data untuk

Dokumen RPJMD Kabupaten Paser Tahun 2016-2021 ini berfungsi juga sebagai pedoman bagi beberapa dokumen perencanaan jangka pendek misalnya Rencana Kerja Pemerintah Daerah

Simpulan dari penelitian ini adalah melalui penerapan model jigsaw dengan media audio visual dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPS meliputi keterampilan guru,