codex-sea front page Rabu, 26 Oktober 2016 09:21
Asia Tenggara, sebuah kawasan dengan jumlah populasi lebih dari 500 juta jiwa diperhitungkan sebagai salah satu kawasan dengan tingkat kerentanan tinggi sebagai akibat dari terjadinya perubahan iklim. Sebagai salah satu kewajiban negara untuk mempersiapkan adaptasi
perubahan iklim, ketersediaan skenario perubahan iklim beresolusi tinggi adalah syarat utama dalam melakukan berbagai kajian berbasis dampak. Namun, seringkali berbagai kajian
terkendala oleh ketersediaan data skenario perubahan iklim beresolusi tinggi yang mutakhir, mudah dan bebas diakses. Untuk memperoleh produk data beresolusi tinggi yang diturunkan dari luaran
General Circulation Model
(GCM)
diperlukan proses
downscaling
dinamis menggunakan
Regional Climate Model
(RCM), yang memakan waktu dan memerlukan sumberdaya komputasi tinggi .
Agar dapat memperhitungkan ketidakpastian dari setiap model dan skenario emisi gas rumah kaca (Representative Concentration Pathways, RCP), proses downscalingharus melibatkan banyak GCM dan RCP. Hal ini
merupakan suatu tantangan besar jika harus dilakukan oleh suatu negara atau institusi di kawasan Asia Tenggara. Merupakan suatu fakta bahwa kawasan Asia Tenggara sedikit tertinggal dalam aktivitas
downscaling
regional dan
karenanya memiliki perbedaan yang signifikan dalam ilmu pengetahuan, sebagaimana diindikasikan dalam laporan Working Group 1 AR5, IPCC. Proses
downscaling
codex-sea front page Rabu, 26 Oktober 2016 09:21
di kawasan Asia Tenggara dapat diimplementasikan dalam bentuk pembagian
tugas diantara negara-negara di kawasan ini. Pendekatan ini dapat mengurangi konsumsi waktu dan sumberdaya komputasi.
Hal inilah yang kemudian melatarbelakangi berdirinya kerjasama Southeast Regional Climate
Downscaling (SEACLID).
SEACLID adalah proyek kerjasama pertama di kawasan Asia Tenggara dengan tema
regional climate downscaling
.
Sebelum berdirinya SEACLID, kawasan Asia Tenggara masuk ke dalam domain CORDEX East Asia. Namun, tidak ada satu pun negara di kawasan Asia Tenggara yang terlibat secara
langsung dalam kegiatan ini. SEACLID diinisiasi sebagai proyek kerjasama dalam melakukan proses
downscaling
. Kerjasama ini berada di bawah
Southeast Asia Regional Climate Initiative
(SEARCI), sebuah wadah bagi ilmuwan di kawasan Asia Tenggara untuk berkolaborasi dalam berbagai
kerjasama di bidang iklim. Negara-negara yang menginisiasi kerjasama ini adalah Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, Vietnam, Kamboja dan Laos.
SEARCI secara informal didirikan bertepatan dengan penyelenggaraan workshop di VNU Hanoi University of Science
,
tanggal 2-3 Agustus 2012. SEACLID terutama didanai oleh program ARCP Asia-Pacific Network
(APN)
[ARCP2013-17NMY-Tangang]
dan grup yang terlibat di dalam proyek kerjasama ini.
Untuk tahun kedua dan ketiga, kerjasama ini tetap didanai oleh Asia-Pacific Network (APN) [ARCP2014-07CMY-Tangang]
Karena memiliki kesamaan topik, SEACLID diintegrasikan dengan World Climate Research
Programme (WCRP): Coo
rdinated Regional Climate Downscaling Experiment
(CORDEX), dan dirubah namanya menjadi SEACLID/CORDEX Southeast ASIA
codex-sea front page Rabu, 26 Oktober 2016 09:21
(CORDEX-SEA) dengan Prof. Fredolin Tangang dari National University of Malaysia sebagai
Project Leader
/
Coordinator
. WCRP merupakan sebuah lembaga yang berada di bawah naungan World Meteorological Organization (WMO), International Council for Science (ICSU) dan Intergovernmental Oceanographic Commission (IOC)-UNESCO.
Sebagai tambahan negara anggota SEACLID/CORDEX-SEA, sejumlah kolaborator dari beberapa negara, seperti: Australia, Inggris, Korea Selatan, Hongkong, Swedia, Jerman, dan Jepang turut bergabung dalam proyek ini. Hingga saat ini, SEACLID/CORDEX-SEA terdiri atas 14 negara dan 19 institusi. Kontribusi yang dilakukan oleh sejumlah kolaborator berupa bantuan melakukan downscaling sejumlah GCM.
Tujuan SEACLID/CORDEX-SEA adalah melakukan downscaling sejumlah GCM dari CMIP5 untuk wilayah Asia Tenggara berdasarkan pembagian tugas diantara negara-negara dan
institusi yang terlibat. Hasil d
ownscaling
berupa data skenario perubahan iklim resolusi tinggi (25x25 km) untuk wilayah Asia Tenggara yang disimpan dan didiseminasikan secara cuma-cuma kepada
user
melalui
Earth System Grid Federation
(ESGF) sebagaimana implementasi kebijakan data yang dilakukan oleh CORDEX dan APN.
SEACLID/CORDEX-SEA juga menyediakan platform untuk peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan pelatihan untuk peneliti muda dari kawasan ini. Produk SEACLID/CORDEX-SEA diharapkan dapat meningkatkan pemahaman ilmiah mengenai perubahan iklim dan kajian mengenai dampak perubahan iklim di kawasan Asia Tenggara, yada akhirnya akan dihasilkan banyak publikasi ilmiah dengan tema perubahan iklim, dampak dan aspek-aspek lain yang terkait dengan kebijakan. Selain itu, negara-negara di kawasan Asia Tenggara dapat
memformulasikan strategi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim berdasarkan bukti-bukti ilmiah menuju ketahanan iklim yang berkelanjutan demi mencapai Sustainability Development Goals (SDG).
codex-sea front page Rabu, 26 Oktober 2016 09:21
Read more link