• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Laporan Arus Kas untuk Mengukur Likuiditas pada PT Siantar Top Tbk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Laporan Arus Kas untuk Mengukur Likuiditas pada PT Siantar Top Tbk"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Program Studi Administrasi Bisnis Politeknik Sukabumi Volume 1 Nomor 1, Desember 2018

Diterima: 2 September 2018; Direvisi: 5 Oktober 2018: 17 Oktober 2018 27

Analisis Laporan Arus Kas untuk Mengukur

Likuiditas pada PT Siantar Top Tbk

Sela Rahmawati

Program Studi Administrasi Bisnis, Politeknik Sukabumi Herny Nurhayati

Program Studi Administrasi Bisnis, Politeknik Sukabumi [email protected]

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat likuiditas di PT Siantar Top, Tbk. menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Data yang digunakan sesuai dengan sumber data sekunder. Dianalisis menggunakan rasio laporan arus kas yaitu rasio arus kas operasi, rasio cakupan kas terhadap bunga, rasio cakupan kas terhadap kewajiban lancar, dan rasio kecukupan arus kas, menggunakan analisis kecenderungan terhadap pengukuran. Hasil dari penelitian ini disajikan sebagai berikut: dalam menganalisis laporan arus kas pada PT Siantar Top, Tbk. Arus kas operasi yang lebih besar dibandingkan dengan cakupan bunga tunai dan cakupan kas dari hutang saat ini. Arus kas operasi tertinggi sebesar 36,8 %, pengeluaran modal tertinggi sebesar 24,2 kali, total hutang tertinggi sebesar 14,2 %, cakupan kas terhadap bunga tertinggi sebesar 6 kali, CKHL 0,36 kali, dan kecukupan arus kas tertinggi sebesar 2 kali. Dengan demikian likuiditas perusahaan dapat dikatakan sedang berada pada posisi yang kurang baik, terutama ketika diukur dengan rasio AKO, dibandingkan dengan rasio CKB dan CKHL. kegiatan perusahaan bersumber dari arus kas operasi, investasi dan pembiayaan yang dialokasikan untuk kegiatan bisnis adalah dalam bentuk nyata untuk tujuan menciptakan keuntungan.

Kata kunci: Laporan Arus Kas, Likuiditas

Abstract

This study aims to determine the level of liquidity at PT Siantar Top, Tbk. using descriptive quantitative methods. Data used is in accordance with secondary data sources. Analyzed using cash flow statement ratios, namely operating cash flow ratios, cash coverage to interest ratios, cash coverage ratio to current liabilities, and cash flow adequacy ratios, using trend analysis of measurements. The results of this study are presented as follows: in analyzing cash flow statements at PT Siantar Top, Tbk. Operating cash flows are greater than the cash interest coverage and cash coverage of the current debt. The highest operating cash flow was 36.8%, the highest capital expenditure was 24.2 times, the highest total debt was 14.2%, the highest cash coverage against interest was 6 times, CKHL was 0.36 times, and the highest cash flow was 2 time. Thus the company's liquidity can be said to be in a bad position, especially when measured by the AKO ratio, compared to the CKB and CKHL ratios. Company activities are sourced from operating cash flows, investments and financing allocated for business activities are in the form of tangible for the purpose of creating profits.

Keywords: Cash Flow Statement, Liquidity

I. PENDAHULUAN

Perusahaan harus memberikan informasi menyangkut kinerja dan posisi keuangannya kepada berbagai pihak yang berkepentingan

(stakeholder) dengan perusahaan. Pemberian

informasi keuangan tersebut merupakan bagian

dari komunikasi bisnis sesuai dengan kebutuhan setiap pihak. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang memberikan gambaran tentang keadaan posisi keuangan, hasil usaha, serta perubahan dalam posisi keuangan suatu perusahaan. Sedangkan laporan arus kas merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui apakah pengalokasian aliran kas masuk dan aliran

(2)

kas keluar tepat dan efesien. Untuk mendukung pencapaian perusahaan dalam mengembangkan bisnisnya perusahaan membutuhkan dana, untuk itu perusahaan menambahkan investasi dari penambahan utang perusahaan yang diperoleh dari emisi obligasi dan dari pinjaman perbankan.

Kenaikan arus kas dapat menjadi ukuran keberhasilan perusahaan dalam pengelolaan keuangannya karena perusahaan senantiasa dihadapkan pada masalah penyelesaian kewajiban-kewajibannya.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Manajemen keuangan menurut Irham Fahmi (2015:2) adalah: “Manajemen keuangan merupakan penggabungan dari ilmu dan seni yang membahas, mengkaji dan menganalisa tentang bagaimana seorang manajer keuangan dengan mempergunakan seluruh sumberdaya perusahaan untuk mencari dana, mengelola dana, dan membagi dana dengan tujuan mampu memberikan

profit atau kemakmuran bagi para pemegang

saham dan suitainability (keberlanjutan) usaha bagi perusahaan.”

Menurut Standart Akuntansi Keuangan (SAK) 2015 dalam V. Wiratna Sujarweni (2017:1) laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Menurut Farid Harianto dan Siswanto Sudomo dalam Irham Fahmi (2015:6) adalah :“Tujuan laporan keuangan agar pembuat keputusan tidak menderita kerugian atau paling tidak mampu menghindarkan kerugian yang lebih besar. Semua keputusan harus didasarkan pada informasi yang lengkap, reliable, valid dan penting.”

Dalam V. Wiratna Sujarweni (2017:12) jenis laporan keuangan yang lengkap meliputi (1)Neraca, (2)Laporan laba rugi. (3) Laporan perubahan ekuitas. (4) Laporan arus kas. (5)Catatan atas laporan keuangan

Menurut Wild dalam V. Wiratna Sujarweni (2017:34) analisis laporan keuangan adalah aplikasi dari alat dan teknik analisis untuk laporan keuangan bertujuan umum dan data-data yang berkaitan untuk menghasilkan estimasi dan kesimpulan yang bermanfaat dalam analisis bisnis. Menurut Kasmir (2013:68) ada beberapa tujuan dan manfaat bagi berbagai pihak dengan adanya anlisis laporan keuangan adalah:

1. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu, baik asset, kewajiban, ekuitas, maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk beberapa periode. 2. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa

saja yang menjadi kekurangan perusahaan.

3. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki.

4. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan ke depan berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat ini.

5. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah perlu penyegaran atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal.

6. Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis tentang hasil yang mereka capai.

Rasio keuangan adalah suatu kajian yang melihat perbandingan antara jumlah-jumlah yang terdapat pada laporan keuangan dengan mempergunakan formula-formula yang dianggap representatif untuk diterapkan. Analisis rasio keuangan sendiri dimulai dengan laporan keuangan dasar yaitu dari neraca (balance sheet), perhitungan rugi laba (income statement), dan laporan arus kas (cash flow statement). Menurut Irham Fahmi (2015:121) jenis rasio dibagi menjadi sebagai berikut : (1) Rasio likuiditas (Liquidity ratio) (2) Rasio solvabilitas (Leverage

ratio), (3)Rasio aktivity (Activity ratio), (3) Rasio

profitabilitas (Profitability ratio), (4) Rasio pertumbuhan (5) Rasio Nilai Pasar

Menurut Irham Fahmi (2015:65) rasio likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu. Yang termasuk dalam rasio likuiditas dalam Danang Sunyoto (2013:101):

1. Rasio lancar (Current ratio) 2. Quick ratio (acit test ratio)

3. Net Working Capital Ratio atau rasio modal kerja bersih.

4. Cash Flow Liquidity Ratio atau disebut juga dengan rasio likuiditas arus kas.

Laporan arus kas (statement of cash flow) melaporkan arus kas masuk dan arus kas keluar utama dari sebuah perusahaan selama periode tertentu. Laporan arus kas menyediakan informasi yang berguna mengenai kemampuan perusahaan untuk: (1)Menghasilkan kas dari kegiatan operasi, (2) Mempertahankan dan meningkatkan kapasitas operasi, (3) Memenuhi kewajiban keuangan, (4) Membayar dividen.

Menurut Darsono & Ashari dalam Deanta (2016:76) alat analisis dalam laporan arus kas diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Rasio arus kas operasi. 2. Rasio pengeluaran modal 3. Rasio total hutang

4. Rasio cakupan kas terhadap bunga

(3)

6. Rasio kecukupan arus kas.

III. METODEPENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Adapun data-data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah:

1. Data laporan keuangan PT Siantar Top, Tbk 2. Data laporan arus kas PT. Siantar Top

(Persero) Tbk

IV. PEMBAHASAN

PT Siantar Top Tbk, pertama kali didirikan pada tahun 1972. Sebagai pelopor industri makanan ringan di Jawa Timur, pada tahun 1996 Siantar Top tercatat sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia. Saat ini PT Siantar Top terus berkembang dan memperkuat posisinya sebagai perusahaan garda terdepan yang bergerak di bidang manufacturing makanan ringan. PT Siantar Top mulai melebarkan sayapnya, melakukan ekspansi di beberapa kawasan Asia, salah satunya Cina.

Perseroan pada saat ini memproduksi berbagai jenis makanan ringan seperti kerupuk

(craker), mie (noodle), dan permen (candy). Dan

pada tahun 2008 Perseroan berhasil menambah dua produk baru yaitu biskuit dan wafer. Sampai dengan saat ini perusahaan telah memilik 4 fasilitas produksi yakni di Sidoarjo, Medan, Bekasi, dan Makasar.

Untuk menganalisis kemampuan PT Siantar Top, Tbk dalam memenuhi kewajibannya, maka data – data yang diperlukan adalah sebagai berikut:

1. Data laporan keuangan PT Siantar Top, Tbk yang akan dianalisis adalah data laporan

keuangan tahun 2012 sampai dengan tahun 2016, adalah sebagai berikut:

Tabel 1

Ringkasan Laporan Keuangan PT. Siantar Top Tbk Tahun 2012 – 2016 (Dalam Rupiah) Keter angan Tahun 2012 2013 2014 2015 2016 Aktiva lancer 569.839.5 36.195 684.263.7 95.106 799.430.3 99.430 659.691.2 99.282 921.133.9 61.428 Aktiva tidak lancer 680.001.2 99.695 785.795.5 99.786 900.773.6 94.465 1.259.876 .737.888 1.415.277 .533.513 Total aktiva 1.249.840 .835.890 1.470.059 .394.892 1.700.204 .093.895 1.919.568 .037.170 2.336.411 .494.941 Hutang 670.149.4 95.580 775.930.9 85.779 882.610.2 80.834 910.758.5 98.913 1.167.899 .357.271 Ekuitas 579.691.340.310 694.128.409.113 817.593.813.061 1.008.809.438.257 1.168.512.137.670 Laba/ru gi sebelu m pajak 93.116.80 0.006 142.799.0 75.520 167.765.0 41.979 232.005.3 98.773 217.746.3 08.540

Sumber : siantartop.co.id/investor/laporan keuangan

Tabel 2

Ringkasan Laporan Keuangan PT. Siantar Top Tbk Tahun 2012 – 2016

Berdasarkan Presentase Tingkat Kenaikan/ Penurunan Keterangan Kenaikan/Penurunan 2012 – 2013 2013 - 2014 2014 - 2015 2015 - 2016 Aktiva lancer 20,08% 16,83% (17,47%) 39,63% Aktiva tidak lancar 15,55% 14,63% 39,86% 12,33% Total aktiva 17,61% 15,65% 12,90% 21,71% Hutang 15,78% 13,75% 3,19% 28,23% Ekuitas 19,74% 17,78% 23,38% 15,83% Laba/rugi sebelum pajak 53,35% 17,48% 38,29% (6,14%)

Sumber : siantartop.co.id/investor/laporan keuangan

Berdasarkan tabel dan perhitungan diatas, dapat dideskripsikan keadaan laporan keuangan PT Siantar Top,Tbk sebagai berikut:

a. Aktiva Lancar

Berdasarkan data diatas tersebut, hasil aktiva lancar tertinggi pada tahun 2016 sebesar Rp. 921.133.961.428. Disebabkan karena kas dan setara kas perusahaan yang mengalami peningkatan sebesar 158,77% dari tahun sebelumnya, hal ini ditunjang karena penjualan perusahaan yang semakin meningkat karena produk-produk perusahaan menguat di pasaran. Sedangkan hasil aktiva lancar terendah terjadi pada tahun 2012 sebesar Rp. 569.839.536.195. Hal ini disebabkan karena angka penjualan yang masih rendah, sehingga mempengaruhi terhadap aktiva lancar terutama kas dan setara kas. Maksimalisasi penggunaan aktiva lancar perusahaan pada tahun ke tahun memberikan dampak positif dalam menghasilkan laba bersih perusahaan dan menjaga kestabilan keuangan perusahaan.

b. Aktiva tidak lancar

Aktiva tidak lancar tertinggi pada tahun 2016 yaitu sebesar 1.415.277.533.513. Hal ini disebabkan karena penggunaan dana perusahaan yang diinvestasikan pada aktiva tetap terus meningkat terutama pada asset tetap perusahaan. Sedangkan hasil aktiva tidak lancar terendah yaitu pada tahun 2012 sebesar 680.001.299.695. Hal ini terjadi karena perusahaan belum secara terus-menurus menginvestasikan dananya pada asset tetap.

c. Total aktiva

Total aktiva tertinggi pada tahun 2016 sebesar 2.336.411.494.941. Hal ini disebabkan karena

(4)

aktiva lancar dan aktiva tidak lancar yang meningkat cukup signifikan. Total aktiva terendah pada tahun 2012 sebesar 1.249.840.835.890, hal ini disebabkan perusahaan masih dalam tahap pengembangan produksi.

d. Hutang

Jumlah hutang tertinggi perusahaan pada tahun 2016 sebesar Rp. 1.167.899.357.271. Hal ini terjadi karena perusahaan membutuhkan dana tambahan yang didapatkan dari pihak ke tiga untuk pengembangan perusahaan.

e. Ekuitas

Jumlah ekuitas tertingga pada tahun 2016 sebesar Rp. 1.168.512.137.670. hal ini ditunjang karena pencapaian laba bersih perusahaan yang terus meningkat. Sedangkan jumlah ekuitas terendah pada tahun 2012, hal ini disebabkan saldo laba yang belum bertambah.

f. Laba sebelum pajak

Berdasarkan data diatas tersebut, hasil laba sebelum pajak tertinggi yaitu tahun 2015 sebesar Rp. 232.005.398.773. Hal ini

disebabkan karena jumlah penjualan yang semakin meningkat sehingga laba perusahaan terus meningkat sampai tahun 2015. Sedangkan jumlah laba sebelum pajak terendah yaitu tahun 2012 sebesar Rp. 93.116.800.006. Hal ini dikarenakan saldo laba yang belum bertambah.

2. Data laporan arus kas PT. Siantar Top (Persero) Tbk untuk data penelitian pada PT.

Siantar Top Tbk periode tahun 2012 sampai dengan tahun 2016, yaitu sebagai berikut : Dari tabel perhitungan diatas, dapat dideskripsikan keadaan laporan arus kas PT. Siantar Top (Persero) Tbk sebagai berikut:

a. Aktivitas operasi

Tertinggi pada tahun 2014 sebesar Rp. 198.516.135.904, karena penerimaan dari pelanggan yang sangat meningkat, para debitur pada tahun ini melakukan pembayaran sehingga arus kas operasi meningkat pesat. Sedangkan arus kas operasi terendah pada tahun 2012, hal ini disebabkan karena saldo arus kas operasi belum bertambah

Tabel 3

Ringkasan Laporan Arus Kas Tahun 2012 – 2016 (Dalam Rupiah)

Uraian Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

Arus kas dari :

Aktivitas operasi 24.460.960.446 58.655.739.190 198.516.135.904 194.843.122.728 166.186.126.054 Aktivitas investasi (186.333.476.390) (151.623.548.332) (230.464.942.295) (244.350.415.675) (339.686.560.362) Aktivitas pendanaan 163.812.211.037 94.984.424.983 30.764.501.441 50.164.482.090 189.124.769.166 Kenaikan (Penurunan) bersih kas dan setara kas

1.939.695.093 2.016.615.841 (1.184.304.950) 6.571.891.430 15.624.334.858 Kas dan setara kas

awal tahun 6.350.975.923 8.304.591.431 10.333.359.198 9.165.691.827 9.815.172.239 Kas dan setara kas

akhir tahun 8.304.591.431 10.333.359.198 9.165.691.827 9.815.172.239 25.398.905.805 Sumber : siantartop.co.id/investor/laporan keuangan

Tabel 4

Ringkasan Laporan Arus Kas Berdasarkan Presentase Tahun 2012- 2016

Uraian Kenaikan/penurunan

2012 – 2013 2013 - 2014 2014 – 2015 2015 – 2016

Aktivitas operasi 139,79% 238,44% -1,85% -17,24

Aktivitas investasi -18,62% 52% 6,02% 39,01%

Aktivitas pendanaan -42,01% -67,61% 63,05% 277,01%

Kenaikan (Penurunan) bersih kas dan setara kas

3,97% 41,27% 44,50% 137,7%

Kas dan setara kas awal tahun 30,76% 24,43% -11,30% 7,08%

Kas dan setara kas akhir tahun 24,43% -11,30% 7,08% 158,77%

Sumber : siantartop.co.id/investor/laporan keuangan b. Aktivitas Investasi

Berdasarkan hasil arus kas aktivitas investasi, bahwa jumlah arus kas investasi tertingga pada tahun 2016 sebesar Rp. 339.686.560.362. Disebabkan karena perusahaan secara terus

menurus menginvestasikan dana nya pada mesin-mesin dan pengambilan saham kepentingan nonpengendali. Sedangkan arus kas investasi terendah pada tahun 2013, hal ini disebabkan karena perusahaan tidak menambah

(5)

asset tetap tetapi penjualan asset tetap meningkat.

c. Aktivitas pendanaan

Berdasarkan hasil arus kas aktivitas pendanaan, dapat disimpulkan bahwa jumlah arus kas pendanaan tertinggi pada tahun 2016 sebesar Rp. 189.124.769.166. Hal ini disebabkan karena perusahaan menambah obligasi untuk aktivitas pendanaannya. Sedangkan arus kas pendanaan terendah pada tahun 2014, hal ini disebabkan karena pembayaran hutang jangka panjang yang meningkat, disamping itu adanya pelunasan hutang lain-lain dan pembayaran beban emisi obligasi.

Permasalahan naik turunnya kas dan setara kas pada akhir tahun disebabkan karena terjadinya kenaikan dan penurunan bersih kas dan setara kas. Penurunan yang sangat tajam terjadi pada tahun 2014. Sehingga dapat dikatakan bahwa keputusan manajemen dari waktu ke waktu terhadap penggunaan kas untuk pencapaian tujuan perusahaan berdampak positif terhadap hasil operasi dan posisi keuangannya. Namun demikian beberapa komponen dari penggunaan arus kas sesungguhnya mengalami masalah terutama arus kas untuk investasi dan pendanaan yang mengakibatkan perusahaan harus terbebani.

Khusus untuk arus kas investasi, pengelolaan dana lebih berkonsentrasi dalam aktivitas investasi pada aktiva tetap yang jangka waktu pengembaliannya relatif lama sehingga harus ada

balancing penerimaan yang bersumber dari

aktivitas jangka pendek terutama dalam hal yang berkaitan dengn stabilitas keuangan perusahaan. Sementara itu, untuk aktivitas yang berkaitan

dengan pendanaan, peursahaan akan dihadapkan pada masalah membengkaknya jumlah utang usaha jika tidak diimbangi dengan kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan kas nya untuk menghasilkan laba, maka perusahaan dihadapkan pada masalah likuiditas. Akan tetapi kondisi pengelolaan keuangan PT. Siantar Top Tbk terhadap arus kas nya justru memperlihatkan efektifitas dan efisiensinya dalam pencapaian laba yang maksimal bagi perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari jumlah kas dan setara kas pada akhir tahun yang dapat dihasilkan perusahaan, posisi kas ini memungkinkan perusahaan untuk menjaga likuiditasnya yang bersumber dari kas perusahaan itu sendiri.

PT. Siantar Top Tbk memang sedang menumbuhkan bisnis nya dengan membangun cabang diberbagai daerah, dan memperbesar jumlah produksi sehingga untuk mendukung hal itu perusahaan membutuhkan dana untuk merealisasikannya. Oleh karena itu PT. Siantar Top Tbk menambah arus kas untuk aktivitas investasinya dari penambahan utang yang pada akhirnya menjadi kewajiban yang harus dibayar namun dalam hal ini investasi perusahaan bertujuan untuk meningkatkan laba perusahaan yang pada akhirnya diharapkan bisa menutupi seluruh utang perusahaan.

Analisis Tingkat Likuiditas Dalam Memenuhi Kewajiban PT. Siantar Top (Persero), Tbk

Berdasarkan data - data yang diperoleh dari hasil penelitian di atas maka dapat dihitung tingkat likuditas perusahaan terhadap laporan arus kas, adapun perhitungannya adalah sebagai berikut:

Tabel 5

Nilai AKO, PM, TH, CKB, CKHL, dan KAK PT Siantar Top,Tbk Tahun 2012 – 2016

Jenis Rasio Tahun

2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Analisis

Arus kas operasi 4,3 9,8 36,8 35,1 29,8 Fluktuatf

Pengeluaran Modal 4,2 kali 8,4 kali 24,2 kali 19,3 kali 14,2 Fluktuatf

Total Hutang 3,6% 7,5% 2,2% 2,1% 14,2% Fluktuatf

Cakupan kas thd bunga 2,6 kali 3,3 kali 5 kali 4,5 kali 3,4 kali Fluktuatf Cakupan kas thd hutang

lancar 0,04 kali 0,09 kali 0,36 kali 0,35 kali 0,3 kali Fluktuatf Kecukupan arus kas 0,9 kali 1,2 kali 1,5 kali 1,7 kali 2 kali Meningkat Sumber : Data yang diolah

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa rasio keuangan rata - rata dari tahun 2012 sampai tahun 2016 bahwa likuiditas perusahaan berdasarkan rasio ini dapat dikatakan kurang baik. Dari hasil perhitungan rasio arus kas operasi (AKO) fluktuatif, kenaikan paling tinggi pada tahun 2014 sebanyak 36,8% dan mengalami penurunan 30% pada tahun 2015. hal ini disebabkan karena peningkatan

pembayaran beban usaha perusahaan. Sesungguhnya nilai rasio arus kas operasi yang ada tidak dapat dijadikan ukuran mutlak ketidakmampuan PT. Siantar Top Tbk dalam menyelesaikan kewajiban lancarnya, sehingga besaran rasio ini membutuhkan dukungan dari rasio aktivitas lain dalam pemanfaatan arus kas perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban – kewajiban lancarnya.

(6)

Sedangkan rasio pengeluaran modal (PM) dimana rasio paling rendah terjadi pada tahun 2012 sebanyak 4,2 kali, hal ini disebabkan karena meningkatnya penerimaan dari pelanggan dan penerimaan lain-lain.

Rasio total hutang (TH) Peningkatan yang cukup signifikan terjadi pada tahun 2014 dimana total hutang perusahaan yang dijamin oleh arus kas operasi sebesar 22% dibanding tahun 2013 sebesar 7,5%. Hal ini disebabkan karena penerimaan kas dari pelanggan yang meningkat, sehingga dari rasio ini mengindikasikan bahwa kemampuan perusahaan meningkat. Namun pada tahun berikut nya nilai rasio mengalami penurunan kembali sehingga rasio ini tidak bisa dijadikan satu – satunya rasio untuk menutupi kewajibannya, rasio ini membutuhkan dukungan dari rasio aktivitas lain dalam pemanfaatan arus kas perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban - kewajiban lancarnya.

Rasio total hutang (TH) pada tahun 2015 hanya sebesar 2,1% dan pada tahun 2016 berdasarkan perkembangan rasio cakupan kas terhadap bunga (CKB) peningkatan yang cukup signifikan terjadi pada tahun 2014 dimana kemampuan arus kas untuk menutup biaya bunga sebanyak 5 kali dibanding tahun 2013 sebanyak 3 kali. Hal ini disebabkan karena meningkatnya penerimaan kas dari langganan, namun pada tahun berikutnya mengalami penurunan kembali sehingga nilai rasio ini membutuhkan dukungan dari rasio aktivitas lain dalam pemanfaatan arus kas perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban - kewajiban lancarnya. Dan rasio cakupan kas terhadap hutang lancar (CKHL) mengalami penurunan, hanya sebesar 3,4 kali untuk rasio cakupan kas terhadap bunga (CKB) dan 3 kali untuk rasio cakupan kas terhadap hutang lancar (CKHL). Jika nilai rasio ini dibandingkan dengan nilai rasio yang dipersyaratkan dalam menjaga likuiditas perusahaan dimana nilai rasio < 1, maka dapat dikatakan bahwa perusahaan pun tidak cukup memiliki kemampuan yang lebih dalam menyelesaikan kewajiban lancarnya hanya dengan menggunakan arus kas operasi dan dividen kas di tahun tersebut tanpa dukungan aktivitas lain dari pemanfaatan arus kas perusahaan.

Lain hal nya pada rasio kecukupan arus kas (KAK) perusahaan untuk lima tahun mengalami peningkatan mencapai 2,5 kali sampai tahun 2016 yang berarti bahwa nilai rasio ini dapat dikatakan baik artinya kemampuan perusahaan cukup dalam menyediakan kas untuk memenuhi kewajibannya dalam jangka 5 tahun mendatang.

Adapun yang menjadi hambatan dan solusi dalam memenuhi kewajiban PT. Siantar top, Tbk sebagai berikut:

a. Perubahan kurs rupiah mempengaruhi biaya operasional produksi, terutama pada bahan baku import sehingga mengakibatkan kenaikan biaya. Perubahan kurs tersebut berdampak pada perubahan harga terhadap penjualan dan pendapatan bersih perseroan. Dalam mengelola keuangan sebaiknya perusahaan mengefektifkan pengadaan bahan baku dari produsen lokal untuk mengurangi penggunaan bahan baku impor, dengan meminta penyesuaian harga pada pihak produsen lokal.

b. Resiko persaingan produk makanan ringan di pasaran saat ini begitu ketat. Untuk mengatasi resiko persaingan perusahaan harus terus menerus menciptakan inovasi produk tanpa menghilangkan ciri khas dari produk PT Siantar Top itu sendiri. Meskipun produk Siantar Top sudah terkenal dan kuat brand name nya di pasaran, tetapi dengan pembuatan event-event tertentu untuk mempromosikan produk Siantar Top.

c. Perubahan selera konsumen selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu, terutama dalam hal makanan ringan. Sebagian besar konsumen memiliki karakter yang selalu ingin mencoba hal-hal baru, begitu pun dengan cita rasa makanan ringan. Sama hal nya dalam mengatasi resiko persaingan, solusi dari masalah perubahan selera konsumen yaitu dengan inovasi-inovasi produk.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan penulis serta didukung dengan data yang diperoleh selama penelitian. Penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. PT Siantar Top, Tbk mengalami peningkatan total aktiva lancar sampai dengan tahun 2016 sebesar 158,77 % yang disebabkan kas dan setara kas perusahaan meningkat, hal ini ditunjang karena penjualan perusahaan yang semakin meningkat karena produk-produk perusahaan menguat di pasaran. Disamping itu, jumlah hutang juga mengalami peningkatan sampai dengan tahun 2016 sebesar 28,23 % yang digunakan untuk aktivitas investasi, namun dalam hal ini investasi perusahaan bertujuan untuk meningkatkan laba perusahaan yang pada akhirnya dapat digunakan untuk kewajiban – kewajibannya. Peningkatan arus kas yang paling tinggi terjadi pada tahun 2016 sebesar 158,77 %. Hal ini terjadi karena penerimaan kas dari pelanggan meningkat.

2. Kemampuan PT. Siantar Top, Tbk dalam memenuhi kewajiban berdasarkan rasio arus kas

(7)

operasi periode 2012 sampai dengan 2016 adalah fluktuatif mengalami kenaikan pada tahun 2014 sebanyak 36,8% dan penurunan 29,8% ditahun 2016, berdasarkan rasio pengeluaran modal adalah fluktuatif Mengalami kenaikan pada tahun2014 sebanyak 24 kali dan penurunan menjadi 14 kali pada tahun 2016, berdasarkan rasio total hutang adalah fluktuatif meningkat sebesar 14,2% ditahun 2016, berdasarkan rasio cakupan kas terhadap bunga adalah fluktuatif meningkat sampai 5 kali ditahun 2016 dan cakupan kas terhadap hutang lancar adalah fluktuatif meningkat 0,36 kali ditahun 2014. Sedangkan berdasarkan rasio kecukupan arus kas bahwa nilai rasio ini meningkat sampai pada tahun 2016 sebanyak 2 kali. Menurunnya kurs, resiko persaingan, dan perubahan selera konsumen menjadi penghambat perusahaan dalam meningkatkan arus kas aktivitas operasi perusahaan.

R

EFERENSI

Deanta.2016.Memahami Pos-Pos Dan Angka-Angka Dalam Laporan Keuangan Untuk Orang Awam.Yogyakarta.Gava Media.

Fahmi, Irham. 2015.Pengantar Manajamen Keuangan.Bandung.Alfabeta

Fahmi, Irham.2015.Analisis Laporan

Keuangan.Bandung.Alfabeta

Hery.2016.Akuntansi Dasar 1 & 2.Jakarta.Grasindo

Hery.2017.Pendekatan Konsep dan

Analisis.Jakarta.Grasindo

Sunyoto, Danang.2013.Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Perusahaan.Yogyakarta.CAPS

Sujarweni, V.Wiratna.2017.Analisis Laporan Keuangan.Yogyakarta.Pustaka Baru Press

Wardiyah, Mia Lasmi.2016.Akuntansi Keuangan Menengah.Bandung.Pustaka Setia

Warren, Carl S., James M.Reeve, Jonathan E,Durchac, Novrys Suhardianto, Devi Sulistyo Kalanjati, Amir Abadi Jusuf, Chaerul D. Djakman.2015.Pengantar Akuntansi Adaptasi Indonesia.Jakarta.Salemba Empat

Sumber internet:

https://siantartop.co.id/investorrelations/annual- report/ www.siantartop.co.id

(8)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat menunjukkan bahwa analisis manajemen kas perusahaan untuk menjaga likuiditas dengan mengandalkan arus kas sudah

Rasio lancar yang semakin tinggi menunjukkan perusahaan mampu dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan asset lancar perusahaan, sebaliknya jika

Berdasarkan data hasil penelitian yang telah diuraikan, dapat dijelaskan kinerja keuangan perusahaan dari rasio likuiditas berdasarkan rasio lancar (current

Dari hasil kinerja keuangan PT.PLN (persero) area Sidenreng Rappang dengan menggunakan alat analisis rasio Arus kas (rasio arus kas operasi terhadap kewajiaban lancar),

Lapotan akhir ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kondisi keuangan perusahaan bila dilihat dari rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas dan

Berdasarkam data hasil penelitian yang telah diuraikan, dapat dijelaskan kinerja keuangan perusahaan dari rasio likuiditas berdasarkan rasio lancar (current ratio),

BTPN, Tbk yang akan dianalisis adalah data laporan keuangan tahun 2011 sampai dengan tahun 2015, yang didalamnya terdapat rincian pos-pos keuangan yang menjadi

Nilai rasio arus kas bersih bebas pada tahun 2016 sebesar 0,14 yang artinya dari semua jumlah arus kas yang dimiliki perusahaan, sebanyak 86% arus kas yang