Laporan Penelitian
KEBUTUHAN PUSTAKAWAN PROFESIONAL DI PROPINSI SUMATERA UTARA DRA. MARGRIET MANDAGIE, MLS
DRA. ZASLINA DRS. DIRMANSYAH
Fakultas Sastra
Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara
Bab I Pendahuluan
Selama 15 Tahun, yaitu sejak tahun 1985 hingga tahun 2000, Program Studi Perpustakaan Diploma-3 Universitas Sumatera Utara (USU) telah menghasilkan rata-rata 25 orang alumni per tahun. Dengan demikian, sejak program studi tersebut menghasilkan alumni (1988) sampai dengan bulan Desember 2000, telah menghasilkan 300 orang alumni yang berkualifikasi Diploma-3 USU, yang disebut sebagai pustakawan para – professional atau teknisi perpustakaan. Sejak kehadiran Program Studi Perpustakaan Diploma-3 USU, belum pernah diadakan penelitian mengenai pemanfaatan para alumni sehingga tidak ada gambaran mengenai keberhasilan program tersebut. Di samping itu, sulit untuk mendapat gambaran apakah program S1 yang saat ini telah memasuki tahun kedua akan mampu memenuhi kebutuhan tenaga pustakawan professional di Sumatera Utara bahkan untuk Indonesia kawasan Barat.
Memasuki millenium ke tiga ditandai dengan meningkatkan teknologi informasi, konsep tradisional mengenai suatu perpustakaan telah didefinisi ulang, dari tempat untuk mengakses cantuman kertas atau buku ke suatu tempat di mana tersedia seperangkat media canggih seperti CD-ROM, Internet, on-line data base dan akses jarak jauh ke sejumlah sumber informasi. Dengan demikian, peran pustakawan juga ikut berubah yaitu dari pustakawan yang mengerjakan tugas-tugas tradisional menjadi pustakawan yang tetap mempertahankan konsep tradisional namun mengoptimalkan penggunaan teknologi baru. Pustakawan professional pada abad informasi ini, dituntut menjadi manajer informasi yang mampu menganalisa, mengorganisasi, mendesain sistem informasi sampai mengemas paket informasi untuk kebutuhan pengguna. Dan bukan sekedar mengakses dan menelusuri informasi. Mengamati situasi yang ada, pustakawan professional sebagai tenaga manajerial sangat dibutuhkan untuk mempersiapkan perpustakaan masa mendatang yang cenderung terus berubah mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Mengantisipasi perubahan kiprah kepustakawanan, maka Program Studi perpustakaan USU sebagai satu-satunya program studi yang membidangi ilmu perpustakaan di Sumatera Utara harus bertanggung jawab menciptakan tenaga pustakawan professional di kawasan tersebut. Akibat tidak tersedianya program S1 pada program studi tersebut, diperkirakan selama 10 tahun terakhir, perpustakaan yang tersebar di Sumatera Utara hanya merekrut alumni D3 yang dihasilkan. Sementara itu, alumni Program Studi Perpustakaan USU banyak yang melanjutkan
kuliah S1 di UI dan UNPAD dan sesudah tamat mencari kerja di Jakarta atau di pulau Jawa.
Melihat kenyataan di atas, diharapkan Program Studi Perpustakaan USU strata S1 merancang dan melaksanakan kurikulum yang baik dan sesuai kebutuhan pasar, sehingga putra-putri yang berasal dari Propinsi Sumatera Utara dapat memperoleh ilmu dan keterampilan yang bermutu di bidang perpustakaan. Dengan demikian kebutuhan tenaga pustakawan berkualifikasi baik dapat terpenuhi.
Hasil penelitian ini akan bermanfaat bagi Program Studi Perpustakaan USU untuk mengetahui jumlah tenaga pustakawan professional yang dibutuhkan di perpustakaan yang tersebar di Propinsi Sumatera Utara
Gambaran mengenai kebutuhan tenaga pustakawan professional di perpustakaan-perpustakaan Propinsi Sumatera Utara dalam jangka tiga tahun mendatang merupakan input yang sangat berharga dalam kebijakan pengembangan perpustakaan yang ada di wilayah Sumatera Utara pada umumnya dan pengembangan Program Studi Perpustakaan USU khususnya, terutama dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja pustakawan professional.
Bab II Tinjauan Pustaka
Berkembangnya teknologi informasi, meningkatnya arus globalisasi serta melimpahnya jumlah, jenis dan bentuk informsi, mengakibatkan peranan perpustakaan sebagai pusat sumber informasi mau tak mau harus turut berubah. Untuk mengantisipasi perubahan tersebut, pustakawan professional sebagai sumber daya manusia yang konsisten dengan profesi tersebut ditantang untuk mengatasi setiap persoalan dan terus mengikuti perkembangan.
Campbell (1997) mengungkapkan bahwa pada masa mendatang perpustakaan akan tetap ada namun bentuknya akan berubah seperti “perpustakaan maya”, “perpustakaan digital”, “perpustakaan elektronik”, “perpustakaan tanpa dinding”, dan “pusat informasi”. Perpustakaan masa mendatang akan dipandang dari teknologi yang digunakan oleh pustakawan dan bukan dari para pemakai, gedung dan koleksi yang tersedia, seperti yang terjadi sekarang. Pustakawan dalam banyak hal telah dianggap profesional yang bermutu untuk menjadi manajer informasi pada waktu yang akan datang.
Dalam buku Occupational Outlook Handbook (2000) disebutkan bahwa pustakawan profesional adalah mereka yang membina staf serta mengembangkan program dan sistem informasi yang diberikan secara tepat dapat memenuhi kebutuhan pengguna. Sedangkan teknisi perpustakaan membantu pustakawan profesional memperoleh, mempersiapkan materi serta membantu pengguna untuk menemukan informasi. Berdasarkan Direktori Perpustakaan Propinsi Sumatera Utara tahun 1999/2000, perpustakaan yang tersebar di Propinsi Sumatera Utara berjumlah 160 perpustakaan yang terdiri dari berbagai jenis perpustakaan seperti Perpustakaan Perguruan Tinggi, Perpustakaan Sekolah, perpustakaan Umum, Perpustakaan Instansi.
Berdasarkan Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi yang diterbitkan oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi tahun 1994, bahwa Ratio antara pustakawan
dan tenaga administrasi pada suatu perpustakaan adalah 3 : 1. Disebutkan pula bahwa ratio antara pustakawan yang melaksanakan tugas keprofesian, pustakawan yang melaksanakan tugas penunjang keprofesian, dan pustakawan yang membantu keprofesian adalah 1 : 3 : 15 dengan latar belakang pendidikan S2, S1, S0.
Mengacu dari data Direktori Perpustakaan Propinsi Sumatera Utara tersebut di atas, apabila setiap perpustakaan membutuhkan 1 (satu) orang pustakawan profesional saja, maka perpustakaan di propinsi ini membutuhkan 160x1 = 160 pustakawan profesional. Kesenjangan antara kebutuhan dan pustakawan yang sudah tersedia di perpustakaan-perpustakaan Propinsi Sumatera Utara (hasil penelitian) akan dijadikan indikator dalam menentukan proyeksi kebutuhan pustakawan profesional di kawasan tersebut dalam jangka waktu tiga tahun (2002-2005).
Dari perkiraan jumlah minimum pustakawan yang dibutuhkan menunjukkan besarnya peranan Program Studi Perpustakaan Fakultas Sastra USU untuk memenuhi kebutuhan pustakawan profesional di Propinsi Sumut. Peluang untuk menghasilkan pustakawan profesional adalah dengan jalan membuka program S-1 di program studi tersebut. Oleh karena itu, perlu adanya keseriusan dari pihak program studi, fakultas bahkan dari pihak universitas untuk turut serta membantu pengembangan program pendidikan ini.
Bab III
Tujuan dan Manfaat Penelitian 3.1. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mendapatkan angka kebutuhan pustakawan profesional di Propinsi Sumatera Utara saat ini.
2. Mendapatkan gambaran tentang keadaan pustakawan secara kualitatif dan kuantatif di seluruh perpustakaan yang ada di wilayah Sumatera Utara.
3. Mendapatkan gambaran kelangsungan Program Studi Perpustakaan Fakultas Sastra USU yang telah membuka program S1 untuk memenuhi kebutuhan tenaga profesional di Propinsi Sumatera Utara.
3.2. Manfaat Penelitian
1. Dengan terpaparkannya jumlah dan kualifikasi tenaga perpustakaan yang dibutuhkan di Propinsi Sumatera Utara, maka hasil penelitian ini menjadi masukan bagi berbagai pihak yang berhubungan dengan bidang perpustakaan, baik pihak swasta maupun pihak pemerintah, mulai dari rencana penerimaan pustakawan baru hingga kelangsungan pendidikan bagi pustakawan yang telah ada.
2. Gambaran tentang kebutuhan pustakawan profesional di Sumatera Utara dapat dijadikan salah satu indikator dalam memberi masukan kepada Program Studi Perpustakaan Fakultas Sastra USU sebagai dasar untuk mengembangkan program S1 yang telah dibuka dan perencanaan serta pelaksanaan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pustakawan.
Bab IV Metode Penelitian
Metode yang dipakai pada penelitian ini adalah metode diskriptif analitik. Metode ini berhubungan dengan pemerian ciri-ciri formal peubah dan hubungan antara unsur-unsur yang mendukung peubah tersebut.
4.1 Populasi
Seluruh perpustakaan yang ada di Sumatera Utara sesuai Direktori Perpustakaan Sumatera Utara tahun 1999/2000 yaitu sejumlah 160 perpustakaan dijadikan populasi dalam penelitian ini.
4.2 Sample
Penarikan sample adalah 50% dari populasi, yaitu 80 perpustakaan dari berbagai jenis perpustakaan yang dipilih secara sengaja (purposive sample). Perpustakaan yang dipilih dan berlokasi di Medan adalah sejumlah 40 perpustakaan (50% dari jumlah sampel) dan yang berlokasi di luar kota Medan adalah 40 perpustakaan (50%) juga.
4.3 Alat Pengumpulan Data
Alat pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dengan bentuk isian dan
check-list. Pada lembar kuesioner, pertanyaan-pertanyaan disusun sedemikian rupa
sehingga jawaban yang diberikan oleh pustakawan merupakan unsur-unsur yang diperlukan dalam memperoleh jumlah pustakawan yang dibutuhkan. Lembar kuesioner tersebut kemudian dikirimkan kepada perpustakaan-perpustakaan yang telah dipilih sebagai sampel penelitian ini.
4.4 Prosedur
Prosedur penelitian ini meliputi langkah-langkah persiapan, pengumpulan data, analisis data, dan pembuatan laporan.
4.4.1 Persiapan
Persiapan ini meliputi observasi terhadap beberapa perpustakaan di kota Medan, pembuatan kuesioner, pendataan berbagai perpustakaan yang ada di Sumatera Utara, penentuan sampel untuk keperluan penelitian, pengiriman kuesioner kepada perpustakaan yang dipilih, pengumpulan kuesioner yang telah diisi oleh responden. Dalam hal pendataan terhadap berbagai perpustakaan yang ada di Sumatera Utara, peneliti menggunakan Direktori Perpustakaan di Sumatera Utara yang diterbitkan oleh Perpustakaan Nasional Propinsi Sumatera Utara. Jumlah Sampel yang digunakan adalah 50% dari jumlah perpustakaan yang terdapat pada direktori, dengan sebaran 50% dari sampel berada di kota Medan dan 50% di luar kota Medan. Perpustakaan yang dikunjungi saat observasi adalah Perpustakaan Universitas Sumatera Utara, Perpustakaan Kanwil Departemen Pendidikan Nasional Propinsi Sumatera Utara, Perpustakaan SMU Panca Budi Medan, Perpustakaan Kota Medan,
dan Perpustakaan SMAN 1 Medan. Tujuan dari observasi ini adalah untuk melihat secara langsung kegiatan yang dilaksanakan oleh masing-masing perpustakaan tersebut dalam melayani para anggota dan pengunjung. Dari observasi awal ini, peneliti melihat bahwa kuantitas dan kualitas tenaga perpustakaan merupakan salah satu unsur yang sangat penting untuk terselenggaranya fungsi-fungsi suatu perpustakaan.
4.4.2 Pengumpulan Data
Setelah instrumen direproduksi sesuai dengan kebutuhan, instrumen ini dikirimkan kepada responden yang telah ditentukan, disertai dengan petunjuk mengenai tata-cara pengisian daftar dan tata-tata-cara menjawab pertanyaan yang disajikan.
Dalam hal penyampaian kuesioner, peneliti melakukan dengan dua cara. Pertama, dengan mengantar langsung dan memperoleh jawaban pada saat itu juga dari pustakawan/petugas perpustakaan yang dikunjungi atau menunggu beberapa hari lalu menjemput kuesioner yang telah terisi. Kedua, dengan mengirim kuesioner via pos.
4.4.3 Analisis Data
Analisis data yang digunakan adalah deskriptif, yaitu secara kuantitatif dan kualitatif untuk:
a. Menentukan jumlah staf/pustakawan yang ada di perpustakaan-perpustakaan responden berdasarkan pengisian kuesioner. Menentukan jumlah/kualifikasi pustakawan yang secara teoritis dibutuhkan untuk melayani jumlah pemakai tertentu secara efektif dan efisien di perpustakaan-perpustakaan yang tersebar di seluruh Sumatera Utara.
b. Menganalisa kesenjangan antara jumlah dan kualifikasi pustakawan yang ada pada saat sekarang dengan jumlah dan kualifikasi pustakawan secara teoritis dapat melayani dengan efisian dan efektif menentukan jumlah yang dibutuhkan dan kualifikasi pustakawan di masa sekarang. Seterusnya dianalisa jumlah yang dibutuhkan dan kualifikasi pustakawan pada masa tiga tahun mendatang berdasarkan data yang diperoleh.
4.4.5 Kesimpulan Analisis
Langkah terakhir dari pengolahan data ini adalah menarik kesimpulan dari data yang dianalisis.
Bab V
Hasil dan Pembahasan
Sebagaimana yang telah diuraikan pada Bab II Tinjauan Pustaka banyaknya tenaga kerja yang dibutuhkan dipengaruhi oleh sejumlah variabel, yaitu: jumlah dan macam pengguna; pelayanan yang diberikan yang mencakup sistem pelayanan yang dipilih, lama waktu pelayanan, dan titik layan; besarnya koleksi; tata ruang gedung; pemanfaatan komputer; dan pertambahan koleksi.
Rumus yang digunakan untuk menghitung jumlah pustakawan yang dibutuhkan (T) adalah sebagai berikut
w + N x y T = 2wh X 150 + + ( n + 1 ) + 2.000 + 50.000 dengan ketentuan:
T : Jumlah karyawan perpustakaan yang dibutuhkan w : Jumlah jam kerja nyata per minggu
wh : Jumlah jam kerja minimal perminggu 37,5 jam N : Jumlah pengguna
t : Peubah otomasi pada titik layan, dengan nilai konstan t1=10; t2=20; t3=30; dan seterusnya
n : Jumlah titik layan di semua unit x : pertambahan koleksi per tahun y : besarnya koleksi
Berdasarkan Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi yang diterbitkan oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi tahun 1994, bahwa ratio antara pustakawan dan tenaga administrasi pada suatu perpustakaan adalah 3 : 1. Disebutkan pula bahwa ratio karyawan yang diperlukan antara pustakawan yang melaksanakan tugas keprofesian, pustakawan yang melaksanakan tugas penunjang keprofesian, dan pustakawan yang membantu keprofesian adalah 1 : 3 : 15 dengan latar belakang pendidikan S2, S1, S0.
5.1 Kebutuhan Tenaga Perpustakaan
Untuk keperluan penelitian ini, perpustakaan yang menjadi sampel penelitian yang berjumlah 80 perpustakaan tersebut dikelompokkan menjadi empat kelompok perpustakaan, yaitu:
1. Perpustakaan Perguruan Tinggi
2. Perpustakaan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) 3. Perpustakaan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) 4. Perpustakaan Instansi
Sebagaimana yang disebutkan pada lembar kuesioner yang dikirimkan kepada responden ( lihat lampiran lembar kuesioner ) bahwa data dari suatu perpustakaan tertentu TIDAK akan dipublikasikan untuk kepentingan apapun, yang akan dipublikasikan adalah hasil analisis data secara keseluruhan, maka yang akan ditampilkan di sini adalah data gabungan untuk tiap-tiap kelompok perpustakaan tersebut di atas.
Berikut ini adalah nama-nama perpustakaan berdasarkan kelompok tersebut beserta jumlah pustakawan dan pegawai perpustakaan yang dibutuhkan untuk kelompok masing-masing.
5.1.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perpustakaan yang dikelompokkan dalam kelompok Perpustakaan Perguruan Tinggi berjumlah 20 perpustakaan.
Tabel 1
Responden Kelompok Perpustakaan Perguruan Tinggi No. Perpustakaan
1. IAIN Medan
2. UNIMED
3. Akademi.Kebidanan Depkes Medan 4. Akademi Perawat RSU Herna Medan 5. Akademi Kebidanan Nusantara2000 6. Universitas Sumatera Utara
7. Politeknik Medan 8. Universitas Medan Area 9. Universitas St.Thomas Sumut 10. Universitas Dharma Wangsa Medan 11. Universitas Muhammadyah Sumut 12. Universitas Sisingamangaraja 13. Universitas Pancabudi
14. Universitas Methodist
15. Pendidikan Teknologi Kimia Industri 16. Akademi Maritim Indonesia Medan 17. IKIP Gunung Sitoli
18. STIE AW Sibolga Tapanuli Tengah 19. Politeknik Kesehatan Medan Jur.Gizi 20 Universitas TD Pardede
Jumlah keseluruhan dari masing-masing unsur yang diperlukan untuk memperoleh kebutuhan jumlah pustakawan pada kelompok perpustakaan perguruan tinggi adalah sebagai berikut:
Tabel 2
Unsur Rumus Kebutuhan Pustakawan Kelompok Perpustakaan Perguruan Tinggi
NO UNSUR JUMLAH
1. Jumlah Jam Kerja Nyata (w) 934,40
2. Jumlah Pengguna (N) 121.740
3. Peubah Otomasi pada Titik Layan (t) 290
4. Jumlah Titik Layan (n) 70
5. Pertambahan Koleksi per Tahun (x) 38.130
6. Besarnya Koleksi (y) 728.160
w + N x y T = 2wh X 150 + + ( n + 1 ) + 2.000 + 50.000 934,40 + 121.740 38.130 728.160 T = 75 X 150 + 290 +( 70 + 1 )+ 2.000 + 50.000
Hasil yang di peroleh adalah: 896,48 dan dibulatkan menjadi 897.
Jadi jumlah tenaga yang bekerja di perpustakaan-perpustakaan perguruan tinggi tersebut adalah 897 orang.
Jika perbandingan antara jumlah pustakawan dan tenaga administrasi adalah 3 banding 1, maka jumlah pustakawan yang dibutuhkan adalah 673 orang dan jumlah tenaga administrasi yang dibutuhkan adalah 224 orang.
Ratio antara pustakawan yang melaksanakan tugas keprofesian (S2), pustakawan yang melaksanakan tugas penunjang keprofesian (S1), dan pustakawan yang membantu keprofesian (S0) adalah 1 : 3 : 15, sehingga diperoleh perbandingan 35 : 107 : 531.
Secara ringkas, jumlah tenaga yang dibutuhkan di perpustakaan-perpustakaan perguruan tinggi dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3
Kebutuhan Tenaga Perpustakaan
Kelompok Perpustakaan Perguruan Tinggi
Pustakawan Administrasi S2 S1 S0 35 107 531 673 224 JUMLAH 897
5.1.2 Perpustakaan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA)
Perpustakaan yang dikelompokkan dalam kelompok Perpustakaan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) berjumlah 39 perpustakaan.
Tabel 4
Responden Kelompok SLTA
No. Perpustakaan 1. SMUN 3 Tebing Tinggi
2. SMUN 2 Padang Sidimpuan
3. SMU St.Petrus
4. SMUN 1 Balige
5. SMUN 1 Sosopan
6. SMUN 1 Medan
7. SMUN 4 Rantau Perapat
9. SMUN 1 Simaninda
10. SMU GKPS 1 Pematang Raya
11. SMUN 4 Medan
12. SMUN 5 Medan
13. SMUN 7 Medan
14. SMUN 10 Medan
15. SMU Letjen S.Parman Medan 16. SMU WR Supratman 1 Medan 17. SMU Budi Murni Medan
18. SMU Prima Tembung
19. SMU Rakyat Medan
20 SMU Methodist 1 Medan 21. SMU St.Thomas 3 Medan
22. SMKN 2 Medan
23. SMKN 10 Pariwisata Medan 24. SMUN 1 Tanjung Tiram 25. SMU Darma Bakti Langkat 26. SMU Katolik Kabanjahe 27. SMU Advent Lau Rakit 28. SMUN 1 Siantar Simalungun 29. SMUN 2 Bandar Simalungun
30. SMUN 1 Dolok Panribuan Tiga Dolok 31. SLTP/SMU Islam Proyek UISU 32. SMUN 3 Kisaran Asahan 33. SMU Budi Mulia Medan
34. SMU Pahae Jae Tapanuli Ut.ara 35. Taman Siswa Sawit Sebrang
36. Al Azhar Medan
37. Taman Siswa Lubuk Pakam 38. SLTP/SMU Methodist Medan 39. Perguruan Krakatau Medan
Jumlah masing-masing unsur yang diperlukan untuk memperoleh kebutuhan jumlah pustakawan pada kelompok perpustakaan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas adalah sebagai berikut:
NO UNSUR JUMLAH
1. Jumlah Jam Kerja Nyata (w) 1.331,50
2. Jumlah Pengguna (N) 24.681
3. Peubah Otomasi pada Titik Layan (t) 410
4. Jumlah Titik Layan (n) 85
5. Pertambahan Koleksi per Tahun (x) 26.446
6. Besarnya Koleksi (y) 279.966
w + N x y T = 2wh X 150 + + ( n + 1 ) + 2.000 + 50.000 1.331,50 + 24.681 26.446 279.966 T = 75 X 150 + 410 +( 85 + 1 )+ 2.000 + 50.000
Hasil yang di peroleh adalah: 292,21 dan dibulatkan menjadi 292.
Jadi, jumlah tenaga yang bekerja di perpustakaan-perpustakaan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas tersebut adalah 292 orang.
Jika perbandingan antara jumlah pustakawan dan tenaga administrasi adalah 3 banding 1, maka jumlah pustakawan yang dibutuhkan adalah 219 orang dan jumlah tenaga administrasi yang dibutuhkan adalah 73 orang.
Ratio antara pustakawan yang melaksanakan tugas keprofesian (S2), pustakawan yang melaksanakan tugas penunjang keprofesian (S1), dan pustakawan yang membantu keprofesian (S0) adalah 1 : 3 : 15, sehingga diperoleh perbandingan 11:35:173.
Secara ringkas, jumlah tenaga yang dibutuhkan di perpustakaan-perpustakaan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas dapat dilihat pada tabel berikut:
Pustakawan Administrasi S2 S1 S0 11 35 173 219 73 JUMLAH 292
5.1.3 Perpustakaan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP)
Perpustakaan yang dikelompokkan dalam kelompok Perpustakaan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) berjumlah 13 perpustakaan, yaitu
No. Perpustakaan 1. SLTPN 1 Siborong-borong
2. SLTP Muhammadiyah Lubuk Pakam
3. SLTPN 2 Lubuk Pakam
4. SLTPN 2 Stabat
5. SDIT Siti Hajar
6. SLTPN 4 Siabu 7. SLTPN 3 Tarutung 8. SLTPN 2 Salapian 9. SLTPN 3 Lumut 10. SLTPN 1 Medan 11. SLTPN 10 Medan 12. SLTPN 9 Medan 13. SLTPN 19 Medan
Jumlah masing-masing unsur yang diperlukan untuk memperoleh kebutuhan jumlah pustakawan pada kelompok perpustakaan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama adalah sebagai berikut:
NO UNSUR JUMLAH
1. Jumlah Jam Kerja Nyata (w) 342
2. Jumlah Pengguna (N) 9.522
3. Peubah Otomasi pada Titik Layan (t) 160
4. Jumlah Titik Layan (n) 33
5. Pertambahan Koleksi per Tahun (x) 5.914
6. Besarnya Koleksi (y) 65.610
Selanjutnya data tersebut di atas dimasukkan ke dalam rumus berikut:
w + N x y T = 2wh X 150 + + ( n + 1 ) + 2.000 + 50.000 342 + 37,5 9.522 5.914 65.610 T = 75 X 150 + 160 +( 33 + 1 )+ 2.000 + 50.000
Hasil yang di peroleh adalah: 102,46 dan dibulatkan menjadi 103.
Jadi, jumlah tenaga yang bekerja di perpustakaan-perpustakaan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama tersebut adalah 103 orang.
Jika perbandingan antara jumlah pustakawan dan tenaga administrasi adalah 3 banding 1, maka jumlah pustakawan yang dibutuhkan adalah 77 orang dan jumlah tenaga administrasi yang dibutuhkan adalah 26 orang.
Ratio antara pustakawan yang melaksanakan tugas keprofesian (S2), pustakawan yang melaksanakan tugas penunjang keprofesian (S1), dan pustakawan yang membantu keprofesian (S0) adalah 1 : 3 : 15, sehingga diperoleh perbandingan 4:12:61.
Secara ringkas, jumlah tenaga yang dibutuhkan di perpustakaan-perpustakaan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dapat dilihat pada tabel berikut:
Pustakawan Administrasi S2 S1 S0 4 12 61 77 26 JUMLAH 103 5.1.4 Perpustakaan Instansi
Perpustakaan yang dikelompokkan dalam kelompok Perpustakaan Instansi berjumlah 8 perpustakaan, yaitu:
No. Perpustakaan
1. Perpustakaan Umum Sintong Bingei 2. Perpustakaan Umum Kab.Deli Serdang
3. Kantor Infokom Pemerintah kodya Tanjung Balai 4. Subdis Perpustakaan Pendidikan Nasional
5. Perpustakaan Umum Kota Medan
6. Perpustakaan Dinas Pendidikan Nasional 7. Museum Negeri Medan
8. Badan Pusat Statistik Sumatera Utara
Jumlah masing-masing unsur yang diperlukan untuk memperoleh kebutuhan jumlah pustakawan pada kelompok perpustakaan instansi adalah sebagai berikut:
NO UNSUR JUMLAH
1. Jumlah Jam Kerja Nyata (w) 304,50
2. Jumlah Pengguna (N) 2.317
3. Peubah Otomasi pada Titik Layan (t) 100
4. Jumlah Titik Layan (n) 25
5. Pertambahan Koleksi per Tahun (x) 3.107
6. Besarnya Koleksi (y) 42.634
w + N x y T = 2wh X 150 + + ( n + 1 ) + 2.000 + 50.000 304,50 + 2.317 3.107 42.634 T = 75 X 150 + 100 +( 33 + 1 )+ 2.000 + 50.000
Hasil yang di peroleh adalah: 50,37 dan dibulatkan menjadi 50.
Jadi, jumlah tenaga yang bekerja di perpustakaan-perpustakaan Instansi tersebut adalah 50 orang.
Jika perbandingan antara jumlah pustakawan dan tenaga administrasi adalah 3 banding 1, maka jumlah pustakawan yang dibutuhkan adalah 37 orang dan jumlah tenaga administrasi yang dibutuhkan adalah 13 orang.
Ratio antara pustakawan yang melaksanakan tugas keprofesian (S2), pustakawan yang melaksanakan tugas penunjang keprofesian (S1), dan pustakawan yang membantu keprofesian (S0) adalah 1 : 3 : 15, sehingga diperoleh perbandingan 2:6:29.
Secara ringkas, jumlah tenaga yang dibutuhkan di perpustakaan-perpustakaan instansi dapat dilihat pada tabel berikut:
Pustakawan Administrasi S2 S1 S0 2 6 29 37 13 JUMLAH 50
Berdasarkan pemakaian rumus di atas, diketahui bahwa untuk 80 perpustakaan yang menjadi responden pada penelitian ini dibutuhkan tenaga pustakawan sejumlah 1.006 orang. Perincian jumlah tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Pustakawan Jenis Perpustakaan S2 S1 S0 P. Perguruan Tinggi 35 107 531 P. SLTA 11 35 173 P. SLTP 4 12 61 P. Instansi 2 6 29 52 160 794 JUMLAH 1.006
Bedasarkan data dan perolehan hasil dengan rumus di atas, diketahui bahwa untuk 80 perpustakaan yang menjadi responden pada penelitian ini dibutuhkan pustakawan sejumlah 1.006 orang. Perincian jumlah tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Pustakawan Jenis Perpustakaan S2 S1 S0 Tenaga Administrasi P. Perguruan Tinggi 35 107 531 224 P. SLTA 11 35 173 73 P. SLTP 4 12 61 26 P. Instansi 2 6 29 13 52 160 794 336 1.006 336 JUMLAH 1342
5.2 Keadaan Pustakawan Saat Ini
Dari hasil pengolahan data pada kuesioner yang diperoleh 80 perpustakaan responden, didapatkan jumlah pustakawan saat ini sebagai berikut:
PENDIDIKAN BUKAN PENDIDIKAN JENIS PERPUSTAKAAN PUSTAKAWAN
S2 S1 S0
PUSTAKAW
AN S2 S1 S0
Perpustakaan Peruguruan
Tinggi 67 5 12 49 159 1 62 101
Sekolah Lanjutan Tingkat
Atas 3 0 0 3 86 0 28 58
Sekolah Lanjutan Tingkat
Pertama 3 0 0 3 19 0 6 13
Instansi 1 0 1 0 49 0 9 40
T O T A L 74 5 13 55 313 1 105 212
Sedangkan pada bagian terdahulu, 5.1 Kebutuhan Tenaga Perpustakaan, telah diperoleh jumlah ideal yaitu 1.006 orang pustakawan dan 336 orang tenaga administrasi. Sehingga seluruhnya berjumlah 1342 orang tenaga perpustakaan. Dari perbandingan data yang terdapat pada kedua tabel di atas, diperoleh perbedaan yang sangat besar antara keadaan ideal jumlah dan kualifikasi pustakawan dengan keadaan saat ini. Perbedaan tersebut merupakan jumlah dan kualifikasi pustakawan dan tenaga administrasi yang masih dibutuhkan. Jumlah pustakawan yang masih dibutuhkan adalah 932 orang sedangkan tenaga administrasi yang masih dibutuhkan hanya berjumlah 23 orang. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Pustakawan Jenis Perpustakaan S2 S1 S0 Tenaga Administrasi P. Perguruan Tinggi ( - ) 30 ( - ) 95 ( - ) 482 ( - ) 65 P. SLTA ( - ) 11 ( - ) 35 ( - ) 170 (+) 13 P. SLTP ( - ) 4 ( - ) 12 ( - ) 58 ( - ) 7 P. Instansi ( - ) 2 ( - ) 5 ( - ) 29 (+ ) 36 ( - ) 47 ( - ) 147 ( - ) 739 JUMLAH ( - ) 932 ( - ) 23 Keterangan:
(-) Jumlah yang dibutuhkan (+) Jumlah tenaga yang berlebih
5.3 Prospek Jurusan Ilmu Perpustakaan
Bersarkan hasil perbandingan data di atas, terungkap bahwa jumlah pustakawan yang masih dibutuhkan sangat besar. Jurusan Perpustakaan Fakultas Sastra USU sebagai lembaga pendidikan yang menghasilkan calon-calon pustakawan memiliki
peran yang sangat signifikan dalam memenuhi kebutuhan tersebut. Apalagi Jurusan Perpustakaan FS USU adalah satu-satunya jurusan perpustakaan yang terdapat di Sumatera Utara.
Peran penting tersebut akan dilaksanakan oleh Jurusan Perpustakaan FS USU dalam waktu yang relatif lama. Sebagai gambaran, Program S1 Perpustakaan yang dibuka tahun lalu akan menghasilkan alumni pertama lebih kurang 30 orang paling cepat 7 semester lagi. Sedangkan untuk Program D3, selama ini menghasilkan alumni rata-rata 25 orang pertahun.
Bab VI
Kesimpulan dan Saran 6.1 Kesimpulan
6.1.1 Terdapat perbedaan yang signifikan antara jumlah dan kualifikasi ideal pustakawan dengan jumlah dan kualifikasi pustakawan yang ada saat ini. Jumlah dan kualifikasi ideal pustakawan adalah S2 sebanyak 52 orang, S1 sebanyak 160 orang, S0 sebanyak 794 orang, sehingga seluruhnya berjumlah 1.006 orang pustakawan.
Jumlah dan kualifikasi pustakawan yang tersedia saat ini adalah S2 sebanyak 5 orang, S1 sebanyak 13 orang, S0 sebanyak 55 orang, sehingga seluruhnya berjumlah 74 orang pustakawan.
Dengan demikian terdapat kekurangan pustakawan sebanyak 932 orang, dengan kualifikasi pendidikan S2 sebanyak 47 orang, kualifikasi S1 sebanyak 147 orang, dan kualifikasi S0 sebanyak 739 orang pustakawan. 6.1.2 Kelompok perpustakaan perguruan tinggi yang berjumlah 20 perguruan
tinggi masih membutuhkan 607 orang pustakawan dengan perincian S2: 30 orang, S1: 95 orang, dan S0: 482 orang pustakawan.
6.1.3 Kelompok perpustakaan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang berjumlah 39 SLTA masih membutuhkan 216 orang pustakawan dengan perincian S2: 11 orang, S1: 35 orang, dan S0: 170 orang pustakawan.
6.1.4 Kelompok perpustakaan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama yang berjumlah 13 SLTP masih membutuhkan 74 orang pustakawan dengan perincian S2: 4 orang, S1: 12 orang, dan S0: 58 orang pustakawan.
6.1.5 Kelompok perpustakaan instansi yang berjumlah 8 instansi masih membutuhkan 36 orang pustakawan dengan perincian S2: 2 orang, S1: 5 orang, dan S0: 29 orang pustakawan.
6.1.6 Terdapat pula kekurangan jumlah tenaga administrasi, walaupun tidak sebanyak kekurangan jumlah pustakawan. Untuk 80 perpustakaan, tenaga administrasi yang masih dibutuhkan berjumlah 23 orang. Penyebaran tenaga administasi ini tidak merata, dengan jumlah yang sangat besar ada pada perpustakaan sekolah.
6.1.7 Jurusan Perpustakaan Fakultas Sastra USU berperan penting dalam memenuhi kebutuhan pustakawan di daerah Sumatera Utara baik dari segi jumlah maupun dari segi kualifikasi.
6.2 Saran
6.2.1 Sebaiknya lembaga-lembaga induk dari masing-masing perpustakan yang menjadi responden peduli akan pemenuhan kebutuhan jumlah pustakawan pada perpustakaan yang berada di bawah pembinaannya. Bentuk keperdulian ini dapat berupa kebijakan yang kondusif bagi penerimaan pustakawan baru serta bagi kelanjutan pendidikan pustakawan yang telah ada.
6.2.2 Jurusan Perpustakaan Fakultas Sastra USU hendaknya meningkatkan penerimaan mahasiswa baru di jurusan tersebut. Dengan demikian diharapkan alumni yang dihasilkan dalam setahun juga akan meningkat. Jika hal ini dilakukan akan mempercepat pemenuhan jumlah pustakawan yang dibutuhkan di propinsi Sumatera Utara.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Jane E. 1997. Kepustakawanan dalam Abad Informasi : Suatu
Konsep yang Usang. Medan : USU.
Library of Congress. 1999. Reference Servece in a Digital Age. http://www.Ichweb.loc.gov.//rr/digiref (16/01/2001).
Occuptional Outlook Handbook 2000-01. Library http://www.bls.gov/oco/ocos068.htm(22/09/00).
Occuptional Outlook Handbook 2000-01. Library Technicians. http://www.bls.gov/oco/ocos068.htm (22/09/00).
Perpustakaan Nasional Propinsi Sumatera Utara. 2000. Direktori Perpustakaan
Propinsi Sumatera Utara Tahun 1999/2000. Medan :
Perpustakaan Nasional Propinsi Sumatera Utara.
Sulistyo, B. 1991. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Youngman, Daryl C. Library Staffing Consedirations in the Age of Technology :
Basic Elements for Managing Change.