• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Keluarga Teungku Di Tiro Dalam Perang Di Aceh Besar 1874-1911

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peran Keluarga Teungku Di Tiro Dalam Perang Di Aceh Besar 1874-1911"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran I

Gambar 1 Peta Aceh tempo dulu

(2)

Lampiran II

Gambar 2

J.H.R Kohler (Panglima ekspedisi pertama ke Aceh)

(3)

Lampiran III

Gambar 3

J. Van Swieten (panglima ekspedisi kedua ke Aceh)

(4)

Lampiran IV

Gambar 4

Pasukan Marsose yang menaklukan pertanahan laskar Aceh

Sumber Foto :

(5)

Lampiran V

Gambar 5

Foto Perwira Belanda

(6)

Lampiran VI

Gambar 6

Perwira Belanda di Brigade III (1874)

Sumber foto :

(7)

Lampiran VII

Gambar 7

Kediaman Sultan Mahmudsyah, Kutaraja (Banda Aceh) 1874

Sumber Foto :

(8)

Lampiran VIII

Gambar 8

Bivak Belanda di Peunayong (1874)

(9)

Lampiran IX

Gambar 9

Salah satu Benteng Belanda

(10)

Lampiran X

Gambar 10

Tempat kediaman Gubernur Belanda

(11)

Lampiran XI

Gambar 11

Pintu Masuk Kutaraja

(12)

Lampiran XII

Gambar 12

Benteng Belanda

(13)

Lampiran XIII

Gambar 13

Benteng Meriam Belanda

(14)

Lampiran XIV

Gambar 14

Dalam Sultan Aceh

(15)

Lampiran XV

Gambar 15

Medan Perang Dalam Sultan Aceh

Sumber foto :

(16)

Lampiran XVI

Gambar 16

Mesjid Raya Banda Aceh

(17)

Lampiran XVII

Gambar 17

Salah satu Sultan Aceh

(18)

Lampiran XVIII

Gambar 18

Teungku Chik Di Tiro Muhammad Saman

Gambar

Gambar 1 Peta Aceh tempo dulu
Gambar 3 J. Van Swieten (panglima ekspedisi kedua ke Aceh)
Gambar 4
Gambar 5 Foto Perwira Belanda
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil rapat tersebut mereka bersepakat untuk mendirikan organisasi MUNA (Majelis Ulama Nanggroe Aceh) sebagai organisasi yang siap mendukung dan mengawal jalannya

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, 1983.. tahun berakhirnya Perang Aceh yang ditandai dengan patahnya perjuangan ulama Aceh

Hasil Wawancara dengan Bapak Taqwaddin Husin, selaku Kepala Ombudsman Perwakilan Aceh, pada tanggal 3 November 2017.. Banda Aceh dan masyarakatnya. Ombudsman memberikan

Saat ini, sumber air dari Sungai Krueng Brayeun di Kabupaten Aceh Barat direkomendasikan untuk air baku air minum untuk pemenuhan pengembangan SPAM Kota Banda Aceh – Kabupaten Aceh

Berdasarkan hal tersebut, dalam tulisan ini membahas Peran Ombudsman RI Perwakilan Aceh dalam pengawasan kinerja Pemerintah di Kota Banda Aceh, Kendala dan

Analisis Jumlah Kedatangan Kapal terhadap Hasil Tangkapan Ikan di Pelabuhan Perikanan Samudera Kutaraja Banda Aceh Rizwan1, Edi Saputra2, Muhammad Shiddiq3, Zulfan4, Rasudin5,

Kedua daya tarik wisatawan yaitu letak lokasi yang strategis dapat melewati jalur Banda Aceh Krueng Raya dan melalui Bandara Sultan Iskandar Muda, tersedianya kolam air panas yang

Wali Kelas dalam Mendesain Ruang Belajar di MIN 11 Banda Aceh maka dapat diambil kesimpulan bahwa perencanaan wali kelas dalam mendesain ruang belajar di MIN 11 Banda Aceh memiliki