• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Karakteristik Penderita, Prosedur dan Temuan Operasi pada Penderita Rinosinusitis Kronis yang Menjalani Bedah Sinus Endoskopik Fungsional (BSEF) di RSUP H. Adam Malik, Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gambaran Karakteristik Penderita, Prosedur dan Temuan Operasi pada Penderita Rinosinusitis Kronis yang Menjalani Bedah Sinus Endoskopik Fungsional (BSEF) di RSUP H. Adam Malik, Medan"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

v ABSTRAK

Pendahuluan: Bedah sinus endoskopik fungsional (BSEF) telah menjadi standar tindakan bedah dalam penatalaksanaan rinosinusitis kronis (RSK), khususnya bagi penderita yang gagal dengan pengobatan medikamentosa. Di RSUP H. Adam Malik, Medan, penderita RSK cukup banyak begitu juga dengan penderita RSK yang ditangani dengan BSEF. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai gambaran karakteristik penderita RSK dan tindakan BSEF di RSUP H. Adam Malik, Medan.

Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui gambaran karakteristik penderita, prosedur dan temuan operasi pada penderita RSK yang menjalani BSEF di RSUP H. Adam Malik, Medan.

Metode Penelitian: Penelitian deskriptif dengan desain case-series dilakukan di RSUP H. Adam Malik, Medan. Data dikumpulkan berdasarkan formula kuesioner, pencatatan hasil pemeriksaan endoskopik, tomografi komputer sinus paranasalis dengan potongan koronal, prosedur dan temuan operasi pada tindakan BSEF.

Hasil: Penderita RSK yang menjalani BSEF terbanyak adalah penderita RSK dengan polip (62,50%). Kategori penyakit berdasarkan SNOT-20 terbanyak adalah kategori penyakit sedang (81,25%). Jumlah penderita RSK dengan riwayat pengobatan antibiotik sama banyak dengan penderita RSK dengan riwayat pengobatan medikamentosa lainnya, yaitu 37,50%. Temuan endoskopik pre-operatif terbanyak adalah edema mukosa konka inferior (100%). Gambaran tomografi komputer terbanyak menunjukkan obstruksi kompleks ostiomeatal sebanyak 87,50% dan keterlibatan sinus maksilaris 100%. Derajat keparahan penyakit berdasarkan Harvard staging system terbanyak adalah derajat III (46,88%). Tindakan BSEF terbanyak dilakukan adalah unsinektomi dan antrostomi meatus media bilateral, masing-masing 68,75%. Temuan intra-operatif terbanyak dijumpai adalah mukosa etmoid polipoid yaitu (84,39%).

Kesimpulan: Penderita RSK yang menjalani BSEF paling banyak dijumpai di RSUP H. Adam Malik, Medan adalah penderita RSK dengan polip. Penderita RSK terbanyak berada pada kategori penyakit sedang. Pengobatan penderita RSK sebelum dilakukan tindakan BSEF harus dilakukan evaluasi kembali. Tindakan prosedur BSEF paling banyak dilakukan adalah unsinektomi dan antrostomi meatus media. Temuan intra-operatif terbanyak adalah mukosa etmoid polipoid.

(2)

vi ABSTRACT

Introduction: Functional endoscopic sinus surgery (FESS) has become the standard surgical treatment for patients with chronic rhinosinusitis (CRS), particularly those who have failed medical treatment. There are many CRS cases in General Hospital of H. Adam Malik, Medan, as well as CRS patients treated with FESS. This research is expected to provide information on characteristics of CRS patients, FESS procedure and operative findings in General Hospital of H. Adam Malik, Medan.

Aim: To determine the characteristic of patients, procedures and operative findings in patients who underwent FESS in General Hospital of H. Adam Malik, Medan.

Methods: A case-series descriptive study conducted in General Hospital of H. Adam Malik, Medan. Data collected from patients using a questionnaire formula. Results of endoscopic examination, paranasal sinus coronal computed tomography, procedures and operative findings were recorded.

Results: CRS with polyps were the commonest group found in patients who underwent FESS (62.50%). Mostly were in moderate disease category based on SNOT-20 (81.25%). Patients given antibiotics as primary treatment and patients with other history of medical treatment were 37.50% respectively. Inferior turbinate mucosal edema was the commonest pre-operative endoscopic findings (100%). The commonest computer tomography findings are ostiomeatal complex obstruction (87, 50%) and maxillary sinus involvement (100%). The commonest stage in severity of the disease based on Harvard staging system was stage III (46.88%). Uncinectomy and bilateral middle meatal antrostomy were the commonest procedure performed (68.75%). The commonest intraoperative finding was ethmoid polypoid mucosal (84,39%).

Conclusion: CRS with polyp were the commonest type of CRS treated with FESS in General Hospital of H. Adam Malik, Medan. Treatment of CRS patients before FESS should be re-evaluated. Most performed procedures were uncinectomy and middle meatal antrostomy. The commonest intraoperative finding was ethmoid polypoid mucosal.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Pengusaha wajib membayar Upah kepada Pekerja/Buruh yang tidak masuk kerja atau tidak melakukan pekerjaannya karena menjalankan kewajiban ibadah yang diperintahkan oleh

Jadwal mengalami penyesuaian berdasarkan dinamika pendataan dan perubahan kebijakan sesuai dengan surat yang dikeluarkan Ditjen Guru dan

Talago Indah Kuriak Kusuik BD 260 12.760 INFORMASI STOK BENIH PADI.. (Minggu ke IV Bulan Maret

Talago Indah Kuriak Kusuik BD 280 9.600 INFORMASI STOK BENIH PADI.. (Minggu ke III Bulan Maret

Dalam penulisan ilmiah ini penulis akan menjelaskan cara pembuatan aplikasi Penjualan handphone secara tunai pada STS Cellular menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0.

Aplikasi ini akan digunakan sebagai alat bantu pengolahan data yang tepat dan akurat yang mampu memperkecil kesalahan serta mempercepat proses pencatatan dan

Talago Indah Kuriak Kusuik BD 280 9.600 INFORMASI STOK BENIH PADI.. (Minggu ke II Bulan Maret