• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: PENGUJIAN KEPUASAN SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN END-USER COMPUTING SATISFACTION STUDI KASUS : SISTEM INFORMASI AKADEMIK UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: PENGUJIAN KEPUASAN SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN END-USER COMPUTING SATISFACTION STUDI KASUS : SISTEM INFORMASI AKADEMIK UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA"

Copied!
192
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENGUJIAN KEPUASAN SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN END-USER COMPUTING SATISFACTION

STUDI KASUS : SISTEM INFORMASI AKADEMIK UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Disusun Oleh: ROSALINA 1112093000008

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(2)
(3)

i SKRIPSI

PENGUJIAN KEPUASAN SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN END-USER COMPUTING SATISFACTION

STUDI KASUS : SISTEM INFORMASI AKADEMIK UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh: ROSALINA 1112093000008

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(4)
(5)
(6)
(7)

iv

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR – BENAR HASIL KARYA SENDIRI DAN BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, 2 Agustus 2017

(8)

v ABSTRAK

Rosalina – 1112093000008, Pengujian Kepuasan Sistem Informasi Menggunakan End-User Computing Satisfaction Studi Kasus : Sistem Informasi Akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di bawah bimbingan Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis dan A’ang Subiyakto, S.Kom, M.Kom.

Kepuasan pengguna merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan penerapan sistem informasi termasuk sistem informasi akademik yang ada di sebuah perguruan tinggi. Academic Information System (AIS) sebagai sistem administrasi akademik di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta belum pernah dievaluasi berdasarkan faktor kepuasan penggunanya sehingga dimungkinkan masih ditemukan beberapa masalah pada sistem yang berjalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status kepuasan pengguna akhir dan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan mereka terhadap AIS. Penelitian kuantitatif ini dilakukan berdasarkan model End-User Computing Satisfaction (EUCS). Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa aktif dan karyawan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dari populasi tersebut terpilih sebanyak 230 responden untuk menjadi sampel dalam penelitian ini. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling dan insidental sampling. Proses analisis data menggunakan pendekatan PLS-SEM dengan SmartPLS versi 3.0. Hasilnya, tingkat kepuasan pengguna akhir sistem saat ini berada pada tingkat yang cukup puas. Secara inferensial, dari 11 hipotesis yang diuji, 3 diantaranya ditolak dan 8 lainnya diterima. Sehingga faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pengguna adalah content, content melalui ease of use, content melalui timeliness, ease of use dan timeliness. Hasil penelitian ini merekomendasi kepada PUSTIPANDA sebagai pihak yang berwenang mengembangkan sistem bahwa harus lebih fokus pada faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan pengguna akhir sistem seperti yang sudah disebutkan sebelumnya.

Kata Kunci : Sistem Informasi Akademik, Kepuasan Pengguna, EUCS, PLS-SEM, SmartPLS.

Bab I-V + 117 Halaman + xlviii Halaman + 14 Gambar + 17 Tabel + Daftar Pustaka + Lampiran

(9)

vi

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat dan salam tidak lupa dicurahkan kepada junjungan dan suri tauladan kita, Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan tuntunan dan petunjuk kepada umat manusia menuju kehidupan dan peradaban, serta para keluarga dan para sahabat yang dicintainya.

Peneliti sangat menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna. Namun demikian peneliti berharap skripsi ini dapat memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana (S-1) dalam bidang Sistem Informasi dari Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Skripsi yang berjudul “Pengujian Kepuasan Sistem Informasi

(10)

vii

Sebagai bentuk penghargaan yang tak terlukiskan, izinkan peneliti menuangkan dalam bentuk ucapan terimakasih sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr. Agus Salim, M.Si selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

2. Ibu Nia Kumaladewi, MMSI selaku Ketua Program Studi Sistem

Informasi Fakultas Sains dan Teknologi dan Ibu Meinarini Catur Utami, MT selaku Sekretaris Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi.

3. Bapak Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis sebagai Dosen Pembimbing I

dan Bapak A’ang Subiyakto, S.Kom, M.Kom sebagai Dosen Pembimbing

II yang tidak pernah lelah dan bosan untuk membimbing, memotivasi, dan mengingatkan peneliti untuk segeran menyelesaikan skripsi ini. Peneliti mengucapkan banyak terima kasih untuk waktu, tenaga, dukungan, arahan, saran, kritik yang membangun agar skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

4. Seluruh dosen Program Studi Sistem Informasi yang telah memberikan ilmu kepada peneliti selama perkuliahan.

5. Seluruh karyawan Fakultas Sains dan Teknologi yang telah membantu peneliti selama perkuliahan terutama dalam menyelesaikan administrasi yang berkaitan dengan skripsi.

(11)

viii

yang telah memberikan masukan dan saran kepada peneliti selama proses penyusunan skripsi, serta kepada seluruh staf Pustipanda yang telah banyak membantu peneliti.

7. Seluruh staf kepegawaian dan akademik pusat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu peneliti dalam memperoleh data-data yang dibutuhkan dalam penyusunan skripsi ini.

8. Kedua orang tua peneliti, Hj. Rosnelly dan H. Maidir Harun yang selalu

memberikan semangat, nasihat, motivasi, kasih sayang yang melimpah, dan doa yang tiada henti sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini, serta abang-abang serta kakak-kakakku yang selalu memberikan semangat, motivasi, dan doa agar dapat menjadi kebanggan dalam keluarga.

9. Keluarga Besar Sistem Informasi 2012 khususnya untuk Ega, Irma, Ica,

Anita, Dinnan, Tasya, Yuni, Windy, serta teman laki-laki lainnya yang sudah peneliti anggap sebagai keluarga, thanks for everything guys! Terimakasih untuk bantuan, dukungan, semangat, dan doanya yang menjadi motivasi peneliti dalam menyelesaikan laporan ini.

10. Seluruh mahasiswa Program Studi Sistem Informasi angkatan 2010-2016

yang pernah berinteraksi dan bekerjasama dengan penulisa dalam urusan perkuliahan.

(12)

ix

12. Teman-teman yang telah membantu menyebar dan mengisi kuesioner penelitian. Semoga Allah membalas perbuatan baik kalian. Amin.

13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu namun tidak mengurangi sedikitpun rasa terima kasih peneliti yang telah membantu hingga terselesaikannya skripsi ini.

Akhirnya atas segala bantuan dari semua pihak, peneliti berterima kasih dan berdoa kepada Allah SWT semoga apa yang telah diberikan dijadikan sebagai amal kebajikan dan bermanfaat, serta mendapatkan balasan yang setimpal di akhirat kelak. Dan mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Amin. Akhir kata peneliti menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna, maka dari itu peneliti mengharapkan kritik dan saran yang bisa disampaikan melalui email ke nana.rosalina12@mhs.uinjkt.ac.id.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Jakarta, 2 Agustus 2017

(13)

x DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

LEMBAR PERNYATAAN ... iv

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan ... 1

1.2 Latar Belakang ... 1

1.3 Perumusan Masalah ... 4

1.4 Tujuan dan Sasaran ... 5

1.5 Model Penelitian ... 6

1.6 Pertanyaan Penelitian ... 9

1.7 Ruang Lingkup dan Batasan ... 10

1.8 Metodologi Penelitian ... 11

1.9 Manfaat Penelitian ... 12

(14)

xi

1.11 Ringkasan ... 15

BAB II : KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pendahuluan ... 16

2.2 Sistem Informasi Akademik ... 16

2.2.1 Defisini Sistem Informasi ... 16

2.2.2 Definisi Sistem Informasi Akademik ... 17

2.2.3 AIS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ... 17

2.3 Pengujian Kepuasan Sistem Informasi ... 20

2.3.1 Definisi Pengujian Kepuasan ... 20

2.3.2 Definisi Pengujian Kepuasan Sistem Informasi ... 20

2.3.3 End-User Computing Satisfaction ... 21

2.4 Faktor Keamanan dalam Sistem Informasi ... 23

2.4.1 Keamanan Komputer ... 24

2.5 Metode Kuantitatif dalam Penelitian Sistem Informasi ... 27

2.5.1 Pengelompokkan Data ... 27

2.5.2 Jenis-jenis Penelitian ... 28

2.5.3 Skala Likert ... 30

2.5.4 Metode Pengumpulan Data ... 31

2.5.5 Populasi dan Teknik Sampling ... 33

2.5.6 PLS-SEM (Partial Least Square Structural Equation Modeling)39 2.6 Pengembangan Model dan Hipotesis Penelitian ... 44

(15)

xii

2.6.2 Pengembangan Hipotesis Penelitian ... 49

2.7 Penelitian Sebelumnya ... 55

2.8 Ringkasan ... 57

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendahuluan ... 63

3.2 Pendekatan dan Strategi Penelitian ... 63

3.3 Prosedur Penelitian ... 64

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian ... 65

3.5 Instrumen Penelitian ... 67

3.6 Pengumpulan dan Pemrosesan Data ... 70

3.7 Analisa Data dan Interpretasi Hasilnya ... 71

3.8 Ringkasan ... 72

BAB IV : HASIL ANALISIS DAN INTERPRETASI 4.1 Pendahuluan ... 73

4.2 Hasil Analisis ... 73

4.2.1 Hasil Analisis Demografi ... 73

4.2.2 Hasil Analisis Pengukuran Model ... 78

4.2.3 Hasil Analisis Struktur Model ... 85

4.3 Interpretasi dan Diskusi Hasil Analisis ... 93

4.3.1 Interpretasi dan Diskusi Hasil Analisis Data Demografis ... 93

(16)

xiii

4.3.3 Interpretasi dan Diskusi Hasil Analisis Struktur Model ... 97

4.4 Ringkasan ... 105

BAB V : KESIMPULAN 5.1 Pendahuluan ... 106

5.2 Kesimpulan ... 106

5.3 Saran ... 110

5.4 Ringkasan ... 112

(17)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Model EUCS yang dikembangkan ... 8

Gambar 2.1 Tampilan AIS UIN Jakarta ... 19

Gambar 2.2 Model EUCS ... 21

Gambar 2.3 Model EUCS yang dikembangkan ... 48

Gambar 2.4 Model Penelitian dan indikatornya ... 54

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian ... 65

Gambar 4.1 Diagram Lingkaran Jenis Kelamin Responden ... 74

Gambar 4.2 Diagram Lingkaran Status Pekerjaan Responden ... 75

Gambar 4.3 Diagram Lingkaran Unit Kerja Responden ... 76

Gambar 4.4 Diagram Lingkaran Peranan Sistem bagi Responden ... 77

Gambar 4.5 Diagram Lingkaran Kepuasan Pengguna Sistem ... 78

Gambar 4.6 Hasil Analisis dengan SmartPLS ... 84

Gambar 4.7 Hasil Analisis Path Coefficient ... 89

(18)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Daftar Konsep dan Teori yang digunakan ... 8

Tabel 2.1 Indikator Variabel Content ... 50

Tabel 2.2 Indikator Variabel Accuracy ... 50

Tabel 2.3 Indikator Variabel Format ... 51

Tabel 2.4 Indikator Variabel Ease of use ... 52

Tabel 2.5 Indikator Variabel Timeliness ... 53

Tabel 2.6 Indikator Variabel Security ... 53

Tabel 2.7 Indikator Variabel End-user Satisfaction ... 54

Tabel 2.8 Perbandingan Penelitian Terdahulu ... 55

Tabel 2.9 Daftar Hipotesis Penelitian ... 58

Tabel 2.10 Referensi Indikator ... 59

Tabel 3.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian ... 64

Tabel 3.2 Indikator dan Butir Pertanyaan Pengujian ... 69

Tabel 3.3 Data Kuesioner yang terkumpul... 71

Tabel 4.1 Hasil Analisis Pengukuran Model ... 82

Tabel 4.2 Discriminant Validity ... 84

(19)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner ... xvii

Lampiran 2 Hasil Pengujian Awal ... xxi

Lampiran 3 Data Mahasiswa Aktif UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ... xxx

Lampiran 4 Data Karyawan Administrasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ... xxxi

(20)
(21)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan

Bab ini memaparkan tentang gambaran umum pelaksanaan penelitian yang meliputi : latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan sasaran, model penelitian, pertanyaan penelitian, ruang lingkup dan batasan, metodologi penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan laporannya. Selanjutnya, sub-sub bab tersebut akan dipaparkan secara berurutan dan bab ini akan diakhiri dengan ringkasan bab.

1.2 Latar Belakang

(22)

2

Setelah menerapkan sebuah sistem informasi, menjadi hal yang penting bagi suatu perguruan tinggi untuk mengetahui keberhasilan penerapan sistem informasi tersebut. Salah satu faktor penting yang dapat menentukan keberhasilan penerapan suatu sistem informasi adalah kepuasan pengguna akhir sistemnya (Subiyakto et al., 2016) . Pernyataan McLedd (1996) menjelaskan bahwa untuk mengukur kualitas suatu sistem yang berjalan, organisasi harus mengetahui bagaimana kepuasan pengguna sebagai umpan balik dalam rangka mengembangkan sistem informasi tersebut. Hal ini dipertegas melalui studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti bahwa telah ditemukan beberapa penelitian terkait kepuasan pengguna yaitu seperti yang dilakukan oleh Rasman (2012), Pratama (2012), Marlindawati (2014), dan Setiawan (2016).

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai salah satu lembaga pendidikan di Indonesia yang berkomitmen untuk mengembangkan diri menjadi universitas kelas dunia (world-class university) juga turut serta dalam menerapkan perkembangan TI di sektor pendidikan. Salah satunya dengan membangun sebuah sistem informasi akademik sebagai sub-bagian dari sistem informasi perguruan tinggi yang pengelolaan dan pengembangannya dibawah tanggungjawab Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (PUSTIPANDA) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

(23)

3

Jakarta menjadi world-class university. Salah satu sistem yang saat ini menjadi tanggungjawab PUSTIPANDA adalah Academic Information System (AIS).

Sistem ini merupakan sistem administrasi akademik yang sudah dikembangkan oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang dalam hal ini dilaksanakan oleh PUSTIPANDA sebagai leading sector-nya (Caesarwanty 2016). Berdasarkan pengamatan peneliti, sistem ini meliputi alur perkuliahan, seperti pengisian Kartu Rencana Studi (KRS), pengambilan Kartu Hasil Studi (KHS), penjadwalan kuliah, validasi dosen penasehat akademik, informasi beasiswa, informasi pembayaran kuliah, KKN, dan lain-lainnya hingga pendaftaran wisuda.

(24)

4

sistem belum memenuhi kebutuhan dan harapan si pengguna akhir sehingga cenderung membuat pengguna merasa kurang puas saat menggunakannya.

Di sisi lain, PUSTIPANDA memiliki sasaran mutu yang salah satunya

adalah “membuat sistem Information and Communication Technology (ICT) yang

berorientasi kepada kebutuhan stakeholder dan shareholder UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.” Ini berarti bahwa memenuhi kebutuhan pengguna

merupakan salah satu tujuan yang ingin dicapai oleh PUSTIPANDA yang nantinya akan berujung pada kepuasan pengguna.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka dari itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengujian Kepuasan Sistem Informasi menggunakan End-User Computing Satisfaction Studi Kasus : Sistem Informasi Akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”. Harapannya hasil penelitian ini dapat menjadi masukan/rekomendasi bagi pengelola sistem informasi akademik saat mengambil keputusan dalam perencanaan pengembangan AIS agar dapat meningkatkan kepuasan pengguna sehingga tercapai tingkat keberhasilan sistem informasi tersebut.

1.3 Perumusan Masalah

(25)

5

bagi mahasiswa, dosen, dan karyawan lainnya. Penerapan teknologi ini juga sejalan dengan upaya untuk mendukung visi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi world-class university. Tapi secara praktis, hasil pengamatan peneliti menemukan bahwa sistem ini belum diketahui tingkat keberhasilan penerapannya berdasarkan persepsi kepuasan pengguna akhirnya. Disisi lain, masih terdapat beberapa masalah pada AIS. Ini bisa terjadi akibat dari sistem yang belum pernah dievaluasi faktor kepuasan berdasarkan persepsi kepuasan pengguna akhir sistemnya sehingga pengguna merasa belum puas saat menggunakannya. Hal tersebut menjadi menarik untuk diteliti. Harapannya, temuan dari penelitian ini dapat memaparkan tingkat kepuasan pengguna AIS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan menunjukkan faktor-faktor penting yang mempengaruhi tingkat kepuasan AIS berdasarkan perspektif pengguna akhir sehingga bisa menjadi masukan kepada pihak pengelola AIS untuk rencana pengembangan sistem di masa yang akan datang.

1.4 Tujuan dan Sasaran 1.4.1 Tujuan

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang sudah dipaparkan sebelumnya, penelitian ini dilakukan dengan dua tujuan, yaitu untuk :

a. Mengetahui status kepuasan pengguna akhir AIS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

b. Menguji faktor-faktor apa yang mempengaruhi kepuasan

(26)

6 1.4.2 Sasaran

Mengacu pada tujuan penelitian di atas, maka sasaran pelaksanaan penelitian ini adalah untuk :

a. Mengetahui status kepuasan pengguna akhir AIS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berdasarkan persepsi mahasiswa dan karyawan.

b. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pengguna

akhir AIS UIN Syarif Hidayatullah berdasarkan model End-User Computing Satisfaction yang dikembangkan.

1.5 Model Penelitian

Penelitian ini menggunakan model yang diadopsi dan dimodifikasi dari model yang dikembangkan oleh Doll dan Torkzadeh (1988). Model ini digunakan untuk mengukur kepuasan pengguna akhir sistem. Model ini terdiri dari 6 variabel yaitu variabel Content (CON), Accuracy (ACC), Format (FOR), Ease of Use (EOU), Timeliness (TIM), dan End-User Satisfaction (EUS).

(27)

7

penelitian ini, seperti yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya (Subiyakto dan Ahlan, 2014; Subiyakto et al., 2015; dan Subiyakto et al., 2016).

Selanjutnya dengan mempertimbangkan peran pentingnya faktor keamanan seperti yang dijelaskan Sathye (1999) dan Susanto et al. (2013) bahwa keamanan merupakan suatu isu yang penting bagi kepuasan nasabah dalam layanan internet banking, dan juga menganggap keamanan dan privasi sebagai penghalang utama dalam pengadopsian teknologi informasi. Lebih lanjut Paryati (2008) juga menjelaskan bahwa keamanan sebuah informasi merupakan suatu hal yang harus diperhatikan. Hal tersebut menjadi penting karena jika sebuah informasi dapat diakses oleh orang yang tidak bertanggungjawab, maka keakuratan informasi tersebut diragukan, bahkan akan menjadi sebuah informasi yang menyesatkan. Keamanan sistem informasi adalah segala bentuk mekanisme yang harus dijalankan dalam sebuah sistem yang ditujukan agar sistem tersebut terhindar dari segala ancaman yang membahayakan keamanan data informasi dan keamanan pelaku sistem (ISO, 2008).

Berdasarkan penjelasan tersebut maka peneliti berasumsi bahwa tingkat keamanan juga akan berperan penting dalam mempengaruhi kepuasan pengguna akhir sistem informasi akademik sehingga menjadikan security (SEC) sebagai salah satu variabel dalam model ini. Gambar 1.1 memperlihatkan model EUCS yang dikembangkan.

(28)

8

1998 dan Kellogg 2004), teori security (Sathye, 1999), dan kerangka kerja pengklasifikasian proyek (McLeod & MacDonell, 2011).

Tabel 1.1 Daftar konsep dan teori yang digunakan

Konsep/teori Referensi

Model evaluasi sistem EUCS Doll and Torkzadeh (1988) Teori pemrorsesan informasi Davis (1998), Kellogg (2004)

Keamanan Sathye (1999)

Konsep lingkungan proyek McLeod & MacDonnel (2011)

(29)

9 1.6 Pertanyaan Penelitian

Mengacu pada tujuan dan sasaran penelitian, maka dua pertanyaan utama dalam penelitian ini adalah :

Q.1 Bagaimana memahami status kepuasan pengguna akhir AIS berdasarkan persepsi mahasiswa dan karyawan?

Q.2 Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pengguna akhir AIS?

Berikut adalah pertanyaan penelitian terkait faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pengguna akhir AIS di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang dikembangkan sesuai dengan model penelitian yang sudah diajukan :

(30)

10 1.7 Ruang Lingkup dan Batasan

Ruang lingkup dan batasan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Penelitian ini dilakukan terhadap AIS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang dikelola oleh PUSTIPANDA dan Akademik Pusat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada pertengahan tahun 2016 sampai Juni 2017 yang mana respondennya adalah pengguna AIS yang berstatus mahasiswa aktif dan karyawan administrasi di UIN Syarif Hidayatullah.

b. Secara teori, penelitian ini menggunakan 6 variabel dari model EUCS yang dikembangkan oleh Doll dan Torkzadeh (1988) dan dilengkapi dengan variabel security untuk mengukur kepuasan pengguna akhir sistem, mengingat pentingnya faktor keamanan seperti yang sudah disebutkan oleh Sathye (1999), Susanto et al. (2013), dan Paryati (2008).

(31)

11 1.8 Metodologi Penelitian

Secara umum, penelitian ini menggunakan metode kuantitatif (Creswell, 2013). Pada penelitian ini akan dikembangkan model penelitian sebagai sumber rumusan sejumlah hipotesis. Hipotesis ini kemudian diuji menggunakan data yang telah dikumpulkan dari kuesioner (Sugiyono, 2013). Kuesioner dirancang dalam bentuk pernyataan yang sejalan dengan pendekatan dan strategi penelitian yang selanjutnya disebarkan kepada responden yang telah ditargetkan.

(32)

12

anggota sampelnya dilakukan terhadap responden yang kebetulan dijumpai/ada (insidental sampling) (Hadi, 2016).

Kuesioner disebarkan secara langsung dan tidak langsung kepada responden. Penyebaran secara langsung dilakukan oleh peneliti untuk mencari responden yang tepat melalui tatap muka. Sedangkan, penyebaran secara tidak langsung dilakukan oleh peneliti dengan menyebarkan link melalui media sosial dengan bantuan fitur google forms untuk pengisiannya. Setelah itu, semua kuesioner yang terkumpul akan disaring dan diklasifikasikan menggunakan perangkat lunak pengolah angka Ms. Excel. Berdasarkan pengumpulan data tersebut diperoleh sebanyak 230 data yang valid untuk digunakan. Proses analisis data secara kuantitatif menggunakan pendekatan PLS-SEM dengan SmartPLS versi 3.0 (Yamin & Kurniawan, 2011; Hair et al., 2012; Afthanorhan, 2013; Wong, 2013; Ringle, 2015), selanjutnya interpretasi dilakukan berdasarkan hasil analisis tersebut. Terakhir, kesimpulan-kesimpulan dibuat sesuai dengan pertanyaan penelitian yang telah diajukan dan didiskusikan berdasarkan batasan penelitian.

1.9 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

(33)

13

dikembangkan menggunakan teori sebelumnya. Dan penelitian ini diharapkan juga dapat menjadi alternatif bagi peneliti selanjutnya atau berbagai pihak dalam memahami kepuasan pengguna sistem. b. Secara metodologi, penelitian ini diharapkan dapat mendorong

pemanfaatan metode kuantitatif dalam penyusunan skripsi di Program Studi Sistem Informasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang berdasarkan pengamatan peneliti jumlahnya masih terbatas. c. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan

pertimbangan bagi pihak terkait dalam rencana pengembangan sistem berikutnya.

1.10 Sistematika Penulisan

Laporan penelitian ini terbagi dalam lima bab yang meliputi pendahuluan, kajian pustaka, metodologi penelitian, hasil analisis dan interpretasi, dan penutup. Berikut penjelasan singkat terkait kelima bab tersebut :

Bab I Pendahuluan

(34)

14 Bab II Kajian Pustaka

Bab ini menjelaskan teori-teori terkait landasan pelaksanaan penelitian, meliputi teori kepuasan sistem informasi, sistem informasi akademik, AIS (Academic Information System) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, model End-User Computing Satisfaction, teori model evaluasi sistem lainnya, metode pengumpulan data, populasi, teknik sampling, PLS-SEM, pengembangan model penelitian dan hipotesisnya.

Bab III Metodologi Penelitian

Bab ini memaparkan secara metode proses pelaksanaan penelitian, mencakup penjelasan-penjelasan tentang pendekatan, prosedur, populasi dan sampel, instrumen, pengumpulan dan pemrosesan data, serta analisis data.

Bab IV Hasil Analisisdan Interpretasi

(35)

15 Bab V Penutup

Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dan saran atas hasil pelaksanaan penelitian terutama terkait dengan aspek penggunaan dan kelanjutan bagi kajian selanjutnya.

1.11 Ringkasan

(36)
(37)

16 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pendahuluan

Bab ini menjelaskan tentang teori-teori yang berkaitan dengan pelaksanaan penelitian seperti teori pengujian kepuasan sistem informasi, teori sistem informasi akademik, Academic Information System UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, teori end-user computing satisfaction, metode pengumpulan data, populasi dan teknik sampling, PLS-SEM, pengembangan model dan hipotesis penelitian, dan teori-teori lain yang terkait. Selanjutnya, teori-teori tersebut akan dijelaskan dalam bab ini secara berurutan dan diakhiri dengan ringkasan.

2.2 Sistem Informasi Akademik 2.2.1 Definisi Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan (Hutahaean, 2015).

(38)

17

sistem buatan manusia yang berisi himpunan terintegrasi dari komponen-komponen manual dan komponen-komponen-komponen-komponen terkomputerisasi yang bertujuan untuk mengumpulkan data, memproses data, dan menghasilkan informasi untuk pemakai (Sidharta, 1995).

Sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem yang dapat mengolah data menggunakan berbagai sumber daya menjadi informasi yang bermanfaat bagi penggunanya.

2.2.2 Definisi Sistem Informasi Akademik

Akademis secara bahasa berasal dari kata akademi yang berarti lembaga pendidikan tinggi setingkat universitas, institut, atau sekolah tinggi. Akademis adalah kata sifat yang menunjukkan sesuatu yang bersifat ilmiah dan berhubungan dengan ilmu pengetahuan. Sesuatu yang berdasarkan teori-teori yang telah diuji kebenarannya dan bersifat objektif.

Sutabri (2012) menyatakan bahwa sistem informasi akademik merupakan kumpulan dari sub-sub sistem yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang diperlukan oleh pengguna informasi sehubungan dengan kegiatan akademik.

2.2.3 AIS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

(39)

18

terpadu yang memiliki visi “UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi Universitas

Digital Kelas Dunia untuk mendukung Integrasi Keilmuan, Keislaman, dan

Keindonesiaan”.

Cikal bakal pendirian PUSTIPANDA dimulai tahun 2000. Pada tahun tersebut dibentuk bagian baru di bawah Biro Perencanaan dan Keuangan yaitu bagian Sistem Informasi dengan satu sub bagian Sistem Informasi. Pada masa ini fokus kerja dari bagian Sistem Informasi adalah pada layanan data akademik, yaitu memproses data nilai yang tadinya manual dengan media kertas ke dalam sebuah sistem komputer.

(40)

19

sehingga sejak tahun 2010 SIMPERTI digantikan dengan Academic Information System (AIS) hingga saat sekarang.

Academic Information System (AIS) adalah sistem administrasi akademik yang dikembangkan oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dalam hal ini dilaksanakan oleh Pusat Komputer dan Sistem Informasi (PUSKOM) sebagai leading sector-nya. Sistem ini sudah meliputi alur perkuliahan, di antaranya: pengambilan KRS, validasi dosen Penasihat Akademik (PA), penilaian, sampai dengan wisuda. Dalam format laporannya AIS menggunakan fasilitas barcode sebagai alat validasi untuk hasil cetak yang dilakukan oleh semua stakeholder (mahasiswa, dosen, dan lain-lain). AIS dikembangkan dengan menggunakan Java sebagai bahasa programnya dan Postgress sebagai database. Framework yang digunakan adalah ZKoss. AIS dapat diakses di alamat http://ais.uinjkt.ac.id.

(41)

20 2.3 Pengujian Kepuasan Sistem Informasi 2.3.1 Definisi Pengujian Kepuasan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengujian secara umum adalah suatu proses percobaan untuk mengetahui mutu sesuatu (ketulenan, kecakapan, ketahanan, dan sebagainya). Pengujian/testing adalah the activity of giving someone or something an examination, or of checking something to find out if it works (Macmillan Dictionary).

Definisi Kepuasan menurut Kotler dalam Abdurrahman dan Prasetyo (2016) adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil dengan harapannya. Kepuasan dapat dilihat dari kesesuaian harapan dengan apa yang didapat dari suatu pelayanan. Kata kepuasan atau satisfaction berasal

dari bahasa latin “satis” (artinya cukup baik, memadai) dan “facio” (artinya

melakukan atau membuat), sehingga secara sederhana dapat diartikan sebagai

‘upaya pemenuhan sesuatu’ (Tjitptono, 2000).

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengujian kepuasan adalah suatu proses yang dilakukan untuk mengetahui keberhasilan sesuatu hal melalui tingkat perasaan seseorang dengan membandingkan hasil dan harapannya.

2.3.2 Definisi Pengujian Kepuasan Sistem Informasi

(42)

21

2.3.3 End-User Computing Satisfaction (EUCS)

End-User Computing Satisfaction merupakan evaluasi secara keseluruhan atas sistem informasi yang digunakan oleh pengguna sistem sehubungan dengan pengalaman penggunaan sistem informasi tersebut. Pengalaman penggunaan sistem informasi tersebut diukur untuk mengetahui apakah sistem informasi yang digunakan efektif dan sesuai dengan yang diinginkan (Chin & Lee, 2000).

Model evaluasi EUCS ini dikembangkan oleh Doll & Torkzadeh pada tahun 1998. Model ini menekankan kepuasan (satisfaction) pengguna akhir terhadap aspek teknologi dengan menilai konten, keakuratan, format, ketepatwaktuan, dan kemudahan penggunaan dari sistem.

EUCS merupakan metode untuk mengukur tingkat kepuasan dari pengguna suatu sistem aplikasi dengan membandingkan antara harapan dan kenyataan dari sebuah sistem informasi. (Pratama et al., 2012).

(43)

22

Berikut adalah penjelasan dari tiap dimensi ukuran dengan metode EUCS menurut Doll & Torkzadeh (1998) :

1. Dimensi Content adalah dimensi untuk mengukur kepuasan pengguna ditinjau dari sisi isi/konten dari suatu sistem. Isi/konten dari sistem biasanya berupa fungsi dan modul yang digunakan oleh pengguna sistem dan juga informasi yang dihasilkan oleh sistem. Content juga mengukur apakah sistem menghasilkan informasi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Semakin lengkap modul dan informatif sistem maka tingkat kepuasan dari pengguna akan semakin tinggi (Rasman, 2012).

2. Dimensi Accuracy adalah dimensi yang digunakan untuk mengukur kepuasan pengguna dari sisi keakuratan data ketika sistem menerima input kemudian mengolahnya menjadi informasi. Keakuratan sistem diukur dengan melihat seberapa sering sistem menghasilkan output yang salah ketika mengelola input dari pengguna, selain itu dapat dilihat pula dari seberapa sering terjadi error atau kesalahan dalam proses pengelolaan data (Setiawan, 2016).

3. Dimensi Format adalah dimensi untuk mengukur kepuasan

(44)

23

apakah antarmuka dari sistem menarik dan apakah tampilan dari sistem memudahkan pengguna ketika menggunakan sistem sehinggan secara tidak langsung dapat berpengaruh terhadap tingkat efektifitas dari pengguna.

4. Dimensi Ease of use adalah dimensi yang digunakan untuk

mengukur kepuasan dari sisi kemudahan pengguna atau user friendly dalam menggunakan sistem seperti proses input data, mengolah data, dan mencari informasi informasi yang dibutuhkan. 5. Dimensi Timeliness yaitu dimensi untuk mengukur kepuasan

pengguna dari sisi ketepatwaktuan sistem dalam menyajikan atau menyediakan data dan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna. Sistem yang tepat waktu dapat diaktegorikan sebagai sistem yang real-time, berarti setiap permintaan atau input yang dilakukan oleh pengguna akan langsung diproses dan output akan ditampilkan secara tepat tanpa harus menunggu lama.

2.4 Faktor Keamanan dalam Sistem Informasi

(45)

24

serangan spyware, ancaman air, angin dan ancaman lain seperti kebakaran, petir, dan lain sebagainya.

Paryati (2008) mengatakan keamanan sebuah sistem informasi merupakan suatu hal yang harus diperhatikan. Masalah tersebut penting karena jika sebuah informasi dapat diakses oleh orang yang tidak berhak atau tidak bertanggung jawab, maka keakuratan informasi tersebut akan diragukan, bahkan akan menjadi sebuah informasi yang menyesatkan.

Menurut Sathye (1999) dan Susanto (2013), keamanan merupakan suatu isu yang penting bagi kepuasan nasabah dalam layanan internet banking serta menganggap keamanan dan privasi sebagai penghalang utama dalam pengadopsian teknologi informasi.

2.4.1 Keamanan Komputer

Keamanan komputer atau dalam Bahasa Inggris computer security atau dikenal juga dengan sebutan cybersecurity adalah keamanan informasi yang diaplikasikan kepada komputer dan jaringannya. Computer Security atau keamanan komputer bertujuan membantu user agar dapat mencegah penipuan atau mendeteksi adanya usaha penipuan di sebuah sistem yang berbasis informasi. Keamanan komputer adalah suatu cabang teknologi yang dikenal dengan nama keamanan informasi yang diterapkan pada komputer.

(46)

25

tidak digunakan, modifikasi, interupsi, dan diganggu oleh orang yang tidak berwenang. Keamanan bisa diindentifikasikan dalam masalah teknis, manajerial, legalitas, dan politis. Computer security akan membahas 2 hal penting yaitu ancaman/threats dan kelemahan sistem/vulnerabillity.

Pendekatan yang umum dilakukan untuk meningkatkan keamanan komputer antara lain adalah dengan membatasi akses fisik terhadap komputer, menerapkan mekanisme pada perangkat keras dan sistem operasi untuk keamanan komputer, serta membuat strategi pemrograman untuk menghasilkan program komputer yang dapat diandalkan.

Kebutuhan keamanan sistem komputer dapat dikategorikan mejadi aspek-aspek sebagai berikut :

1) Privacy/confidentiality

Menurut Paryati (2008) dan Utami (2014) inti utama aspek privacy/confidentiality adalah usaha untuk menjaga informasi dari orang yang tidak berhak mengakses. Privacy lebih kearah data-data yang sifatnya privat, sedangkan confidentiality biasanya berhubungan dengan data yang diberikan ke pihak lain untuk keperluan tertentu (misalnya sebagai bagian dari pendaftaran sebuah servis) dan hanya diperbolehkan untuk keperluan tersebut. 2) Integrity

(47)

26

masalah yang harus dihadapi. Sebuah email dapat saja “ditangkap”

(intercept) di tengah jalan, diubah isinya (altered, tampered, modified), kemudian diteruskan ke alamat yang dituju. Dengan kata lain, integritas dari informasi sudah tidak terjaga. Penggunaan enkripsi dan digital signature misalnya dapat mengatasi masalah ini (Paryati, 2008; Utami, 2014).

3) Authentication

Aspek ini berhubungan dengan metode untuk menyatakan bahwa informasi betul-betul asli, orang yang mengakses atau memberikan informasi adalah betul-betul orang yang dimaksud, atau server yang kita hubungi adalah betul-betul server yang asli (Utami, 2014).

4) Availability

Aspek availabitity atau ketersediaan berhubungan dengan ketersediaan informasi ketika dibutuhkan. Sistem informasi yang diserang atau dijebol dapat menghambat atau meniadakan akses ke informasi (Paryati, 2008; Utami, 2014).

5) Nonrepudiation

(48)

27 6) Access control

Pengaturan user id, aspek ini berhubungan dengan cara pengaturan akses kepada informasi. Hal itu biasanya berhubungan dengan masalah authentication dan juga privacy. Access control seringkali dilakukan menggunakan kombinasi user id dan password atau dengan menggunakan mekanisme lainnya (Utami, 2014).

2.5 Metode Kuantitatif dalam Penelitian Sistem Informasi 2.5.1 Pengelompokkan Data

Menurut Siregar (2013) secara garis besar pengelompokkan data dibagi ke dalam beberapa kelompok, yaitu sebagai berikut :

1) Kelompok data menurut cara memperolehnya

a. Data Primer, adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti dari sumber pertama atau tempat objek penelitian dilakukan.

b. Data Sekunder, adalah data yang diterbitkan atau digunakan oleh organisasi yang bukan pengolahnya.

2) Kelompok data menurut waktu pengumpulannya

a. Data Time Series, adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke

(49)

28

b. Data Cross Section, adalah data yang dikumpulkan di satu periode tertentu pada beberapa objek dengan tujuan untuk menggambarkan keadaan.

3) Kelompok data menurut sifatnya

a. Data Kualitatif, adalah data yang berupa pendapat (pernyataan)

atau judgement sehingga tidak berupa angka, tetapi berupa kata-kata atau kalimat.

b. Data Kuantitatif, adalah data yang berupa angka. Sesuai dengan bentuknya, data kuantitatif dapat diolah dan dianalisis dengan menggunakan teknik perhitungan statistik.

2.5.2 Jenis-jenis Penelitian

Menurut Direktorat Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional (2008), penelitian dapat dikategorikan menjadi 3 jenis, yaitu :

1) Penelitian berdasarkan fungsinya

(50)

29

b. Penelitian Terapan. Tindak lanjut dari penelitian dasar. Inilah penelitian menindaklanjuti, mengembangkan dan menerapkan suatu data atau teori yang dihasilkan dari penelitian dasar. c. Penelitian Evaluatif. Penelitian yang dilakukan untuk

mengukur sebuah teori atau data dengan cara membandingkan dengan target dan pencapaian.

2) Penelitian berdasarkan pendekatannya

a. Penelitian Kuantitatif. Jenis penelitian yang bertujuan untuk menolak atau mendukung sebuah teori. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan deret ukur matematis hingga menemukan kesimpulan tertentu.

b. Penelitian Kualitatif. Penelitian yang dilakukan dengan cara mendatangi langsung objek yang diteliti baik berupa orang atau sebuah peristiwa.

3) Penelitian berdasarkan tujuannya

a. Penelitian Eksplorasi. Definisi yang paling mudah untuk penelitian eksplorasi ialah jenis penelitian yang dilakukan untuk mengenalkan suatu gagasan atau topik baru kepada masyarakat luas, menjelaskan gambaran umum secara sederhana tentang gagasan yang akan dibahas dan pekembangan teori yang bersifat tentatif.

(51)

30

c. Penelitian Verifikasi. Penelitian yang dilakukan untuk menguji keakuratan teori yang sudah ada, baik dalam bentuk dasar, prosedur, konsep ataupun prinsip dari teori itu sendiri.

2.5.3 Skala Likert

Skala Likert adalah salah satu skala pengukuran sikap yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tertentu terhadap suatu gejala atau fenomena pendidikan (Djaali, 2008). Nama skala ini diambil dari nama Rensis Likert, pendidik dan ahli psikolog Amerika Serikat. Rensis Likert telah mengembangkan sebuah skala untuk mengukur sikap masyarakat sejak tahun 1932.

Skala likert adalah suatu skala psikometrik yang umum digunakan dalam kuesioner dan merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam riset beberapa survei. Skala ini mempunyai empat atau lebih butir pertanyaan yang dikombinasikan sehingga membentuk suatu skor/nilaiyang merepresentasikan sifat individu, seperti pengetahuan, sikap, dan perilaku (Syofian et al., 2015). Skala likert merupakan skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang mengenai fenomena sosial (Sugiyono, 2013).

(52)

31

disediakan lima pilihan skala dengan format seperti : [1] sangat setuju, [2] setuju, [3] netral, [4] tidak setuju, dan [5] sangat tidak setuju (Syofian et al., 2015).

Selain pilihan dengan lima skala seperti contoh diatas, kadang digunakan juga skala dengan tujuh atau sembilan tingkat. Suatu studi empiris menemukan bahwa beberapa karakteristik statistik hasil kuesioner dengan berbagai jumlah pilihan tersebut sangat mirip (Dawes, 2008). Skala Likert merupakan metode skala bipolar yang mengukur baik tanggapan positif ataupun negatif terhadap

suatu pernyataan. Empat skala pilihan juga kadang digunakan untuk kuesioner

skala likert yang memaksa orang memilih salah satu kutub karena pilihan "netral"

tak tersedia.

2.5.4 Metode Pengumpulan Data

Metode atau teknik pengumpulan data adalah cara yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian (Setiawan, 2016). Menurut Sugiyono (2013) teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Dengan metode pengumpulan data yang tepat akan memungkinkan peneliti untuk memperoleh data yang valid sehingga dapat membantu dalam penelitian. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan berbagai metode :

1) Wawancara

(53)

32

berkomunikasi langsung (seperti tanya jawab) antara pewawancara dan responden.

2) Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner ini cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas. Kuesioner dapat berupa pertanyaan/pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos atau internet (Sugiyono, 2013). 3) Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui suatu pengamatan disertai dengan pencatatan terhadap keadaan atau perilaku objek penelitian (Setiawan, 2016). Observasi ini dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai objek penelitian secara keseluruhan.

4) Studi Pustaka

(54)

33 2.5.5 Populasi dan Teknik Sampling

Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian peneliti dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang ditentukan. Pengertian lain menyebutkan bahwa populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda, hewan, tumbuhan, gejala, nilai tes atau peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian (Hadari Nawawi dalam Zuriah, 2006).

Persoalan populasi bagi suatu penelitian harus dibedakan ke dalam 2 (dua) sifat berikut :

a. Populasi yang bersifat homogen, yakni populasi yang unsur-unsurnya memiliki sifat yang sama sehingga tidak perlu dipersoalkan jumlahnya secara kuantitatif.

b. Populasi yang bersifat heterogen, yakni populasi yang unsur-unsurnya memiliki sifat atau keadaan yang bervariasi sehingga perlu ditetapkan batas-batasnya, baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif.

(55)

34 a. Unit analisis

b. Pendekatan atau model penelitian yang digunakan c. Banyaknya karakteristik khusus yang ada pada populasi d. Keterbatasan penelitian

Mengenai penetapan besar kecilnya sampel tidaklah ada suatu ketetapan yang mutlak, artinya tidak ada suatu ketentuan berapa persen suatu sampel harus diambil. Satu hal yang perlu diperhatikan adalah keadaan homogenitas populasi. Jika keadaan populasi homogen, jumlah sampel hampir tidak menjadi persoalan. Sebaliknya jika keadaan populasi heterogen maka perhitungan pengambil sampel harus memperhatikan miniman 2 (dua) hal berikut :

a. Harus diselidiki kategori-kategori heterogenitas. b. Besarnya populasi dalam tiap kategori.

Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan. Teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu (Sugiyono, 2013) :

1) Probability Sampling

(56)

35 a. Simple Random Sampling

Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampeldari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen. b. Proportionate Stratified Random Sampling

Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur ysng tidak homogen dan berstrata secara proporsional. Suatu organisasi yang mempunyai pegawai dari latar belakang pendidikan berstrata, maka populasi pegawai itu berstrata. c. Disproportionate Stratified Random Sampling

Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi berstrata tetapi kurang proporsional.

d. Cluster Sampling

(57)

36 2) Nonprobability Sampling

Nonprobability Sampling merupakan suatu prosedur penarikan sampel bersifat subyektif. Dalam hal ini, probabilitas pemilihan elemen-elemen populasi tidak dapat ditentukan. Hal ini disebabkan setiap elemen populasi tidak memiliki peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Beberapa teknik pengambilan sampel nonprobabilitas sebagai berikut (Guritno et al., 2011) :

a. Convenience Sampling

Convenience Sampling adalah teknik penarikan sampel berdasarkan kemudahan. Prosedurnya adalah semata-mata langsung menghubungi unit-unit penarikan sampel yang mudah dijumpai seperti mahasiswa-mahasiswa dalam satu kelas, jamaah tempat ibadah, pengunjung toko dan lain-lain. b. Quota Sampling

Quota Sampling adalah penarikan sampel berdasarkan quota. Prinsipnya adalah karakteristik tertentu yang relevan menjelaskan dimensi populasi. Peneliti harus mengetahui distribusi populasi.

c. Purposive Sampling

(58)

37

yang erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Hadi, 2016).

Contohnya pada penelitian ini akan diuji bagaimana kepuasan terhadap sebuah sistem informasi akademik, maka peneliti menetapkan kriteria sebagai syarat untuk dijadikan sampel yaitu para pengguna yang pernah menggunakan sistemnya. Hal ini dilakukan untuk menghindari bias hasil hasil penelitian karena adanya perbedaan pendapat atau sikap antara pengguna yang pernah menggunakan sistem dengan yang tidak pernah. Selain itu, harapannya dengan menggunakan teknik sampling ini hasil penelitian juga dapat memberikan hasil yang representatif.

Menurut Hidayat (2017) terdapat langkah-langkah dan syarat yang harus dipenuhi dalam menerapkan teknik purposive sampling, yaitu :

1. Tentukan apakah tujuan penelitian mewajibkan adanya kriteria tertentu pada sampel agar tidak terjadi bias. 2. Tentukan kriteria-kriteria.

3. Tentukan populasi berdasarkan studi pendahuluan yang

teliti.

(59)

38

Syarat digunakannya teknik ini, antara lain: 1. Kriteria atau batasan ditetapkan dengan teliti.

2. Sampel yang diambil sebagai subjek penelitian adalah sampel yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Kelebihan dalam menggunakan teknik purposive sampling, antara lain (Hidayat, 2017):

1. Sampel terpilih adalah sampel yang sesuai dengan

tujuan penelitian.

2. Teknik ini merupakan cara yang mudah untuk dilaksanakan.

3. Sampel terpilih biasanya adalah individu atau personal yang mudah ditemui atau didekati oleh peneliti.

Sedangkan, kekurangan dalam menggunakan teknik ini adalah (Hidayat, 2017):

1. Tidak ada jaminan bahwa jumlah sampel yang digunakan representatif dalam segi jumlah.

2. Tidak dapat digunakan sebagai generalisasi untuk

mengambil kesimpulan statistik. d. Snowball Sampling

(60)

39 e. Insidental Sampling

Insidental Sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti yang dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2013).

f. Sampling Jenuh

Sampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil kurang dari 30 orang.

2.5.6 PLS-SEM (Partial Least Square Structural Equation Modeling)

(61)

40

adanya teori yang memberikan asumsi untuk menggambarkan model, pemilihan variabel, pendekatan analisis, dan interpretasi hasil.

Kepopuleran penggunaan PLS-SEM diantara para peneliti dan praktisi adalah karena empat alasan. Pertama, algoritma PLS tidak terbatas hanya untuk hubungan antara indikator dengan konstrak latennya yang bersifat reflektif saja tetapi algoritma PLS juga dipakai untuk hubungan yang bersifat formatif. Kedua, PLS dapat digunakan untuk menaksir model path dengan sample size yang kecil. Ketiga, PLS-SEM dapat digunakan untuk model yang sangat kompleks (terdiri atas banyak variabel laten dan manifes) tanpa mengalami masalah dalam estimasi data. Keempat, PLS dapat digunakan ketika distribusi data sangat miring (skew) (Yamin & Kurniawan, 2011).

Evaluasi model dalam PLS meliputi dua tahap yaitu evalusi outer model atau pengukuran model dan evaluasi terhadap inner model atau struktural model (Yamin & Kurniawan, 2011; Hair et al., 2012; Afthanorhan, 2013; Wong, 2013; Ringle, 2015) :

1) Evaluasi Pengukuran Model

(62)

41

Dalam evaluasi convergent validity dari pemeriksaan individual item reliability, dapat dilihat dari nilai standardized loading factor. Standardized loading factor menggambarkan besarnya korelasi antara setiap item pengukuran (indikator) dengan konstraknya. Nilai loading factor diatas 0,7 dapat dikatakan ideal, artinya bahwa indikator tersebut dikatakan valid sebagai indikator yang mengukur konstrak.

(63)

42

Discriminant validity dievaluasi melalui cross loading, kemudian membandingkan nilai AVE dengan kuadrat nilai korelasi antar konstrak. Ukuran cross loading adalah membandingkan korelasi indikator dengan konstraknya dan konstrak blok lainnya. Bila korelasi antara indikator dengan konstraknya lebih tinggi dari korelasi dengan konstrak blok lainnya, hal ini menunjukan konstrak tersebut memprediksi ukuran pada blok mereka dengan lebih baik dari blok lainnya. Ukuran discriminant validity lainnya adalah bahwa nilai akar AVE harus lebih tinggi daripada korelasi antara konstrak dengan konstrak lainnya atau nilai AVE lebih tinggi dari kuadrat korelasi antara konstrak.

2) Evaluasi Struktural Model

(64)

43

Ketiga, melihat nilai t-test dengan metode bootstrapping menggunakan uji two-tailed dengan tingkat signifikansi 5% untuk menguji hipotesis-hipotesis penelitian. Hipotesis penelitian akan diterima jika memiliki t-test lebih besar dari 1,96.

Keempat, pengujian f2 (effect size) untuk memprediksi pengaruh variabel tertentu terhadap variabel lainnya dalam struktur model dengan nilai ambang batas sekitar 0,02 untuk pengaruh kecil, 0,15 untuk menengah, dan 0,35 untuk pengaruh besar. f2 dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

f2 =

Kelima, menguji (predictive relevance) dengan metode blindfolding untuk memberikan bukti bahwa variabel tertentu yang digunakan dalam model mempunyai keterkaitan prediktif (predictive relevance) dengan variabel lainnya dalam model dengan ambang batas pengukuran diatas nol.

Keenam, melakukan pengujian (Relative Impact) masih dengan metode blindfolding untuk mengukur relatif pengaruh sebuah keterkaitan prediktif sebuah variabel tertentu dengan variabel lainnya dengan nilai ambang batas sekitar 0,02 untuk pengaruh kecil, 0,15 untuk pengaruh menengah/sedang, dan 0,35 untuk pengaruh besar. Rumus yang digunakan untuk perhitungan

adalah sebagai berikut :

(65)

44

2.6 Pengembangan Model dan Hipotesis Penelitian 2.6.1 Pengembangan Model Penelitan

Belout dan Gauvreau (2004) menyatakan bahwa sebagian besar model penelitian dikembangkan menggunakan model dan teori sebelumnya. Berdasarkan hal tersebut, peneliti menggunakan asumsi tentang model logika pemrograman komputer (menurut Davis, 1998 dan Kellogg, 2004) dan kerangka kerja pengklasifikasian proyek menurut McLeod & MacDonell (2011) dalam pengembangan model penelitian ini, seperti yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya (Subiyakto dan Ahlan, 2014; Subiyakto et al., 2015; dan Subiyakto et al., 2016) saat melakukan pengembangan model keberhasilan SI. Selain itu, peneliti juga mengadopsi dan menggunakan teori model evaluasi sistem EUCS (Doll dan Torkzadeh, 1988) dan teori/konsep security (Sathye, 1999; Susanto, 2013; dan Paryati, 2008).

(66)

45 1) Content (CON)

Variabel content pada penelitian ini digunakan untuk mengukur kepuasan pengguna ditinjau dari sisi isi/konten dari suatu sistem. Variabel ini juga mengukur apakah sistem menghasilkan informasi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna (Setiawan, 2016).

Variabel content ini juga digunakan oleh Pratama et al. dalam penelitiannya pada tahun 2012. Hasilnya menyebutkan bahwa dari tiga variabel dalam model EUCS yang mempengaruhi kepuasan pengguna, salah satunya adalah variabel content.

2) Accuracy (ACC)

Variabel accuracy pada penelitian ini berguna untuk mengukur kepuasan pengguna dari sisi keakuratan data ketika sistem menerima input kemudian mengolahnya menjadi informasi. Keakuratan sistem diukur dengan melihat seberapa sering sistem menghasilkan output yang salah ketika mengelola input dari pengguna, selain itu dapat dilihat pula dari seberapa sering terjadi error atau kesalahan dalam proses pengelolaan data (Setiawan, 2016).

(67)

46 3) Format (FOR)

Variabel Format berguna untuk mengukur kepuasan pengguna dari sisi tampilan aplikasi itu sendiri. Menurut Rasman (2012), format bertujuan untuk mengukur kepuasan pengguna dari sisi tampilan dan estetika dari desain antarmuka sistem, format dari laporan atau informasi yang dihasilkan sistem apakah antarmuka dari sistem menarik dan apakah tampilan dari sistem memudahkan pengguna ketika menggunakan sistem. Selanjutnya, Rasman (2012) juga menggunakan variabel ini dalam penelitiannya, dimana hasilnya menyebutkan bahwa variabel format memiliki nilai kepuasan yang cukup tinggi dibanding variabel lainnya.

4) Ease of use (EOU)

Variabel ease of use digunakan untuk mengukur kepuasan dari sisi kemudahan pengguna atau user friendly dalam menggunakan sistem seperti mencari informasi-informasi yang dibutuhkan.

(68)

47 5) Timeliness (TIM)

Variabel timeliness berguna untuk mengukur kepuasan pengguna dari sisi ketepatwaktuan sistem dalam menyajikan atau menyediakan data dan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna. Variabel ini juga memastikan setiap permintaan atau input yang dilakukan oleh pengguna akan langsung diproses dan output akan ditampilkan secara tepat tanpa harus menunggu lama. Hasil penelitian Marlindawati (2014) menyebutkan bahwa variabel timeliness memiliki pengaruh terhadap implementasi sistem.

6) Security (SEC)

Variabel ini berguna untuk mengukur kepuasan pengguna dari sisi keamanan sistem. Variabel ini juga memastikan apakah ada jaminan keamanan informasi dari sistem apabila ada data/informasi yang di-input pengguna ke dalam sistem.

7) End-user satisfaction (EUS)

(69)

48

kepuasan pengguna adalah penilaian tentang seberapa jauh pengguna akhir merasa puas dalam menggunakan suatu sistem informasi.

(70)

49 2.6.2 Pengembangan Hipotesis Penelitian

Model logika pemograman komputer input-proses-output (Davis, 1998 dan Kellogg, 2004) dan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Subiyakto & Ahlan (2014) menjelaskan bahwa variabel content pada model penelitian ini berada dalam dimensi input dan variabel ini dimungkinkan untuk mempengaruhi variabel lainnya dalam dimensi proses dan output. Hal ini sejalan dengan pandangan Parasuraman dalam penelitian Assa (2015) yang mengemukakan bahwa untuk kepentingan pengukuran jasa, content adalah salah satu faktor yang digunakan untuk mengukur mutu/kualitas dari jasa tersebut. Hendriyan dalam Setiawan (2012) juga menyatakan bahwa kesesuaian antara isi/content dalam sistem informasi dengan output yang dihasilkan adalah suatu yang penting, terutama bagi sebuah organisasi.

Selanjutnya, penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Rasman (2012) dan Pratama et al. (2012) juga menyebutkan bahwa variabel content memiliki pengaruh terhadap kepuasan pengguna. Oleh karena itu, peneliti mengadopsi indikator dari penelitian Rasman (2012); Handayani (2014); Marlindawati (2014); dan Setiawan (2016) yaitu relevansi (CON1), keragaman penyajian (CON2), manfaat (CON3), kualitas (CON4), dan transparansi (CON5) sebagai indikator dari CON dan menghipotesis bahwa :

(71)

50

H8: CON berpengaruh secara signifikan terhadap TIM; H10: CON berpengaruh secara signifikan terhadap SEC; H5: CON berpengaruh secara signifikan terhadap EUS

Tabel 2.1 Indikator Variabel Content

Nama Variabel Indikator

Penelitian terdahulu menyebutkan bahwa variabel accuracy memiliki pengaruh terhadap kepuasan pengguna (Rasman, 2012). Sehingga peneliti mengadopsi indikator variabel accuracy dalam penelitian Hadi (2012); Rasman (2012); Marlindawati (2014); dan Setiawan (2016) yaitu akurasi (ACC1), reliabel (ACC2), keselerasan input dan output sistem (ACC3), dan standardisasi (ACC4) sebagai indikator ACC dan peneliti menghipotesis bahwa :

H2: ACC berpengaruh secara signifikan terhadap EUS;

Tabel 2.2 Indikator Variabel Accuracy

Nama Variabel Indikator

Accuracy

Akurasi Reliabel

(72)

51

Selanjutnya, mengingat pentingnya variabel format seperti yang dijelaskan Tan dalam Rasman (2012) yang menyebutkan bahwa format (tampilan) dari suatu sistem memiliki peranan yang penting karena berkaitan dengan apa yang pengguna liat saat menggunakan sistem informasi, peneliti mengadopsi indikator dalam penelitian Hadi (2012); Rasman (2012); Marlindawati (2014); dan Setiawan (2016) seperti menarik (FOR1), jelas (FOR2), kemudahan dalam penggunaan (FOR3), dan kualitas informasi (FOR4) sebagai indikator dari variabel FOR. Peneliti menghipotesis bahwa :

H4: FOR berpengaruh secara signifikan terhadap EUS;

Tabel 2.3 Indikator Variabel Format

Nama Variabel Indikator

Format

Menarik Jelas

Kemudahan dalam penggunaan Kualitas informasi

(73)

52

Supriatna (2012); Lestari et al. (2013); Marlindawati (2014); dan Setiawan (2016) yaitu kemudahan dalam penggunaan (EOU1), mudah dipahami (EOU2), mudah dioperasikan (EOU3), interaksi sistem (EOU4), dan sistem service (EOU5) sebagai indiktor variabel EOU dan menghipotesis bahwa :

H7: EOU berpengaruh secara signifikan terhadap EUS;

Tabel 2.4 Indikator Variabel Ease of use

Nama Variabel Indikator

Ease of use

Kemudahan dalam penggunaan Mudah dipahami

Mudah dioperasikan Interaksi sistem Sistem service

Menurut PP 71 tahun 2010, ketepatwaktuan (timeliness) adalah tersedianya informasi bagi pembuat keputusan pada saat dibutuhkan sebelum informasi tersebut kehilangan kekuatan untuk mempengaruhi keputusan. Ini berarti variabel TIM secara tidak langsung juga bisa mempengaruhi kepuasan pengguna akhir sistem. Peneliti mengadopsi indikator dalam penelitian Hadi (2012); Rasman (2012); Lestari et al (2013); Marlindawati (2014); dan Setiawan (2016) yaitu up to date (TIM1), ketersediaan informasi (TIM2 & TIM3), dan sistem service (TIM4) sebagai indikator TIM dan menghipotesis bahwa :

(74)

53

Tabel 2.5 Indikator Variabel Timeliness

Nama Variabel Indikator

Timeliness

Up to date

Ketersediaan informasi Sistem service

Paryati (2008) mengatakan keamanan sebuah sistem informasi merupakan suatu hal yang harus diperhatikan. Masalah tersebut penting karena jika sebuah informasi dapat diakses oleh orang yang tidak berhak (Siagian, 2017) maka keakuratan dari informasi itu akan diragukan atau bahkan akan menjadi informasi yang menyesatkan. Di lain hal, Sathye (1999) dalam Pambudi (2014) dan Susanto (2013) juga menganggap keamanan dan privasi sebagai penghalang utama dalam pengadopsian teknologi informasi. Ditambah, dalam penelitian Nathania & Ginting (2014) menyebutkan bahwa variabel keamanan informasi juga memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan pengguna. Hal ini membuat peneliti menyimpulkan bahwa security juga dapat mempengaruhi kepuasan pengguna akhir sistem sehingga peneliti mengadopsi indikator dalam penelitian Darmawan et al. (2013); Lestari et al. (2013); dan Saputri (2015) yaitu keamanan akses (SEC1), kerahasiaan data (SEC2), jaminan keamanan (SEC3), dan preventif (SEC4) sebagai indikator SEC. Peneliti menghipotesis bahwa :

H11: SEC berpengaruh secara signifikan terhadap EUS;

Tabel 2.6 Indikator Variabel Security

(75)

54

Gambar 2.4 Model Penelitian dan Indikatornya

Untuk indikator EUS, peneliti mengadopsi indikator dalam penelitian Subiyakto dan Ahlan (2014) serta Subiyakto et al. (2016) yaitu kecukupan (EUS1), efektifitas (EUS2), efisiensi (EUS3), dan kepuasan secara menyeluruh (EUS4).

Tabel 2.7 Indikator Variabel End user satisfaction

Nama Variabel Indikator

End user satisfaction

Kecukupan Efektifitas Efisiensi

(76)

55 2.7 Penelitian Sebelumnya

Tabel 2.8 Perbandingan Penelitian Terdahulu Peneliti Rasman, Indra Yoel

(2012)

Pratama, Jefri Gumilar dkk (2012)

Marlindawati, dkk (2014)

Setiawan, Arya Bayu (2016)

Caesarwanty, Anizah Nur (2016)

Judul Gambaran Hubungan Unsur-Unsur EUCS Terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Rumah Sakit di RSUD Kota Depok. Mahasiswa terhadap AIS dengan Pendekatan TAM pada Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data UIN Jakarta. Informasi Rumah Sakit di RSUD Depok. accuracy, format, ease of use, dan timeliness. SUMSEL ditinjau dari content, accuracy, informasi aplikasi SKTS Dispendukcapil Kota Surabaya dengan Menggunakan Model EUCS.

(77)

56

Tabel 2.8 Perbandingan Penelitian Terdahulu (lanjutan) Peneliti Rasman, Indra Yoel

(2012)

Pratama, Jefri Gumilar dkk (2012)

Marlindawati, dkk (2014)

Setiawan, Arya Bayu (2016)

Caesarwanty, Anizah Nur (2016) penelitian ini memiliki pengaruh terhadap kepuasan pengguna. Selain itu juga menyimpulkan bahwa dari kelima variabel yang ada, variabel format memiliki nilai kepuasan yag cukup tinggi dan variabel content memiliki nilai kepuasan yang paling rendah dibanding dengan yang lainnya.

Dapat disimpulkan bahwa tanggapan mahasiswa terhadap sistem informasi entri KRS online adalah dan timeliness terhadap implementasi penelitian ini dapat diamati bahwa hanya

(78)

57 2.8 Ringkasan

(79)

58

Tabel 2.9 Daftar Hipotesis Penelitian No. Hipotesis

Gambar

Tabel 1.1 Daftar konsep dan teori yang digunakan
Gambar 2.1 Tampilan AIS UIN Jakarta
Gambar 2.2 Model EUCS (Doll dan Torkzadeh, 1988)
Tabel 2.1 Indikator Variabel Content
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan layanan Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta teridentifikasi dari aspek pengetahuan, sikap

Hampir separoh dari dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (40,90 %) memberikan umpan balik agar UIN atau Fakultas mengadakan pelatihan pembuatan

Jurnal Kimia VALENSI merupakan Jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Program Studi Kimia Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang terbit pertama kali pada

Imam Subchi, MA, selaku Ketua Pusat Puslitpen LP2M UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan panduan penelitian lebih sistematis dan terarah.. Semoga hasil penelitian ini

Subarja, M.Pd., Alamat : Bagian Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Tangerang Selatan, Banten, 15412 Kewarganegaraan : Indonesia Jenis Ciptaan :

Subarja, M.Pd., Alamat : Bagian Keuangan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Tangerang Selatan, Banten, 15412 Kewarganegaraan : Indonesia Jenis Ciptaan : Program Komputer Judul

Terindeks di Jurusan Teknik Informatika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 1 9-29 1 1 https://doi.org10.15408/jti.v9i1.5574 http://joumal.uinjkt.ac.id/index.php/ti/article/view/5574

Sistem Pendeteksi Kebocoran Gas dan Kualitas Udara di Laboratorium Pendidikan Kimia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta by Nenny Anggraini Submission date: 27-Jun-2019 07:29PM UTC+0700