• Tidak ada hasil yang ditemukan

S IKOR 1203248 Chapter 3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S IKOR 1203248 Chapter 3"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Ryanwar Iqbal, 2016

Perbandingan Keterampilan Sosial dalam Keterlibatan Olahraga Atlet dan Non Atlet Disabilitas

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Desain Penelitian

Desain penelitian adalah rencana dan stuktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian. Dalam penelitian ini untuk membandingkan keterampilan sosial daalm keterlibatan olahraga atlet dan non atlet disabilitas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode kuantitatif, karena penelitian ini disajikan dengan angka-angka. Adapun pengertian kuantitatif menurut Sugiono (2014, hlm.14) menjelaskan bahwa

“metode kuantitatif dapat diartikan dengan memberikan sebagai metode

penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada popolasi atau sempel tertentu, teknik pengambilan sempel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian analisis data bersifat kuantitatif/ststistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan”.

Selanjutnya desain dalam penelitian ini menggunakan desain kausal komparatif (casual comparative). “Pada desain ini memilih dua atau lebih kelompok yang berbeda pada variabel tertentu untuk dibandingkan pada variabel lain dan tidak ada manipulasi di dalamnya” Natsir (dalam Palwaguna, R, 2015 hlm. 31). Dalam penelitian ini peneliti dapat menentukan alasan atau penyebab status suatu objek.

Menurut Darmadi, H (2014, hlm.266) “Sebenarnya dalam penelitian kausal

komparatif, peneliti dapat juga menentukan alasan atau penyebab status objek

(2)

Adapun desain kausal komparatif yang dimaksud dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut ini:

(Variabel independen) (Variabel dependen)

(X) O1 (Y)

C O2 (Y)

Gambar 3.1 Desain Penelitian

(Sumber: Emzir, dalam Palwaguna, R, 2015, hlm. 31)

Keterangan:

(X) = Atlet Disabilitas

O1 (Y) = Observasi (post test) (Keterampilan sosial) Atlet O2 (Y) = Observasi (post test) (Keterampilan sosial) Non Atlet C = Kontrol (Orang Disabilitas Yang Bukan Atlet)

B.Partisipan

Peneitian ini melibatkan orang-orang disabilitas yang tingkat partisipasi dalam berolahraganya tinggi dan tidak ada partisipasinya dalam berolahraga. Partisipan disini menggunakan atlet yang ada di kota Bandung dan orang disabilitas yang tidak ada partisipasinya dalam berolahraga. Dalam penelitian yang dilakukan peneliti hanya mengambil orang-orang disabilitas yang masuk kedalam katagori tuna daksa. Hal ini diambil karena lebih mampu bersosialisasi namun terhalang dengan keterbatasan fisik yang dimiliki.

C.Populasi dan Sampel

1. Pengertian Populasi

(3)

yang sangat aktif berolahrag dan tidak terlalu aktif berolahraga. Adapun populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah orang-orang disabilitas.

2. Pengertian Sampel

Menurut Sugiono (2014, hlm. 120) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Pengambilan sampel harus mewakili keseluruhan dari populasi. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu Sampling Purposive. Menurut Sugiono (2014, hlm. 126) Sampling Purposive adalah:

“Sampling Purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

tertrntu. Misalnya akan melakukan penelitian tentang kualitas makanan, atau penelitian tentang kondisi politik disuatubb daerah, maka sumber datanya adalah orang yang ahli dalam politik. Sampel ini lebih cocok digunakan untuk penwlitian kualitatif atau penelitian yang tidak melakukan generelasi”.

Adapun sempel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 10 atlet PEPARNAS (Pekan Paralimpiade Nasional Jawa Barat) atlet Jawa Barat dan orang disabilitas yang berjumlah 10 orang.

D. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian mengenai tingkatan keterampilan sosial ini dilakukan di kantor NPCI (National Paralympic Committee Indonesia) yang ada Di Kota Bandung, serta di lingkungan sekitar wilayah peneliti berada lyang dilakukan pada pertengahan bulan Mei 2016.

E. Instrumen Penelitian

Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian. Jadi instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik fenomena ini disebut variabel penelitian Sugiono (2015, hlm. 148). Adapun instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket, menurut Kurtono 1990 (dalam Setiawan, 2012, hlm.

24) angket adalah: “penyelidikan suatu masalah yang banyak menyangkut

(4)

jawaban tertulis seperlunya”. Adapun tes yang digunaka dalam penelitian ini adalah tes keterampilan sosial. Dalam penelitian ini penulis menggunakan angket keterampilan sosial yang diambil dari Riko Septian (2014, hlm. 77) yang berjumlah 42 butir soal dan sudah dilakukan uji validitas dan realibilitas dengan nilai 0.897.

Instrumen disusun berdasarkan kisi-kisi yang telah dikembangkan dan menghasilkan item-item pernyataan yang akan dijawab oleh mahasiswa. untuk mengukur kecerdasan emosional, menggunakan Skala Likert dengan pilihan Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Dalam hal ini meniadakan jawaban ragu-ragu, dengan alasan, jawaban ini mempunyai arti ganda, bisa diartikan netral atau ragu-ragu. Sehingga menimbulkan kecenderungan jawaban ditengah. Menurut Ridwan 2012 yang

dikutif oleh Seprtian (2014, hlm. 28) “skala likert digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat dan persepsi seseoarang atau kelompok tentang kejadian atau

gejala sosial”. Skala liket hanya menggunakan item yang pasti baik dan secara

pasti buruk, tidak dimasukan yang agak baik dan yang agak kurang dan yang netral. Lebih lanjut dijelaskan oleh Nurhasan dan Choli 2007 yang dikutip oleh

Septian (2014, hlm. 28) bahwa “skala likert disusun dari sejumlah pertanyaan -pertanyaan tentang suatu objek, sebagian dari -pertanyaan itu mengekspresikan sikap menyenangkan dan sebagian lagi peryantaan-pertanyaan itu tidak

menyenangkan”.

Tabel 3.1

Kategori Jawaban dan Nilai Skala

Kategori Jawaban Positif (+) Negatif (-)

Sangat Sesuai (SS) 4 1

Sesuai (S) 3 2

Tidak Sesuai (TS) 2 3

(5)

Sedangkan kuesioner sebagai alat pengumpulan data disajikan berupa kisi-kisi instrumen penelitian sebagai berikut:

Variabel Dimensi Indikator No soal

(+) (-)

1.1.1 tidak merasa cemas 1.1.2 tidak mudah tersinggung 1.1.3 tidak takut pada

kerumunan banyak orang 1.1.4 tidak sukar

tidur/beristirahat dan tidak bermimpi buruk 1.1.5 tidak sukar

berkonsentreasi 1.1.6 perasaan gembira

30

1.2merasa memiliki komunitas

1.2.1 mempunyai banyak teman

1.2.2 merasa diperhatikan 1.2.3 merasa memiliki

1.2.4 mampu mempertahankan eksistensi budaya

1.3.1 merasa senang setelah berolahraga

1.3.2 melakukan tindakan keras yang direstui dalam

11 39

(6)

berhasil

mengendalikan gerak

olahraga (agresi non verbal)

1.3.3 kepuasan mengendalikan gerak tubuh saat

berolahraga

1.3.4 mampu melampiaskan rasa frustasi

1.3.5 mampu melampiaskan emosi

1.3.6 tidak ingin dicerdai atau mencelekai orang lain. 1.3.7 Tidak menghina orang

lain (lawan main atau tim lawan)

1.3.8 Tidak melakukan inimidasi terhadap lawan/tim lawan (verbal maupun non verbal) 1.3.9 Tidak mengintimidasi

lawan. sikap, norma dan moral yang lumrah dalam olahraga.

2.1.1 Bersalaman sebelum dan sesudah bertanding (menghargai lawan) 2.1.2 Menghargai peraturan

pertandingan dan permainan 2.1.3 Percaya diri saat

bertanding

2.1.4 Disiplin dalam latihan permainan

48

(7)

2.1.5 Kerjasama saat bermain 50

23

52 22

51

24 3. Fungsi

integrasi

3.1 mampu berintegrasi (berbaur) dengan satu komunitas

3.1.1 menyukai tergabung dalam suatu tim

3.1.2 menyukai kebersamaa dalam kegiatan satu tim 3.1.3 terjalin komunikasi dengan rekan satu tim

3.1.4 bangga menjadi anggota tim dan menggunakan atribut tim sebagai pembedaan dengan anggota lain

25 54 27 56

53

28

4.

Untuk penafsiran kategori tingkat kecerdasan emosional dengan menggunakan kategori jenjang. Kategori tingkat harapan ini disusun berdasarkan pendapat Azwar (1999) dalam tesis Prias Ayu (2014, hlm. 77) sebgai berikut:

Tabel 3.3 Penafsiran Kategori

X < ( µ - 1,0σ) Kategori Rendah

(8)

( µ + 1,0σ) ≤ X Kategori Tinggi

Keterangan :

X max : Skor tertinggi yang diperoleh dari setiap item pernyataan X min : Skpor terendah yang diperoleh dari setiap item pernyataan

σ : Standar Deviasi adalah jarak rentangan yang dibagi dalam 6 satuan deviasi sebaran

µ : Mean teoritik (rata-rat dari skor maksimum dan minimum)

F. Prosedur Penelitian

1.Menetukan sample dari populasi yang ada dengan menggunakan teknik Sampling Purposive.

2.Melakukan pengumpulan data tentang keterampilan sosial melalui pemberian angket kepada sampel.

3.Melakukan penghitungan terhadap skor setiap sampel dengan menggunakan SPSS versi 21.

4.Menyimpulkan hasil analisis data.

Gambar 3.4

Prosedur Penelitian

G. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS versi 21. Berikut analisis data dalam penelitian ini:

1. Analisis uji Kolmogorov-smirnov untuk melihat apakah data yang digunakan dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak, dengan pengambilan keputusan apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05, maka data tersebut berdistribusi tidak normal, dan sebaliknya apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05, maka data tersebut berdistribusi normal.

Populas i

Sempel

Pengisian angket keterampilan

sosial

Pengolahan data dan

analisis

(9)

2. Uji homogenitas dengan menggunakan Levene test yang terdapat pada analisis one way anova untuk mengetahui apakah variansi antar kelompok yang diuji berbeda atau tidak, variansinya homogen atau heterogen.

(10)

Gambar

Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3 Penafsiran Kategori

Referensi

Dokumen terkait

Berkat daya ekspresifnya, manusia mampu menegosiasikan makna dengan orang lain yang juga ekspresif dalam suatu situasi, jadi tindakan manusia tidak dipandang sebagai akibat

15 Subjek terlihat menyerah dan tidak ingin melakukan kegiatan-kegiatan apapun setelah mengetahui dirinya sakit.. 30 Ketakutan subjek untuk memeriksakan diri ke rumah sakit 6 +++

Menurut Fahmi (2011:5), tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi kepada pihak yang membutuhkan tentang kondisi suatu perusahaan dan memberikan

penerbangan, seperti bom dan bahan lain yang sejenis pada semua barang bawaan. calon penumpang

Pada hari ini, Selasa tanggal Sembilan Belas bulan Juni tahun Dua Ribu Dua Belas, telah diadakan pembukaan file Dokumen Penawaran untuk pekerjaan Bimbingan

Relevansi nilai biasanya dapat dijelaskan dengan suatu analisis yang mengarah pada kekuatan penjelas ( explanatory power /R²) dari laba bersih dan nilai buku ekuitas

Sistem pemilahan sampah mekanik dapat memilah sampah sesuai jenis sampah yang telah ditentukan seperti sampah logam, sampah ringan (non- logam) dan sampah berat

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa sebagian kecil bayi baru lahir di Rumah Sakit Syarifa Ambami Rato Ebu Bangkalan lahir dari ibu dengan usia kehamilan aterm,