• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI METODE PROBLEM SOLVING DALAM MENINGKATKAN KREATIFITAS SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IX-D SMP ISLAM AL-AZHAAR KEDUNGWARU TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2015 2016 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IMPLEMENTASI METODE PROBLEM SOLVING DALAM MENINGKATKAN KREATIFITAS SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IX-D SMP ISLAM AL-AZHAAR KEDUNGWARU TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2015 2016 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

116

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada pembahasan sebelumnya dan hasil penelitian maka

diperoleh :

1. Penerapan problem solving di kelas IX-D SMP Islam Al-Azhaar

Tulungagung dengan dibentuk kelompok kemudian masing-masing

kelompok diberi suatu masalah yang kemudian didiskusikan bersama

dengan anggota kelompoknya dan dikerjakan dengan kelompoknya

masing-masing, setelah itu masing-masing kelompok mempresentasikan

hasil diskusinya atau kalau waktunya tidak cukup biasanya guru meminta

untuk masing-masing kelompok menempelkan hasil diskusinya dipapan

tulis, jadi teman-temannya dari kelompok lain bisa langsung melihat hasil

diskusi kelompok lain.

Dengan penerapan metode problem solving dalam mata pelajaran

matematika pada materi SPLDV dari 6 siswa yang dipilih oleh peneliti

dari katagori dua siswa berkemampuan tinggi, dua siswa berkemampuan

sedang, dan dua siswa berkemampuan rendah, setelah melihat hasil dari

penelitian didapat dua siswa berpikir sangat kreatif, dan empat siswa

berpikir kreatif.

(2)

117

Jadi dapat disimpulkan bahwa implementasi metode problem

solving dapat meningkatkan kreatifitas siswa dalam menyelesaikan

masalah pada mata pelajaran matematika di SMP Islam Al-Azhaar

Kedungwaru Tulungagung berjalan dengan baik.

2. Kreatifitas siswa dalam menyelesaikan masalah:

a. Tingkat berpikir kreatif siswa berkemampuan tinggi

Tingkat kreatifitas siswa berkemampuan tinggi memenuhi

ketiga indikator kreatifitas, yaitu kefasihan, fleksibilitas, dan

kebaruan. Jadi memenuhi kreatifitas tingkat 4 atau sangat kreatif.

b. Tingkat berpikir kreatif siswa berkemampuan sedang

Tingkat kreatifitas siswa berkemampuan sedang memenuhi

dua indikator kreatifitas, yaitu kefasihan dan fleksibilitas. Jadi

memenuhi kreatifitas tingkat 3 atau kreatif.

c. Tingkat berpikir kreatif siswa berkemampuan rendah

Tingkat kreatifitas siswa berkemampuan rendah memenuhi dua

indikator kreatifitas, yaitu kefasihan dan fleksibilitas. Jadi memenuhi

kreatifitas tingkat 3 atau kreatif.

B. Saran

Sesuai dengan hasil penelitian, maka disarankan:

1. Bagi Siswa

Siswa harus lebih meningkatkan kreatifitas dalam

(3)

118

2. Bagi Guru Matematika

Sebagai pendidik, seyogyanya guru mendorong siswa untuk

lebih mengembangkan kemampuan berpikir kreatif dalam

menyelesaikan soal matematika. Terlebih didukung oleh kemampuan

IQ yang tinggi, hal ini akan memudahkan pencapaian kreatifitas yang

tinggi pula.

3. Bagi Sekolah

Seyogyanya sekolah dapat menerapkan strategi pembelajaran

yang dapat mengembangkan kreatifitas. Sehingga siswa dapat

mengembangkan daya pikir dan imajinasinya.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Dari hasil penelitian ini, diharapkan peneliti selanjutnya dapat

mengembangkan dan memperdalam pengetahuan dan kajian yang

berkaitan dengan kreatifitas siswa dalam menyelesaikan masalah pada

Referensi

Dokumen terkait

Peserta lelang yang diundang agar membawa dokumen asli dan copy 1 ( satu ) rangkap serta dokumen penunjang sesuai dokumen yang diupload pada SPSE paket pekerjaan tersebut diatas

Berdasarkan hasil nilai siswa pada siklus I, peneliti merasa bahwa Metode Pembelajaran Komunikatif ( Communicative Language Teaching Method ) adalah metode yang baik

Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya bunyi alarm ketika motion sensor mendeteksi kendaraan ketika mendekati pintu akses masuk atau keluar dan gerakan palang pintu

Dokumen Kualifikasi Asli atau Legalisir dan Rekaman 1 (satu) rangkap; Demikian atas kerjasamanya diucapkan terima kasih.. Pokja Jasa Konstruksi dan Jasa Lainnya

pokok dan fungsi sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor. 21 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat

Dengan demikian maka hipotesis yang menyatakan bahwa diduga Keandalan ( Reliability ), Keresponsifan ( Responsiveness ), Jaminan ( Assurance ), Empati ( Emphaty ),

Dokumen Kualifikasi Asli atau Legalisir dan Rekaman 1 (satu) rangkap; Demikian atas kerjasamanya diucapkan terima kasih.. Pokja Jasa Konstruksi dan Jasa Lainnya

Rumah kayu bongkar pasang direncanakan secara sederhana karena yang lebih diutamakan adalah pembuatan detail sambungan dan penggunaan alat sambung dari besi selain