• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengenaan Sanksi Adat “Epkeret” terhadap Kasus Pembunuhan dalam Masyarakat Adat di Pegunungan Buru Selatan T1 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengenaan Sanksi Adat “Epkeret” terhadap Kasus Pembunuhan dalam Masyarakat Adat di Pegunungan Buru Selatan T1 BAB III"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis terhadap hasil pembahasan dan penelitian

yang telah dilakukan oleh penulis, maka penulis merumuskan kesimpulan

sebagai berikut :

1. Sebagai sebuah keputusan adat yang diputuskan oleh Matgugul

(Raja Tanah) maka sanksi adat Epkeret diterima sebagai dalam damai

yang bermafaat dan adil. Disini masyarakat adat merasa percaya

dengan peradilan adat karena berlangsung cepat, sederhana serta yang

paling penting dapat langsung merasakan manfaatnya serta

keputusanya diterima dan mengikat. Masyarakat persekutuan hukum

adat di Pegunungan Buru Selatan mempunyai sejumlah pilihan

penyelesaian konflik ketika mereka sedang berselisih. Akan tetapi

untuk kasus yang masuk dalam ranah hukum yang berlaku secara

nasional tidak ada pertetangan dengan hal itu, penyelesian secara

hukum nasional yang berlaku silahkan dijalankan, akan tetapi

masyarakat adat lewat Lembaga Pemerintahan Adat juga mempunyai

mekanisme penyelesaian sengketa untuk memulihkan (restorasi)

hubungan yang rusak antar warga dalam masyarakat adat di

Pegunungan Buru Selatan. Keberadaan kekuasaan tokoh-tokoh adat

dalam sistem peradilan informal di pengaruhi oleh tingkat kepercayaan

masyarakat akan kemampuan Matgugul untuk memutuskan suatu

(2)

dan Emrimu atau Marinyu, memiliki kualitas pelayanan yang prima

dan kualitas putusan yang diakui dan diterima masyarakat adat

khusunya di pegunungan Buru Selatan yang cukup memberikan

kepuasan bagi semua pihak yang berperkara dan kewibawaan serta

pengetahuan yang luas dalam memahami pokok perkara merupakan

faktor yang memperkuat integritas dan kapabilitas mereka.

Fleksibilitas dan peran Lembaga Pemerintahan Adat dalam sistem

peradilan informal (peadilan adat atau saniri) yang selalu berfungsi

dan bertindak sebagai orang tua, penasihat, mediator dan hakim yang

netral adalah kekuatan kunci dalam setiap penyelesaian perkara.

B. Saran

Setelah melakukan penelitian dan menganalisis data yang diperoleh,

beberapa hal yang dapat disarankan oleh penulis :

1. Masyarakat Hukum adat di Pegunungan Buru Selatan di harapkan

tetap menjaga semangat hidup Kai-Wait (kakak-adik atau

kekeluargaan). Tidak dengan mudah terpengaruh oleh era modern.

Pesidangan adat senantiasa dilakukan untuk menyelesaikan setiap

sengketa yang terjadi dalam Masyarakat Adat di Pegunungan Buru

Selatan, agar hubungan yang rusak kembali dibangun dan dipulihkan

supaya tecapainya masyarakat ang harmonis.

2. Matgugul (Raja Tanah) diharapkan mampu menjalankan perannya

secara maksimal dengan dibantu oleh Matlea/Gebha atau Kepala Soa,

(3)

sengketa yang terjadi dalam lingkungan Masyarakat Adat di

Pegunungan Buru Selatan.

3. Pemerintah diharapkan mampu berperan aktif dalam menjaga

eksistensi kearifan lokal Masyarakat Hukum Adat di Pegunungan Buru

Selatan dari pengaruh zaman modern dan tidak terlalu banyak

mencapuri sistem pemerintahan adat Masyarakat Hukum Adat

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini berjudul “Kemampun Siswa Kelas VIII MTsN Rukoh dalam Menulis Paragraf Deduktif dan Induktif― dengan rumusan masalah bagaimanakah tingkat Kemampuan Siswa Kelas

In a classroom experiment, Yembise (2007) observed that EFL teachers no matter s/he is NAN, AN or Non Papuan, with well-educated background, familiar with

achievement class VIII SMP Islam Sunan Gunung Jati Ngunut Tulungagung, as. well as to determine the relationship between emotional intelligence

Net yang dipergunakan dalam permainan tenis meja biasanya terbuat dari nilon atau bahan lain yang sejenis, biasanya berwarna hijau tua dan di bagian sisinya dilapisi dengan kain

Further utilization of after-TPA performance profile (Teacher Performance Assessment) is made Continuous Professional Development (CPD) activity which include

Salah satu syarat pembangunan sebuah villa berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir Barat Nomor 1 Tahun 2016 tentang Bangunan Gedung yaitu harus memiliki

Nilai F = 13,157 dan sig = 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak, atau terdapat perbedaan keterampilan permainan tradisional antara siswa yang belajar menggunakan

Isu adalah suatu hal atau trending topic yang sedang di bicarakan saat ini yang bersifat kekinian, atau sementara tetapi jika di respon dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan