Lampiran 1 :
KUESIONER
PENGARUH FAKTOR MANAJEMEN TERHADAP HASIL
PEMBERANTASAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE
DI KOTA MEDAN TAHUN 2014
IDENTITAS :
N a m a
:
Umur
:
Pendidikan
:
Pekerjaan
:
PETUNJUK :
Jawablah setiap pernyataan berikut dengan memberi tanda contreng (
√
) pada
kolom yang tersedia dengan pilihan jawaban sebagai berikut :
SS
Sangat setuju
S
Setuju
TS
Tidak setuju
STS
Sangat tidak setuju
NO
PERNYATAAN
JAWABAN
SS
S
TS STS
A
MAN (X1)
A1
Pengetahuan
1 Penyebab DBD adalah virus dengue yang
ditularkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti.
2 Aedes aegypti adalah nyamuk yang selalu
menggigit pada pagi dan sore hari, hinggap di
gantungan baju, dan berkembang biak di tempat
penampungan air
3 Gejala DBD muncul secara tiba-tiba, disertai
sakit kepala berat, sendi dan otot serta dan ruam
4 Dalam waktu singkat DBD dapat merenggut
nyawa penderitanya jika tidak ditangani
secepatnya
kecil terjadi pada akhir masa demam
6 Belum ada vaksin yang tersedia DBD sehingga
pencegahan utama terletak pada upaya
menghapuskan atau mengurangi vektor nyamuk
NO
PERNYATAAN
JAWABAN
SS
S
TS STS
A1
Pengetahuan
7 Sekira 80% dari pasien (atau 8 dari 10 pasien)
yang terinfeksi virus dengue tidak menunjukkan
gejala, atau hanya menunjukkan gejala ringan
(seperti demam biasa
8 Pada beberapa penderita, penyakit berkembang
ke fase kritis setelah demam tinggi mereda. Fase
kritis tersebut biasanya berlangsung selama
hingga 2 hari
9 Gejala klasik demam dengue adalah demam yang
terjadi secara tiba-tiba; sakit kepala (biasanya di
belakang mata); ruam; nyeri otot dan nyeri sendi..
10 Pemberantasan sarang nyamuk (PSN-DBD)
adalah kegiatan memberantas telur, jentik dan
kepompong nyamuk penular DBD
NO
PERNYATAAN
JAWABAN
SS
S
TS STS
A2
Sikap
1
Sebagai petugas P2P, saya selalu melaporkan
setiap kasus DBD di wilayah kerja puskesmas
kepada Dinas Kesehatan
2
Setiap petugas P2P berkewajiban melakukan
pelacakan kasus DBD di wilayah kerja
Puskesmas masing masing
3
Petugas P2P wajib memberi penyuluhan kepada
setiap perangkat desa tentang program
pemberantasan DBD
4
Sebagai petugas P2P, saya selalu melakukan
pemberdayaan (advokasi) kepada kepala desa di
wilayah kerja puskesmas
5
Pembentukan kader jumantik di wilayah kerja
puskesmas sangat menentukan keberhasilan
petugas P2P di wilayah kerja puskesmas
melakukan pemeriksaan jentik
7
Saya selalu mengajak masyarakat setempat
melakukan gotong royong sebagai bentuk
partisipasi masyarakat dalam pemberantasan
DBD
8
Saya selalu memberikan bubuk abate kepada
setiap penderita kasus DBD di wilayah kerja
puskesmas
NO
PERNYATAAN
JAWABAN
SS
S
TS STS
A2
Sikap
9
Jika kasus DBD ditemukan, saya selalu siap
mendampingi petugas penyemprotan dari Dinas
Kesehatan
10
Sebagai petugas P2P, saya selalu membuat
laporan lengkap kepada Dinas Kesehatan
A3
Tindakan
1
Sebagai petugas P2P saya dapat mengenali secara
dini tanda-tanda penyakit DBD
2
Jika menemukan kasus, saya segera melaporkan
kasus ke Dinas Kesehatan
3
Sebagai petugas P2P, saya segera melakukan
tindakan penanggulangan sementara di lokasi
sekitar ditemukannya kasus DBD
4
Saya segera mengarahkan masyarakat mengikuti
PSN jika ditemukan penderita demam panas
tanpa penyebab yang jelas
5
Sebagai petugas P2P, saya segera mendorong
dilakukannya penyemprotan jika ditemukan
jentik di rumah penderita
6
Jika penderita tidak ditemukan, tetapi jentik
ditemukan, saya segera mengarahkan masyarakat
sekitar mengikuti PSN
7
Jika penderita DBD dan jentik tidak ditemukan,
saya tetap melakukan penyuluhan kepada
masyarakat sekitar
8
Sebagai petugas P2P, saya selalu mengarahkan
masyarakat untuk menguras, dan menutup tempat
penampungan air untuk membasmi jentik
segera melakukan penyelidikan epidemiologi
untuk pemeriksaan jentik dan pencairan penderita
panas
NO
PERNYATAAN
JAWABAN
SS
S
TS STS
A4
Pendidikan
1
Saya memiliki latar belakang pendidikan sesuai
dengan tugas anda sekarang sebagai P2P
2
Pendidikan yang saya miliki mendukung tugas
anda sebagai P2P
3
Sebagai petugas P2P, latar belakang pendidikan
yang relevan sangat diperlukan dalam
melaksanakan tugas pemberantasan DBD
4
Saya pernah mendapat pendidikan khusus
sebagai petugas P2P
5
Faktor pendidikan sangat berpengaruh terhadap
kinerja setiap petugas P2P
6
Tngkat pendidikan yang sudah saya capai masih
perlu ditingkatkan ke jenjang lebih tinggi untuk
mensukseskan kinerja petugas P2P
A5
Pelatihan
1
Sebelum menjadi petugas P2P, saya pernah
mengikuti program pelatihan tentang DBD
2
Saya merasakan peningkatan kinerja sebagai
petugas P2P setelah mendapat pelatihan khusus
3
Menurut saya program pelatihan yang anda ikuti
sebelumnya sangat mendukung tugas anda
sebagai petugas P2P
4
Program pelatihan yang anda terima selama ini
relevan dengan tugas anda sebagai petugas P2P
5
Ada dampak positif yang saya rasakan terhadap
dilakukan masih perlu dikembangkan
NO
PERNYATAAN
JAWABAN
SS
S
TS STS
B
MONEY (X2)
1
Saya mendapat uang transport yang sesuai
sebagai petugas P2P dalam melaksanakan P2P
DBD
2
Imbalan diberikan secara rutin sesuai dengan
tugas dan tanggungjawab anda sebagai petugas
P2P
3
Saya dapat merasakan manfaat imbalan yang
saya terima dalam menopang pekerjaan anda
sebagai petugas P2P
4
Menurut saya imbalan yang anda terima sekarang
ini masih belum memadai dalam mendukung
tugas sebagai petugas P2P
5
Sebagai petugas P2P, saya sering mengalami
hambatan kerja karena minimmnya imbalan yang
diterima
6
Selain imbalan dalam bentuk tunai, ada juga
mendapat imbalan berupa ganti rugi atau
penghargaan
C
MATERIAL (X3)
1
Ketersediaan bubuk abate yang dimiliki
puskesmas cukup tersedia untuk jangka waktu 1
tahun
3
Abate SG 1% adalah jenis larvasida yang paling
aman dibandingkan jenis lainnya
4
Setelah ditabur kedalam air, butiran abate akan
jatuh sampai ke dasar dan racun aktifnya akan
menempel pada dinding tempat air
5
Dosis anjuran penggunaan abate adalah 1% abate
untuk 10 liter air pelarut
6
Tujuan abatisasi adalah untuk meminimalkan
kepadatan vektor secara serentak dalam jangka
waktu lebih lama
NO
PERNYATAAN
JAWABAN
SS
S
TS STS
D
METHOD (X4)
1
Abatisasi merupakan metode yang baik untuk
pemberantasan DBD dengan membunuh jentik
nyamuk
2
Fogging (pengasapan) merupakan metode yang
juga sangat membantu dalam pemberantasan
DBD
3
Selain metode abatisasi dan fogging, penyuluhan
juga merupakan metode yang bermanfaat dalam
pemberantasan DBD
4
Pemberantasan sarang nyamuk (PSN) adalah
metode pemberantasan tanpa menggunakan
insektisida seperti abate
5
Selain dengan metode PSN dan abatisasi, metode
penyuluhan sangat diperlukan
6
Penemuan kasus dan penyuluhan juga merupakan
metode yang sangat mendukung keberhasilan
program pemberantasan DBD
Lampiran 3 : HASIL PENGOLAHAN DATA
Frequency Table Pengetahuan (X11)
Penyebab DBD adalah virus dengue yang ditularkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti.
24 61.5 61.5 61.5
13 33.3 33.3 94.9
1 2.6 2.6 97.4
1 2.6 2.6 100.0
39 100.0 100.0
Sangat setuju Setuju Tidak s etuju Sangat tidak setuju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Aedes aegypti adalah nyamuk yang selalu menggigit pada pagi dan sore hari, hinggap di gantungan baju, dan berkembang biak di tempat penampungan air
9 23.1 23.1 23.1
9 23.1 23.1 46.2
10 25.6 25.6 71.8
11 28.2 28.2 100.0
39 100.0 100.0
Sangat setuju Setuju Tidak s etuju Sangat tidak setuju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Gejala DBD muncul secara tiba-tiba, disertai sakit kepala berat, sendi dan otot serta dan ruam
34 87.2 87.2 87.2
1 2.6 2.6 89.7
4 10.3 10.3 100.0
39 100.0 100.0
Sangat setuju Setuju
Sangat tidak setuju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Dalam waktu singkat DBD dapat merenggut nyawa penderitanya jika tidak ditangani secepatnya
14 35.9 35.9 35.9
12 30.8 30.8 66.7
11 28.2 28.2 94.9
2 5.1 5.1 100.0
39 100.0 100.0
Sangat setuju Setuju Tidak s etuju Sangat tidak setuju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Demam berdarah pada umumnya berlangsung sekitar 6 - 7 hari dengan puncak demam lebih kecil terjadi pada akhir masa demam
15 38.5 38.5 38.5
12 30.8 30.8 69.2
10 25.6 25.6 94.9
2 5.1 5.1 100.0
39 100.0 100.0
Sangat setuju Setuju Tidak s etuju Sangat tidak setuju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Belum ada vaksin yang tersedia DBD sehingga pencegahan utama terletak pada upaya menghapuskan atau mengurangi vektor nyamuk
24 61.5 61.5 61.5
13 33.3 33.3 94.9
2 5.1 5.1 100.0
39 100.0 100.0
Sangat setuju Setuju
Sangat tidak setuju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Sekira 80% dari pasien (atau 8 dari 10 pasien) yang terinfeksi virus dengue tidak menunjukkan gejala, atau hanya menunjukkan gejala ringan (seperti demam biasa
6 15.4 15.4 15.4
12 30.8 30.8 46.2
10 25.6 25.6 71.8
11 28.2 28.2 100.0
39 100.0 100.0
Sangat setuju Setuju Tidak s etuju Sangat tidak setuju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Pada beberapa penderita, penyakit berkembang ke fase kritis setelah demam tinggi mereda. Fase kritis tersebut biasanya berlangsung selama hingga 2 hari
23 59.0 59.0 59.0
12 30.8 30.8 89.7
4 10.3 10.3 100.0
39 100.0 100.0
Sangat setuju Setuju
Sangat tidak setuju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Gejala klasik demam dengue adalah demam yang terjadi secara tiba-tiba; sakit kepala (biasanya di belakang mata); ruam; nyeri otot dan nyeri sendi..
22 56.4 56.4 56.4
4 10.3 10.3 66.7
1 2.6 2.6 69.2
12 30.8 30.8 100.0
39 100.0 100.0
Sangat setuju Setuju Tidak s etuju Sangat tidak setuju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Pemberantasan sarang nyamuk (PSN-DBD) adalah kegiatan memberantas telur, jentik dan kepompong nyamuk penular DBD
23 59.0 59.0 59.0
3 7.7 7.7 66.7
1 2.6 2.6 69.2
12 30.8 30.8 100.0
39 100.0 100.0
Sangat setuju Setuju Tidak s etuju Sangat tidak setuju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Pengetahuan
29 74.4 74.4 74.4
10 25.6 25.6 100.0
39 100.0 100.0
Baik Buruk Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Frequency Table Sikap (X12)
Sebagai petugas P2P, saya selalu melaporkan setiap kasus DBD di wilayah kerja puskesmas kepada Dinas Kesehatan
23 59.0 59.0 59.0
12 30.8 30.8 89.7
1 2.6 2.6 92.3
3 7.7 7.7 100.0
Sangat setuju Setuju Tidak s etuju Sangat tidak setuju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Setiap petugas P2P berkewajiban melakukan pelacakan kasus DBD di wilayah kerja Puskesmas masing masing
7 17.9 17.9 17.9
13 33.3 33.3 51.3
8 20.5 20.5 71.8
11 28.2 28.2 100.0
39 100.0 100.0
Sangat setuju Setuju Tidak s etuju Sangat tidak setuju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Petugas P2P wajib memberi penyuluhan kepada setiap perangkat desa tentang program pemberantasan DBD
23 59.0 59.0 59.0
8 20.5 20.5 79.5
3 7.7 7.7 87.2
5 12.8 12.8 100.0
39 100.0 100.0
Sangat setuju Setuju Tidak s etuju Sangat tidak setuju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Sebagai petugas P2P, saya selalu melakukan pemberdayaan (advokasi) kepada kepala desa di wilayah kerja puskesmas
13 33.3 33.3 33.3
13 33.3 33.3 66.7
9 23.1 23.1 89.7
4 10.3 10.3 100.0
39 100.0 100.0
Sangat setuju Setuju Tidak s etuju Sangat tidak setuju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Pembentukan kader jumantik di wilayah kerja puskesmas sangat menentukan keberhasilan petugas P2P di wilayah kerja puskesmas
16 41.0 41.0 41.0
10 25.6 25.6 66.7
10 25.6 25.6 92.3
3 7.7 7.7 100.0
Sangat setuju Setuju Tidak s etuju Sangat tidak setuju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Sebagai petugas P2P, saya tidak pernah lalai melakukan pemeriksaan jentik
22 56.4 56.4 56.4
12 30.8 30.8 87.2
3 7.7 7.7 94.9
2 5.1 5.1 100.0
39 100.0 100.0
Sangat setuju Setuju Tidak s etuju Sangat tidak setuju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Saya selalu mengajak masyarakat setempat melakukan gotong royong sebagai bentuk partisipasi masyarakat dalam pemberantasan DBD
5 12.8 12.8 12.8
13 33.3 33.3 46.2
10 25.6 25.6 71.8
11 28.2 28.2 100.0
39 100.0 100.0
Sangat setuju Setuju Tidak s etuju Sangat tidak setuju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Saya selalu memberikan bubuk abate kepada setiap penderita kasus DBD di wilayah kerja puskesmas
19 48.7 48.7 48.7
14 35.9 35.9 84.6
1 2.6 2.6 87.2
5 12.8 12.8 100.0
39 100.0 100.0
Sangat setuju Setuju Tidak s etuju Sangat tidak setuju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Jika kasus DBD ditemukan, saya selalu siap mendampingi petugas penyemprotan dari Dinas Kesehatan
16 41.0 41.0 41.0
13 33.3 33.3 74.4
2 5.1 5.1 79.5
8 20.5 20.5 100.0
39 100.0 100.0
Sangat setuju Setuju Tidak s etuju Sangat tidak setuju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Sebagai petugas P2P, saya selalu membuat laporan lengkap kepada Dinas Kesehatan
18 46.2 46.2 46.2
4 10.3 10.3 56.4
1 2.6 2.6 59.0
16 41.0 41.0 100.0
39 100.0 100.0
Sangat setuju Setuju Tidak s etuju Sangat tidak setuju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Sikap
28 71.8 71.8 71.8
11 28.2 28.2 100.0
39 100.0 100.0
Mendukung Tidak Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Frequency Table Tindakan (X13)
Se bagai petugas P2P sa ya dapa t m engena li se cara di ni ta nda -tanda penyakit
22 56.4 56.4 56.4
13 33.3 33.3 89.7
4 10.3 10.3 100.0
39 100.0 100.0
Sangat setuju Setuju
Sangat tidak s etuju Total
Valid
Frequency Percent Valid P erc ent
Cumulative Percent
Jika menemukan kasus, saya segera melaporkan kasus ke Dinas Kesehatan
13 33.3 33.3 33.3
14 35.9 35.9 69.2
6 15.4 15.4 84.6
6 15.4 15.4 100.0
39 100.0 100.0
Sangat setuju Setuju Tidak s etuju Sangat tidak setuju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Sebagai petugas P2P, saya segera melakukan tindakan penanggulangan sementara di lokasi sekitar ditemukannya kasus DBD
25 64.1 64.1 64.1
9 23.1 23.1 87.2
2 5.1 5.1 92.3
3 7.7 7.7 100.0
39 100.0 100.0
Sangat setuju Setuju Tidak s etuju Sangat tidak setuju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Saya segera mengarahkan masyarakat mengikuti PSN jika ditemukan penderita demam panas tanpa penyebab yang jelas
12 30.8 30.8 30.8
12 30.8 30.8 61.5
10 25.6 25.6 87.2
5 12.8 12.8 100.0
39 100.0 100.0
Sangat setuju Setuju Tidak s etuju Sangat tidak setuju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Sebagai petugas P2P, saya segera mendorong dilakukannya penyemprotan jika ditemukan jentik di rumah penderita
16 41.0 41.0 41.0
11 28.2 28.2 69.2
9 23.1 23.1 92.3
3 7.7 7.7 100.0
39 100.0 100.0
Sangat setuju Setuju Tidak s etuju Sangat tidak setuju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Jika penderita tidak ditemukan, tetapi jentik ditemukan, saya segera mengarahkan masyarakat sekitar mengikuti PSN
23 59.0 59.0 59.0
10 25.6 25.6 84.6
1 2.6 2.6 87.2
5 12.8 12.8 100.0
Sangat setuju Setuju Tidak s etuju Sangat tidak setuju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Jika penderita DBD dan jentik tidak ditemukan, saya tetap melakukan penyuluhan kepada masyarakat sekitar
9 23.1 23.1 23.1
14 35.9 35.9 59.0
8 20.5 20.5 79.5
8 20.5 20.5 100.0
39 100.0 100.0
Sangat setuju Setuju Tidak s etuju Sangat tidak setuju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Sebagai petugas P2P, saya selalu mengarahkan masyarakat untuk menguras, dan menutup tempat penampungan air untuk membasmi jentik
22 56.4 56.4 56.4
11 28.2 28.2 84.6
2 5.1 5.1 89.7
4 10.3 10.3 100.0
39 100.0 100.0
Sangat setuju Setuju Tidak s etuju Sangat tidak setuju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Sebagai petugas P2P, saya selalu mengubur atau menyingkirkan sampah untuk membasmi jentik
17 43.6 43.6 43.6
10 25.6 25.6 69.2
2 5.1 5.1 74.4
10 25.6 25.6 100.0
39 100.0 100.0
Sangat setuju Setuju Tidak s etuju Sangat tidak setuju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Setelah menerima laporan dari masyarakat, saya segera melakukan penyelidikan epidemiologi untuk pemeriksaan jentik dan pencairan penderita panas
16 41.0 41.0 41.0
8 20.5 20.5 61.5
1 2.6 2.6 64.1
14 35.9 35.9 100.0
39 100.0 100.0
Sangat setuju Setuju Tidak s etuju Sangat tidak setuju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Tindakan
27 69.2 69.2 69.2
12 30.8 30.8 100.0
39 100.0 100.0
Baik Buruk Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Frequency Table Pendidikan (X14)
Saya memiliki latar belakang pendidikan sesuai dengan tugas anda sekarang sebagai P2P
17 43.6 43.6 43.6
18 46.2 46.2 89.7
1 2.6 2.6 92.3
3 7.7 7.7 100.0
39 100.0 100.0
Sangat setuju Setuju Tidak s etuju Sangat tidak setuju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Pendidikan yang saya miliki mendukung tugas anda sebagai P2P
18 46.2 46.2 46.2
14 35.9 35.9 82.1
5 12.8 12.8 94.9
2 5.1 5.1 100.0
39 100.0 100.0
Sangat setuju Setuju Tidak s etuju Sangat tidak setuju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Sebagai petugas P2P, latar belakang pendidikan yang relevan sangat diperlukan dalam melaksanakan tugas pemberantasan DBD
17 43.6 43.6 43.6
11 28.2 28.2 71.8
10 25.6 25.6 97.4
1 2.6 2.6 100.0
39 100.0 100.0
Sangat setuju Setuju Tidak s etuju Sangat tidak setuju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Saya pernah mendapat pendidikan khusus sebagai petugas P2P
11 28.2 28.2 28.2
14 35.9 35.9 64.1
11 28.2 28.2 92.3
3 7.7 7.7 100.0
39 100.0 100.0
Sangat setuju Setuju Tidak s etuju Sangat tidak setuju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Faktor pendidikan sangat berpengaruh terhadap kinerja setiap petugas P2P
12 30.8 30.8 30.8
21 53.8 53.8 84.6
2 5.1 5.1 89.7
4 10.3 10.3 100.0
39 100.0 100.0
Sangat setuju Setuju Tidak s etuju Sangat tidak setuju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Tngkat pendidikan yang sudah saya capai masih perlu ditingkatkan ke jenjang lebih tinggi untuk mensukseskan kinerja petugas P2P
8 20.5 20.5 20.5
15 38.5 38.5 59.0
7 17.9 17.9 76.9
9 23.1 23.1 100.0
39 100.0 100.0
Sangat setuju Setuju Tidak s etuju Sangat tidak setuju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Pendidikan
23 59.0 59.0 59.0
16 41.0 41.0 100.0
39 100.0 100.0
Baik Buruk Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Sebelum menjadi petugas P2P, saya pernah mengikuti program pelatihan tentang DBD
17 43.6 43.6 43.6
18 46.2 46.2 89.7
4 10.3 10.3 100.0
39 100.0 100.0
Sangat setuju Setuju
Sangat tidak setuju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Saya merasakan peningkatan kinerja sebagai petugas P2P setelah mendapat pelatihan khusus
13 33.3 33.3 33.3
21 53.8 53.8 87.2
3 7.7 7.7 94.9
2 5.1 5.1 100.0
39 100.0 100.0
Sangat setuju Setuju Tidak s etuju Sangat tidak setuju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Menurut saya program pelatihan yang anda ikuti sebelumnya sangat mendukung tugas anda sebagai petugas P2P
15 38.5 38.5 38.5
16 41.0 41.0 79.5
8 20.5 20.5 100.0
39 100.0 100.0
Sangat setuju Setuju Tidak s etuju Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Program pelatihan yang anda terima selama ini relevan dengan tugas anda sebagai petugas P2P
10 25.6 25.6 25.6
19 48.7 48.7 74.4
8 20.5 20.5 94.9
2 5.1 5.1 100.0
39 100.0 100.0
Sangat setuju Setuju Tidak s etuju Sangat tidak setuju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Ada dampak positif yang saya rasakan terhadap peningkatan kinerja anda sebagai petugas P2P
7 17.9 17.9 17.9
28 71.8 71.8 89.7
3 7.7 7.7 97.4
1 2.6 2.6 100.0
39 100.0 100.0
Sangat setuju Setuju Tidak s etuju Sangat tidak setuju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Menurut saya program pelatihan yang telah dilakukan masih perlu dikembangkan
7 17.9 17.9 17.9
20 51.3 51.3 69.2
7 17.9 17.9 87.2
5 12.8 12.8 100.0
39 100.0 100.0
Sangat setuju Setuju Tidak s etuju Sangat tidak setuju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Pelatihan
26 66.7 66.7 66.7
13 33.3 33.3 100.0
39 100.0 100.0
Baik Buruk Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Man
25 64.1 64.1 64.1
14 35.9 35.9 100.0
39 100.0 100.0
Baik Buruk Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Saya mendapat uang transport yang sesuai sebagai petugas P2P dalam melaksanakan P2P DBD
19 48.7 48.7 48.7
17 43.6 43.6 92.3
3 7.7 7.7 100.0
39 100.0 100.0
Sangat setuju Setuju
Sangat tidak setuju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Imbalan diberikan secara rutin sesuai dengan tugas dan tanggungjawab anda sebagai petugas P2P
14 35.9 35.9 35.9
15 38.5 38.5 74.4
4 10.3 10.3 84.6
6 15.4 15.4 100.0
39 100.0 100.0
Sangat setuju Setuju Tidak s etuju Sangat tidak setuju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Saya dapat merasakan manfaat imbalan yang saya terima dalam menopang pekerjaan anda sebagai petugas P2P
18 46.2 46.2 46.2
14 35.9 35.9 82.1
7 17.9 17.9 100.0
39 100.0 100.0
Sangat setuju Setuju Tidak s etuju Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Menurut saya imbalan yang anda terima sekarang ini masih belum memadai dalam mendukung tugas sebagai petugas P2P
11 28.2 28.2 28.2
15 38.5 38.5 66.7
9 23.1 23.1 89.7
4 10.3 10.3 100.0
39 100.0 100.0
Sangat setuju Setuju Tidak s etuju Sangat tidak setuju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Sebagai petugas P2P, saya sering mengalami hambatan kerja karena minimmnya imbalan yang diterima
11 28.2 28.2 28.2
23 59.0 59.0 87.2
2 5.1 5.1 92.3
3 7.7 7.7 100.0
39 100.0 100.0
Sangat setuju Setuju Tidak s etuju Sangat tidak setuju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Selain imbalan dalam bentuk tunai, ada juga mendapat imbalan berupa ganti rugi atau penghargaan
7 17.9 17.9 17.9
17 43.6 43.6 61.5
7 17.9 17.9 79.5
8 20.5 20.5 100.0
39 100.0 100.0
Sangat setuju Setuju Tidak s etuju Sangat tidak setuju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Money
23 59.0 59.0 59.0
16 41.0 41.0 100.0
39 100.0 100.0
Mendukung Tidak Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Frequency Table Material (X3)
Ketersediaan bubuk abate yang dimiliki puskesmas cukup tersedia untuk jangka waktu 1 tahun
19 48.7 48.7 48.7
17 43.6 43.6 92.3
1 2.6 2.6 94.9
2 5.1 5.1 100.0
Sangat setuju Setuju Tidak s etuju Sangat tidak setuju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Ketersediaan bubuk abate sangat mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan P2P
39 100.0 100.0
Sangat setuju Setuju Tidak s etuju Sangat tidak setuju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Abate SG 1% adalah jenis larvasida yang paling aman dibandingkan jenis lainnya
15 38.5 38.5 38.5
10 25.6 25.6 64.1
8 20.5 20.5 84.6
6 15.4 15.4 100.0
39 100.0 100.0
Sangat setuju Setuju Tidak s etuju Sangat tidak setuju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Setelah ditabur kedalam air, butiran abate akan jatuh sampai ke dasar dan racun aktifnya akan menempel pada dinding tempat air
17 43.6 43.6 43.6
12 30.8 30.8 74.4
6 15.4 15.4 89.7
4 10.3 10.3 100.0
39 100.0 100.0
Sangat setuju Setuju Tidak s etuju Sangat tidak setuju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Dosis anjuran penggunaan abate adalah 1% abate untuk 10 liter air pelarut
18 46.2 46.2 46.2
17 43.6 43.6 89.7
2 5.1 5.1 94.9
2 5.1 5.1 100.0
39 100.0 100.0
Sangat setuju Setuju Tidak s etuju Sangat tidak setuju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Tujuan abatisasi adalah untuk meminimalkan kepadatan vektor secara serentak dalam jangka waktu lebih lama
7 17.9 17.9 17.9
13 33.3 33.3 51.3
10 25.6 25.6 76.9
9 23.1 23.1 100.0
39 100.0 100.0
Sangat setuju Setuju Tidak s etuju Sangat tidak setuju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Material
27 69.2 69.2 69.2
12 30.8 30.8 100.0
39 100.0 100.0
Baik Tidak Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Frequency Table Metode (X4)
Abatisasi merupakan metode yang baik untuk pemberantasan DBD dengan membunuh jentik nyamuk
16 41.0 41.0 41.0
20 51.3 51.3 92.3
3 7.7 7.7 100.0
39 100.0 100.0
Sangat setuju Setuju
Sangat tidak setuju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Fogging (pengasapan) merupakan metode yang juga sangat membantu dalam pemberantasan DBD
14 35.9 35.9 35.9
19 48.7 48.7 84.6
5 12.8 12.8 97.4
1 2.6 2.6 100.0
39 100.0 100.0
Sangat setuju Setuju Tidak s etuju Sangat tidak setuju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Selain metode abatisasi dan fogging, penyuluhan juga merupakan metode yang bermanfaat dalam pemberantasan DBD
13 33.3 33.3 33.3
12 30.8 30.8 64.1
10 25.6 25.6 89.7
4 10.3 10.3 100.0
39 100.0 100.0
Sangat setuju Setuju Tidak s etuju Sangat tidak setuju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Pemberantasan sarang nyamuk (PSN) adalah metode pemberantasan tanpa menggunakan insektisida seperti abate
17 43.6 43.6 43.6
15 38.5 38.5 82.1
6 15.4 15.4 97.4
1 2.6 2.6 100.0
39 100.0 100.0
Sangat setuju Setuju Tidak s etuju Sangat tidak setuju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Selain dengan metode PSN dan abatisasi, metode penyuluhan sangat diperlukan
14 35.9 35.9 35.9
18 46.2 46.2 82.1
3 7.7 7.7 89.7
4 10.3 10.3 100.0
39 100.0 100.0
Sangat setuju Setuju Tidak s etuju Sangat tidak setuju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Penemuan kasus dan penyuluhan juga merupakan metode yang sangat mendukung keberhasilan program pemberantasan DBD
10 25.6 25.6 25.6
14 35.9 35.9 61.5
8 20.5 20.5 82.1
7 17.9 17.9 100.0
39 100.0 100.0
Sangat setuju Setuju Tidak s etuju Sangat tidak setuju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Metode
26 66.7 66.7 66.7
13 33.3 33.3 100.0
39 100.0 100.0
Baik Tidak Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Frequency Table
Angka Bebas Jentik
24 61.5 61.5 61.5
15 38.5 38.5 100.0
39 100.0 100.0
Tinggi Rendah Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Angka Insiden
23 59.0 59.0 59.0
16 41.0 41.0 100.0
39 100.0 100.0
Rendah Tinggi Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Reliability Pengetahuan
Scale: ALL VARIABLES
Ca se P rocessing Sum ma ry
30 100.0
0 .0
30 100.0
Valid Ex cludeda
Total Cases
N %
Lis twis e deletion based on all variables in the procedure. a.
Reliability Statistics
.812 10
Cronbach's
Item-Total Statistics
30.6667 28.920 .389 .807
31.0000 25.655 .591 .784
30.6667 25.747 .596 .783
30.5000 29.569 .461 .799
30.6000 28.731 .447 .800
30.4667 29.913 .419 .803
30.6667 25.747 .596 .783
30.3667 30.516 .467 .801
30.2667 30.961 .489 .802
30.8000 25.959 .555 .789
Peng1
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
Reliability Sikap
Scale: ALL VARIABLES
Ca se P rocessing Sum ma ry
30 100.0
0 .0
30 100.0
Valid Ex cludeda
Total Cases
N %
Lis twis e deletion based on all variables in the procedure. a.
Reliability Statistics
.814 10
Cronbach's
Ite m-Tota l Sta tistics
30.6000 29.145 .405 .808
30.9000 26.231 .568 .790
30.6333 25.620 .627 .782
30.4000 29.559 .506 .798
30.5000 28.810 .476 .800
30.3667 30.309 .413 .806
30.5667 26.254 .579 .788
30.2667 30.892 .463 .804
30.1667 31.385 .477 .805
30.7000 26.493 .535 .794
Sikap1 Item Delet ed
Sc ale Variance if Item Delet ed
Correc ted Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
Reliability Tindakan
Scale: ALL VARIABLES
Ca se P rocessing Sum ma ry
30 100.0
0 .0
30 100.0
Valid Ex cludeda
Total Cases
N %
Lis twis e deletion based on all variables in the procedure. a.
Reliability Statistics
.810 10
Cronbach's
Item-Total Statistics
30.5333 28.809 .391 .804
30.8000 25.476 .593 .780
30.5333 25.223 .619 .777
30.3333 29.195 .488 .794
30.4000 28.386 .467 .795
30.2667 29.857 .404 .802
30.4667 25.844 .572 .783
30.2000 30.510 .436 .801
30.0667 30.892 .471 .800
30.6000 26.110 .526 .790
Tindakan1
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
Reliability Pendidikan
Scale: ALL VARIABLES
Ca se P rocessing Sum ma ry
30 100.0
0 .0
30 100.0
Valid Ex cludeda
Total Cases
N %
Lis twis e deletion based on all variables in the procedure. a.
Reliability Statistics
.785 6
Cronbach's
Alpha N of Items
Ite m-Total Sta tisti cs
17.1667 10.351 .577 .747
17.6000 8.731 .484 .783
17.2333 10.116 .464 .770
17.3000 10.631 .428 .777
17.2667 8.961 .753 .698
17.1000 10.231 .617 .740
Didik1 Item Deleted
Sc ale Variance if Item Deleted
Correc ted Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Scale: ALL VARIABLES
Ca se P rocessing Sum ma ry
30 100.0
0 .0
30 100.0
Valid Ex cludeda
Total Cases
N %
Lis twis e deletion based on all variables in the procedure. a.
Reliability Statistics
.809 6
Cronbach's
Alpha N of Items
Ite m-Total Sta tisti cs
17.1000 10.921 .620 .773
17.5000 9.155 .534 .803
17.1333 10.878 .465 .803
17.2000 11.200 .472 .800
17.2000 9.545 .785 .731
17.0333 10.792 .658 .766
Latih1 Item Deleted
Sc ale Variance if Item Deleted
Correc ted Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
Reliability Money (X2)
Scale: ALL VARIABLES
Ca se P rocessing Sum ma ry
30 100.0
0 .0
30 100.0
Valid Ex cludeda
Total Cases
N %
Lis twis e deletion based on all variables in the procedure. a.
Reliability Statistics
.775 6
Cronbach's
Ite m-Total Sta tisti cs
17.1333 10.189 .545 .740
17.5333 8.533 .473 .772
17.1667 9.868 .457 .758
17.2333 10.392 .418 .766
17.2333 8.806 .731 .688
17.0333 9.964 .614 .726
Money 1 Money 2 Money 3 Money 4 Money 5 Money 6
Sc ale Mean if Item Deleted
Sc ale Variance if Item Deleted
Correc ted Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
Reliability Material X3)
Scale: ALL VARIABLES
Ca se P rocessing Sum ma ry
30 100.0
0 .0
30 100.0
Valid Ex cludeda
Total Cases
N %
Lis twis e deletion based on all variables in the procedure. a.
Reliability Statistics
.784 6
Cronbach's
Alpha N of Items
Ite m-Tota l Sta tistics
17.0667 10.271 .589 .743
17.4333 8.599 .504 .775
17.0667 10.133 .457 .770
17.1667 10.695 .415 .778
17.1333 9.223 .691 .713
16.9667 10.033 .656 .730
Material1 Item Deleted
Sc ale Variance if Item Deleted
Correc ted Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
Ca se P rocessing Sum ma ry
30 100.0
0 .0
30 100.0
Valid Ex cludeda
Total Cases
N %
Lis twis e deletion based on all variables in the procedure. a.
Reliability Statistics
.769 6
Cronbach's
Alpha N of Items
Ite m-Tota l Sta tistics
17.0000 10.138 .530 .732
17.3667 8.585 .486 .755
16.9667 9.964 .455 .750
17.1000 10.576 .373 .768
17.0333 9.137 .672 .694
16.8667 9.844 .659 .707
Method1 Item Delet ed
Sc ale Variance if Item Delet ed
Correc ted Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
Hasil Uji Normalitas NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
39 Std. Deviation Normal Parametersa,b
Absolute Positive Negative Most Extreme
Differences
Kolmogorov-Smirnov Z As ymp. Sig. (2-tailed)
Unstandardized Residual
Test distribution is Normal. a.
Coeffi cientsa
.757 1.322 .772 1.296 .883 1.132 .771 1.297 Man
Money Material Metode Model
1
Tolerance VIF Collinearity Statist ics
Dependent Variable: A ngka Bebas Jentik a.
Residuals Statisticsa
-.1816 1.0525 .6154 .41207 39
-.71618 .58990 .00000 .27039 39
-1.934 1.061 .000 1.000 39
-2.505 2.064 .000 .946 39
Predicted Value Residual
Std. Predicted Value Std. Residual
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Dependent Variable: Angka Bebas Jentik a.
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
2.459a Model
1
Durbin-Watson
Predictors: (Constant), Metode, Material, Money, Man a.
Hasil Uji Heterokedastisitas
Coefficientsa
-.019 .006 -3.111 .004
.012 .007 .225 1.764 .087
.017 .006 .344 2.718 .103
.016 .006 .292 2.470 .187
.013 .007 .241 1.905 .065
(Constant)
B Std. Error Unstandardized
Dependent Variable: abs _res _1 a.
Regression
Model Summaryb
.836a .699 .664 .28586
Model 1
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Predictors: (Constant), Metode, Material, Money, Man a.
Dependent Variable: Angka Bebas Jentik b.
ANOV Ab
6.452 4 1.613 19.741 .000a
2.778 34 .082
9.231 38
Regres sion Residual Total Model 1
Sum of
Squares df Mean S quare F Sig.
Predic tors: (Constant), Metode, Mat erial, Money, Man a.
Dependent Variable: Angka Bebas Jentik b.
Coefficientsa
-.182 .104 -1.747 .090
.306 .110 .302 2.790 .009
.336 .106 .340 3.175 .003
.311 .106 .295 2.944 .006
.281 .111 .272 2.542 .016
(Constant)
B Std. Error Unstandardized
Residuals Statisticsa
-.1816 1.0525 .6154 .41207 39
-.71618 .58990 .00000 .27039 39
-1.934 1.061 .000 1.000 39
-2.505 2.064 .000 .946 39
Predicted Value Residual
Std. Predicted Value Std. Residual
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Dependent Variable: Angka Bebas Jentik a.
Charts
Regression Standardized Residual
3 Dependent Variable: Angka Bebas Jentik
Mean =-1.1E-16 Std. Dev. =0.946
N =39
Regression Standardized Predicted Value
Model Summaryb
.818a .670 .631 .30274
Model 1
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Predictors: (Constant), Metode, Material, Money, Man a.
Dependent Variable: Angka Insiden b.
ANOV Ab
6.320 4 1.580 17.238 .000a
3.116 34 .092
9.436 38
Regres sion Residual Total Model 1
Sum of
Squares df Mean S quare F Sig.
Predic tors: (Constant), Metode, Mat erial, Money, Man a.
Dependent Variable: Angka Insiden b.
Coefficientsa
-.217 .110 -1.971 .057
.253 .116 .247 2.178 .036
.291 .112 .291 2.592 .014
.424 .112 .398 3.794 .001
.269 .117 .258 2.298 .028
(Constant)
B Std. Error Unstandardized
Dependent Variable: Angka Insiden a.
Residuals Statisticsa
-.2170 1.0201 .5897 .40781 39
-.72923 .53995 .00000 .28637 39
-1.978 1.055 .000 1.000 39
-2.409 1.784 .000 .946 39
Predicted Value Residual
Std. Predicted Value Std. Residual
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Dependent Variable: Angka Insiden a.
Regression Standardized Residual-2-1012
-3
Frequency
20151050
HistogramDependent Variable: Angka Insiden
Mean =1.54E-17Std. Dev. =0.946
N =39
Regression Standardized Predicted Value
2 1
0 -1
-2
R
egressi
on
S
tandardi
z
ed
R
esi
dual
2
1
0
-1
-2
-3