• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan International Atomic Energy Agency Untuk Mengawasi Program Nuklir Iran Dalam Kaitannya Dengan Implementasi Joint Plan Of Action 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan International Atomic Energy Agency Untuk Mengawasi Program Nuklir Iran Dalam Kaitannya Dengan Implementasi Joint Plan Of Action 2013"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

ASPEK ORGANISASI INTERNATIONAL ATOMIC ENERGY AGENCY MENURUT HUKUM INTERNASIONAL

A. International Atomic Energy Agency Sebagai Organisasi Internasional

1. Sejarah Pembentukan

IAEA merupakan organisasi yang dibentuk pada tahun 1957 untuk

merespon kekhawatiran sekaligus harapan yang tinggi sebagai akibat penemuan

energi nuklir. Hal ini terkait keunikan nuklir sebagai teknologi yang kontroversial

yang penggunaannya dapat dijadikan sebagai senjata, ataupun sebagai teknologi

praktis yang bermanfaat.28

Kemudian pada 8 Desember 1953, Presiden Amerika Serikat, Dwight D.

Eisenhower, berpidato di hadapan Majelis Umum PBB. Pidato tersebut kemudian

dikenal dengan pidato “Atoms for Peace” yang berisi usulan dibentuknya suatu

“badan tenaga atom internasional” yang berfungsi mempromosikan penggunaan Bermula pada tahun 1946 tetang adanya suatu rencana bernama “Baruch

Plan” yaitu usulan pembentukan sebuah Otorita Pengembangan Atom

Internasional. Amerika Serikat mengusulkan bahwa negara-negara harus

menyerahkan pengawasan aktivitas nuklir berbahaya dan material nuklir kepada

suatu badan atom internasional. Namun rencana tersebut gagal karena realita

politik pada saat itu.

(2)

energi nuklir secara damai “untuk kebaikan seluruh umat manusia”.29 Perang

Dingin dan perlombaan senjata nuklir menjadi hal-hal yang melatarbelakangi

pidato tersebut. Presiden Eisenhower dalam pidatonya, tidak hanya terfokus pada

bahaya dari perang atom, tetapi juga menyanjung penggunaan nuklir dalam

bidang sipil seperti pertanian, ilmu kedokteran, dan pembangkit tenaga.30

Sebagai tindak lanjut pidato, dimulailah perancangan Statuta untuk

organisasi internasional baru tersebut. Naskah rancangan diajukan oleh 12

negara

IAEA kemudian dibentuk. Program “Atoms for Peace” berubah ke skala

yang lebih besar, yaitu penyerahan teknologi nuklir untuk tujuan damai diseluruh

dunia, diawali oleh Amerika Serikat, Prancis, Britania Raya, dan Uni Soviet.

Dibawah program ini, reaktor riset yang berbahan bakar uranium ditransfer ke

banyak negara non-nuklir. Teknologi, peralatan dan transfer material yang

dikombinasikan dengan pelatihan, membantu ilmuwan nuklir di banyak negara

untuk mempelajari pengetahuan dan keahlian di bidang fisi nuklir serta variasi

pemanfaatannya.

31

di hadapan sebuah konferensi yang diadakan di Markas PBB di New

York pada Oktober 1956, dimana Statuta terbuka untuk penandatanganan. Statuta

IAEA berlaku kemudian pada 29 Juli 1957. Sampai pada Februari 2014, IAEA

memiliki 162 negara anggota.

29 http://www.iaea.org/newscenter/multimedia/videos/iaea/061213/eisenhower 30

60 years of “Atoms for Peace” dalam http://www.iaea.org/newscenter/news/2013/

atomsforpeace60

31Negara-negara tersebut antara lain : Australia, Belgia, Brazil, Kanada, Cekoslowakia,

(3)

2. Tujuan dan Fungsi

Tujuan pembentukan IAEA adalah berupaya untuk mempercepat dan

memperbesar sumbangan tenaga atom untuk perdamaian, kesehatan dan

kemakmuran di seluruh dunia, memastikan sedapat mungkin bahwa bantuan yang

disediakannya berdasarkan permintaan atau dibawah pengawasan atau kendalinya

tidak digunakan untuk hal yang lebih jauh seperti tujuan militer. Sedangkan fungsi

IAEA antara lain :

1. Mendorong dan membantu penelitian, pengembangaan dan penerapan

praktis dari penggunaan damai energi atom di seluruh dunia; dan jika

diminta, untuk bertindak sebagai perantara untuk tujuan keamanan

pelaksanaan dari pelayanan atau penyediaan material, peralatan, atau

fasilitas, dan untuk menyelenggarakan tiap-tiap operasi atau jasa dalam

riset, pengembangan atau penerapan praktis dari penggunaan damai energi

atom

2. Membuat ketentuan, sesuai dengan Statuta, mengenai material, pelayanan,

peralatan, dan fasilitas demi keperluan riset, pengembangan dan penerapan

praktis dari penggunaan damai energi atom. Termasuk produksi tenaga

listrik

3. Membantu perkembangan pertukaran informasi teknis dan ilmiah dalam

penggunaan damai energi atom

4. Mendorong pertukaran dan pelatihan ilmuwan dan ahli di bidang

(4)

5. Membentuk dan mengurus “safeguard”32

6. Untuk membangun atau menyetujui standar keamanan untuk perlindungan

kesehatan dan memperkecil bahaya terhadap jiwa dan properti (termasuk

standar untuk pekerja) kemudian menetapkan penerapan standar-standar

tersebut dalam operasi penggunaan material, jasa, peralatan, fasilitas dan

informasi yang disediakan oleh IAEA, dengan berkonsultasi dan bekerja

sama dengan organ-organ PBB yang berkompeten dan dengan badan-badan

khusus terkait; dan untuk menetapkan standar-standar tersebut, atas

permintaan pihak-pihak dalam rencana yang bersifat bilateral atau

multilateral maupun atas permintaan dari suatu negara terhadap aktivitas

negara lain dalam bidang energi atom.

yang dirancang untuk memastikan

bahwa material yang mengalami pembelahan khusus atau material lainnya,

jasa, peralatan, fasilitas, dan informasi disediakan IAEA atau dibawah

pengawasan dan kendalinya tidak digunakan untuk tujuan yag lebih jauh

seperti tujuan militer; dan untuk menerapkan “safeguard” atas permintaan

pihak-pihak dalam rencana yang bersifat bilateral atau multilateral maupun

atas permintaan dari suatu negara terhadap aktivitas negara lain dalam

bidang energi atom.

7. Mempelajari atau membangun fasilitas, bangunan dan peralatan yang dalam

mengadakan fungsinya dianggap tidak memadai atau tidak memuaskan.

32

Safeguard adalah sistem yang terdiri atas langkah teknis untuk memeriksa ketepatan dan

kelengkapan dari penyataan yang dibuat oleh negara-negara mengenai material dan aktivitas nuklir, dalam rangka tercapainya efektivitas dan efisiensi dari sumber daya yang tersedia. (dimuat

(5)

IAEA dalam melaksanakan fungsinya wajib memimpin aktivitas yang

berkenaan dengan tujuan dan prinsip PBB untuk mempromosikan kerjasama dan

perdamaian internasional, dan sesuai dengan kebijakan PBB untuk membentuk

“safeguard” di seluruh dunia dengan perjanjian internasional berdasarkan

kebijakan tersebut. Kemudian membentuk pengawasan penggunaan special

fissionable materials yang diterima IAEA, dan memastikan bahwa material

tersebut hanya digunakan untuk tujuan damai. Oleh karena itu harus ditempatkan

sedemikian rupa untuk menjamin pemanfaatannya.

IAEA tidak diperkenankan memberikan bantuan kepada anggota untuk

alasan politik, ekonomi, militer atau alasan lain yang bertentangan dengan

ketentuan Statuta. Melainkan harus tunduk kepada ketentuan Statuta dan

persetujuan yang ditandatangani antara suatu negara atau kelompok negara, dan

memperhatikan hak berdaulat tiap-tiap negara.33

Hubungan yang dilakukan oleh organisasi internasional dapat dilakukan

antara organisasi internasional itu dengan negara anggotanya. Hubungan yang

demikian disebut dengan hubungan intern. Dikenal pula istilah hubungan ekstern,

yaitu hubungan yang diadakan antara organisasi internasional itu dengan

organisasi internasional lainnya. 3. Hubungan IAEAdengan PBB

34

Berdasarkan pasal 57 Piagam PBB, organisasi internasional yang didirikan

berdasarkan perjanjian antar-pemerintah dan mempunyai tanggung jawab yang

33 Pasal III Statuta IAEA 34

(6)

luas di bidang ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, kesehatan maupun bidang

yang berkaitan dengan itu ditempatkan dalam suatu hubungan dengan PBB. Hal

itu sesuai dengan ketentuan pasal 63 Piagam PBB. Badan-badan tersebut disebut

sebagai badan-badan khusus. Selanjutnya pasal 63 Piagam PBB menentukan

bahwa Dewan Ekonomi dan Sosial ikut serta dalam setiap persetujuan dengan

tiap-tiap badan sebagaimana yang ditentukan dalam pasal 57 Piagam PBB, dan

persetujuan yang demikian harus mendapatkan persetujuan Majelis Umum PBB.35

PBB menjadi organisasi internasional yang paling besar selama ini dalam

sejarah pertumbuhan kerjasama semua bangsa di dunia di dalam berbagai sektor

kehidupan internasional. Organisasi ini telah meletakkan kerangka

konstitusionalnya melalui suatu instrumen pokok berupa Piagam dengan tekad

semua angotanya untuk menghindari terulangnya ancaman perang dunia yang

pernah dua kali terjadi dan telah menimbulkan bencana seluruh umat manusia.

Piagam PBB juga telah meletakkan tujuan dan prinsip mulia dalam rangka

memelihara perdamaian dan keamanan internasional, meningkatkan hubungan

bersahabat dan mencapai kerjasama internasional di semua bidang.36

Dewan Gubernur, dengan persetujuan Konferensi Umum, berwenang dalam

hal pembuatan perjanjian untuk membentuk hubungan antara IAEA dengan

PBB

3.1 Ketentuan Menurut Statuta IAEA

37

35 Lihat Piagam PBB 36

Sumaryo Suryokusumo, Op. cit., hal 5

37 Perjanjian yang membentuk hubungan antara IAEA dengan PBB adalah “Agreement

Governing the Relationship Between the United Nations and the International Atomic Energy Agency”.

(7)

Perjanjian-perjanjian untuk membentuk hubungan IAEA dengan PBB ditujukan

untuk :

1. Penyampaian laporan atas aktivitas tahunannya kepada Majelis Umum, dan

ketika dibutuhkan, menyampaikannya kepada Dewan Keamanan : jika

dalam aktivitas tersebut IAEA mengajukan pertanyaan yang menjadi

kompetensi Dewan Keamanan. IAEA harus memberitahukan hal tersebut

kepada Dewan Keamanan sebagai organ yang memikul tanggung jawab

utama atas pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional, dan juga

mengambil langkah-langkah yang dianggap perlu yang sesuai dengan

Statuta.38

Termasuk langkah-langkah atas perolehan dan verifikasi laporan yang

menjadi tanggung jawab staf inspektur yang dikirim ke tiap-tiap negara,

dimana mereka wajib mendapatkan akses dan data kapanpun serta ke semua

tempat yang berhubungan dengan material, peralatan dan fasilitas yang

ditentukan untuk dilakukan tindakan “safeguard”. Hal tersebut diperlukan

untuk melaporkan sumber dan penyediaan “special fissionable materials”

dan produk fissionable lainnya dan untuk menentukan apakah terpenuhi

usaha menangkal penggunaan yang lebih jauh yaitu untuk tujuan militer

(sebab bantuan yang disediakan bukanlah untuk penggunaan tujuan militer

dan proyek tersebut harusah tunduk kepada ketentuan safeguard).

(8)

Selain itu, juga menyampaikan laporan kepada Dewan Ekonomi dan Sosial

dan organ-organ PBB lainnya yang memiliki kompetensi terkait hal ini.39

2. Dengan pertimbangan resolusi dan laporan IAEA yang disetujui oleh Majelis

Umum atau Dewan Keamanan, ketika diminta, disampaikan kepada organ

PBB yang tepat.40

3.2 Ketentuan Menurut Perjanjian Mengenai Hubungan PBB dan IAEA

Ketentuan dalam “Agreement Governing the Relationship Between the

United Nations and the International Atomic Energy Agency” menyatakan bahwa

PBB mengenal IAEA sebagai organisasi yang berada dibawah sistem PBB dan

bertanggungjawab atas segala aktivitas internasional yang berkaitan dengan

penggunaan energi atom secara damai, tanpa mengabaikan hak-hak dan

tanggungjawab PBB. IAEA dikenal sebagai badan yang berkarakter

antar-pemerintah serta berfungsi sebagai organisasi internasional bersifat otonom yang

berhubungan dengan PBB.

Sebaliknya, IAEA mengakui tanggungjawab PBB, dalam kaitannya dengan

Piagam PBB, yaitu tanggung jawab dalam bidang perdamaian, keamanan,

perekonomian, dan perkembangan sosial dalam lingkup internasional. Oleh

karena itu IAEA turut berusaha menjalankan aktivitasnya sesuai dengan Tujuan

dan Prinsip yang termuat dalam Piagam PBB untuk mempromosikan perdamaian

dan kerjasama internasional, dan sesuai dengan kebijakan PBB dalam

(9)

pembentukan sistem safeguard perlucutan senjata di seluruh dunia dan

persetujuan internasional lainnya.41

a. Menyampaikan laporan tahunannya di hadapan Majelis Umum IAEA wajib melaporkan aktivitasnya kepada PBB, antara lain:

b. Menyampaikan laporan kepada Dewan Keamanan dan memberitahukan

kepada Dewan, mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan kompetensi

Dewan Keamanan

c. Menyampaikan laporan kepada Dewan Ekonomi dan Sosial dan kepada

organ PBB lainnya yang berkenaan dengan kompetensi masing-masing.

IAEA juga wajib menyampaikan laporan kepada Dewan Keamanan dan

Majelis Umum atas setiap kasus yang tidak memenuhi kriteria pasal XII Statua

IAEA.42

Resolusi yang dikeluarkan oleh PBB, apabila berkaitan dengan IAEA, dan

telah disetujui oleh Majelis Umum atau Dewan lainnya wajib diperhitungkan oleh

IAEA. Tiap-tiap resolusi diserahkan kepada IAEA. Atas permintaan, IAEA akan

menyampaikan laporan atas setiap langkah yang telah diambilnya menurut Statuta IAEA bekerjasama dengan Dewan Keamanan dalam menyediakan segala

sesuatu yang diminta Dewan Keamanan seperti informasi dan bantuan yang

sedapat mungkin membantu Dewan Keamanan dalam menjalankan tanggung

jawabnya sebagai pemelihara atau pemulih perdamaian dan keamanan

internasional.

41

Pasal 1 huruf c dan d Agreement Governing the Relationship Between the United

Nations and the International Atomic Energy Agency

42 Kriteria yang dimaksud adalah perolehan dan verifikasi laporan yang menjadi tanggung

(10)

IAEA atau negara-negara anggotanya sebagai hasil pertimbangan atas resolusi

yang telah diserahkan.

Terdapat pula pertukaran informasi dan dokumen diantara PBB dan IAEA,

dimana informasi tersebut harus sangat lengkap dan tepat. IAEA menyediakan

keterangan-keterangan dan studi khusus yang diminta oleh PBB. Sebaliknya atas

permintaan juga, PBB menyediakan keterangan-keterangan dan studi khusus atas

hal-hal yang berkaitan dengan kompetensi IAEA.43

PBB dapat mengambil tindakan yang diperlukan dalam hal memungkinkan

Dewan Gubernur IAEA untuk mencari pendapat hukum Mahkamah

Internasional44 atas tiap-tiap pertanyaan hukum yang timbul dalam lingkup

aktivitas IAEA, maupun pertanyaan mengenai hubungan IAEA dengan PBB

ataupun badan khusus lainnya. Lebih jauh lagi Mahkamah Internasional dapat

meminta IAEA untuk menyediakan informasi yang diminta dalam kaitannya

dengan Statuta Mahkamah.45

43 Pasal 6 Agreement Governing the Relationship Between the United Nations and the

International Atomic Energy Agency

44Lihat Pasal 96 ayat (2) Piagam PBB

45 Pasal 10 Agreement Governing the Relationship Between the United Nations and the

International Atomic Energy Agency

Sekretariat PBB dan staf IAEA memelihara hubungan pekerjaan yang erat

berkenaan dengan rencana yang telah disetujui dari waktu ke waktu antara

Sekretaris Jenderal PBB dengan Direktur Jenderal IAEA. Dikenal pula hubungan

yang erat antara Sekretariat badan-badan khusus dengan staf IAEA yang harus

dibangun dan dipelihara berkenaan dengan rencana yang diadakan IAEA bersama

(11)

Bantuan teknis di bidang energi atom dapat diberikan oleh PBB kepada

IAEA dalam rangka kerjasama keduanya. Baik PBB dan IAEA berusaha untuk

menghindari perbanyakan pelayanan dan aktivitas yang tidak perlu terkait bantuan

teknis. Sebaliknya keduanya menyetujui untuk mengambil tindakan yang

diperlukan demi mencapai kerjasama yang efektif. Selain gubungan dalam

bantuan teknis, terdapat hubungan lain seperti finansial dan budgeting serta

bidang informasi publik.

B. Personalitas International Atomic Energy Agency sebagai Organisasi Internasional

Hukum internasional positif tidak meberikan batasan tentang apa yang

dimaksud dengan organisasi internasional, namun demikian para ahli berusaha

mengemukakan pendapat mereka. Menurut Leroy Bennet, ada 5 ciri-ciri yang

dimiliki organisasi internasional :

1. A permanent organization to carry on a continuing set of functions

2. Voluntary membership of eligable parties

3. Basic instrument stating goals, structure and methods of operation

4. A broadly representative consultative conference organ

5. Permanent secretariat to carry on continuous administrative, research and

information functions

Bila dikaitkan dengan IAEA sebagai organisasi internasional, maka dapat

(12)

1. Organisasi permanen untuk melaksanakan fungsi-fungsi yang

berkesinambungan

IAEA adalah pusat kerjasama nuklir di dunia yang didirikan pada tahun

1957 dan termasuk dalam sistem PBB. Termasuk ke dalam organisasi permanen

yang melaksanakan fungsinya secara berkesinambungan dalam hal dukugan

terhadap penggunaan energi nuklir untuk tujuan damai. Kemudian bekerja

bersama negara-negara anggota dan rekanan di seluruh dunia untuk

mempromosikan keamanan dan penggunaan damai dari teknologi nuklir. Misi

IAEA dijalankan berdasarkan kepentingan dan kebutuhan negara-negara anggota,

rencana strategis dan perwujudan visi dalam Statuta.46

2. Keanggotaan yang sukarela dari pihak-pihak yang memenuhi syarat

Pemutusan untuk penerimaan keanggotaan di dalam suatu organisasi

internasional merupakan tindakan bilateral. Organisasi internasional tidak akan

ikut campur dalam proses pemutusan apakah suatu negara menurut hukum

nasional akan ikut dalam organisasi internasional. Biasanya ada dua prosedur

yang harus ditempuh dalam proses penerimaan keanggotaan yaitu Pertama,

adanya permintaan dari calon anggota. Kedua, negara bersangkutan telah

meratifikasikan anggaran dasar organisasi internasional dimana negara tersebut

ingin menjadi anggota.47

IAEA sebagai organisasi internasional menentukan sistem keanggotaannya

sebagai berikut :

46The "Atoms for Peace" Agency dalam http://iaea.org/About/about-iaea 47

(13)

Anggota awal adalah negara-negara anggota PBB atau negara-negara

anggota dari badan khusus lain yang telah menandatangani Statuta dalam waktu

sembilanpuluh hari setelah dibuka untuk penandatanganan dan setelah

menyimpan instrumen ratifikasi.

Anggota lain dari IAEA adalah negara-negara baik yang merupakan anggota

PBB atau badan khusus lain, yang telah menyimpan instrumen ratifikasi

penerimaan setelah keanggotaan mereka disetujui oleh rekomendasi Dewan

Gubernur melalui Konferensi Umum. Proses pengusulan dan penerimaan sebuah

negara menjadi anggota yaitu ditentukan oleh Dewan Gubernur dan Konferensi

Umum bahwa negara tersebut memiliki kesanggupan dan kemauan untuk

melaksanakan kewajiban keanggotaan IAEA, dengan mempertimbangkan

kemampuan dan keamuan negara tersebut untuk bertindak sesuai dengan

tujuan-tujuan dan prinsip-prinsip dalam Piagam PBB.

IAEA didasari oleh prinsip persamaan kedaulatan semua negara anggota.

Semua anggota, dalam hal untuk memastikan hak-hak dan

keuntungan-keuntungan yang diperoleh dari keanggotaan, harus memenuhi semua

kewajibannya dengan etikad baik yang dipikul sesuai dengan Statuta IAEA.48

48 Pasal IV Statuta IAEA

Sedangkan pengunduran diri dari keanggotaan terjadi ketika negara tersebut tidak

menyimpankan instrumen ratifikasi atau manakala negara tersebut tidak mau

(14)

tetapi pengunduran diri tidak mempengaruhi kewajiban kontraktual negara

tersebut.49

3. Anggaran dasar yang berisi tujuan, struktur dan cara-cara bertindak

Organisasi internasional yang dibentuk oleh negara-negara anggotanya

melalui instrumen pokok yang telah disetujui bersama pada hakikatnya

merupakan suatu mekanisme untu mengadakan kerjasama di berbagai sektor

kehidupan. Pembentukan badan-badan utama PBB seperti Majelis Umum, Dewan

Ekonomi dan Sosial, Dewan Perwalian, Dewan Keamanan, Mahkamah

Internasional dan Sekretariat, kesemuanya itu dibentuk tidak memerlukan

perjanjian tersendiri melainkan dengan suatu Piagam PBB yang merupakan

instrumen pokok organisasi itu. Berbeda dengan badan-badan khusus yang

termasuk di dalam suatu sistem PBB, tiap-tiap badan hukum mempunyai

instrumen pokok tersendiri.50

Statuta tersebut mulai berlaku pada 29 Juli 1957, setelah terpenuhinya

ketentuan yaitu 18 (delapan belas) negara menyimpan instrumen ratifikasi dari

Statuta, dimana dari kedelapanbelas negara tersebut haruslah (paling sedikit)

termasuk didalamnya tiga dari negara-negara berikut : Kanada, Perancis, Uni IAEA adalah badan yang termasuk di dalam sistem PBB. Sebagai organisasi

internasional yang berada dibawah PBB, IAEA juga didirikan berdasarkan

perjanjian. Perjanjian yang menjadi instrumen pokok pendirian IAEA adalah

Statuta IAEA. Pada tanggal 23 Oktober 1956 diadakan sebuah konferensi yaitu

Konferensi Statuta IAEA.

49 Pasal XVIII huruf D dan E

(15)

Soviet, Britania Raya, dan Amerika Serikat.51

Statuta IAEA telah mengalami 3 kali amandemen, sesuai dengan ketentuan

pasal XVIII Statuta.

Penyimpanan instrumen ratifikasi

oleh negara penandatangan dan istrumen penerimaan dari negara yang

keanggotaannya telah disetujui tersebut disimpankan kepada Pemerintah Amrika

Serikat.

52

Konferensi Umum terdiri dari wakil-wakil seluruh anggota yang

mengadakan sidang rutin setiap tahunnya, dan dapat bersidang secara khusus Amandemen pertama yaitu pada 31 Januari 1963.

Kemudian pada 1 Juni 1973 dilakukan amandemen kedua. Terakhir adalah pada

28 Desember 1989. Keseluruhan amandemen tersebut telah digabungkan dalam

sebuah naskah Statuta yaitu naskah amandemen ketiga, yang secara keseluruhan

telah menggantikan edisi-edisi Statuta sebelumnya.

Berdasarkan Statuta IAEA, bahwa tujuan IAEA adalah berupaya untuk

mempercepat dan memperbesar sumbangan tenaga atom untuk perdamaian,

kesehatan dan kemakmuran di seluruh dunia, memastikan sedapat mungkin bahwa

bantuan yang disediakannya berdasarkan permintaan atau dibawah pengawasan

atau kendalinya tidak digunakan untuk hal yang lebih jauh seperti tujuan militer.

Selanjutnya, struktur organisasi IAEA terdiri atas :

General Conference (Konferensi Umum)

51 Pasal XXI hurufE Statuta IAEA

52 Amandemen pada Statuta dapat diusulkan oleh anggota. Usulan naskah amandemen

dipersiapkan oleh Direktur Jenderal dan disampaikan kepada seluruh anggota paling lambat 90 hari sebelum dipertimbangkan Konferensi Umum. Amandemen berlaku terhadap seluruh anggota ketika :

i. Disetujui oleh Konferensi Umum oleh dua per tiga mayoritas yang hadir dan dua per tiga suara setelah mempertimbangan apa yang disampaikan oleh Dewan Gubernur dalam setiap usulan amandemen

(16)

dengan dikumpulkan oleh Direktur Jenderal atas permintaan Dewan Gubernur

atau mayoritas anggota. setiap anggota diwakili oleh satu utusan yang dapat

ditemani oleh wakil dan penasehatnya. Konferensi Umum merupakan alat

perlengkapan utama IAEA yang bertugas membicarakan semua pertanyaan dalam

lingkup Statuta atau yang berkaitan dengan wewenang dan fungsinya. Selain itu

juga membicarakan semua pertanyaan atau masalah yang berkaitan dengan

wewenang dan fungsi dari tiap-tiap organ yang tercantum dalam Statuta. Laporan

kepada PBB (sesuai perjanjian IAEA dengan PBB) harus terlebih dahulu disetujui

oleh Konferensi Umum, demikian juga perjanjian atau rencana yang diadakan

antara IAEA dengan PBB dan organisasi lainnya. Lebih jauh lagi Konferensi

Umum berfungsi :

a. Memilih anggota Dewan Gubernur

b. Menyetujui keanggotaan suatu negara

c. Menangguhkan suatu anggota dari hak dan keistimewaan keanggotaan

d. Mempertimbangkan laporan tahunan Dewan

e. Menyetujui anggaran belanja IAEA yang direkomendasikan Dewan.53

Board of Governors (Dewan Gubernur)

Dewan Gubernur terdiri dari 35 anggota Dewan54

53 Pasal V Statuta IAEA

54Anggota Dewan Gubernur periode 2013-2014 adalah : Afrika Selatan, Algeria, Amerika Serikat,

Argentina, Australia, Austria, Bosnia Herzegovina, Brazil, Britania Raya, Cina, Finlandia, India, Jepang, Jerman, Kanada, Kenya, Kosta Rika, Libya, Nigeria, Norwegia, Pakistan, Perancis, Peru, Polandia, Qatar, Rusia, Slovakia, Sudan, Swedia, Thailand, Uni Emirat Arab, Uruguay, Venezuela, Vietnam dan Yunani. (dimut dalam http://www.iaea.org/About/ Policy/ Board)

, dimana 10 diantaranya

merupakan negara-negara yang terdepan dalam teknologi energi atom termsuk

(17)

dengan sistem perwakilan yang adil yaitu : lima wakil dari wilayah Amerika

Latin, empat dari Eropa Barat, tiga dari Eropa Timur, empat dari wilayah Afrika,

dua dari Timur Tengah dan Asia Selatan, satu dari Asia Tenggara dan Pasifik, dan

satu dari wilayah Timur Jauh, dimana setiap anggota memiliki 1 suara. Kemudian

dua tambahan lainnya dipilih dari wilayah Timur Tengah dan Asia Selatan, Asia

Tenggara dan Pasifik, Timur Jauh, dan Afrika. Dewan Gubernur berwenang untuk

menjalankan fungsi IAEA sesuai Statuta, dan tunduk terhadap

pertanggungjawabannya kepada Konferensi Umum. Pertanggungjawaban tersebut

antara lain menyiapkan laporan tahunan terkait urusan dan proyek yang disetujui

oleh IAEA serta menyampaikan laporan yang dibutuhkan kepada PBB atau

organisasi lain yang terkait.55

Direktur Jenderal menjadi kepala administratif IAEA dan bertanggungjawab

atas penunjukan, pengoraganisasian, dan pekerjaan para staf dan berada di bawah

wewenang pengawasan Dewan Gubernur.Direktur Jenderal dan para staf dilarang Staff (Staf)

Staf adalah mereka yang dikualifikasikan secara ilmiah dan teknis. Staf juga

termasuk personil lainnya yang dibutuhkan dalam memenuhi tujuan dan fungsi

IAEA. Staf IAEA dikepalai oleh seorang Direktur Jenderal. Direktur Jenderal

ditunjuk oleh Dewan Gubernur dengan persetujuan Konferensi Umum untuk masa

kerja empat tahun.

(18)

untuk menerima instruksi dari pihak diluar IAEA dan membuka rahasia industri

atau informasi rahasia yang mereka ketahui berdasarkan tugas mereka.56

Departemen yang berfungsi menangkal penyebarluasan senjata nuklir,

melalui dua cara. Pertama, menjamin bahwa negara-negara menghormati 4. Badan perwakilan, konsultatif dan perundingan yang bersifat luas

1) Department of Nuclear Sciences and Applications

Departemen lintas sektor sosio-ekonomi, mulai dari kesehatan, makanan,

pertanian, dampai masalah lingkungan, sumber air, serta industri. Ilmuwan

IAEA bekerja bersama para ahli dari negara anggota untuk membantu

memenuhi kebutuhan melalui ilmu, teknologi dan inovasi nuklir.

2) Department of Nuclear Energy

Departemen yang membantu perkembangan energi nuklir yang

berkelanjutan untuk masa depan serta efisiensi da penggunaan yang aman

dari energi nuklir dengan mendukung keberadaan dan program nuklir di

seluruh dunia, serta membantu perencanaan, analisis, informasi dan

pengetahuan nuklir.

3) Department of Nucler Safety and Security

Departemen yang bertujuan untuk melindungi manusia, masyarakat dan

lingkungan dari akibat ionisasi radiasi membahayakan.

4) Department ofSafeguard

(19)

kewajiban internasionalnya. Kedua, kesanggupan untuk mendeteksi

penyalahgunaan darii material teknologi nuklir.

5) Department of Technical Cooperation

Departemen yang membantu negara-negara dalam penggunaan dari

teknik nuklir.57

Sekretariat atau markas IAEA berada di Wina, Austria. Kemudian pada

tahun 1979 Pemerintah Austria menyelesaikan pembangunan Vienna

International Centre (VIC)

5. Sekretariat permanen untuk melaksanakan fungsi, penelitian dan informasi

yang berkesinambungan

58

di dekat Donaupark, yang menjadi markas

permanen IAEA dan organisasi PBB lainnya. Sebelumnya, markas sementara

IAEA berada di the Grand Hotel di the Ringstrasse, pusat kota Wina.59

Berdasarkan ciri-ciri tersebut diatas, maka IAEA diklasifikasikan sebagai

organisasi internasional. Suatu organisasi internasional yang dibentuk melalui

suatu perjanjian dengan bentuk “instrumen pokok” apapun akan memiliki suatu

personalitas hukum di dalam hukum internasional. Personalitas hukum ini mutlak

penting guna memungkinkan organisasi internasional itu dapat berfungsi dalam

hubungan internasional, khususnya kapasitasnya untuk melaksanakan fungsi

57Dimuat dalam http://www.iaea.org/OurWork 58

Vienna International Centre adalah komplek bangunan yang menjadi rumah bagi

beberapa kantor PBB di Wina, Austria. VIC merupakan wilayah ekstrateritorial yang kebal dari jurisdiksi hukum lokal (dimuat dalam http://en.wikipedia.org/wiki/Vienna_International_Centre)

59David Fischer, History of the International Atomic Energy Agency : the first forty years,

(20)

hukum seperti membuat kontrak, membuat perjanjian dengan suatu negara atau

mengajukan tuntutan dengan negara lainnya.

Personalitas hukum di dalam kaitannya dengan hukum internasional juga

menyangkut masalah keistimewaan dan kekebalan organisasi innternasional,

termasuk wakil-wakil negara anggotanya dan para pejabat sipil internasional yang

bekerja pada organisasi internasional tersebut.60 Kehadiran organisasi

internasional sebagai sebuah pribadi internasional dan atribusi pada

fungsi-fungsinya seringkali dianalogikan dengan kedaulatan negara, yang untuk

pelaksanaan efektifnya memerlukan hak-hak istimewa (privileges) dan

kekebalan-kekebalan (immunities). Analogi hak-hak istimewa dan kekebalan-kekebalan diplomatik

dengan sendirinya memberi kesan sebagai dasar perkembangan ini.61

Instrumen pokok IAEA menentukan bahwa keistimewaan dan kekebalan

yang dinikmati oleh IAEA di setiap wilayah negara anggota memang dibutuhkan

untuk melaksanakan fungsinya. Utusan negara angota bersama dengan wakil dan

penasihatnya, Dewan Gubernur beserta wakil dan penasihatnya, Direktur Jenderal

beserta para staf, juga menikmati keistimewaan dan kekebalan untuk menjalankan

fungsinya secara mandiri. Kapasitas hukum demikian dtetapkan dalam perjanjian

terpisah antara IAEA dengan negara-negara anggota.62

Pasal 2 Perjanjian mengenai hak-hak istimewa dan kekebalan IAEA

(Agreement on the Privileges and Immunities of the International Atomic Energy

60

Sumaryo Suryokusumo, Op. cit., hal 120

61D.W. Bowett, penerjemah : Bambang Iriana Djajaatmadja, Hukum Organisasi

Internasional (cetakan ketiga), Sinar Grafika, Jakarta. 2007, hal438

(21)

Agency)63

a. Membuat kontrak

menyebutkan bahwa IAEA memiliki personalitas hukum, berupa

kapasitas untuk :

b. Memperoleh serta menjual benda bergerak dan tak bergerak

c. Mengajukan tuntutan hukum

Selain itu gedung, dana dan aset dimanapun berada, menikmati kekebalan

dari proses hukum. Tempat kedudukan IAEA tidak dapat diganggugugat. Properti

dan aset menikmati kekebalan dari tindakan penggeledahan, pengambilalihan,

penyitaan, dan gangguan lain baik karena tindakan yang berasal dari eksekutif,

administratif, yudikatif maupun legislatif. Keistimewaan dan kekebalan lainnya

adalah :

1. Kebebasan komunikasi

IAEA menikmati kebebasan atas komunikasi resminya dan mendapatkan

perlakuan yang baik di setiap wilayah negara pihak pada perjanjian sepanjang

sesuai dengan konvensi dan regulasi internasional. Tidak diperkenankan juga

penyensoran terhadap surat-menyurat dan komunikasi resminya, termasuk hak

untuk mengunakan kode dalam tas tersegel, untuk mengirim dan menerima

dokumen, surat-menyurat dan material resmi lainnya.

2. Kekebalan terhadap Wakil-wakil negara

Wakil-wakil negara dalam pertemuan yang diadakan IAEA menikmati

keistimewaan dan kekebalan dalam melaksanakan fungsi dan sepanjang

perjalanannya, antara lain :

63 Perjanjian ini disetujui oleh Dewan Gubernur pada 1 Juli 1958 dan salinannya diteruskan

(22)

a. Imunitas terhadap diri dan keluarganya dari penangkapan ataupun

penahanan serta perampasan barang-barang pribadi mereka.

b. Tidak dapat diganggugugatnya kertas, dokumen dan material resmi

lainnya

c. Hak untuk menggunakan kode dalam tas tersegel, untuk mengirim dan

menerima dokumen, surat-menyurat dan material resmi lainnya

d. Pembebasan diri dan keluarganya dari pelarangan imigrasi

e. Fasilitas yang sama dalam hal pertukaran mata uang

f. Kekebalan dan fasilitas yang sama sebagaimana misi diplomatik

3. Kekebalan terhadap Pejabat Sipil

a. Kekebalan dari proses hukum

b. Pembebasan dari pajak atas gaji dan penghasilan tambahan yang

dibayarkan oleh IAEA sebagaimana kondisi yang sama dinikmati para

pejabat PBB

c. Kekebalan dari larangan imigrasi atas keluarga dan sanak saudara yang

bersama dengan mereka

d. Fasilitas yang sama dalam hal pertukaran mata uang

e. Hak untuk mengimpor perkakas

4. Kekebalan terhadap Ahli dalam Misi

Ahli dalam misi merupakan personil yang bekerja untuk IAEA, termasuk para

inspektur dan pemeriksa proyek, menikmati keistimewaan dan kekebalan dalam

(23)

a. Kekebalan dari penahanan dirinya dan perampasan tas pribadinya

b. Kekebalan dari proses hukum demi menghormati ucapan dan tindakan

mereka dalam melaksanakan fungsi resminnya

c. Tidak diganggugugatnya surat-surat dan dokumen

d. Hak untuk menggunakan kode dalam tas tersegel, untuk mengirim dan

menerima dokumen atau surat-menyurat demi tujuan komunikasinya

dengan IAEA

e. Fasilitas yang sama dalam hal pertukaran mata uang

f. Kekebalan dan fasilitas yang sama sebagaimana misi diplomatik

Hal-hal yang terkait hak-hak istimewa dan kekebalan demikian juga

terdapat dalam perjanjian tentang markas besar (headquarters agreement) yang

diadakan antara IAEA dengan pemerintah Austria64

Semua komunikasi yang berhubungan langsung dengan IAEA, atau

komunikasi kepada pejabat di tempat kedudukan markas besarnya, atau semua

komunikasi resmi IAEA keluar, dengan cara atau bentuk pengiriman apapun,

terbebas dari penyensoran dan segala bentuk gangguan atau campur tangan.

Imunitas ini diperluas dengan tanpa pembatasan hal-hal berikut, yaitu untuk

dipublikasikan, digambarkan, difilmkan, atau direkam. Hak untuk menggunakan

kode dalam tas tersegel, untuk mengirim dan menerima surat-menyurat dan disebutkan beberapa

kekebalan, antara lain :

1. Kebebasan komunikasi

64

Nama resmi perjanjian ini adalah Agreement Between the International Atomic Energy

Agency and the Republic of Austria Regarding The Headquarters of International Atomic Energy Agency, berlaku pada 1 Maret 1958. Dalam perjanjian disebutkan bahwa Pemerintah Austria

(24)

pemberitahuan resmi oleh kurir, yang keistimewaan dan kekebalannya sama

dengan tas diplomat.

2. Imunitas terhadap Gedung IAEA dan Pembebasan dari Pembayaran Pajak

Gedung IAEA menikmati imunitas dari semua proses hukum kecuali

dalam hal tertentu IAEA melepaskan imunitasnya. IAEA menikmati kekebalan

dari tindakan penggeledahan, pengambilalihan, penyitaan, dan gangguan lain baik

karena tindakan yang berasal dari eksekutif, administratif, yudikatif maupun

legislatif. Arsip-arsipnya juga tidak dapat diganggu-gugat serta menikmati

pembebasan dari pembayaran pajak.

3. Imunitas terhadap Wakil negara anggota dan Pejabat Sipil IAEA

Wakil-wakil dari negara anggota dan Pejabat Sipil IAEA menikmati

kekebalan dan keistimewaan dalam melaksanakan fungsinya dan perjalanan

dinasnya, dapat dinikmati dengan tetap menghormati Republik Austria. Hal

tersebut antara lain :

a. Imunitas terhadap diri dan keluarganya dari penangkapan ataupun

penahanan serta perampasan barang-barang pribadi mereka.

b. Imunitas dari proses hukum atas tindakan yang dilakukan

c. Tidak dapat diganggugugatnya kertas, dokumen dan material resmi

lainnya

d. Hak untuk menggunakan kode dalam tas tersegel, untuk mengirim dan

menerima dokumen, surat-menyurat dan material resmi lainnya

(25)

f. Pembebasan pajak atas gaji, penghasilan tambahan, ganti rugi dan dana

pensiun yang dibayarkan oleh IAEA atau terkait tugas mereka sebagai

pejabat IAEA

4. Imunitas terhadap Ahli, Anggota Misi, Komite dan Perwakilan Organisasi

a. Imunitas dari proses hukum

b. Imunitas dari penyitaan barang-barang yang bersifat resmi dan pribadi

c. Imunitas dari pemeriksaan

C. Hak dan Kewajiban Negara Anggota

1. Hak Negara Anggota IAEA

a. Mendapatkan bantuan dalam riset, perkembangan dan penggunaan praktis

dari penggunaan damai energi atom

b. Mendapatkan pelatihan ilmuwan dan ahli di bidang penggunaan damai

energi atom

c. Mendapatkan bantuan untuk membuat rencana demi menjamin pendanaan

yang diperlukan untuk melaksanakan proyek. Akan tetapi dalam hal ini,

IAEA tidak wajib menjamin atau memikul tanggung jawab pendanaan

untuk proyek.

2. Kewajiban Negara Anggota IAEA

1. Pertukaran Informasi

a. Setiap anggota wajib menyediakan informasi, yang sedapat mungkin

(26)

b. Setiap anggota wajib menyedikan semua informasi ilmiah kepada IAEA

sebagai hasil bantuan yang diberikan IAEA sesuai dengan Statuta

Sebaliknya, atas informasi yang diterima IAEA wajib memajang dan

menyediakan informasi dalam sebuah bentuk yang mudah diperoleh dan

informasi tersebut tersedia sesuai dengan huruf a dan b. IAEA mengambil

langkah-langkah positif untuk mendorong pertukaran informasi diantara

anggota-anggota terkait penggunaan energi atom secara alamiah dan damai. Peran sebagai

penengah diantara anggota juga diemban IAEA untuk mencapai tujuan tersebut.

2. Penyerahan Material

a. Seluruh anggota menyediakan sejumlah ”special fissionable materials”65

b. Seluruh anggota juga wajib menyerahkan sumber material

sebagaimana yang telah disetujui dengan IAEA. Material yang disediakan

kepada IAEA, dimungkinkan, dengan kebijaksanaan anggota, disimpan

baik oleh negara angota itu sendiri, maupun oleh IAEA (dengan

berdasarkan persetujuan)

66

65

Istilah “special fissionable materials” :

Plutonium-239, Uranium-233, Pengayaan uranium pada isotop 235 atau 233, material apapun yang sebelumnya bermuatan satu atau lebih, dan pembelahan lain dari material yang dari waktu ke waktu akan ditentukan oleh Dewan Gubernur. Akan tetapi istilah “special fissionable materials” tidak termasuk sumbernya.

66 Sumber material adalah uranium yang mengandung isotop campuran di alam; uranium

yang susut pada isotop 235; thorium; tiap-tiap bahan yang dalam bentuk logam, logam campuran, senyawa kimia, atau intisarinya; tiap-tiap material lain yang mengandung istisari yang demikian sebagaimana ditentukan Dewan Gubernur dari waktu ke waktu; dan material-material lain yang akan ditentukan oleh Dewan Gubernur dari waktu ke waktu

dan

material-material lain. Dewan Gubernur yang akan menentukan banyaknya material-material

(27)

c. Setiap anggota wajib memberitahukan kepada IAEA tentang jumlah,

bentuk, dan komposisi dari “special fissionable materials”, sumber bahan,

dan sesui dengan pengaturanya, menyediakannya dengan segera mungkin

atau dalam jangka waktu yang ditentukan oleh Dewan Gubernur.

d. Atas permintaan IAEA bahwa sebuah anggota wajib dan tanpa penundaan

menyampaikan kepada anngota lain atau kelompok anggota mengenai

material yang disediakan seperti kuantitas material sebagaimana yang

ditentukan oleh IAEA, dan tanpa penundaan juga menyampaikan kepada

IAEA mengenai kuantitas material yang dibutuhkan untuk pengoperasian

dan riset ilmiah di fasilitas IAEA.

e. Jumlah, bentuk dan komposisi bahan yang disediakan oleh setiap anggota

dapat berubah pada waktu tertentu dengan persetujuan Dewan Gubernur

f. Pemberitahuan awal dalam kaitannya dengan huruf c harus dibuat dalam

tiga bulan sejak berlakunya Statuta dengan memperhatikan kepentingan

anggota.

D. Kewenangan International Atomic Energy Agency Menurut Hukum Internasional

Kepribadian internasional yang dimiliki oleh sebuah organisasi internasional

memampukannya untuk bertindak. Kemampuan semacam ini berbeda antara satu

organisasi internasional dengan yang lainnya. Wewenang untuk bertindak yang

dimiliki oleh masing-masing organisasi berbeda sesuai dengan tingkat kepribadian

(28)

proyek atau rencana lainnya dimana IAEA diminta untuk menerapkan safeguard,

kewenangan yang dimiliki dalam proyek antara lain:

1. Memeriksa dan menyetujui disain peralatan khusus termasuk reaktor nuklir,

dengan keyakinan bahwa peralatan dan reaktor tersebut tidak akan

digunakan untuk tujuan militer.67

2. Memastikan ditaatinya penerapan standar kesehatan dan keselamatan yang

telah ditentukan.

Memeriksa bahwa proyek tersebut

mentaati standar kesehatan dan keselamatan, dan memperbolehkan

penerapan dari ketentuan safeguard.

3. Memastikan adanya dokumen operasi terkait pemeliharaan dan produksi

yang memastikan sumber dan special fissionable materials yang digunakan

atau diproduksi tersebut dapat dipertanggungjawabkan.68

4. Meminta dan menerima laporan tentang perkembangan proyek.69

67

Pemeriksaan terbaru ketikapara inspektur berkunjung ke Reaktor Arak di Iran pada Desember 2013. Kunjungan IAEA ke reaktor Arak berlangsung setelah kesepakatan antara Iran dengan negara-negara Barat tentang program nuklir yang dicapai de Jenewa pada November 2013.Reaktor Arak memiliki kaitan dengan sebuah reaktor yang sedang dibangun di dekatnya, yang dikhawatirkan akan digunakan untuk memproduksi bom nuklir. Reaktor Arak penting karena jika pembangunan totalnya selesai maka akan memiliki kemampuan untuk memproses plutonium, yang merupakan satu langkah maju untuk menghasilkan senjata nuklir. Pemeriksaan atas reaktor Arak berlangsung selama sehari dan langsung kembali ke kantor pusatnya di Austria. (dimuat dalam http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2013/12/131208_iran_nuklir. ; diakses 13 Maret 2014)

68 IAEA pernah mempertanyakan tidak adanya dokumentasi pendukung yang disediakan

Suriah terkait situs nuklir Dair Alzour. Padahal sampel yang diambil dari situs itu menununjukkan adanya kegiatan nuklir. Laporan rahasia IAEA mengatakan bangunan fasilitas nuklir Dair Alzouryang dibom tersebut memiliki ukuran dan jenisyang mirip sebuah sebuah reaktor.

69IAEA pernah meminta Suriah untuk memberikan informasi mengenai fasilitas nuklir

Dair Alzour dan tiga tempat lain yang terkait. Suriah merupakan penandatangan Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT) yang memberikan hak memperkaya bahan bakar nuklir untuk pembangkit nuklir di bawah inspeksi IAEA. Namun juga Suriah wajib memberitahukan IAEA jika ada rencana membangun fasilitas nuklir. (dirangkum dari naskah Implementation of the NPT Safeguards

(29)

5. Menyetujui proses kimia penyinaran material yang semata-mata ditujukan

untuk memastikan bahwa proses kimia ini tidak akan dialihkan untuk tujuan

militer dan akan dipatuhinya standar penerapan kesehatan dan keselamatan;

dan mewajibkan penyimpanan special fissionable materials yang diperoleh

atau dihasilkan dari produk sisa dalam hal mencegah negara melakukan

penimbunan terhadap material-material ini.

6. Mengirim inspektur ke negara penerima setelah berkonsultasi dengan

negara terkait, dimana para inspektor wajib mendapatkan akses dan data

kapanpun serta ke semua tempat yang berhubungan dengan material,70

7. Menangguhkan atau mengakhiri bantuan, mengambil tiap-tiap material dan

peralatan yang disediakan IAEA apabila tidak terpenuhi ataupun gagalnya

negara penerima untuk melaksanakan langkah-langkah yang diminta dalam

waktu yang layak.

peralatan dan fasilitas yang ditentukan untuk dilakukan tindakan

“safeguard”. Hal tersebut diperlukan untuk melaporkan sumber dan

penyediaan “special fissionable materials” dan produk pembelahan lainnya

dan untuk menentukan apakah terpenuhi usaha menangkal penggunaan yang

lebih jauh yaitu untuk tujuan militer.

70 Hal yang kontra pernah terjadi ketika Tim Pemeriksa hanya satu kali diperbolehkan

(30)

Selain itu juga, bila dibutuhkan, untuk membentuk staf inspektur. Staf

inspektur ini bertanggung jawab untuk memeriksa semua operasi yang dipimpin

oleh IAEA sendiri untuk menentukan apakah IAEA memenuhi ukuran kasehatan

dan keselamatan yang ditentukan untuk diterapkan pada proyek yang telah

disetujui tersebut, serta apakah IAEA mengambil langkah memadai untuk

menjaga sumber dan special fissionable materials yang ada dari penggunaan

untuk tujuan militer.

Tanggung jawab yang lain adalah perolehan verifikasi laporan ke tiap-tiap

negara tempat mereka dikirim, dimana mereka wajib mendapatkan akses dan data

kapanpun serta ke semua tempat yang berhubungan dengan material, peralatan

dan fasilitas yang ditentukan untuk dilakukan tindakan “safeguard”. Hal tersebut

diperlukan untuk melaporkan sumber dan penyediaan “special fissionable

materials” dan produk “yang dapat dibelah” lainnya dan untuk menentukan

apakah terpenuhi usaha menangkal penggunaan yang lebih jauh yaitu untuk tujuan

militer (sebab bantuan yang disediakan bukanlah untuk penggunaan tujuan militer

dan proyek tersebut harusah mentaati ketentuan safeguard).

Kemudian pengamatan akan terpenuhinya ukuran kesehatan dan

keselamatan yang ditentukan, serta semua syarat yang ditentukan dalam

persetujuan. Ketidaktaatan yang terjadi harus dilaporkan kepada Direktur

Jenderal, dan selanjutnya akan disampaikan kepada Dewan Gubernur. Dewan

akan memangil negara penerima tersebut untuk segera memperbaiki ketidaktaatan

yang terjadi. Dewan juga melaporkan ketidaktaatan kepada seluruh anggota dan

(31)

untuk memenuhi tindakan peerbaikan dalam jangka waktu yang layak, maka

Dewan dapaat mengambil satu atau dua dari langkah-langkah berikut :

a. Pengurangan atau skors langsung atas bantuan yang disediakan IAEA

kepada negara penerima

b. Skors dari segala keistimewaan71 hak keanggotaan terhadap anggota yang

tidak taat tersebut.72

71

Skors dari penggunaan keistimewaan dan hak-hak ditujukan kepada anggota yang secara terus-menerus melanggar ketentuan Statuta atau persetujuan menurut Statuta melalui Konferensi Umum yang disetujui oleh dua per tiga suara mayoritas.

Referensi

Dokumen terkait

4.55 Taburan Kekerapan Dimensi Niat Untuk Menggunakan E-Aduan PBT 261 4.56 Keputusan Ujian Korelasi Antara Dimensi Sikap Dengan Niat/Hasrat 263 4.57 Keputusan Ujian Korelasi

Konsultan Perencana di Sumatera Barat. Hasil penelitian secara jelas menggambarkan bahwa terdapat dua tema penting pentingnya mengimplementasikan peraturan gempa SNI

51 tahun 2009 tentang Praktik kefarmasian menyatakan bahwa praktik kefarmasian meliputi pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi,

Jurusan Teknik Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Foam polimer adalah bahan (material) penting dan serbaguna

• Untuk mengetahui klasifikasi penyakit kanker serviks berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi menggunakan Regresi Logistik Biner dan Support Vector Machine (SVM).. •

  19  FIGUR 17, BESKRIVELSE AV GJENNOMFØRINGER SAMT PLASSERING AV MÅLEUTSTYR  ... 

Perancangan Moeslim Culture Artspace Di Kota Denpasar ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat baik Muslim maupun non-Muslim mengenai kebudayaan umat Muslim yang

[r]