• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tradisi Kesenian Bordah Pada Adat Perkawinan Melayu Kecamatan Kualuh Hilir Kabupaten Labuhan Batu Utara : Kajian Folklor Chapter III V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tradisi Kesenian Bordah Pada Adat Perkawinan Melayu Kecamatan Kualuh Hilir Kabupaten Labuhan Batu Utara : Kajian Folklor Chapter III V"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Dasar

Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Kualitatif adalah yang bersifat

deskriptif dan cenderung menggunakan pendekatan induktif, atau lebih

jelasnya penelitian kualitatif ialah jenis penelitian yang tidak diperoleh melalui

prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya. Deskriptif adalah suatu bentuk

penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang

ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia.

Dengan demikian dalam penelitian ini penuulis hanya

mendeskripsikan sumber-sumber atau data-data dengan fakta yang terdapat

didalam lapangan nantinya.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di desa Teluk Binjai Kecamatan : Kuluh Hilir

Kabupaten Labuhan Batu Utara, dimana masyarakat dalam kehidupan sehari–

hari masih menggunakan bahasa dan budaya Melayu.sehingga penulis

beranggapan bahwa desa ini sangat tepat untuk dijadikan lokasi penelitian.

Karena hanya di desa Teluk Binjai ini lah yang masih sering melaksanakan

(2)

3.3 Data dan Sumber Data

Sumber data utama penelitian kualitatif ialah kata-kata selebihnya adalah data tambahan seperti: dokumen dan lain-lain. Berkaitan dengan hal itu,

pada bagian ini akan dijelaskan mengenai data dan sumber data.

3.3.1 Data

Data dalam penelitian ini berupa tradisi yang di tuturkan dari

narasumber. Menurut Arikunto (2006:1996) yang dimaksud dengan

narasumber data adalah “subjek dari mana data dapat di peroleh. Penelitian

ilmiah akan berhadapan dengan masalah sumber data yang disebut populasi

atau sampel. Informasi yang akurat akan sangat perlu dalam mencari informasi

dari tokoh atau warga yang memang mengetahui tradisi dari daerah setempat”.

3.3.2 Sumber Data

Arikunto (2006:129) menjelaskan bahwa sumber data dalam

penelitian adalah “subjek dari mana data dapat diperoleh”. Sumber data utama

dalam kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan

seperti dokumen dan lain-lain. Sumber data dalam penelitian adalah tradisi

kesenian bordah pada perkawinan Melayu. Memenuhi informan yang dapat

memberi data valid, maka sangat perlu memperhatikan syarat-syarat

(3)

1) Informan adalah tokoh yang mengerti serta memahami tradisi kesenian

bordah.

2) Informan merupakan masyarakat asli desa Teluk Binjai Kecamtan Kualuh

Hilir Kabupaten Labuhan Batu Utara.

3) Informan merupakan orang yang dituakan di desa tersebut.

3.4 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah semua alat yang digunakan untuk mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu masalah, atau mengumpulkan,

mengolah menganalisa dan menyajikan data-data secara sistematis serta

objektif dengan tujuan memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu

skripsi/hipotesis.

Dalam penelitian kualitatif, kehadiran peneliti sebagai instrumen

peneliti adalah mutlak. Dalam hal ini peneliti berada dan aktif melakukan

penelitian agar data yang diperoleh tidak hanya mengandalkan daya ingat

penelitian. Alat digunakan dalam peneltian ini berupa buku catatan, kamera

digital, alat rekam, daftar pertanyaan, dalam arti lebih lengkapnya sistematis

sehingga mudah untuk diolah (Arikunto, 1996 : 144).

3.5Metode Pengumpulan Data

Dalam penyusunan proposal skripsi ini penulis mengumpulkan data dengan

(4)

a. Metode observasi yaitu untuk memperoleh data yang akurat penelti harus

langsung terjun kelapangan dan mengadakan pengamatan kepada masyarakat

yang masih kental dalam Adat Melayu.

b. Metode wawancara yaitu cara untuk mengumpulkan data dengan mengajukan

beberapa pertanyaan langsung kepada informan atau ahli yang berwenang

dalam suatu masalah.

Sebagai tekniknya dipergunakan sebagai berikut ;

a. Teknik rekaman yaitu dengan menggunakan tape recorder.

b. Teknik catat yaitu mencatat semua keterangan-keterangan yang diperoleh

dari informan.

c. Metode dokumentasi yaitu metode yang digunakan untuk mencari data

mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan transkip , buku, surat

kabar, agenda dan lain sebagainya (Arikunto,2006 : 236 ).

Dalam penelitian ini, metode dokumentasi yang dilakukan penulis

adalah dengan mengumpulkan data-data melalui pencatatan atau data- data

tertulis, perekeman audio, video audio, serta dokumentasi dalam bentuk

gambar yang ada dikawasan Kecamatan Kualuh Hilir Kabupaten Labuhan

Batu Utara.

3.6 Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini, karena metode penelitian yang akan digunakan adalah kualitatif maka peneliti bersikap netral supaya tidak mempengaruhi

(5)

karena tahap dalam menyelesaikan masalah adalah dengan menganalisis data

yang telah dikumpul menjadi satu.

Untuk menganalisis data dilakukan prosedur sebagai berikut;

a. Menuliskan data yang diperoleh dari lapangan.

b. Setelah data diterjemahkan kemudian diklasifikasikan sesuai dengan objek

penelitian.

c. Setelah diklasifikasikan, data-data dianalisis sesuai dengan objek penelitian.

d. kemudian data diolah dalam laporan penelitian sebagai bentuk pertanggung

(6)

BAB IV

PEMBAHASAN 4.1 Kesenian Bordah

Bordah merupakan suatu Qasidah atau lagu-lagu yang berisi syair tentang

pujian sholawat kepada nabi muhammad SAW. Bordah juga sering disebut

dengan senandung, dimana para pelaku bordah membawakan ayat yang berasal

dari surat Al-barjanji. Qasidah bordah adalah salah satu karya paling populer

dalam khazannah sastra islam. Isinya sajak-sajak pujian kepada Nabi Muhammad

SAW, pesan moral, nilai-nilai spiritual, dan semangat perjuangan. Didalam

Qasidah bordah diuraikan beberapa segi kehidupan Nabi Muhammad SAW,

pujian terhadap beliau, cinta kasih, doa-doa, pujian terhadap al-qur’an, isra’

mi’raj, jihad, tasawul, dan sebagainya. Dengan memaparkan kehidupan nabi

secara puitis, kita telah menanamkan kecintaan umat islam kepada nabinya, tetapi

juga mengajarkan sastra, sejarah islam dan nilai-nilai moral kepada kaum

muslimin.

4.1.1. Bentuk Penyajian Kesenian Bordah

Bentuk adalah seluruh kesatuan yang saling berhubungan. Bentuk itu

memiliki bentuk, wujud keseluruhan sistem, kesatuan, ciri atau mode. Apa yang

ada dan terlihatdari seluruh rangkaian-rangkaian atau komponen-komponen juga

bisa dikatakan bentuk. Berbicara tentang kesenian, kesenian memiliki

(7)

penonton tidak mengingat setiap gerak yang digerakkan oleh seorang penari dari

awal sampai akhir, tetapi penonton mengingat pesan keseluruhan dari tari

tersebut, daya tarik yang dimiliki tari tersebut dari awal sampai akhir,

penyampaian pesan yang ingin dituangkan dalam tari, dan bagaimana pertunjukan

tari tersebut dari awal sampai akhir sehingga kelihatan menari.

Kesenian bordah digunakan pada setiap acara resepsi perkawinan yang ada

pada masyarakat Melayu di Kualuh Hilir. Kesenian bordah wajib dilaksanakan

masyarakat Melayu jika ingin menikahkan anaknya karena dianggap sebagai salah

satu adat istiadat atau tradisi turun-temurun yang dijalankan oleh masyarakat

Melayu di Kualuh Hilir. Hal ini dianggap sebagai pelengkap dan penyempurna

acara pesta perkawinan Melayu tersebut.

4.1.2. Tahapan Pelaksanaan Kesenian Bordah

Dalam pelaksanaan Kesenian bordah ada tahap-tahap yang harus dijalani

agar kesenian bordah ini lebih sempurna. Adapun tahap-tahap tersebut adalah :

a. Amintadja (memiliki pengertian dengan pangkal kaji, awal dari tahap bordah,

pada tahap ini hanya syair yang dimainkan).

b. Malimbiro (memiliki pengertian berpangkas atau memangkas dan merapikan

rambut, tahap kedua pada kesenian bordah, pada tahap kedua ini hanya syair

yang dimainkan).

c. Astaghfir (tahap ketiga pada kesenian bordah, pada tahap ini hanya syair

(8)

d. Muhammadon (tahap keempat pada kesenian bordah, pada tahap ini hanya

syair yang dimainkan).

e. Fainnafa (tahap kelima dalam seni bordah, ini adalah tahap tersulit dalam

bordah, pada tahap ini hanya syair yang digunakan).

f. Yaumun (memiliki pengertian ungkapan nabi, pada tahap keenam ini

digunakan pada saat mengarak, dan pada saat mengarak dilakukan

gerakan-gerakan silat, ditahap inilah terdapat gerak tari silat).

g. Zaat (tahap ketujuh pada kesenian bordah, pada tahap ini hanya syair yang

dimainkan).

h. Tabarok (tahap kedelapan pada kesenian bordah, pada tahap ini hanya syair

yang dimainkan).

i. Damat (pada tahap terakhir ini, disinilah para penari mulai melakukan gerak

tari, gerak tari tersebut dinamakan gubang).

Terlihat jelas bahwa ada perbedaan dari setiap tahap yang dijalani dalam

seni bordah. Ada yang hanya menggunakan syair dan ada juga yang menggunakan

syair dan gerak tari contohnya pada tahap yaumun dan damat. Dibawah ini adalah

kejelasan dari setiap tahap yang ada dalam kesenian bordah.

a. amintadja

Amintadja adalah judul senandung pertama yang dibawakan dalam kesenian bordah.

Amintadja memiliki pengertian yaitu pangkal kaji. Pangkal kaji adalah awal atau

pembukaan. Biasanya Amintadja dilaksanakan sore hari sebelum diadakannya

kenduri atau sering disebut mendudukan kerja. Adapun syair yang disenandungkan

(9)

1) Amintadjakkurijii ronimbidji salam

2) Mazajta dam’anjaroomimmaqulatinn bidamiamhabbatirrii’umintilqoo

‘ikajima

3) Waaumadalbarqu fijjolmi’i minidomi famalianika ingkultakfufuhama

4) Wamaaliqolbika ingkultastafiq yahimiayahsabussobbu anna’hubbamungkatih

5) Mabainamunsojimimminhuwa nudrimilaula’

6) Walaariktalidjikrilbaami wal’alamifakaifa tungkiruhubbamba’damaatsamida

7) Bi_ii’alaikauduuludam ‘iwassaqami waatsabatalwajdu

ghottoi’abrotingwwadona

8) Mitslulbamari’alaa ghoddoika wa’anama

na’amsarootaifuman’ahwaafaarrokani 9) Wa’hubbuya’tari dulladaajatabil’alami

yaalaa’imii`wilmahal’udjriima’adjiro

10)Minniilaika walauanshofia lamtalumi’adatkahaliyalasirriibimustatir 11)‘ani’wusyaatiwalada ‘iibimunhasimi muhadtaninus’a lakillastuasma’u 12)Innalumibba ‘anilmuddjali fiisomami innittahamtu nasii’assayaibifii’adjalii 13)Wassayaibu ab’adfiinus ‘inn ‘anittufamifainna ammarotiibissuw

‘imaatta’adjoh

14)Minjahlihaa binadjiirissyaibi wamaharomiwalaa

a’ddatminalfi’liljamiilikiroo

15)Doifinn alammabiro ‘sii ghoiro muhtasyaamilaukunta a’lamuanniimaa

uwakkiruh

(10)

Gambar 4.1 Buku Al-barjanji Halaman 201

(11)

Gambar 4.3 Al-barjanji Halaman 203

Dalam pelantunan syair-syair ini menggunakan alat musik rubano. Dalam

pemukulan rubano tersebut ada 4 peralihan yaitu pelan, sedang, cepat, pelan. Pada

tahap seni bordah yang berjudul amintadja ini rubano dipukul kedalam.

b. Malimbiro

Malimbiro adalah judul senandung kedua yang dibawakan dalam kesenian bordah.

Malimbiro memiliki pengertian berpangkas atau memangkas dan merapikan rambut.

Berpangkas maksudnya adalah kegiatan yang dilakukan sebelum khatam kaji (tamat

Al-Qur’an). Adapun syair yang disenandungkan pada tahap ini yang berjudul

malimbiro adalah :

(12)

2) Kamaasyuroddujimaahulghoili

billujumifalaatarumbilma’aasiikasrosyahwatih

3) Innajjo’aama yukowwii syahwatannahimi wannafsukassifiliinntauhmilhu

syabba’aa

4) Hubbirrodi’I waintaftimhu yamfatimitfasrif hawahaa djirantuwalliyah

5) Innalhawaa maa tawallaa yusmi auyasimiwaroo i’ihaawahya fil’a’malisaa

‘imah

6) Wainhiyastahlatil ar’aa falaa tusimikam hasanat laddatallilmar’ikoo tilah

7) Minhaitsu lamyad riannassamma fiddasmi wahyaddasaa ‘isaminjuu

‘ingwwaminsyiba

8) Farubbi mughamasotinn syarrummin nattughoma wastafrighiddam ‘a

min’ainingkodimatala_a

9) Minalma rimiwalzam hiyatannadami waghoo liftinnafsa

wassayaitoonawa’sihi

10)Wain humaa mahadhoo kannus’a faattahimi walaatuti’

manhummaghosmawwala haka

11)Faanta ta’ri fukaidal ghosmiwalhakami

(13)

Gambar 4.5 Buku Al-barjanji Halaman 204

(14)

Dalam pelantunan syair-syair ini menggunakan alat musik rubano. Dalam

pemukulan rubano tersebut ada 4 peralihan yaitu pelan, sedang, cepat, pelan.

c. Astaghfir

Astaghfir adalah judul senandung yang ketiga yang dibawakan dalam kesenian

bordah. Adapun syair yang terkandung dalam Astaghfir adalah :

1) Astagfirullah mingkoulimbila ‘amal

2) Laqadnasabtu bihiinas lallidjii ‘uqumi amartukal ghoirookimma’tamartabih

3) Wamastaqomtu famaaqoulii lakastimi walaa tazawwadtuqoblalmau tinaa

filih

4) Walamusulillisiwaa fardiwwalam asumijolamtu sunnataman ahyajjolamail

5) Innasy takatqodamaa muddjurromingwaromi wasyadda minsaqgobin

ahsya’ahumatowa

6) Tahtalmijaa rotikasy hammutro fal’adamiwaroo wadathul jibaalussyummin

djahab

7) Waakkadatruhdatruhda hufiihaa doruurotuh

8) Innaddoruu rotalataa’duu alal’isomi wakaifa tad’uu iladdunyaadoruu

rotuma

(15)

Gambar 4.7 Buku Al-barjanji Halaman 205

Gambar 4.8 Buku Al-barjanji Halaman 206

Syair-syair tersebut dilantunkan dengan menggunakan3 peralihan rubano

(16)

d. Muhammadon

Muhammadon adalah judul senandung yang keempat yang dibawakan dalam

kesenian bordah. Syair-syair yang terkandung pada Muhammadon adalah :

1) Muhammaddun sayyidulkaunaini watssakolain

2) Walfariqoini min’urbiwwamin ajami nabiyyunalaa mirunna hi fala ahad

3) Abarrofi qoulila minhu walana’ami huwalhabibulladjii turjaa tsafaa atuh 4) Likulli huwalimminal ahwalimqthami da’aa illahi falmustamsikuu nabih

5) Mustahsikuu nabihablinn ghoiri mumfasihi fakonnabiyyinawi gholqiwafii

ghuluq

6) Walamyudanuu hufii ilminwalaa karomi wakulluhammirrsounlillahi multahis

7) Ghorfamminalbahri awrotsfamminaddiyami wawaqifuu naladaihi

indahaddihim

8) Minnuqtotililimi awmintsalatilhikami fahwalladiji tammama’na huwasuu

rotuh

9) Summastofaahu habiban baariunnasami munadjahun ‘ansyarii kimmfii

mahaa sani

10)Fajauharulhusnafii highoirulmungkosimi da’mad da’adhun nasoo_roo_fiin

nabiyyihim

11)Wahkumbimaa syiktamahdam fiihi wahtakimi fansub ilaadja tihii

masyiktaminsyarof

(17)

Gambar 4.10Buku Al-barjanji Halaman 207

(18)

Dalam pelantunan syir-syair muhammadon yang menggunakan rubano

tersebut terdapat 4 peralihan yaitu pelan, sedang, cepat dan pelan.

e. Fainnafa

Fainnafa adalah judul senandung yang kelima yang dibawakan dalam kesenian

bordah. Fainnafa ini adalah syair tersulit dari pada judul-judul senandung lainnya.

Hail ini dikarenakan hanya pelaku bordah yang pertama yang bisa menghapal syair

dan permainan rubano pada judul tersebut. Generasi penerus mengakui kesulitan

untuk mempelajari senandung seni bordah yang berjudul Fainnafa. Adapun syair

yang terkandung dalam Fainnafa :

1) Fainnafadla rosulillahi laiisala

2) Haddum fayukriba ‘anhunatikum bifami launa sabad’qod rohuu ayatuhu

ijom

3) Ayhasmuhu hinayud a’darisarrimami lamyamtahinna bimaa taqyal ‘ukuu

lubih

4) Hirson’alaiina falamnartabwalam nahimi a’yalwaroo fahmumaknaa hufalay

sayur

5) Likurbi walabuqdimin hughoirumunfaihimi qasyamsi tajharuu lilaii

nainiminbu’ud

6) So’ghi rotauwatukillud torfamin amami wakaifa yudriku fiddunya hakikotah

7) Qoumunniyaa muntsalau ‘anhubilhulumi famabb lahul ilmi fihii ‘annahuu

basyar

8) Wa’annahuu qhoiru gholkillahi kullihim wakulluaa yinatar ruslul kiromubiha

9) Fainnafat tosalat minuu_rihii bihimi fainnahu syamsu fadlinhum kawaa

kibuha

10)Yujhirna ‘anwa rohaa_linna sifid djulamiakrim bigho kiyabinidjaa nahu

huluk

11)Bilghusni mustamilin bilbisrimut tasimi kazzahrifii tarofiuawal badrifii

syarof

12)Walbaghrifii karomiuwaddah rifii himami ka’annahu wahuafar dumfii

djalaa_latih

13)Fii-askarin hii_na talkohuwafi hasyami

(19)

14)Mimmaqdinai mantikimmin huwamub tasami laa_tii_ba ysqdilu turbandomma a’juma

15)Tuu_baa_limun tasikim minhuwamul tasimi abaa_na mauliduhuu antibi

unsure

16)Yaa_tii bamubtadangim minhu wamun tatam

Gambar 4.12Buku Al-barjanji Halaman 208

(20)

Gambar 4.14Buku Al-barjanji Halaman 210

Fainnafa terdiri dari 3 peralihan rubano yaitu, pelan sedang, cepat.

f. Yaumun

Yaumun adalah judul senandung yang keenam yang dibawakan dalam kesenian

bordah. Yaumun memliki pengertian yaitu sebagai ungkapan nabi.yaumun

digunakan pada saat acara mengarak, baik mengarak pengantin maupun mengarak

tamu terhormat pada saat ini. Adapun syair yang terkandung dalam Yaumun adalah :

1) Yaumuntafarrosa fii_hil fursu ‘annahum

2) Qodunziruu bihuluu lilbuq siwwanikomi wabaata ‘iiwa nukisroo

wahuwamunsodi

(21)

4) ‘alaihi wannahrusaa hil’aini minsadami wasaa ‘asaa wata anghoo dotbuhairotuh

5) Waruddawariduhaa bilghoiji hiina jomii kaannabinnaa rimaa bilma’i

minbalal

6) Hujnawwa bilmaa imaa binnaa rimindoromi waljinnu tahtifu walanwaa

rusaa ti’ah

7) Walhaqqu yajharu mimmaqnawwamingkalimi ‘amuu wasomuu fai’laanul

basya ‘irilam

8) Tusmaq wabaa riqohulinadjari lamtusyami mimba’dimaa aghbarolakwaa

makaa hinuhum

9) Biannadii_nahumulmu ‘wajjalam taqumi waba’damaa ‘aayanufilufuqimin

syuhub

10)Mungkoddatawwafqaomaa filardimin sonami hatta ghoda’antoriikilwahyi

manhazim

11)Minassyayaa tiini yaqfuu itsro nubhazimi kaannahum haroban abtolu

abrohat

12)Aw a’askarumbilhasoo mirrohatayhi rumii nabdambihii ba’datasbii’in

bibatnihim

13)Nabdjalmusabbi’i minahsyaa ‘imultaqihi

(22)

Gambar 4.16Buku Al-barjanji Halaman 211

(23)

Yaumun memilik 4 peralihan yaitu pelan, sedang, cepat dan pelan.

Perbedaan Yaumun dengan judul senandung lainnya adalah cara permainan

rubanonya. Cara pemukulan rubano dengan di pukul keatas, sedangkan pada

senandung lainnya di pukul kedalam.

g. Zaat

Zaat adalah judul senandung yang ketujuh yang dibawakan dalam kesenian bordah.

Adapun syair yang terkandung dilama Zaat adalah:

1) Zaatlidaqwa tihilasyjaa rusuu jidah

2) Tamsyii ilaihi ‘alaa saa qimbilqodomi kaanamaa satorot satrollimaa katabat

3) Furuu’uhaa mimbadii’ilghotti fillakomi mitslulghomaa matiannaa saa rosaa

‘iroh

4) Taqii_hi harrowatii_sillihaji_ro hamii aqsamtu bilqomarilmiuntsuqqi

annalah

5) Mingkolbihii nisbatammabruu rotalqosami wamaa hawalghoru

minghoiwiriwwamingkarom

6) Wakullutorfimminal kuffa ri’anhu ‘amii fassidqu filghoo riwassiddi

qulamyarim

7) Wahumyakuu luu namaa bilghoo riminarimi jonnalhamaa mawajonnul

‘ankabuta’ala

8) Ghoirilbariiyyati lamtasugh walamtahumi wiqoo yatullahi aghnat’ammudoo

aghoh

9) Minadduruu ‘iwa’an’aa limminalutumi maa saa manidduhru

doymawwastajartubih

10)Illawaniltu jiwaromminhu lamyudomi walatamastu ghinaddororni miyyadih

11)Illastalamtunnadaa minghoyri mustalami laa tungkirilwahya mirruqyaa

huinnalah

12)Qobann idjanaa matil’ainaa nilamyanahi fadjaka hii_nabuluu

ghimminubuwwatih

(24)

Gambar 4.18 Buku Al-barjanji Halaman 212

(25)

Gambar 4.20 Buku Al-barjanji Halaman 214

Dalam syair yang terkandung dlam zaat terdiri dari 4 peralihan yaitu pelan,

sedang, cepat pelan.

h. Tabarok

Tabarok adalah judul senandung yang kedelapan yang dibawakan dalam kesenian

bordah. Adapun syair-syair yang terkandung dalam Tabarok adalah :

1) Tabarokallahumaa wahyumbihuktasab

2) Walannabiyyun ‘alaa ghoibimbimuttahami kam abroat wasibambillamsi

rohatuh

3) Wa atlaqot aribamirribqohillamahi waahyatissanatassyahbaa ‘adaqwatuh

4) Hattaa hakatghurrotamfilaqsuridduhumi bi’aa ridinjaa daawghiltal

bitohabiih

5) Saybaminalyammi awsaylamminal ‘arihi da’aniwawas fiya aayaa tillahu

joharot

6) Juhuu ronaa rilqiroo laylan ‘alaa alami wafaddurruyazdaduhusnawwahuwa

muntajim

7) Walaysa yangkusuqod ronghoiro muntajomi famaa tatoo wala_aamaa

(26)

8) Maa fii_hi mingkoro milaghlaqi wassyiysmi aa yaa tuhqqimminarrohmaa nimuhdatsah

9) Qodii_matun siqoltumuu suufii bilqidomi lamtaqtarimizamaa niwwahya

tughbirun

10)‘anilma’aa diwa’an ‘aadiwwa’aniroh

Gambar 4.21Buku Al-barjanji Halaman 214

(27)

Syair-syair tersebut memiliki 2 peralihan uaitu pelan dan sedang. Hal ini

yang membedakan tabarok dengan judul lainnya.

i. Damat

Damat adalah judul senandung yang terakhir yang dibawakan dalam kesenian

bordah. Pada senandung inilah pelaku kesenian bordah mulai menari. Karena pada

syair ini memang dikhususkan untuk menari. Senandung Damat juga salah satu judul

senandung yang paling sering digunakan dalam pembawaan kesenian bordah.

Adapun syair yang terkandung didalamnya adalah :

1) Damatladaynaa fafaa qotkullamuqjizah

2) Minannabiyyii_na idj jaa ‘atwalamtadumi muhakka’atumfamaayubqii_na

minsyubah

3) Lidjii syiqoo qiwwala yabghii_na minhakami maa huu ribat qotta illa’aa

daminharob

4) Aqdala’aa dii ilyamaa mulqiyassalami roddat balaa ghotumaa daqwaa

mu’aa ridih

5) Roddalghoyuu riyadajaa nii ‘anilharomi lahaa ma’aaningkamawajilbahrifii

madad

6) Wafauqojuu harihii filhusni walqiyami falaatu’addu walatuhsoo’ajaa ‘ibuh

7) Walaatusaa mu’alaliktsaa ribissa amiqorrot bihaa ‘aynuqoo rii_haa

faqultulah

8) Laqodjofir tabihablillahi fa’tasimi intatluhaa ghii_fatan minharrinaa rilajoh

9) Atfaq taharro lajoo miwwirdihassyiyami kaannahaalhuu dutayaddulwujuu

hubih

10)Minal’asoo tiwaqodjaa ‘uuhuka humami wakassiro tiwakolmii za nimaqdilah

11)Faqistu minghirihaa finaa silam yaqumi lataqjabanlihasadirroha yungkiruh

12)Tajaa hulawwahya’aynulhaa djiqilfahimi qodtungkirul’aynuduu ‘asyyamsi

mirromad

(28)

Gambar 4.23Buku Al-barjanji Halaman 215

(29)

Gambar 4.25 Buku Al-barjanji Halaman 217

Damat memliki 3 peralihan yaitu pelan, sedang dan cepat. Pada permainan

syair inilah keceriaan dan kegembiraan mulai muncul.

Senandung tersebut mereka lantunkan dengan tarikan suara yang indah dan

permainan rubano yang rancak. Tetapi sebelum memulai pelantunan syair, ada syair

tambahan yang dinamakan tamsih. Tamsih ini dibaca terlebih dahulu baru

dilanjutkan pembacaan syair yang telah ada. Tamsih dibaca pada setiap awal

tahap-tahap yang ada pada kesenian bordah. Adapun syair tamsih ini adalah

“subahaaa_ya allah_ahaaahaaaiii_allahhala_astaghfirullah_ahaiiii”. Ini sebagai

pembuka syair lainnya. Biasanya pembacaan tamsih ini dibawakan oleh syeh dan

(30)

4.1.3Alat Musik yang di gunakan

Dalam kesenian bordah alat musik yang digunakan adalah gendang atau

rubano. Gendang atau rubano adalah alat musik kesenian bordah yang terbuat dari

kayu losa ditutup dengan kulit kambing yang telah dibersihkan dan dijemur, lalu

diikat dengan rotan yang dibuat seperti gendang. Rubano berbentuk bulat dan

menghasilkan suara yang indah ketika dipukul dan dimainkan. Biasanya jumlah

gendang atau rubano yang digunakan pada saat kesenian bordah berlangsung

tergantung berapa orang jumlah pelaku bordah itu sendiri.

4.1.4. Tata Cara Pelaksanaan Kesenian Bordah

Kesenian bordah dilaksanakan 1 hari sebelum resepsi perkawinan. Didalam

masyarakat Melayu sebelum melaksanakan pernikahan biasanya ada penggunaan

inai, lalu diadakannya kenduri, tepung tawar baru pelaksanaan ijab qabul dan

dilanjutkan dengan upah-upah, itu semua termasuk dalam kesenian bordah.

Awalnya kesenian bordah dilakukan pada sore hari sebelum kenduri setelah

pengantin memasang inai dijarinya. Tahap Amintadja dimulai pada saat sore hari.

Setelah amintadja dibawakan, maka bisa dilaksanakan kenduri pada malam harinya,

tepat setelah maghrib. Setelah kenduri selesai, bordah bisa dilanjutkan dengan tahap

selanjutnya yaitu, Malimbiro, Astaghfir, Muhammadon, dan Fainnafa. Pada tahap

(31)

menambah suasana kemeriahan acara tersebut. Ketika sampai dirumah pengantin

wanita, penari bordah bergabung dan memberi salam kepada kedua pengantin. Penari

bordah duduk dan dilanjutkan dengan permainan rubano oleh pelaku bordah. Tahap

demi tahap dilaksanakan oleh pelaku bordah seperti zaat dan tabarok. Setiap tahap

diawali dengan senandung yang lambat hingga lama-kelamaan pelaku bordah

bersenandung semakin cepat hingga puncak tahap tersebut selesai.

Tahap akhir yaitu damat dimana penari mengambil bunga sambil menari

dihadapan kedua pengantin dengan gerakan-gerakan gubang. Seorang penari bordah

melakukan gerakan-gerakan silat yang disebut gubang. Gubang artinya adalah

kembaran. Dimana ia menari mencerminkan dirinya dengan penari lainnya. Menurut

adatnya, penari yang menari adalah tulang atau adik laki-laki orang tua dari pihak

perempuan. Sebelum menari keluarga yang membuat hajat memberi tepak sirih

kepada adik laki-lakinya untuk meminta membuka tarian pada awal damat. Itu

sebagai lambang terima kasih dan penghargaan kepada tulang atau incek dari si

mempelai wanita. Gerakan tersebut diawali dengan salam hormat dan dilanjutkan

dengan gerakan silat tarik. Para penari tidak boleh membelakangi pengantin. Alur

gerak yang dilakukan memutar setengah lingkaran lalu mundur dan kemudian

mengahadap pengantin. Gerakan tersebut terus berulang dilakukan sampai selesai.

Setiap akhir dari tahap yang ingin diselesaikan pelaku bordah, permainan rubano

dilakukan semakin cepat dan ditambah dengan gerakan tari yang semakin lincah.

Penari membawa sebuah bunga untuk dipersembahkan kepada kedua pengantin.

Bunga yang dibawa penari bordah sering disebut dengan kata salabayung.

Salabayung terbuat dari kayu pulay yang lembut, diukir dan diberi bunga hiasan

(32)

raja dan ratu sehari. Mereka menari dan menghibur pengantin dengan gerak-gerak

silat, dan kelincahan dan ketangkasan gerakan tersebut membuat suasana kemeriahan

dan kebahagiaan kedua pengantin dan keluarga semakin terasa.

Kemudian setelah beberapa saat para penari meletakkan bunga tersebut

didepan pengantin, lalu penari mengambil beras dan menyebar beras. Bagi siapa

yang terkena lemparan beras tersebut maka orang tersebut wajib baginya untuk

menari didepan pengantin sambil menggunakan salabayung yang diletakkan tadi. Hal

ini dilakukan sebagai tanda restu dan begitu seterusnya hingga kericuhan dan

kebahagiaan terasa pada acara resepsi perkawinan tersebut. Beberapa keluarga

berharap tidak mendapatkan bunga dari penari agar tidak ikut menari. Namun, baik

yang muda maupun yang tua wajib mendapatkan bunga tersebut, mereka asik menari

dan bercanda gurau sambil mengikuti irama tabuhan rubano dan lantunan senandung

yang dibawakan pelaku bordah sampai puncak damat bordah selesai. Setelah selesai

maka dilanjutkan dengan tepung tawar. Keesokan harinya bisa diadakan ijab qabul

dan resepsi perkawinan.

Pada keesokan harinya setelah kedua pengantin selesai melaksankan ijab

qabul, kesenian bordah kembali dilaksankan tetapi biasanya hanya 4-5 judul

senandung yang dilantunkan. Pelaku bordah yang berasal dari pengantin wanita dan

membagi menjadi dua tim.

Untukmelakukanpengarakanpengantinpriamenujukepelaminan.Sebagian tim

membawa atau mengarak pengantin pria menuju kerumah pengantin wanita sambil

melaksanakan tahap-tahap yang ada pada kesenian bordah. Dimana semua pelaku

(33)

padukan dengan kain songket yang indah yang digunakan dipinggang sambil

mengenakan peci sebagai ciri khas suku Melayu. Pelaku bordah tersebut membawa

(34)

4.1.5 Tabel Gerakan Tari Terinai Kesenian Bordah

Pada tahap kesenian bordah hanya pada tahap Yaumun dan Damat yang melakukan gerak tari. Di bawah ini adalah tabel gerak tari pada Yaumun dan Damat.

No Nama/Isi Syair Peralihan Gerak

Tangan Kaki Kepala Badan 1. Yaumun

-Yaumuntafa

Rrosa fii_hil fursu’annahum

-Qodunziruu

bihuluu lilbuq siwwanikomi

wabataa ‘iiwanukisroo wahuwamunsodi -Kasyamliyashaa Bikisroo ghoiro multa ‘imi wannaa rughuu dan tangan kiri hil’aini minsadami wasaa ‘asaa wata anghoo

dotbuhairotuh -Waruddawaridu haa bilghoiji hiina jomii

kaannabinnaa

rimaa bilma’i minbalal

-Hujnawwa

billmaa imaa binnaa

rimindoromi

(35)

-Walhaqquyajharu mimmaqnawwa mingkalimi ‘amuu wasomuu

fai’laanul basya ‘irilam

-Tusmaq wabaa riqohulindjari

lamtuyasmi mimba’dimaa aghbarolakwaa makaa hinuhum -Biannadii_nahu mulmu ‘wajjalam taqumi

waba’damaa ‘aa yanufilufuqimin k setengah lingkaran

filardimin sonami hattaa

ghoda’antoriikil wahyi manhazim -Minassyayaa tiini yaqfuu itsro nubhazimi

kaannahum

haroban abtolu abrohat

-Aw

(36)

2. Damat

-Lidjii syiqoo qiwwala

yabghii_na minhakami

maahuu ribat qottu illa’aa daminharob -Aqdala’aa

diilaymaa mulqiyassalami

roddat balla ghotumaa daqwa mu’aa ridih

Pelan -Untuk kaki posisi kuda-kuda

riyadaljaa nii ‘anilharomi lahaa ma’aa

ningkamawjilbahri fi madad

-Wafauqojuu

harihii filhusni walqiayami falaatu ‘addu walatuhsoo ‘ajaa ‘ibuh

-Walaatusaa mu’alaliktsaa

ribissa amiqorrot bihaa ‘aynuqoo rii_haa faqultulah -Laqodjofir tabihablillahi fa’tasimi intatluhaa ghii_fatan

minharrina rilajoh

(37)

-Atfaq taharro

-Minal ‘asoo tiwaqodjaa

‘uuhuka humami wakassiro

tiwakolmii_za nimaqdilah -Faqistu

minghoirihaa finna silam yaqumi lataqjaban mu toqmalmaa ‘iminsaqom kaki posisi kuda-kuda kaki posisi jongkok arah kepala dan tangan yang membuka

4.2 Fungsi Kesenian Bordah

Adapun fungsi kesenian bordah pada adat perkawinan Melayu adalah sebagai :

4.2.1 Sebagai integritas sosial

Integritas sosial dalam tradisi kesenian bordah di desa teluk binjai dapat dilihat

dari masyarakat teluk binjai yang sangat antusias dan berusaha keras untuk

mewujudkan jalannya acara menjadi lancar tanpa adanya halangan suatu apapun.

Keluarga maupun para pelaku bordah dan masyarakat setempat terintegritas mulai

(38)

bordah, serta keamanan dan kenyamanan yang selalu dijaga dalam tradisi kesenian

bordah.

4.2.2 Hiburan

Kesenian bordah berfungsi sebagai media hiburan bagi masyarakat Melayu di

Kualuh Hilir. Malah pada saat kesenian bordah berlangsung masyarakat

beramai-ramai datang ke pesta perkawinan untuk langsung melihat kesenian bordah tersebut.

Yang menjadi hiburan bagi masyarakat adalah dimana saat rubano atau gendang

ditabuh dan saat pelaku bordah menari atau memuncak di hadapan pengantin. Dan

yang lebih menghibur masyarakat Melayu Kualuh Hilir adalah ketika kerabat atau

sanak keluarga dari pengantin menari, tetapi tarian nya terlihat kaku tidak seperti

tarian yang di lakukan oleh pelaku bordah, maka masyarakat pun menertawainya

karena terlihat lucu. Tetapi ada juga yang membuat penonton merasa senang ketika

pelaku bordah dan keluarga berduet untuk menari atau melakukan gerak silat

memuncak dengan sangat bagus dan kompak. Dan masyarakat juga terhibur dengan

senandung atau syair-syair yang dilantunkan oleh pelaku bordah sangatlah indah

didengar. Karena syair-syair yang dilantunkan adalah sholawat Nabi, dimana yang

diketahui Sholawat adalah pujian terhadap Nabi SAW dan masyarakat Melayu

Kualuh Hilir memahami itu.

4.2.3 Sebagai Pelestarian Adat Melayu

Tradisi kesenian bordah di Kualuh Hilir termasuk salah satu adat istiadat khasana

Melayu yang perlu sekali di lestarikan dan selalu dijaga keasliannya sebagai ciri

(39)

4.2.4 Sebagai Pengajaran Ilmu

Tradisi kesenian bordah di desa teluk binjai merupakan tradisi yang didalamnya

mengandung nilai-nilai pendidikan bagi masyarakat, khususnya generasi muda.

Adapun nilai-nilai pendidikan dalam tradisi kesenian bordah adalah antara lain : nilai

pendidikan ketuhanan, nilai pendidikan sosial.

4.2.4.1 Nilai Pendidikan Ketuhanan

Nilai pendidikan ketuhanan merupakan nilai yang paling penting dimiliki

oleh manusia. Manusia diciptakan agar bertaqwa kepada tuhan yang maha esa. Ini

berarti manusia tersebut siap menjalani perintahnya dan menjauhi larangannya. Nilai

pendidikan ketuhanan ini mengajarkan tentang rasa syukur atas nikmat yang

diberikan, mengakui kekuasaannya dan percaya adanya tuhan. Tradisi kesenian

bordah ini mengandung nilai-nilai pendidikan ketuhanan. Adapun wujud nilai-nilai

ketuhanan tersebut adalah sebagai berikut :

4.2.4.1.1 Bersyukur

Wujud rasa syukur dalam kesenian bordah di desa teluk binjai adalah pada

saat kesenian bordah dilakukan. Berbagai rangkaian tahapan-tahapan bordah tersebut

sebagai pengungkapan rasa syukur dari keluarga atas acara perkawinan tersebut

(40)

4.2.4.2 Nilai Pendidikan Sosial

Nilai pendidikan sosial sangat diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat

karena nilai ini akan mengatur dan bagaimana cara masyarakat dalam bermasyarakat

dengan lingkungannya. Adapun nilai pendidikan sosial atau kemasyarakatan dalam

tradisi kesneian bordah adalah sebagai berikut :

4.2.4.2.1Gotong Royong

Wujud nilai pendidikan sosial gotong-royong dalam tradisi kesenian bordah

dapat dilihat dari seluruh rangkaian acara. Dalam seluruh tahapan-tahapan baik

keluarga, para pelaku bordah dan masyarakat bergotong royong untuk menyukseskan

kesenian bordah ini. Dari tradisi inilah terlahirlah rasa kesatuan dan solidaritas sosial

(41)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan di lapangan dan penjelasan yang sudah

diuraikan mulai dari latar belakang hingga pembahasan, maka dapat di tarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut :

1. Seni bordah merupakan qasidah atau lagu-lagu yang berisi syair tentang

pujian sholawat kepada nabi muhammad SAW. Syair-syair yang terkandung

dalam seni bordah berasal dari surat Al-barjanji.

2. Kesenian bordah berfungsi sebagai : integritas sosial, hiburan, sebagai

pelestarian adat Melayu, pengajaran ilmu yaitu nilai pendidikan ketuhanan

dan nilai pendidikan sosial yang mencakup rasa bersyukur dan gotong

royong.

3. Kesenian bordah dilaksnakan 1 hari sebelum resepsi pernikahan karena pada

seni bordah terdapat sembilan tahap yaitu amintadja, malimbiro, astaghfir,

muhammadon, fainnafa, yaumon, zaat, tabaraq, dan damat.

4. Alat musik yang digunakan pada kesenian bordah adalah gendang atau

rubano.

5. Dalam masyarakat Melayu di Kecamatan Kualuh Hilir Kabupaten Labuhan

(42)

adalah salah satu syarat dari dilaksanakannya pesta perkawinan di Kualuh

Hilir.

5.2Saran

Setelah melakukan penelitian mengenai tradisi kesenian bordah pada

adat perkawinan Melayu di Kecamatan Kualuh Hilir Kabupaten Labuhan

Batu Utara, maka muncul lah beberapa saran sebagai upaya pengembangan

kesenian bordah sebagai berikut :

1. Penulis berharap dengan adanya penelitian ini, masyarakat Kualuh Hilir

dapat menjaga, mengembangkan serta melestarikan kesenian yang ada di

Kabupaten Labuhan Batu utara sehingga terhindar dari kepunahan dan tetap

eksis.

2. Penulis juga berharap kepada masyarakat Melayu di Kecamatan Kualuh

Hilir Kabupaten Labuhan Batu Utara khususnya kepada pemerintah daerah

agar senantiasa memperkenalkan sebagai bentuk kesenian kepada masyarakat

luas baik didalam maupun diluar daerah Labuhan Batu Utara.

3. Kepada seluruh lapisan masyarakat di Kecamatan Kualuh Hilir Kabupaten

Labuhan Batu Utara agar dapat lebih meningkatkan kepedulian terhadap

bentuk kesenian daerah, dengan demikian berarti telah membantu dan

menjaga dan melestarikannya sehingga menyelamatkan anak cucu kita dari

(43)

4. Diharapkan kepada seniman-seniman kesenian bordah untuk mengajarkan

ilmunya kepada generasi penerus, agar kesenian bordah tidak akan punah

Gambar

Gambar 4.1 Buku Al-barjanji Halaman 201
Gambar 4.3 Al-barjanji Halaman 203
Gambar 4.4 Buku Al-barjanji Halaman 203
Gambar 4.5 Buku Al-barjanji Halaman 204
+7

Referensi

Dokumen terkait

Rerala hasLpenguku€n cAL dalam label 5 dan labe 6 reduks cAL, menunjukkan ada pe6a kan kondGi k ns pada kedua

TERHADAP PERLINDUNGAN HUKUM PADA PERJANJIAN KONTRAK KERJA ANTARA KARYAWAN DENGAN PERUSAHAAN (STUDI KASUS PT. FEEDMILL INDONESIA MEDAN ) ini mulai dari awal sampai

Sehubungan dengan hal di atas, beberapa penelitian tentang akuntabilitas NGO telah dilakukan, misalnya; Gibelman & Gelman (2001) meneliti skandal yang terjadi pada NGO

Mempelajari tanah sebagai tubuhalam melalui ciri-ciri morfologi, fisik, kimia dan mineral dan berdasarkan ciri ciri diatas dikelompokkan kedalam sistem klasifikasi tanah

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Nuansa Makna Verba “ Okuru” Dan “Dasu” Dalam Kalimat Bahasa Jepang.” Skripsi tersebut merupakan salah satu syarat untuk

Selain itu, responden juga percaya bahwa peningkatan kinerja (peluang untuk naik jabatan dan mendapatkan prestasi) tidak dipengaruhi oleh kemampuan seseorang dalam menggunakan

Kemampuan untuk memilah unit-unit mana yang akan dioperasikan pada berbagai level pembebanan menunjukkan bahwa program yang dibuat berdasarkan algoritma dalam penelitian ini

Pada kalimat (1) dan (2) verba okuru, pemakaian verba okuru sudah tepat karena mendeskripsikan nuansa makna memindahkan barang/orang dari satu tempat ke tempat yang lain,