Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY
Jl. Gondosuli No. 6 Yogyakarta Telp (0274) 540798, 540897, 523882 Fax (0274) 523882 Website: www.bkpp.jogjaprov.go.id Email: bkpp@jogjaprov.go.id atau bkpp.jogja@yahoo.com
Instansi Pemerintah
P
P
K
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN DIY │ │ i │ KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT atas taufiq, hidayah,
dan karunia-Nya yang tak terhingga kepada kita semua sehingga dapat tersusun
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan
Daerah Istimewa Yogyakarta (BKPP DIY) Tahun 2014. Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah ini merupakan bentuk pertanggungjawaban kinerja BKPP DIY.
Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY, sebagai salah satu
Satuan Kerja Perangkat Daerah di Pemda D.I. Yogyakarta, mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah bidang
ketahanan pangan serta koordinasi penyuluhan pertanian, perikanan dan
kehutanan dan perkebunan. Cakupan fungsinya yaitu penyusunan program kerja
bidang ketahanan pangan dan penyuluhan; perumusan kebijakan teknis di
bidang ketahanan pangan dan penyuluhan; pengelolaan, pengkoordinasian,
pemberian fasilitasi dan pengendalian ketersediaan pangan; pengelolaan,
pengkoordinasian, pemberian fasilitasi dan pengendalian distribusi pangan;
pengkoordinasian, pemberian fasilitasi, pengendalian konsumsi dan
kewaspadaan pangan; pengkoordinasian dan pemberian fasilitasi penyuluhan
pertanian, perikanan dan kehutanan, dan perkebunan; pemberdayaan
sumberdaya dan mitra kerja di bidang ketahanan pangan, serta penyuluhan
koordinasi penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan, dan perkebunan;
pengkoordinasian mitra kerja di bidang ketahanan pangan dan pemberdayaan
sumberdaya penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan; pengendalian,
monitoring dan evaluasi bidang ketahanan pangan dan penyuluhan pertanian,
perikanan dan kehutanan; penyelenggaraan kegiatan ketatausahaan; serta
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas dan
fungsinya. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, BKPP DIY senantiasa
melakukan upaya terbaik, namun harus diakui bahwa penyelenggaraan tugas
fungsi BKPP DIY belum sepenuhnya sesuai dengan harapan.
Laporan ini memuat rencana kinerja, tingkat capaian, serta realisasi
indikator dari sasaran-sasaran yang terdapat dalam Rencana Strategis (Renstra)
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN DIY │ │ ii │
strategis yang telah ditetapkan dalam Renstra BKPP DIY dipilih indikator kinerja
utama yang dianggap mampu mencerminkan keberhasilan. Pelaksanaan tahun
anggaran 2014 merupakan tahun kedua dari Renstra Tahun 2012-2017.
Pelaksanaan program/kegiatan BKPP DIY tahun 2014 telah menunjukkan
keberhasilan dengan pencapaian target sasaran strategis melalui beberapa
indikator kinerja. Namun demikian kami menyadari masih dijumpai tantangan dan
masalah. Optimisme yang tinggi senantiasa dimiliki untuk meningkatkan kinerja
pada tahun-tahun mendatang.
Kami berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak terkait.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini dapat dijadikan bahan evaluasi agar
kinerja ke depan semakin baik, dari segi perencanaan, koordinasi, dan
pelaksanaan kegiatan.
Yogyakarta, 25 Pebruari 2015
Kepala BKPP DIY
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN DIY │ │ iii │ IKHTISAR EKSEKUTIF
Visi jangka menengah Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan
(BKPP) DIY yang tertuang dalam Rencana Strategis (Renstra) Instansi Tahun
2012-2017 adalah “mewujudkan ketahanan pangan yang kuat, berkarakter dan
berbudaya secara berkelanjutan melalui tercapainya kemandirian dan kedaulatan
pangan didukung oleh sistem penyuluhan yang efektif dan efisien.”
Untuk mewujudkan visi tersebut ditempuh melalui 6 (enam) misi, yaitu (a)
meningkatkan kewaspadaan pangan dan menjamin ketersediaan serta akses
pangan yang berkelanjutan untuk antisipasi kerawanan pangan; (b)
meningkatkan mutu konsumsi dan diversifikasi pangan berbasis karakter dan
budaya lokal; (c) memantapkan kelembagaan dan penanganan keamanan
pangan; (d) meningkatkan keterjangkauan pangan melalui pengaturan sistem
distribusi, harga, dan akses pangan; (e) meningkatkan kemampuan dan
peranserta kelembagaan masyarakat dalam pengelolaan ketahanan pangan dan
penyuluhan; dan (f) mengembangkan sistem penyuluhan pertanian, perikanan,
dan kehutanan sesuai karakter dan budaya lokal dan kebutuhan petani, nelayan
dan masyarakat sekitar kawasan hutan.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BKPP DIY ini merupakan bentuk
pertanggungjawaban atas perjanjian kinerja BKPP DIY yang memuat rencana,
capaian, dan realisasi indikator kinerja dari sasaran strategis. Sasaran dan
indikator kinerja termuat dalam Renstra BKPP DIY Tahun 2012-2017. Untuk
mencapai sasaran tersebut, ditempuh dengan melaksanakan strategi, kebijakan,
program dan kegiatan seperti telah dirumuskan dalam rencana strategis.
A. Capaian Kinerja
Ringkasan prestasi kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan
DIY yang dihasilkan dari pelaksanaan program dan kegiatan di tahun 2014,
dapat digambarkan sebagai berikut:
a. Sasaran 1: Pemantapan Ketersediaan dan Cadangan Pangan, dengan
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN DIY │ │ iv │
1. Ketersediaan Energi, capaian kinerja sampai dengan akhir bulan
Desember 2014 adalah 3.699 kalori/kapita/hari;
2. Ketersediaan Protein, capaian kinerja sampai dengan akhir bulan
Desember 2014 adalah 107,3 gram/kapita/hari;
3. Cadangan Pangan, capaian kinerja sampai dengan akhir bulan Desember
2014 adalah 290 ton.
b. Sasaran 2: Penanganan Daerah Rawan Pangan, dengan indikatornya
1. Penurunan Jumlah Desa Rawan Pangan, capaian kinerja sampai dengan
akhir bulan Desember 2014 adalah 26 desa (menurun 34 desa, lebih
tinggi dari target penurunan tahunan sebanyak 9 desa);
c. Sasaran 3: Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis
Pangan Lokal, dengan indikatornya
1. Skore Pola Pangan Harapan (PPH), capaian kinerja sampai dengan akhir
bulan Desember 2014 adalah 85,3;
d. Sasaran 4: Penanganan Keamanan Pangan melalui Sistem Keamanan
Pangan Terpadu (SKPT), dengan indikatornya
1. Persentase Pengawasan dan Pembinaan Keamanan Pangan, capaian
kinerja sampai dengan akhir bulan Desember 2014 adalah 100%;
e. Sasaran 5: Penguatan Distribusi, Harga, dan Akses Pangan pada
Gapoktan/Masyarakat, dengan indikatornya
1. Distribusi, Harga, dan Akses Pangan Meningkat, capaian kinerja sampai
dengan akhir bulan Desember 2014 adalah 28 gapoktan;
f. Sasaran 6: Ketersediaan Informasi Pasokan, Harga, dan Akses Pangan pada
Masyarakat, dengan indikatornya
1. Persentase Ketersediaan Informasi Pasokan, Harga, dan Akses Pangan,
capaian sampai dengan akhir bulan Desember 2014 adalah 99,15%;
g. Sasaran 7: Peningkatan Kualitas Penyuluh, dengan indikatornya
1. Peningkatan Kapasitas Penyuluh, capaian kinerja sampai dengan akhir
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN DIY │ │ v │
h. Sasaran 8: Peningkatan Kelembagaan dan Kepemimpinan Pelaku
Utama/Pelaku Usaha, dengan indikatornya
1. Kemampuan dan Kapasitas Pelaku Utama Meningkat, capaian kinerja
sampai dengan akhir bulan Desember 2014 adalah 300 orang.
B. Kinerja Keuangan
Untuk kinerja keuangan realisasi keuangan Badan Ketahanan Pangan
dan Penyuluhan DIY di tahun 2014 sebesar Rp. 7.915.457.715,- atau mencapai
93,80% dari pagu anggaran yang tersedia sebesar Rp. 8.438.225.800,- dan lebih
tinggi jika dibandingkan dengan realisasi anggaran di tahun 2013 sebesar
90,82%.
C. Permasalahan
Permasalahan dalam pelaksanaan program Badan Ketahanan Pangan
dan Penyuluhan DIY di tahun 2014 adalah pada kegiatan Pengembangan dan
Penguatan Kelembagaan Penyuluhan karena Pedoman Umum (Pedum)
kegiatan Pekan Petani dan Nelayan Nasional (PENAS) tahun 2014 baru terbit
pada bulan Mei 2014 sehingga dalam perencanaan masih menggunakan Pedum
tahun 2013. Akibatnya ada beberapa jenis belanja dalam anggaran yang tidak
dapat direalisasikan karena tidak sesuai/tidak memenuhi persyaratan Pedum
PENAS tahun 2014.
Solusi agar permaslahan tersebut tidak terulang kembali di masa mendatang
akan dilakukan komunikasi yang lebih intensif dengan pihak penyelenggara
PENAS (Kementerian Pertanian) agar informasi terkait pelaksanaan PENAS
untuk tahun selanjutnya sudah dapat diperoleh sehingga perencaan kegiatan di
daerah sudah menyesuaikan dengan draft Pedum yang akan disusun oleh
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN DIY │ │ vi │
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
IKHTISAR EKSEKUTIF iii
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL viii
DAFTAR GAMBAR Ix
BAB I PENDAHULUAN 1
I.1 Struktur Organisasi 1
I.2 Tugas dan Fungsi 3
I.3 Keadaan Pegawai 4
I.4 Keadaan Sarana dan Prasarana 6
I.5 Keuangan 9
I.6 Sistematika Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 9
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 11
II.1 Perencanaan Strategis 11
II.1.1 Visi dan Misi 11
II.1.4 Rencana Kegiatan Tahunan (RKT) 21
II.2 Penetapan Kinerja/Perjanjian Kinerja Tahun 2014 22
II.3 Rencana Anggaran 24
II.3.1 Target Belanja Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY
24
II.3.2 Alokasi Anggaran Per Sasaran Strategis 24
II.4 Instrumen Pendukung 25
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 26
III.1 Capaian Kinerja Tahun 2014 26
III.2 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja 28
3.2.1 Sasaran Pemantapan Ketersediaan dan Cadangan Pangan 28
3.2.2 Sasaran Penanganan Daerah Rawan Pangan 35
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN DIY │ │ vii │
Pangan Berbasis Pangan Lokal
3.2.4 Sasaran Penanganan Keamanan Pangan Melalui SKPT yang Meliputi Jejaring Intelejen Pangan, Jejaring
Pengawasan Pangan, dan Jejaring Promosi Keamanan Pangan
43
3.2.5 Sasaran Penguatan Distribusi, Harga, dan Akses Pangan ada Gapoktan/Masyarakat
48
3.2.6 Sasaran Ketersediaan Informasi Pasokan, Harga, dan Akses Pangan pada Masyarakat
50
3.2.7 Sasaran Peningkatan Kualitas Penyuluh 53
3.2.8 Sasaran Peningkatan Kelembagaan dan Kepemimpinan Pelaku Utama/Pelaku Usaha
57
3.3 Realisasi Anggaran 59
BAB IV PENUTUP 63
LAMPIRAN
1. STRUKTUR ORGANISASI BKPP DIY
2. PENETAPAN KINERJA (REVIU) TAHUN 2014 3. PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2014
4. TABEL INDIKATOR KINERJA SESUAI RENSTRA BKPP DIY TAHUN 2012-2017 5. LAPORAN CAPAIAN ANGGARAN PENDUKUNG SASARAN TAHUN 2014 6. PETA RAWAN PANGAN DAN GIZI TINGKAT DESA DI DIY TAHUN 2014 7. PENGHARGAAN YANG DITERIMA
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN DIY │ │ viii │
DAFTAR TABEL
Tabel I.1 Komposisi Pegawai Berdasarkan Jabatan dan Golongan 4
Tabel I.2 Komposisi Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin 5
Tabel I.3 Kondisi Sarana dan Prasarana 7
Tabel II.1 Target Pencapaian Kinerja Tahun 2013-2017 15
Tabel II.2 Rencana Kegiatan Tahunan (RKT) BKPP DIY Tahun 2014 21
Tabel II.3 Penetapan Kinerja BKPP DIY Tahun 2014 23
Tabel II.4 Target Belanja Tahun 2014 24
Tabel II.5 Anggaran Belanja Langsung per Sasaran Strategis Tahun 2014 25
Tabel III.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja 26
Tabel III.2 Capaian Kinerja Tahun 2014 27
Tabel III.3 Target dan Realisasi Kinerja Pemantapan Ketersediaan dan Cadangan Pangan
29
Tabel III.4 Target dan Realisasi Kinerja Penanganan Daerah Rawan Pangan 35 Tabel III.5 Keragaan Desa Rawan Pangan di DIY dan Aspek Penyebabnya 36 Tabel III.6 Target dan Realisasi Kinerja Percepatan Penganekaragaman
Konsumsi Pangan Berbasis Pangan Lokal
39
Tabel III.7 Target dan Realisasi Kinerja Penanganan Keamanan Pangan Melalui SKPT yang Meliputi Jejaring Intelejen Pangan, Jejaring Pengawasan Pangan, dan Jejaring Promosi Keamanan Pangan
43
Tabel III.8 Target dan Realisasi Kinerja Penguatan Distribusi, Harga, dan Akses Pangan ada Gapoktan/Masyarakat
48
Tabel III.9 Target dan Realisasi Kinerja Ketersediaan Informasi Pasokan, Harga, dan Akses Pangan pada Masyarakat
50
Tabel III.10 Target dan Realisasi Kinerja Peningkatan Kualitas Penyuluh 54
Tabel III.11 Keragaan Penyuluh Pertanian DIY Tahun 2014 55
Tabel III.12 Target dan Realisasi Kinerja Peningkatan Kelembagaan dan Kepemimpinan Pelaku Utama/Pelaku Usaha
58
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN DIY │ │ ix │
DAFTAR GAMBAR
Gambar I.1 Kondisi Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan 4
Gambar I.2 Jumlah Ideal Pegawai Berdasarkan Beban Kerja 6
Gambar III.1 Grafik Capaian Skor PPH Tahun 2011-2014 40
Gambar III.2 Grafik Target dan Capaian SPM Pengawasan dan Pembinaan Keamanan Pangan Tahun 2011-2015
Bab
i
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN DIY │ │ 1 │ BAB I
PENDAHULUAN
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan
Pangan dan Penyuluhan Daerah Istimewa Yogyakarta (BKPP DIY) Tahun 2014
dilaksanakan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 53 Tahun
2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata
Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Hal ini merupakan bagian
dari implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah guna
mendorong terwujudnya sebuah kepemerintahan yang baik (good governance) di
Indonesia.
Dengan disusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan
Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY Tahun 2014 diharapkan dapat:
1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas
kinerja yang telah dan seharusnya dicapai oleh Badan Ketahanan Pangan
dan Penyuluhan DIY.
2. Mendorong Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY didalam
melaksanakan tugas dan fungsinya secara baik dan benar yang didasarkan
pada peraturan perundangan, kebijakan yang transparan dan dapat
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.
3. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi Badan Ketahanan Pangan
dan Penyuluhan DIY. untuk meningkatkan kinerjanya.
4. Memberikan kepercayaan kepada masyarakat terhadap Badan Ketahanan
Pangan dan Penyuluhan DIY di dalam pelaksanaan program/kegiatan dalam
rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat.
I.1 Struktur Organisasi
Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Daerah Istimewa
Yogyakarta dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Daerah
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN DIY │ │ 2 │
Kerja Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta.
Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY merupakan unsur pelaksana
penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan susunan organisasi sebagai
berikut:
1. Unsur Organisasi Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan, terdiri dari:
a. Pimpinan : Kepala Badan
b. Pembantu Pimpinan : Sekretariat, terdiri dari Sub Bagian-Sub
Bagian
c. Pelaksana : - Bidang-bidang, terdiri dari Sub Bidang-
Sub Bidang
- UPTLTD
- Kelompok Jabatan Fungsional
2. Susunan Organisasi Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY
a. Sekretariat, terdiri dari:
1). Subbagian Program, Data dan Teknologi Informasi
2). Subbagian Keuangan
3). Subbagian Umum
b. Bidang Ketersediaan Pangan, terdiri dari:
1). Subbidang Kebutuhan Pangan
2). Subbidang Pengembangan Cadangan Pangan
c. Bidang Distribusi Pangan, terdiri dari:
1). Subbidang Harga Pangan
2). Sub Bidang Peningkatan Akses Pangan
d. Bidang Konsumsi dan Kewaspadaan Pangan, terdiri dari:
1). Subbidang Pengembangan Mutu Konsumsi Pangan
2). Subbidang Keamanan dan Kewaspadaan Pangan
e. Bidang Penyuluhan, terdiri dari:
1). Subbidang Program Penyuluhan
2). Subbidang Pengembangan Kapasitas
f. UPTLTD
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN DIY │ │ 3 │ I.2 Fungsi dan Tugas
Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 7 Tahun
2008 menetapkan bahwa Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY
mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan
daerah bidang ketahanan pangan serta koordinasi penyuluhan pertanian,
perikanan dan kehutanan dan perkebunan.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Badan Ketahanan
Pangan dan Penyuluhan DIY. mempunyai fungsi sebagai berikut:
a.
penyusunan program kerja bidang ketahanan pangan dan penyuluhan;b.
perumusan kebijakan teknis di bidang ketahanan pangan danpenyuluhan;
c.
pengelolaan, pengkoordinasian, pemberian fasilitasi dan pengendalianketersediaan pangan;
d.
pengelolaan, pengkoordinasian, pemberian fasilitasi dan pengendaliandistribusi pangan;
e.
pengkoordinasian, pemberian fasilitasi, pengendalian konsumsi dankewaspadaan pangan;
f.
pengkoordinasian dan pemberian fasilitasi penyuluhan pertanian,perikanan dan kehutanan, dan perkebunan;
g.
pemberdayaan sumberdaya dan mitra kerja di bidang ketahananpangan, serta penyuluhan koordinasi penyuluhan pertanian, perikanan
dan kehutanan, dan perkebunan;
h.
pengkoordinasian mitra kerja di bidang ketahanan pangan danpemberdayaan sumberdaya penyuluhan pertanian, perikanan dan
kehutanan;
i.
pengendalian, monitoring dan evaluasi bidang ketahanan pangan danpenyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan;
j.
penyelenggaraan kegiatan ketatausahaan;k.
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai denganBADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN DIY │ │ 4 │ I.3 Keadaan Pegawai
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Badan Ketahanan Pangan
dan Penyuluhan Daerah Istimewa Yogyakarta didukung oleh 87 (delapan
puluh tujuh) personil yang terdiri dari 85 (delapan puluh lima) PNS dan 2
(dua) CPNS. Uraian komposisinya dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini.
1. Berdasarkan Jabatan dan Golongan
Tabel I.1
Komposisi Pegawai Berdasarkan Jabatan dan Golongan
Jml
E D C B A Jml D C B A Jml Semua
1 Struktural - - - 5 3 8 9 - - - 9 17
2 Fungsional - - - 2 2 4 - 2 1 11 14 18
3 Staf/F. Umum - - - - 1 1 10 6 24 2 42 43
4 CPNS - - - - - - - 2 2 2
- - - 7 6 13 19 8 25 15 67 80
No Uraian Golongan IV Golongan III Jumlah Jml E D C B A Jml D C B A Jml Semua 1 Struktural - - - -2 Fungsional - - - -3 Staf/ F. Umum - 1 2 3 1 7 - - - 7
Jumlah - 1 2 3 1 7 - - - 7
No Uraian Golongan II Golongan I
2. Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Gambar I.1
Komposisi Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN DIY │ │ 5 │
3. Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel I.2
Komposisi Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN DIY │ │ 6 │
4. Jumlah Ideal Pegawai Berdasarkan Beban Pekerjaan
Gambar I.2
Jumlah Ideal Pegawai Berdasarkan Beban Kerja
Tahun 2014 ini BKPP DIY mengalami defisit pegawai karena
jumlah pegawai yang masuk (CPNS baru dan pindahan) lebih sedikit
dibanding jumlah pegawai yang keluar (pensiun dan pindah tugas).
Berdasarkan beban pekerjaan, dibutuhkan 129 pegawai agar tugas dan
fungsi BKPP DIY dapat terlaksana dengan baik. Kondisi saat ini hanya
ada 87 (delapan puluh tujuh) pegawai sehingga masih kekurangan 42
pegawai.
Formasi jabatan struktural, mulai eselon II sampai dengan eselon
IV sudah terisi semua sedangkan untuk formasi fungsional umum masih
kekurangan 37 pegawai. Jabatan fungsional tertentu di BKPP ada dua,
yaitu Penyuluh Pertanian/Perikanan yang masih kekurangan 2 pegawai
dari 9 formasi yang ada dan Pengawas Mutu Hasil Pertanian (PMHP)
yang masih kekurangan 3 pegawai dari 16 formasi yang tersedia.
I.4 Keadaan Sarana dan Prasarana
Dari tahun ketahun keadaan sarana prasarana Badan Ketahanan
Pangan dan Penyuluhan Daerah Istimewa Yogyakarta terus mengalami
perubahan karena adanya penghapusan sarana dan prasaran yang sudah
17
17
0 87
50
37 25
20
5 Struktural
Fungsional Umum
Fungsional Tertentu
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN DIY │ │ 7 │
tidak berfungsi maupun penambahan–penambahan hingga terwujud
peningkatan sarana dan prasarana dalam rangka mendukung kelancaran
operasionalnya. Adapun kondisi sarana prasarana tahun anggaran 2014
adalah sebagai berikut: Layak Tidak Layak
A. Peralatan Kantor
1 Camera digital 4 4
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN DIY │ │ 8 │ Layak Tidak Layak
15 Meja kerja staf 89 46 43 mic conference set
25 25 39 Wireless portabel dan
perlengkapan
2 2
40 White board 9 9
41 Kendaraan dinas operasional:
- Roda 4 ( empat ) 4 4 Kurang 3 57 Buku pengetahuan tentang
penyuluhan
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN DIY │ │ 9 │ Layak Tidak Layak
C. Prasarana
pengadaan, renovasi, maupun pembangunan yang disesuaikan dengan
skala prioritas kebutuhan. Sarana yang sangat perlu ditambah adalah
kendaraan operasional roda empat maupun roda dua untuk mobilisasi
pegawai dalam mendukung pelaksanaan program dan kegiatan serta
pencapaian kinerja BKPP DIY.
I.5 Keuangan
Sesuai dengan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Badan
Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY Nomor 23/DPA/2014 Tanggal 27
Desember 2014 jumlah dana APBD DIY Tahun Anggaran 2014 untuk
mendukung pelaksanaan program dan kegiatan sebesar
Rp. 12.906.976.453,-. Kemudian melalui penetapan Dokumen Pelaksanaan
Perubahan Anggaran (DPPA) Nomor 15/DPPA/2014 Tanggal 15 Oktober
2014, BKPP DIY memperoleh tambahan alokasi anggaran untuk APBD
Perubahan sebesar Rp. 352.666.010,- sehingga anggaran menjadi
Rp. 13.259.642.463,-.
I.6 Sistematika Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Laporan ini menyajikan pencapaian kinerja Badan Ketahanan Pangan
dan Penyuluhan DIY selama tahun 2014. Dalam Laporan ini, pencapaian
kinerja diukur dari pencapaian sasaran, yaitu dengan melakukan pengukuran
atas indikator-indikator yang dianggap mampu mengukur pencapaian
sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra) BKPP
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN DIY │ │ 10 │
Sistematika penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BKPP DIY
Tahun 2014 adalah sebagai berikut:
Bab I : Pendahuluan
Dalam bab ini diuraikan mengenai gambaran umum BKPP DIY dan
sekilas pengantar lainnya.
Bab II : Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
Memuat perencanaan kinerja dalam renstra, visi dan misi, tujuan
dan sasaran, strategi dan kebijakan serta program kegiatan dan
Perjanjian Kinerja.
Bab III : Akuntabilitas Kinerja
Dalam bab ini diuraikan pencapaian sasaran-sasaran
pembangunan dengan mengungkapkan dan menyajikan hasil
pengukuran kinerja.
Bab
ii
Perencanaan dan
perjanjian
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN DIY │ │ 11 │ BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
II.1 Perencanaan Strategis II.1.1 Visi dan Misi
Sesuai dengan tugas dan fungsi serta rencana strategis yang telah
ditetapkan dengan Keputusan Kepala Badan Ketahanan Pangan dan
Penyuluhan DIY Nomor 188/2038/I tanggal 5 Juni 2013, visi Badan
Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Daerah Istimewa Yogyakarta adalah
sebagai berikut:
“Mewujudkan ketahanan pangan yang kuat, berkarakter dan berbudaya secara berkelanjutan melalui tercapainya kemandirian dan kedaulatan
pangan didukung oleh sistem penyuluhan yang efektif dan efisien.”
Adapun penjelasan visi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati
produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan,
perairan dan air baik yang diolah maupun tidak diolah, yang
diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi
manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan,
dan bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan,
pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau minuman.
2. Kedaulatan Pangan adalah hak negara dan bangsa yang secara
mandiri menentukan kebijakan pangan yang menjamin hak atas
pangan bagi rakyat dan yang memberikan hak bagi masyarakat
untuk menentukan sistem pangan yang sesuai dengan potensi
sumber daya lokal.
3. Kemandirian Pangan adalah kemampuan negara dan bangsa dalam memproduksi pangan yang beraneka ragam dari dalam
negeri yang dapat menjamin pemenuhan kebutuhan pangan yang
cukup sampai di tingkat perseorangan dengan memanfaatkan
potensi sumber daya alam, manusia, sosial, ekonomi, dan kearifan
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN DIY │ │ 12 │
4. Ketahanan Pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi
negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari
tersedianya pangan yang cukup baik jumlah maupun mutunya,
aman, beragam, bergizi, merata dan terjangkau serta tidak
bertentangan dengan agama, keyakinan dan budaya masyarakat
untuk dapat hidup sehat, aktif dan produktif secara berkelanjutan.
5. Ketahanan Pangan yang Kuat adalah kondisi dari suatu keterkaitan yang padu disepanjang sistem ketahanan pangan, mulai
dari sub sistem ketersediaan dan kewaspadaan pangan, sub sistem
distribusi dan akses pangan hingga sub sistem konsumsi dan
keamanan pangan.
6. Ketahanan Pangan yang berkarakter adalah ketahanan pangan
yang mempunyai kualitas tertentu yang positif, sehingga mampu
membangun kehidupan yang bermanfaat bagi masyarakat.
7. Ketahanan Pangan yang berbudaya adalah ketahanan pangan dengan budaya lokal yang mampu menyerap unsur-unsur budaya
asing untuk memperkokoh budaya lokal dan dapat
mengembangkan identitas budaya masyarakat setempat dengan
kearifan dan keunggulan lokal.
8. Berkelanjutan adalah kondisi terpenuhinya pangan yang terus menerus atau berkesinambungan dari waktu ke waktu.
9. Penyuluhan diartikan sebagai proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong
dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar,
teknologi, permodalan dan sumber daya penyuluhan lainnya
sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha,
pendapatan dan kesejahteraannya serta meningkatkan kesadaran
dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup.
10. Sistem penyuluhan adalah seluruh rangkaian pengembangan
kemampuan, pengetahuan ketrampilan serta sikap pelaku utama
dan pelaku usaha melalui penyuluhan.
11. Efektif adalah suatu kegiatan yang dapat membawa hasil atau
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN DIY │ │ 13 │
12. Efisien adalah ketepatan dan kesesuaian kegiatan untuk
menghasilkan sesuatu dengan tidak membuang waktu, tenaga, dan
biaya.
Untuk dapat mencapai visi tersebut diatas, misi yang dilaksanakan
adalah sebagai berikut:
Misi 1. Meningkatkan kewaspadaan pangan dan menjamin
ketersediaan serta akses pangan yang berkelanjutan untuk
antisipasi kerawanan pangan:
a. Pemantapan akan ketersediaan dan cadangan pangan.
b. Penanganan daerah rawan pangan.
Misi 2. Meningkatkan mutu konsumsi dan diversifikasi pangan
berbasis karakter dan budaya lokal:
a. Percepatan penganekaragaman konsumsi pangan berbasis
pangan lokal
Misi 3. Memantapkan kelembagaan dan penanganan keamanan
pangan:
a. Penanganan keamanan pangan melalui SKPT yang meliputi:
Jejaring Intelejen Pangan (JIP), Jejaring Pengawasan Pangan
(JPP), dan Jejaring Promosi Keamanan Pangan (JPKP).
b. Peningkatan kualitas SDM Pengawas Mutu Hasil Pertanian
(PMHP)
Misi 4. Meningkatkan keterjangkauan pangan melalui pengaturan
sistem distribusi, harga, dan akses pangan:
a. Penguatan distribusi, harga, dan akses pangan pada
gapoktan/masyarakat.
b. Ketersediaan informasi pasokan, harga, dan akses pangan
pada masyarakat
Misi 5. Meningkatkan kemampuan dan peranserta kelembagaan
masyarakat dalam pengelolaan ketahanan pangan dan
penyuluhan;
Misi 6. Mengembangkan sistem penyuluhan pertanian, perikanan,
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN DIY │ │ 14 │ kebutuhan petani, nelayan dan masyarakat sekitar kawasan
hutan:
a. Peningkatan kualitas penyuluh.
b. Peningkatan kelembagaan dan kepemimpinan pelaku
utama/pelaku usaha.
II.1.2 Tujuan dan Sasaran Tujuan
Tujuan pembangunan ketahanan pangan dan penyuluhan pada
hakekatnya adalah untuk memperkuat ketahanan pangan ditingkat
wilayah, rumah tangga, sampai dengan perseorangan/individu serta
penyelenggaraan penyuluhan yang efektif dan efisien.
Memperhatikan visi yang telah ditetapkan, maka tujuan yang
akan dicapai dalam rentang waktu lima tahun adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kemandirian pangan melalui pencapaian
swasembada pangan, penganekaragaman pangan, serta
kemampuan pengelolalaan cadangan pangan masyarakat dan
pemerintah daerah;
2. Meningkatkan keterjangkauan pangan melalui distribusi pangan,
stabilitas harga pangan, dan akses pangan keseluruh wilayah
DIY;
3. Meningkatkan pelayanan informasi pasokan, harga, dan akses
pangan;
4. Mengurangi jumlah penduduk yang rawan pangan kronis dan
transien;
5. Mempertahankan ketersediaan energi perkapita minimal 2.400
Kkal/kapita/hari dan penyediaan protein perkapita minimal 64
gram/kapita/hari;
6. Meningkatkan kualitas konsumsi pangan masyarakat dengan
Skore Pola Pangan Harapan (PPH) minimal 80 (padi-padian 275
gram, umbi-umbian 100 gram, pangan hewani 150 gram,
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN DIY │ │ 15 │
7. Meningkatkan keamanan pangan yang didukung dengan sistem
kelembagaan pengawasan keamanan pangan;
8. Meningkatkan kinerja penyuluhan melalui pemantapan
koordinasi, pemantapan kelembagaan, peningkatan kapasitas
ketenagaan penyuluhan, pemantapan penyelenggaraan
penyuluhan sesuai dengan kebutuhan petani, nelayan dan
masyarakat sekitar kawasan hutan.
Sasaran Strategis
Mengacu pada misi yang telah ditetapkan, maka
sasaran-sasaran strategis yang hendak dicapai oleh Badan Ketahanan Pangan
dan Penyuluhan DIY dalam kurun waktu lima tahun adalah sebagai
berikut:
Tabel II.1 Target Pencapaian Kinerja Tahun 2013-2017
NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
SASARAN SATUAN
2. Penanganan Daerah
Rawan Pangan
Penurunan Jumlah
Desa Rawan Pangan*
(Penurunan 9 Desa per
Tahun)
4. Penanganan kemanan
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN DIY │ │ 16 │ NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
SASARAN SATUAN
5. Penguatan distribusi,
harga dan akses pangan
pada
6. Ketersediaan informasi
pasokan, harga dan
7. Peningkatan kualitas
Penyuluh
1) huruf cetak tebal merupakan Indikator Kinerja Utama Gubernur Tahun 2012-2017
2) * kondisi kinerja di awal periode (tahun 2012) berdasarkan RPJMD DIY Tahun 2013-2017
II.1.3 Strategi
Setelah menentukan tujuan dan sasaran, maka langkah
selanjutnya perlu ditentukan bagaimana hal tersebut dapat dicapai.
Cara mencapai tujuan dan sasaran merupakan strategi Badan
Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY untuk merealisasikan tujuan
dan sasaran yang telah ditetapkan, meliputi penetapan strategi,
kebijakan, program dan kegiatan.
II.1.3.1 Misi 1
Strategi
1. Mengkoordinasikan dan mensinergiskan upaya
mencukupi ketersediaan pangan melalui peningkatan
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN DIY │ │ 17 │
2. Meningkatkan pengelolaan cadangan pangan
masyarakat dan cadangan pangan pemerintah
daerah;
3. Menumbuhkan dan meningkatkan kemandirian dan
kedaulatan pangan masyarakat.
Kebijakan
1. Pemantapan ketersediaan pangan dan kewaspadaan
pangan hewani dan nabati;
2. Pengembangan cadangan pangan masyarakat dan
pemerintah daerah.
Program
1. Peningkatan Penanganan Daerah Rawan Pangan.
Kegiatan
1. Penyusunan Neraca Bahan Makanan;
2. Analisis Ketersediaan Pangan;
3. Penyusunan Ketersediaan dan Kebutuhan Pangan;
4. Penguatan Cadangan Pangan;
5. Pemberdayaan Daerah Rawan Pangan;
6. Fasilitasi Dewan Ketahanan Pangan;
7. Penyusunan SKPG;
8. Penyusunan Peta Ketahanan dan Kerawanan Pangan
Berbasis FSVA.
II.1.3.2 Misi 2
A. Strategi
1. Meningkatkan pemanfaatan keragaman sumberdaya
hayati melalui pengembangan kelompok usaha
pangan lokal;
2. Mendorong pengembangan produk-produk pangan
berbasis pada bahan baku pangan lokal;
3. Meningkatan kualitas konsumsi pangan sesuai
dengan pedoman pangan beragam, bergizi,
berimbang, bermartabat dan memenuhi kaidah
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN DIY │ │ 18 │
4. Memperkenalkan pangan yang beragam dan bergizi
seimbang dan aman (B2SA) pada anak sejak usia
dini;
5. Meningkatan gerakan pemasyarakatan diversifikasi
pangan melalui media cetak, elektronik dan media
lainnya;
6. Menjalin kerjasama dengan Perguruan
Tinggi/Lembaga terkait dengan Sumberdaya Pangan
Lokal.
B. Kebijakan
1. Peningkatan diversifikasi pangan berbasis pangan
lokal/nusantara.
C. Program
1. Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan
Pangan.
D. Kegiatan
1. Penyusunan Pola Pangan Harapan (PPH);
2. Pemberdayaan Wanita Melalui Pemanfaatan Lahan
Pekarangan;
3. Pengembangan Diversifikasi Produk Antara;
4. Gerakan Pola Pangan Beragam, Bergizi, Berimbang,
Dan Aman;
5. Penyebaran Informasi Produk Pangan Lokal.
II.1.3.3 Misi 3
A. Strategi
1. Memantapkan kelembagaan pengawasan pangan;
2. Meningkatkan pengawasan mutu dan keamanan
pangan sesuai sistem jaminan mutu;
3. Meningkatkan koordinasi pengawasan pangan
melalui SKPT (Sistem Keamanan Pangan Terpadu);
4. Meningkatkan penanganan keamanan pangan.
B. Kebijakan
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN DIY │ │ 19 │
2. Peningkatan pengawasan pangan beredar dan
bersertifikat.
C. Program
1. Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan.
D. Kegiatan
1. Pengembangan Kelembagaan Sertifikasi Pangan
Segar;
2. Pengembangan Kelembagaan OKKPD;
3. Fasilitasi Pengembangan Produk Bersertifikat;
4. Penanganan Keamanan Pangan.
II.1.3.4 Misi 4
A. Strategi
1. Menjaga distribusi dan stabilisasi harga pangan strategis
melalui pengaturan distribusi dan penerapan Harga
Pembelian Pemerintah/Harga Referensi Daerah
(HPP/HRD);
2. Menumbuhkembangkan kelembagaan stabilisasi harga
bidang pangan dan akses pangan produktif di pedesaan;
3. Mengkoordinasikan ketersediaan data distribusi, harga
dan akses pangan;
4. Meningkatkan kerjasama kelembagaan stabilisasi harga
bidang pangan dan akses pangan produktif di pedesaan;
5. Mendorong ketersediaan pangan strategis melalui
pengaturan penyediaan pangan sesuai kebutuhan
masyarakat di desa rawan pangan.
B. Kebijakan
1. Pengembangan distribusi pangan yang merata dan
terjangkau;
2. Pemantapan stabilitas harga pangan strategis;
3. Peningkatan aksesibilitas pangan masyarakat;
4. Pemantauan distribusi, harga, dan akses, pangan.
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN DIY │ │ 20 │
1. Peningkatan Distribusi dan Akses Pangan.
D. Kegiatan
1. Pemberdayaan dan Pengembangan Lembaga
Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM);
2. Analisis Pasokan dan Akses Pangan;
3. Fasilitasi Kelembagaan Akses Pangan;
4. Analisis Distribusi dan Harga Pangan.
II.1.3.5 Misi 5
A. Strategi
1. Meningkatkan kapasitas tenaga penyuluh pertanian,
perikanan, dan kehutanan;
2. Menyusun program penyuluhan pertanian, perikanan,
dan kehutanan;
3. Memantapkan program penyuluhan pertanian,
perikanan, dan kehutanan.
B. Kebijakan
1. Peningkatan kapasitas tenaga penyuluh pertanian,
perikanan, dan kehutanan;
2. Peningkatan koordinasi penyelenggaraan penyuluhan
pertanian, perikanan, dan kehutanan;
3. Pemantapan kelembagaan penyuluhan pertanian,
perikanan, dan kehutanan.
C. Program
1. Peningkatan Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian,
Perikanan, dan Kehutanan.
D. Kegiatan
1. Peningkatan Kompetensi dan Keprofesian Tenaga
Penyuluh;
2. Penyusunan Program Penyuluhan;
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN DIY │ │ 21 │ II.1.3.6 Misi 6
A. Strategi
1. Meningkatkan kapasitas pelaku utama dan pelaku
usaha pertanian, perikanan, dan kehutanan.
B. Kebijakan
1. Peningkatan kapasitas pelaku utama dan pelaku
usaha bidang pertanian, perikanan, dan kehutanan.
C. Program
1. Peningkatan Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian,
Perikanan, dan Kehutanan.
D. Kegiatan
1. Pengembangan dan Penguatan Kelembagaan
Penyuluhan.
II.1.4 Rencana Kegiatan Tahunan (RKT)
Rencana Kegiatan Tahunan (RKT) Badan Ketahanan Pangan
dan Penyuluhan DIY tahun 2014 memuat sasaran strategis, indikator
kinerja, dan target kinerja yang akan dicapai.
Tabel II.2 Rencana Kegiatan Tahunan (RKT) BKPP DIY Tahun 2014
NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
1. Pemantapan Ketersediaan dan
Cadangan Pangan
2. Penanganan Daerah Rawan Pangan Penurunan Jumlah Desa
Rawan Pangan
62 Desa
(Penurunan 9 desa/tahun)
3. Percepatan Penganekaragaman
Konsumsi Pangan Berbasis Pangan
Lokal
Skor Pola Pangan Harapan
(PPH )
81,9 Skor
4. Penanganan Kemanan Pangan
Melalui SKPT Yang Meliputi Jejaring
Intelejen Pangan, Jejaring
Pengawasan Pangan, Dan Jejaring
Promosi Keamanan Pangan
Persentase Pengawasan
dan Pembinaan Keamanan
Pangan
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN DIY │ │ 22 │
NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
5. Penguatan Distribusi, Harga, Dan
Akses Pangan Pada
Gapoktan/Masyarakat
Distribusi,Harga dan Akses
Pangan Meningkat
28 Unit gapoktan
6. Ketersediaan Informasi Pasokan,
Harga, Dan Akses Pangan Pada
Masyarakat
Persentase ketersediaan
informasi pasokan, harga
dan akses pangan
99,15 %
7. Peningkatan Kualitas Penyuluh Peningkatan Kapasitas
Penyuluh
61 %
8. Peningkatan Kelembagaan Dan
Kepemimpinan Pelaku Utama/Pelaku
Usaha
Kemampuan dan Kapasitas
Pelaku Utama Meningkat
300 Orang
II.2 Penetapan Kinerja/ Perjanjian Kinerja Tahun 2014
Dokumen Penetapan Kinerja (PK) merupakan dokumen yang
berisikan penugasan dari Gubernur DIY dan Kepala Badan Ketahanan
Pangan dan Penyuluhan DIY untuk melaksanakan program/kegiatan yang
disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah
komitmen Kepala BKPP DIY dan kesepakatan antara Kepala BKPP DIY dan
Gubernur DIY atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan
wewenang serta sumber daya yang tersedia. Dokumen tersebut memuat
sasaran strategis, indikator kinerja, beserta target kinerja dan anggaran.
Dalam penyusunan penetapan kinerja instansi mengacu pada Renstra, RKT,
IKU, dan DPA. Penetapan Kinerja BKPP DIY Tahun 2014 dapat dilihat pada
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN DIY │ │ 23 │ Tabel II.3 Penetapan Kinerja BKPP DIY Tahun 2014
NO ANGGARAN*
Program Peningkatan Ketersediaan dan Cadangan Pangan
609.500.000
1 a. Ketersediaan Energi 3.511Kkal/Kap/hr - Penyusunan Neraca Bahan Makanan 55.000.000
b. Ketersediaan Protein 91 Gr/Kap/hr - Analisis Ketersediaan Pangan 120.000.000
- Penyusunan Ketersediaan dan kebutuhan Pangan
89.500.000
c. Cadangan Pangan 290Ton beras - Penguatan Cadangan Pangan 345.000.000
Program Peningkatan Penanganan Daerah Rawan Pangan
513.380.000
2 62 Desa - Pemberdayaan Daerah Rawan Pangan 324.130.000
- Fasilitasi Dewan Ketahanan Pangan 89.250.000
- Penyusunan SKPG 50.000.000
- Penyusunan Peta Ketahanan dan Kerawanan Pangan Berbasis FSVA
50.000.000
Program Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan
354.578.050
3 81,9 Skor - Penyusunan Pola Pangan Harapan (PPH) 50.700.000
- Pemberdayaan Wanita Melalui Pemanfaatan Pekarangan
43.204.450 - Pengembagan Diversifikasi Produk Antara 50.000.000 - Gerakan Pola Pangan Beragam, Bergizi,
Berimbang, dan Aman
40.000.000 - Penyebaran Informasi Produk Pangan Lokal 170.673.600
Program Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan
522.570.000
4 78 % - Pengembangan Kelembagaan Sertifikasi
Pangan Segar
280.000.000 - Pengembangan Kelembagaan OKKPD 55.000.000 - Fasilitasi Pengembangan Produk Pangan
Bersertifikat
65.000.000
- Penanganan Keamanan Pangan 122.570.000
Program Peningkatan Distribusi dan Akses Pangan
175.000.000
5 28 Unit gapoktan - Pemberdayaan dan Pengembangan Lembaga
Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM)
125.000.000 - Analisis Pasokan dan Akses Pangan 50.000.000
Program Peningkatan Distribusi dan Akses Pangan
355.000.000
6 99,15% - Analisis Distribusi dan Harga Pangan 55.000.000
- Fasilitasi Kelembagaan Akses Pangan 300.000.000
Program Peningkatan Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan
523.863.700
7 Peningkatan Kualitas Penyuluh 61 % - Peningkatan Kompetensi dan Keprofesian
Tenaga Penyuluh
461.363.700 - Penyusunan Program Penyuluhan 32.500.000 - Fasilitasi/Temu Teknis Penyuluh
Swadaya/Swasta
30.000.000
Program Peningkatan Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan
Penguatan Distribusi, Harga, dan Akses Pangan pada
Gapoktan/Masyarakat
Ketersediaan Informasi Pasokan, Harga, dan Akses Pangan pada Masyarakat
Peningkatan Kelembagaan dan Kepemimpinan Pelaku Utama/Pelaku
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 2014 PROGRAM/KEGIATAN
Pemantapan Ketersediaan dan Konsumsi Pangan Berbasis Pangan Lokal
Penanganan Keamanan Pangan Melalui SKPT yang Meliputi Jejaring Intelijen Pangan, Jejaring Pengawasan Pangan, dan Jejaring Promosi Keamanan Pangan
Skor Pola Pangan Harapan
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN DIY │ │ 24 │ II.3 Rencana Anggaran
Pada Tahun Anggaran 2014 BKPP DIY melaksanakan kegiatan
dengan anggaran murni sebesar Rp. 12.906.976.453,-. Melalui mekanisme
Perubahan APBD 2014 menjadi Rp. 13.259.642.463,- dengan rincian
Belanja Tidak Langsung Rp. 4.821.416.663,- dan Belanja Langsung
Rp. 8.438.225.800,-. Adapun realisasi anggaran sebesar
Rp. 12.701.044.069,- (95,79%) dengan rincian untuk Belanja Tidak
Langsung Rp. 4.785.586.354,- (99,26%) dan Belanja Langsung sebesar
Rp. 7.915.457.715,- (93,80%).
II.3.1 Target Belanja Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY
Target Belanja Tidak Langsung mendapat proporsi 36,36%
sedangkan Belanja Langsung 63,64% dari total anggaran yang
tersedia. Uraian lebih rinci dapat dilihat pada tabel II.4.
Tabel II.4 Target Belanja Tahun 2014
Uraian Target Persentase
Belanja Tidak Langsung Rp. 4.821.416.663,- 36,36
Belanja Langsung Rp. 8.438.225.800,- 63,64
Jumlah Rp. 13.259.642.463,- 100,00
II.3.2 Alokasi Anggaran Per Sasaran Strategis
Anggaran Belanja Langsung tahun 2014 yang dialokasikan
untuk pencapaian sasaran strategis Badan Ketahanan Pangan dan
Penyuluhan DIY sebesar Rp. 3.708.891.750,-. Rincian anggaran
Belanja Langsung per sasaran strategis yang akan dicapai BKPP DIY
pada tahun 2014 dapat dilihat pada tabel II.5. Dari tabel tersebut
terlihat bahwa BKPP pada tahun 2014 ini melaksanakan 25 kegiatan
utama untuk mencapai 8 (delapan) sasaran strategis yang sudah
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN DIY │ │ 25 │ Tabel II.5 Anggaran Belanja Langsung per Sasaran Strategis Tahun 2014
No. Sasaran Anggaran Persentase Keterangan
1 Pemantapan Ketersediaan dan Cadangan Pangan 609.500.000 16,43 4 kegiatan
2 Penanganan Daerah Rawan Pangan 513.380.000 13,84 4 kegiatan
3 Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan
Berbasis Pangan Lokal
354.578.050 9,56 5 kegiatan
4 Penanganan Keamanan Pangan Melalui SKPT yang
Meliputi Jejaring Intelijen Pangan, Jejaring Pengawasan Pangan, dan Jejaring Promosi Keamanan Pangan
522.570.000 14,09 4 kegiatan
5 Penguatan Distribusi, Harga, dan Akses Pangan pada
Gapoktan/Masyarakat
180.000.000 4,85 2 kegiatan
6 Ketersediaan Informasi Pasokan, Harga, dan Akses
Pangan pada Masyarakat
355.000.000 9,57 2 kegiatan
7 Peningkatan Kualitas Penyuluh 523.863.700 14,12 3 kegiatan
8 Peningkatan Kelembagaan dan Kepemimpinan
Pelaku Utama/Pelaku Usaha
650.000.000 17,53 1 kegiatan
3.708.891.750
100,00 25 kegiatan Jumlah
II.4 Instrumen Pendukung
Instrumen pendukung Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(SAKIP) sudah terintegrasi dalam sistem online monitoring dan evaluasi yang
dikembangkan oleh Bidang Pengendalian Bappeda DIY. Aksesnya melalui
website http://monevapbd.jogjaprov.go.id/bpsys/www/ dengan memilih menu
e-SAKIP. Instrumen e-SAKIP ini disusun berdasarkan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 29 Tahun 2010.
Hasil perencanaan, pelaksanaan program/kegiatan, dan laporan pencapaian
kinerja yang di-entry di menu e-SAKIP mulai tahun 2014 ini sudah dapat
digunakan untuk mendukung penerapan SAKIP di Badan Ketahanan Pangan
Bab
iii
AKUNTABILITAS
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN DIY │ │ 26 │ BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
III.1. Capaian Kinerja Tahun 2014
Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY telah melaksanakan
penilaian kinerja dengan mengacu pada Penetapan Kinerja Badan
Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY tahun 2014 yang telah disepakati.
Penilaian ini dilakukan oleh tim pengelola kinerja untuk mengevaluasi dan
mengukur dalam rangka pengumpulan data kinerja yang hasilnya akan
memberikan gambaran keberhasilan dan kegagalan dalam pencapaian
tujuan dan sasaran. Dari hasil pengumpulan data selanjutnya dilakukan
kategorisasi kinerja (penentuan posisi) sesuai dengan tingkat capaian
kinerja yaitu:
Tabel III.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja
Berdasarkan Permendagri Nomor 54 Tahun 2010
Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah
ditetapkan oleh BKPP DIY dilakukan dengan membandingkan antara target
kinerja dengan realisasi kinerja. Indikator kinerja sebagai ukuran
keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis BKPP DIY beserta target
dan capaian realisasinya pada tahun 2014 dapat dilihat pada rincian tabel
III.2.
No. Interval Nilai Realisasi Kinerja
Kriteria Penilaian
Realisasi Kinerja Kode
1. 91 ≤ 100 Sangat Baik Hijau Tua
2. 76 ≤ 90 Tinggi Hijau Muda
3. 66 ≤ 75 Sedang Kuning Tua
4. 51 ≤ 65 Rendah Kuning Muda
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN DIY │ │ 27 │ NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASI PERSENTASE KRITERIA/KODE
1. Pemantapan Ketersediaan dan
Cadangan Pangan
2. Penanganan Daerah Rawan Pangan Penurunan Jumlah Desa Rawan
Pangan 3. Percepatan Penganekaragaman
Konsumsi Pangan Berbasis Pangan Lokal
Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Skor 81,9 85,3 104,15 SANGAT BAIK
4. Penanganan Kemanan Pangan Melalui
SKPT Yang Meliputi Jejaring Intelejen
Pangan, Jejaring Pengawasan Pangan, Dan Jejaring Promosi Keamanan Pangan
Persentase Pengawasan dan Pembinaan Keamanan Pangan
% 78 100 128,21 SANGAT BAIK
5. Penguatan Distribusi, Harga Dan Akses
Pangan Pada Gapoktan/Masyarakat
Distribusi, Harga dan Akses Pangan Meningkat
Unit gapoktan
28 28 100,00 SANGAT BAIK
6. Ketersediaan Informasi Pasokan, Harga,
Dan Akses Pangan Pada Masyarakat
Persentase Ketersediaan Informasi Pasokan, Harga dan Akses Pangan
% 99,15 99,15 100,00 SANGAT BAIK
7. Peningkatan Kualitas Penyuluh Peningkatan Kapasitas Penyuluh % 61 61 100,00 SANGAT BAIK
8. Peningkatan Kelembagaan Dan
Kepemimpinan Pelaku Utama/Pelaku Usaha
Kemampuan dan Kapasitas Pelaku Utama Meningkat
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN DIY │ │ 28 │
Terlihat di tabel III.2, ada 10 (sepuluh) indikator yang terbagi ke
dalam 8 (delapan) sasaran strategis. Pada tahun 2014, semua indikator (10
indikator) telah memenuhi target yang ditetapkan atau sebesar 100% dari
total indikator, bahkan capaian indikator Ketersediaan Energi, Ketersediaan
Protein, Penurunan Jumlah Desa Rawan Pangan, Skor Pola Pangan
Harapan (PPH), serta Persentase Pengawasan dan Pembinaan Keamanan
Pangan realisasinya terhadap target melebihi 100%. Capaian yang tertinggi
pada indikator Penurunan Jumlah Desa Rawan Pangan dengan
persentase realisasi 158,06%. Keberhasilan pencapaian indikator kinerja
perlu terus dijaga dan ditingkatkan.
III.2. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja
Dalam sub bab ini akan disajikan pencapaian sasaran strategis
Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY yang dicerminkan dalam
capaian Indikator Kinerja. Adapun evaluasi dan analisis secara rinci
indikator kinerja menurut sasaran stategis diuraikan sebagai berikut:
III.2.1. Sasaran Pemantapan Ketersediaan dan Cadangan Pangan
Tolok ukur capaian sasaran Pemantapan Ketersediaan dan
Cadangan Pangan terdiri dari 3 (tiga) indikator yaitu:
a. Ketersediaan Energi
b. Ketersediaan Protein
c. Cadangan Pangan
Target dan realisasi kinerja untuk sasaran strategis Pemantapan
Ketersediaan dan Cadangan Pangan dengan 3 indikator kinerjanya
dapat dilihat dalam tabel III.3. Dalam tabel tersebut tampak bahwa
capaian rata-rata dari ketiga indikator sasarannnya yang merupakan
nilai capaian sasaran strategisnya adalah sebesar 107,83%. Ini
menunjukkan sasaran strategis Pemantapan Ketersediaan dan
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN DIY │ │ 29 │ Tabel III.3 Target dan Realisasi Kinerja Pemantapan Ketersediaan dan
Cadangan Pangan
No Indikator Satuan Capaian
2013
Capaian Sasaran Strategis (rata-rata capaian 3 indikator kinerja) 107,83
Sumber: BKPP DIY
Penjelasan untuk capaian kinerja masing-masing indikator adalah
sebagai berikut:
a. Ketersediaan Energi
Capaian kinerja pada indikator ketersediaan energi sudah melebihi
target. Ketersediaan energi pada tahun 2014 sebesar 3.699
Kkal/kap/hari atau 105,35% dari target dalam Penetapan Kinerja
(PK) BKPP tahun 2014. Capaian ini menurun dibanding tahun 2013
yang sebesar 3.867 Kkal/kap/hari karena adanya penurunan
produksi dalam daerah dan penurunan impor, di sisi lainnya
pemakaian untuk bahan makanan maupun bahan non makanan
mengalami peningkatan sehingga ketersediaan kalori menurun
dibanding tahun sebelumnya. Dalam Renstra BKPP DIY Tahun
2012-2017, target ketersediaan energi tiap tahunnya adalah sama
sebesar 3.511 Kkal/kap/hari sehingga jika dibandingkan antara
capaian tahun 2014 terhadap target akhir tahun 2017 sudah
melebihi target, yaitu 105,35%. Keberhasilan ini didukung oleh
peningkatan kinerja lintas sektor dan didukung pula distribusi
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN DIY │ │ 30 │ b. Ketersediaan Protein
Pada indikator ketersediaan protein, target Renstra Tahun
2012-2017 adalah tetap setiap tahunnya sebesar 90,83 gr/kap/hari.
Tahun 2014 ini terealisasi sebesar 107,30 gr/kap/hari berarti
melebihi target dengan capaian 118,13% terhadap target Renstra
dan sama persentasenya yaitu 118,13% terhadap target PK 2014.
Capaian kinerja yang melampaui target, ini menunjukkan
keberhasilan BKPP DIY dalam kegiatannya mendukung sasaran ini.
Ketersediaan protein yang meningkat mengindikasikan bahwa
bahan pangan sumber protein yang tersedia di masyarakat
jumlahnya mencukupi. Dibandingkan dengan capaian tahun 2013
sebesar 98,23 gr/kap/hari, capaian tahun 2014 ini juga mengalami
peningkatan.
Angka ketersediaan energi dan ketersediaan protein tahun 2014 ini
merupakan hasil perhitungan berdasarkan angka tetap Neraca
Bahan Makanan (NBM) tahun 2013. Angka tetap NBM ini setiap
tahunnya dikeluarkan pada pertengahan tahun berikutnya (n + 1)
sehingga yang digunakan untuk mengukur ketersediaan energi dan
protein adalah angka tetap NBM tahun sebelumnya. NBM adalah
suatu tabel yang terdiri atas kolom-kolom yang memuat berbagai
informasi berupa data tentang situasi dan kondisi penyediaan bahan
makanan bagi penduduk suatu negara/daerah dalam suatu kurun
waktu tertentu.
Angka NBM digunakan sebagai salah satu alat perencana di bidang
pangan dan gizi, dapat memberikan informasi berupa data tentang
produksi, pengadaan, serta semua perubahan-perubahan yang
terjadi, hingga suatu komoditas tersedia untuk dikonsumsi oleh
penduduk suatu negara/daerah dalam satu kurun waktu tertentu.
Dengan demikian NBM dapat digunakan untuk memantapkan
kebijakan pangan secara menyeluruh, dan sangat berguna bagi
perencanaan program-program yang berkaitan dengan masalah
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN DIY │ │ 31 │
Berdasarkan perhitungan Neraca Bahan Makanan (NBM),
kebutuhan pangan di DIY memang hampir dapat dipenuhi semua
dari potensi domestik. Kelompok pangan seperti beras, jagung,
kacang tanah, ubi kayu dan buah-buahan (didominasi oleh pisang,
salak, nangka, dan jambu) ketersediaannya dapat dipenuhi dari
produksi daerah, walaupun masih ada pasokan dari luar daerah.
Sedangkan kelompok pangan seperti kedelai, sayur-sayuran,
daging sapi, daging ayam, telur, dan susu ketergantungan terhadap
penyediaan dari luar daerah masih cukup tinggi. Secara kuantitas
ketersediaan energi dan protein sudah terpenuhi, namun secara
kualitas masih perlu peningkatan ketersediaan terhadap kelompok
bahan makanan, yaitu bahan pangan hewani.
Beberapa rekomendasi berdasarkan hasil penyusunan Neraca
Bahan Makanan adalah sebagai berikut:
1. Pendataan NBM perlu disempurnakan seperti cakupan data
perubahan stok, yang hanya terbatas yang bersumber pada
Bulog untuk komoditi beras dan PT. Madubaru untuk komoditi
gula pasir;
2. Ketersediaan pangan sangat fluktuatif dari tahun ke tahun,
sehingga untuk mempertahankan dan meningkatkan
ketersediaan pangan perlu ada program dan kegiatan yang
mendukung tercapainya ketersediaan pangan suatu wilayah,
seperti penekanan laju pertumbuhan penduduk, penekanan laju
alih fungsi lahan, serta penekanan tingkat konsumsi yang
melebihi standar;
3. Ketersediaan pangan di DIY perlu ditingkatkan melalui
peningkatan produksi dan produktivitas dengan memanfaatkan
potensi wilayah;
4. Penguatan distribusi pangan, karena pergerakan komoditas
sangat mobile, dan di DIY masih terdapat beberapa komoditi
yang sangat tergantung pasokan dari luar.
5. Peningkatan manajemen stok, karena walaupun secara agregat
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN DIY │ │ 32 │
tergantung curah hujan, sehingga terdapat periode tertentu
mengalami kekurangan bahan pangan.
6. Perlunya koordinasi dan Gerakan Program/Kegiatan lintas
sektor untuk pencapaian target konsumsi dan
penganekaragaman konsumsi berdasarkan PPH.
7. Konsumsi kelompok padi-padian terutama beras dan terigu
perlu ditekan lajunya melalui sosialisasi, sentuhan teknologi
tepat guna, spesifik lokasi, dan gerakan penganekaragaman
konsumsi dari pangan lokal.
8. Konsumsi gula perlu ditekan untuk mengurangi kebutuhan gula
penduduk DIY yang masih cukup tinggi melalui sosialisasi dan
pendekatan secara kesehatan agar masyarakat mengurangi
makan/ minum yang serba manis.
9. Perlu gerakan peningkatan konsumsi umbi-umbian, pangan
hewani, minyak lemak, sayur dan buah.
10. Perlu kajian penyempurnaan angka konversi pangan, karena
pada perbaikan konversi baru dilaksanakan untuk komoditi
peternakan (DIY) tahun 2010 dan beras (Nasional) tahun 2014,
sedangkan angka konversi komoditi lain menggunakan hasil
kajian tahun 2003.
11. Perlu kajian persentase pemakaian dalam negeri terutama
jagung dan ubi kayu karena persentase jagung dan ubi kayu
yang dimanfaatkan untuk ternak berdasarkan NBM hanya 6%
untuk jagung dan 2% untuk ubi kayu, padahal kenyataannya di
DIY yang dimanfaatkan untuk ternak lebih dari 50 %.
12. Perlu kajian kebutuhan pangan non rumah tangga untuk bahan
pangan yang lain, karena belum terdapat angka kebutuhan
konsumsi pangan non rumah tangga dalam data BPS. Kajian
yang telah dilaksanakan BKPP yaitu Kajian Konsumsi non
Rumah Tangga untuk Komoditi Beras dan Gula Pasir tahun
2011, Kajian Konsumsi non Rumah Tangga untuk Komoditi
Telur tahun 2012, Kajian Konsumsi non Rumah Tangga untuk
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN DIY │ │ 33 │
13. Belum ada instansi yang berwenang menangani data keluar
masuk pangan dari dan keluar DIY.
c. Cadangan Pangan
Capaian indikator cadangan pangan pada tahun 2014 mencapai
100% sehingga dapat disimpulkan bahwa sasaran ini tercapai
dengan baik. Capaiannya meningkat dari 230 ton beras di tahun
2013 menjadi 290 ton beras di tahun 2014. Hal ini menunjukkan
keberhasilan kinerja BKPP DIY dalam mewujudkan pemantapan
cadangan pangan. Capaian indikator kinerja cadangan pangan
tahun 2014 baru mencapai 64,44% dari target akhir Renstra
2012-2017 yaitu sebesar 450 ton beras.
Capaian kinerja Standar Pelayanan Minimal (SPM) tahun 2014
untuk indikator cadangan pangan adalah 73,42% telah melampaui
target tahunan sebesar 52%, bahkan telah melebihi target akhir
SPM tahun 2015 sebesar 60% dari total ketersediaan cadangan
pangan sebesar 200 ton. Namun ada perbedaan dalam
penghitungan indikator, dimana dalam SPM yang dihitung hanya
cadangan pangan pemerintah sedangkan dalam Renstra yang
dihitung adalah cadangan pangan pemerintah dan cadangan
pangan masyarakat.
Cadangan pangan pemerintah diperlukan untuk menjaga
ketersediaan pangan saat terjadi kondisi kerawanan pangan
transien (keadaan kekurangan pangan yang disebabkan kondisi
tidak terduga, seperti bencana alam, kerusuhan, konflik, dan
lain-lain). Disamping cadangan pangan yang dikelola oleh pemerintah,
perlu dikembangkan pula cadangan pangan yang dikelola oleh
masyarakat sehingga akan saling mendukung dalam pemantapan
ketahanan pangan.
Kebutuhan masyarakat terhadap bahan pangan dari bulan ke bulan
pada tahun 2014 relatif tetap sesuai perkembangan jumlah
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN DIY │ │ 34 │
panen raya bulan Januari s/d Juli dan kondisi bahan pangan tidak
mencukupi pada masa paceklik bulan Agustus s/d Desember. Untuk
itu dilakukan upaya pengaturan dalam bentuk simpanan cadangan
pangan bagi masyarakat untuk dimanfaatkan pada saat musim
paceklik dan memberikan jaminan harga wajar di saat panen raya
sehingga harga minimal sesuai Harga Pembelian Pemerintah
(HPP)/Harga Referensi Daerah (HRD).
Penyerapan produksi hasil panen di saat panen raya diupayakan
dapat disimpan secara baik oleh pemerintah melalui inisiasi
penumbuhan cadangan pangan pemerintah provinsi, kabupaten,
lumbung pangan masyarakat, cadangan pangan gapoktan/poktan,
dan cadangan Kelompok Wanita Tani (KWT) selain yang telah
dilakukan oleh Perum Bulog. Selanjutnya simpanan cadangan
pangan dimaksud dapat disalurkan pada saat paceklik sehingga
harga di tingkat konsumen tidak bergejolak tinggi. Selain itu
cadangan pangan juga digunakan untuk membantu korban bencana
alam dalam memenuhi kebutuhan pokoknya.
Untuk mencapai target cadangan pangan 450 ton beras di tahun
2017, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan antara lain dengan
meningkatkan dukungan anggaran untuk cadangan pangan
pemerintah dan masyarakat, melakukan pendampingan bagi
lembaga cadangan pangan masyarakat, serta mendorong setiap
Kabupaten/Kotamadya untuk membuat peraturan Bupati/Walikota
tentang Cadangan Pangan.
Capaian sasaran strategis Peningkatan Ketersediaan dan
Cadangan Pangan tahun 2014 ini dapat dicapai menggunakan
99,09% dari pagu anggaran Rp. 609.500.000,-. Sasaran ini
didukung oleh 4 kegiatan yaitu:
1. Penyusunan Neraca Bahan Makanan dengan realisasi
anggaran 97,13% dari pagu sebesar Rp. 55.000.000,-
2. Analisis Ketersediaan Pangan dengan realisasi anggaran
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN DIY │ │ 35 │
3. Penyusunan Ketersediaan dan Kebutuhan Pangan dengan
realisasi anggaran 99,34% dari pagu sebesar Rp. 89.500.000,-
4. Penguatan Cadangan Pangan dengan realisasi anggaran
99,93% dari pagu sebesar Rp. 345.000.000,-.
Keempat kegiatan tersebut telah dilaksanakan secara efisien
dengan terpenuhinya manfaat bagi masyarakat berupa
ketersediaan energi dan protein yang mencukupi (sufficient) bahkan
sudah melebihi standar ketersediaan energi 2.400 Kkal/kapita/hari
dan protein 63 gr/kapita/hari yang ditetapkan dalam Widya Karya
Pangan Nasional serta tersedianya cadangan pangan pokok (beras)
yang mencukupi bagi masyarakat DIY.
III.2.2. Sasaran Penanganan Daerah Rawan Pangan
Tolok ukur capaian sasaran Penanganan Daerah Rawan Pangan
terdiri dari 1 (satu) indikator yaitu Penurunan Jumlah Desa Rawan
Pangan.
Tabel III.4 Target dan Realisasi Kinerja Penanganan Daerah Rawan Pangan
No Indikator Satuan Capaian 2013
1. Penurunan Jumlah Desa