• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENEGAKAN HUKUM KEJAHATAN PUNGUTAN LIAR OLEH APARAT KEPOLISIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENEGAKAN HUKUM KEJAHATAN PUNGUTAN LIAR OLEH APARAT KEPOLISIAN"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

xii ABSTRAK

Indonesia adalah “Negara Hukum”. Berbicara tentang hukum tidak terlepas dari “polisi”. Kepolisisan Negara Republik Indonesai menjadi pondasi kokoh agar hukum dapat berjalan sebagaimana mestinya. Dalam Pasal 30 ayat (3) UUD 1945 Kepolisisan Negara Republik Indonesai sebagai alat negara dalam pertahanan dan keamanan negara yang menjaga keamanan, ketertiban, melindungi, mengayomi, melayani masyarakat dan menegakkan hukum. Kepolisian sebagai penagak hukum, tetapi juga melanggar hukum. Belakangan ini sering kita, jumpai oknum kepolisian yang melakukan pungutan liar kepada masyarakat. Penelitian ini bertujuan megetahui faktor terjadinya, penegakan hukum dan penanggulangan atas perbuatan pungutan liar yang dilakukan oleh anggota kepolisian.

Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif, dengan metode normatif yuridis, pendekatan peraturan perundang-undangan dan konseptual. Sumber data pada penelitian ini adalah sumber dara sekunder yang meliputi bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tertier

Pungutan liar merupakan perbuatan yang di lakukan seseorang dengan menyalah gunakan kekuasaannya, untuk kepentingan tertentu. Pungutan liar ini di anggap sebagai kebiasaan yang membudaya, sebagai tanda ucapan terimakasih. Akan tetapi jika pungutan liar ini di biarkan saja, makan akan merusak moral dan sendi kehidupan dalam masyarakat. Faktor-faktor terjadinya pungutan liar yang di lakukan oleh anggota kepolisian diantaranya lemah nya iman, kurangnya sifat keteladanan kepemimpinan, ekonomi, kesempatan serta sistem pengawasan yang tidak tegas. Pungutan liar belum diatur secara khusus dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia, tetapi perbuatan ini, di katagorikan sebagai perbuatan suap dalam UU No.31 Tahun 1999 jo UU No.20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Pungutan liar atau suap melibatkan dua subjek, yang masing-masing di kenakan sanksi pidana dan denda sesuai dengan peraturan perundang-undangan ini. Kemudian pungutan liar yang dilakukan oleh anggota kepolisian juga merupakan perbuatan yang melanggar ketentuan disiplin dan kode etik kepolisian, dengan sanksi adminitrasi, sesuai Perkap no.14 Tahun 2001. Untuk mencegah angota polisi agar tidak melakukan praktik pungutan liar, Kepolisian Negara Republik Indonesia senantiasa memberikan arahan pada setiap pelaksanaan kegiatan dan menerapkan sistem Rewards and Punishment.

Perbuatan pungutan liar, pada dasarnya disebabkan oleh peran aktif kedua pihak, karena mereka saling menerima dan memberi serta pengawasan yang tidak tegas. Kemudian dalam penegakan hukum terhadap anggota polisi yang melakukan pungutan liar adalah diselesiakan melalui pidana umum menurut UU No.31 Tahun 1999 jo UU No.20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan atau melalui internal kepolisian dengan dasar Perkap No.14 Tahun 2001. Di terapkan Sistem Rewards and Punishment untuk mengontrol setiap anggota kepolisian dalam melaksanakan tugasnya.

Referensi

Dokumen terkait

Bagian akhir karya ilmiah terdiri dari daftar pustaka, yang daftar referensinya memakai spasi tunggal dan idensi gantung (jarak antara referensi dengan spasi

Pokja Pengadaan Barang Kelompok IV yang dibentuk berdasarkan Keputusan Kepala Unit Layanan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah Kabupaten Muara Enim Nomor

70 Tahun 2012 beserta petunjuk teknisnya, serta Surat Penetapan Hasil Evaluasi Dokumen Kualifikasi Nomor : 602.1/07/POKJA/SATKER-PN-KTP/KONSULTANSI/V/2014, Tanggal 02 Mei

• Ide dasarnya : perusahaan menggunakan SI baik sebagai alat bantu maupun strategi yang tangguh dalam mengintegrasikan dan mengolah data dengan cepat dan akurat serta penciptaan

akan tercermin dari perumusan permasalahan yang disampaikan sebelumnya. Namun demikian, penulis diharapkan dapat mengidentifikasi dengan jelas tujuan umum dan khusus dari

Beberapa penelitian yang meneliti tentang nilai positif pekerjaan-keluarga antara lain nilai positif pekerjaan-keluarga pada suami yang bekerja dapat dipengaruhi

Dualisme (pasar modern vs pasar tradisional) ini, salah satu akibat dalam perkembangan wilayah perdagangan Adanya perbedaan dalam pengelolaan dan pengaturan

digunakan llntuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan-jaringan tubuh, meskipun dalam pelaksanaannya tubuh tidak mempunyai efisiensi yang demikian tingginya untuk mencerna