• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Efisiensi dan Keterpaduan Pasar Sayuran Organik di Kecamatan Medan Johor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Efisiensi dan Keterpaduan Pasar Sayuran Organik di Kecamatan Medan Johor"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS EFISIENSI TATANIAGA DAN KETERPADUAN PASAR

SAYURAN ORGANIK DI KOTA MEDAN

SKRIPSI

FAIZ AHMAD S 120304046 AGRIBISNIS

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

ANALISIS EFISIENSI TATANIAGA DAN KETERPADUAN PASAR

SAYURAN ORGANIK DI KOTA MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Kepada

Departemen Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian

FAIZ AHMAD S 120304046 AGRIBISNIS

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Faiz Ahmad S, Analisis Efisiensi dan Keterpaduan Pasar Organik di Kota Medan di Kota Meda. Penelitian dibimbing oleh Ir. Iskandarini.Phd dan Ir. M. Jufri MSi, Salah satu upaya untuk mengembangkan sayuran organik di kota Medan adalah dengan memperluas pangsa pasar sayuran organik dan menstabilkan harga sayuran organik. Penelitian bertujuan untuk menganalisis menganalisis rantai pemasaran sayuran organik, marjin tataniaga, farmer’share dan tingkat efisiensi tataniaga sayuran organik dan struktur pasar dan keterpaduan pasar sayuran organik di . Dari landasan teori terdapat 3 teori dasar yang menjadi dasar dalam membentuk suatu tataniaga yang efisien yaitu teori tentang tataniaga dan fungsi-fungsinya, farmer’s share, efisiensi tataniaga dan teori transmisi harga untuk menganalisis struktur pasar sayuran organik. Sampel dalam penelitian adalah petani sayuran dan lembaga tataniaga yang terlibat di dalam rantai tataniaga sayuran organik di yang terdiri dari 10 petani, pedagang pengumpul 1 orang dan pedagang besar 2 supermarket. Dari hasil penelitian ditemukan rantai tataniaga 3 sayuran organik terdiri dari 3 saluran yaitu saluran I dari petani ke pedagang pengumpul, pedagang besar dan ke konsumen, saluran II petani ke konsumen dan saluran III petani ke pedagang besar dan ke konsumen. Pada analisis farmer’s share disimpulkan saluran II merupakan saluran yang paling efisien karena tingkat efisiensinya mencapai 100 % sedangkan berdasarkan perhitungan rumus efisiensi disimpulkan secara umum tataniaga 3 sayuran organik sudah efisien. Pada analisis keterpaduan pasar organik, pasar sayuran organik adalah pasar monopsoni dan pasar monopoli. Adapun rekomendasi penelitian ini adalah untuk lebih memperluas lagi pangsa pasar sayuran organik di kota Medan khususnya untuk wilayah kota Medan karena pada kenyataannya tingkat efisiensi tataniaga sayuran organik efisien dan pasar sayuran organik yang terbentuk adalah pasar oligopoli

(6)

ABSTRACT

Faiz Ahmad S , Analysis Organic Vegetables Market Efficiency and Organic Vegetables Market Integration in Medan City, The research was teached by Ir . Iskandarini.Phd and Ir . M. Jufri M.Si. The study aims to analyze analyzing marketing chain of organic vegetables, margin trading system, and level efficiency of organic vegetables market chain and the market structure and the integration of organic vegetables in a market. From theoretically, there are 3 basic theory is the basic for forming an efficient trading system is the theory of marketing chain and its functions, the farmer's share, the efficiency of marketing chain and transmission theory to analyze the structure of organic vegetables market price. Samples are vegetable farmers and institutions involved in organic vegetables chain in trading system which is comprised of 10 farmers, collectors 1 and wholesalers 2 supermarkets. The research found organic vegetable chain 3 trading system consists of three channels channel I from farmers to traders, wholesalers and consumers, channel II farmer to consumer and channel III growers to wholesalers and consumers.the farmer's share analysis concluded channel II is the most efficient channel for the efficiency levels up to 100% while based on a calculation form of marketing chain efficiency concluded generally, 3 organic vegetables have been efficient. Analysis of the organic market integration, organic vegetable market is monopsony market and monopoly market. The recommendations of research is expanding the market share of organic vegetables again in the city of Medan, especially for the area of Medan because level efficiency of organic vegetable marketing chain is efficient and market organic vegetables is oligopoly market.

(7)

RIWAYAT HIDUP

FAIZ AHMAD S, lahir di Medan, 16 Mei 1994. Penulis merupakan anak pertama dari

Bapak DR.Ir.H.M.Buchari Sibuea MSi dan Ibu Dina Andika

Pendidikan Formal yang ditempuh penulis adalah sebagai berikut :

1. Tahun 1999 masuk Taman Kanak – kanak dan lulus tahun 2000 dari TK Ulumul Quran

2. Tahun 2000 masuk Sekolah Dasar dan lulus tahun 2006 dari SD Swasta Eria Medan.

3. Tahun 2006 masuk Sekolah Menengah Pertama dan lulus tahun 2009 dari SMP Swasta

Al Ulum Medan.

4. Tahun 2009 masuk Sekolah Menengah Atas dan lulus tahun 2012 dari SMA Negeri 5

Medan.

5. Tahun 2012 diterima di Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas

Sumatera Utara melalui jalur SNMPTN.

Kegiatan Yang Pernah diikutii penulis selama duduk di bangku kuliah adalah sebagai berikut:

1. Anggota Departemen Penelitian dan Pengembangan IMASEP Pertanian, Universitas

Sumatera Utara

2. Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Nagori Simbou Baru, Kecamatan Raya, Kabupaten

Simalungun.

(8)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan

rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Adapun judul skripsi ini adalah “Analisis Efisiensi dan Keterpaduan Pasar Sayuran

Organik di Kecamatan Medan Johor”. Tujuan dari penelitian skripsi ini adalah sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian di Program Studi Agribisnis,

Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Penyelesaian skripsi ini juga tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Sebagai bentuk rasa

syukur, penulis ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada :

1. Kepada orangtua tercinta Ayahanda DR.Ir.H.M. Buchari Sibuea MSI dan Mama Dina

Andika yang selalu memberikan nasihat, kasih sayang, dan dukungan baik secara materi

maupun doa yang diberikan selama menjalani masa perkuliahan.

2. Kepada Kakak Tercinta Hotnida Silitonga SPd dan Adik-Adik tercinta tercinta Anisah

Muthmainnah Sibuea, Teguh Imani Sibuea dan Muthia Azahra Sibuea dan seluruh

keluarga besar penulis yang memberikan doa dan dukungan.

3. Kepada Ibu Ir. Iskandarini, MM, Phd selaku ketua komisi pembimbing dan Bapak

Ir.M.Jufri MSi selaku anggota komisi pembimbing yang banyak meluangkan waktunya

untuk membimbing, memberikan segala ilmu pengetahuan untuk membimbing,

memberikan masukan, arahan, serta bantuan dalam menyusun skripsi ini sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan benar.

4. Kepada Ibu Dr. Ir. Salmiah, MS selaku Ketua Program Studi Agribisnis Fakultas

(9)

Studi Agribisnis Fakultas Pertanian USU yang telah memberikan kemudahan dalam

perkuliahan.

5. Kepada Seluruh Dosen Fakultas Pertanian, Khususnya Dosen Program Studi Agribisnis

Fakultas Pertanian USU yang telah membekali ilmu pengetahuan kepada penulis selama

masa perkuliahan.

6. Kepada Seluruh Pegawai di Fakultas Pertanian, Pegawai Program Studi Agribisnis

Fakultas Pertanian USU yang telah memberikan banyak kemudahan dalam menjalankan

skripsi.

7. Kepada teman Bimbingan Belajar Medica Santi Yang Telah Menemani penelitian ke

Daerah Penelitian dan Juga memberikan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan

skripsi

8. Kepada teman–teman Agribisnis Stambuk 2012, khususnya kepada teman-teman grup

Anti IS (Dhieni, Sylvi, Pita, Purnama, Karol, Rozi, Titin, Yosua, Febri, Ismail dan

Triandi) dan juga Reza, Andrew, Donny, Vanny, Poppy yang telah membantu dan

memberikan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi.

9. Kepada Teman-Teman MUHAR (Fadhil, Mail, Yudha, Perdana, Arya, Lala dan Restu)

yang telah memberikan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi

Namun demikian, penulis menyadari masih terdapat kekurangan karena keterbatasan dan

kendala yang dihadapi. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran pada skripsi ini,

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak.

Medan, Agustus 2016

(10)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

RIWAYAT HIDUP ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Kegunaan Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka ... 5

2.1.1 Bayam ... 5

2.1.2 Seledri ... 6

2.1.3 Kangkung ... 6

2.2 Landasan Teori ... 7

(11)

2.3 Penelitian Terdahulu ... 18

2.4 Kerangka Pemikiran ... 20

2.5 Hipotesis Penelitian ... 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian ... 24

BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN 4.1 Deskripsi Daerah Penelitian ... 31 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Keadaan Saluran Tataniaga Sayuran Organik ... 37

5.1.1 Lembaga dan Fungsi Tataniaga ... 38

(12)

5.2.1 Farmer’s Share ... 45

5.2.2 Rasio Keuntungan Terhadap Biaya ... 46

4.1.3 Tingkat Efisiensi Tataniaga ... 47

5.3 Struktur Pasar dan Analisis Keterpaduan Pasar ... 48

5.3.1 Struktur Pasar ... 49

4.2.3 Analisis Keterpaduan Pasar ... 51

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 53

6.2 Saran ... 54

DAFTAR PUSTAKA

(13)

DAFTAR TABEL

Distribusi Penduduk Menurut Jenis Kelamin

Distribusi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

Sarana dan Prasarana Kecamatan Medan Johor

Umur Petani Sampel

Tingkat Pendidikan Petani Sayuran Organik

Pengalaman Berusahatani Petani Sampel

Fungsi Tataniaga Setiap Lembaga Tataniaga

Persentase Farmer’s Share pada Setiap Saluran Tataniaga

(14)

DAFTAR GAMBAR

No Judul Halaman

1

2

Pola Saluran Tataniaga Secara Umum

Skema Kerangka Pemikiran

11

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Total Produksi dan Biaya Produksi

Total Penerimaan Pedagang Pengumpul

Biaya Tataniaga Yang Dikeluarkan Pedagang Pengumpul

Biaya Tataniaga Pedagang Besar

Price Spreads Kangkung Saluran I, Saluran II dan Saluran III

Price Spread Bayam Saluran I, Saluran II dan Saluran III

Price Spread Seledri Saluran I, Saluran II dan Saluran III

Total Biaya Tataniaga Kangkung Saluran I dan Saluran III

Total Biaya Tataniaga Bayam Saluran I dan Saluran III

Total Biaya Tataniaga Seledri Saluran I dan Saluran III

Total Nisbah dan Profit Margin Kangkung Saluran I, Saluran II dan Saluran III

Total Nisbah dan Profit Margin Bayam Saluran I, Saluran II dan Saluran III

Total Nisbah dan Profit Margin Seledri Saluran I, Saluran II dan Saluran III

Tingkat Efisiensi Tataniaga Setiap Saluran Tataniaga

Referensi

Dokumen terkait

Pedagang pengumpul, merupakan lembaga pemasaran yang berperan sebagai pedagang yang membeli wortel organik dari petani maupun dari tengkulak desa dan menjual wortel

Saluran pemasaran selada organik yang selama ini berjalan, yaitu dimulai dari petani ke pedagang pengumpul dan selanjutnya ke pasar swalayan dapat dikatakan efisien, yaitu

Pada saluran pemasaran I, pedagang pengumpul menjual berasnya ke pedagang pengepul besar (gudang) di Desa Pegayut. Selanjutnya pedagang pengepul besar menjual beras sebagian

Model saluran pemasaran yang dilalui oleh bunga hortensia dari produsen (petani) ke konsumen akhir ada empat model yaitu Saluran I: Petani  Pedagang Pengumpul  Pedagang kecil

Seperti pada saluran 2, di saluran 3 pedagang pengumpul membeli cabai merah dari petani dengan harga yang tinggi sebagai strategi pedagang dalam bersaing untuk

Saluran tataniaga bawang merah di Desa Siboras, Kecamatan Pematang Silimahuta, Kabupaten Simalungung terdiri dari 2 yaitu Petani – Pedagang Pengumpul – Pedagang Pengecer –

(3) Hasil analisis pada masing-masing lembaga tataniaga pisang barangan menunjukkan bahwa share margin petani terbesar tedapat pada saluran I (petani – pedagang pengumpul daerah

Hasil penelitian menunjukkan bahwa saluran pemasaran yang digunakan petani beras organik anggota APPOLI meliputi, saluran pemasaran I yang terdiri dari petani, pedagang