• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRUKTUR DAN TUPOKSI BIDANG KESEHATAN HE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "STRUKTUR DAN TUPOKSI BIDANG KESEHATAN HE"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

STRUKTUR DAN TUPOKSI BIDANG KESEHATAN HEWAN

DAN KESMAVET

A. BIDANG KESEHATAN HEWAN

A.1. Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan A.2. Seksi Pengamatan Penyakit dan Pengawasan Obat Hewan B. Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner

B.1. Seksi Pangan dan Non Pangan Asal Hewan B.2. Seksi Sanitasi dan Zoonosis

Tugas Pokok dan Fungsi: A. Bidang Kesehatan Hewan

Bidang Kesehatan Hewan , mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam menyusun pedoman dan fasilitasi terhadap pengamatan, penanggulangan dan pemberantasan penyakit hewan, pengujian dan pengawasan obat hewan, kesehatan bahan asal hewan dan hasil asal hewan. Untuk melaksanakan tugasnya Bidang Kesehatan Hewan mempunyai fungsi :

1. Pengumpulan bahan dan pengolah data dalam rangka penyusunan rencana dan program kerja sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas di bidang Kesehatan Hewan.

2. Pengumpulan bahan dan penganalisaan data dalam rangka pembinaan dan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis dibidang kesehatan hewan.

3. Penghimpunan data dan informasi dalam rangka penyusunan rencana kegiatan yang berhubungan dengan kesehatan hewan.

4. Penyusunan pedoman dan petunjuk teknis Pelaksanaan fasilitas pengamatan penyakit hewan dan pelayanan medik veteriner.

5. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitas dalam penanggulangan dan pemberantasan penyakit hewan.

6. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi Pengawasan dan pengujian kesehatan bahan asal hewan dan hasil bahan asal hewan.

(2)

8. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

A.1. Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan

Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan mempunyai tugas mengumpulkan bahan dan penganalisaan data dalam rangka mengkoordinasikan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan mempunyai fungsi :

1. Pengumpulan bahan dan mengolah data guna penyusunan kegiatan terkait dengan pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan.

2. Pengkoordinasian dalam penyelenggaraan pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan.

3. Pengkoordinasian dan pelaksanaan tindak pencegahan, pemberantasan dan penanggulangan penyakit hewan menular lintas Kecamatan.

4. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dalam rangka pengawasan kesehatan lalu lintas hewan antar Kabupaten.

5. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi lintas sektoral terkait dengan tindak pemberantasan dan penanggulangan penyakit hewan.

6. Pengkoordinasian, pembinaan dan fasilitasi kegiatan pengendalian dan penanggulangan wabah penyakit hewan menular lintas Kecamatan.

7. Pengkoordinasian dan penghimpunan data dalam rangka penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan pengawasan dan pengendalian penyakit – penyakit anthropozoonosis.

8. Pengkoordinasian dalam rangka pelaksanaan dan peningkatan peran serta masyarakat pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan.

9. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Kesehatan Hewan.

A.2. Seksi Pengamatan Penyakit dan Pengawasan Obat Hewan

(3)

sebagaimana dimaksud Seksi Pengamatan Penyakit Hewan dan Pelayanan Medik Veteriner mempunyai fungsi :

1. Penyusunan pedoman dan petunjuk pelaksanaan pembinaan dan pengamatan penyakit hewan dan pelayanan medik veteriner.

2. Pengumpulan bahan dan penganalisaan data dalam rangka penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pengamatan penyakit hewan dan pelayanan medik veteriner.

3. Penyelenggaraan pendataan dalam rangka pengamatan penyakit hewan dan pelayanan medik veteriner .

4. Pengkoordinasian dalam rangka pelaksanaan pengamatan, penyidikan dan pemetaan penyakit hewan lintas Kecamatan.

5. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan pelayanan medik veteriner.

6. Pengumpulan data sebagai bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis dalam rangka Menetapkan stsndart teknis rumah sakit hewan dan satuan pelayanan kesehatan hewan terpadu.

7. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Kesehatan Hewan.

Seksi Pengawasan Obat Hewan mempunyai tugas mengumpulkan bahan dan penganalisaan data dalam rangka mengkoordinasikan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan pengawasan obat hewan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud seksi pengawasan obat hewan mempunyai fungsi :

1. Pengumpulan bahan dan pengolah data dalam rangka penyusunan rencana dan program kerja sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas di bidang pengawasan obat hewan.

2. Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan dan rekomendasi peredaran obat hewan dan vaksin hewan.

3. Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan dan rekomendasi bahan biologis ditingkat distributor, grosir dan pengecer.

(4)

5. Penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pengembangan sistem informasi dan penyuluhan terkait obat-obatan hewan.

6. Pelaksanaan pengawasan lintas kecamatan dan kabupaten terhadap peredaran produk hewan yang mengandung residu bahan kimia. 7. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Kesehatan

Hewan.

B. Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner

Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner mempunyai tugas membantu kepala dinas dalam menyusun pedoman dan fasilitasi terhadap kebijakan, standarisasi, pengawasan dan pengujian teknis dibidang kesehatan masyarakat veteriner. Untuk melaksanakan tugas Kesehatan Masyarakat Veteriner mempunyai fungsi :

1. Pengumpulan bahan dan pengolah data dalam rangka penyusunan rencana dan program kerja sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas di bidang kesehatan masyarakat veterinir.

2. Pengumpulan bahan dan penganalisaan data dalam rangka pembinaan dan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis dibidang kesehatan masyarakat veteriner.

3. Penghimpunan data dan informasi dalam rangka penyusunan rencana kegiatan yang berhubungan dengan kesehatan hewan.

4. Pelaksanaan fasilitasi kebijakan dibidang produk pangan asal hewan, produk non pangan asal hewan serta hygiene sanitasi, dan kesejahteraan hewan.

5. Pemberian fasilitasi dalam standar, norma, kreteria, dan prosedur dibidang produk pangan asal hewan, produk non pangan asal hewan, hygiene sanitasi dan kesejahteraan hewan.

6. Pengawasan dan pengujian terhadap produk pangan asal hewan, produk non pangan asal hewan hygiene sanitasi, dan kesejahteraan.

7. Pelaksanaan fasilitasi pelayanan perijinan, pengujian dan pengawasan produk pangan asal hewan, produk non pangan asal hewan hygiene sanitasi dan kesejahteraan hewan.

(5)

B.1. Seksi Pangan dan Non Pangan Asal Hewan

Seksi Produk Pangan Asal Hewan mempunyai tugas melakukan pengumpulan bahan dan penganalisaan data dalam rangka menyusun pedoman dan petunjuk teknis terkait dengan pembinaan dan pemberdayaan produk pangan asal hewan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Seksi Produk Pangan Asal Hewan mempunyai fungsi :

1. Pengumpulan bahan dan pengolah data dalam rangka penyusunan rencana dan program kerja sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas dibidang produk pangan asal hewan.

2. Pengumpulan bahan dan penganalisaan data dalam rangka penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan dan pemberdayaan produk pangan asal hewan.

3. Pengkoordinasian dan penghimpunan data dalam rangka penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaanpelaksanaan pengawasan, pengujian terhadap produk pangan asal hewan.

4. Pelaksanaan pengujian residu bahan kimia terhadap semua produk asal hewan yang beredar dan akan dikonsumsi oleh masyarakat.

5. Pelaksanaan fasilitasi, pengawasan dan pengujian terhadap produk pangan asal hewan.

6. Pemberian fasilitasi dalam standar, norma, kreteria, dan prosedur dibidang dalam penetapan standar teknis analisa resiko pangan asal hewan.

7. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Veterinir.

Seksi Produk Non Pangan Asal Hewan mempunyai tugas mengumpulkan bahan dan penganalisaan data dalam rangka mengkoordinasikan penyusunan rencana kegiatan, monitoring, evaluasi dan laporan serta pembinaan dan pengembangan bidang produk non pangan asal hewan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Seksi Produk Non Pangan Asal Hewan mempunyai fungsi :

(6)

2. Pengkoordinasian dalam penyelenggaraan pengembangan Produk Non Pangan Asal Hewan.

3. Pengkoordinasian dan pelaksanaan pembinaan Produk Non Pangan Asal Hewan.

4. Pengkoordinasian dan penghimpunan data dalam rangka penyusunan pedoman dan petunjuk teknis fasilitasi, pengawasan dan pengujian terhadap produk non pangan asal hewan.

5. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dalam rangka pengawasan dan pengujian terhadap produk non pangan asal hewan.

6. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi lintas sektoral terkait dengan pengembagan dan pemberdayaan produk non pangan asal hewan.

7. Penetapan standar teknis analisa resiko produksi produk non pangan asal hewan.

8. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Veterinir.

B.2. Seksi Sanitasi dan Zoonosis

Seksi Hygiene dan Sanitasi mempunyai tugas mengumpulkan bahan dan penganalisaan data dalam rangka mengkoordinasikan penyusunan rencana kegiatan, monitoring, evaluasi dan laporan serta pembinaan dan pengembangan bidang hygiene dan sanitasi. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Seksi Hygiene dan Sanitasi mempunyai fungsi :

1. Pengumpulan bahan dan penganalisaan data dalam rangka penyusunan terkait rencana kebutuhan bidang hygiene dan sanitasi.

2. Pengkoordinasian dan penghimpunan data dalam rangka penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pengendalian dan pengawasan terhadap hygiene, sanitasi dan kesejahteraan hewan.

3. Pelaksanaan pengendalian dan pengawasan terhadap hygiene, sanitasi dan kesejahteraan hewan.

(7)

5. Pelaksanaan pembinaan, pengendalian dan pengawasan terhadap sanitasi peternakan, tempat penampungan ternak, hasil ternak dan produksi asal ternak.

6. Pelaksanaan pengendalian dan pengawasan rumah potong hewan dan rumah potong unggas serta pemotongan hewan betina produktif.

7. Pengimpunan bahan dalam rangka Menetapkan standar teknis rumah potong hewan.

Referensi

Dokumen terkait

Penulis, Muhammad Haris, menghaturkan puji serta rasa syukur kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Saluran pemasaran tahu bulat pada Perusahaan Cahaya Dinar di Desa Muktisari Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis, (2) Besarnya

Kegagalan tersebut tidak lepas dari pengaruh umur, gender, riwayat pengobatan, efek samping, dokter, pasien, obat, Program Nasional TB, terapi yang tidak adekuat,

1) Pengembangan sarana akademik dilakukan dengan perencanaan yang jelas agar pemanfaatannya dalam kegiatan akademik dan penelitian benar- benar efektif, efisien, dan

Hal tersebut tercermin dalam keberakaran dari para abdidalem yang terjalin dalam lingkungan keraton Kasunanan Surakarta pada masa kemerdekaan ini yang dapat dipahami

A „szövetséges” hatalmakból kiábrándult Suffolk újra már nem próbálkozott, maga kezdeményezett tárgyalásokat hazatéréséről (1505. 660 Szép Fülöp 1505

Semakin banyak jenis baffle yang dipakai, maka vorteks yang terbentuk akan semakin kecil dan angka Froundenya semakin besar. Hal ini dapat diketahui dari rumus

Sehingga kita merencanakan bangunan dengan elemen-elemen struktur tidak dibuat sama kuat terhadap gaya yang direncanakan, tetapi ada elemen-elemen struktur atau titik pada