1
KONTRIBUSI (MK) SEJARAH PERADABAN ISLAM TERHADAP PENINGKATAN KOMPETENSI KEILMUAN MAHASISWA PRODI STUDI
ILMU AGAMA ISLAM (SIAI) By: Didin Chonyta (SIAI) 14750010
abstrak
Dalam kajian tentang penulisan sejarah atau dikenal dengan historiografi, akan tampak keanekaragaman corak, bentuk, metode, maupun isinya. Memang historiografi merupakan suatu studi tentang keanekaragaman pendekatan dalam penulisan sejarah, di samping sebagai keanekaragaman penafsiran tentang peristiwa masa lampau. Lebih dari itu, historiografi juga diangkat sebagai studi tentang teknik yang dipergunakan masing-masing sejarawan dalam menuliskan atau menjelaskan alur panjang dalam sejarah. Demikian juga halnya dalam perkembangan penulisan sejarah atau historiografi Islam, terjadi hal yang demikian; bahkan menarik untuk dikaji secara ilmiah perubahannya dari tradisional-konvensional hingga menjadi model kritis-multidimensi.
Kata Kunci : historiografi, sejarawan, Islam
Ada beberapa faktor yang mendorong lahir dan berkembangnya ilmu sejarah dalam peradaban Islam. Awal mulanya pertumbuhan sejarah dan penulisannya (historiografi sederhana/tradisional) di kalangan umat Islam, terdorong oleh keperluan agama, yakni untuk meriwayatkan hadist Nabi, saw, termasuk menjelaskan historisitas perjalanan umat Islam. Dengan demikian, pelan tapi pasti penulisan sejarah Islam tumbuh dan berkembang dari masa ke masa, dari satu tempat ke tempat yang lainnya, dan dari satu generasi ke generasi berikutnya, seirama dengan dinamika perkembangan peradaban Islam. Akhirnya terjadi perubahan dari tradisional-konvensional hingga menjadi kritis-multidimensi.
2
perbatasan Cina. Kebangkitan Islam itu telah melahirkan sebuah imperium, mengalahkan dua imperium besar yang sudah ada sebelumnya, yaitu Persia dan Bizantium (Romawi Timur). Sejalan dengan perluasan wilayah yang spektakuler dan menanjaknya imperium besar ini, umat Islam pun menggalakkan pengembangan ilmu pengetahuan, baik dalam bidang agama maupun umum. Dan perkembangan ilmu pengetahuan ini semakin dipercepat dengan terjadinya kontak-kontak pemikiran dan budaya antara orang-orang Arab Islam dengan bangsa-bangsa yang ditaklukkannya,
Puncak dari perkembangan budaya dan peradaban Islam itu terjadi pada masa dinasti Abbasiyah, tepatnya pada abad ke-9 dan ke-10 Masehi. Ketika itu, cendikiawan-cendikiawan Islam bukan hanya menguasai ilmu pengetahuan dan filsafat yang mereka pelajari dari buku-buku Yunani, akan tetapi juga menambahkan ke dalamnya hasil-hasil penelitian yang mereka lakukan sendiri dalam lapangan ilmu pengetahuan yang beragam bidangnya. Pada masa ini pula ilmu-ilmu keagamaan dalam Islam disusun dan seiring dengan perkembangan budaya dan peradaban Islam. Dari situlah ilmu sejarah dalam Islam lahir dan berkembang. Pembahasan mengenai kegunaan dan manfaat suatu ilmu, tergantung kepada sudut pandangnya. Sehubungan dengan studi tentang historiografi Islam, ada beberapa faedah yang dapat ditarik:
1. Melalui studi historiografi, kita dapat mengetahui pandangan, metode penelitian, dan corak penulisan sejarah yang dilakukan oleh para sejarawan muslim di masa Islam, sehingga dapat dilakukan kajian kritis terhadap karya-karya sejarah mereka.
2. Melalui studi historiografi Islam, kita dapat mengetahui latarbelakang dan faktor-faktor yang mendorong sejarawan dalam penulisan sejarah.
3
“lemah”, yang primer dari yang sekunder, yang otentik dan yang palsu, dan yang historis dari yang fiksi.
Ada beberapa faktor yang Secara teoritik sudah sejalan dengan tujuan prodi studi Islam di Pascasarjana UIN maulana malik ibrahim malang. Bahkan dengan mempelajari sejarah peradaban Islam, peserta didik mampu mencapai tujuan yang bersifat afektif maupun kognitif yang tertera di dalam tujuan pendidikan nasional. Hanya saja permasalahanya ialah mengenai aktualisasi dilapangan yang dalam hal ini dikaitkan dengan pembelajaran dikelas.
Pada kenyataanya sering terjadi permasalahan di dalam kelas seperti, pertama, dengan kurikulum yang berlaku saat ini, pembelajaran sejarah lebih
banyak didominasi dengan kegiatan menghafal dan mengingat nama tokoh, nama peristiwa dan tahun kejadian. Kedua, pembelajaran sejarah menjadi sangat teknis dan instrumentalis, dimulai dari rumusan tujuan yang sangat operasional, diikuti dengan pemilihan materi yang relevan. Dikembangkan dalam proses pembelajaran dengan menempatkan mahasiswa dalam posisi penerima materi pembelajaran sekaligus aktif dalam makalah yang ditugaskan. Ketiga, peran dosen sangat dominan dalam proses pembelajaran sejarah. Dalam posisinya sebagai penyampai pengetahuan, para dosen sebagai pengembang kurikulum tidak memiliki peluang lebih banyak untuk memfasilitasi para mahasiswa untuk mencari kesempatan memaknai dan mencari relevansi antara materi sejarah yang dikembangkan dengan masalah social yang dihadapi.
4
dalam Studi Islam. Dicanangkan tujuan agar Mahasiswa Studi Islam dapat memperoleh manfaat dan Tujuan dari pembelajaran ini, yaitu:
1. Untuk mendapatkan informasi dan pemahaman mengenai asal-usul khazanah budaya dan kekayaan di bidang lainnya yang pernah diraih oleh
umat islam di masa lampau dan mengambil ‘ibrah (pelajaran) dari
kejadian tersebut.
2. Untuk membentuk watak dan kepribadian umat. Sebab, dengan mempelajari Sejarah Peradaban Islam generasi muda (mahasiswa) akan mendapatkan pelajaran yang sangat berharga dari perjalanan suatu tokoh atau generasi terdahulu.
3. Agar siswa dapat memilih dan memilih aspek sejarah yang perlu dikembangkan dan mana yang tidak perlu.
4. Agar mahasiswa mampu berpikir secara kronologis dan memiliki pengetahuan tentang masa lalu yang dapat digunakan untuk memahami dan menjelaskan perkembangan, perubahan masyarakat serta keragaman sosial budaya Islam di masa yang akan datang.