BAB I PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Supply chain mempunyai peranan penting dalam aktivitas perusahaan mulai dari kegiatan pemasokan bahan baku sampai dengan melakukan pengiriman hasil produksi kepada konsumen. Dengan adanya pengelolaan supply chain management yang baik maka akan menentukan kompetitif nya suatu perusahaan. Supply chain management tidak hanya berorientasi pada kegiatan internal perusahaan akan tetapi juga eksternal perusahaan yang menyangkut hubungan dengan perusahaan-perusahaan partner atau supplier. Suatu perusahaan atau pabrik yang efisien yaitu apabila supplier-supplier perusahaan dapat menghasilkan bahan baku yang berkualitas dan perusahaan mampu memenuhi pengiriman secara tepat waktu.
mitigasi resiko apa yang dapat diterapkan untuk menanggulangi resiko-resiko yang terjadi (Utari dan Baihaqi, 2015).
PT. Permata Hijau Palm Oleo merupakan salah satu produsen minyak kelapa sawit yang menghasilkan produk margarine (mentega). Jumlah permintaan produk pada periode Januari 2016 sampai Desember 2016 dapat dilihat pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1. Data Jumlah Permintaan pada Periode Januari 2016 sampai Desember 2016
Sumber: PT. Permata Hijau Palm Oleo
Berdasarkan Tabel 1.1, dapat dilihat bahwa permintaan produk margarine
kotak yang dimana setiap kardus memiliki berat 30 kg margarine (mentega). Perusahaan telah meramalkan permintaan setiap bulannya sebanyak 10.000 kardus perbulannya. Pada tabel 1.1 terlihat terjadinya ketidakseimbangan antara permintaan dan pasokan.
PT. Permata Hijau Palm Oleo yang memproduksi Margarine dan berorientasi impor, perencanaan pembelian maupun produksi dilakukan berdasarkan atas pemesanan langsung maupun data historis pemesanan pelanggan. Namun ada kalanya perencanaan rantai pasok perusahaan yang tidak tepat dikarenakan menggunakan data historis perusahaan yang belum diperbahurui dan pelanggan melakukan pemesanan mendadak atau menambah jumlah pesanan dari yang awalnya telah diperkirakan sehingga perusahaan harus mengubah jadwal produksi. Hal ini menyebabkan perusahaan harus segera melakukan pemesanan bahan baku tambahan kepada pihak supplier untuk bisa memenuhi pesanan dari customer, sehingga tidak sering pihak supplier terlambat mengirim barang, dimana dari total 6 supplier utama, hanya beberapa supplier saja yang mampu memenuhi permintaan mendadak dari perusahaan dikarenakan kurangnya komunikasi maupun bertukar informasi mengenai pemesanan dari customer antara supplier dengan pihak perusahaan
oleh I Nyoman Pujawan dan Laudine H. Geraldin yang bertujuan untuk memitigasi penyebab risiko supply chain untuk menghilangkan dan meminimalisasi kerugian bagi perusahaan yang dikembangkan dari FMEA (Failure Mode and Effect Analysis). Secara garis besar, tahapan dalam framework
ini dibagi menjadi dua fase yakni fase identifikasi risiko (risk identification) dan fase penanganan risiko (risk treatment). Fase identifikasi risiko adalah fase dimana kejadian risiko (risk event) dan agen risiko (risk agent) diidentifikasi dan diukur. Kejadian risiko yang terjadi di perusahaan PT. Permata Hijau Palm Oleo berdasarkan aktivitas perusahaan. Kejadian risiko yang terjadi memunculkan agen risiko yang dikelompokkan berdasarkan pengembangan SCOR (Supply Chain Managament Operations Reference) dan kemudian dilakukan penanganan.
Tabel 1.2. Data Jumlah Keterlambatan Kedatangan Bahan Baku Utama Nama Supplier Bahan
Baku
Permintaan Kedatangan Keterangan PT. Torganda CPO 5-1-2016 10-1-2016 Terlambat 2
hari
9-4-2016 13-3-2016 Terlambat 1 hari
7-7-2016 10-10-2016 Tepat waktu PT. Sinar Nabati CPO 5-2-2016 8-8-2016 Tepat waktu 9-5-2016 12-9-2016 Tepat waktu 7-8-2016 11-10-2016 Terlambat 1
hari
PT. Socfindo CPO 5-3-2016 9-8-2016 Terlambat 1 hari
9-6-2016 12-9-2016 Tepat Waktu 7-9-2016 12-10-2016 Terlambat 2
hari PT. Herfinta F &
P
CPO 5-4-2016 10-8-2016 Terlambat 2 hari
9-7-2016 13-9-2016 Terlambat 1 hari
7-10-2016 10-10-2016 Tepat waktu PT. Bahai Dwi
kencana Lestari
CPO 5-5-2016 8-8-2016 Tepat waktu 9-8-2016 13-9-2016 Terlambat 1
hari
7-11-2016 10-10-2016 Tepat waktu PT. Asean Sava CPO 5-6-2016 8-8-2016 Tepat waktu 9-9-2016 13-9-2016 Terlambat 1
hari
7-12-2016 11-10-2016 Terlambat 1 hari
Berdasarkan Tabel 1.2, dapat dilihat bahwa keterlambatan bahan baku oleh
supplier mencapai 56% dari total pengiriman bahan baku periode Januari 2016 sampai Desember 2016. Hal ini dikarenakan tidak adanya perencanaan dari perusahaan dalam melakukan pemesanan bahan baku akibat adanya permintaan dari customer secara tiba-tiba.
Terjadinya keterlambatan pengiriman bahan baku ke perusahaan tersebut mengakibatkan tidak selesainya produk tepat waktu sesuai dengan tanggal yang dijanjikan sehingga terdapat risiko yang dialami perusahaan berupa terhambatnya proses produksi. Hal ini tentu akan merugikan perusahaan baik dari segi waktu maupun biaya.Oleh karena itu, harus diciptakan usulan penanganan risiko yang dapat diterapkan oleh perusahaan untuk menghindari kerugian.
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian dan Manfaat
Tujuan umum penelitian ini untuk memberikan penanganan risiko terhadap risiko yang terjadi sehingga tidak menghambatnya proses produksi di PT. Permata Hijau Palm Oleo
Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian tugas akhir ini adalah:
1. Mengidentifikasi kejadian risiko yang terjadi pada rantai pasok dengan menggunakan House of Risk Fase I.
2. Mengidentifikasi agen risiko yang menimbulkan kejadian risiko pada rantai pasok dengan menggunakan House of Risk Fase I
3. Memberi usulan penanganan risiko untuk mengatasi agen risiko yang menjadi prioritas yang terjadi pada rantai pasok menggunakan House of Risk Fase II
Manfaat yang hendak dicapai dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat bagi mahasiswa
Penelitian ini bermanfaat agar mahasiswa dapat mengaplikasikan teori yang diperoleh selama kuliah dan dari laboratorium ke dalam lingkungan industri secara nyata dalam menganalisa dan mengevaluasi setiap permasalahan yang terjadi.
2. Manfaat bagi perusahaan
3. Bagi Departemen Teknik Industri USU
Penelitian bermanfaat sebagai tambahan referensi yang dapat dijadikan sebagai acuan penelitian selanjutnya dan mempererat hubungan kerja sama antara perusahaan dengan Departemen Teknik Industri USU.
1.4 Batasan dan Asumsi Penelitian Batasan dalam penelitian ini adalah :
1. Penelitian hanya dilakukan untuk rantai pasok produk jenis Margarine PT. Permata Hijau Palm Oleo
2. Identifikasi Supply Chain Operation Reference (SCOR) dilakukan pada elemen plan, source, make, deliver, dan return.
3. Penelitian hanya dilakukan pada aktivitas rantai pasok PT. Permata Hijau Palm Oleo dari supplier sampai pada perusahaan
Asumsi dalam penelitian yang dilakukan adalah :
1. Kondisi internal perusahaan tidak mengalami perubahan yang signifikan selama penelitian berlangsung.
2. Responden untuk mengisi kuisioner adalah Assitant General Manager Operasional
3. Metode yang digunakan pada penelitian ini ialah metode House Of Risk
1.5 Sistematika Penulisan Laporan
Sistematika penulisan tugas sarjana dapat dilihat sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan, menguraikan latar belakang permasalahan yang mendasari penelitian dilakukan, perumusan permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian dan sistematika penulisan tugas sarjana.
Bab II gambaran umum PT. Permata Hijau Palm Oleo, ruang lingkup perusahaan, lokasi, struktur organisasi , tugas dan tanggung jawab, jumlah tenaga kerja dan jam kerja karyawan, dan sistem pengupahan,
Bab III Landasan Teori, berisi teori mengenaipenanganan risiko pada rantai pasok menggunakan Metode House of Risk.
Bab IV Metodologi Penelitian, menguraikan tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian yaitu persiapan penelitian meliputi penentuan lokasi penelitian, jenis penelitian, objek penelitian, kerangka berpikir, identifikasi variabel penelitian, pengumpulan data primer dan sekunder, metode pengolahan data, blok diagram prosedur penelitian, pengolahan data, analisis pemecahan masalah sampai kesimpulan dan saran.
langsung. Data sekunder dikumpulkan dengan mencatat data dari laporan yang ada.
Bab VI Analisis Pemecahan Masalah, dalam bab ini menjelaskan tentang analisa yang dilakukan terhadap data termasuk pengoperasian konsep ilmiah yang digunakan dalam metode pendekatan serta teori-teori yang dijadikan landasan dalam pemecahan masalah.