BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan dunia bisnis yang terjadi seperti saat ini, para pelaku bisnis dituntut untuk memiliki strategi agar tetap dapat bertahan dalam menghadapi persaingan bisnis, terutama dalam menghadapi para kompetitor yang memiliki bisnis sejenis, misalnya antar pelaku bisnis ritel. Seperti yang telah diketahui bahwa bisnis ritel merupakan salah satu bisnis yang sedang berkembang pesat dewasa ini. Bisnis ritel merupakan salah satu sektor yang memiliki prospektif peluang besar dimasa sekarang maupun dimasa yang akan datang. Menurut Master Card, Indonesia merupakan negara dengan pertumbuhan penjualan ritel tertinggi setelah Cina, Indonesia berada diposisi kedua bersama Hongkong.
Bisnis ritel di Indonesia sudah diatur oleh pemerintah sesuai dengan keputusan Presiden RI No. 112/Tahun 2007, yaitu dikatakan bahwa Format Pasar Swalayan dikategorikan sebagai berikut:
Tabel: 1.1
Format Pasar Swalayan
Ciri-ciri/kategori Mini Market Super Market Hyper Market Produk Kebutuhan rumah
tangga, makanan,
Jumlah produk < 5000 item 5000-25000 item >25000 item Luas gerai < 400 m2 400-5000 m2 >5000 m2 Area parkir Terbatas Sedang
(memadai)
Sangat besar
Potensi penjualan Maksimal 200 juta 200 juta-10 miliar >10 miliar Contoh Alfamart,
Alfamidi, Giant Carrefour, Macan Yaohan, Toserba Yogya, Sri Ratu, dll
Kemajuan bisnis ritel yang ada di Indonesia diakibatkan karena adanya perkembangan usaha manufaktur serta peluang pasar yang cukup terbuka yang disebabkan oleh adanya dampak dari lajunya kondisi ekonomi masyarakat. Perkembangan ini mengakibatkan perubahan yang mempengaruhi kehidupan masyarakat, sehingga konsumen bebas memilih produk yang diinginkan sesuai dengan kebutuhannya serta bebas memutuskan tempat pembeliannya.
Peritel sebagai pihak yang menawarkan berbagai produk kepada konsumen harus dapat menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam pembelian. Salah satu unsur strategi pemasaran yang bisa diterapkan oleh usaha ritel yaitu bauran pemasaran eceran (retailing mix). Menurut Ma’ruf (2006:113) retailing mix adalah kombinasi dari faktor-faktor ritel yang dipergunakan untuk memuaskan kebutuhan pelanggan dan mempengaruhi keputusan mereka untuk membeli, karena maju dan berkembangnya suatu ritel ditentukan oleh banyaknya jumlah konsumen yang berkunjung dan jumlah barang yang dibeli oleh konsumen pada ritel tersebut.
tidak asing lagi bagi seluruh penduduk di Indonesia. Begitu juga dengan kehadiran gerai Alfamart yang berlokasikan di Jalan Jala Raya Komp. Medan Utara City Blok-B No 39-50 Kelurahan Besar (Kampung Besar), Kecamatan Medan Labuhan dengan memberikan beragam macam kelebihan dalam berbelanja serta dengan jarak yang sangat dekat dengan pelanggan tentu menjadi daya tarik bagi masyarakat yang berada di sekitar gerai Alfamart MU City Medan dalam berbelanja.
Pada gerai ritel modern seperti Alfamart, penerapan strategi retailing mix memiliki pengaruh besar terhadap keputusan pembelian konsumen. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh timbulnya fenomena persaingan antar kompetitor ritel yang sejenis, bahkan para kompetitor berani bersaing dengan jarak lokasi gerai yang begitu dekat. Oleh karena itu, peritel harus mampu mengimplementasikan strategi bersaing agar lebih dekat dengan konsumen untuk mengatasi ancaman dari pesaing serta memperkuat posisi dalam persaingan. Selain itu peneliti ingin mengetahui strategi retailing mix manakah yang berpengaruh paling dominan terhadap keputusan pembelian sehingga dapat memberikan masukan kepada gerai Alfamart MU City Medan untuk bisa mengembangkan strategi-strateginya guna mempertahankan hubungan yang baik dengan pelanggan, serta memperbaiki strategi yang kurang tepat.
1.2 Rumusan Masalah
1 Apakah variabel retailing mix yang terdiri dari lokasi, produk, harga, promosi, suasana toko, dan pelayanan berpengaruh signifikan secara parsial dan simultan terhadap keputusan pembelian konsumen pada gerai Alfamart MU City Medan?
2 Variabel retailing mix manakah yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen pada gerai Alfamart MU City Medan?
1.3 Tujuan Penelitian
1 Untuk mengetahui pengaruh secara parsial dan simultan variabel retailing mix yang terdiri dari lokasi, produk, harga, promosi, suasana toko, dan
pelayanan terhadap keputusan pembelian konsumen pada gerai Alfamart MU City Medan.
2 Untuk mengetahui variabel retailing mix mana yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen pada gerai Alfamart MU City Medan.
1.4 Manfaat Penelitian
1 Manfaat riset bagi Peneliti, penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan peneliti tentang pengaruh retailing mix terhadap keputusan pembelian pada gerai Alfamart MU
2 Manfaat riset bagi Pemilik Usaha, penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusi berupa masukan yang berguna bagi gerai Alfamart MU City Medan.