Lampiran 1. Tabel Ringkasan Kerangka Pemikiran Penelitian
No Permasalahan Tujuan Hipotesis Data Yang Diperlukan Metode Analisis
1 Bagaimana perkembangan P3A selama 5 tahun terakhir ?
Untuk mengidentifikasi perkembangan P3A selama 5 tahun terakhir di daerah penelitian
Terdapat perkembangan P3A selama 5 tahun terakhir di daerah penelitian
− Data perkembangan P3A di Kabupaten Serdang Bedagai selama 5 tahun terakhir − Data perkembangan P3A Tirta
Sari di Desa Sei Buluh selama 5 tahun terakhir
Deskriptif
2 Bagaimana karakteristik petani anggota P3A ?
Untuk mengidentifikasi karakteristik petani anggota P3A di daerah penelitian
Adanya perbedaan
karakteristik dari setiap petani anggota P3A di daerah penelitian
Karakteristik petani anggota : − Umur (tahun)
− Luas lahan (Ha) − Pendidikan (tahun) − Tanggungan (orang) − Lama keanggotaan (tahun)
Deskriptif
3 Bagaimana inerja organisasi P3A ?
Untuk menganalisis kinerja organisasi P3A di daerah penelitian
Kinerja organisasi P3A di daerah penelitian adalah tinggi dengan mencapai target dan tujuan yang telah ditetapkan
Data diperlukan : − Program kerja P3A − Pelaksanaan program kerja − Hasil pelaksanaan program
Deskriptif
4 Bagaimana sikap petani terhadap organisasi P3A ?
Untuk menganalisis sikap petani terhadap organisasi P3A di daerah penelitian
Sikap petani terhadap organisasi P3A di daerah penelitian adalah positif
Sikap positif negatif
5 Bagaimana hubungan karakteristik petani anggota
Untuk menganalisis hubungan karakteristik
Adanya hubungan nyata (signifikan) antara
Data diperlukan :
− Karakteristik petani anggota
Korelasi
Lampiran 2. Perkumpulan Petani Pengguna Air (P3A), Sejarah dan Tujuanya
Organisasi Perkumpulan Petani Pengguna Air (P3A)
Organisasi petani pemakai air seyogyanya harus ada sejak air irigasi
menjadi bagian dari kehidupan pertanian. Organisasi seperti ini terkait dengan
pemerintahan desa yang merupakan pusat pengaturan kegiatan kemasyarakatan di
desa, meskipun ada yang berdiri sendiri - dibentuk sendiri oleh petani secara
tradisional dan sesuai dengan kebutuhannya sehingga telah mengakar dalam
masyarakat.
Berawal pada pemerintahan orde baru sampai era reformasi seperti
sekarang, pemerintah menganjurkan dibentuk organisasi petani pemakai air secara
formal lengkap dengan kelengkapan administrasinya. Jadi setiap desa yang
memiliki areal irigasi dianjurkan membentuk organisasi tersebut (dibentuk oleh
petani itu sendiri) dan berdasarkan kebutuhannya serta sesuai dengan norma dan
nilai yang berkembang secara spesifik di daerah masing-masing.
Organisasi petani irigasi yang sekarang disebut perkumpulan petani
penggunai air (P3A) tidak tergantung pihak luar, berkembang secara perlahan dan
bertahap, berusaha untuk membiayai diri sendiri sesuai dengan kemampuan para
anggotanya. Organisasi ini boleh menerima bantuan, akan tetapi tidak
menggantungkan diri dari bantuan.
Organisasi petani pemakai air harus memelihara pengetahuan dan
teknologi lokal, yaitu pengetahuan yang sejak dulu kala diterima oleh masyarakat
secara turun temurun dari nenek moyang mereka. Anggota organisasi ini juga
senantiasa terbuka terhadap pengetahuan dari luar untuk menambah wawasan
mereka sesuai dengan pengalaman orang lain kalau memang sesuai dan
bermanfaat. Selain itu, organisasi ini menjaga lingkungan fisik, sosial, budaya,
politik dan ekonomi.
Organisasi petani pengguna air (P3A) betujuan untuk menampung masalah
dan aspirasi petani yang berhubungan dengan air untuk tanaman dan bercocok
tanam. Wadah bertemunya petani untuk saling bertukar pikiran, curah pendapat
dihadapi bersama oleh petani, baik yang dapat dipecahkan sendiri maupun yang
memerlukan bantuan dari luar. Memberikan pelayanan kebutuhan petani terutama
memenuhi kebutuhan air irigasi untuk usaha pertaniannya. Dalam tahapan
perkembangannya organisasi ini diharapkan dapat menjadi suatu unit usaha
mandiri yang mampu menyediakan sarana produksi pertanian (saprotan) dan
sebagainya maupun dalam upaya pemasaran. Selain itu organisasi ini juga
berperan dalam pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi.
Sejarah Perkembangan Perkumpulan Petani Pengguna Air (P3A)
Pada prinsipnya organisasi ini sudah ada sejak air irigasi mulai menjadi
bagian dari kehidupan pertanian. Pada awal mulanya, organisasi seperti ini terkait
dengan pemerintahan desa sebagai pusat pengaturan kegiatan kemasyarakatan di
desa meskipun ada yang berdiri sendiri seperti Subak di Bali. Dalam
perkembanganya organisasi inisudah sejak lama ada secara tradisional dan
mengakar dalam masyarakat karena dibentuk sendiri oleh petani berdsarkan
kebutuhanya. Pada Era Pemerintahan Orde Baru, pemerintah menganjurkan
dibentuk organisasi perkumpulan petani pemakai air secara formal yang memuat
AD/ART yang dibuat oleh pemerintah sebagai pijakan kegiatanya. Atas dasar ini
setiap desa yang mempunyai areal irigasi dianjurkan dibentuk perkumpulan petani
pengguna air dengan proses pembentukan dilakukan dengan penekanan khusus
semacam keharusan dan dengan berorientasi terhadap jumlah dan waktu serta
yang ada pada kenyataanya belum tentu menjadi kebtuhan masyarakat.
Proses pembentukan yang demikian maka banyak perkumpulan petani
pengguna air yang kurang dapat berkembang atau bahkan papan nama saja
kalaupun itu masih ada. Belajar dari pengalaman tersebut maka cara-cara yang
lama harus ditinggalkan dan diganti dengan pendekatan yang partisipatif. Proses
pembentukan harus dikembalikan berawal dari inisiatif masyarakat dengan nama
Pembangunan dengan Paradigma Lama, Sewaktu pemerintahan Orde
Baru, kebijakan pemerintah dalam pembangunan sumber daya air diarahkan untuk
memotong garis kemiskinan dengan menaikkan produksi pertanian melalui
program pencapaian swa sembada beras. Maka untuk itu pemerintah (Pusat)
melakukan pembangunan irigasi sebagai titik berat pembangunan sumber daya
air. Kebijakan pemerintah tersebut selaras dengan paradigma pembangunan atau
konsep dasar berpikir yang dianut pada waktu itu yaitu berupa pencapaian
pertumbuhan ekonomi sebesar-besarnya. (Paradigma lama). Pemerintah berlaku
seolah-olah sebagai penyedia sarana irigasi sementara daerah atau masyarakat
menerima saja hasil pembangunan. Memang sampai waktu tertentu pembangunan
bisa mencapai swasembada pangan, namum ternyata tidak berlanjut karena
beberapa sebab. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya kegiatan pemeliharaan
hasil pembangunan yang mestinya dilaksanakan oleh masyarakat yang
memperoleh manfaat dari hasil pembangunan bersama pemerintah. Pembangunan
dengan paradigma lama dilaksanakan dengan secara terpusat, berorientasi target
pendekatan atas bawah; dan seragam baik program pembangunannya sendiri
maupun cara pelaksanaannya.
Kebijakan pemerintah tentang pengelolaan sistem irigasi di tingkat
usahatani telah ditetapkan dalam 2 (dua) landasan hukum yaitu UU No. 7 Tahun
2004 tentang Sumber Daya Air dan Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2006
tentang Irigasi. Pada kedua landasan hukum tersebut, ditekankan bahwa
“pengembangan sistem irigasi tersier menjadi hak dan tanggung jawab
perkumpulan petani pemakai air“. Artinya, segala tanggung jawab pengembangan
dan pengelolaan sistem irigasi di tingkat tersier menjadi tanggung jawab lembaga
Perkumpulan Petani Pemakai Air/P3A (pada beberapa daerah dikenal dengan
Mitra Cai, Subak, HIPPA, dll.) termasuk perkumpulan petani pemakai air
tanah/P3AT. Untuk mewujudkan sistem pengembangan dan pengelolaan air
irigasi yang baik dan berkelanjutan, diperlukan kelembagaan yang kuat, mandiri,
dan berdaya yang pada akhirnya mampu meningkatkan produktivitas dan
produksi pertanian dalam mendukung upaya peningkatan kesejahteraan petani dan
Pentingnya penguatan atau pemberdayaan P3A diatur melalui Peraturan
Pemerintah Nomor. 38 Tahun 2007 yang mengamanatkan bahwa pembinaan P3A
menjadi tanggung jawab Kementerian Pertanian. Amanat tersebut telah
dituangkan dan diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 79/2012 tentang
Pembinaan dan Pemberdayaan Perkumpulan Petani Pengguna Air (P3A).
Kementerian Pertanian, dalam hal ini Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana
Pertanian (Ditjen PSP) TA 2014 akan menyelenggarakan kegiatan Pemberdayaan
Kelembagaan dalam bentuk penguatan kapasitas kelembagaan pengelola air serta
pengelolaan irigasi dalam bentuk pengembangan atau rehabilitasi sarana dan
prasarana irigasi.
Tujuan Perkumpulan Petani Pengguna Air (P3A)
Adapun tujuan dari perkumpulan petani pengguna air dapat diterangkan
sebagai berikut :
1. Perkumpulan petani pengguna air ini bertujuan untuk menampung masalah
dan aspirasi petani yang berhubungan dengan air untuk tanaman dan bercocok
tanam. Selain itu organisasi ini juga sebagai wadah bertemunya petani untuk
saling bertukar pikiran, curah pendapat serta membuat keputusan-keputusan
guna memecahkan permasalahan yang dihadapi bersama oleh petani, baik
yang dapat dipecahkan sendiri oleh petani yang bersangkutan maupun yang
memerlukan bantuan dari luar.
2. Memberikan pelayanan kebutuhan petani terutama dalam memenuhi
kebutuhan air irigasi untuk pertanianya. Dalam perkembanganya perkumpulan
petani pengguna air diharapkan dapat menjadi suatu unit mandiri yang mampu
menyediakan sarana produksi pertanian dan lainya maupun dalam upaya
pemasaranya.
3. Menjadi wakil petani dalam melakukan tawar-menawar dengan pihak luar
(bisa dengan pihak pemerintah, LSM atau lembaga-lembaga terkait lain) yang
Tujuan Gabungan/ Induk Perkumpulan Petani Pengguna Air (GP3A / IP3A)
Adapun tujuan dari pembentukan Gabungan/ Induk Perkumpulan Petani
Pengguna Air (GP3A / IP3A) adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengkoordinasikan peran serta anggotanya dalam pembagian,
pemberian dan penggunaan air irigasi di wilayah kerja GP3A dan IP3A
dengan prinsip satu sistem irigasi satu kesatuan pengelolaan irigasi.
2. Untuk mengkoordinasikan anggota GP3A dan IP3A yang ada di wilayah
kerjanya dalam rangka berpartisipasi pada penyelenggaraan pengembangan
dan pengelolaan sistem irigasi.
3. Untuk mewakili perkumpulan petani pengguna air pada komisi irigasi
kabupaten/kota dan komisi irigasi provinsi.
Pengertian atau Istilah
1. Kelembagaan Petani Pemakai Air adalah lembaga/institusi yang dibentuk
oleh petani dan atau masyakarat dan atau pemerintah yang bertujuan untuk
melaksanakan pengembangan dan atau pengelolaan air irigasi dalam rangka
pemenuhan kebutuhan air irigasi di lahan pertaniannya.
2. Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) adalah kelembagaan yang
ditumbuhkan/dibentuk petani yang mendapat manfaat secara langsung dari
pengelolaan air dan jaringan irigasi, air permukaan, embung/ dam parit dan air
tanah.
3. Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A)adalah gabungan
beberapa kelembagaan P3A yang bersepakat bekerjasama memanfaatkan air
irigasi dan jaringan irigasi pada daerah layanan blok sekunder, gabungan
beberapa blok sekunder, atau satu daerah irigasi yang bertujuan untuk
mempermudah pola koordinasi dan penyelenggaraan irigasi sekunder serta
memperkuat posisi tawar petani pada usaha pertaniannya;
4. Pemberdayaan Kelembagaan Petani Pemakai Airadalah upaya penguatan
dan peningkatan kemampuan dan kapasitas P3A maupun GP3A yang meliputi
aspek kelembagaan, teknis usaha pertanian dan irigasi serta pembiayaan
pendampingan dan menumbuhkembangkan partisipasi dalam upaya mencapai
ketahanan pangan nasional;
5. Pengelolaan Irigasi Partisipatifadalah penyelenggaraan pengelolaan irigasi
yang berbasis peran serta petani dalam proses penyelenggaraan sejak
pemikiran awal, pengambilan keputusan dan pelaksanaan kegiatan pada tahap
perencanaan, rehabilitasi, pembangunan, peningkatan, operasi, pemeliharaan,
Lampiran 3. Daerah Irigasi, Jumlah P3A, Luas dan Legalitas P3A di Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2012
No Daerah
Irigasi (DI)
Alamat/Kecamatan Jumlah
P3A
Luas (Ha)
Legalitas
Berbadan Hukum 1 D.I Buluh Teluk Mengkudu 6 1492 6
Sei Rampah, Tanjung Beringin
6 1780 6
Pegajahan 4 1063 4
2 D.I
Perbaungan
Perbaungan 15 4352 15
3 D.I Siria-ria Blok IV
Sei Bamban 3 700 3
4 D.I
Singosari
Pantai Cermin 3 865 3
5 D.I Bukit Cermin
Dolok Masihul 3 640 3
6 D.I Pulau Gambar
Serba Jadi 3 622 3
7 D.I Pekan Dolok
Dolok Masihul 2 425 2
8 D.I Pekan Kemis
Dolok Masihul 4 807 4
Lampiran 4. Jumlah P3A, Luas Wilayah dan Legalitas P3A Menurut Desa di Daerah Irigasi Buluh, Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2012
No D.I Buluh Lokasi/Desa Jumlah
P3A
Luas (Ha)
Legalitas
Berbadan Hukum 1 Kec. Teluk
Mengkudu
Sei Buluh 1 570 1
Pematang Setrak 1 262 1
Matapao 1 60 1
Pasar Baru 1 200 1
Pekan Sialang
Buah 1 200 1
Lubuk Bayas 1 200 1
2 Kec. Sei Rampah dan Tanjung Beringin
Sei Rejo 1 150 1
Suka Jadi 1 250 1
Makmur 1 280 1
Pematang Guntung 1 500 1 Pematang
Pelintahan 1 400 1
Sentang 1 200 1
3 Kec. Pegajahan Bingkat 1 348 1
Pegajahan 1 285 1
Lestari Dadi 1 222 1
Petuaran Hilir 1 208 1
Lampiran 5. Karakteristik Petani Sampel
Lampiran 6. Pernyataan Sikap Positif Petani Sampel
No
Sampel Pernyataan Positif
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 R R R TS S R TS R R S
2 S R R R R TS R S R S
3 SS S R R R R S S S S
4 R S R R R R R R S R
5 S S S R S R S S S S
6 R TS R STS TS STS TS TS TS R
7 S R R TS TS R R S S S
8 S SS S S R S S S S R
9 R R R R S TS R S R R
10 S SS SS R R S S S S R
11 SS S S R S S S SS S R
12 TS R TS STS R TS R R R TS
13 S S R R S R S S S R
14 TS TS R R TS TS TS R R S
15 S S S R S R S S S R
16 S S R S S S R S S R
17 R R R R TS R S S R R
18 S S S S S S S S S R
19 R R R TS R TS R S S TS
20 R S R R R TS R R R R
Lampiran 7. Pernyataan Sikap Negatif Petani Sampel
No
Sampel Pernyataan Negatif
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 R R S TS R TS STS S S R
2 TS S TS TS TS S TS S R SS
3 TS S R TS R S TS TS TS R
4 TS TS TS R SS R TS R TS S
5 TS TS TS R S R R R TS R
6 TS TS TS R R R R R TS R
7 TS TS TS R R R R TS TS R
8 TS TS SS TS S R R TS TS R
9 TS R TS TS R R R R R R
10 TS TS TS TS TS TS R TS R R
11 TS TS TS TS TS TS STS R R R
12 S S R R SS R S R R R
13 TS TS TS R TS R TS TS TS SS
14 TS R SS TS R S R TS TS R
15 TS TS R TS R TS S TS TS R
16 TS TS R TS TS R R TS R TS
17 R TS TS TS TS TS R TS R R
18 TS SS TS TS TS TS TS TS TS TS
19 R R R R STS R R TS R R
20 TS S R R TS TS R TS R S
21 TS TS SS R R TS R S R TS
22 R TS R TS R TS R SS R TS
23 TS R R R STS R R R R R
24 R R TS STS TS TS S TS R S
25 R TS R TS TS TS TS TS STS TS
26 R R TS TS TS TS TS TS TS TS
27 TS SS TS STS STS TS TS TS STS TS
28 TS TS SS TS TS TS S STS TS TS
Lampiran 8. Skor Pernyataan Positif Petani Sampel
No
Sampel Pernyataan Positif
Total Skor Sikap
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 2 2 1 3 2 1 2 2 3 20
2 3 2 2 2 2 1 2 3 2 3 22
3 4 3 2 2 2 2 3 3 3 3 27
4 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 24
5 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 28
6 2 1 2 0 1 0 1 1 1 2 11
7 3 2 2 1 1 2 2 3 3 3 22
8 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2 29
9 2 2 2 2 3 1 2 3 2 2 21
10 3 4 4 2 2 3 3 3 3 2 29
11 4 3 3 2 3 3 3 4 3 2 30
12 1 2 1 0 2 1 2 2 2 1 14
13 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 26
14 1 1 2 2 1 1 1 2 2 3 16
15 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 27
16 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 27
17 2 2 2 2 1 2 3 3 2 2 21
18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 29
19 2 2 2 1 2 1 2 3 3 1 19
20 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 20
Lampiran 9. Skor Pernyataan Negatif Petani Sampel
No
Sampel Pernyataan Negatif
Total Skor Sikap
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 2 1 3 2 3 4 1 1 2 21
2 3 1 3 3 3 1 3 1 2 0 20
3 3 1 2 3 2 1 3 3 3 2 24
4 3 3 3 2 0 2 3 2 3 1 22
5 3 3 3 2 1 2 2 2 3 2 23
6 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 24
7 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 25
8 3 3 4 3 3 2 2 3 3 2 28
9 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 24
10 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 28
11 3 3 3 3 3 3 4 2 2 2 29
12 2 1 2 2 0 2 1 2 2 2 16
13 2 3 3 2 3 2 3 3 3 0 24
14 1 2 0 3 2 1 2 3 3 2 19
15 3 3 2 3 2 3 1 3 3 2 24
16 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 24
17 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 27
18 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 31
19 2 2 2 2 4 2 2 3 2 2 23
20 3 1 2 2 3 3 2 3 2 1 22
21 3 3 0 2 2 3 2 1 2 3 21
22 2 3 2 3 2 3 2 0 2 3 22
23 3 2 2 2 4 2 2 2 2 2 23
24 2 2 3 4 3 3 1 3 2 1 24
25 2 3 2 3 3 3 3 3 4 3 29
26 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 28
27 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 34
28 3 3 4 3 3 3 1 4 3 3 29
Lampiran 10. Skor Sikap Pernyataan Petani Sampel
No Sampel Skor Sikap Total Skor Sikap Pernyataan
Positif
Penyataan Negatif
1 20 21 41
2 22 20 42
3 27 24 51
4 24 22 46
5 28 23 51
6 11 24 35
7 22 25 47
8 29 28 57
9 21 24 45
10 29 28 57
11 30 29 59
12 14 16 30
13 26 24 50
14 16 19 35
15 27 24 51
16 27 24 51
17 21 27 48
18 29 31 60
19 19 23 42
20 20 22 42
21 23 21 42
22 29 22 51
23 28 23 51
24 24 24 48
25 28 29 57
26 27 28 55
27 34 34 68
28 26 29 55
29 32 26 58
30 29 38 67
Lampiran 11. Skor Sikap Petani Sampel dan Interpretasinya
Nomor Sampel Skor Sikap Nilai T Interpretase
Lampiran 12. Korelasi Rank Spearman Antara Umur Petani Dengan Sikap Petani Terhadap Organisasi P3A
No Sampel
Skor Umur Skor Sikap
1 30 51
2 30 57
3 31 41
4 34 51
5 34 30
6 35 50
7 37 48
8 38 57
9 38 59
10 39 35
11 40 42
12 42 35
13 45 47
14 45 45
15 46 46
16 47 51
17 47 42
18 47 67
19 48 42
20 48 51
21 48 57
22 49 51
Correlations
Sikap Umur
Spearman's rho Sikap Correlation Coefficient 1.000 .323
Sig. (2-tailed) . .047
N 30 30
Umur Correlation Coefficient .323 1.000
Sig. (2-tailed) .047 .
Lampiran 13. Korelasi Rank Spearman Antara Luas Lahan Petani Dengan Sikap Petani Terhadap Organisasi P3A
Correlations
Sikap Luas_Lahan
Spearman's rho Sikap Correlation Coefficient 1.000 .455*
Sig. (2-tailed) . .012
N 30 30
Luas_Lahan Correlation Coefficient .455* 1.000
Sig. (2-tailed) .012 .
N 30 30
No Sampel
Luas Lahan Skor Sikap
Lampiran 14. Korelasi Rank Spearman Antara Tingkat Pendidikan Sampel Dengan Sikap Petani Terhadap Organisasi P3A
Correlations
Sikap Tingkat_Pendidikan
Spearman's rho Sikap Correlation Coefficient 1.000 .157
Sig. (2-tailed) . .407
N 30 30
Tingkat_Pendidikan Correlation Coefficient .157 1.000
Sig. (2-tailed) .407 .
N 30 30
No Sampel
Tingkat Pendidikan
Skor Sikap
1 6 51
2 6 35
3 6 57
4 6 30
5 6 48
6 6 42
7 6 55
8 6 67
9 9 42
10 9 46
11 9 51
12 9 47
13 9 57
14 9 35
15 9 51
16 9 42
17 9 51
18 9 57
19 9 58
20 12 41
21 12 45
Lampiran 15. Korelasi Rank Spearman Antara Jumlah Tanggungan Petani Dengan Sikap Petani Terhadap Organisasi P3A
Correlations
Sikap Jumlah_Tanggungan
Spearman's rho Sikap Correlation Coefficient 1.000 .236
Sig. (2-tailed) . .209
N 30 30
Jumlah_Tanggungan Correlation Coefficient .236 1.000
Lampiran 16. Korelasi Rank Spearman Antara Keanggotaan Petani Dengan Sikap Petani Terhadap Organisasi P3A
Correlations
Sikap Lama_Keanggotaan
Spearman's rho Sikap Correlation Coefficient 1.000 .475**
Sig. (2-tailed) . .008
N 30 30
Lama_Keanggotaan Correlation Coefficient .475** 1.000
Sig. (2-tailed) .008 .
N 30 30
No Sampel
Lama Keanggotaan
Skor Sikap
1 1 41
2 3 42
3 5 51
4 5 46
5 5 51
6 5 35
7 5 47
8 5 57
9 6 45
10 6 57
11 6 59
12 6 30
13 6 50
14 6 35
15 6 51
16 7 51
17 7 48
18 7 60
19 7 42
20 7 42
21 7 42
Lampiran 17. Indikator Kinerja Organisasi P3A Menurut Petani Sampel
No Sampel Pernyataan
1 2 3 4 5
1 S S S S S
2 S KK S KK S
3 S S S S S
4 S KK S S S
5 S S S S S
6 S KK S TP KK
7 S S S S S
8 S KK S KK KK
9 S S S S S
10 KK KK S TP KK
11 S S S S S
12 S KK S KK KK
13 S S S S S
14 KK KK S TP KK
15 S S S S S
16 S KK S KK S
17 S S S S S
18 S S S S S
19 KK KK S KK KK
20 S S S S S
21 S S S S S
22 KK KK S KK TP
23 S S S S S
24 S S S S S
25 S S S KK S
26 S KK S TP TP
27 S S S KK S
28 S S S S S
29 KK KK S TP TP
30 S S S S S
Keterangan : S : Selalu
Lampiran 18. Skoring Indikator Kinerja Organisasi P3A Menurut Petani Sampel
No Sampel Pernyataan Total
1 2 3 4 5
1 3 3 3 3 3 12
2 3 2 3 2 3 13
3 3 3 3 3 3 15
4 3 2 3 3 3 14
5 3 3 3 3 3 15
6 3 2 3 1 2 11
7 3 3 3 3 3 15
8 3 2 3 2 2 12
9 3 3 3 3 3 15
10 2 2 3 1 2 10
11 3 3 3 3 3 15
12 3 2 3 2 2 12
13 3 3 3 3 3 15
14 2 2 3 1 2 10
15 3 3 3 3 3 15
16 3 2 3 2 3 13
17 3 3 3 3 3 15
18 3 3 3 3 3 15
19 2 2 3 2 2 11
20 3 3 3 3 3 15
21 3 3 3 3 3 15
22 2 2 3 2 1 10
23 3 3 3 3 3 15
24 3 3 3 3 3 15
25 3 3 3 2 3 14
26 3 2 3 1 1 10
27 3 3 3 2 3 14
28 3 3 3 3 3 15
29 2 2 3 1 1 9
30 3 3 3 3 3 15
Lampiran 19. Interpretasi Skoring Indikator Kinerja Organisasi P3A Menurut Petani Sampel
No Sampel Skor Interpretase Kinerja
1 12 Sedang
2 13 Tinggi
3 15 Tinggi
4 14 Tinggi
5 15 Tinggi
6 11 Sedang
7 15 Tinggi
8 12 Sedang
9 15 Tinggi
10 10 Sedang
11 15 Tinggi
12 12 Sedang
13 15 Tinggi
14 10 Sedang
15 15 Tinggi
16 13 Tinggi
17 15 Tinggi
18 15 Tinggi
19 11 Sedang
20 15 Tinggi
21 15 Tinggi
22 10 Sedang
23 15 Tinggi
24 15 Tinggi
25 14 Tinggi
26 10 Sedang
27 14 Tinggi
28 15 Tinggi
29 9 Sedang
30 15 Tinggi
Keterangan :
Lampiran 20. Tabel Hasil Analisis Statistik Regresi Linear Berganda Pengaruh Karakteristik Petani Terhadap Sikap Petani Anggota Terhadap Organisasi P3A di Desa Sei Buluh Kecamatan Teluk Mengkudu
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Change Statistics
R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change
1 .690a .476 .367 7.08903 .476 4.369 5 24 .006
a. Predictors: (Constant), Lama_Keanggotaan, Tingkat_Pendidikan, Jumlah_Tanggungan, Umur, Luas_Lahan
b. Dependent Variable: Sikap
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1097.761 5 219.552 4.369 .006a
Residual 1206.106 24 50.254
Total 2303.867 29
a. Predictors: (Constant), Lama_Keanggotaan, Tingkat_Pendidikan,
Jumlah_Tanggungan, Umur, Luas_Lahan
b. Dependent Variable: Sikap
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 37.766 9.760 3.870 .001