• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sikap Petani Terhadap Organisasi PerkumpulamPetani Pengguna Air (P3A) di Desa Sei Buluh (Studi Kasus: Desa Sei Buluh Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sikap Petani Terhadap Organisasi PerkumpulamPetani Pengguna Air (P3A) di Desa Sei Buluh (Studi Kasus: Desa Sei Buluh Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai)"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1. Tabel Ringkasan Kerangka Pemikiran Penelitian

No Permasalahan Tujuan Hipotesis Data Yang Diperlukan Metode Analisis

1 Bagaimana perkembangan P3A selama 5 tahun terakhir ?

Untuk mengidentifikasi perkembangan P3A selama 5 tahun terakhir di daerah penelitian

Terdapat perkembangan P3A selama 5 tahun terakhir di daerah penelitian

− Data perkembangan P3A di Kabupaten Serdang Bedagai selama 5 tahun terakhir − Data perkembangan P3A Tirta

Sari di Desa Sei Buluh selama 5 tahun terakhir

Deskriptif

2 Bagaimana karakteristik petani anggota P3A ?

Untuk mengidentifikasi karakteristik petani anggota P3A di daerah penelitian

Adanya perbedaan

karakteristik dari setiap petani anggota P3A di daerah penelitian

Karakteristik petani anggota : − Umur (tahun)

− Luas lahan (Ha) − Pendidikan (tahun) − Tanggungan (orang) − Lama keanggotaan (tahun)

Deskriptif

3 Bagaimana inerja organisasi P3A ?

Untuk menganalisis kinerja organisasi P3A di daerah penelitian

Kinerja organisasi P3A di daerah penelitian adalah tinggi dengan mencapai target dan tujuan yang telah ditetapkan

Data diperlukan : − Program kerja P3A − Pelaksanaan program kerja − Hasil pelaksanaan program

Deskriptif

4 Bagaimana sikap petani terhadap organisasi P3A ?

Untuk menganalisis sikap petani terhadap organisasi P3A di daerah penelitian

Sikap petani terhadap organisasi P3A di daerah penelitian adalah positif

Sikap positif negatif

5 Bagaimana hubungan karakteristik petani anggota

Untuk menganalisis hubungan karakteristik

Adanya hubungan nyata (signifikan) antara

Data diperlukan :

− Karakteristik petani anggota

Korelasi

(2)

Lampiran 2. Perkumpulan Petani Pengguna Air (P3A), Sejarah dan Tujuanya

Organisasi Perkumpulan Petani Pengguna Air (P3A)

Organisasi petani pemakai air seyogyanya harus ada sejak air irigasi

menjadi bagian dari kehidupan pertanian. Organisasi seperti ini terkait dengan

pemerintahan desa yang merupakan pusat pengaturan kegiatan kemasyarakatan di

desa, meskipun ada yang berdiri sendiri - dibentuk sendiri oleh petani secara

tradisional dan sesuai dengan kebutuhannya sehingga telah mengakar dalam

masyarakat.

Berawal pada pemerintahan orde baru sampai era reformasi seperti

sekarang, pemerintah menganjurkan dibentuk organisasi petani pemakai air secara

formal lengkap dengan kelengkapan administrasinya. Jadi setiap desa yang

memiliki areal irigasi dianjurkan membentuk organisasi tersebut (dibentuk oleh

petani itu sendiri) dan berdasarkan kebutuhannya serta sesuai dengan norma dan

nilai yang berkembang secara spesifik di daerah masing-masing.

Organisasi petani irigasi yang sekarang disebut perkumpulan petani

penggunai air (P3A) tidak tergantung pihak luar, berkembang secara perlahan dan

bertahap, berusaha untuk membiayai diri sendiri sesuai dengan kemampuan para

anggotanya. Organisasi ini boleh menerima bantuan, akan tetapi tidak

menggantungkan diri dari bantuan.

Organisasi petani pemakai air harus memelihara pengetahuan dan

teknologi lokal, yaitu pengetahuan yang sejak dulu kala diterima oleh masyarakat

secara turun temurun dari nenek moyang mereka. Anggota organisasi ini juga

senantiasa terbuka terhadap pengetahuan dari luar untuk menambah wawasan

mereka sesuai dengan pengalaman orang lain kalau memang sesuai dan

bermanfaat. Selain itu, organisasi ini menjaga lingkungan fisik, sosial, budaya,

politik dan ekonomi.

Organisasi petani pengguna air (P3A) betujuan untuk menampung masalah

dan aspirasi petani yang berhubungan dengan air untuk tanaman dan bercocok

tanam. Wadah bertemunya petani untuk saling bertukar pikiran, curah pendapat

(3)

dihadapi bersama oleh petani, baik yang dapat dipecahkan sendiri maupun yang

memerlukan bantuan dari luar. Memberikan pelayanan kebutuhan petani terutama

memenuhi kebutuhan air irigasi untuk usaha pertaniannya. Dalam tahapan

perkembangannya organisasi ini diharapkan dapat menjadi suatu unit usaha

mandiri yang mampu menyediakan sarana produksi pertanian (saprotan) dan

sebagainya maupun dalam upaya pemasaran. Selain itu organisasi ini juga

berperan dalam pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi.

Sejarah Perkembangan Perkumpulan Petani Pengguna Air (P3A)

Pada prinsipnya organisasi ini sudah ada sejak air irigasi mulai menjadi

bagian dari kehidupan pertanian. Pada awal mulanya, organisasi seperti ini terkait

dengan pemerintahan desa sebagai pusat pengaturan kegiatan kemasyarakatan di

desa meskipun ada yang berdiri sendiri seperti Subak di Bali. Dalam

perkembanganya organisasi inisudah sejak lama ada secara tradisional dan

mengakar dalam masyarakat karena dibentuk sendiri oleh petani berdsarkan

kebutuhanya. Pada Era Pemerintahan Orde Baru, pemerintah menganjurkan

dibentuk organisasi perkumpulan petani pemakai air secara formal yang memuat

AD/ART yang dibuat oleh pemerintah sebagai pijakan kegiatanya. Atas dasar ini

setiap desa yang mempunyai areal irigasi dianjurkan dibentuk perkumpulan petani

pengguna air dengan proses pembentukan dilakukan dengan penekanan khusus

semacam keharusan dan dengan berorientasi terhadap jumlah dan waktu serta

yang ada pada kenyataanya belum tentu menjadi kebtuhan masyarakat.

Proses pembentukan yang demikian maka banyak perkumpulan petani

pengguna air yang kurang dapat berkembang atau bahkan papan nama saja

kalaupun itu masih ada. Belajar dari pengalaman tersebut maka cara-cara yang

lama harus ditinggalkan dan diganti dengan pendekatan yang partisipatif. Proses

pembentukan harus dikembalikan berawal dari inisiatif masyarakat dengan nama

(4)

Pembangunan dengan Paradigma Lama, Sewaktu pemerintahan Orde

Baru, kebijakan pemerintah dalam pembangunan sumber daya air diarahkan untuk

memotong garis kemiskinan dengan menaikkan produksi pertanian melalui

program pencapaian swa sembada beras. Maka untuk itu pemerintah (Pusat)

melakukan pembangunan irigasi sebagai titik berat pembangunan sumber daya

air. Kebijakan pemerintah tersebut selaras dengan paradigma pembangunan atau

konsep dasar berpikir yang dianut pada waktu itu yaitu berupa pencapaian

pertumbuhan ekonomi sebesar-besarnya. (Paradigma lama). Pemerintah berlaku

seolah-olah sebagai penyedia sarana irigasi sementara daerah atau masyarakat

menerima saja hasil pembangunan. Memang sampai waktu tertentu pembangunan

bisa mencapai swasembada pangan, namum ternyata tidak berlanjut karena

beberapa sebab. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya kegiatan pemeliharaan

hasil pembangunan yang mestinya dilaksanakan oleh masyarakat yang

memperoleh manfaat dari hasil pembangunan bersama pemerintah. Pembangunan

dengan paradigma lama dilaksanakan dengan secara terpusat, berorientasi target

pendekatan atas bawah; dan seragam baik program pembangunannya sendiri

maupun cara pelaksanaannya.

Kebijakan pemerintah tentang pengelolaan sistem irigasi di tingkat

usahatani telah ditetapkan dalam 2 (dua) landasan hukum yaitu UU No. 7 Tahun

2004 tentang Sumber Daya Air dan Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2006

tentang Irigasi. Pada kedua landasan hukum tersebut, ditekankan bahwa

“pengembangan sistem irigasi tersier menjadi hak dan tanggung jawab

perkumpulan petani pemakai air“. Artinya, segala tanggung jawab pengembangan

dan pengelolaan sistem irigasi di tingkat tersier menjadi tanggung jawab lembaga

Perkumpulan Petani Pemakai Air/P3A (pada beberapa daerah dikenal dengan

Mitra Cai, Subak, HIPPA, dll.) termasuk perkumpulan petani pemakai air

tanah/P3AT. Untuk mewujudkan sistem pengembangan dan pengelolaan air

irigasi yang baik dan berkelanjutan, diperlukan kelembagaan yang kuat, mandiri,

dan berdaya yang pada akhirnya mampu meningkatkan produktivitas dan

produksi pertanian dalam mendukung upaya peningkatan kesejahteraan petani dan

(5)

Pentingnya penguatan atau pemberdayaan P3A diatur melalui Peraturan

Pemerintah Nomor. 38 Tahun 2007 yang mengamanatkan bahwa pembinaan P3A

menjadi tanggung jawab Kementerian Pertanian. Amanat tersebut telah

dituangkan dan diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 79/2012 tentang

Pembinaan dan Pemberdayaan Perkumpulan Petani Pengguna Air (P3A).

Kementerian Pertanian, dalam hal ini Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana

Pertanian (Ditjen PSP) TA 2014 akan menyelenggarakan kegiatan Pemberdayaan

Kelembagaan dalam bentuk penguatan kapasitas kelembagaan pengelola air serta

pengelolaan irigasi dalam bentuk pengembangan atau rehabilitasi sarana dan

prasarana irigasi.

Tujuan Perkumpulan Petani Pengguna Air (P3A)

Adapun tujuan dari perkumpulan petani pengguna air dapat diterangkan

sebagai berikut :

1. Perkumpulan petani pengguna air ini bertujuan untuk menampung masalah

dan aspirasi petani yang berhubungan dengan air untuk tanaman dan bercocok

tanam. Selain itu organisasi ini juga sebagai wadah bertemunya petani untuk

saling bertukar pikiran, curah pendapat serta membuat keputusan-keputusan

guna memecahkan permasalahan yang dihadapi bersama oleh petani, baik

yang dapat dipecahkan sendiri oleh petani yang bersangkutan maupun yang

memerlukan bantuan dari luar.

2. Memberikan pelayanan kebutuhan petani terutama dalam memenuhi

kebutuhan air irigasi untuk pertanianya. Dalam perkembanganya perkumpulan

petani pengguna air diharapkan dapat menjadi suatu unit mandiri yang mampu

menyediakan sarana produksi pertanian dan lainya maupun dalam upaya

pemasaranya.

3. Menjadi wakil petani dalam melakukan tawar-menawar dengan pihak luar

(bisa dengan pihak pemerintah, LSM atau lembaga-lembaga terkait lain) yang

(6)

Tujuan Gabungan/ Induk Perkumpulan Petani Pengguna Air (GP3A / IP3A)

Adapun tujuan dari pembentukan Gabungan/ Induk Perkumpulan Petani

Pengguna Air (GP3A / IP3A) adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengkoordinasikan peran serta anggotanya dalam pembagian,

pemberian dan penggunaan air irigasi di wilayah kerja GP3A dan IP3A

dengan prinsip satu sistem irigasi satu kesatuan pengelolaan irigasi.

2. Untuk mengkoordinasikan anggota GP3A dan IP3A yang ada di wilayah

kerjanya dalam rangka berpartisipasi pada penyelenggaraan pengembangan

dan pengelolaan sistem irigasi.

3. Untuk mewakili perkumpulan petani pengguna air pada komisi irigasi

kabupaten/kota dan komisi irigasi provinsi.

Pengertian atau Istilah

1. Kelembagaan Petani Pemakai Air adalah lembaga/institusi yang dibentuk

oleh petani dan atau masyakarat dan atau pemerintah yang bertujuan untuk

melaksanakan pengembangan dan atau pengelolaan air irigasi dalam rangka

pemenuhan kebutuhan air irigasi di lahan pertaniannya.

2. Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) adalah kelembagaan yang

ditumbuhkan/dibentuk petani yang mendapat manfaat secara langsung dari

pengelolaan air dan jaringan irigasi, air permukaan, embung/ dam parit dan air

tanah.

3. Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A)adalah gabungan

beberapa kelembagaan P3A yang bersepakat bekerjasama memanfaatkan air

irigasi dan jaringan irigasi pada daerah layanan blok sekunder, gabungan

beberapa blok sekunder, atau satu daerah irigasi yang bertujuan untuk

mempermudah pola koordinasi dan penyelenggaraan irigasi sekunder serta

memperkuat posisi tawar petani pada usaha pertaniannya;

4. Pemberdayaan Kelembagaan Petani Pemakai Airadalah upaya penguatan

dan peningkatan kemampuan dan kapasitas P3A maupun GP3A yang meliputi

aspek kelembagaan, teknis usaha pertanian dan irigasi serta pembiayaan

(7)

pendampingan dan menumbuhkembangkan partisipasi dalam upaya mencapai

ketahanan pangan nasional;

5. Pengelolaan Irigasi Partisipatifadalah penyelenggaraan pengelolaan irigasi

yang berbasis peran serta petani dalam proses penyelenggaraan sejak

pemikiran awal, pengambilan keputusan dan pelaksanaan kegiatan pada tahap

perencanaan, rehabilitasi, pembangunan, peningkatan, operasi, pemeliharaan,

(8)

Lampiran 3. Daerah Irigasi, Jumlah P3A, Luas dan Legalitas P3A di Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2012

No Daerah

Irigasi (DI)

Alamat/Kecamatan Jumlah

P3A

Luas (Ha)

Legalitas

Berbadan Hukum 1 D.I Buluh Teluk Mengkudu 6 1492 6

Sei Rampah, Tanjung Beringin

6 1780 6

Pegajahan 4 1063 4

2 D.I

Perbaungan

Perbaungan 15 4352 15

3 D.I Siria-ria Blok IV

Sei Bamban 3 700 3

4 D.I

Singosari

Pantai Cermin 3 865 3

5 D.I Bukit Cermin

Dolok Masihul 3 640 3

6 D.I Pulau Gambar

Serba Jadi 3 622 3

7 D.I Pekan Dolok

Dolok Masihul 2 425 2

8 D.I Pekan Kemis

Dolok Masihul 4 807 4

(9)

Lampiran 4. Jumlah P3A, Luas Wilayah dan Legalitas P3A Menurut Desa di Daerah Irigasi Buluh, Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2012

No D.I Buluh Lokasi/Desa Jumlah

P3A

Luas (Ha)

Legalitas

Berbadan Hukum 1 Kec. Teluk

Mengkudu

Sei Buluh 1 570 1

Pematang Setrak 1 262 1

Matapao 1 60 1

Pasar Baru 1 200 1

Pekan Sialang

Buah 1 200 1

Lubuk Bayas 1 200 1

2 Kec. Sei Rampah dan Tanjung Beringin

Sei Rejo 1 150 1

Suka Jadi 1 250 1

Makmur 1 280 1

Pematang Guntung 1 500 1 Pematang

Pelintahan 1 400 1

Sentang 1 200 1

3 Kec. Pegajahan Bingkat 1 348 1

Pegajahan 1 285 1

Lestari Dadi 1 222 1

Petuaran Hilir 1 208 1

(10)

Lampiran 5. Karakteristik Petani Sampel

(11)

Lampiran 6. Pernyataan Sikap Positif Petani Sampel

No

Sampel Pernyataan Positif

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 R R R TS S R TS R R S

2 S R R R R TS R S R S

3 SS S R R R R S S S S

4 R S R R R R R R S R

5 S S S R S R S S S S

6 R TS R STS TS STS TS TS TS R

7 S R R TS TS R R S S S

8 S SS S S R S S S S R

9 R R R R S TS R S R R

10 S SS SS R R S S S S R

11 SS S S R S S S SS S R

12 TS R TS STS R TS R R R TS

13 S S R R S R S S S R

14 TS TS R R TS TS TS R R S

15 S S S R S R S S S R

16 S S R S S S R S S R

17 R R R R TS R S S R R

18 S S S S S S S S S R

19 R R R TS R TS R S S TS

20 R S R R R TS R R R R

(12)

Lampiran 7. Pernyataan Sikap Negatif Petani Sampel

No

Sampel Pernyataan Negatif

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 R R S TS R TS STS S S R

2 TS S TS TS TS S TS S R SS

3 TS S R TS R S TS TS TS R

4 TS TS TS R SS R TS R TS S

5 TS TS TS R S R R R TS R

6 TS TS TS R R R R R TS R

7 TS TS TS R R R R TS TS R

8 TS TS SS TS S R R TS TS R

9 TS R TS TS R R R R R R

10 TS TS TS TS TS TS R TS R R

11 TS TS TS TS TS TS STS R R R

12 S S R R SS R S R R R

13 TS TS TS R TS R TS TS TS SS

14 TS R SS TS R S R TS TS R

15 TS TS R TS R TS S TS TS R

16 TS TS R TS TS R R TS R TS

17 R TS TS TS TS TS R TS R R

18 TS SS TS TS TS TS TS TS TS TS

19 R R R R STS R R TS R R

20 TS S R R TS TS R TS R S

21 TS TS SS R R TS R S R TS

22 R TS R TS R TS R SS R TS

23 TS R R R STS R R R R R

24 R R TS STS TS TS S TS R S

25 R TS R TS TS TS TS TS STS TS

26 R R TS TS TS TS TS TS TS TS

27 TS SS TS STS STS TS TS TS STS TS

28 TS TS SS TS TS TS S STS TS TS

(13)

Lampiran 8. Skor Pernyataan Positif Petani Sampel

No

Sampel Pernyataan Positif

Total Skor Sikap

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 2 2 2 1 3 2 1 2 2 3 20

2 3 2 2 2 2 1 2 3 2 3 22

3 4 3 2 2 2 2 3 3 3 3 27

4 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 24

5 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 28

6 2 1 2 0 1 0 1 1 1 2 11

7 3 2 2 1 1 2 2 3 3 3 22

8 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2 29

9 2 2 2 2 3 1 2 3 2 2 21

10 3 4 4 2 2 3 3 3 3 2 29

11 4 3 3 2 3 3 3 4 3 2 30

12 1 2 1 0 2 1 2 2 2 1 14

13 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 26

14 1 1 2 2 1 1 1 2 2 3 16

15 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 27

16 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 27

17 2 2 2 2 1 2 3 3 2 2 21

18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 29

19 2 2 2 1 2 1 2 3 3 1 19

20 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 20

(14)

Lampiran 9. Skor Pernyataan Negatif Petani Sampel

No

Sampel Pernyataan Negatif

Total Skor Sikap

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 2 2 1 3 2 3 4 1 1 2 21

2 3 1 3 3 3 1 3 1 2 0 20

3 3 1 2 3 2 1 3 3 3 2 24

4 3 3 3 2 0 2 3 2 3 1 22

5 3 3 3 2 1 2 2 2 3 2 23

6 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 24

7 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 25

8 3 3 4 3 3 2 2 3 3 2 28

9 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 24

10 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 28

11 3 3 3 3 3 3 4 2 2 2 29

12 2 1 2 2 0 2 1 2 2 2 16

13 2 3 3 2 3 2 3 3 3 0 24

14 1 2 0 3 2 1 2 3 3 2 19

15 3 3 2 3 2 3 1 3 3 2 24

16 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 24

17 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 27

18 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 31

19 2 2 2 2 4 2 2 3 2 2 23

20 3 1 2 2 3 3 2 3 2 1 22

21 3 3 0 2 2 3 2 1 2 3 21

22 2 3 2 3 2 3 2 0 2 3 22

23 3 2 2 2 4 2 2 2 2 2 23

24 2 2 3 4 3 3 1 3 2 1 24

25 2 3 2 3 3 3 3 3 4 3 29

26 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 28

27 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 34

28 3 3 4 3 3 3 1 4 3 3 29

(15)

Lampiran 10. Skor Sikap Pernyataan Petani Sampel

No Sampel Skor Sikap Total Skor Sikap Pernyataan

Positif

Penyataan Negatif

1 20 21 41

2 22 20 42

3 27 24 51

4 24 22 46

5 28 23 51

6 11 24 35

7 22 25 47

8 29 28 57

9 21 24 45

10 29 28 57

11 30 29 59

12 14 16 30

13 26 24 50

14 16 19 35

15 27 24 51

16 27 24 51

17 21 27 48

18 29 31 60

19 19 23 42

20 20 22 42

21 23 21 42

22 29 22 51

23 28 23 51

24 24 24 48

25 28 29 57

26 27 28 55

27 34 34 68

28 26 29 55

29 32 26 58

30 29 38 67

(16)

Lampiran 11. Skor Sikap Petani Sampel dan Interpretasinya

Nomor Sampel Skor Sikap Nilai T Interpretase

(17)

Lampiran 12. Korelasi Rank Spearman Antara Umur Petani Dengan Sikap Petani Terhadap Organisasi P3A

No Sampel

Skor Umur Skor Sikap

1 30 51

2 30 57

3 31 41

4 34 51

5 34 30

6 35 50

7 37 48

8 38 57

9 38 59

10 39 35

11 40 42

12 42 35

13 45 47

14 45 45

15 46 46

16 47 51

17 47 42

18 47 67

19 48 42

20 48 51

21 48 57

22 49 51

Correlations

Sikap Umur

Spearman's rho Sikap Correlation Coefficient 1.000 .323

Sig. (2-tailed) . .047

N 30 30

Umur Correlation Coefficient .323 1.000

Sig. (2-tailed) .047 .

(18)

Lampiran 13. Korelasi Rank Spearman Antara Luas Lahan Petani Dengan Sikap Petani Terhadap Organisasi P3A

Correlations

Sikap Luas_Lahan

Spearman's rho Sikap Correlation Coefficient 1.000 .455*

Sig. (2-tailed) . .012

N 30 30

Luas_Lahan Correlation Coefficient .455* 1.000

Sig. (2-tailed) .012 .

N 30 30

No Sampel

Luas Lahan Skor Sikap

(19)

Lampiran 14. Korelasi Rank Spearman Antara Tingkat Pendidikan Sampel Dengan Sikap Petani Terhadap Organisasi P3A

Correlations

Sikap Tingkat_Pendidikan

Spearman's rho Sikap Correlation Coefficient 1.000 .157

Sig. (2-tailed) . .407

N 30 30

Tingkat_Pendidikan Correlation Coefficient .157 1.000

Sig. (2-tailed) .407 .

N 30 30

No Sampel

Tingkat Pendidikan

Skor Sikap

1 6 51

2 6 35

3 6 57

4 6 30

5 6 48

6 6 42

7 6 55

8 6 67

9 9 42

10 9 46

11 9 51

12 9 47

13 9 57

14 9 35

15 9 51

16 9 42

17 9 51

18 9 57

19 9 58

20 12 41

21 12 45

(20)

Lampiran 15. Korelasi Rank Spearman Antara Jumlah Tanggungan Petani Dengan Sikap Petani Terhadap Organisasi P3A

Correlations

Sikap Jumlah_Tanggungan

Spearman's rho Sikap Correlation Coefficient 1.000 .236

Sig. (2-tailed) . .209

N 30 30

Jumlah_Tanggungan Correlation Coefficient .236 1.000

(21)

Lampiran 16. Korelasi Rank Spearman Antara Keanggotaan Petani Dengan Sikap Petani Terhadap Organisasi P3A

Correlations

Sikap Lama_Keanggotaan

Spearman's rho Sikap Correlation Coefficient 1.000 .475**

Sig. (2-tailed) . .008

N 30 30

Lama_Keanggotaan Correlation Coefficient .475** 1.000

Sig. (2-tailed) .008 .

N 30 30

No Sampel

Lama Keanggotaan

Skor Sikap

1 1 41

2 3 42

3 5 51

4 5 46

5 5 51

6 5 35

7 5 47

8 5 57

9 6 45

10 6 57

11 6 59

12 6 30

13 6 50

14 6 35

15 6 51

16 7 51

17 7 48

18 7 60

19 7 42

20 7 42

21 7 42

(22)

Lampiran 17. Indikator Kinerja Organisasi P3A Menurut Petani Sampel

No Sampel Pernyataan

1 2 3 4 5

1 S S S S S

2 S KK S KK S

3 S S S S S

4 S KK S S S

5 S S S S S

6 S KK S TP KK

7 S S S S S

8 S KK S KK KK

9 S S S S S

10 KK KK S TP KK

11 S S S S S

12 S KK S KK KK

13 S S S S S

14 KK KK S TP KK

15 S S S S S

16 S KK S KK S

17 S S S S S

18 S S S S S

19 KK KK S KK KK

20 S S S S S

21 S S S S S

22 KK KK S KK TP

23 S S S S S

24 S S S S S

25 S S S KK S

26 S KK S TP TP

27 S S S KK S

28 S S S S S

29 KK KK S TP TP

30 S S S S S

Keterangan : S : Selalu

(23)

Lampiran 18. Skoring Indikator Kinerja Organisasi P3A Menurut Petani Sampel

No Sampel Pernyataan Total

1 2 3 4 5

1 3 3 3 3 3 12

2 3 2 3 2 3 13

3 3 3 3 3 3 15

4 3 2 3 3 3 14

5 3 3 3 3 3 15

6 3 2 3 1 2 11

7 3 3 3 3 3 15

8 3 2 3 2 2 12

9 3 3 3 3 3 15

10 2 2 3 1 2 10

11 3 3 3 3 3 15

12 3 2 3 2 2 12

13 3 3 3 3 3 15

14 2 2 3 1 2 10

15 3 3 3 3 3 15

16 3 2 3 2 3 13

17 3 3 3 3 3 15

18 3 3 3 3 3 15

19 2 2 3 2 2 11

20 3 3 3 3 3 15

21 3 3 3 3 3 15

22 2 2 3 2 1 10

23 3 3 3 3 3 15

24 3 3 3 3 3 15

25 3 3 3 2 3 14

26 3 2 3 1 1 10

27 3 3 3 2 3 14

28 3 3 3 3 3 15

29 2 2 3 1 1 9

30 3 3 3 3 3 15

(24)

Lampiran 19. Interpretasi Skoring Indikator Kinerja Organisasi P3A Menurut Petani Sampel

No Sampel Skor Interpretase Kinerja

1 12 Sedang

2 13 Tinggi

3 15 Tinggi

4 14 Tinggi

5 15 Tinggi

6 11 Sedang

7 15 Tinggi

8 12 Sedang

9 15 Tinggi

10 10 Sedang

11 15 Tinggi

12 12 Sedang

13 15 Tinggi

14 10 Sedang

15 15 Tinggi

16 13 Tinggi

17 15 Tinggi

18 15 Tinggi

19 11 Sedang

20 15 Tinggi

21 15 Tinggi

22 10 Sedang

23 15 Tinggi

24 15 Tinggi

25 14 Tinggi

26 10 Sedang

27 14 Tinggi

28 15 Tinggi

29 9 Sedang

30 15 Tinggi

Keterangan :

(25)

Lampiran 20. Tabel Hasil Analisis Statistik Regresi Linear Berganda Pengaruh Karakteristik Petani Terhadap Sikap Petani Anggota Terhadap Organisasi P3A di Desa Sei Buluh Kecamatan Teluk Mengkudu

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Change Statistics

R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change

1 .690a .476 .367 7.08903 .476 4.369 5 24 .006

a. Predictors: (Constant), Lama_Keanggotaan, Tingkat_Pendidikan, Jumlah_Tanggungan, Umur, Luas_Lahan

b. Dependent Variable: Sikap

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1097.761 5 219.552 4.369 .006a

Residual 1206.106 24 50.254

Total 2303.867 29

a. Predictors: (Constant), Lama_Keanggotaan, Tingkat_Pendidikan,

Jumlah_Tanggungan, Umur, Luas_Lahan

b. Dependent Variable: Sikap

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 37.766 9.760 3.870 .001

(26)

Referensi

Dokumen terkait

Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan, menggunakan metode Studi Pustaka dan mengumpulkan berbagai referensi dari bahan penulisan yang diperlukan dengan cara

[r]

Pada penulisan ilmiah ini penulis menjelaskan tentang pembuatan website pakaian dengan menggunakan Macromedia Dreamweaver 8 dan PHP Triad yang dimana dalam pemesanan produknya,

[r]

Untuk mempermudah pelayanan kepada masyarakat dalam mengakses informasi maka dikembangkan dengan Website yang berisi tentang informasi kegiatan kegiatan cinta lingkungan, Agar

Pada tahun pertama penelitian ini akan menghasilkan model pendidikan karakter yang dilengkapi dengan 5 karya sastra anak berupa Buku Cerita Bergambar (BCB) sebagai media

Badan Pusat Statistik, 2008, Analisis dan Penghitungan Tingkat Kemiskinan,

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, dengan limpah karunia-Nya Penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini