• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Uji Absorpsi Ibuprofen Pada Usus Halus Kelinci (Oryctolagus Cuniculus) Terbalik Dan Tidak Terbalik Pada Kondisi Basah Dan Kering

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbandingan Uji Absorpsi Ibuprofen Pada Usus Halus Kelinci (Oryctolagus Cuniculus) Terbalik Dan Tidak Terbalik Pada Kondisi Basah Dan Kering"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

38 Lampiran 1. Bagan alur penelitian

Usus halus kelinci

Usus halus kelinci segaryang

terbalik dan yang tidak terbalik

Usus halus kelinci yang dikeringkan

terbalik dan tidak terbalik dengan

Pemeriksaan absorpsi dengan menggunakan ibuprofen baku

(2)

39

Lampiran 2. Flowsheet pembuatan larutan induk baku ibuprofen dalam larutan dapar fosfat pH 6,4 isotonis

Ditimbang seksama 50 mg Dimasukkan ke dalam labu tentukur 1000ml

Dicukupkan dengan dapar fosfat pH 6,4 isotonis sampai dengan garis tanda

Ibuprofen baku

(3)

40

Lampiran 3. Flowsheet penentuan panjang gelombang maksimum ibuprofen baku dalam larutan dapar fosfat pH 6,4 isotonis

Dipipet 1,8 ml

Dimasukkan ke dalam labu tentukur 10 ml

Dicukupkan dengan dapar fosfat pH 6,4

isotonis sampai dengan garis tanda Diukur pada panjang gelombang 200-400 nm

Larutan induk baku

(4)

41

(5)

42

Lampiran 5. Flowsheet pembuatan kurva kalibrasi ibuprofen baku dalam larutan dapar fosfat pH 6,4 isotonis

Dipipet masing-masing 0,3 ml; 0,8 ml; 1,3 ml; 1,8 ml; 2,3 ml; 2,8 ml; 3,3 ml atau setara dengan konsentrasi 1,5; 4; 6,5; 9; 11,5; 14; 16,5 mcg/ml Dimasukkan ke dalam labu tentukur 10 ml

Dicukupkan dengan dapar fosfat pH 6,4

isotonis sampai dengan garis tanda Diukur pada panjang gelombang 222 nm

Larutan induk baku

(6)

43

Lampiran 6. Penentuan persamaan regresi dan kurva kalibrasi ibuprofen baku dalam larutan dapar fosfat pH 6,4 isotonis

Konsentrasi

NO Konsentrasi (mcg/ml) Absorbansi Rata-Rata

(7)

44 Lampiran 6, (Lanjutan)

b = y – ax

b = 0,361 – (0,0468)(7,875) b = - 0,00752

(8)

45

Lampiran 7. Flowsheet pembuatan usus halus terbalik kelinci

Berat 1,5 – 2 kg

Dipuasakan selama 20-24 jam

Dianestesi dengan menggunakan kloroform

Dilakukan pembedahan pada bagian perut dan ususnya dikeluarkan

Dibersihkan dari jaringan yang mengikat pembuluh darah halus

Diambil pada jarak 25 cm dari pylorus

Bagian atas jejunum diukur 10 cm dan diikat dengan benang, digunakan sebagai kontrol

Bagian bawahnya diukur 10 cm dan dipotong serta salah satu bagian diikat dan dilakukan sebanyak 3 kali, digunakan untuk percobaan

Isinya dibersihkan dengan cara dicelupkan dalam larutan thyrode dingin

Dibalik menggunakan batang pembalik berpenampang 2 mm Dilepaskan dari batang pembalik dan dicelupkan kembali dalam larutan thyrode dingin

Kelinci Jantan

Usus bersih

Potongan Usus

(9)

46

Lampiran 7. Flowsheet pembuatan usus halus tidak terbalik kelinci

Berat 1,5 – 2 kg

Dipuasakan selama 20-24 jam

Dianestesi dengan menggunakan kloroform

Dilakukan pembedahan pada bagian perut dan ususnya

dikeluarkan Dibersihkan dari jaringan yang mengikat pembuluh darah halus

Diambil pada jarak 25 cm dari pylorus

Bagian atas jejunum diukur 10 cm dan diikat dengan benang, digunakan sebagai kontrol

Bagian bawahnya diukur 10 cm dan dipotong serta salah satu bagian diikat dan dilakukan sebanyak 3 kali, digunakan untuk percobaan

Isinya dibersihkan dengan cara dicelupkan dalam larutan thyrode dingin

Kelinci Jantan

Usus bersih

Potongan Usus

(10)

47

Lampiran 8. Flowsheet penentuan pola penembusan membran oleh berbagai sediaan ibuprofen pada usus halus terbalik kelinci

10 cm potongan usus terbalik

Ujung bagian atas dihubungkan dan diikat pada kanula dengan panjang 7 cm

Ke dalam kantong usus diisi 3 ml cairan serosa berupa larutan dapar fosfat pH 6,4 isotonis

Dimasukkancairanmukosaberupalarutandaparfosfat pH 6,4isotonis yang mengandunglarutan ibuprofen baku dengan konsentrasi 2 mmol

kedalamtabungcairan

Diaturthermostat pada temperatur 37 ± 0,5oC.

Dialirioksigen secara terus-menerus dengan kecepatan kira-kira 1 gelembung/detik

Pada menit ke-5, 10, 15, 30, 60, 90, 120, 150 cairan serosa diambil sebanyak 1 ml melalui kanula dan dimasukkan 1 ml setiap pengambilan

Dimasukkan ke dalam labu tentukur 25 ml dan diencerkan dengan larutan daparfosfat pH 6,4 isotonis sampai dengan garis tanda

Diukur serapan dengan Spektrofotometer UV pada λ 222,5 nm

Dilakukan cara yang sama untuk usus tidak terbalik

(11)

48

Lampiran 9. Contoh perhitungan pembuatan larutan obat ibuprofen 2 mmol/L

Contoh perhitungan konsentrasi ibuprofen dengan menggunakan rumussebagai berikut sehingga diperoleh konsentrasi 2 mmol/L:

V

Jadi, untuk membuat larutan obat ibuprofen dengan konsentrasi 2 mmol/L dilakukan dengan melarutkan 20,628 mg ibuprofen dengan larutan dapar fosfat pH

(12)

49

Lampiran 10. Contoh perhitungan penentuan harga konsentrasi ibuprofen baku dalam cairan serosa usus halus terbalik kelinci dalam mcg/ml

Harga konsentrasi dari ibuprofen baku dalam larutan dapar fosfat pH 6,4 isotonis pada interval waktu tertentu dihitung dengan menggunakan persamaan garis regresi : Y = 0,0468 X – 0,0072

Dimana;

Y = Absorbansi X = Konsentrasi

Misal, pada waktu t = 5 menit untuk ibuprofen pada kantung terbalik usus halus kelinci segar diperoleh absorbansi 0,147.

Maka konsentrasi cuplikan pada menit ke-5 adalah : X

X = 3,344 mcg/25ml = 0,134

(13)

50

Lampiran 11. Contoh perhitungan penentuan harga konsentrasi kumulatif ibuprofen baku dalam cairan serosa usus halus terbalik kelinci dalam mcg/ml

Nilai konsentrasi dari ibuprofen baku dalam larutan dapar fosfat pH 6,4 isotonis pada interval waktu dihitung dengan menggunakan persamaan garis regresi;

Y = 0,0468X – 0,0072

Pada waktu t = 5 menit untuk ibuprofen baku, dipipet larutan sebanyak 1 ml, diencerkan dengan larutan dapar fosfat pH 6,4 dalam labu tentukur 25 ml sampai garis tanda. Kemudian serapannya diukur pada panjang gelombang 222 nm sehingga diperoleh absorbansi 0,147.

Maka konsentrasi cuplikan pada menit ke-5 adalah : X

X = 3,344 mcg/25ml = 0,134mcg/ml

Pada waktu t = 10 menit, diperoleh absorbansi (A) = 0,1473, maka konsentrasi cuplikan pada menit ke-10 adalah:

(14)

51

Lampiran 12. Contoh perhitungan penentuan harga AUC (area under the curve) ibuprofen baku dalam mcg.menit/ml

Penentuan harga AUC dari ibuprofen baku diperoleh dengan cara memplot konsentrasi terhadap waktu sehingga dihasilkan kurva absorpsi. Kemudian luas daerah di bawah kurva absorpsi dihitung dengan menggunakan metode luas trapesium berdasarkan rumus:

Luas= ½ (Jumlah sisi yang sejajar) x tinggi

Misal, pada waktu t = 5 menit sampai dengan t = 10 menit maka luas daerah di bawah kurva adalah:

= (½ (0,134mcg/ml +0,132 mcg/ml) x (10 menit-5 menit) = 0,664 mcg.menit/ml

(15)

52

Lampiran 13. Data absorbansiberbagaisediaan ibuprofen dalamcairan serosa usus halus terbalik kelincisegardanusushaluskelinciterbalik yang dikeringkan

a. Data absorbansi ibuprofen bakudalamcairan serosa usus halus terbalik kelincisegar

No Waktu (Menit) Absorbansi Sampel

1 5 0,147

No Waktu (Menit) Absorbansi Sampel

1 5 0,147

No Waktu (Menit) Absorbansi Sampel

(16)

53

b. Data absorbansi ibuprofen bakudalamcairan serosa usus halus terbalik kelincikering

No Waktu (Menit) Absorbansi Sampel

1 5 0,146

No Waktu (Menit) Absorbansi Sampel

1 5 0,147

No Waktu (Menit) Absorbansi Sampel

(17)

54

c. Data absorbansi ibuprofen bakudalamcairan serosa usus halustidak terbalik kelinci yang dikeringkan

No Waktu (Menit) Absorbansi Sampel

1 5 0,144

No Waktu (Menit) Absorbansi Sampel

1 5 0,143

No Waktu (Menit) Absorbansi Sampel

(18)

55

d. Data absorbansi ibuprofen bakudalamcairan serosa usus halus tidak terbalik kelinci yang dikeringkan

No Waktu (Menit) Absorbansi Sampel

1 5 0,142

No Waktu (Menit) Absorbansi Sampel

1 5 0,145

No Waktu (Menit) Absorbansi Sampel

(19)

56

Lampiran 14a. Data konsentrasi ibuprofen dalamcairan serosa usus halus terbalik dan tidak terbalik kelincisegardanusushalusterbalik dan tidak terbalikkelinci yang dikeringkan

a. Data konsentrasiberbagaisediaan ibuprofen dalamcairan serosa usus halus terbalik kelincisegar dan yang dikeringkan

Perlakuan

Waktu (menit)

Konsentrasi Ibuprofen Dalam Interval Waktu Tertentu (mcg/ml)

Konsentrasi

Konsentrasi Ibuprofen Dalam Interval Waktu Tertentu (mcg/ml)

Konsentrasi

b. Data konsentrasiberbagaisediaan ibuprofen dalamcairan serosa usus halus tidak terbalik kelincisegar dan yang dikeringkan

Perlakuan Waktu (menit)

Konsentrasi Ibuprofen Dalam Interval Waktu Tertentu (mcg/ml)

(20)

57 Perlakua

n

Waktu (menit)

Konsentrasi Ibuprofen Dalam Interval Waktu Tertentu (mcg/ml)

(21)

58

Lampiran 14b. Data AUC ibuprofen dalamcairan serosa usus halus terbalik dan tidak terbalik kelincisegardanusushalusterbalik dan tidak terbalik kelinci yang dikeringkan

a. Data AUCsediaan ibuprofen dalamcairan serosa usus halus terbalik kelincisegar dan yang dikeringkan

Perlakuan

Waktu (menit)

AUC Ibuprofen Dalam Interval Waktu

Tertentu (mcg.menit/ml) AUC Rata-Rata Obat (ppm)

AUC Ibuprofen Dalam Interval Waktu

Tertentu (mcg.menit/ml) AUC Rata-Rata Obat (ppm) b. Data AUCsediaan ibuprofen dalamcairan serosa usus halus tidak terbalik

kelincisegar dan yang dikeringkan Perlakuan Waktu

(menit)

AUC Ibuprofen Dalam Interval Waktu

(22)

59

AUC Ibuprofen Dalam Interval

(23)

60

Lampiran15. Hasil analisis uji independent sample t test dan uji one way anova laju absorpsi ibuprofen

(24)

61 Lampiran 15. (Lanjutan)

(25)

62

(26)

63 Lampiran 17. Gambar alat-alat yang digunakan

Alatspektrofotometer uv-visibel

(27)

64

Tabung Gas

(28)

65

(29)

66 Lampiran 18. Gambar usus halus kelinci

Usus halus kelinci segar

Gambar

Gambar usus halus kelinci

Referensi

Dokumen terkait

Comparing between Simulated Annealing Neighborhood Generation with the Combination of Simulated Annealing and Genetic Algorithm in Facility Layout Problem..

Pengendalian penyakit busuk batang di Malaysia juga dilakukan dengan memangkas bagian tanaman yang terserang dan aplikasi fungisida dengan cara disemprotkan ke seluruh

This study focuses on understanding and detail description about the way the teacher fosters critical thinking in the classroom when teaching argumentative essay at

Pemerintah Desa yang menerima Bantuan Keuangan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa yang dialokasikan untuk kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa Sengkuyung,

(3) Buku teks pelajaran Bahasa Indonesia sekolah dasar (SD) dan madrasah ibtidaiyah (MI), sebagaimana tercantum dalam Lampiran III Peraturan Menteri ini,

Menimbang : bahwa dalam upaya mempercepat program pengentasan kemiskinan di Kabupaten Bantul melalui Bantuan Keuangan Khusus Pemerintah Daerah Daerah Istimewa

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi meneliti kelengkapan administratif dan keabsahan bukti fisik yang diusulkan oleh Kepala Sekolah seperti tersebut pada angka 3 (tiga) dan

Dalam hal ini dosen tersebut harus introspeksi diri sendiri, apakah ia sudah merencanakan pembelajaran dengan baik, apakah telah melaksanakan pembelajaran