• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakteristik Sarang Orangutan Sumatera (Pongo Abelii) Di Kawasan Hutan Sekunder Resort Sei Betung Taman Nasional Gunung Leuser

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Karakteristik Sarang Orangutan Sumatera (Pongo Abelii) Di Kawasan Hutan Sekunder Resort Sei Betung Taman Nasional Gunung Leuser"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

35

DAFTAR PUSTAKA

Alikodra HS.1990. Pengelolaan Satwaliar. Jilid I. Yayasan Penerbit FakultasKehutanan IPB. Bogor

Anonim. 2007. IUCN Red List of Theartened Species.

Asfi, Z. 2001. Kepadatan Orangutan Sumatera (Pongo Abelii) Berdasarkan Jumlah Sarang di Agusan Ekosistem Leuser.Skipsi.Universitas Syiah Kuala Fakultas Kehutanan: Banda Aceh.

BBTNGL.2010. Ayo Berwisata di Taman Nasional Gunung Leuser.Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser. Medan.

Benfika. 1998. Perilaku dan Pola Bersarang pada Orangutan (Pongo pygmaeus abelli, Lesson, 1827) di Beberapa Tipe Hutan di Pusat Penelitian Suaq Balimbing, Taman Nasional Gunung Leuser, Aceh Selatan. Universitas Nasional. Jakarta. Skripsi tidak dipublikasikan.

Dalimunte, P. N. 2009. Estimasi Populasi Orangutan Sumatera (Pongo abelii) Berdasarkan Jumlah Sarang di Bukit Lawang Taman Nasional Gunung Leuser.Skripsi.Jurusan FMIPA Universitas Sumatera Utara. Medan.

Fajria, A. 2014.Estimasi Kepadatan Populasi Orangutan Sumatera (Pongo abelii, Lesson, 1827) Berdasarkan Jumlah Sarang di Kawasan Hutan Primer Resort Sei Betung Taman Nasional Gunung Leuser.Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Medan.

Fleagle, J. G., 1999. Primate Adaptation and Evolution. Second edition Acdemic Press: New York

Galdikas B, M, F. 1978. Adaptasi Orangutan Di Suaka Tanjung Putting KalimantanTengah.Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta.

Galdikas B, M, F. 1984. Adaptasi Orangutan di Suaka Tanjung Putting Kalimantan Tengah. Universitas Indonesia-Press: Jakarta.

Galdikas B, M, F. 1986. Adaptasi Orangutan di Suaka Tanjung Putting Kalimantan Tengah. Cetakan Kedua. Universitas Indonesia-Press: Jakarta.

Ginting YWSB. 2006. Studi Reintroduksi Orang Utan Sumatera (Pongo pygmaeus abelii Lesson, 1827) yang Dikembangkan di StasiunKarantina Medan dan Stasiun Karantina Reintroduksi Jambi .Skripsi.Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata. FakultasKehutanan IPB. Bogor.

(2)

36

Groves, Colin. 2001. Primate Taxonomy. Smithsonian Institution Press.Washington and London.

Gusnanda, A. 2013. Restorasi Hutan Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung Desa Halaban Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat Sumatera Utara. Laporan Kerja Praktek. Departemen Biologi FMIPA USU. Medan.

Hidayah, Khoirul. 2007. Perilaku makan Orangutan Kalimantan (Pongopygmaeus ,linnaeus 1760) di Pusat Primata Schmutzer Taman Margasatwa Ragunan Jakarta. Laporan praktek Kerja Lapangan.Jurusan MIPA Fakultas Sains dan Teknologi Universitas islam Negeri. Jakarta.

Umri, K. 2012. Estimasi Kepadatan Populasi Orangutan Sumatera (Pongo abelii) Berdasarkan Jumlah Sarang di Marike dan Sikundur Kecil Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Sumatera Utara.Skripsi.Jurusan FMIPA Universitas Sumatera Utara. Medan.

MacKinnon, J. R. 1974. The ape Within Us Holt. Rinehard and Winston: New York.

Margianto, G. 1998. Prilaku Bersarang Pada Orangutan (Pongo abelii) Di Pusat Penelitian Ketambe, Taman Nasional Gunung Leuser, Aceh Tenggara, Aceh.Skirpsi. Fakultas Biologi Universitas Nasional, Jakarta.

Meijaard E, Rijksen DH, Kartikasari NS. 2001. Di Ambang Kepunahan – KondisiOrangutan Liar di Awal Abad ke - 21.The Gibbon Foundation Indonesia.Jakarta.

Muin, A. 2007.Analisis Tipoloi Pohon Tempat Bersarang dan Karakteristik Sarang Oranguan di Taman Nasional Tanjung Putting, Kalimantan Tengah.Tesis. Sekolah Pasca Sarajana. Istitut Pertanian Bogor. Bogor.

Napier. 1967. A Handbook of Living Primates – Morphology, Ecology andBehaviour of Nonhuman Primates. Academic Press. London – New York.

Paulina, L.E. Djuwantoko dan P. yuda. 2001. Penggunaan Habitat Orngutan (Pongo Pygmaeus) Rehabilitan di Hutan Lindung Sungai Wain Kalimantan Timur. Biota VI (3): 117-122.

Prasetyo, D. 2006. Sarang Orangutan: Inteligensi dan Prilaku, Forum Studi Primata, UNAS. Jakarta.

Primack, R. B., J. Supriatna, M. Indrawan, dan P. Krmadibrata. 1998. Biologi Konservasi. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.

(3)

37

Pujiyani, H. 2008. Karakteristik pohon tempat bersarangOrangutan sumatera (pongo abelii)Di kawasan hutan batang toru,Kabupaten tapanuli utara - sumatera utara.Skripsi.Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Rijksen, D. H. 1978. A Fieldstudy On Sumatran Orang Utans ( Pongo pygmaeus abelii Lesson 1827 ) – Ecology, Behaviour And Conservation.Agricultural University, Wageningen. Netherlands.

Rijksen, D. H. and E. Meijar, 1998.Our Vanishing Relative: The Status of Wild Orangutan at The Close of The Twenticth Century. Kluwer Academic Publisher. Dordrecht.

Schurmann, C. L. 1982. Mating Behavior of Wild Orangutan, its biology and conservation. Liem De Boer (eds.), The Hague, W junk.

Sugardjito, J., 1983. Selecting Nest-site Of Sumateran Orangutan, Pongo Pygmaeus abelii in The Gunung Leuser national Park. Indonesia, Primates.

Sugardjito, J. 1986. Ecological Constraints on the Behaviour of Sumatran Orangutan (Pongo pygmaeus abelii) in the Gunung Leuser National Park, Indonesia. Universiteit Utrecht. Utrecht. Thesis Ph.D.

UNESCO-PanEco/YEL. 2009.Cara Kerja Survei Sebaran & Populasi Orangutan Di TNGL 2009-2010.SOCP-Untuk Kalangan Sendiri.

Van Schaik, C. P. dan Azwar, 1991. Orangutan Densities In Different Forest Type in the Gunung Leuser National Park (Sumatera). As Determined by Nest Count, Report to PHPA. LIPI and L. S. B. Lea Foundation, Durham.

Van Schaick, C. P., S. Poniran, S. Utami, M. Griffit, 1994. Estimate of Orangutan Distribution and Status in Sumatra.Plenum-Press.NewYork.

Van Schaick, C. P., A. Prinata, dan D. Prinata. 1995. Populatiosn Estimates Habitat Referens of Orangutan Based on Line Transeck of nest. Plenum Press, New York.

Van Schaik C. P. A. 2004. Among Orangutans: Red Apes and the Rise of

Human Culture. Harvard University Press. 244p.

Van Schaick, C. P. 2006. Diantara Orangutan Kera Merah Dan Bangkitnya Kebudayaan Manusia.Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo. Jakarta.

Walkers, E. P., 1983.Mammals of The World. The Jhons Hopkins University Press, London.

Wardaningsih, 1992.Orangutan di Sumatera & Upaya Rehabilitasinya.Yayasan Obor Indonesia, Jakarta.

(4)

38

Willyanti, F. 2005. Aktifitas Harian Anak Orangutan Sumatera (Pongo abelii) Akibat Adanya Aktivitas Manusia di Pusat PEngamatan Orangutan Sumatera Bukit Lawang Taman Nasional Gunung Leuser.Skripsi.Jurusan FMIPA Universitas Sumatera Utara. Medan.

Yeager, C.P. 1999. Orangutan Action Plan.DirJen PKA, WWF-Indonesia and CERC.

Yeager, C.P. and S.C. Silver. 1999. Translocation and Rehabilitation as Primate Conservation Tools: Are They Worth the Cost?.In The NonHuman Primates.Editor P. Dolhinow dan A. Fuentes. Mayfield Publishing Company. Mountain View-California.

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

[r]

[r]

Berdasarkan Berita Acara Hasil Pelelangan (BAHP) Nomor:BA-127/ULPD/WI.2/2016 Tanggal 16 Juli 2016 dan Penetapan Pemenang oleh Kelompok Kerja (Pokja) ULPD Kementerian Keuangan

Paket pengadaan ini terbuka untuk penyedia barang/jasa yang memenuhi persyaratan Bidang Jasa Periklanan dengan terlebih dahulu melakukan registrasi pada Layanan

Panitia ULP/ Panitia Pengadaan pada Satker Direktorat Advokasi dan KIE akan melaksanakan Pelelangan Sederhana dengan pascakualifikasi untuk paket pekerjaan

Dengan demikian, peneliti menyimpulkan bahwa ketrampilan menyimak cerita pendek perlu ditingkatkan lagi, karena pada hasil yang dicapai pada pembelajaran yang telah

Windmill Water Flow Top benefited from the force of gravity to the ater entering the turbine blade, so that power is generated not only from the kinetic energy comes