• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA LAPORAN KEUANGAN CHAPTER 1 Di Su

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISA LAPORAN KEUANGAN CHAPTER 1 Di Su"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISA LAPORAN KEUANGAN

CHAPTER 1

Di Susun oleh :

YULIANI ALMALITA

123130050

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TRISAKTI

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI

(2)

PERTANYAAN

1 Analisis Bisnis adalah evaluasi prospek perusahaan dan risiko untuk keputusan bisnis. Keputusan bisnis yang berlaku, antara lain, ekuitas dan utang penilaian, penilaian risiko kredit, prediksi pendapatan, pengujian audit, negosiasi kompensasi, dan keputusan lainnya yang tak terhitung jumlahnya. Tujuan dari analisis bisnis untuk membantu dengan pengambilan keputusan dengan membantu menyusun tugas keputusan, termasuk evaluasi lingkungan perusahaan bisnis, strategi, dan posisi dan kinerja keuangan. Akibatnya, pembuat keputusan akan membuat keputusan yang lebih informasi.

3. Terdapat beberapa jenis utama dari analisis bisnis, yaitu antara lain meliputi Analisis Kredit

Kreditor meminjamkan dana kepada sebuah perusahaan dan menerima janji pembayaran atas pokok dan bunganya. Kreditor meminjamkan dana dalam banyak bentuk dan untuk beragam tujuan.

Kreditor dagang (operating creditor) mengirimkan barang atau jasa kepada perusahaan dan mengharapkan pembayaran dalam waktu yang masuk akal, yang sering kali didasarkan pada norma industri.

Kreditor nondagang (nontrade creditors atau debtholder) menyediakan pendanaan kepada perusahaan dan menerima janji, biasanya tertulis, atas pembayaran dengan bunga (eksplisist atau implisist) pada tanggal tertentu di masa depan.

Analisis kredit merupakan evaluasi atas kelayakan perusahaan untuk mendapatkan kredit. Pengguna yang terlibat didalam analisis kredit yakni pihak kreditor.

Kelayakan kredit (credit worthiness) adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban kreditnya. Fokus utama analisis kredit terletak pada risiko, bukan profitabilitas.

Analisis kredit berfokus pada sisi buruk risiko, bukan sisi baik potensi. Hal ini meliputi analisis likuiditas maupun solvabilitas.

Likuiditas (liquidity) merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas dalam jangka pendek untuk memenuhi kewajibannya. Likuiditas bergantung pada arus kas perusahaan dan komponen aktiva lancar dan kewajiban lancarnya.

Solvabilitas (solvency) merupakan kemungkinan dan kemampuan jangan panjang perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka panjang.

(3)

Investor ekuitas (equity investor) menyediakan dana kepada perusahaan sebagai balasan atas risiko dan imbalan kepemilikan. Investor ekuitas merupakan penyedia terbesar pendanaan perusahaan. Pendanaan ekuitas, disebut juga ekuitas atau modal saham, menawarkan pengamanan atau penjagaan untuk semua bentuk pendanaan yang lebih utama darinya. Hal ini berarti investor ekuitas berhak atas berdistribusi aktiva perusahaan hanya setelah klaim dari pengklaim yang lebih utama telah dipenuhi, termasuk bunga dan dividen preferen. Sebagai akibatnya, investor ekuitas mendapatkan bunga residu. Hal ini mengimplikasikan bahwa investor ekuitas menjadi pihak pertama yang menyerap kerugian jika perusahaan terlikuidasi, meskipun kerugian mereka ekuitas mendapat keuntungan tanpa batas. Dengan demikian, berbeda dengan analisis kredit, analisis ekuitas bersifat asimetri, dimana harus menilai dua sisi risiko dan potensi. Karena investor ekuitas dipengaruhi oleh seluruh aspek kondisi dan kinerja keuangan perusahaan, kebutuhan analisis mereka paling banyak dan komprehensif.

Individu yang menerapkan strategi investasi aktif menggunakan terutama analisis teknis, analisis fundamental, atau kombinasi keduanya.

Analisis teknis (technical analysis), atau charting, mencari pola dalam sejarah harga atau volume sebuah memprediksi pergerakan harga saham di masa depan.

Analisis fundamental (fundamental analysis), yang lebih luas diterima dan diaplikasikan, merupakan proses menentukan nilai perusahaan dengan menganalisis dan menginterpretasikan faktor-faktor kunci untuk ekonomi, industri, dan perusahaan. Tujuan utama analisis fundamental adalah menentukan nilai intrinsik, yang disebut juga nilai fundamental (fundamental value).

Nilai intrinsik (intrinsic value) adalah nilai sebuah perusahaan (atau sahamnya) berdasarkan analisis fundamental, tanpa mengacu pada nilai pasar (atau harga saham)

Analisis bisnis dan analisis laporan keuangan diperlukan dalam beberapa hal lain sebagai berikut.

Manajer

Untuk menjamin kesejahteraan mereka sendiri dan potensi pendapatan mereka di masa depan, manajer berkepentingan atas kondisi keuangan, profitabilitas, dan prospek perusahaan mereka. Baik analisis bisnis maupun analisis laporan keuangan, memuat perspektif pihak luar terhadap perusahaan, sebagaimana kreditor dan investor memandangnya. Analisis laporan keuangan memberikan petunjuk kepada manajer perubahan strategis dalam kegiatan operasional, investasi dan pendanaan perusahaan. Manajer juga menganalisis dan laporan keuangan perusahaan pesaing untuk mengevaluasi profitabilitas dan risiko pesaing. Analisis tersebut memungkinkan adanya perbandingan antar perusahaan (interfirm comparisons), baik untuk mengevaluasi kekuatan dan kelemahan relatif terhadap kompetitor, maupun sebagai tolok ukur (benchmark) kinerja.

Merger, akuisisi, dan divestasi

(4)

dihasilkan dari merger bagi perusahaan pembeli maupun bagi perusahaan target. Merger dan akuisisi hampir selalu didasarkan pada estimasi nilai intrinsik, walaupun harga saham perusahaan pembeli dan perusahaan target tersedia. Tujuan analisis merger dan akuisisi mirip dengan analisis ekuitas.

Manajemen keuangan

Manajer harus mengevaluasi dampak keputusan dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan. Analisis bisnis membantu manajer untuk menilai dampak keputusan keuangan terhadap profitabilitas di masa mendatang maupun resikonya. Manajer juga harus menentukan nilai intrinsik sebelum menjalankan program pembelian kembali saham. Suatu pendapat umum bahwa perusahaan membeli kembali sahamnya karena saham perusahaannya dihargai pasar terlalu rendah (underpriced). Untuk menentukan hal tersebut, manajer harus mengestimasi nilai intrinsik perusahaan.

Auditor eksternal

Hasil sebuah audit adalah opini atas kewajiban laporan keuangan klien. Saat terselesaikannya audit, analisis laporan keuangan dapat menjadi alat pengecekan akhir atas kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan. Auditor juga dapat menggunakan analisis kredit untuk mengevaluasi kemampuan klien mereka untuk melanjutkan usaha (going concern).

Direktur

Sebagai wakil pemegang saham terpilih, direktur bertanggung jawab untuk melindungi kepentingan pemegang saham dengan mengawasi secara hati-hati aktivitas perusahaan. Hal ini memerlukan pemahaman dan apresiasi atas aktivitas pendanaan, investasi, dan operasi. Analisis bisnis maupun analisis laporan keuangan membantu direktur untuk menunaikan tanggungjawab pengawasan mereka.

Regulator (pembuat peraturan). Internal Revenue Service (IRS) menerapkan alat analisis laporan keuangan untuk mengaudit laporan pajak dan memeriksa kewajaran jumlah yang dilaporkan. Badan pengatur lainnya menggunakan teknik analisis dalam peran mereka sebagai pengarah dan penentu. Politisi sering menggunakan laporan keuangan untuk mendukung kebutuhan mereka, atau jika tidak ada, untuk membuat peraturan yang membuah industri mengandung pajak tambahan, sementara profitabilitas yang rendah dapat berakibat pada keringanan dan subsidi pajak.

Serikat kerja

Teknik analisis laporan keuangan berguna bagi serikat kerja dalam negosiasi tawar-menawar kolektif.

Pelanggan

Teknik analisis digunakan untuk menentukan profitabilitas pemasok bersamaan dengan estimasi keuntungan pemasok dari transaksi yang saling menguntungkan.

5. Analisis fundamental merupakan proses menentukan nilai perusahaan dengan menganalisis dan menginterpretasikan faktor-faktor kunci untuk ekonomi, industri, dan perusahaan.

(5)

merupakan proses evaluasi sejauh mana akuntansi perusahaan mencerminkan realitas ekonomi. Keterbatasan akuntansi ini mempengaruhi kegunaan laporan keuangan dan menimbulkan setidaknya dua masalah dalam analisis.

a. Pertama, ketidakseragaman akuntansi menyebabkan masalah perbandingan (comparability problem). Masalah ini muncul jika perusahaan yang berbeda menerapkan akuntansi yang berbeda untuk transaksi atau peristiwa yang sama. Masalah ini juga muncul jika perusahaan mengubah akuntansinya, yang berakibat pada timbulnya kesulitan perbanding sementara.

b. Kedua, pilihan dan ketidaktepatan dalam akuntansi dapat mendistrosi informasi laporan keuangan. Distorsi akuntansi (accounting distortion) merupakan penyimpangan informasi akuntansi dari ekonomi yang mendasarinya.

Distorsi ini muncul dalam setidaknya tiga bentuk.

1. Estimasi manajemen dapat salah satu tidak lengkap. Kesalahan estimasi ini merupakan sebab utama distorsi akuntansi.

2. Manajer dapat menggunakan pilihan dalam akuntansi untuk manipulasi atau mempercantik laporan keuangan (window-dressing). Manajemen laba ini dapat menyebabkan distorsi akuntansi.

3. Standar akuntansi dapat menyebabkan distorsi akuntansi karena gagal menangkap realitas ekonomi.

Tiga jenis distorsi akuntansi ini menciptakan risiko akuntansi laporan keuangan. Risiko akuntansi (accounting risk) merupakan ketidakpastian dalam analisis laporan keuangan karena distorsi akuntansi. Sasaran utama analisis akuntansi adalah mengevaluasi dan mengurangi resiko akuntansi serta meningkatkan muatan ekonomis laporan keuangan.

Analisis akuntansi meliputi evaluasi kualitas laba perusahaan atau secara lebih luas, kualitas akuntansinya. Analisis akuntansi juga mencakup evaluasi atas daya tahan laba (earning persistence), yang kadang kala disebut sustainable earning power.

9. Pengguna internal dan eksternal. Pengguna internal, antara lain:

 Direktur dan Manager Keuangan.

 Untuk menentukan mampu tidaknya perusahaan dalam melunasi utangnya secara tepat waktu kepada kreditur (bankir, supplier), maka mereka membutuhkan informasi akuntansi mengenai besarnya uang kas yang tersedia di perusahaan pada saat menjelang jatuh temponya pinjaman/utang.

 Direktur Operasional dan Manager Pemasaran.

 Untuk menentukan efektif tidaknya saluran distribusi produk maupun aktivitas pemasaran yang telah dilakukan perusahaan, maka mereka membutuhkan informasi akuntansi mengenai besarnya penjualan (trend penjualan).

(6)

 Mereka membutuhkan informasi akuntansi biaya untuk menentukan besarnya harga pokok produksi, yang pada akhirnya juga sebagai dasar untuk menetapkan harga jual produk per unit.

 Dan pemakai internal lainnya.

 Informasi akuntansi yang dibutuhkan oleh para pengguna laporan keuangan sangat berbeda-beda (bervariasi) tergantung pada jenis keputusan yang hendak diambil. Pemakai informasi akuntansi dapat dibedakan menjadi 2, yaitu pemakai internal dan pemakai eksternal.

 Pengguna eksternal, antara lain:

 Investor (penanam modal), menggunakan informasi akuntansi investee (penerima modal) untuk mengambil keputusan dalam hal membeli atau melepas saham investasinya. Dalam hal ini, investor perlu secara cermat dan hati-hati dalam menanggapi setiap perkembangan kondisi kesehatan keuangan investor.

Investor sebagai pihak luar dari investee dapat menilai prospek terhadap dana yang akan (telah) diinvestasikannya lewat laporan keuangan investee, apakah menguntungkan (profitable) atau tidak.

 Kreditur, seperti supplier dan bankir, menggunakan informasi akuntansi debitur untuk mengevaluasi besarnya tingkat risiko dari pemberian kredit atau pinjaman uang. Dalam hal ini, kreditur dapat memperkecil risiko dengan cara mencari tahu seberapa besar tingkat bonafiditas dan likuiditas debitur lewat laporan keuangan debitur bersangkutan.

 Pemerintah, berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan (wajib pajak) dalam hal perhitungan dan penetapan besarnya pajak penghasilan yang harus disetor ke kas negara.

 Badan Pengawas Pasar Modal, mewajibkan public corporation (emiten) untuk melampirkan laporan keuangan secara rutin kepada BAPEPAM. Dalam hal ini, pihak BAPEPAM sangat berkepentingan terhadap kinerja keuangan emiten dengan tujuan untuk melindungi para investor.

(7)

a. Current ratio:

2006:

= 1.9

2005:

= 2.5

2004:

= 2.9

b. Acid-test ratio:

2006: = 0.9

2005: = 1.3

2004: = 1.7

Analisis dan Interpretasi: Posisi likuiditas jangka pendek Mixon Company telah mengalami penurunan selama periode tiga tahun ini. Dari angka hasil perhitungan Current ratio dan Acid-test ratio menunjukkan tren yang menurun. Meskipun kita tidak memiliki informasi tentang sifat bisnis perusahaan, pergeseran Acid-test ratio dari '1,7’ untuk tahun 2004 ke '0,9' untuk di tahun 2006 dan pergeseran Current ratio dari '2,9' untuk tahun 2004 ke '1,9' untuk di tahun 2006 menunjukkan masalah likuiditas potensial. Namun, kita harus mengakui bahwa standar industri mungkin menunjukkan bahwa 2004 rasio yang terlalu tinggi (bukan 2006 rasio terlalu rendah).

$30,800 + $88,500 + $111,500 + $9,700

$128,900

$35,625 + $62,500 + $82,500 + $9,375

$75,250

$36,800 + $49,200 + $53,000 + $4,000

$49,250

$30,800 + $88,500

$128,900

$35,625 + $62,500

$75,250

$36,800 + $49,200

(8)

Referensi

Dokumen terkait

Kompetensi bukanlah suatu titik akhir dari suatu upaya melainkan suatu proses yang berkembang dan belajar sepanjang hayat (lifelong learning process). Berdasarkan beberapa

pengupahan karyawan perusahaan dalam sebuah Laporan Akhir yang berjudul “ Analisis Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan pada CV Marco Seven Palembang “.

Rendahnya kematian embrio yang terjadi pada penelitian ini disebabkan daya tetas yang cukup tinggi hingga mencapai 84,17.%.Daya tetas adalah hasil telur yang fertil sampai

Apabila tidak menggunakan standar, akan sulit membedakan jenis tanin yang terdapat dalam sampel ekstrak etanolik daun jati belanda.. Larutan standar dan sampel terlebih dahulu

dengan terjadinya kecemasan pada lanjut usia di Panti Wredha Dharma Bhakti.

Sebagai tujuan, maka pemberdayaan menunjukkan pada keadaan atau hasil yang ingin dicapai oleh sebuah perubahan sosial yaitu masyarakat yang berdaya, memiliki kekuasaan atau

Setelah guru memilih materi ajar melalui tiga langkah, yaitu (1) menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar, (2) menentukan materi pokok setiap standar kompetensi

1). Perwujudan pemanfaatan ruang kota yang serasi dan seimbang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan daya dukung pertumbuhan dan perkembangan kota. Perwujudan pemanfaatan