• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pedoman Karya Ilmiah Laporan Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan " Pedoman Karya Ilmiah Laporan Penelitian"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KARYA ILMIAH

Penerapan Metode Permainan Pembelajaran Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Di Sekolah Dasar Negeri Kalideres 04 Petang Jakarta Barat

Disusun Oleh: Nama : Iis Hardiyanti

NIM : 822041746

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UPBJJ UT JAKARTA

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Pemurah atas berkah dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan perbaikan pembelajaran matematika sebagai persyaratan dalam memenuhi tugas mata kuliah di Universitas Terbuka.

Laporan ini disusun berdasarkan kontribusi dan pengalaman selama menjalani proses pembelajaran sebagai langkah dalam melengkapi Mata Kuliah Tekhnik Penulisan Karya Ilmiah (IDIK 4013).

Penyusunan Laporan ini tidak luput dari bimbingan dan petunjuk, baik dari ruang lingkup pendidikan Internal; Universitas Terbuka, teman sejawat selaku Supervisor, serta SDN Kalideres 04 Petang, maupun lingkup pendidikan Eksternal; DIKNAS.

Oleh karena itu, ucapan terimakasih saya sampaikan kepada Yang Terhormat :

1. Rektor UT yang telah memberikan izin dan fasilitas dalam menuntut Ilmu di Universitas Terbuka

2. Ibu Hj. Dr. Listiani Rita Hartini, M.Pd selaku tutor Mata Kuliah Tekhnik Penulisan Karya Ilmiah yang telah membimbing kami dalam penyusunan Laporan kegiatan ini 3. Teman Sejawat,

4. Suami dan Anak ku tercinta yang senantiasa memberikan support untuk menyelesaikan Laporan ini

5. Teman-teman Mahasiswa S1 PGSD UT Pokjar Kalideres Jakarta Barat.

Sesungguhnya penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan.Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif demi kemajuan bersama.

Jakarta, 10 Maret 2017

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Nama Mahasiswa : Iis Hardiyanti

NIM : 822041746

Program Studi : S1 PGSD

Tempat Mengajar : SDN Kalideres 04 Petang

Jumlah Siklus Pembelajaran : 3

Hari/Tanggal Pelaksanaan : Siklus 1 : Senin, 13 Februari 2017

Siklus 2 : Senin, 20 Februari 2017

Siklus 3 : Senin, 27 Februari 2017

Masalah yang merupakan fokus perbaikan :

1. Bagaimana upaya guru meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas IV SDN Kalideres 04 Petang?

2. Apakah penggunaan metode Permainan Pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran Matematika?

Menyetujui Jakarta, 10 Maret 2017

Supervisor 1 Mahasiswa

Dr.Hj. Listiani Rita Hartini, M.Pd Iis Hardiyanti

(4)

ABSTRAK

IIS HARDIYANTI, 822041746. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa kelas IV SDN Kalideres 04 Petang Mata Pelajaran Matematika Pada Materi Operasi Hitung Bilangan Bulat dengan Metode Permainan Pembelajaran.Program Studi : S.I PGSD. Universitas Terbuka. 2017.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Matematika siswa kelas IV melalui metode permainan pembelajaran dengan materi operasi hitung bilangan bulat di Sekolah Dasar Negeri Kalideres 04 Petang Jakarta Barat. Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 3 siklus. Prosedur pelaksanaannya terdiri atas 4 kegiatan pokok yaitu: Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan, dan Refleksi. Subjek penelitian siswa kelas IV yang berjumlah sebanyak 30 siswa. Dalam penelitian ini, peneliti terjun langsung ke lapangan sebagai tenaga pengajar dikelas IV SDN Kalideres 04 Petang dengan melibatkan guru kelas IV ( teman sejawat) sebagai kolaborator. Hasil penelitian ini adalah terjadinya peristiwa belajar sebagai suatu proses aktif dan interaktif yang menunjukkan adanya minat dan perhatian siswa dalam belajar Matematika dengan menggunakan metode demonstrasi dan ditandai adanya peningkatan hasil belajar Matematika siswa di setiap siklusnya. Peningkatan hasil belajar Matematika siswa dapat dilihat secara runtut berawal dari nilai rata-rata pra siklus = 63 siklus 1 = 67.5 siklus 2 = 68.7 dan siklus 3 = 78.5. Secara statistik terdapat perbedaan yang sangat signifikan adanya peningkatan hasil belajar siswa sebelum dilakukan tindakan dengan setelah dilakukan tindakan pada setiap siklusnya. Dari hasil penelitian ini dapat di simpulkan bahwa penggunaan metode demonstrasi dalam pembelajaran Matematika dapat meningkatkan hasil belajar Matematika siswa di Sekolah Dasar Negeri Kalideres 04 Petang Jakarta Barat.

(5)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Proses pendidikan tidak terlepas dari kegiatan belajar mengajar di kelas. Kegiatan belajar mengajar sangat ditentukan oleh kerjasama antara guru dan siswa. Guru dituntut untuk mampu menyajikan materi pelajaran dengan optimum. Oleh karena itu, diperlukan kreatifitas dan gagasan yang baru untuk mengembangkan cara penyajian materi pelajaran di sekolah. Kreativitas yang dimaksud adalah kemampuan seorang guru dalam memilih metode, pendekatan, dan media yang tepat dalam penyajian materi pelajaran.

Namun kenyataan menunjukkan bahwa sampai saat ini masih banyak guru yang menggunakan pendekatan tradisional dalam pembelajaran matematika sehingga siswa belum terarahkan untuk memahami sendiri konsep-konsep matematika yang sedang dipelajari. Pendekatan tradisional tersebut belum mampu mengembangkan kognitif (penalaran), afektif (sikap), dan psikomotorik (keterampilan) seperti yang digariskan dalam GBPP. Dengan demikian siswa cenderung menghafalkan konsep-konsep matematika yang dipelajarinya tanpa memahami dengan benar. Akibatnya penguasaan terhadap konsep-konsep matematika siswa menjadi sangat kurang. Selain itu guru sebagai pemberi informasi cenderung mendominasi kegiatan pembelajaran di kelas sehingga tidak terjadi hubungan timbal balik antar guru dan siswa yang berimplikasi terhadap kualitas pembelajaran dalam proses belajar mengajar matematika.

(6)

B. Identifikasi Masalah

Masih banyak guru yang menggunakan pendekatan tradisional dalam pembelajaran matematika, sehingga siswa belum terarahkan untuk memahami sendiri konsep-konsep matematika yang sedang dipelajari. Pendekatan tersebut hanya mengembangkan kemampuan siswa untuk menghafal konsep matematika, belum mampu mengembangkan kemampuan kognitif (penalaran), afektif (sikap), dan psikomotorik (keterampilan) seperti yang dkgariskan GBPP. Dengan demikian siswa hanya cenderung menghafal konsep-konsep matematika yang dipelajarinya tanpa memahami dengan benar. Hal ini mengakibatkan penguasaan siswa terhadap konsep-konsep matematika yang dipelajarinya menjadi kurang. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan pembelajaran yang sesuai yaitu pendekatan keterampilan proses. Pendekatan keterampilan proses dapat diartikam sebagai suatu pendekatan belajar yang memberi kesempatan kepada siswa untuk terlibat secara atif dalam proses menemukan konsep-konsep atau prinsip-prinsip matematika yang dipelajari.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas maka permasalahan yang menjadi perhatian dalam penelitian ini adalah apakah hasil belajar matematika siswa kelas IV SDN Kalideres 04 Petang dapat ditingkatkan melalui pendekatan keterampilan proses dengan metode Permainan pembelajaran?

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dialkukan dengan tujuan:

1) Meningkatkan kegiatan belajar mengajar melalui pendekatan keterampilan proses siswa kelas IV SDN Kalideres 04 Petang.

2) Meningkatkan hasil belajar matematika melalui pendekatan keterampilan proses dengan metode permainan pembelajaran siswa kelas IV SDN Kalideres 04 Petang.

(7)

Hasil Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi:

1) Siswa. Sebagai bahan masukan bagi siswa untuk mengevaluasi diri dan memberikan kesempatan berkembangnya keterampilan memproseskan perolehan belajarnya.

2) Guru. Khususnya guru matematika sebagai bahan pertimbangan dalam mengelola dan merancang proses belajar.

3) Mahasiswa. Dapat menjadi motivator bagi mahasiswa lain untuk mengembangkan penelitian yang lebih luas sehingga bermanfaat bagi pengembangan pembelajaran matematika di sekolah.

(8)

BAB II

KAJIAN TEORITIK DAN HIPOTESIS TINDAKAN

1. Kajian Teoritik A. Hakikat Matematika

Matematika sebagai ilmu tentang struktur memerlukan penggunaan simbol-simbol dan hubungan, maka matematika memerlukan kemampuan memanipulasi aturan-aturan dengan operasi yang disepakati. Matematika tidak hanya berhubungan dengan bilangan-bilangan serta operasinya melainkan juga unsur ruang sebagai sasarannya. Simbolisasi ini memungkinkan adanya komunikasi dan mampu memberikan keterangan untuk menyatakan suatu konsep baru.

Hudoyo (1990:4) berpendapat bahwa matematika berkenaan dengan ide-ide atau konsep-konsep abstrak yang tersusun secara hierarki dari penalaran deduktif. Matematika tersusun secara hierarkies dan saling berkaitan erat satu sama lain. Dalam belajar matematika harus bertahap dan berurutan secara sistematis serta harus didasarkan pada pengalaman belajar sebelumnya. Seseoraang akan mampu mempelajari matematika apabila didasarkan pada pengetahuan yang telah dipelajari. Pengajaran yang lalu akan mempengaruhi proses belajar materi matematika berikutnya yang tersusun secara hierarkis.

B. Karakteristik Matematika

Setelah memahami tentang definisi, maka dapat terlihat adanya ciri-ciri khusus dan karakteristik yang dapat merangkum pengertian secara umum.

Beberapa karakteristik itu diantaranya:

1) Memiliki objek abstrak. Dalam matematika obyek dasar yang dipelajari adalah abstrak, sering juga disebut obyek mental. Obyek-obyek itu meliputi obyek pikiran yang meliputi fakta-fakta, konsep, operasi, ataupun relasi dan prinsip. Dari obyek dasar itulah dapat disusun suatu pola dan struktur matematika.

(9)

3) Memiliki simbol yang kosong dari arti. Dalam matematika terlihat banyak sekali simbol yang digunakan, baik berupa huruf ataupun bukan huruf. Rangkaian simbol-simbol dalam matematika dapat membentuk suatu model dalam matematika. Makna huruf dan tanda dalam model itu bergantung dari permasalahan yang mengakibatkan terbentuknya model tersebut. Kosongnya arti simbol maupun tanda dalam model-model matematika itu justru memungkinkan interfensi ke berbagai ilmu pengetahuan.

C. Hipotesis Tindakan

(10)

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Subyek Penelitian 1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah pelajaran Matematika dengan materi operasi hitung bilangan bulat positif dan negatif, penulis menemukan adanya kendala yang dimiliki oleh guru untuk menanamkan materi operasi hitung bilangan bulat positif dan negatif kepada siswa. Kebanyakan guru melakukan dengan metode ceramah. Dalam hal ini penulis melakukan penelitian terhadap siswa kelas IV SDN Kalideres 04 Petang Jakarta Barat tahun ajaran 2016/2017 yang terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan.

2. Prosedur Kerja Penelitian

Secara rinci, prosedur penelitian yang dilakukan dalam pelaksanaan penelitian dijabarkan sebagai berikut:

a) Perencanaan

Pada tanggal 6 Februari 2017 peneliti merencanakan tahap perencanaan guru untuk menyusun rencana pelaksanaan perbaikan pembelajaran secara lengkap dengan komponennya, membuat skenario pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah dan gambar. Membuat format penilaian akhir berupa format penilaian tertuluis.

b) Pelaksanaan dan Pengamatan

(11)

proses belajar mengajar menjadi terhambat. Selanjutnya siswa di beri beberapa pertanyaan oleh guru, siswa menjawab dengan serentak pertanyaan yang diajukan oleh guru. Ada beberapa sisswa yang menjawab sendiri, tetapi jawaban yang diberikan kadang tidak sesuai dengan pertanyaan yang diberikan oleh guru. Hal ini membuktikan bahwa siswa belum paham mengenai materi yang baru saja diajarkan. Ketika dalam tahap penugasan banyak siswa yang masih melihat pekerjaan temannya.

(12)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Tindakan Perbaikan Per Siklus

Dari setiap siklus yang peneliti lakukan terdapat beberapa hal yang harus di garis bawahi dan menjadi bahan renungan serta mencari langkah-langkah perbaikan dari kendala yang ada. Hal-hal yang tersebut dalam siklus-siklus dibawah ini :

1. Pra Siklus

Langkah-langkah perbaikan pembelajaran pada pra siklus ini adalah : a. Tahap Refleksi Awal

Refleksi awal dilakukan jauh sebelum pelaksanaan pra siklus yaitu terhadap pembelajaran Matematika sebelumnya. Dari hasil refleksi diketahui bahwa hasil belajar siswa pada pelajaran Matematika ternyata masih sangat rendah. Hal ini disebabkan oleh metode yang digunakan hanya pada satu metode. Peneliti akan mencoba untuk menggunakan metode ceramah pada pra siklus.

b. Tahap Perencanaan

Dari refleksi yang dilakukan, guru mulai pelaksanaan pembelajaran pra siklus. Hal-hal yang dilakukan guru adalah membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan fasilitas, sarana dan prasarana yang diperlukan.

c. Tahap Pelaksanaan

Guru mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa

(13)

2) Kegiatan Inti

 Siswa membuka buku mata pelajaran Matematika

 Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang operasi hitung

bilangan bulat positif dan negatif

 Siswa menjawab beberapa pertanyaan dari guru

 Siswa diberi kesempatan bertanya mengenai materi yang

disampaikan 3) Kegiatan Akhir

 Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa

 Siswa mengumpulkan soal evaluasi

 Salam penutup

d. Tahap Pengamatan

Pengamatan ini dilakukan pada proses pembelajaran. Pengamatan dilakukan untuk mengamati aktifitas guru dan siswa.

e. Refleksi

Dalam refleksi ini, guru memeriksa kembali, mengkaji ulang kegiatan belajar yang telah dilakukan, menemukan apakah ada kendala selama proses pembelajaran dan merumuskan apa yang akan dilakukan untuk memperbaiki pembelajaran. Dengan demikian diperlukan perbaikan pembelajaran siklus 1.

(14)

Langkah-langkah perbaikan pembelajaran pada siklus 1 ini adalah : a. Tahap Refleksi Awal

Refleksi awal dilakukan jauh sebelum pelaksanaan siklus 1 yaitu terhadap pembelajaran Matematika sebelumnya. Dari hasil refleksi diketahui bahwa hasil belajar siswa pada pelajaran Matematika ternyata masih sangat rendah. Hal ini disebabkan oleh metode yang digunakan hanya monoton pada satu metode. Penelitian akan mencoba untuk menggunakan metode ceramah dan penugasan dalam pembelajaran kembali pada siklus I.

b. Tahap Perencanaan

Dari refleksi yang dilakukan, guru mulai pelaksanaan pembelajaran siklus 1. Hal-hal yang dilakukan guru adalah membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan fasilitas, sarana dan prasarana yang diperlukan.

c. Tahap Pelaksanaan

Guru mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa

 Menyampaikan tujuan pembelajaran

2) Kegiatan Inti

 Siswa membuka buku Matematika materi operasi hitung bilangan

bulat

 Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang operasi hitung

bilangan bulat

(15)

 Siswa diberi kesempatan bertanya mengenai materi yang

disampaikan

3) Kegiatan Akhir

 Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa

 Siswa mengumpulkan soal evaluasi

 Salam penutup

d. Tahap Pengamatan

Pengamatan ini dilakukan pada proses pembelajaran. Pengamatan dilakukan untuk mengamati aktifitas guru dan siswa.

e. Refleksi

(16)

3. Siklus 2

Siklus 2 ini merupakan kelanjutan dari siklus 1. Adapun langkah-langkah perbaikan pembelajaran pada siklus ini adalah :

a. Tahap Refleksi Awal

Refleksi awal dilakukan terhadap hasil pada pelaksanaan siklus 1. Hasil belajar siswa masih belum ada peningkatan dan masih belum sesuai dengan target penelitian. Maka perlu dilakukan pembelajaran siklus 2.

b. Tahap Perencanaan

Dari refleksi yang dilakukan pada pelaksanaan pembelajaran siklus 1, maka guru dapat merancang rencana perbaikan pembelajaran siklus 2. Hal-hal yang dilakukan guru adalah membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan fasilitas, sarana dan prasarana yang diperlukan dalam melaksanakan tindakan perbaikan, menyususn RPP lengkap dan melakukan simulasi perbaikan siklus 2.

c. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan perbaikan sesuai dengan RPP yang disusun. Langkah-langkah pembelajaran dalam siklus 2 adalah sebagai berikut :

1) Kegiatan Awal

 Salam pembuka

 Apersepsi

Guru mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa

 Menyampaikan tujuan pembelajaran

2) Kegiatan Inti

 Guru menjelaskan pengertian operasi hitung bilangan bulat positif

dan negatif

 Guru membacakan soal cerita yang berhubungan dengan materi

bilangan bulat

 Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang operasi hitung

(17)

 Siswa menjawab beberapa pertanyaan dari guru

 Siswa diberi kesempatan bertanya mengenai materi yang

disampaikan

3) Kegiatan Akhir

 Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa

 Siswa mengumpulkan soal evaluasi

 Salam penutup

d. Tahap Pengamatan

Pengamatan ini dilakukan pada proses pembelajaran. Pengamatan dilakukan untuk mengamati aktifitas guru dan siswa.

e. Refleksi

(18)

4. Siklus 3

Siklus 3 ini merupakan pengembangan dari siklus 1 dan 2. Adapun langkah-langkah perbaikan pembelajaran pada siklus ini adalah :

a. Tahap Refleksi Awal

Refleksi awal dilakukan terhadap hasil pada pelaksanaan siklus 1 dan 2. Hasil belajar siswa masih belum ada peningkatan sesuai dengan yang diinginkan dan masih belum sesuai dengan target penelitian. Maka perlu dilakukan perbaikan pembelajaran siklus 3.

b. Tahap Perencanaan

Dari refleksi yang dilakukan pada pelaksanaan pembelajaran siklus 1 dan 2, maka guru dapat merancang rencana perbaikan pembelajaran siklus 3. Hal-hal yang dilakukan guru adalah membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan fasilitas, sarana dan prasarana yang di perlukan dalam melaksanakan tindakan perbaikan, menyususn RPP lengkap dan melakukan simulasi perbaikan siklus 3.

c. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan perbaikan sesuai dengan RPP yang disusun. Langkah-langkagh pembelajaran dalam siklus 3 adalah sebagai berikut :

1) Kegiatan Awal

 Salam pembuka

 Apersepsi

Guru mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa

 Menyampaikan tujuan pembelajaran

2) Kegiatan Inti

 Guru menyiapkan alat peraga berupa kartu dan garis bilangan

 Guru mendemonstrasikan alat peraga dan menjelaskan kepada

(19)

 Siswa membuka buku matematika materi operasi hitung bilangan

bulat

 Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang bilangan bulat

 Siswa menjawab beberapa pertanyaan dari guru

 Siswa diberi kesempatan bertanya mengenai materi operasi hitung

bilangan bulat

3) Kegiatan Akhir

 Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa

 Siswa mengumpulkan soal evaluasi

 Salam penutup

d. Tahap Pengamatan

Pengamatan ini dilakukan pada proses pembelajaran. Pengamatan dilakukan untuk mengamati aktifitas guru dan siswa.

e. Refleksi

(20)

B. Pembahasan Per Siklus

Penelitian dilakukan di kelas IV SDN Kalideres 04 Petang. Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan pada pembelajaran Matematika tentang operasi hitung bilangan bulat. Kondisi awal (pra siklus) rekapitulasi nilai pada materi tersebut dijabarkan dalam tabel berikut.

Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai rata-rata 56,31 dari keseluruhan nilai kelas.

Dengan nilai terendah 50 dan tertinggi 85. Sedangkan persentase nilai di bawah KKM ( < 65) ada sekitar 50%. Hal ini menuntut penulis untuk mencoba melakukan perbaikan pembelajaran untik meningkatkan hasil pembelajaran Matematika tentang materi operasi hitung bilangan bulat.

Setelah melakukan perbaikan pembelajaran PKn melalui penggunaan metode demonstrasi menggunakan alat peraga kartu dan garis bilangan pada siswa SDN kelas IV Kalideres Kecamatan Kalideres Tahun pelajaran 2016/2017 yang dilakukan dalam 3 siklus diperoleh hasil penelitian sebagai berikut :

1. Siklus 1

a) Perencanaan

Pada tanggal 6 Februari 2017 peneliti merencanakan tahap perencanaan guru untuk menyusun rencana pelaksanaan perbaikan pembelajaran secara lengkap dengan komponennya, membuat skenario pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah dan gambar. Membuat format penilaian akhir berupa format penilaian tertuluis.

b) Pelaksanaan dan Pengamatan

(21)

beberapa pertanyaan oleh guru, siswa menjawab dengan serentak pertanyaan yang diajukan oleh guru. Ada beberapa sisswa yang menjawab sendiri, tetapi jawaban yang diberikan kadang tidak sesuai dengan pertanyaan yang diberikan oleh guru. Hal ini membuktikan bahwa siswa belum paham mengenai materi yang baru saja diajarkan. Ketika dalam tahap penugasan banyak siswa yang masih melihat pekerjaan temannya.

Dalam pengamatan pelaksanaan pemebelajaran pra siklus, guru dibantu supervisor 2. Hal yang diamati adalah proses pembelajaran dan tes evaluasi yang berupa tes subjektif. Hasil penilaian dituliskan dalam tabel nilai siswa masing-masing

Tes tertulis dilaksanakan di akhir pembelajaran untuk mengetahui seberapa besar siswa mampu memahami materi yang dipelajari. Hasil tes tertulis adalah ada 21 siswa yang nilainya di atas KKM (> 65) dan 9 siswa di bawah KKM, sehingga pada tes subjektif kelas IV mencapai rata-rata 67,5.

Dari tabel penilaian yang dilakukan pada proses pembelajaran dan tes subjektif pada pelaksanaan siklus 1, maka diperoleh hasil yaitu siswa yang nilainya di atas KKM ada 21 siswa. Ketuntasan belajar siswa kelas IV mencapai 63 % sedangkan yang belum tuntas mencapai 37 %. Ada peningkatan yang terbilang cukup besar sekitar 13 %. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada siklus 1 secara klasikal siswa sudah memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal belajar, karena siswa yang memperoleh nilai lebih dari 65 sebesar 63 %. Namun nilai tersebut belum mencapai standar penilaian yang diinginkan 85 %. Maka diperlukan adanya perbaikan pembelajaran siklus 2.

c) Refleksi

Dari pelaksanaan pembelajaran Matematika yang telah dilaksanakan diperoleh informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut :

i) Keberhasilan

 Guru melaksanakan langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan rencan

pembelajaran yang dibuat.

 Guru membimbing siswa dalam proses pembelajaran.  Siswa berani menjawab beberapa pertanyaan dari guru.

(22)

 Guru belum bisa mengkondisikan kelas dengan baik  Guru masih mendominasi kegiatan belajar mengajar  Siswa belum fokus mendengarkan penjelasan dari guru  Siswa kurang berkonsentrasi dalam pembelajaran  Tingkat pemahaman siswa masih rendah

2. Siklus 2

a) Perencanaan

Pada tanggal 13 Februari 2017, peneliti melakukan tahap perencanaan dengan menyusun RPP lengkap dengan komponennya, membuat skenario pembelajaran dengan metode ceramah, alat peraga kartu bergambar dan garis bilangan, menentukan sumber pembelajaran, membuat format penilaian yang berupa format penilaian tes tertulis. RPP yang disusun mengacu pada rencana perbaikan pembelajaran dengan merefleksi dan memperhatikan revisi pada siklus 1, sehingga kegagalan atau kekurangan pada siklus 1 tidak terulang pada siklus 2. Materi yang diajarkan masih sama dengan siklus 1 karena siklus 2 merupakan kelanjutan dari siklus 1.

(23)

Pelaksanaan perbaikan siklus 2 pada tanggal 20 Februari 2017 sesuai dengan RPP yang disusun. Pada siklus 2 ini sudah terlihat kemajuan. Siswa sudah mulai menyelesaikan kegiatan belajar dengan menggunakan metode ceramah dan alat peraga kartu bergambar. Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan waktu yang direncanakan. Siswa mengikuti pelajaran dengan tertib, walaupun masih ada siswa melamun atau sibuk sendiri.

Tes subjektif dilaksanakan di akhir pembelajaran untuk mengetahui seberapa besar siswa mampu memahami materi yang dipelajari. Hasil tes subjektif ada 23 siswa yang nilainya di atas KKM dan ada 7 siswa yang nilainya di bawah KKM, sehingga pada tes subjektif kelas IV SDN Kalideres 04 Petang mencapai nilai rata-rata 68,7. Siswa sudah mengalami peningkatan hasil belajar dari penilaian pra siklus.

Dari penilaian yang dilakukan pada proses pembelajaran dan tes tertulis pada perbaikan pembelajaran Matematika siklus 2, maka diperoleh hasil yaitu siswa yang nilainya di atas KKM ada 23 siswa. Ketuntasan belajar siswa kelas IV mencapai 69 %. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada siklus 2 secara klasikal siswa sudah menunjukkan kenaikan dan ketuntasan belajar, karena siswa yang memperoleh >65 sudah mencapai 69%, nilai tersebut belum mencapai standar penilaian yang diinginkan 85 %. Maka diperlukan adanya perbaikan pembelajaran siklus 3.

c) Refleksi

Dalam perbaikan pembelajaran Matematika yang telah dilaksanakan pada siklus 2 diperoleh informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut:

i) Keberhasilan

(24)

3. Siklus 3

a) Perencanaan

Pada tanggal 27 Februari 2017, peneliti melakukan tahap perencanaan yaitu menyusun RPP lengkap dengan komponennya, membuat skenario pembelajaran menggunakan metode demonstrasi dengan alat peraga kartu bergambar, membuat format penilaian yang berupa tes tertulis. RPP yang disusun mengacu pada rencana perbaikan pembelajaran dengan memperhatikan revisi pada siklus 1 dan siklus 2, sehingga kegagalan atau kekurangan pada siklus 1 dan siklus 2 tidak terulang pada siklus 3. Materi yang diajarkan masih sama dengan siklus 1 dan 2 karena siklus 3 merupakan kelanjutan dari siklus 1 dan 2.

b) Pelaksanaan dan pengamatan

Pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus 3 dilaksanakan tanggal 27 Februari 2017 sesuai dengan RPP yang disusun. Pada siklus 3 ini sudah ada kemajuan hasil belajar. Siswa sudah mulai menyesuaikan kegiatan belajar dengan menggunakan metode demonstrasi dan alat peraga kartu bergambar dan garis bilangan. Mereka terlihat antusias dan memahami konsep operasi hitung bilangan bulat. Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan waktu yang direncanakan. Siswa mengikuti pelajaran dengan tertib dan antusias.

(25)

Dari penilaian yang dilakukan pada proses pembelajaran berupa tes tertulis pada perbaikan pembelajaran matematika siklus 3, maka diperoleh hasil yaitu siswa yang nilainya di atas KKM ada 30 siswa. Ketuntasan belajar siswa kelas IV mencapai 100 %. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada siklus 3 secara klasikal siswa sudah menunjukkan kenaikan dalam ketuntasan belajar, karena siswa yang memperoleh nilai lebih dari 65 sudah 100 %, nilai tersebut melebihi standar penilaian yang diinginkan yaitu 85 % dari nilai ketuntasan seluruh siswa.

c) Refleksi

Dalam perbaikan pembelajaran Matematika yang telah dilaksanakan diperoleh informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut:

i) Keberhasilan

 Guru melaksanakan langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan RPP

yang dibuat

 Guru mampu mengkondisikan kelas

 Siswa bersemangat mengikuti pembelajaran  Siswa memahami konsep materi dengan tepat

(26)

C. Hasil Perbaikan yang Dicapai 1) Siklus I

Penggunaan metode ceramah merupakan metode yang sering siswa dapatkan di kelas IV SDN Kalideres 04 Petang. Walaupun sudah terbiasa dengan metode ini, siswa banyak yang tidak menyukai pembelajaran dengan menggunakan metode ini, karena dengan menggunakan metode ini siswa mengaku kurang begitu paham dalam menerima materi yang disampaikan oleh guru dan kurang bersemangat dalam pembelajaran. Pada perbaikan pembelajaran Matematika siklus I, secara klasikal kelas IV mencapai ketuntasan sebesar 63 % dengan rata-rata nilai akhir 67.5.

2) Siklus II

Untuk meningkatkan hasil belajar siswa di siklus II maka disusunlah RPP. Pada siklus II siswa sudah mulai menyesuaikan diri dalam pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah dan alat peraga gambar dan garis bilangan. Hasil belajarpun meningkat, secara klasikal kelas IV mencapai ketuntasan sebesar 69 % dengan rata-rata kelas pada nilai akhir 68.7.

3) Siklus III

Ketidakberhasilan pada siklus II membuat peneliti harus menyusun RPP pada siklus III untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Pada siklus III siswa sudah dapat menyesuaikan diri dalam pembelajaran menggunakan metode demonstrasi dengan alat peraga kartu bergambar dan garis bilangan. Hasil belajarpun meningkat secara klasikal kelas IV mencapai ketuntasan sebesar 100% dengan rata-rata kelas pada nilai akhir 78.5.

(27)

meningkat. Guru dapat menggunakan metode demonstrasi dengan alat peraga kartu bergambar sebagai alternatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT A. Simpulan

Dengan telah selesainya kegiatan perbaikan ini, berdasarkan tahap pelaksanaan mulai dari pra siklus sampai dengan siklus III. Peneliti menarik suatu kesimpulan :

1. Setelah melaksanakan pra siklus hasil nilai yang diperoleh adalah rata-rata 63 dengan persentase ketuntasan 50 %. Hal ini belum maksimal, siswa belum berkonsentrasi dengan baik, sehingga masih banyak siswa yang kurang menyimak penjelasan guru.

2. Siklus I (pertama) mengalami peningkatan hasil belajar yang cukup baik, hal ini terlihat dari hasil yang diperoleh nilai rata-rata 67.5 dengan persentase 63 %. Kenaikan ini belum mencapai target yang ingin dicapai yakni 85 %

3. Siklus II (kedua) mengalami peningkatan hasil belajar yang baik, ini terlihat dari hasil nilai yang diperoleh siswa rata-rata 68.7 dengan persentase 69 %. Nilai ini diperoleh karena siswa sudah dapat menyesuaikan diri dengan materi dan memahami materi yang telah dijelaskan oleh guru.

4. Siklus III (ketiga) mengalami peningkatan hasil belajar yang sangat baik, terlihat dari nilai rata-rata siswa 78.5 dengan persentase 100 %. Hasil ini melebihi target ketuntasan belajar 85 %.

B. Saran dan Tindak Lanjut

Dari hasil penelitian dan kesimpulan di atas maka penulis memiliki beberapa saran yang berguna untuk ditindak lanjuti, antara lain:

(28)

2. Siswa, setelah didapatkan hasil penelitian ini diharapkan siswa dapat meningkatkan minat, perhatian, hasil belajar serta aktifitas dalam proses pembelajaran Matematika. 3. Kepala Sekolah, agar terlaksananya proses pembelajaran dengan menggunakan metode

demonstrasi dengan baik. Diharapkan dapat menyediakan sarana dan prasarana pendukung sesuai dengan materi pelajaran.

4. Peneliti lain yang berminat menggunakan metode demonstrasi dalam pembelajaran Matematika agar dapat mengembangkan lebih lanjut materi yang lain dalam pembelajaran Matematika.

5. Ketika guru melaksanakan demonstrasi, guru harus memberikan kesempatan kepada siswa untuk menirukan apa yang telah dilakukan oleh guru secara bersamaan dan bertahap sehingga siswa lebih cepat mengerti dan memahami materi.

(29)

DAFTAR PUSTAKA

Fathurrohman,Pupuh. Dkk.(2007). Strategi Belajar Mengajar. Bandung : PT Refita Aditama

Purwanto,M,Ngalim.(1990). Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Syah Muhibbin.(2005). Psikologi Belajar. Jakarta : PT Raja Gravindo Persada.

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu dari nikmat tersebut adalah keberhasilan penulis dalam menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini yang berjudul “Pengaruh Pemakaian Viscocrete 1003 Pada Beton

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah studi kasus dengan melaksanakan asuhan keperawatan pada dua klien dengan diagnosa medis stroke non hemoragic

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ”Besarnya biaya, penerimaan, pendapatan dan R/C pada Agroindustri Tempe yang diusahakan Seorang perajin di Desa Sukasari Kecamatan

Kedua, bangsa pribumi menyadari bahwa dengan senjata mereka tidak akan mampu melawan segala bentuk tindakan kolonialisme yang dilakukan bangsa penjajah, oleh karena itu

Dalam Sejarah Amerika Serikat, adanya fakta yang menyatakan bahwa pergerakan yang dilakukan oleh warga kulit hitam di Amerika untuk memperoleh hak-hak sipil

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah ada pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning dengan Think Pair and Share Terhadap Hasil Belajar

Kehadiran masyarakat pedesaan dengan jumlah melebihi pertumbuhan penduduk kota menyebabkan warna tersendiri (akulturasi, asimilasi, fusi). Dengan peningkatan jumlah

akan diteliti adalah Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, dan Kepuasan Kerja karyawan Terhadap Kinerja Karyawan di UD. Sumber