• Tidak ada hasil yang ditemukan

AnalisisKeandalanPembangkit DenganMetodaWaktudanFrekuensi diPT DjarumKudus KrapyakC - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR) M L2F306059

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "AnalisisKeandalanPembangkit DenganMetodaWaktudanFrekuensi diPT DjarumKudus KrapyakC - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR) M L2F306059"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Keandalan Pembangkit

Dengan Metoda Waktu dan Frekuensi

di PT Djarum Kudus Krapyak C

Disusun Oleh : Nama : Yudha Haris

(2)

2

I . Latar Belakang

Gambar 1. Diagram Satu Garis Instalasi Tenaga Listrik pada Pusat Listrik Sederhana

* Sistem tenaga listrik

* Pemeliharaan peralatan * Perbandingan kapasitas pembangkit

* Besarnya tingkat gangguan ( FOR)

Latar belakang Keandalan Unit

(3)

3

Berikut batasan masalah pada penelitian ini :

Hanya membahas analisa faktor keandalan pembangkit dan keandalan

pembangkit dengan metoda waktu dan frekuensi.

Tidak membahas jadwal pemeliharaan peralatan sistem tenaga listrik

Tidak membahas biaya investasi untuk keandalan.

Tidak membahas penjadwalan dan biaya pembangkit.

Studi kasus di PT Djarum Kudus.

III. Pembatasan Masalah

1. Menghitung dan mengetahui indeks kinerja tiap unit pembangkit..

2. Menghitung dan mengetahui besar indeks keandalan pembangkit (LOLE)

(4)

4

4.1. Konsep Umum Keandalan

IV. Landasan Teori

Parameter penentu keandalan sistem tenaga listrik adalah :

1.

Laju kegagalan (

λ

)

2.

Lama kegagalan (

m

)

3.

Waktu antara kegagalan (

m+r

)

Faktor yang berhubungan dengan keandalan, antara lain ;

1.

Probabilitas

2.

Bekerja sesuai dengan fungsinya / unjuk kerja

3.

Periode waktu

4.

Kondisi operasi

Macam gangguan unit pembangkit :

(5)

5

4.2. Ketersediaan dan Ketidaktersediaan Unit Pembangkit

Dimana :

= prakiraan laju kegagalan = prakiraan laju perbaikan

m = waktu rata-rata kegagalan r = waktu rata-rata perbaikan

(6)

6

4.3. Indeks Kinerja tiap Unit Pembangkit

1. Availability Factor

2. Service Factor

(

SF

)

3. Maintenace Outage Factor

(

MOF

)

4. Forced Outage Factor

(

FOF

)

5. Net Capacity Factor

(

NCF

)

(7)

7 Pada penambahan unit pembangkit, dimana X kurang dari C (X < C).

0

4.4. Algoritma Berulang untuk Penyusunan Model Kapasitas

Berikut adalah rumus Algortma Berulang :

Prosedur pada unit pertama (C1) sampai pada unit terakhir :

(8)

8 Nomer dari tingkat beban N

Beban puncak Li,i = 1,...,N seperti pada L1>L2>…>LN Beban rendah L0

Nomer akurasi dari Li n(Li), i = 1,…,N

Gambar 3. Model beban perioda

4.5. Indeks Keandalan Pembangkit dengan Metoda waktu dan Frekuensi

Parameter yang dibutuhkan :

(9)

9

Periode

Beban Puncak Beban Rendah

(Li) (L0)

Durasi rata-rata

Probabilitas

Laju perpindahan beban naik

Laju perpindahan beban turun

(10)

10 Keadaan margin mk merupakan kombinasi keadaan beban Li dan keadaan kapasitas Cn, dimana :

i

Laju departure terkait dengan mk adalah sebagai berikut:

Probabilitas keadaan margin merupakan hasil perkalian keadaan kapasitas dan probabilitas keadaan beban.

i

Pertemuan keadaan margin mk pada frekuensi merupakan hasil dari keadaan probabilitas

steady-state yang dijumlahkan dengan angka departure dari keadaan :

L L

i k

p

(11)

11

k i i k

p

p

Laju departure naik dan turun untuk setiap margin dibutuhkan dalam perhitungan frekuensi margin kumulatif. Persamaan berikut digunakan untuk menghitung probabilitas margin kumulatif.

(12)

12

V. Hasil Perhitungan

5.1 Perhitungan Indeks Kinerja Tiap Unit Pembangkit

Unit Pembangkit AF

(%)

MAK 1 95,154 21,530 4,846 0 9,331 43,338

MAK 2 96,475 30,423 3,524 0 12,145 39,918

MAK 3 96,045 39,849 3,955 0 22,233 55,792

MAK 4 93,825 21,748 6,175 0 12,437 57,185

MAK 5 90,946 19,590 9,054 0 11,845 60,466

(13)

13

5.2 Perhitungan Indeks Keandalan Pembangkit dengan Metoda Waktu dan Frekuensi

= 0,00023737 x 742,6086957 = 0,176271052 hari / tahun

PT Djarum Kudus di Krapyak C mempunyai LOLE dengan metoda waktu dan frekuensi sebesar 0,176 hari/tahun

(14)

14

6.1 Kesimpulan

1. Unit pembangkit yang sering mengalami gangguan (MOF) atau memiliki tingkat gangguan keluar (FOR) tertinggi adalah unit pembangkit kelima (MAK5)

2. Unit pembangkit yang sering beroperasi (SF), faktor ketersediaan tertinggi, dan faktor kapasitas net (NCF) tertinggi adalah unit pembangkit ketiga (MAK3).

3. Faktor keluaran total terbesar adalah pada unit pembangkit keenam (MAK6).

4. Keandalan pembangkit di PT Djarum Krapyak C pada tahun 2007 sudah sangat baik karena memiliki indeks keandalan sebesar 0,14 hari / tahun.

6.2 Saran

Untuk mengetahui tingkat keandalan secara lebih detail, dapat dilakukan studi lanjutan untuk menghitung indeks keandalan di tiap-tiap titik beban.

(15)

15

SEKIAN

(16)

22/12/2008

(17)

22/12/2008

(18)

22/12/2008

(19)

22/12/2008

(20)

2

Laju Kegagalan Down time

Desain Perawatan Preventif Kualitas Perawatan Waktu Perawatan

Kontrol dan informasi Sumber daya

Perawatan dan Metode Kontrol dan efisiensi

Gambar

Gambar 1. Diagram Satu Garis Instalasi Tenaga Listrik pada Pusat Listrik Sederhana
Gambar 2. Model beban harian

Referensi

Dokumen terkait

• Penggunaan alat untuk Penyelidikan atau Pengukuran, atau untuk kegiatan yang lain, harus dilakukan pemeriksaan dan pengujian terlebih dahulu oleh Direksi pekerjaan,

Rasio profitabilitas dan leverage yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio return on equity (ROE), debt to total assets (DAR), dan net profit margin (NPM).

(2) Apakah perlindungan khusus yang dilakukan oleh Yayasan Setara telah sesuai dengan Pasal 66 UU RI Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak jo. Metode Penelitian yang

Simpulan dari penelitian dan pengembangan instrumen penilaian karakter pada siswa kelas IV di sekolah dasar yaitu: (1) Instrumen penilaian terdiri atas instrumen observasi

Konpetentzietan oinarrituriko curriculumak eta informazio eta komunikazio teknologien berrikuntzak hezkuntzan beren lekua egiten ari dira eta horrek hezkuntza-ereduetan zenbait

Kedua alternatif diatas yang mempunyai nilai B/C rasio &lt; 1 tidak berarti alternatif ini tidak optimal untuk dikembangkan pada kawasan CAPC, namun sebaliknya dalam implementasi

Diungkapkan, mesin pembuat gula semut karya siswa SMKN 1 Purworejo sudah diuji coba oleh para siswa dengan didampingi UMKM pengrajin gula semut dari Desa Somongari dan

Munandar (2009), menyatakan bahwa kreativitas adalah kemampuan untuk melihat atau memikirkan hal-hal yang luar biasa, tidak lazim, memadukan informasi yang tampaknya tidak