HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN
MOTIVASI BERPRESTASI SISWA KELAS XI
DI SMA NEGERI 1 SALATIGA
ARTIKEL TUGAS AKHIR
Diajukan kepada Program Studi Bimbingan danKonseling untuk memenuhi sabagian dari syarat-syarat guna memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
Dhamma Margining Rahayu
132013001
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN
MOTIVASIBERPRESTASI SISWA KELAS XIDI SMA NEGERI 1
SALATIGA
TAHUN AJARAN 2016/2017
Oleh : Dhamma Margining Rahayu
(Program Studi Bimbingan dan Konseling-FKIP-UKSW) Pembimbing
Drs. SumardjonoPm., M.Pd dan Drs. Umbu Tagela, M.Si (Program Studi Bimbingan dan Konseling-FKIP-UKSW)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara harga diri dengan motivasi berprestasi siswa kelas XI di SMA Nergeri 1 Salatiga tahun ajaran 2016/2017.Populasi dalam penelitian ini ada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Salatiga 285 siswa, dan sampel dalam penelitian ini 154 siswa.Teknik pengumpulan data adalah menggunakan skala harga diri dari Coopersmith (dalam dewi 2010) dan skala motivasi berprestasi dari Krebs (dalam dewi 2010). Analisi data melalui Korelasi Kendal’s tau_b dalam SPSS for Windos release 20.0. dari hasil analisi data disimpulkan ada hubungan positif dan signifikan antara harga diri dengan motivasi berprestasi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Salatiga dengan koefisien korelasi r = 0,493** dengan nilai p = 0,000 < 0,001.
Kata Kunci : Harga Diri, Motivasi Berprestasi, Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Salatiga
LATAR BELAKANG
Harga diri juga merupakan hal yang penting yang dalam kehidupan individu, dengan adanya harga diri yang tinggi maka kan membuat individu tersebut dapat memaksimalkan potensi yang dimilikinya. Harga diri (self esteem) dalam pembicaraan sehari-hari lebih sering dikaitkan dengan situasi
tersebut dapat mengenali kelebihan dan kekurangan dalam dirinya, dapat mengembangakan pemikiran bahwa individu sama dengan orang lain. Selain faktor harga diri, keberhasilan belajar siswa juga dipengaruhi oleh motivasi berprestasi. Mc Clelland (dalam Wijono, 2010) mendefinisikan motivasi berprestasi sebagai dorongan untuk mencapai keberhasilan dalam berkompetisi dengan seperangkat standar prestasi tiga motif yaitu, berprestasi, affiliasi dan berkuasa, hanya saja kekuatan dan intensitasnya tidak sama antara orang satu dengan orang lain.
Tingginya motivasi yang dimiliki merupakan suatu bentuk kekuatan atau suatu bentuk keinginan, individu dalam mencapai tujuan dalam kehidupannya.Motivasi berprsetasi ini merupakan bentuk keingin peserta didik dalam meraih prestasi atau keinginan dalam mencapai suatu keberhasilan didalam pendidikan.Motivasi yang muncul dari dalam diri individu tidak terlepas dari adanya kebutuhan. Adanya motivasi tersebut yang akan menimbulkan dorongan atau motif
dalam diri individu untuk melakukan tindakan.
Harga diri sendiri merupakan dorongan individu dalam mencapai suatu tujuan, pada saat individu dapat mengaktualisasikan kemampian dirinya makan individu dapat mengoptimalkan maka mortivasi untuk berpertasi itu akan muncul dan tumbuh dalam dirinya.
Hapsari (2004)
mengkorelasikan harga diri dengan motivasi berprestasi remaja di dukuh Sidorejo Salatiga dengan populasi penelitian 50 orang yang terdiri dari 19 perempuan dan 31 laki-laki. Alat ukur yang digunakan yaitu: Skala Harga Diri Coopersmith tahun 1967 dan Skala Motivasi Berprestasi
diadaptasi dari “Mehrabian’s
Measures of Achieving Motivation”
Ayu (2010) mengemukakan ada koefisien korelasi antara harga diri dengan motivasi berprestasi siswa sebesar rxy = 0,163 dan p = 0,000 < 0,05. Dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara harga diri dengan motivasi berprestasi siswa kelas X SMK PGRI 2 Salatiga.Artinya bila skor harga diri naik akan diikuti dengan naiknya skor motivasi berprestasi. Sebaliknya bila skor harga diri turun akan diikuti dengan penurunan skor motivasi berprestasi.
Terjadi kesamaan yaitu pada bila motivasi tinggi naik maka tingkat motivasi juga meningkat, dengan ada yang kesaman yang ada ini maka penulis ingin mengetahui apakah mendapatkan hasil yang sama dengan dua penelititan ini. RUMUSAN MASALAH
Adakah hubunganyang signifikan antara harga diri dengan motivasi berprestasi siswa SMA Negeri 1 Salatiga.
TINJAUNA PUSTAKA
Harga diri
Harga diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang mempunyai peran penting dan
berpengaruh besar terhadap sikap dan perilaku individu. Pengertian harga diri menurut Coopersmith (dalam Putra, 2008) merupakan suatu proses penilaian yang dilakukan oleh seseorang terhadap diri sendiri. Selanjutnya Coopersmith (dalam Nenoliu, 2005) mengemukakan bahwa individu yang dapat menerima diri apa adanya dan menilai baik tentang dirinya, berarti individu tersebut mempunyai harga diri tinggi. Namun sebaliknya individu yang memiliki harga diri rendah akan memandang dirinya dari sudut kekurangannya dan mengharapkan seperti individu lain. Penerimaan diri berkaitan dengan konsep diri yang positif. Individu dengan konsep diri yang positif dapat memahami dan menerima fakta-fakta yang berbeda dengan dirinya, individu dapat menyesuaikan diri dengan pengalaman mentalnya sehingga evaluasi dirinya juga positif.
menggambarkan bagaimana individu memperoleh penghargaan atau pujian dari pihak lain usaha yang telah dilakukan. Jika individu menerima penghargaan sebagai hal yang positif, maka aspek penghargaan menjadi salah satu unsur bertambahnya harga diri yang tinggi.Aspek penerimaan dari harga diri adalah aspek yang menekankan penerimaan keluarga dan orangtua dalam pembentukan harga diri pada masa kanak-kanak.Maka aspek penghargai dan aspek peneriman sangat berpengaruh dalam mengembangkan harga diri seseorang.
Motivasi Berprestasi
Menurut McClelland (dalam Opnanningtyas, 2010) menyatakan bahwa motivasi berprestasi merupakan kecenderungan seseorang dalam mengarahkan dan mempertahankan tingkah laku untuk mencapai suatu standar prestasi.Motivasi adalah merupakan dukungan untuk dapat mempertahankan apa yang sudah dicapai dan juga merupakan suatu bentuk dorongan untuk dapat mencapai apa tujuan selanjutnya.
McClelland (dalam Sukadjidkk, 2001) mendefinisikan motivasi berprestasi sebagai motivasi yang mendorong seseorang untuk mencapai keberhasilan dalam bersaing dengan suatu ukuran keunggulan. Kemudian menurut McClelland (dalamWijono, 2010) mendefinisikan motivasi berprestasi sebagai dorongan untuk mencapai keberhasilan dalam berkompetisi dengan seperangkat standar prestasi.Keberhasilan dalam pencapaian terdapat banyak evaluasi yang harus dilakuakan agar menjadi sesuatu yang dapat diteriman oleh orang lain. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi dalam
mencapai prestasi
seseorang,McClelland (dalam Hapsari, 2004) menyatakan bahwa motivasi berprestasi merupakan proses psikologis yang mempunyai arah dan tujuan untuk sukses dengan ukuran-ukuran terbaik. Faktor internal adalah faktor yang timbul dari dalam diri individu yang mempunyai pengaruh terhadap motivasi berprestasi, antara lain :
lahir atau pun kemapuan yang dimiliki melalu pengalaman atau belajar. 2. Faktor kebutuhan, tingkah
laku individu dipengaruhi oleh adanya kebutuhan tertentu yang akan memotivasi tingkah laku individu tersebut.
3. Faktor harapan atau keyakian, pada saat individu memiliki harapan dan keyakinan yang besar maka akan lebih konsisten dengan apa yang diharapkan untuk terjadi.
Temuan yang relevan
Ayu puspa(2010) meneliti Hubungan antara harga diri dengan motivasu berprestasi siswa kelas X SMK PGRI 2 Salatiga tahun ajaran 2009/2010, dengan persentasi sebesar (76,8 %) siswa mempunyai harga diri, dan (61,4 %) responden
mempunyai motivasi
berprestasi.koefisien korelasi antara harga diri dengan motivasi berprestasi siswa sebesar rxy = 0,163 dan p = 0,000 < 0,05. Dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara harga diri dengan
motivasi berprestasi siswa kelas X SMK PGRI 2 Salatiga. Artinya bila skor harga diri naik akan diikuti dengan naiknya skor motivasi berprestasi. Sebaliknya bila skor harga diri turun akan diikuti dengan penurunan skor motivasi berprestasi. Hipotesi
Terdapat pengaruh yang signifikan harga diri terhadap motivasi berprestasi di SMA Negeri 1 Salatiga.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasi
Populasi
Dalam penelitian ini populasi adalah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Salatiga yang berjumlah 286siswa (MIPA.1 : 26, MIPA.2 : 27, MIPA 3 :28, MIPA.4: 28, MIPA.5:26, MIPA.6:26, MIPA.7:29, IPS.1:29,IPS.2:23,IPS:24,IPS.3: 24,BAHSA :26)
Sampel
Pengambilan sampel pada kelas XI dengan jurusan sebagi berikut MIPA 2, MIPA 4, MIPA 6, IPS 2, IPS 3, BAHASA
Variabel bebas adalah harga diri (X), sedangkan vaiabel terikatnya dalah motivasi berprestasi Teknik Analisi Data
Teknik analisi data yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan analisis data dalam penelitian dengan menggunakan analisis statistik. Untuk memperoleh gambaran mengenai hubungan antara harga diri dengan motivasi berprestasi, dilakukan pengolahan dengan menggunakan teknik korelasi
bivariate dari rumus Korelasi
Kendal’s tau_b karena data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data ordinal.
HASIL PENELITIAN
Koefisien Korelasi antara Harga Diri dengan Motivasi Berprestasi
Harga
**. Correlation is significant at the 0.01 level
(2-tailed).
diperoleh hasil, r hitung yaitu 0,493 dan r tabel (dn=n-2) dn= 154 – dengan motivasi berprsatasi siswa kela XI di SMA Negeri 1 Salatiga Tahun ajaran 2016/2017.
PEMBAHASAN
Hasil penelitian
Berdasarkan hasil penelitian diatas, sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hapsari (2004) yang menyatakan ada hubungan yang singinifikan antara harga diri dengan motivasi berprestasi dengan koefesien korelasi rxy= 0,468 dengan p<0,01, dan Dewi pada (2010) hubungan dengan harga diri dengan motivasi berprestas, menujukan bahwa ada hubungan yang positif yang signifikan antara harga diri dengan motivasi berprestasi dengan rxy = 0,163 dan p= 0,000 <0,05. Hal ini menujukan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara harga diri dengan motivasi berprestasi pada kelas X SMK PGRI 2 Salatiga.
Namun dalam penelitian ini tidak sejalan dengan peneletian yang dilakukan oleh Rinawardhani (1995) terhadap siswa kelas XI SMU Negeri di Surakarta yang masuk dalam kategori remaja pertengahan menunjukkan tidak ada korelasi yang signifikan antara harga diri dengan motivasi berprestasi. Perbedaan penelitian ini mungkian karena adanya perbedaan angket yang dipakai antara penulis dengan Rinwardhani (1995). Dalam
penelitian ini Rinawardhani (1995) munggunakan alat ukur dari Coopersmith akan tetapi disusun tahun 1967 bentuk pendek 25 item. Sedangakan penulis menggunakan alat ukur dari Coopresmith yang disusun pada tahun 1978 dengan menggunakan bentuk panjang dengan modifikasi. Penelitian ini kembali diulang untuk membuktikan temuan Hapsari (2004) dan Dewi (2010)
Maka hasil data yang diperoleh dalam penelitian ini menujukan tinggkat harga diri peserta didik SMA Nergeri 1 Salatiga berada pada katagori sedang, atau dapat dikatakan 45,5% peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Salatiga berada pada katagori sedang. Selajutnya pada hasil menelitian tinggkatmotivasi berprestasi peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Salatiga berada pada katagori sedang dengan persentase 38,3%.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasakan dari hasil penelitian ini didapatkan kesimpulan:
Ada hubungan yang signifikan dengan
antara harga diri dengan motivasi
berprestasi siswa kelas XI SMA Negeri
1 Salatiga. Maka apabila harga diri naik
maka motivasi berprestasi juga akan
naik karena saling berperngaruh.
Bagi siswa diharapkan dapat
mempertahankan ataupun meningkatkan
harga diri agar motivasi berprestasi
dapat dapat meningkat, dan bagi
guru-guru diharapkan dapat membantu siswa
yang memiliki harga diri rendah dengan
memberikan dukungan dan
motivasi.Untuk guru BK juga dapat
memberikan bantukan dengan
memberikan konseling individu,
konseling kelompok, atau pun
bimbingan, pemberian layan kepada
siswa sesuai dengan kebutuhan yang
dibutuhkan.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Yogyakarta: Rineka Cipta.
Anggoro, Dian.2006. Peningkatan Harga Diri Melalui Kegiatan
Kepramukaan Harga Diri
Siswa Kelas VII SMP Mater Alma Ambarawa Kabupaten
Semarang.Skripsi (tidak
diterbitkan).Salatiga: FKIP - BK UKSW.
Azwar, Saifuddin.2000. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
______. 2003. Tes Prestasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar, Saifuddin. 2013. Relibilitas
dan validitas edisi 4.
Yogyakarta: Pustaka pelajar
Dewi, Ayu Puspa.2010. Hubungan Antara Harga Diri Dengan
Motivasi Berprestasi
SiswaKelas X SMK PGRI 2
Salatiga Tahun Ajaran
2009/2010. Skripsi (tidak
diterbitkan).Salatiga. FKIP-BK UKSW
Hapsari.Sinar.2004. Hubungan Antara Harga Diri dengan Motivasi Berprestasi di Dukuh Sidorejo Salatiga.Skripsi (tidak diterbitkan). Salatiga: Fakultas Psikologi UKSW.
Koeswara, E. 1989. Motivasi : Teori dan Penelitiannya. Bandung: Angkasa
McClelland, David C. 1987. “Memacu Masyarakat Berprestasi”.Jakarta : Intermedia
Mawardi.2005. Hubungan antara harga diri dan kebutuhan berprestasi dengan prestasi belajar siswa SMA Kristen Satya Wacana. Tesis (tidak diterbitkan). Salatiga: Program Pasca sarjana UKSW.
Nenoliu, Adrian Johanis. 2005.
Hubungan antara harga diri
dan konsep diri dengan
prestasi belajar siswa kelas II SMAN 1 SoE. Tesis (tidak diterbitkan). Salatiga: Program Pascasarjana UKSW.
Nenoliu, Adrian Johanis. 2005.
Hubungan antara harga diri
dan konsep diri dengan
prestasi belajar siswa kelas II SMAN 1 SoE. Tesis (tidak diterbitkan). Salatiga: Program Pascasarjana UKSW.
Neolaka, Mathias. 2005. Hubungan harga diri dan kecemasan
matematika dengan prestasi belajar matematika siswa kelas 1 SMAN 1 SoE. Tesis (tidak diterbitkan). Salatiga: Program Pascasarjana UKSW.
Opnanningtyas, Indyah. 2010.
Hubungan Antara Motivasi Berprestasi Dengan P restasi
Belajar Matematika Siswa
Kelas VII SMP Negeri 1 Garung KabupatenWonosobo Tahun Ajaran 2009 – 2010. Skripsi. Salatiga : FKIP UKSW.
Prastowo, Ditto. 2012. Harga diri Siswa Kelas XE SMK P GRI 2 Salatiga dan Implikasinya
Terhadap Penyusunan
program BK Pribadi. Skripsi
(tidak diterbitkan) Salatiga : FKPI-BK UKSW
Ridwan & Akdon. 2009. RUMUSAN dan DATA dalam ANALISIS
STATISTIK. Bandung :
Alfabeta
Rola, F. (2006).Hubungan Konsep
Diri Dengan Motivasi
Berprestasi P ada Remaja. http://www.Digitizedlibrary.us
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D.
Bandung : Alfabeta
Sukadji, Soetarlinah & Evita E. Singgih Salim (2001).Sukses di
Perguruan Tinggi (Edisi
Khusus). Depok: Psikologi Pendidikan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
Triwoko,Agus. 2013. Hubungan Antara Motivasi Berprestasi Dengan Kreativitas
Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2.Skripsi.Salatiga : FKIP-BK UKSW
Wijono, sutarto. 2010. Psikologi industri dan organisasi :dalam suatu bidang gerak pikologi sumber daya manusia. Jakarta. Kencana