BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Pengamatan
4.1.1 Uji Kualitatif Asam Laktat dan Asam Asetat Tabel 1. Pengujian dengan Indikator pH Universal
Kelompok Mikroba Konsentrasi
Laktosa Hasil Gambar
1 Lactobacillus acidophilus % pH = 4,0
2 Lactobacillus casei % pH = 4,0
4 Lactobacillus casei % pH = 4,0
5 Lactobacillu
s casei % pH = 4,0
6 Lactobacillu
s casei 30% pH = 4,0
7 Lactobacillus delbrusckii % pH = 4,0
-8 Lactobacillu
9 Acetobacter aceti % pH = 5,0
10 Acetobacter
Tabel 2. Pengujian dengan Pemberian Susu Skim
Kelompok Mikroba KonsentrasiLaktosa Terbentuknyagumpalan Gambar
1 Lactobacillus acidophilus %
-2 Lactobacillus
casei % +
3 Lactobacillus acidophilus % +
4 Lactobacillus
5 Lactobacillus
casei % +
6 Lactobacillus casei 30% +
7 Lactobacillus
delbrusckii % +
-8 Lactobacillus delbrusckii 20% +
-4.1.2 Uji Kuantitatif Asam Laktat dan Asam Asetat (Pemberian CaCO3) Analisis data dengan menggunakan rumus:
Tabel 3. Massa Endapan Asam Laktat dan Asam Asetat
Kelompok Mikroba Massa Tabung(gram)
Massa Tabung + Endapan (gram) Konsentrasi Asam (%/ml)
1 Lactobacillus acidophilus 6,2419 6,2482 0,042
2 Lactobacillus casei 7,6688 7,6978 0,193
3 Lactobacillu
s acidophilus 5,4657 5,4732 0,041
4 Lactobacillu
s casei 5,2139 5,2242 0,069
5 Lactobacillu
s casei 5,2939 5,3720 0,521
6 Lactobacillus casei 5,4830 5,4854 0,016
7 Lactobacillus delbrusckii 6,3510 6,3560 0,033
8 Lactobacillus delbrusckii 5,4397 5,4618 0,147
9 Acetobacter aceti 7,7127 7,7388 0,174
10 Acetobacter
aceti 5.5521 5,5584 0,042
Konsentrasi Asam Laktat atau Asam Asetat(per ml)
¿Massa endapan dalam tabung−Massatabung kosong(gram)
4.2. Pembahasan
Asam laktat didefinisikan sebagai campuran dari asam laktat dan hibrida asam laktat yang mengandung tidak kurang dari 85% dan tidak lebih dari 92% asam laktat. Asam laktat murni tidak berbau, tidak berwarna, dapat larut dalam eter, alkohol, dan air. Dampak fermentasi bakteri laktat pada bahan pangan menyebabakan nilai pH pangan turun dibawah 5.0 sehingga dapat menghambat peertumbuhan bakteri fekal. Pada praktikum kali ini, fermentasi asam laktat menggunakan media standar berupa MRS Broth + Media Skim Milk Powder (MSMP) + Laktosa, dengan konsentrasi laktosa yang digunakan bervariasi yaitu 10, 20, 30, dan 40 % dan diinkubasi selama 1 minggu. Selanjutnya dilakukan analisis asam laktat secara kuantitatif dan kualitatif.
Pada praktikum fermentasi asam laktat, mikroba yang digunakan pada kelompok kami yaitu Lactobacillus casei. Pada bakteri asam mampu memfermentasikan monosakarida dan disakarida (Syahrurahman, 1994), selain itu keberadaanya pada asam laktat mampu tumbuh pada kadar gula, alkohol, dan garam yang tinggi (tidak sensitif terhadap O2), sehingga termasuk anaerob aerotoleran. Pada bakteri Lactobacillus casei yang digunakan tergolong dalam BAL memiliki beberapa karakteristik tertentu yang meliputi, yaitu tidak memiliki porfirin dan sitokrom, katalase negatif, tidak melakukan fosforilasi transpor elektron, dan hanya mendapatkan energi dari fosforilasi substrat. Hampir semua BAL hanya memperoleh energi dari metabolisme gula sehingga habitat pertumbuhannya hanya terbatas pada lingkungan yang menyediakan cukup gula atau bisa disebut dengan lingkungan yang kaya nutrisi.
yang menggunakan bakteri Acetobacter aceti, pH turun menjadi 5,0 – 6,0. Telah diketahui asam asetat merupakan asam lemah, di mana pH-nya di antara asam dan netral dan lebih mendekati suasana netral. Berdasarkan hasil pengamatan, dapat dikatakan bahwa bakteri Lactobacillus casei, Lactobacillus acidophilus, Lactobacillus delbrusckii mampu menghasilkan asam laktat dengan pH di bawah 5,0, dan bakteri Acetobacter aceti mampu menghasilkan asam asetat dengan pH 5,0 – 6,0.
Selanjutnya, uji kualitatif yang kedua dilakukan dengan menggunakan indikator susu skim. Supernatan 5 ml yang telah diuji pH-nya, ditambahkan susu skim dan ditunggu selama beberapa menit. Pada kelompok 1 (Lactobacillus acidophilus),kelompok 9 dan 10 (Acetobacter aceti) tidak terbentuk koagulasi, di mana susu skim terlarut dalam larutan tabung reaksi. Sedangkan pada kelompok 2 – 8 terbentuk gumpalan putih yang menandakan adanya asam laktat. Skim milk tersebut akan mengalami denaturasi oleh adanya asam laktat selama proses fermentasi karena asam laktat bersifat asam (pH = 4,0). Sedangkan pada kelompok 9 – 10 tidak terbentuk gumpalan karena bakteri yang digunakan merupakan bakteri penghasil asam asetat yang bersifat asam lemah. Asam asetat yang bersifat asam lemah tersebut tidak menyebabkan denaturasi protein yang ada pada susu skim, atau hanya menyebabkan denaturasi yang bersifat reversible, sehingga protein dan dan asam asetat yang terbentuk dapat larut. Pada kelompok 1 (Lactobacillus acidophilus) seharusnya terbentuk gumpalan seperti bakteri-bakteri penghasil asam laktat yang lain. Hal ini mungkin terjadi karena kesalahan prosedur atau faktor-faktor lain yang menyebabkan susu skim tidak terdenaturasi.
Dari hasil uji kuantitatif yang telah dilakukan, terdapat konsentrasi asam laktat tertinggi pada kelompok 5 yaitu 0,521 % per ml, sedangkan konsentrasi asam laktat terendah pada kelompok 6 yaitu 0,016 % per ml. Larutan CaCO3 yang ditambahkan pada hasil fermentasi asam laktat akan membentuk Ca laktat berupa gumpalan yang ada pada dasar tabung. Larutan CaCO3 berfungsi untuk mengkristalisasi Ca laktat yang terbentuk. Setelah proses sentrifugasi selesai, akan terbentuk endapan.
Adapun faktor- faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri asam laktat, antara lain :
Lama Fermentasi
pH (keasaman)
Suhu
Oksigen
Pada keempat mikroba yang digunakan dalam uji fermantasi asam laktat dan asam asetat pada Acetobacter aceti yang memiliki pH lebih tinggi daripada yang lain, yaitu kisaran 5-6 menunjukkan sifat yang lebih basa pada fermentasi asam laktat dan asam asetat ini. Asam-asam organik dapat menurunkan pH di dalam rongga mulut, yang berpengaruh pada pertumbuhan L. acidophilus, L. bulgaricus dan L. casei. Asam-asam organik tersebut antara lain, asam asetat, asam laktat, asam suksinat, asam formiat dan asam butirat (Margolis dan Moreno, 1992). Lactobacillus merupakan BAL yang dapat memecah glukosa, laktosa atau golongan gula lainnya menjadi asam laktat dan energi melalui proses metabolisme anaerobik dengan bantuan enzim laktat dehidrogenase (Salminen et al., 2004).
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan di atas, ketiga BAL yang mewakili bakteri probiotik menunjukkan respon yang berbeda terhadap asam asam organik yang biasanya dijumpai dalam saliva atau rongga mulut. Kemampuan BAL yang dalam penelitian ini ditunjukkan oleh ketiga Konsentrasi Asam Laktat atau Asam Asetat( per ml)
¿Massa endapan dalam tabung−Massatabung kosong(gram)
BAB V PENUTUP
LAMPIRAN
Alat dan Bahan Pemberian mikroba pada media
Pengambilan hasil fermentasi 5 ml untuk uji kualitatif
Uji kualitatif dengan menggunakan indikator susu skim
Pemberian CaCO3 pada 45 ml hasil fermentasi untuk uji kuantitatif
Endapan asam laktat Pengukuran massa tabung + endapan asam laktat