• Tidak ada hasil yang ditemukan

HAK and KEWAJIBAN SUAMI ISTRI DALAM HUKU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "HAK and KEWAJIBAN SUAMI ISTRI DALAM HUKU"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

HAK & KEWAJIBAN SUAMI ISTRI DALAM HUKUM PERKAWINAN

ISLAM

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Hukum Islam

Disusun Oleh :

Hukum Islam (C)

Kelompok 10

Yebe Kallis 11010113130790

Yudha Setya 11010113130757

Lucia Andika 11010113140503

Putra Hanover 11010113140389

Jannete Agustine 11010113140377

Sofi Aulia Iswara 11010113140413

Meita Fadhilah 11010113140422

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS DIPONEGORO

(2)

SENIN, 21 APRIL 2014

Ancam Istri, Suami Dihukum Satu Tahun

Penjara

Pengadilan Negeri (PN) Simalungun menjatuhkan hukuman satu tahun penjara terhadap seorang suami yang mengancam bunuh isterinya, Senin (21/4).

Ketua Majelis Hakim Ben Ronald Situmorang menyatakan terdakwa Nasep (61 tahun) warga Huta (Dusun) III Nagori (Desa) Senio Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, terbukti melanggar Pasal 45 ayat 1 Undang Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).

"Perbuatan terdakwa mengakibatkan trauma bagi saksi korban Ngatiem dan keluarganya," kata Ben Ronald, saat membacakan amar putusan.

Diuraikan dalam amar putusan, terdakwa mengancam bunuh isterinya dengan mempergunakan Samurai pada Kamis, 2 Januari 2014 kira-kira pukul 23.00 WIB.

Korban enggan melayani untuk menyediakan makanan terhadap terdakwa karena pulang terlalu malam. Tersinggung terdakwa mengeluarkan Samurai dari sarungnya dan mengancam didepan anak-anaknya.

Ketakutan dengan perbuatan terdakwa, korban melaporkan kasus ini ke jalur hukum.

(3)

Kami berpendapat bahwa kasus diatas terdapat pelanggaran hak dan kewajiban suami-istri yang dilanggar oleh kedua pihak:

1. Analisis Istri

Dalam kasus tersebut istri diketahui bahwa “enggan melayani untuk menyediakan makanan terhadap suaminya karena pulang terlalu malam” jelas sang istri mengabaikan kewajibannya, dalam pandangan Hukum Islam, istri telah melanggar Kompilasi Hukum Islam Buku I tentang Perkawinan Pasal 83 ayat 1 yang berbunyi “Kewajiban utama bagi seoarang isteri ialah berbakti lahir dan batin kepada suami di dalam yang dibenarkan oleh hukum islam.”

2. Analisis Suami

Dalam amar putusan kasus tersebut suami mengancam bunuh isterinya dengan mempergunakan Samurai pada Kamis, 2 Januari 2014 kira-kira pukul 23.00 WIB. terdakwa merasa Tersinggung dengan penolakan istrinya sehingga terdakwa mengeluarkan Samurai dari sarungnya dan mengancam didepan anak-anaknya. Perbuatan suami ini jelas telah melanggar UU No. 1 tahun 1974 tentang Perkawinan Pasal 34 ayat 1 dan Kompilasi Hukum Islam Buku I tentang Perkawinan Pasal 80 ayat 2 Suami wajib melindungi isterinya dan memberikan segala sesuatu keperluan hidup berumah tangga sesuai dengan kemampuannya. Suami yang memiliki kewajiban untuk melindungi istrinya malah menjadi ancaman bagi sang istri.

(4)

HAK & KEWAJIBAN SUAMI ISTRI

AKAD NIKAH MENIMBULKAN HAK DAN KEWAJIBAN

Dengan dilangsungkan akad nikah, antara mempelai laki-laki dan mempelai perempuan yang dilakukan oleh Walinya, terjalinlah hubungan suami istri dan timbu hak kewajiban masing-maasing timbal balik1

Hak-hak dalam perkawinan itu dapat dibagi menjadi 3, yaitu : hak bersama, hak istri yang menjadi kewajiban suami, dan hak suami yang menjadi kewajiban istri

HAK-HAK BERSAMA

1. Halal bergaul antara suami dan istri dan masing-masing dapat bersenang-senang satu sama lain

2. Terjadi hubungan mahram semenda

3. Terjadi hubungan waris-mewaris antara suami dan istri sejak akad nikah dilaksanakan 4. Anak yang lahir dari istri bernasab pada suaminya

5. Bergaul dengan baik antara suami dengan istri sehingga tercipta hubungan yang harmonis dan damai

Mengenai hak dan kewajiban bersama suami- istri Undang-undang perkawinan menyebutkan dalam Pasal 33 “suami-istri wajib cinta-mencintai, hormat-menghormati, setia dan memberi bantuan lahir batin yang satu kepada yang lain”.

HAK-HAK ISTRI

Hak-hak istri yang menjadi kewajiban suami ada 2, yaitu2 :

1. Hak-hak kebendaan a. Mahar

Harta pemberian wajib dari suami kepada istri, dan merupakan hak penuh bagi istri yang tidak boleh diganggu oleh suami, suami hanya dibenarkan ikut maka mas kawin apabila diberikan oleh istri secara sukarela. Mahar dapat diberikan secara

1 K.H.Ahmad Azhar Basyir,MA., Hukum Perkawinan Islam (Jakarta: Uli Press, 2000),hlm. 53-54

(5)

langsung saat ijab-qabul, dan dapat diberikan setelah perkawinan dengan menggunakan istilah “hutang” wajib yang harus tetap diberikan kepada istri.

Macam-macam mahar :

 Mahar tertentu (maha musamma)

Apabila dalam akad nikah, atau sesudahnya diasakan ketentuan tentang wujud dan kadar mahar yang diberikan kepada istri.

 Mahar sepada/pantas (mahar mitsil)

Apabila tidak ada ketentuan tentang wujud dan kadar mahar dalam akad nikah atau sesudahnya. Mahar ini biasanya diberikan sesudah beberapa waktu setelah akad nikah. Untuk menentukan wujud dan kadar mahar mitsil tidak ada ukuran yang pasti. Dapat disesuaikan dengan keadaan dankedudukan istri ditengah-tengah masyarakatnya, dapat pula disesuaikan dengan mahar yang pernah diterima oleh perempuan yang sederajat atau oleh saudara-saudara atau sanak keluarganya.

Jadi, mahar dalam akad nikah itu hukumnya Sunnah.

Ketentuan Mahar

 Apabila telah terjadi persetubuhan, beralasan QS. An-Nisa 2:20-21 yang mengajarkan, “apabila kamu akan mengganti istri dengan istri yang lain, padahal kamu telah membayarkan mahar, kepada salah seorang istri-stri itu, betapapun jumlahnya, janganlah kamu mengambil kembali sedikitpun dari mahar itu; apakah kamu akan mengambil kembali dengan jalan p.tuduhan dusta dengan menanggung dosa yang nyata? Bagaimana kamu akan mengambil kembali padahal antara kamu suami-istri telah bergaul (bercampur); dan istri-istri itu telah mengambil janji yang kuat dari kamu?”.

(6)

sebelum menerima hak atas mahar, harus dipenuhi oleh suami dan merupakan sebagian dari harta peninggalannya.

b. Nafkah

Mencakup segala keperluan istri, meliputi makanan, pakaina, tempat tinggal, pembantu rumah tangga, dan pengobatan, meskipun istri tegolong kaya.

QS. Al-Baqarah :233, “….dan Ayah berkewajiban mencukupkan kebutuhan pakaian dan makanan untuk para ibu anak-anak dengan cara yang makruf…”. Hadits riwayat Muslim menyebutkan isi Khutbah Nabi dalam haji wada’, antara lain sebagai berikut, “…takutlah kepada Allah dalam menunaikan kewajiban terhadap istri-istri; kamu telah memperistri mereka atas nama Allah; adalah menjadi hak kamu bahwa istri-istri itu tidak menerima tamu orang yang tidak engkau senangi; kalu mereka melakukannya, boleh kamu beri pelajaran dengan pukulan-pukulan kecil yang tidak melukai; kamu berkewajiban mencukupkan kebutuhan istri mengenai makanan dan pakaian dengan makruf”.

Hadits riwayat Bukhari dan Muslim dari Aisyah menceritakan bahwa Hidun istri Abu Sufyan mengadukan kekikiran suaminya. Nafkah yang diberikan tidak cukup untuk makan dirinya dan anak-anaknya. Apakah ia boleh mengambilnya tanpa ijin? Nabi menjawab; ambillah uang yang cukup untuk memenuhi kebutuhan anakmu dan kamu.

2. Hak-hak bukan kebendaan

Hak-hak bukan kebendaan yang wajib ditunaikan suami terhadap istrinya disimpulkan dalam QS. An-Nisa : 19 agar suami-suami menggauli istri-istrinya dengan makruf dan bersabar terhadap hal-hal yang tidak disenangi yang terdapat pada istri.

Menggauli istri dengan makruf dapat mencakup :

a. Sikap menghargai, menghormati, dan perlakuan-perlakuan yang baik, serta meningkatkan taraf hidupnya dalam bidang-bidang agama, akhlaq dan ilmu pengetahuan yang diperlukan. Hadits riwayat Turmutzi dan Ibnu Hibban dari Hibban dari abu Hurairah r.a. mengajarkan; “orang-orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik budi perangainya, dan orang-orang yang paling baik diantaranya adalah yang paling baik perlakuannya terhadap istri-istrinya”.

(7)

Suami berkewajiban melindungi istri serta menjaga nama baiknaya. Hal ini tidak berarti bahwa suami harus menutup nutupi kesalahan yang memang terdapat pada irsti. Namun, adalha menjadi kewajiban suami untuk tidak membeberkan kesalahan kesalahan isrti kepada orang lain. Apabila kepada isrtiri dituduhkan hal yang tidak benar setelah suami melakukan penelitian setelahnya. Jika istri melakukan hal hal yang bertentangan dengan ketentuan ketentuan ajaran islam, suami wajib memperingatkanya, terutana yang menyangkut pergaulanya dengan orang lain. Suami jangan membiarkan istri menerima tamu yang tidak dikenal identitasnya oleh suami dan sebagainya. Cemburu kepada istri hendaklah dalam rangka melindungi dan menjaga nama baiknya. Harus di perhatikan apabila isti ikut bekerja untuk mencukupkan kebutuhan keluarga, suami tidak boleh bersikap acuh tak acuh kepada pekerjaan istri. Suami harus berusaha mengetahui apaka istri berkata jujur atau tidak. c. Memenuhi kebutuhan kodrat (hajat) biologis istri

Hajad biologis adalah kodrat pembawaan hidup. Oleh karena itu suami wajib memperhatikan hak istri dalam hal ini. Ketentraman dan keserasian hidup perkawinan antaran lain ditentukan oleh factor hajad biologis ini.

HAK-HAK SUAMI

Hak-hak suasmi dapat disebutkan pada pokoknya ialah hak ditaati mengenai hal-hal yang menyangkut hidup perkawinan dan hak memberi peajaran kepada istri dengan cara yang baik dan layak dengan kedudukan suami-istri3

1. Hak ditaati

QS. An-nisa ayat 34 mengajarkan bahwa kaum laki-laki (suami) berkewajiban memimpin kaum perempuan (istri) karna laki-laki memiliki kelebihan atas kaum perempuan (dari segi kodrat kejadiannya), dan adanya kewajiban laki-laki memberi nafkah untuk keperluan keluarganya. Dari bagian pertama ayat 34 QS. An- nisa tersebut dapat diperoleh ketentuan bahwa kewajiban suami memimpin istri itu tidak akan terselenggara dengan baik apabila istri tidak taat kepada suami. Isi dari pengertian taat adalah :

a. Istri supaya bertempat tinggal bersama suami dirumah yang telah disediakan

Istri berkwajiban memenuhi hak suami bertempat tinggal dirumah yang telah disediakan apabila memenuhi syarat sebagai berikut:

(8)

 Rumah yang disediakan pantas untuk tempat tinggal istri serta dilengkapi dengan perabot dan alat yang diperlukan untuk hidup berumah tangga

 Rumah yang disediakan cukup menjamin keamanan jiwa dan harta bendanya, tidak terlalu jauh dengan tetangga dan penjaga keamanan

 Suami dapat menjamin keselamata itsri ditempat yang disediakan b. Taat kepada perintah-perintah suami, kecuali apabila melanggar larangan Allah

Istri wajib memenuhi hak suami, taat kepada perintah-perintahnya apabila memenuhi syarat sebagai berikut :

 Perintah yang dikeluarkan suami terasuk hal-hal yang ada hubungannya dengan kehidupan rumahtangga. Dengan deamikian apabila misalnya suami memerintahkan istri untuk membelanjakan harta milik pribadinya sesuai dengan keinginan suami, istri tidak wajib taat sebab pembe;anjaan milik harta pribadi istri sebenarnya menjadi hak istri yang tidak dapat dicampuri oleh suami.

 Perintah yang dikeluarkan harus sejalan dengan ketentuan syariat. Apabila suami memerintahkan istri untuk menjalankan hal-hal yang bertentangan dengan syariat, perintah itu tidak perlu ditaati.

 Suami memenuhi kewajiban-kewajibannya yang menjadi hak istri, baik yang bersifat kebendaaan maupun yang bersifat bukan kebendaan.

c. Berdiam dirumah, tidak keluar kecuali dengan ijin suami

Istri wajib beriam dirumah, dan tidak keluar kecuali dengan ijin suami apabila terpenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

 Suami telah memenuhi kewajiban membayar mahar untuk istri

 Larangan keluar rumah tidak berakibat memutuskan hubungan keluarga. Degan demikian, apabila suami melarang istri menjenguk keluarganya, istri tidak wajib taat. Ia boleh keluar rumah untuk berkunjung, tetapi tidak boleh bermalam tanpa ijin suami.

d. Tidak menerima masuknya seseorang tanpa ijin suami

Hak suami agar istri tidak menerimamasuknya seseorang tanpa ijinnya, dimaksudkan agar ketentraman hidup rumah tangga tetap terpelihara. Ketentuan tersebut berlaku apabila orang yang datang itu bukan mahram istri. Apabila orang yang datang merupakan mahramnya, seperti ayah, saudara, paman dan sebagainya, dibenarkan dengan menerima kedatangan mereka tanpa ijin suami.

(9)

2. Hak Memberi Pelajaran

Bagian kedua dari ayat 34 QS.An-nisa mengajarkan, apabila terjadi kekhawatiran suami bahwa istri bersikap membangkang (nusyus), hendaklah diberi nasihat sescara baik-baik. Apabila dengan nasihat, pihak istri juga belum mau taat, hendaklah suami berpisah tidur dengan istri. Apabila masih beum juga kembali taat, suami dibenarkan memberi pelajaran dengan cara memukul (yang tidak melukai bagian muka)4

Hadits riwayat Bukhari Muslim dari Abdullah bin Zam’ah mengatakan, “apakah salah seorang di antara kamu suka memukul istrinya seperti ia memukul budak pada siang hari, kemudia pada malam hari mengumpulinya”

Riwayat Abdurrazaq dari Aisyah menyebutkan “apakah salah seorang diantara kamu, tidak merasa malu memukul istrinya seperti ia memukul budak pada siang hari dan mengumpulinya pada malam hari?”

Dari banyak hadits yang memperungatkan agar suami menjauhi memukul istri itu, dapat diperoleh ketentuan bahwa Alquran membolehkan suami memberi pelajaran istri dengan jalan memukul itu hanya berlaku apabila istri memang tidak mudah diberi pelajaran dengan cara yang halus. Itupun baru dilakukan dalam tingkta terakhir, dan dengan cara yang tidak mengakibatkan luka pada badan istri dan tidak pula pada bagian muka.

KEWAJIBAN-KEWAJIBAN SUAMI ISTRI

Kewajiban suami dan istri itu diatur dalam Kompilasi Hukum Islam buku I tentang Hukum perkawinan.

1. Kewajiban Suami

Kewajiban Suami diatur dalam pasal 80 yaitu5

1. Suami adalah pembimbing, terhadap istri dan rumahtangganya, akan tetap mengenai hal-hal urusan rumah tangga yang penting-penting diputuskan oleh suami-istri bersama

2. Suami wajib melindungi istrinya dan memberikan segala sesuatu keperluan hidup berumah tangga sesuai dengan kemampuannya

4 Ibid., hlm. 62-67

(10)

3. Suami wajib memberikan pendidikan agama kepada istrinya dan memberi

kessempatan belajar pengetahuan yang berguna dan bermanfaat bagi agama, nusa dan bangsa

4. Sesuai dengan penghasilannya, suami menanggung :

 Nafkah, kiswah dan tempat kediaman bagi istri

 Biaya rumah tangga, biaya perawatan dan biaya pengobatan bagi istri dan anak

 Biaya pendidikan bagi anak

5. Kewajiban suami terhadap istrinya seperti tersebut pada ayat (4) diatas, mulai berlaku sesudah ada tamkin sempurna dari istrinya

6. Istri dapat membebaskan suaminya dari keawjiban terhadap dirinya sebagaimana tersebut pada ayat (4)

7. Kewajiban suami sebagaimana dmaksud ayat (5) gugur apabila istri nusyuz 2. Kewajiban Istri

Kewajiban Istri diatur dalam Pasal 83 yaitu6

1. Kewajiban utam bagi seorang istri ialah berbakti lahir dan batin kepada suami didalam yang dibenarkan oleh Hukum Islam

2. Istri menyelenggarakan dan mengatur keperluan rumahtangga sehari-hari dengan sebaik-baiknya

Kewajiban Istri didalam Pasal 84 yaitu

1. Istri dapat dianggap nusyuz jika ia tidak mau melaksanakan kewajiban kewajiban sebagaimana dimaksud dalam pasal 83 ayat (1) kecuali dengan alasan yang sah 2. Selama istri dalam nusyuz, kewajiban suami terhadap istrinya tersebut dalam pasal 80

ayat(4) tidak berlaku kecuali hal-hal untuk kepentingan anaknya

3. Kewajiban suami tersebut, pada ayat (2) diatas berlaku kembali sesudah istri nusyuz 4. Ketentuan tentang ada atau tidak adanya nusyuz dari istri, harus didasarkan atas bukti

yang sah

(11)

KASUS POSISI

Katakan saja nama saya “Rima” (34). Saya adalah seorang wanita karier yang memiliki 2anak, dan seorang suami. Suami saya, “Heri” (38) bekerja sebagai General Manager dari sebuah Perusahaan Swasta ternama di Jakarta Utara. Saya seorang PNS yang bekerja di salah satu Kantor Pemerintahan Daerah Kabupaten Bandung. Hubungan rumah tangga kami memang tergolong harmonis walaupun kami tidak tinggal dalam satu atap setiap harinya, tapi kmi tetap bisa membuat iri orang-orang disekeliling kami, karena kami bisa menjaga hubungan kami dengan baik. Suami saya, Mas Heri pulang ke Bandung tiap hari Jumat sore dan pergi lagi ke Jakarta tiap Minggu malam setelah selesai makan malam bersama.

Saya sangat menanti kedatangannya dirumah, saya sangat senang ketika hari demi hari berganti menjadi hari jumat. Saya selalu tidak sabar ketika jumat malam itu datang. Ketika itu Mas Heri sedang dalam kesibukannya, dan ia ijin untuk tidak pulang ke Bandung minggu itu. Sungguh kecewa saya dibuatnya, tapi mau dikatakan apalagi. Untung saja Sabtu pagi itu saya ada seminar tentag Kebudayaan Daaerah. Saya berangkat dari rumah sekitar jam 8 pagi untuk mengunjungi seminar itu.

(12)

Hari demi hari, waktu demi waktu, kami akhirnya semakin dekat dan makin saling sering bertemu. Saya sudah cukup bosan menanti Mas Heri yang pulang kerumah hanya dua kali dalam satu bulan. Saya malah makin sering bertemu dengan teman pria saya itu. Akhirnya, saya meminta Mas Heri untuk menyewa dua pembantu untuk mengurus anak-anak, dan saya membuat alasan bahwa saya akhir-akhir ini pun sedang sibuk mengurusi pekerjaan di kantor. Mas Heri pun mengabulkan permintaan saya dengan mudahnya. Saya lebih sibuk mengurusi pekerjaan di kantor dan lebih intensif bertemu dengan teman pria saya ketimbang mengurusi pekerjaan rumah tangga ataupun mengurusi kedua buah hati saya dengan Mas Heri.

Pada suatu hari, saya berjanjian dengan teman pria saya di lobby hotel karena ia berjanji untuk makan malam bersama malam itu. Pada saat itu, ia pun tiba-tiba saja mengatakan bahwa ia mencintai saya dengan sepenuh hatinya. Saya mendapatkan kegalauan yang sangat besar kala itu. Tapi saya tidak dapat memungkiri bahwa saya pun memang memiliki rasa yang sama terhadapnya. Tiba-tiba saja ia mengajakku untuk berduaan di kamar hotel malam itu, dan entah karena dasar apa akhirnya saya mau saja untuk mengikuti ajakannnya dan hal yang tidak sepantasnya dilakukan pun terjadi. Dari situlah kami lebih sering bertemu.

Ketika jumat malam Mas Heri pulang ke Bandung, ketika ia mengajakku untuk berduaan saya selalu menolak karena berdalih dengan alasan capek. Padahal, saya lelah karena saya telah melakukan hal itu sebelumnya dengan teman pria saya itu. Tetapi entah kenapa saya malah lebih senang untuk melakukannya dengan teman pria saya. Saya tahu bahwa itu dosa besar yang telah saya lakukan, tetapi entah kenapa hal itu terus-terusan saya lakukan. Ketika saya sedang mandi sabtu sore itu, tiba-tiba saja ada pesan singkat masuk ke hp ku dari teman pria saya, yang berisikan kata-kata mesra darinya. Tetapi sms itu terbaca oleh Mas Heri. Lalu Mas Heri menelpon langsung teman pria saya. Ketika ia meminta penjelasan darinya, ia berbohong tentang hubunga kedekatan kami. Memang kami telah sepakat, apabila kami ketahuan maka kami akan saling berbohong demi keutuhan rumah tanngga kita masing-masing.

(13)

ANALISIS KASUS POSISI

Dalam kasus posisi diatas kewajiban kewajiban yang di langgar oleh istri ialah : 1. Melakukan perbuatan Zina

Melanggar ketentuan Al-Qur’an QS 17:32

الليببسس ءساسسوس ةلشسحبافس نساكس ههننسإب انسزنبلا اوبهرسققتس السوس

“Dan janganlah kamu mendekati Zina, sesungguhnya Zina itu adalah perbuatan keji dan suatu perbuatan yang buruk.

Hadits tentang zina :

Seorang muslim yang bersyahadat tidak halal dibunuh, kecuali tiga jenis orang: ‘Pembunuh, orang yang sudah menikah lalu berzina, dan orang yang keluar dari Islam‘” (HR. Bukhari no. 6378, Muslim no. 1676)

Catatan: Para ulama menjelaskan bahwa hak membunuh tiga jenis orang di sini tidak terdapat pada semua orang.

Hadits 2

“Tanda-tanda datangnya kiamat diantaranya: Ilmu agama mulai hilang, dan kebodohan terhadap agama merajalela, banyak orang minum khamr, dan banyak orang yang berzina terang-terangan” (HR. Bukhari no.80)

Hadits 3

“Janganlah sekali-kali seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita, karena pihak ketiganya adalah syaitan” (HR: Ibnu Maja)

(14)

Ada seorang lelaki, yang sudah masuk Islam, datang kepada Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam mengakui dirinya berbuat zina. Nabi berpaling darinya hingga lelaki tersebut mengaku sampai 4 kali. Kemudian beliau bertanya: ‘Apakah engkau gila?’. Ia menjawab: ‘Tidak’. Kemudian beliau bertanya lagi: ‘Apakah engkau pernah menikah?’. Ia menjawab: ‘Ya’. Kemudian beliau memerintah agar lelaki tersebut dirajam di lapangan. Ketika batu dilemparkan kepadanya, ia pun lari. Ia dikejar dan terus dirajam hingga mati. Kemudian Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam mengatakan hal yang baik tentangnya. Kemudian menshalatinya” (HR. Bukhari no. 6820)

Hadits 5

Pezina tidak dikatakan mu’min ketika ia berzina” (HR. Bukhari no. 2475, Muslim no.57)

Hadits 6

Mengasingkan pezina itu sunnah” (HR. Ibnu Hazm dalam Al Muhalla, 8/349)

Hadits 7

Abu Hurairah berkata: “‘Iman itu suci. Orang yang berzina, iman meninggalkannya. Jika ia menyesal dan bertaubat, imannya kembali‘” (HR. Ibnu Abi Syaibah dalam Syu’abul Iman, dishahihkan Al Albani dalam Takhrij Al Iman, 16)

2. Tidak memberikan nafkah batin kepada suami

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ححببصصتت ىتتححح ةتكحئبلحمحلصا اهحتصنحعحلح ءحىجبتح نصأح تصبحأحفح هبشبارحفب ىلحإب هتتحأحرحمصا لتجترتحلا اعحدح اذحإب

Jika seorang pria mengajak istrinya ke ranjang, lantas si istri enggan memenuhinya, maka malaikat akan melaknatnya hingga waktu Shubuh” (HR. Bukhari no. 5193 dan Muslim no. 1436).

(15)

ىضحرصيح ىتتححح اهحيصلحعح اططخباسح ءبامحستحلا يفب يذبلتحا نحاكح لتحإب هبيصلحعح ىبحأصتحفح اهحشبارحفب ىلحإب هتتحأحرحمصا وعتدصيح للجترح نصمب امح هبدبيحبب يسبفصنح يذبلتحاوح اهحنصعح

Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidaklah seorang suami memanggil istrinya ke tempat tidurnya lalu si istri menolak ajakan suaminya melainkan yang di langit (penduduk langit) murka pada istri tersebut sampai suaminya ridha kepadanya.” (HR. Muslim no. 1436)

3. Pada dasarnya, kewajiban untuk mengurusi anak-anak dan mendidiknya adalah kewajiban dari kedua orangtua:

Allah Subhanahu wata’ala berfirman.

ةترحاجححبلصاوح ستانتحلا اهحدتوقتوح ارطانح مصكتيلبهصأحوح مصكتسحفتنصأح اوقت اونتمحآ نحيذبلتحا اهحيتتأح ايح

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.” (at-Tahriim: 6)

Dan Allah Subhanahu wata’ala berfirman.

ىوحقصتتحللب ةتبحقباعحلصاوح كحقتزترصنح نتحصنح اقطزصرب كحلتأحسصنح ل اهحيصلحعح رصببطحصصاوح ةبلصتحلابب كحلحهصأح رصمتأصوح

“Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan salat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kami lah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.” (Thaahaa: 132)

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

:

هتلح وعتدصيح حللباصح دللحوح وصأح ،هببب عتفحتحنصيت مللصعب وصأح ،ةليحرباجح ةلقحدحصح ثللحثح نصمب لتحإب هتلتمحعح عحطحقحنصا محدحآ نتبصا تحامح اذح

(16)

KESIMPULAN

Perkawinan merupakan suatu instrumen yang dirancang khusus oleh Allah untuk melindungi manusia dari segala sesuatu hal yang tidak pantas, serta menjaga kesucian dari umat manusia. Maka dari perkawinan ini kita dapat membedakan antara hak dan kewajiban antara suami istri. Dimana kewajiban itu harus dilaksanakan terlebih dahulu ketika ingin terpenuhinya hak-hak antara suami istri. Hak-hak didalam suami istri menimbulkan hak-hak bersama yaitu mewujudkan pernikahan yang mawaddah serta rahmah. Saling menasehati satu sama lain, saling menjaga satu sama lain, serta saling cinta-mencintai dan saling kasih-mengasihi satu sama lain.

(17)

DAFTAR PUSTAKA

1.

Hukum Perkawinan Islam. K.H.Ahmad Azhar Basyir,MA., Uli Press, tahun 2000.

2.

Undang-undang No.1 tahun 1974 tentang Perkawinan

3.

Kompilasi Hukum Islam

4. Hukum Perkawinan Islam . Prof.Dr. H. Ali Zainuddin,MA. (Jakarta: Sinar Grafika, 2006), hlm. 106

5.

http://indonesiaindonesia.com/f/51170-bertanya-hukum-berzina-alquran-alhadis-ijma/

6.

Referensi

Dokumen terkait

1. Sistem reward artinya ganjaran, hadiah, penghargaan atau imbalan yang diterima atas prestasi kerja. Dalam konsep manajemen, reward merupakan salah satu alat

Berdasarkan Pengujian kandungan logam yang telah dilakukan, dapat di simpulkan bahwa kandungan logam di dalam sampel pelumas dapat digunakan untuk membantu menentukan

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Anak Agung Nyoman Darma (2012), dalam penelitiannya “Kontribusi Kepemimpinan Kepala

Puji syukur Alhamdulilah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayat serta karuniaNya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

Untuk mengetahui pengaruh faktor teknologi, faktor shopping, dan faktor produk terhadap kepuasan pengalaman konsumen pada saat berbelanja secara offline. Untuk mengetahui

Analisa pola arus untuk kondisi pasang surut ini model dengan breakwater modifikasi. ini juga diperlakukan sama, dalam hal data lingkungannya termasuk data

Dari uraian tersebut peneliti tertarik mengangkat judul Penelitian Skripsi tentang Pengaruh Pembelajaran Kewirausahaan dan Motivasi Berwirausaha terhadap Minat Berwirausaha