• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Perbandingan Kadar Kalium Pada Daun Kumis Kucing, Daun Pegagan Dan Daun Salam Secara Spektrofotometri Serapan Atom

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Perbandingan Kadar Kalium Pada Daun Kumis Kucing, Daun Pegagan Dan Daun Salam Secara Spektrofotometri Serapan Atom"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

5 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kumis Kucing

Kumis kucing merupakan tanaman asli dari Indonesia.Tanaman kumis

kucing merupakan tumbuhan terna berbatang basah, tumbuh tegak, dan tingginya

1-2 meter.Batang kumis kucing berbentuk segi empat, pada buku-buku batang

bagian bawah timbul akar.Daun kumis kucing merupakan daun tunggal, tepi daun

bergerigi dan berbulu halus, ujungnya meruncing.Bunga tersusun dalam bentuk

tandan dalam jumlah banyak, berwarna putih keunguan (Dalimartha, 2000).

Menurut Herbarium Bogoriense (2014), taksonomi daun kumis kucing

adalah sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Sub Divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledoneae

Ordo : Lamiales

Famili : Lamiaceae

Genus : Orthosiphon

Spesies : Orthosiphon aristatus (Blume) Miq.

Bagian tanaman yang sering digunakan sebagai obat adalah bagian herba

(terutama daunnya), baik yang segar maupun yang telah dikeringkan. Herba kumis

kucing rasanya manis sedikit pahit, sifatnya sejuk. Tanaman ini berkhasiat sebagai

antiradang, hipertensi, peluruh kencing (diuretik), menghilangkan panas dan lembab,

serta menghancurkan batu saluran kencing (Wijayakusuma, 1994).

(2)

6

Pegagan merupakan tanaman liar yang banyak tumbuh di perkebunan,

ladang, tepi jalan dan kebun. Tanaman ini berasal dari Asia Tropik, tersebar di

Asia Tenggara, termasuk Indonesia, India, Cina, Jepang, dan Australia kemudian

menyebar ke berbagai Negara-negara lain. Pegagan tumbuh merambat dengan

stolon dan tidak mempunyai batang, tetapi mempunyai rimpang pendek.stolon

yang menjalar di dalam tanah, daun tumbuh dari setiap buku berupa daun tunggal,

tangkai daun mempunyai panjang 10-15 cm, warna hijau muda. Helai daun

berbentuk sepeti ginjal, tepi bergerigi, akar keluar di setiap buku. Bunga

merupakan bunga tunggal, berbentuk payung dengan warna putih atau kemerahan

(Lasmadiwati, dkk., 2003).

Menurut Herbarium Bogoriense (2014), taksonomi pegagan adalah

sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Sub Divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledoneae

Ordo : Umbillales

Famili : Apiaceae

Genus : Centella

Spesies : Centella asiatica (L.) Urb.

Pegagan berasa manis, bersifat mendinginkan, berfungsi membersihkan

darah, melancar kan peredaran darah, peluruh kencing (diuretika), hipertensi,

penurunan panas (antiperitika), meningkatkan syaraf memori, mengobati campak,

amandel, mengatasi penyakit kulit, antibakteri, antiinflamasi, insektisida, dan

(3)

7

Ada 2 jenis pegagan yaitu pegagan merah dan pegagan hijau.Pegagan

merah dikenal juga dengan antanan kebun atau antanan batu karena banyak

ditemukan di daerah bebatuan, kering dan terbuka.Pegagan merah tumbuh

merambat dengan stolon dan tidak mempunyai batang tetapi mempunyai

rhizoma.Sedangkan pegagan hijau sering banyak dijumpai di daerah persawahan

dan di sela-sela rumput. Tempat yang disukai oleh pegagan hijau yaitu tempat

agak lembab dan terbuka (Lasmadiwati, dkk., 2003).

2.3 Daun Salam

Daun salam merupakan tanaman yang tumbuh liar di hutan dan

pegunungan, atau di pekarangan maupun kebun. kegunaanya sudah dikenal dari

jaman dulu yaitu sebagai bumbu masakan khas Indonesia. Pohon bertajuk rimbun,

tinggi mencapai 25 m, berakar tunggang, batang bulat. Daun tunggal, letak

berhadapan, bertangkai yang panjangnya 0,5-1 cm. Helai daun bentuknya lonjong,

ujung meruncing, tepi rata. Daun bila diremas berbau harum (Nurcahyati, 2014).

Menurut Herbarium Bogoriense (2014), taksonomi daun salam adalah

sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Sub Divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledoneae

Ordo : Myrtales

Famili : Myrtaceae

Genus : Syzygium

(4)

8

Daun salam dengan nama latin Syzgium polyanthum adalah jenis tanaman

yang sering dipakai sebagai penambah rasa dalam makanan, dengan

menambahkan beberapa lembar daun salam sebagai bumbu penyedap ternyata

memiliki khasiat yang baik bagi tubuh (Nurcahyati, 2014) .

Ada dua jenis daun salam, yaitu daun salam yang digunakan pada umunya dan daun salam liar. Daun salam liar hampir tidak pernah dipergunakan dalam

masakan, selain karena baunya sedikit berbeda dan kurang harum, salam liar juga

menimbulkan rasa agak pahit. Biasanya daun salam liar terdapat di hutan-hutan

tropis (Nurcahyati, 2014).

2.4 Kalium

Kalium merupakan salah satu mineral makro yang berperan dalam

pengaturan keseimbangan cairan tubuh.Sebanyak 95% kalium berada di dalam

cairan intraseluler (Almatsier, 2004).Kalium memegang peranan dalam

pemeliharaan keseimbangan cairan dan elektrolit serta keseimbangan asam basa

serta isotonis sel, selain itu kalium juga mengaktivasi banyak reaksi enzim dan

proses fisiologi, seperti transmisi impuls di saraf dan otot, kontraksi otot dan

metabolism karbohidrat (Tan dan Rahardja, 2007).

Kekurangan kalium dapat terjadi karena terjadinya kehilangan melalui

saluran cerna dan ginjal.Kekurangan kalium menyebabkan lemah, lesu,

kehilangan nafsu makan, dan konstipasi.Kelebihan kalium akut dapat terjadi bila

konsumsi tidak diimbangi oleh kenaikan ekskresi (Winarno, 1992).

Bahan pangan yang mengandung kalium baik dikonsumsi oleh penderita

darah tinggi (Budiyanto, 2004). Konsumsi kalium yang banyak akan

(5)

9

menarik cairan dari bagian ekstraseluler dan menurunkan tekanan darah

(Astawan, 2008). Kebutuhan minimum akan kalium kurang lebih 2000 mg sehari

(Almatsier, 2004).

2.5 Spektrofotometri Serapan Atom

2.5.1 Prinsip Dasar Spektrofotometri Serapan Atom

Spektrofotometri serapan atom didasarkan pada penyerapan energi sinar

oleh atom-atom netral, dan sinar yang diserap biasanya sinar tampak atau sinar

ultraviolet.Spektrofotometri serapan atom digunakan untuk analisis kuantitatif

unsur-unsur mineral dalam jumlah sekelumit (trace) dan sangat sekelumit

(ultratrace).Cara ini cocok untuk analisis logam karena mempunyai kepekaan

yang tinggi (batas deteksi kurang dari 1 ppm), pelaksanaannya relatif sederhana,

dan interferensinya sedikit (Gandjar dan Rohman, 2007).

Metode spektrofotometri serapan atom berprinsip pada absorbsi cahaya

oleh atom. Atom-atom akan menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu

tergantung pada sifat unsurnya. Sebagai contoh kalium menyerap cahaya pada

panjang gelombang 766,5 nm. Cahaya pada panjang gelombang ini mempunyai

cukup energi untuk mengubah tingkat elektronik suatu atom. Dengan menyerap

suatu energi, maka atom akan memperoleh energi sehingga suatu atom pada

keadaan dasar dapat dinaikkan tingkat energinya ke tingkat eksitasi (Khopkar,

1985).

Prinsip dari spektrofotometri serapan atom adalah atom-atom suatu logam

diuapkan dalam suatu nyala dalam serapannya pada suatu pita radiasi sempit yang

(6)

10

sedang ditentukan, diukur.Atom-atom logam diuapkan dalam suatu nyala dan

radiasi dilewatkan melalui nyala tersebut. Dalam hal ini atom-atom yang diuapkan

yang sebagian besar terdapat dalam keadaan dasarnya sehingga tidak

memancarkan energi, akan menyerap radiasi yang berkaitan dengan perbedaan

antara keadaan dasar dan keadaan tereksitasinya. Lampu yang digunakan disebut

‘lampu katoda rongga’ dan katoda tersebut dilapisi dengan logam yang akan

dianalisis. Kerugian teknik ini adalah bahwa lampu harus selalu diganti tiap kali

suatu unsur yang berbeda sedang dianalisis dan hanya satu unsur yang dapat

dianalisis pada sewaktu-waktu (Watson, 2005).

2.5.2 Instrumentasi Spektrofotometri Serapan Atom

Sistem peralatan spektrofotometer serapan atom dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Komponen Spektrofotometer Serapan Atom (Harris, 2007) a. Sumber sinar

Sumber sinar yang umum dipakai adalah lampu katoda berongga (hollow

cathode lamp).Lampu ini terdiri atas tabung kaca tertutup yang mengandung suatu

(7)

11

atau dilapisi unsur yang sama dengan unsur yang akan dianalisis. Tabung logam

ini diisi dengan gas mulia dengan tekanan rendah yang jika diberikan tegangan

pada arus tertentu, katoda akan memancarkan elektron-elektron yang bergerak

menuju anoda dengan kecepatan dan energi yang tinggi. Elektron dengan energi

tinggi ini akan bertabrakan dengan gas mulia sehingga gas mulia kehilangan

elektron dan menjadi ion bermuatan positif. Ion gas mulia bermuatan positif akan

bergerak menuju katoda dengan kecepatan dan energi yang tinggi sehingga

menabrak unsur yang terdapat pada katoda. Akibat tabrakan ini,

unsur-unsur akan terlempar ke luar permukaan katoda dan mengalami eksitasi ke tingkat

energi elektron yang lebih tinggi (Day dan Underwood, 1998).

b. Tempat sampel

Dalam analisis dengan spektrofotometri serapan atom, sampel yang akan

dianalisis harus diuraikan menjadi atom-atom netral. Ada berbagai macam alat

yang dapat digunakan untuk mengubah suatu sampel menjadi uap atom-atom

yaitu dengan nyala (flame) dan tanpa nyala (flameless) .

Teknik atomisasi dengan nyala bergantung pada suhu yang dapat dicapai

oleh gas-gas yang digunakan. Untuk gas batubara-udara suhunya kira-kira sebesar

1800ºC, gas alam-udara 1700ºC, gas udara 2200ºC, dan gas

asetilen-dinitrogen oksida sebesar 3000ºC. Sumber nyala yang paling banyak digunakan

adalah campuran asetilen sebagai bahan pembakar dan udara sebagai pengoksidasi

(Gandjar dan Rohman, 2007).

Teknik atomisasi tanpa nyala dapat dilakukan dengan meletakkan

sejumlah sampel didalam tungku dari grafit kemudian dipanaskan dengan sistem

elektris dengan cara melewatkan arus listrik pada tabung grafit. Akibat pemanasan

(8)

12

dilewatkan suatu sinar yang berasal dari lampu katoda berongga sehingga terjadi

proses penyerapan energi (Khopkar, 1985).

c. Monokromator

Pada spektrofotometri serapan atom, monokromator berfungsi untuk

memisahkan dan memilih panjang gelombang yang digunakan untuk analisis.Di

dalam monokromator, terdapat suatu alat yang digunakan untuk memisahkan

panjang gelombang yang disebut dengan chopper (Day dan Underwood, 1998).

d. Detektor

Detektor digunakan untuk mengukur intensitas cahaya yang melalui

tempat pengatoman (Gandjar dan Rohman, 2007).

e. Readout

Readout merupakan suatu alat penunjuk atau dapat juga diartikan sebagai

sistem pencatatan hasil.Pencatatan hasil dilakukHan dengan suatu alat yang telah

terkalibrasi untuk pembacaan suatu transmisi atau absorbsi.Hasil pembacaan dapat

berupa angka atau kurva dari suatu alat perekam yang menggambarkan absorbansi

atau intensitas emisi (Gandjar dan Rohman, 2007).

2.5.3 Gangguan-gangguan pada Spektrofotometri Serapan Atom

Gangguan-gangguan (interference) pada Spektrofotometri Serapan Atom

adalah peristiwa-peristiwa yang menyebabkan pembacaan absorbansi unsur yang

dianalisis menjadi lebih kecil atau lebih besar dari nilai yang sesuai dengan

konsentrasinya dalam sampel (Gandjar dan Rohman, 2007).secara luas dapat

dikategorikan menjadi dua kelompok, yakni interferensi spektral dan interferensi

kimia. Interferensi spektral disebabkan karena tumpangsuh absorbsi antara spesies

pengganggu dan spesies yang diukur. Interferensi kimia disebabkan adanya reaksi

(9)

13 2.6 Validasi Metode Analisis

Validasi metode analisis adalah suatu tindakan penilaian terhadap

parameter tertentu, berdasarkan percobaan laboratorium, untuk membuktikan

bahwa parameter tersebut memenuhi persyaratan untuk penggunaannya. Tindakan

ini dilakukan untuk menjamin bahwa metode analisis akurat, spesifik,

reprodusibel, dan tahan akan kisaran analit yang akan dianalisis (Harmita, 2004).

Beberapa parameter analisis yang harus dipertimbangkan dalam validasi

metode analisis adalah sebagai berikut:

1. Kecermatan (accuracy)

Kecermatan adalah ukuran yang menunjukkan derajat kedekatan hasil

analis dengan kadar analit yang sebenarnya. Kecermatan dinyatakan sebagai

persen perolehan kembali (recovery) analit yang ditambahkan. Untuk mencapai

kecermatan yang tinggi, dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti

menggunakan peralatan yang telah dikalibrasi, menggunakan pereaksi dan pelarut

yang baik, pengontrolan suhu, dan pelaksanaannya yang cermat, taat asas sesuai

prosedur (Harmita, 2004). Kecermatan ditentukan dengan dua cara yaitu:

Metodesimulasi (spiked-placebo recovery)

Dalam metode simulasi, sejumlah analit bahan murni ditambahkan ke

dalam campuran bahan pembawa sediaan farmasi lalu campuran tersebut

dianalisis dan hasilnya dibandingkan dengan kadar analit yang ditambahkan

(kadar yang sebenarnya) (Harmita, 2004).

Metode penambahan baku (standard additionmethod)

Dalam metode penambahan baku, sampel dianalisis lalu sejumlah tertentu

(10)

14

Selisih kedua hasil dibandingkan dengan kadar yang sebenarnya (hasil yang

diharapkan) (Harmita, 2004)

Dalam kedua metode tersebut, persen perolehan kembali dinyatakan

sebagai rasio antara hasil yang diperoleh dengan hasil yang sebenarnya.Metode

adisi dapat dilakukan dengan menambahkan sejumlah analit dengan konsentrasi

tertentu pada sampel yang diperiksa, lalu dianalisis dengan metode tersebut.Persen

perolehan kembali ditentukan dengan menentukan berapa persen analit yang

ditambahkan sebelumnya (Harmita, 2004).

2. Keseksamaan (precision)

Keseksamaan adalah ukuran yang menunjukkan derajat kesesuaian antara

hasil uji individual, diukur melalui penyebaran hasil individual dari rata-rata jika

prosedur diterapkan secara berulang pada sampel-sampel yang diambil dari

campuran yang homogen. Presisi merupakan ukuran keterulangan metode analisis

dan biasanya dinyatakan sebagai simpangan baku relatif dari sejumlah sampel

yang berbeda signifikan secara statistik (Skoog, 2000).

3. Selektivitas (Spesifisitas)

Selektivitas atau spesifisitas suatu metode adalah kemampuan suatu

metode mengukur zat tertentu saja secara cermat dan seksama dengan adanya

komponen lain yang mungkin ada dalam matriks sampel (Rohman, 2007).

4. Linearitas dan Rentang

Liniearitas merupakan kemampuan suatu metode untuk memperoleh

hasil-hasil uji yang secara langsung proporsional dengan konsentrasi analit pada kisaran

yang diberikan.Linearitas suatu metode merupakan ukuran seberpa baik kurva

kalibrasi yang menghubungkan antara absorbansi (y) dengan konsentrasi

(11)

15

konsentrasi yang berbeda-beda.Rentang metode adalah pernyataan batas terendah

dan tertinggi analit yang sudah ditunjukkan dapat ditetapkan dengan kecermatan,

keseksamaan, dan linearitas yang dapat diterima (Watson, 2005).

5. Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi

Batas deteksi adalah jumlah analit terkecil dalam sampel yang dapat

dideteksi.Batas kuantitasi merupakan parameter pada analisis dan diartikan

sebagai kuantitas analit terkecil dalam sampel yang masih dapat memenuhi

kriteria cermat dan seksama (Harmita, 2004). Batas deteksi dan kuantitasi dapat

dihitung secara statistik melalui garis regresi linier dari kurva kalibrasi larutan

Gambar

Gambar 2.1.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pada latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah “Adakah beda motivasi kerja perawat antara gaya Kepemimpinan Demokratik

CHARACTERISTICS OF STREET SPACE IN BANJARMASIN CITY Case Study: Street Corridor Of Jalan Veteran And Jalan Belitung.. Irwan Yudha Hadinata 1

PHYSICAL DATA MODEL FK_TRANSAKS_MENGURUSI_PEGAWAI FK_TRANSAKS_TERDAPAT_EVENT FK_TRANSAKS_MELAKUKAN_PELANGGA FK_TIKET_PE_MENGHASIL_RESERVAS FK_PELANGGA_RELATIONS_TIKET_PE

Analisis Konsumsi Tuak pada Peminum Tuak Di Desa Lumban Siagian Jae Kecamatan Siatas Barita Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara. Skripsi FKIK UIN

• Apabila terjadi page fault dan tidak ada frame yang kosong, maka akan dilakukan razia (pencarian korban) halaman yang reference bit-nya bernilai 0 dimulai dari bawah

 Pengamatan sikap tentang sifat terbuka, obyektif, menghargai pendapat dan karya teman sebaya SBDP  Pengamatan tentang sikap percaya diri PJOK  Pengamatan tentang sikap

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir, dibatalkan atau telah kadaluarsa. Jika liabilitas keuangan tertentu digantikan

RPS Mata Kuliah Sistem Operasi – Program Studi Teknik Informatika Halaman 12 dari 12 C 55 – 69,99 Mahasiswa menyelesaikan tugas dengan cukup baik (kurang sistematis,