• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PJKR 1001720 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PJKR 1001720 Chapter1"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan jasmani merupakan salah satu alat pendidikan yang menggunakan aktivitas fisik dan olahraga sebagai alat mencapai tujuan pendidikan. Pendidikan jasmani mempunyai tujuan tidak hanya mengembangkan aspek fisik saja namun lebih dari itu, melalui pendidikan jasmani dapat mengembangkan aspek-aspek kognitif, mental, emosi, moral dan estetika. Menurut James A. Bales dan David A. Field (dalam: Abduljabar, 2010) menjelaskan bahwa:

Pendidikan Jasmani adalah suatu proses terjadinya adaptasi dan pembelajaran secara organik, neuromuscular, intelektual, sosial, kultular, emosional, dan estetika yang dihasilkan dari proses pemilihan berbagai aktivitas jasmani.

(2)

Ruang lingkup pendidikan jasmani dalam kurikulum sekolah adalah sebuah mata pelajaran yang unik, merupakan suatu mata pelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar gerak, mengembangkan kebugaran jasmani

dan mendapatkan pemahaman tentang aktivitas jasmani. Pendidikan jasmani di sekolah sebagai suatu mata pelajaran yang memberikan kesempatan siswa untuk belajar tentang semua keuntungan yang dapat diperoleh dari kebiasaan gaya hidup aktif secara fisik dan keterampilan serta pengetahuan tentang aktivitas jasmani dan kepuasaan beraktivitas dalam kehidupan sehari-hari.

Manfaat pendidikan jasmani sangat besar. Yang membedakannya dengan mata pelajaran lain adalah alat yang digunakan yaitu gerak insani, manusia yang bergerak secara sadar ataupun tidak sadar. Gerak itu dirancang secara sadar oleh gurunya dan diberikan dalam situasi yang tepat, agar dapat merangsang pertumbuhan dan perkembangan siswa. Melalui program yang direncanakan secara baik, siswa dilibatkan dalam kegiatan fisik yang tinggi intensitasnya. Pendidikan jasmani juga tetap menyediakan ruang untuk belajar menjelajahi lingkungan yang ada disekitarnya dengan banyak mencoba, sehingga kegiatannya tetap sesuai dengan minat siswa, lewat pendidikan jasmani ini siswa diarahkan untuk menemukan saluran yang tepat untuk bergerak bebas dan meraih kembali keceriaannya, sambil terangsang perkembangan yang bersifat menyeluruh. Manfaat yang diperoleh dari aktivitas jasmani termasuk pencegahan penyakit, keamanan dan kenyamanan fisikal, menekan atau terhindar dari kematian dini, dan meningkatkan kesehatan mental.

Kondisi siswa saat ini bisa diamati dari faktor lingkungan atau tempat tinggal diantaranya adalah daerah pantai dan daerah pegunungan. Berkaitan dengan masalah

(3)

jasmani yang berbeda, yang dipengaruhi oleh kondisi lingkungan tempat tinggal bermain maupun kondisi alam yang ada. Di daerah pantai merupakan suatu tempat yang dekat dengan laut, yang pastinya memiliki kebiasaan masyarakat yang berbeda

dengan masyarakat yang berada di daerah pegunungan. Kebanyakan mata pencaharian orang-orang yang berada di daerah pantai bekerja sebagai nelayan. Di daerah pantai cuaca atau iklim dengan tingkat kelembaban udara yang rendah sehingga udara terasa sangat panas dan menyebabkan terganggunya aktivitas jasmani. Keadaan siswa di daerah pantai yang berkarateristik sekolah di dataran rendah sepatutnnya mendapatkan perhatian yang serius dari guru pendidikan jasmani. Fasilitas olahraga di sekolah di daerah pantai masih sangat kurang dan jauh dari kata standar. Sebagai contoh tidak semua sekolah mempunyai lapangan olahraga, maupun fasilitas serta sarana prasarana yang mendukung terhadap hasil belajar pendidikan jasmani. Hal ini menyebabkan sebagian siswa menjadi tidak aktif yang akan menyebabkan keterbatasan pola gerak siswa. Akan tetapi, tidak jarang pula anak-anak di daerah pantai sering bermain di pesisiran pantai bahkan di laut, seperti bermain kejar-kejaran, bermain sepak bola, bermain perahu, bahkan berenang di laut. Namun, dengan tingkat kelembaban yang rendah akan menyebabkan anak-anak di daerah pantai akan mudah lelah. Begitu juga dengan pengaruh medan alam di daerah pantai yang landai berupa dataran rendah sehingga tidak mempunyai tingkat kesulitan berarti dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.

Di daerah pegunungan sebagian besar penduduknya bekerja bercocok tanam sebagai petani sawah, petani ladang, ataupun berkebun. Tidak jarang untuk dapat mencapai tempat mereka bekerja dalam menjalankan aktivitas sehari-harinya mereka

(4)

dan menurun yang ditempuh dengan berjalan kaki. Kemungkinan kondisi fisik atau derajat kebugaran jasmani siswa di daerah tersebut lebih menunjang untuk melaksanakan tugas gerak sehai-hari, di karenakan mereka sudah terbiasa dengan

kondisi alam di pegunungan dengan kontur perbukitan yang naik turun. Seperti yang di jelaskan oleh Giriwirjo (dalam: Natalika, 2014):

Masalah-masalah yang berhubungan dengan fisiologis atau tingkat kemampuan menyesuaikan fungsi-fungsi alat tubuh itu bisa dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, salah satunya sifat medan dan ketinggian daerah.

Secara tidak langsung fungsi alat-alat tubuh ikut terpengaruh sehingga kondisi fisik siswa di daerah pegunungan terlatih secara alami yang menunjang terhadap hasil belajar pendidikan jasmani di sekolah secara optimal.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar pendidikan jasmani antara siswa yang berasal dari daerah pegunungan dengan daerah pantai dalam domain psikomotor.

2. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar pendidikan jasmani antara siswa yang berasal dari daerah pegunungan dengan daerah pantai dalam domain kognitif. 3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar pendidikan jasmani antara siswa yang

berasal dari daerah pegunungan dengan daerah pantai dalam domain afektiv. 4. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar pendidikan jasmani antara siswa yang

berasal dari daerah pegunungan dengan daerah pantai secara keseluruhan.

C. Rumusan Masalah

(5)

1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar pendidikan jasmani antara siswa yang berasal dari daerah pegunungan dengan daerah pantai dalam domain psikomotor.

2. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar pendidikan jasmani antara siswa yang berasal dari daerah pegunungan dengan daerah pantai dalam domain kognitif. 3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar pendidikan jasmani antara siswa yang

berasal dari daerah pegunungan dengan daerah pantai dalm domain afektiv. 4. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar pendidikan jasmani antara siswa yang

berasal dari daerah pegunungan dengan daerah pantai secara keseluruhan.

D. Tujuan Penelitian

Dari setiap penelitian yang kita lakukan haruslah mempunyai tujuan yang mengacu pada latar belakang dan rumusan masalah yang peneliti ajukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar pendidikan jasmani antara siswa yang berasal dari daerah pegunungan dengan daerah pantai dalam domain psikomotor.

2. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar pendidikan jasmani antara siswa yang berasal dari daerah pegunungan dengan daerah pantai dalam domain kognitif. 3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar pendidikan jasmani antara siswa yang

berasal dari daerah pegunungan dengan daerah pantai dalm domain afektiv. 4. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar pendidikan jasmani antara siswa yang

berasal dari daerah pegunungan dengan daerah pantai secara keseluruhan.

E. Manfaat Penelitian

(6)

1) Secara Teoritis

a. Sebagai bekal pengalaman bagi penulis khususnya dalam bidang penelitian yang relevan dengan kajian tes dan pengukuran, serta sebagai bekal untuk

penelitian serupa di masa mendatang.

b. Dapat dijadikan referensi apabila naninya akan dilakukan penelitian berikutnya dan dilakukan pengkajian lebih lanjut.

c. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu informasi ilmiah tentang bagaimana upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar pendidikan jasmani siswa di Sekolah.

2) Secara Praktis

a. Memberikan sumbangsih pemikiran tentang penelitian mengenai perbedaan hasil belajar pendidikan jasmani antara siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang berasal dari daerah pegunungan dan daerah pantai yang nantinya diharapkan dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan untuk pembinaan kebugaran jasmani siswa melalui aktifitas jasmani atau pendidikan jasmani di Sekolah.

b. Bagi siswa dapat mengetahui hasil belajar pendidikan jasmaninya sehingga akan mendorong siswa untuk melakukan aktivitas sehari-hari yang jauh lebih baik dari yang sebelumnya.

c. Bagi Guru merupakan alat yang baik untuk menilai keberhasilan tugas mengajar pendidikan jasmani dan kesehatan dalam meningkatkan dan mengembangkan pembelajaran pendidikan jasmani.

d. Bagi sekolah dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan menentukan program-program tambahan pembelajaran khususnya pembelajaran

Referensi

Dokumen terkait

(5) Keputusan Penetapan tanah terlantar yang telah diberikan dasar penguasaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (1), diberlakukan hanya terhadap tanah

akan membuat saya menjadi orang yang

MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) adalah suatu wadah asosiasi atau perkumpulan bagi guru mata pelajaran pada jenjang SMP dan SMA, yang berada disuatu

Dimana penulisan ini ditujukan kepada masyarakat untuk memberikan informasi mengenai kawasan wisata Malino yang berada di Sulawesi Selatan tepatnya di Tinggimoncong kabupaten

Instrumen pengumpulan data utama dalam penelitian ini adalah berupa angket untuk Persepsi guru geografi terhadap eksistensi MGMP dan Partisipasi guru geografi

Diharapkan web ini dapat membantu dan mempermudah pelanggan untuk mencari informasi tentang jenis perawatan dan harga yang tersedia pada Kusuma Salon dan dapat memperoleh informasi

Secara khusus kajian ini bertujuan untuk mendeskripsikan realisasi segmen asal dari morfem-morfem bahasa Gayo, baik pada tataran fonemis maupun pada tataran

Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan untuk membantu perusahaan dalam menerapkan perbaikan pada rantai pasok perusahaan... Bagi Departemen